city spot

advertisement
1. Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya.
Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen
berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11
ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945.
Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi
seluruh Rakyat Indonesia. Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, di mana arek-arek Suroboyo berjuang
melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.
Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang
peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan
2. Kelenteng Sanggar Agung atau Klenteng Hong San Tang adalah sebuah klenteng di Kota
Surabaya. Alamatnya berada di Jalan Sukolilo Nomor 100, Pantai Ria Kenjeran, Surabaya. Kuil
ini, selain menjadi tempat ibadah bagi pemeluk Tridharma, juga menjadi tempat tujuan
wisata bagi para wisatawan. Klenteng ini dibuka pada tahun 1999.Ciri khas dari klenteng ini
adalah sebuah patung Kwan Im setinggi 20 meter yang terletak di tepi laut. Klenteng ini
dipersembahkan kepada Nan Hai Guan Shi Yin Pu Sa atau Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan.
Patung ini dibangun setelah seorang karyawan Sanggar Agung melihat sesosok wanita
berjubah putih berjalan di atas air pada saat ia sedang menutup Klenteng di malam hari.
Penampakan tersebut dipercaya sebagai penampakan Kwan Im sendiri. Ikon lain dari
Sanggar Agung adalah patung Phra Phrom raksasa berlapis emas.
3. Taman Bungkul diambil dari nama Mbah Bungkul, dimana makam beliau juga terletak pada
taman ini. Mbah Bungkul adalah julukan untuk Ki Supo, seorang ulama di kerajaan Majapahit
(abad XV), yang juga saudara ipar Raden Rahmat atau Sunan Ampel. Taman Bungkul sudah
seperti jantung kota Surabaya. Taman ini sekarang menjadi taman wisata bagi mereka yang
ingin menikmati suasana hijau di tengah kota. Beberapa acara juga sering di gelar ini taman
ini bagi kegiatan hiburan atau kebudayaan. Taman Bungkul sudah seperti jantung kota
Surabaya. Taman ini sekarang menjadi taman wisata bagi mereka yang ingin menikmati
suasana hijau di tengah kota. Beberapa acara juga sering di gelar ini taman ini bagi kegiatan
hiburan atau kebudayaan
4. Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia
dan terletak di Surabaya. KBS merupakan kebun binatang yang pernah terlengkap se-Asia
Tenggara, di dalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda yang terdiri lebih
dari 2.806 binatang. Termasuk di dalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia terdiri
dari Mamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces.
5. Masjid Nasional Al Akbar (atau biasa disebut Masjid Agung Surabaya) ialah masjid terbesar
kedua di Indonesia yang berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur setelah Masjid Istiqlal di
Jakarta. Posisi masjid ini berada di samping Jalan Tol Surabaya-Porong. Ciri yang mudah
dilihat adalah kubahnya yang besar didampingi 4 kubah kecil yang berwarna biru. Serta
memiliki satu menara yang tingginya 99 meter.
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan
Wali Kota Surabaya saat itu, H. Soenarto Soemoprawiro. Pembangunan Masjid ini ditandai
dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno. Namun karena krisis
moneter pembangunannya dihentikan sementara waktu. Tahun 1999, masjid ini dibangun
lagi dan selesai tahun 2001. Pada 10 November 2000, Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI
KH. Abdurrahman Wahid.
6. Makam Sunan Ampel Surabaya ada di kompleks makam di belakang Masjid Ampel, melewati
jalan samping dan tiga gapura. Ketika melewati sebuah gapura, seorang penjaga berkata
bahwa tidak diperbolehkan memotret Makam Sunan Ampel, dan saya pun menurutinya.
Meski demikian foto Makam Sunan Ampel bisa ditemukan di banyak situs. Lingkungan di
kompleks Makam Sunan Ampel tidak jauh beda dengan sekitar Masjid Ampel lainnya, bersih,
meskipun cat tembok gapura sudah mulai kelihatan berlumut dan perlu dicat ulang. Makam
sang sunan menjadi tengara bagi kehidupan salah seorang tokoh Walisongo yang berperan
besar dalam mengembangkan agama Islam di tanah Jawa. Berkembangnya Islam di Jawa
berlangsu pada masa surutnya Kerajaan Majapahit dan lahirnya Kesultanan Demak Bintoro
yang Islam.
