INVENTORY (Manajemen Persediaan Bahan) - MM-UST

advertisement
INVENTORY
(Manajemen Persediaan Bahan)
1.
2.
Pengertian Umum:
Penyusunan sistem persediaaan bahan baku yang optimal,
sehingga biaya bahan baku di dalam perusahaan akan
dapat ditekan seminimal mungkin.
Tercakup dalam sistem persediaan bahan baku ini meliputi :
Pengadaan bahan baku, penyimpanan bahan baku serta
pengeluaran bahan baku.
Klasifikasi Bahan Baku:
Bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan pada
umumnya
dapat
diklasifikasikan
dalam
3
(tiga)
macam/kelas, secara umum sebagai berikut :
(a)Kelas A yaitu Bahan baku di mana jumlah unit fisik yang
dipergunakan perusahaan relatif kecil tetapi value atau
nilai rupiah/uang tinggi.
(b)Kelas B yaitu Bahan baku di mana jumlah unit fisik yang
dipergunakan relatif sedang, sedangkan value atau nilai
rupiahnya juga sedang.
lanjutan
(c)Kelas C, bahan baku di mana jumlah unit fisik relatif
besar/banyak tetapi value atau nilai rupiahnya rendah.
Klasifikasi Model ABC dapat dilakukan dengan software
POM Modul/bagian Inventory subbagian ABC Analysis.
Contoh :
Sebuah perusahaan membutuhkan 5 macam kebutuhan
bahan baku dengan kebutuhan bahan per tahun dan harga
beli per unit pada masing-masing bahan sebagai berikut:
Bahan
Kebutuhan/Tahun
Harga Beli/Unit
1
600
Rp 3,-
2
900
Rp 10,-
3
2400
Rp 5,-
4
12000
Rp 5,-
5
18000
Rp 1,-
lanjutan
Dengan Klasifikasi ABC, maka kebijakan persediaan
(pemesanan, penyimpanan, pengawasan) bahan baku yang
akan diterapkan di perusahaan juga harus memperhatikan
masing-masing kelas.
1.
2.
3.
4.
5.
Penentuan Jumlah Kebutuhan Bahan Baku
Perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Menentukan rencana penjualan produk perusahaan.
Menentukan Jumlah persediaan produk akhir
Menentukan Jumlah Produksi
Menentukan Jumlah Bahan baku untuk produksi
Menentukan Jumlah bahan baku yang akan dibeli.
Penentuan Jumlah Pembelian Yang Ekonomis (EOQ) :
Suatu jumlah pembelian untuk memenuhi kebutuhan bahan
dalam satu periode yang mempunyai biaya persediaan
paling rendah atau jumlah pembelian yang paling ekonomis
untuk dilaksanakan setiap kali pembelian
lanjutan
Asumsi dalam Perhitungan EOQ:
1.
Pola pemakaian bahan baku tetap.
2.
Terdapat persediaan yang cukup di pasar bebas
3.
Terdapat tingkat harga yang sama dalam satu periode.
4.
Terdapat tingkat biaya yang sama dalam satu periode.
5.
Bahan Baku yang drencanakan pembeliannya adalah
Bahan Baku Kelas B.
Dari Asumsi Model EOQ, maka konsep TIC dapat dirumuskan :
TIC
= Set Up Cost +
Holding Cost
= Biaya Pesan +
Biaya Simpan
Perilaku Biaya Pesan, tidak dipengaruhi oleh berapa unit yang
dipesan, tetapi dipengaruhi oleh berapa kali kita melakukan
pemesanan. Untuk biaya simpan tergantung dari banyaknya
barang yang disimpan (dari rata-rata persediaan dikalikan
biaya simpan per unit per periode)
lanjutan
Biaya Pesan
=
R/QxO
Biaya Simpan =
(CxTxQ) / 2
TIC (Total Inventory Cost atau Biaya Total Persediaan) akan
minimum secara matematis kalau :
BIAYA PESAN = BIAYA SIMPAN
(RxO)/Q
Q2 . C . T
=
=
(CxTxQ)/2
2 R.O
Q
=
 (2.R.O)/C.T
Di mana :
Q = EOQ
T = Periode biasanya 1, sehingga tidak di tulis
R = Kebutuhan bahan dalam satu periode
O = Biaya tiap kali pesan
C = Biaya simpan per unit per periode
lanjutan
Contoh :
Kebutuhan bahan dalam satu periode (satu tahun) atau R =
2000 unit. Biaya tiap kali pesan (O) = Rp 300,- dan Biaya
simpan per unit per tahun Rp 30,Pertanyaan :
a. Hitung EOQ ?
b. Hitung TIC ?
c. Gambar Kurve nya ?
Perhitungan Manual :
a.
EOQ = Q = V (2 . 2000. 300) / 30
= 200 unit
b.
TIC = Biaya Pesan + Biaya Simpan
= ( R/Q ) x O
+ (Q/2)xC
= (2000/200) x 300 + (200/2) x 30
=
3000
+ 3000
=
6000.
(TIC minimal, pada saat itu BIAYA PESAN = BIAYA SIMPAN)
c.
Kasus di atas bisa dikerjakan dengan soft ware POM, modul
Inventory bagian Economical Order Quantity.
lanjutan
Pemecahan Inventory dengan software komputer
POM untuk Kasus Inventory 1:
Cara Menjalankan POM :
1) Start  Program  POM for Window  pilih POM for Window.
