Versi WORD - Manajemen Rumah Sakit

advertisement
PENGAKUAN DAN PENCATATAN PENDAPATAN DAN BIAYA BERBASIS AKRUAL
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta memahami dasar-dasar pencatatan akuntansi berbasis akrual
2. Peserta mampu melakukan pencatatan pendapatan berbasis akrual
3. Peserta mampu melakukan pencatatan biaya berbasis akrual
Pendahuluan
Era good governance saat ini sedang digalakkan dalam pemerintahan Indonesia. Salah satu
caranya adalah melalui peningkatan akuntabilitas lembaga publik. Salah satu upaya pemerintah
dalam meningkatkan akuntabilitas lembaga publik adalah melalui reformasi pelaporan keuangan
lembaga publik dan pemerintahan. Undang-undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
menjelaskan tentang reformasi pelaporan keuangan lembaga publik dan pemerintahan, yaitu
tentang kewajiban instansi pemerintahan untuk menyajikan laporan keuangan berbasis akrual.
Kewajiban instansi pemerintahan untuk menggunakan basis akrual dalam pelaporan keuangannya
ditegaskan kembali dalam peraturan pemerintah No 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Rumah Sakit Umum Daerah, sebagai instansi pemerintahan juga diwajibkan untuk
menyajikan laporan keuangan berbasis akrual. Hal ini ditegaskan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia no 1981, tahun 2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan
Umum Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Menghadapi reformasi pelaporan keuangan, Rumah Sakit Umum Daerah harus
mempersiapkan diri untuk menyiapkan laporan keuangan berbasis akrual. Selama ini pelaporan
keuangan Rumah Sakit Umum Daerah disajikan dengan menggunakan basis kas atau kas menuju
akrual. Pemahaman tentang sistem akuntansi berbasis akrual akan membantu akuntan rumah sakit
dalam menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah
Sistem Akuntansi Berbasis Kas
Sistem Akuntansi berbasis Kas (Cash basis) merupakan sistem akuntansi yang bertujuan
untuk menghasilkan pelaporan keuangan yang melibatkan arus kas selama periode tertentu. Dalam
sistem akuntansi berbasis kas, pendapatan dan biaya diakui dan dicatat pada saat terjadinya arus kas
masuk dan arus kas keluar. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan sistem akuntansi berbasis
kas, menghasilkan laporan yang dapat memperlihatkan sumber dana, alokasi dan penggunaan
sumber dana. Karaketeristik laporan keuangan berbasis kas adalah:
1. Beban/biaya belum diakui dan dicatat sampai terjadinya pembayaran kas (arus kas keluar)
2. Sebelum terjadi pengeluaran kas, tidak akan terjadi pengurangan dalam pendapatan
3. Pendapatan diakui dan dan dicatat saat terjadinya penerimaan kas (arus kas masuk)
4. Laporan keuangan menunjukkan posisi kas yang ada pada saat itu.
5. Tidak perlu membuat cadangan piutang tak tertagih (cadangan kerugian piutang)
Pencatatan berbasis kas mempunyai kelebihan-kelebihan, yaitu:
1. Dapat menunjukkan sumber dana, alokasi dan penggunaan dana secara jelas
2. Mudah dipahami
Meski mudah dipahami, Laporan keuangan yang disusun dengan berbasis kas memiliki kelemahankelemahan, antara lain adalah:
