KERANGKA DASAR AGAMA ISLAM

advertisement
KERANGKA DASAR
AGAMA ISLAM
Unsur Pokok Agama Islam
Aqidah
Syariah
Akhlak
Keterkaitan antara Aqidah, Syariah dan
Akhlak
 Akhlak dan Konsepsi Tasawuf
 Islam dan relevansinya dengan ilmuilmu lain




Aqidah

Aqidah Islam berisikan ajaran tentang apa saja
yang mesti dipercayai, diyakini dan diimani
oleh setiap orang Islam. Sistem kepercayaan
Islam atau aqidah dibangun di atas 6 dasar
keimanan yang lazim disebut Rukun Iman.
Rukun Iman meliputi keimanan kepada Allah,
para malaikat, kitab-kitab, para rasul, Hari
Akhir dan qada dan qadar-Nya.

Allah berfirman :
Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya,
serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, dan
Hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu
telah sesat sejauh-jauhnya ( Q.S. An-Nisaa’ : 136
).
Berdasarkan 6 fondasi iman tersebut, maka keterikatan setiap muslim kepada
Islam yang semestinya ada pada jiwa setiap muslim adalah :
A. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat
yang menyempurnakan syariat-syariat yang diturunkan Allah
sebelumnya.
 Allah berfirman :
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara
kamu ,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu ( Q.S. Al Ahzab : 40 ).
Firman Allah SWT
 Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu( Q. S. Al Maidah : 3 ).
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan
banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu
cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan ( Q. S. Al Maidah : 15 )
B.
Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar di
sisi Allah. Islam datang dengan membawa kebenaran yang
bersifat absolut guna menjadi pedoman hidup dan kehidupan
manusia selaras dengan fitrahnya
Allah berfirman :
َّ‫اإل ْسالم‬
َِّ َّ‫الدينَّ ِعند‬
ِ َّ‫ِإن‬
ِ ‫الل‬
Sesungguhnya agama ( yang benar ) itu pada sisi Allah adalah Islam ( Q.S. Ali
Imran : 19 )
Firman Allah pada ayat lain :
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi ( Q. S. Ali
Imran : 85 ).
Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal serta
berlaku untuk semua manusia dan mampu menjawab
segala persoalan yang muncul dalam segala lapisan
masyarakat dan sesuai dengan tuntutan budaya manusia.
Allah berfirman :
C.
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan
kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai
pemberi peringatan, tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahui
( Q. S. As Saba’ : 28 ).
Syariah

Syariat adalah sistem nilai yang merupakan inti ajaran Islam
yang berisi peraturan dan perundang-undangan yang
mengatur aktivitas yang seharusnya dikerjakan manusia.
Dalam kaitan ini Allah disebut Syaari atau pencipta hukum.
Allah berfirman :
Atau adakah bagi mereka sekutu-sekutu yang membuat peraturan
untuk mereka sebagai agama yang tidak diizinkan Allah ? Dan
sekiranya tidak karena kalimat takdir, niscaya Ia telah diberi keputusan
diantara merka dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu (adalah)
bagi mereka azab yang pedih ( Q. S. Asy Syuara : 21 ).
Sistem nilai Islam secara umum meliputi dua bidang :

Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah.
Hubungan manusia dengan Allah ini disebut ibadah mahdah atau ibadah
khusus, karena sifatnya yang khas dan sudah ditentukan secara pasti oleh Allah
dan dicontohkan secara rinci oleh Rasulullah, contohnya kewajiban salat,
puasa, dan zakat.

Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal, yakni hubungan
sesama manusia dan makhluk lainnya yang disebut muamalah. Muamalah
meliputi ketentuan perundang-undangan yang mengatur segala aktivitas hidup
manusia dalam pergaulan dengan sesamanya dan dengan alam sekitarnya.
Adanya subsistem muamalah ini membuktikan bahwa Islam tidak
meninggalkan urusan dunia, bahkan tidak pula melakukan pemisahan antara
persoalan dunia dan akhirat.