2) Dari menu pull down Pilih atau Klik Module (Menu di bagian
atas no 4 dari kiri).
3) Setelah klik Module maka akan ada banyak pilihan Modul 
Pilih Module Inventory tekan klik
4) Klik File (dari menu di bagian atas paling kiri)
5) Pilih New tekan klik lagi, maka Anda telah siap membuat
Analisis Inventory dengan POM, disini ada 6 (enam) pilihan
tipe: (1) Economic Order Quantity (EOQ Model); dan yang ke
(6)
ABC Analysis, Pilih EOQ Model
6) Isilah isian pada Creating a New Data Set, misal pada kolom :
Title
: ketik Kasus Inventory 1
7) Klik OK (Anda telah siap isi data Invetory)
lanjutan
Cara Mengisi data Inventory dg POM:
1) Isikan di kolom Demand Rate (D) dengan kebutuhan
bahan
dalam 1 periode atau sering disimbolkan R.
Dalam kasus
ini isikan 2000
2) Isi data biaya tiap kali melakukan pemesanan atau
Setup/Ordering Cost (S) atau disimbolkan O; dalam
kasus
ini sebesar 300.
3) Isi biaya simpan per unti per periode waktu simpan atau
holding cost (H) atau simbol lain C, dal am kasus ini C =
30.
4) Pengisisan selesai, untuk melihat am kasus hasilnya klik
SOLVE (pada menu di atas sebelah kanan). Untuk
membuat tampilan lebih terperinci seperti grafik bisa
melihat pada menu GRAPH.
Pada Modul Inventory: untuk mencari EOQ dengan EOQ
Model sedangkan untuk membuat klasifikasi ABC dengan
ABC Analysis.
SAFETY STOCK :
lanjutan
Safety Stock/Iron Stock yaitu persediaan minimal yang harus ada
untuk menjamin kelancaran proses produksi akibat adanya
kemungkinan kekurangan persediaan (out of stock).
Adanya Safety stock/Iron Stock bahkan security stock sebagai
sumber inefisiensi. Oleh karena itu sebisa mungkin
persediaan minimal jumlahnya harus ditekan (seminimal
mungkin)
Out of Stock bisa terjadi karena beberapa hal :
1.
Penggunaan bahan dasar di dalam proses produksi yang
lebih besar dari pada yang diperkirakan sebelumnya.
2.
Pesanan/pembelian bahan dasar tidak dapat tepat datang
pada waktunya (atau lead time tidak terpenuhi/tidak tepat)
REORDER POINT (ROP) :
Titik pemesanan kembali, yaitu saat kondisi barang
persediaan ada berapa unit kita harus melakukan
pemesanan kembali, mengingat adanya kebutuhan untuk
“Safety Stock” dan kebutuhan selama waktu menunggu
lanjutan
Latihan Inventory No. 1
Sebuah perusahaan membutuhkan bahan baku klasifikasi B
dalam satu tahun (R) = 4500 unit. Biaya tiap kali pesan (0)
sebesar = Rp 400,-. Harga bahan baku per unit sebesar Rp
800,- dan biaya simpan per unit per tahun sebesar 5% dari
harga beli bahan baku.
Pertanyaannya :
a. Hitung EOQ (Economical Order Quantity) ?
b. Persediaan Maksimumnya ?
c. Persediaan Minimumnya ?
d. Rata-rata persediaannya ?
e. Ada berapa kali pemesanan dalam satu tahun ?
f. Berapa jarak waktu antara satu pemesanan dengan
pemesanan berikutnya (Asumsi 1 tahun = 360 hari) ?
g. Hitung TIC (Total Inventory Costnya ) tidak termasuk
untuk beli
bahan baku ?
h. Gambar TIC nya ?
I. Hitung Total Cost untuk keseluruhan termasuk untuk beli
bahan baku ?
lanjutan
Latihan Inventory No. 2
Toko “Formula”
memperkirakan
penjualan
barangbarangnya selama tahun 2004 berjumlah 80.000 unit. Saat
ini toko tersebut menetapkan kebijakan pemesanan (order)
barang yang dijualnya sebesar 1400 unit tiap kali melakukan
pemesanan. Data keuangan diperoleh informasi bahwa
harga beli barang per unit sebesar Rp 20.000,-. Biaya
simpan setiap unit barang per tahunnya sebesar 7,5% dari
harga belinya, sedangkan biaya setiap kali melakukan
pemesanan sebesar
Rp 20.000,-. Apakah kebijakan
pemesanan yang dilakukan toko Formula tersebut sudah
merupakan kebijakan yang terbaik ditinjau dari sisi efisiensi
biaya (TIC minimal) ? Jelaskan dan berikan perhitungannya,
dan dilengkapi dengan bukti-bukti atau hitungan
manual/komputer !.
Untuk lebih terperinci dari kasus di atas hitung pula (a)
Hitung EOQ?; (b) Rata-rata persediaannya ?; (c) Ada
berapa kali pemesanan dalam satu tahun ?; (d) Berapa jarak
waktu antara satu pemesanan dg pemesanan berikutnya
(Asumsi 1 th = 360 hari) ?; (e) Hitung TIC tidak termasuk
untuk beli bahan baku ? ; (f) Hitung Total Cost untuk
keseluruhan termasuk untuk beli bahan baku ?.
Download