1. Hanya memfokuskanpada arus kas untuk periode berjalan
2. Adanya risiko pengakuan pendapatan yang terlalu tinggi pada suatu periode dimana terjadi
penerimaan kas yang masih diperlukan adanya pemenuhan kewajiban
3. Adanya risiko pengakuan pendapatan yang terlalu rendah pada suatu periode dimana terjadi
pengeluaran kas yang merupakan pembayaran di muka atas suatu kewajiban
4. Penghapusan piutang dilakukan secara langsung tanpa estimasi cadangan kerugian piutang.
5. Tidak mencerminkan kinerja organisasi periodik yang sesungguhnya
Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
Sistem Akuntansi berbasis akrual merupakan sistem akuntansi dimana peristiwa ekonomi
diakui dan dicatat pada saat terjadinya. Tujuan penggunaan basis akrual (accrual basis) adalah
memberikan gambaran yang utuh terhadap posisi keuangan suatu entitas. Karakteristik sistem
akuntansi berbasis akrual adalah:
1. Pendapatan dan Beban diakui pada saat terjadinya
2. Penyajian beban dilakukan sesuai dengan periode terjadinya
3. Beban yang dibayar di muka disesuaikan pada setiap akhir periode pelaporan, sehingga
menggambarkan beban yang sesungguhnya ditanggung pada periode tersebut
4. Kewajiban disesuaikan pada setiap akhir periode pelaporan, sehingga mencerminkan
kewajiban yang sesungguhnya terjadi pada periode tersebut
5. Penghapusan piutan tidak dilakukan secara langsung, tetapi melalui pembentukan cadangan
kerugian piutang
Sistem akuntansi akrual mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1. Menggambarkan posisi keuangan organisasi secara lebih akurat
2. Pengitungan surplus/defisit pada suatu periode menjadi lebih realistis
3. Konsisten dengan prinsip mempertemukan pendapatan dan biaya pada periode yang sama
(prinsip matching)
4. Mencerminkan kinerja periodik organisasi sesungguhnya
5. Meningkatkan akuntabilitas
6. Memudahkan manajemen untuk melakukan analisis untuk tujuan pengambilan kebijakan
tertentu
Meski lebih mencerminkan kinerja yang lebih realistis, penggunaan basis akrual juga mempunyai
kelemahan-kelemahan, yaitu:
1. Diperlukan pemahaman akuntansi yang lebih baik, sehingga membutuhkan sumber daya
manusia yang handal di bidang akuntansi
2. Adanya risiko piutang tak tertagih tetap tercatat sebagai pendapatan, sehingga pendapatan
dicatat terlalu tinggi
3. Pembentukan cadangan kerugian piutang mengurangi pendapatan pada suatu periode
4. Karena dibentuk melalui suatu estimasi yang seringkali bersifat subyektif, menimbulkan
risiko penyajian laporan keuangan yang tidak menggambarkan yang sebenarnya
Penggunaan sistem akuntansi berbasis akrual untuk instansi pemerintahan telah diterapkan di
banyak negara, antara lain New Zealand, kanada, Rumania dan Amerika Serikat. Penerapannya bisa
sekaligus, tetapi bisa juga bertahap. Di Indonesia penggunaan sistem akuntansi berbasis akrual
penuh harus sudah dilakukan selambat-lambatnya tahun 2015. Saat ini Banyak instansi
pemerintahan yang telah memulai mengarah pada penggunaan sistem akuntansi berbasis akrual,
dengan cara menerapkan basis kas untuk pendapatan dan biaya dan menerapkan basis akrual untuk
aset, kewajiban dan ekuitas.
Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan Rumah Sakit dengan Basis Akrual
Pendapatan dalam sistem akrual diakui dan dicatat ketika rumah sakit mempunyai hak untuk
melakukan penagihan karena telah melakukan pelayanan.
Contoh:
Pada tanggal 15 Oktober, seorang pasien rawat inap telah sembuh dan pulang. Biaya perawatan
total sebesar Rp 10.000.000. Meskipun demikian, pasien belum membayar secara tunai.
Jurnal yang dicatat oleh rumah sakit adalah:
Tanggal
15 Okt
Jurnal
Transaksi
Piutang Pelayanan
Rp 10.000.000
Pendapatan Pelayanan
Rp 10.000.000
Transaksi di atas disebut sebagai “unearned revenue”
Sistem akuntansi berbasis akrual tidak melakukan penghapusan piutang secara langsung, melainkan
mengestimasi cadangan kerugian piutang pada setiap akhir periode .
Contoh:
Jumlah piutang pelayanan pada tanggal 31 Desember,2011 adalah Rp 50.000.000. Rumah sakit
memperkirakan sebanyak 10% dari piutang tersebut tidak akan bisa ditagih, maka pada tanggal 31
Desember, rumah sakit membuat jurnal cadangan kerugian piutang sebagai berikut:
Tanggal
31 Desember
Jurnal
Transaksi
Kerugian Piutang/Piutang tak tertagih Rp 10.000.000
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 10.000.000
Jika kemudian pada tanggal 4 Februari tahun berikutnya, dipastikan bahwa piutang pelayanan
sebesar Rp 4.000.000 tidak dapat tertagih, maka rumah sakit membuat jurnal sebagai berikut:
Tanggal
4 Februar, 2012
Jurnal
Transaksi
Cadangan kerugian Piutang
Rp 4.000.000
Piutang Pelayanan
Rp 4.000.000
Jika rumah sakit menerima pembayaran di muka untuk pendapatan jaminan pelayanan, maka
pendapatan harus diakui saat terjadinya realisasi pelayanan.
Contoh,
Pada tanggal 6 Juni, rumah sakit menerima dana uang muka dari Asuransi ABA senilai Rp
150.000.000, maka rumah sakit mencatat transaksi tersebut sebagai berikut:
Tanggal
6 Juni
Jurnal
Transaksi
Kas
Rp 150.000.000
Pendapatan/ jaminan diterima di muka-ASR ABA
Rp 150.000.000
Pendapatan diterima di muka, bukan merupakan pendapatan, tetapi masih berupa kewajiban. Ketika
pelayanan direalisasi, pendapatan barus direalisasi.
