Radiasi Gelombang Elektromagnetik

advertisement
Oleh :
Chatief Kunjaya
KK Astronomi, ITB
TPOA, Kunjaya 2014
Kompetensi Dasar
 XI.3.10 Menganalisis gejala dan ciri-ciri gelombang
secara umum
 XII.3.1 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang
bunyi dan cahaya dalam teknologi
 XII.3.7 Mengevaluasi pemikiran dirinya tentang radiasi
elektromagnetik, pemanfaatannya dalam teknologi dan
dampaknya pada kehidupan
 XII.4. Menyajikan hasil analisis tentang radiasi
elektromagnetik, pemanfaatannya dalam teknologi dan
dampaknya pada kehidupan
TPOA, Kunjaya 2014
Gelombang EM sumber informasi
utama benda langit
 Bintang-bintang memancarkan gelombang elektro-
magnetik, pada berbagai panjang gelombang, sinar γ,
sinar X, cahaya tampak, gelombang radio dan lain-lain
 Pendeteksian dan analisis gelombang EM itu
memberikan berbagai informasi tentang benda langit
 Pada awalnya orang hanya bisa mendeteksi gelombang
cahaya tampak yang mempunyai panjang gelombang
antara 4000Å hingga 8000Å.
 Dengan berkembangnya teknologi panjang gelombang
lain pun dapat dideteksi dan ternyata memberikan
informasi lain yang kaya.
TPOA, Kunjaya 2014
Spektrum Gelombang EM
TPOA, Kunjaya 2014
Matahari pada berbagai λ
TPOA, Kunjaya 2014
Hukum Radiasi Planck
 Pancaran EM dari benda langit tidak merata untuk
semua panjang gelombang, melainkan mempunyai
distribusi tertentu.
 Suatu bintang lebih banyak memancarkan cahaya
biru, yang lain cahaya merah, misalnya.
 Meski pun demikian, ada suatu hukum yang
sederhana dan bersifat paling umum berlaku pada
banyak bintang, yaitu hukum radiasi Planck.
 Dengan hukum ini kita dapat melihat hubungan
antara distribusi energi radiasi bintang dengan
Temperatur
TPOA, Kunjaya 2014
Hukum Radiasi Planck
 Hukum radiasi Planck dapat dinyatakan dengan
sebuah rumus sederhana
B (T ) 
2hc 2
1
5 e hc / kT  1
 Pancaran radiasi bintang-bintang memang tidak sama
persis dengan rumus itu, namun kecenderungan umumnya
demikian. Faktor-faktor lain menyimpangkan distribusi
teramati dari hukum Planck
 Dari rumus tersebut nampak bahwa B hanya bergantung
pada λ dan T.
 Asumsi hukum Planck adalah pemancar besifat benda
hitam
TPOA, Kunjaya 2014
TPOA, Kunjaya 2014
Distribusi Wien
 Puncak distribusi radiasi memberikan indikasi
temperatur benda
 Wien memberikan rumus sederhana yang
menunjukkan hubungan antara posisi puncak
distribusi dengan temperatur
max
0,2898

T
TPOA, Kunjaya 2014
Luminositas
 Jika kita jumlahkan energi dari seluruh panjang
gelombang yang dipancarkan benda hitam, dengan
cara mengintagrasikan rumus hukum Planck terhadap
panjang gelombang, diperoleh rumus sederhana yang
menghubungkan energi total yang dipancarkan secara
radiasi, atau luminositas oleh benda hitam dengan
temperatur benda hitam itu.
B  T
TPOA, Kunjaya 2014
4
Ukuran terang bintang
 Mengukur energi yang dipancarkan bintang tidak praktis