7. Lokasi Ekowisata Mangrove Wonorejo berada di Jl. Raya Wonorejo No. 1, Rungkut,
Surabaya. jika rutanya berawal dari Bandara Internasional Juanda, untuk sampai di
Ekowisata Mangrove Wonorejo dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 40 menit atau
sejauh 17.4 km melalui Jalan Tol Waru-Juanda. wisata Hutan Mangrove Wonorejo
membuktikan bahwa Surabaya masih peduli dengan kelestarian lingkungan. Dengan
keberadaan Hutan Mangrove Wonorejo ini, Pemerintah Kota Surabaya berharap dapat
mengurangi abrasi yang terjadi Pantai Timur Surabaya.
8. Masjid Cheng Hoo memiliki Arsitektur yang menarik dengan perpaduan budaya
Islam, China dan Jawa. Hal ini tampak pada dominasi warna merah, hijau dan emas.
Hal ini menunjukan eratnya hubungan antara budaya China dan Jawa. Pada abad ke
15 di masa Dinasti Ming (1368-1643) orang-orang tiongkok dari yunan mulai
berdatangan menyebarkan Agama Islam terutama di Pulau Jawa. Termasuk
Laksamana Cheng Hoo alias Sam Poo Kong yang diutus Yung Lo untuk mengunjungi
kerajaan Majapahit. Kesempatan ini dipergunakan juga untuk menyebarkan agama
Islam. Nama Sang Lakmana ini kemudian diabadikan menjadi nama Masjid
9. Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria merupakan salah satu gereja tua di kota
,dibangun pada tahun 1815 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Berlokasi di Jalan Kepanjen,
Surabaya, bangunan religius ini berdampingan dengan gedung SMA Katolik Frateran
Surabaya. Sebelum dibangunnya Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini, sudah
dibangun sebuah Gereja Katolik pertama di Surabaya bergaya Eropa yang terletak dipojok
jalan Kepanjen dan Kebonrojo. Pada awalnya dua orang pastor pada tanggal 12 Juli 1810,
Hendricus Waanders dan Phillipus Wedding datang dari Belanda dengan kapal ke Surabaya.
Pastor Wedding kemudian bertugas ke Batavia sementara Pastor Waanders menetap di
Surabaya. Pastor Waanders sering mengadakan misa untuk umat Katolik di Surabaya. Yang
kemudian dari hari ke hari jumlah umat Katolik semakin bertambah yang kemudian
membuat umat Katolik berencana membangun sebuah gereja Katolik. Dan baru pada tahun
1822, umat Katolik dapat merealisasikan membangun sebuah gereja pertama di pojok
Roomsche Kerkstraat/Komedie weg (Kepanjen/Kebonrojo). Namun belakangan gereja
Katolik pertama ini dipindah ke gedung baru di sebelah utaranya, tepatnya di jalan Kepanjen
Kelurahan Krembangan Selatan di wilayah Surabaya Utara. Hal ini dikarenakan gereja yang
lama rusak.
10. Monumen Kapal Selam, atau disingkat Monkasel, adalah sebuah museum kapal selam yang
terdapat di Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Terletak di pusat kota, monumen ini
sebenarnya merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut
Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam
Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda. Kapal
Selam ini kemudian dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati
keberanian pahlawan Indonesia. Monumen ini berada di Jalan Pemuda, tepat di sebelah
Plasa Surabaya. Selain itu di tempat ini juga terdapat sebuah pemutaran film, di mana
ditampilkan proses peperangan yang terjadi di Laut Aru. Jika ingin mengunjungi tempat
wisata ini, maka akan ditemani oleh seorang pemandu lokal yang terdapat di sana Ada cerita
unik di balik hadirnya monumen Kapal Selam ini. Pada suatu malam Pak Drajat Budiyanto
yang merupakan mantan KKM KRI Pasopati 410 (buatan Rusia) ini dan juga mantan KKM KRI
Cakra 401 (buatan Jerman Barat), bermimpi diperintahkan oleh KSAL pada waktu itu untuk
membawa kapal selam ini melayari Kali Mas. Ternyata mimpi itu menjadi kenyataan. Dia
ditugaskan untuk memajang kapal selam di samping Surabaya Plaza. Caranya dengan
memotong kapal selam ini menjadi beberapa bagian, kemudian diangkut ke darat, dan
dirangkai dan disambung kembali menjadi kapal selam yang utuh.