Contoh.
Pada tanggal 7 Oktober, seorang pasien berjaminan Asuransi ABA mendapat pelayanan dengan total
biaya pelayanan sebesar Rp 5.000.000. maka pada saat inilah pendapatan dicatat dan diakui, jurnal
yang dibuat adalah sebagai berikut:
Tanggal
Jurnal
7 Oktober
Transaksi
Pendapatan/jaminan diterima di muka Rp 5.000.000
Pendapatan pelayanan
Rp 5.000.000
Pengakuan dan Pencatatan Biaya Rumah sakit dengan Basis Akrual.
Sistem akuntansi berbasis akrual, mengakui biaya/beban pada saat terjadinya, dan dilaporkan
berdasarkan periode terjadinya. Jika rumah sakit melakukan pembayaran biaya yang mempunyai
manfaat lebih dari satu periode, maka pada akhir periode, harus dilakukan penyesuaian biaya yang
diakui untuk satu periode saja. Dengan demikian prinsip mempertemukan pendapatan dan biaya
dalam satu periode yang sama dapat dilakukan.
Contoh:
Pada tanggal 1 Oktober , rumah sakit membayar biaya asuransi kebakaran gedung sebesar Rp
12.000.000, biaya asuransi ini mempunyai manfaat untuk 12 bulan, maka pada akhir periode
akuntansi, harus dilakukan penyesuaian biaya asuransi. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Tanggal
Jurnal
1 Oktober
Transaksi
Biaya dibayar di muka
Kas
Rp 12.000.000
Rp 12.000.000
Pada akhir periode, harus dilakukan penyesuaian untuk beban yang diakui pada periode tersebut.
Tanggal
Jurnal
31 Desember penyesuaian Biaya asuransi
Rp 3.000.000
Biaya dibayar di muka
Rp 3.000.000
Dalam sistem berbasis akrual, Biaya atau beban harus diakui dan dicatat pada periode terjadinya,
meskipun pada kenyataannya pengeluaran kas belum terjadi
Contoh.
Rumah sakit membayar gaji karyawan setiap tanggal 5 ,Pada tanggal 31 Desember rumah sakit harus
meyusun laporan keuangan. Rumah sakit sudah memiliki kewajiban membayar gaji karyawan
sebesar Rp 250.000.000, tetapi gaji baru akan dibayarkan tanggal 5 Januari tahun berikutnya. Maka
pada periode akuntansi yang berakhir pada tanggal 31 Desember Gaji karyawan yang belum
dibayarkan harus sudah diakui sebagai biaya/beban. Jurnal yang harus dibuat pada tanggal 31
Desember untuk gaji karyawan adalah sebagai berikut:
Tanggal
Jurnal
31 Desember penyesuaian Biaya Gaji
Rp 250.000.000
Hutang Gaji
Rp 250.000.000
Sistem akuntansi berbasis akrual mengkapitalisasi harga perolehan aset yang mempunyai nilai
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Oleh karena itu, setiap akhir periode harus dilakukan
penyesuaian terhadap manfaat aset.
Contoh.
Pada tanggal 1 Januari , rumah sakit membeli kendaraan ambulan, senilai Rp 200.000.000. Umur
ekonomis kendaraan ini diperkirakan 5 tahun, dengan nilai sisa sebesar 0. Nilai manfaat kendaraan
ini adalah 5 tahun. Maka harga perolehan sebesar Rp 200.000.000, harus dikapitalisasi setiap
periode akuntansi, dan diakui sebagai biaya depresiasi kendaraan. Jurnal yang dibuat adalah sebagai
berikut:
Tanggal
1 Januari
Jurnal
Transaksi
Kendaraan
Rp 200.000.000
Kas
Tanggal
Rp 200.000.000
Jurnal
31 Desember Penyesuaian Biaya Depresiasi
Akumulasi Depresiasi
Rp 40.000.000
Rp 40.000.000
Pertanyaan
1. Sistem akuntansi berbasis apakah yang digunakan pada rumah sakit anda?
2. Kesulitan-kesulitan apakah yang akan anda hadapi , jika sistem akuntansi berbasis akrual
diterapkan pada rumah sakit anda?
3. Seberapa jauh persiapan rumah sakit anda dalam menghadapi reformasi pelaporan
keuangan yang akan dilakukan pemerintah dengan menerapkan sistem pelaporan keuangan
berbasis akrual?
Download