NO. PERTANYAAN JAWABAN 1 2 3 Apakah Dasar Hukum

advertisement
NO.
PERTANYAAN
1
Apakah Dasar Hukum
Pendidikan
dan
Budaya anti Korupsi
(PBAK) ?
2
Apa yang dimaksud
dengan PBAK ?
3
Apakah maksud dan
tujuan PBAK?
JAWABAN
1.Kepmenkes RI Nomor 232/Menkes/SK/VI/2013
tentang Strategi Komunikasi Pendidikan dan Budaya
Anti Korupsi Kementerian Kesehatan Tahun 2013
2.Permenkes Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian
Kesehatan RI
Adalah panduan dalam dalam berkomunikasi untuk
perubahan perilaku dan budaya anti korupsi di
lingkungan kemenkes
Maksud PBAK :
a. Untuk mempermudah rancangan program dan
kegiatan komunikasi PBAK di satuan kerja
b. Sebagai pedoman pelaksanaan PBAK di Satker
c. Membantu Kemenkes dalam mengembangkan
sinergisitas komunikasi pesan PBAK
Tujuan PBAK :
a. Memberikan informasi dan meningkatkan
kepedulian tentang perilaku dan budaya anti
korupsi
b. Membangun pemahaman dan kesadaran
seluruh karyawan di satuan kerja
c. Meningkatkan peran serta karyawan di satuan
kerja dalam pelaksanaan budaya anti korupsi
4
Apakah Pengertian
Korupsi ?
5
Apa saja yang
termasuk kategori
Korupsi ?
1|Rumah SakitO rtopedi
Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
Korupsi adalah perbuatan mengambil sesuatu yang
sebenarnya bukan haknya, yang merugikan
kepentingan public atau masyarakat luas untuk
kepentingan pribadi atau golongan
1.
2.
3.
4.
Suap-menyuap
Penggelapan Jabatan
Pemerasan
Perbuatan curang (contoh: pemborong berbuat
curang, pengawas proyek membiarkan)
5. Benturan kepentingan dalam pengadaan (contoh
PNS ikut serta dalam pengadaan yang diurusnya)
6. Gratifikasi
No
PERTANYAAN
JAWABAN
6
Apakah
Korupsi ?
Dampak
Korupsi dapat merugikan keuangan negara dan kepentingan
masyarakat/publik
7
Apakah
Pegertian
Gratifikasi?
Gratifikasi adalah Pemberian dalam pengertian luas, yaitu :
pemberian dalam bentuk barang, uang, rabat/diskon,
pinjaman tanpa bunga, komisi , pinjaman tanpa bunga yang
berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya
8
Apakah
jenis2
gratifikasi yang bisa
dianggap suap?
: Jenis-jenis gratifikasi yang bisa dianggap suap antara lain
1.“Cash back”
2.“marketing fee” adalah
pemasaran suatu produk
imbalan
yang
terkait
3.Gratifikasi yang terkait dengan pengadaan barang dan
jasa. Pelayanan public atau proses lainnya
4.Sponsorship yang terkait dengan pemasaran atau
penelitian suatu produk
9
Apakah
jenis-jenis
gratifikasi yang tidak
dianggap suap yang
terkait
dengan
kedinasan?
Jenis-jenis gratifikasi yang tidak bisa dianggap suap antara
lain:
A. Terkait kedinasan :
1.Cinderamata dalam kegiatan resmi kedinasan, seperti
rapat, seminar, workshop
2.Kompensasi yang terkait dengan kedinasan, contoh
honorarium,
transportasi,
akomodasi
dan
pembiayaan lainnya, aslkan tidak terdapat
pembiayaan ganda dan sesuai standaqr biaya
3.Sponsorship yang dimanfaatkan secara transparan dan
akuntabel untuk pengembangan institusi, perayaan
tertentu
B. Tidak terkait kedinasan
1. Hadiah untuk pernikahan, acara keagamaan dll
dan dilaporkan pada KPK
2. Hadiah dari atasan kepada bawahan sepanjang
tidak menggunakan anggaran Negara
3. Hadiah pada acara menyangkut perayaan
menyangkut kedudukan/jabatan , seperti pisahsambut , prpmosi , pension dan dilaporkan pada
KPK
4. Hadiah hasil undian, rabat/diskon dan voucher
2|Rumah SakitO rtopedi
Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
yang juga berlaku umum
5. Hidangan /sajian berlaku umum
6. Prestasi akademis atau non akademis yang
menggunakan biaya sendiri
7. Keuntungan/bunga dari penempatan
investasi pribadi yang berlaku umum
dana
8. Kompensasi atas penghasilan atas profesi yang
dilaksanakan pada saat jam kerja dan mendapat
ijin tertulis dari atasan langsung dan atau pihak
lain yang berwenang
10
Siapa
yang
bisa
dikatakan penerima
gratifikasi ?