Firman Allah :
Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepada-Ku ( Q. S.
Az-Zaariyaat : 56 )
Hubungan horizontal ini disebut pula dengan
istilah ibadah ghair mahdah atau ibadah umum,
karena sifatnya yang umum di mana Allah atau
Rasul-Nya tidak memerinci macam dan jenis
perilakunya tetapi hanya memberikan prinsipprinsip dasarnya saja.
Akhlak

Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi
ajaran tentang tata perilaku atau sopan santun. Akhlak maupun
syariah pada dasarnya membahas perilaku manusia, yang berbeda
di antara keduanya adalah obyek material. Syariah melihat
perbuatan manusia dari segi hukum, yaitu wajib, sunat, mubah,
makruh, dan haram. Sedangkan akhlak melihat perbuatan manusia
dari segi nilai atau etika, yaitu perbuatan baik dan perbuatan
buruk. Agama menuntun manusia agar memelihara dan
mengembangkan kecenderungan mental yang bersih dan jiwa yang
suci. Rasul bersabda :
“ Tiadalah aku diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlak dan
perilaku manusia “
Keterkaitan antara Aqidah, Syariah dan Akhlak
Akhlak
syariah
aqidah
Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemenelemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat
keberadaan agama. Sementara syariah sebagai sistem nilai berisi
peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak
sebagai sistem etika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak
dicapai agama. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaran
Islam ibarat sebuah pohon. Akarnya adalah aqidah, sementara
batang, dahan dan daunnya adalah syariah, sedangkan buahnya
adalah akhlak.
 Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yang melakukan suatu
perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan,
maka orang itu termasuk ke dalam kategori kafir.

Seseorang yang mengaku beraqidah atau beriman, tetapi tidak mau
melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang
yang mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan
landasan aqidah yang tidak lurus disebut munafik.
 Aqidah, syariah dan akhlak dalam Alquran disebut iman dan amal saleh.
Iman menunjukkan makna aqidah, sedangkan aural saleh menunjukkan
pengertian syariah dan akhlak.
 Seseorang yang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah,
maka perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik.
Perbuatan baik adalah perbuatan yang dipandang benar menurut Allah.
Sedangkan perbuatan baik yang didorong oleh keimanan terhadap Allah
sebagai wujud pelaksanaan syariah disebut aural saleh. Karena itu di
dalam Alquran kata amal saleh selalu diawali dengan kata iman,


antara lain dalam Allah berfirman :

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguhsungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia
telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa
yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang
yang fasik ( Q. S. An Nuur : 55 ).
Akhlak dan Konsepsi Tasawuf
Beberapa literature menyebutkan bahwa tasawuf muncul
dengan berlatar belakanggerakan moral yang dilakukan oleh
suatu kelompok umat Islam untuk meningkatkan kualitas
peribadatan kepada Allah SWT dengan cara melakukan
uzlah (meninggalkan) kemewahan dunia.
Antaralain :
 tobat
 sabar
 zuhud (sederhana)
 tawakal
 mahabbah (cinta)
 ma’rifah

Allah berfirman :
Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah ( Q.
S. Al Ahzab : 21 ).
Islam dan relevansinya dengan ilmu-ilmu lain
Allah SWT berfirman :

Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu
dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (Q.S.
An Nahl:89)
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab( Q.S. Al An’am : 38 )


Namun demikian, kehidupan umat manusia sesuai dengan sunnatullah
(hukum alam), yakni bersifat tajaddud atau berkembang dari satu waktu
ke waktu lainnya secara dinamis mengikuti sunnah kehidupan.
Sementara Al qur’an yang merupakan sumber hukum Islam tidak
memuat segala peristilahan yang baru itu. Dalam kaitan inilah, Islam
membuka pintu ijtihad sebagai alternative cara untuk merumuskan
hukum-hukum kemasyarakatan yang belum ditunjuk secara eksplisit di
dalam Al qur’an dan As-Sunnah. Ijtihad dalam aspek-aspek kehidupan
tersebut dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya kehidupan yang
kaffah, yaitu kepribadian muslim yang utuh pada diri setiap muslim.
Karena Islam tidak hanya berkaitan dengan persoalan ibadah ritual saja,
tetapi menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia.
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH
Download