bahasa indonesia - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
BAHASA INDONESIA
DIKSI
Fakultas
SISTEM
INFORMASI
Program Studi
SISTEM
INFORMASI
www.mercubuana.ac.id
Drs. SUMARDI, M. Pd
Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang
diharapkan)
Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang
sangat penting. Dalam memilih kata-kata, ada dua
persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Ketepatan : dapat mengungkapkan apa yang
ingin kita ungkapkan;
2. Kesesuaian : kecocokan antara kata-kata
dengan kesempatan dan keadaan
Fungsi Diksi
1. untuk memperoleh keindahan guna menambah
ekpresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika
pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan
pemilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan
interpretasi yang berlainan antara penulis dengan
pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian
kata bertujuan agar tidak merusak suasana.
2. untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa
lebih indah.
3. untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut
mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan
latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam
cerita tersebut.
I. Kata–kata yang memiliki persamaan di
beberapa bagian
a. Sinonim : persamaan arti
b. Antonim : lawan arti
c. Homonim : persamaan bentuk beda arti
d. Homofon : persamaan bunyi beda arti
e. Homograf : persamaan bentuk beda arti
f. Hiponim : kata turunan dari kata lainnya
g. Hipernim : kata turunan yang merupakan
bagian dari kata lainnya
II. DENOTASI dan KONOTASI
contoh :
1. Ayahnya pekerja di kantor itu.
2. Ayahnya pegawai di kantor itu.
3. Ayahnya buruh di kantor itu.
4. Gadis itu bunga di desanya.
5. Penata bunga itu sedang bekerja.
6. Banyak kupu-kupu beterbangan di malam hari
di atas kebun bunga nenek.
7. Kupu–kupu malam itu ditangkap petugas
tatib.
III. ABSTRAK dan KONKRIT
contoh :
1. Keadaan kesehatan di lingkungan itu sangat
memprihatinkan, hal ini terlihat dari
banyaknya anak yang menderita cacingan,
kudisan, dan kuorsior.
2. Para mahasiswa mampu menyampaikan
inspirasi lewat puisi, prosa, dan kegiatankegiatan lain karena adanya kebebasan yang
diberikan pihak universitas.
IV. UMUM DAN KHUSUS
Contoh :
1. Perlengkapan kantor yang baru dibeli itu
hilang dicuri maling, seperti : komputer,
printer, dan pemotong kertas.
2. Penata bunga itu merangkai beraneka bunga
seperti : melati, mawar, anyelir dan anggrek
di meja panjang itu.
3. Bentuk-bentuk surat dapat dilihat pada buku
itu seperti: surat dinas, surat pajak, dan surat
pribadi
V. POPULER dan KAJIAN
VI. Kata dalam percakapan
JARGON : Kata-kata teknik yang dipakai oleh
segolongan/ kelompok tertentu dalam
berkomunikasi. Bentuknya bisa seperti sandi,
kode rahasia atau morse.
SLANG : kata-kata yang biasa dipakai para remaja
dalam berkomunikasi. Tercipta karena para
pemakai ingin berbeda dari orang kebanyakan
VII. PERUBAHAN KATA
Meluas
: putra-putri, bapak, ibu, dll.
Menyempit : sarjana, kiai, pendeta, dll.
Sinestesia : mukanya masam, panjang tangan,
bermuka dua, dll.
Amelioratif : istri-bini
Asosiasi
: amplop, sogok.
Peyoratif : oknum, gerombolan, antek.
VIII. Pilihan Kata
9Pilihan Kata dalam Kaidah Sintaksis
9Pilihan Kata dalam Kaidah Makna
9Pilihan Kata dalam Kaidah Sosial
9Pilihan Kata dalam Kalimat
Pilihan Kata dalam Kaidah Sintaksis
Kaidah Sintaksis mensyaratkan pilihan kata yang
tepat, seksama, dan lazim. Tepat berarti
penempatan kata sesuai dengan kelompoknya
dalam sintaksis, seksama berhubungan dengan
kesesuaian antara makna dan pikiran, dan lazim
berarti kata yang sudah menjadi milik bahasa
Indonesia.
Contoh:
- besar, agung, raya, tinggi (bersamaan
maknanya). Kita dapat membentuk kata
hari
raya, hari besar
tepat dan lazim.
Kaidah Frase dalam pilihan kata mensyaratkan
adanya kedayagunaan dan keberterimaan secara
logis. Pemakaian bahasa mengenal kata-kata
yang seakan-akan benar dan saling bersaing,
padahal bila diteliti secara logis, kata-kata
tersebut ada yang tidak benar.
Contoh:
Terdiri atas
bukan terdiri dari
Antara … dan bukan antara … dengan
Disebabkan oleh bukan disebabkan karena
Pilihan Kata dalam Kaidah Makna
¾
¾
Sinonim, Homofoni, dan Homograf
- Sinonim Æ muka, paras, wajah, tampang
- Homofoni Æ kesamaan huruf sekaligus
kesamaan bunyi : tampang, buku, dll.
- Homograf Æ kesamaan huruf pengucapan
berbeda: teras (rumah)-teras (inti).
Makna Denotatif
Makna dalam alam wajar, yaitu makna
objektif, konseptual, sebenarnya.
Secara eksplisit, denotatif merupakan hasil
observasi, dapat diukur, dapat dibatasi.
Bahasa ilmiah menggunakan makna denotatif
dalam mengungkapkan pikiran.
Makna Asosiatif
Makna yang bukan sebenarnya
¾
Perubahan Makna
Dapat meluas dan menyempit atau berubah sama
sekali
¾
Jargon/Slang
- Jargon Æ kata-kata yang digunakan secara terbatas
dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok.
- Slang Æ kata-kata tidak baku yang dibentuk secara
khas sebagai cetusan keinginan untuk tampil beda,
jika telah usang akan muncul kata-kata baru.
¾
Pilihan Kata dalam Kaidah Sosial
Dalam memilih kata, harus disesuaikan dengan lingkungan
pemakai, yang dibedakan atas:
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Kata Abstrak/Umum dan Kata Konkret/Khusus.
Kata Ilmiah dan Populer: arang, karbon.
Kata Baku dan Nonbaku: ijazah-ijasah.
Kata Asing dan Serapan: option, gap, stem, dll.
Kata-kata Baru : lahan, piranti, laik, portal, internet,
dll.
Terima Kasih
Drs. SUMARDI, M. Pd
Download