untuk orang awam
Biasanya orang membandingkan terang satu benda dengan
benda lain
Astronom mempunyai cara khusus untuk menyatakan
terang bintang secara sederhana sejak ribuan tahun yang
lalu, dipelopori oleh Hipparchus
Bintang-bintang dikelompokkan menjadi 6 kelas menurut
kecerlangannya, sehingga hanya dengan melihat langsung
orang dapat memberikan gambaran tentang terang suatu
bintang.
Sistem itu disebut sistem magnitudo
TPOA, Kunjaya 2014
Magnitudo Pogson
 Ketika astronom mempunyai cara yang lebih baik
dalam mengukur cahaya bintang, didapati bahwa,
pembagian kelas kecerlangan itu bersifat logaritmik
 Pogson mengusulkan suatu rumus sederhana yang
yang menghubungkan ukuran kecerlangan dengan
energi yang diterima pengamat dari bintang, tapi tetap
merujuk pada penilaian terang bintang dari
Hipparchus
f1
m1  m2  2,5 log
f2
TPOA, Kunjaya 2014
Contoh soal
Sebuah bintang yang magnitudonya 1,8 diketahui fluksnya
10-8 watt/m2. Berapakah fluks bintang yang magnitudonya
4,3?
Jawab :
f1
m1  m2  2,5 log
f2
10 8
1,8  4,3  2,5 log
f2
Diperoleh : f2 ≈ 10-9 watt/m2.
TPOA, Kunjaya 2014
Kuadrat Kebalikan
 Jika kita melihat sumber cahaya, semakin jauh sumber itu
nampak semakin redup.
 Fenomena ini dapat dinyatakan secara matematis sbb :
L
E
4r 2
 Dengan demikian, jika kita dapat mengetahui pancaran
energi yang diterima pengamat pada suatu posisi, kita
dapat menghitung pada posisi lain
 Jika melihat hubungan energi dan magnitudo, artinya kita
dapat mengetahui seberapa terang suatu obyek pada suatu
posisi, jika di posisi lain kita tahu magnitudonya
TPOA, Kunjaya 2014
Contoh Soal
Menurut hukum radiasi, benda hitam akan
memancarkan energi total yang sebanding dengan
temperatur pangkat empat. Jika setiap lapisan Matahari
dianggap memancarkan radiasi seperti benda hitam,
temperatur permukaan Matahari adalah 5800 K dan
diameternya 1,4 juta km, berapakah temperatur
Matahari pada kedalaman 525 000 km dari
permukaannya?
TPOA, Kunjaya 2014
Jawab
Radius Matahari RM = 700 000 km.
2
4
L

4

R

T
M
M
Luminositas Matahari :
Total energi yang keluar dari
lapisan dalam Matahari juga harus
sama karena harus memenuhi
hukum
kekekalan energi.
Pada kedalaman 525 000 km,
total energi yang keluar dari pusat
adalah total energi yang keluar dari
bola dengan radius
R’ = 700 000 – 525 000 = 175 000 km.
R
M
TPOA, Kunjaya 2014
Jawab
L  4R ' T '  4R T
2
4
2
M
4
M
RM 2 700000
2
T' 
TM 
5800
R'
175000
2
 T'=11600 K
TPOA, Kunjaya 2014
Distribusi energi Bintang
 Distribusi energi radiasi bintang tidak sama persis
dengan distribusi hukum Planck
 Salah satu sebabnya adalah adanya garis-garis serapan.
 Garis garis serapan ini adalah bukti bahwa cahaya yang
tercipta di pusat bintang mengalami serapan di
lapisan atas permukaan bintang
 Pola garis-garis serapan satu bintang dengan lainnya
berbeda-beda, namun ada satu sifat umum, yaitu
bahwa sebagian besar bintang menunjukkan garisgaris serapan hidrogen
TPOA, Kunjaya 2014
Spektrum Bintang Kelas G
140
120
K+H Lines 
G band 
Intensitas
100
80
60
40
20
0
3500
H H
H
Mg I
Mg I
H
H
4000
4500
5000
5500
Panjang Gelombang (Å)
TPOA, Kunjaya 2014
6000
6500
Spektrum Bintang Kelas A
200
H H
H
H H
180
160
Intensitas
140
H
H
120
100
H
80
60
40
20
0
3500
4000
4500
5000
5500
Panjang Gelombang (Å)
TPOA, Kunjaya 2014
6000
6500
Efek Doppler
 Pada gelombang suara kita dapat mengamati efek
Doppler jika sumber suara bergerak menjauhi atau
mendekati kita
 Demikian juga dengan gelombang elektromagnetik.
 Panjang gelombang elektromagnetik akan nampak
memanjang jika obyek menjauh dan memendek jika
obyek mendekat
 Besarnya perubahan itu dapat dinyatak dengan rumus
v
  