Pegawai Negeri Sipil (orang yang menerima gaji atau upah
dari keuangan Negara atau Daerah ) dan Penyelenggara
Negara
11
Siapa saja
penyelenggara Negara
yang dimaksud dalam
pertanyaaan diatas ?
Penyelenggara Negara , diantaranya :
1.Pejabat Negara pada lembaga tertinggi Negara
2.Pejabat Negara pada lembaga tinggi Negara
3.Menteri
4.Gubernur
5.Pejabat Negara yang lain sesuai dengan peraturan
ketentuan perundangan yang berlaku : Duta Besar,
Wa.Gub, Bupati/Walikota
6.Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis, diantaranya :
a. komisaris, Direksi, Pejabat Struktural BUMN dan BUMD
b. Pimpinan BI
c. Pimpinan Perguruan Tinggi
d. Pejabat eselon I dan Pejabat lain yang disamakan
pada lingkungan sipil dan MIliter
e.Jaksa
f. Penyidik
g. Panitera Pengadilan
h. Pimpinan proyek atau Bendahara Proyek
12
Apakah Sangsi yang
diberikan
kepada
penerima gratifikasi ?
3|Rumah SakitO rtopedi
Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
Pasal 12B ayat (2) UU No. 20/2001
Pidana penjara seumur hidup, paling singkat 4 tahun
dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling
sedikit 200 juta paling banyak 1 Milyar
13
14
Apakah sangsi bagi
pemberi gratifikasi ?
Pasal 13 UU No. 31 tanhun 1999
Pidana Penjara 3 tahun dan denda 120 juta
Kegiatan apa saja yang
dapat dikategorikan
gratifikasi ?
1. Uang “terimakasih” dari pemenang lelang
2. Voucher belanja dan tiket tamasya ke dalam dan
luar negeri dari vendor
3. Kendaraan/ hadiah lain untuk perkenalan kepada
pejabat baru
4. Uang “lelah” kepada petugas perijinan/pembuat
surat keterangan kesehatan
5. Fasilitas pemeriksaan kesehatan (pengobatan)
gratis kepada seorang PNS/keluarganya
6. Pemberian dari pihak lain yang terkait urusan
kantor
7. Menerima hadiah ulang tahun/perkawinan dari
rekanan
8. Memberi hadiah pada atasan
15
Apa saja kegiatan
yang dilarang bagi PNS
dan
Penyelenggara
Negara
16
Bagaimana
pengendalian
penerimaan
Gratifikasi?
17
Kepada siapakah
harus dilaporkan
apabila ditemukan
adanya kasus
gratifikasi ?
18
Bagaimana sikap
terhadap gratifikasi ?
Bertemu dengan rekanan urusan kantor di luar jam kantor
Bertemu dengan rekanan urusan kantor di luar kantor
Cara
Melalui peningkatan
pelaporan gratifikasi
pemahaman
dan
kesadaran
Untuk kementerian kesehatan, pelaporan kepada kementerian )
kesehatan (Inspektoran Jenderal yang selanjutnya akan
diteruskan kepada KPK
4|Rumah SakitO rtopedi
Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
1. Ditolak
2. Terima dan laporkan (pasal 16 UU 30/2002)
19
Apakah Upaya yang
sudah dilakukan oleh
RSO dalam mencegah
korupsi dan
gratifikasi?
Upaya pencegahan korupsi dan gratifikasi di RSO
1. Sosialisasi tentang Korupsi dan gratifikasi
pada
pegawai
2. Pemasanagan Banner anti korupsi
3. Pemasangan spanduk anti korupsi
4. Penayangan Budaya anti korupsi melalui media televisi
Rumah Sakit
5. Pencanangan Wilayah bebas korupsi
dengan
penandatangan bersama spanduk
6. Penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pegawai
7. Pemasangan CCTV pada area dalam rumah sakit
8. Sosialisasi PBAK melalui web RSO
9. Soaialisasi PBAK melalui sarasehan
10. Pembentukan Unit Pengendali Gratifikasi.
11. Pelatihan yang diikuti oleh Ketua SPI dan Jajaran
Direksi tentang Pencegahan Korupsi.
5|Rumah SakitO rtopedi
Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
Download