c
TPOA, Kunjaya 2014
Efek Doppler pada spektrum bintang
a

b

c

TPOA, Kunjaya 2014
Contoh Soal
Dari hasil eksperimen di laboratorium garis Balmer Hβ
semestinya muncul pada panjang gelombang 4861,3 Ǻ.
Pada spektrum sebuah bintang, garis ini muncul pada
panjang gelombang 4863,7 Ǻ. Berapakah kecepatan
radial bintang itu terhadap pengamat ? menjauh atau
mendekat?
TPOA, Kunjaya 2014
Jawab
Δλ = 4863,7 – 4861,3 = 2,4 Ǻ.
v


c
Dengan asumsi bahwa kecepatan cahaya di ruang
hampa 300 000 km/detik, maka dapat diperoleh v =
148,1 km/s, menjauh. Alasan : panjang gelombang
teramati lebih besar dari pada panjang gelombang
diam.
TPOA, Kunjaya 2014
Gerak Bintang
Dengan mengacu pada hukum Doppler, pola pergeseran garis
spektrum dapat diketahui menggambarkan pola gerakan bintang
TPOA, Kunjaya 2014
TPOA, Kunjaya 2014
TPOA, Kunjaya 2014
Model alam semesta
 Dari pengamatan spektrum galaksi oleh Edwin Hubble,




yang dianalisis dengan bantuan hukum Doppler telah lahir
teori ledakan besar (big bang)
Garis-garis serapan/emisi pada spektrum galaksi umumnya
bergeser ke arah panjang gelombang lebih panjang karena
efek Doppler
Hal ini mengindikasikan bahwa galaksi-galaksi umumnya
bergerak menjauhi Bumi
Semakin redup galaksi, semakin besar pergeseran garisnya
Hal ini diinterpretasikan bahwa alam semesta ini
mengembang, dan bermula dari suatu ledakan besar
TPOA, Kunjaya 2014
v  Hd
TPOA, Kunjaya 2014
Soal-soal
(OSN 2008) Puncak spektrum pancaran bintang A
terdeteksi pada panjang gelombang 2000 Angstrom,
sedangkan puncak spektrum bintang B berada pada
panjang gelombang 6500 Angstrom, berdasarkan
data ini maka
a. Bintang A 0,31 kali lebih terang daripada bintang B
b. Bintang B 0,31 kali lebih terang daripada bintang A
c. Bintang A 3,25 kali lebih terang daripada bintang B
d. Bintang B 3,25 kali lebih terang daripada bintang A
e. Bintang A sama terangnya dengan bintang B
TPOA, Kunjaya 2014
Soal-soal
(OSN 2008) Sebuah galaksi yang sangat jauh terdeteksi
oleh sebuah detektor yang berada di sebuah satelit di
luar atmosfer Bumi mempunyai kecepatan radial 3000
km/s. Pada panjang gelombang berapakah garis Lyman
Alpha terdeteksi oleh detektor ini? pilih yang paling
dekat!
a. 1216,21 Angstrom
b. 1200,21 Angstrom
c. 1228,16 Angstrom
d. 1216,01 Angstrom
e. 1220,01 Angstrom
TPOA, Kunjaya 2014
Download