11. Salah satu wisata air yang ada di Surabaya saat ini ialah Ciputra Waterpark. Dengan luas area
mencapai 5 hektar lebih, telah menjadikan wahana Ciputra Waterpark di Surabaya termasuk
salah satu taman bermain terbesar yang ada di Indonesia. Lokasi wisata di Surabaya ini
memang sangat cocok bagi segala usia mulai dari anak-anak hingga dewasa. Anda dapat
menikmati berbagai wahana di taman air Ciputra Waterpark dengan sepuasnya. Wahanawahana permainan yang ada juga terinpirasi dari salah satu cerita dongeng berjudul
petualangan Sinbad.
12. Museum Kesehatan Dr. Adhyatama, MPH (atau yang sering disebut sebagai Museum
Kesehatan saja) yang berlokasi di Jl. Indrapura 17 Surabaya.Museum ini telah berdiri sejak
tahun 1990, tapi baru diresmikan pada tanggal 14 September 2004 oleh Menteri Kesehatan
RI, Dr. Achmad Sujudi. Peresmian ini diikuti dengan dibuatnya “perpustakaan khusus” yang
menyajikan berbagai macam bahan pustaka, mulai dari buku, majalah, kaset rekaman, video,
dll. Bahan pustaka ini bisa menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin mengerti lebih jauh
mengenai sejarah kesehatan di Indonesia.
13. Jauh dari Gelora 10 Nopember tepatnya Jalan Mangga 21 Tambaksari, Surabaya dijadikan
sebuah Museum. Bangunan ini pernah ditinggali oleh WR. Supratman pada tahun 1936
hingga 1938. Museum ini diresmikan pada 28 Oktober 2003 oleh Menteri Negara
Kebudayaan dan Pariwisata waktu itu I Gede Artika. Bangunan inipun sudah menjadi benda
cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang No. 592 dan Peraturan Pemerintah No. 10
Tahun 1993. Di museum ini kita dapat melihat tulisan asli saat WR. Supratman membuat
lagu Indonesia Raya serta biola yang selalu menemaninya saat menciptakan lagu-lagu
kebangsaan. Beberapa foto keluarga WR . Supratman juga turut menghiasi museum ini serta
beberapa pigura yang berisi lagu-lagu ciptaan beliau. Pada halaman museum juga dibangun
sebuah patung berwarna hitam yang menggambarkan seorang pria berkacamata dengan
menggunakan jas dan dasi sedang memainkan biola. Patung tersebut tidak lain adalah
patung pencipta lagu Indonesia Raya WR. Supratman.
14. Taman Mundu merupakan salah satu taman atau ruang terbuka hijau terutama bagi warga
kota Surabaya, taman ini lebih tepatnya berada di Jl. Tambaksari atau berada di seberang
Stadion Gelora Sepuluh November Tambaksari Surabaya. Taman Mundu dibangun
menempati area seluas 4.800 meter persegi dan pembangunannya diresmikan pada 10 Juli
2010. Taman yang cantik ini mempunyai berbagai fasilitas yang bisa dinikmati dan digunakan
oleh warga Surabaya atau siapapun yang mengunjungi taman ini, diantarnya fasilitas arena
bermain bagi anak-anak, jogging track, air mancur yang indah, lampu-lampu hias, kolam air,
toilet yang mewah dan dua pohon Mundu yang besar sebagai icon Taman Mundu. Tidak
hanya itu di Taman Mundu juga tersedia fasilitas air kran siap minum yang merupakan
fasilitas yang disediakan oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Surabaya.
15. Masjid Sunan Ampel yang dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan nuansa Arab
Islami. Masjid ini masih dipengaruhi dengan alkuturisasi dari budaya lokal dan Hindu-Budha
lewat arsitektur bangunannya. Di masjid inilah saat itu sebagai tempat berkumpulnya para
ulama dan wali dari berbagai daerah di Jawa untuk membicarakan ajaran Islam sekaligus
membahas metode penyebarannya di Pulau Jawa. Masjid Ampel berbahan kayu jati yang
didatangkan dari beberapa wilayah di Jawa Timur dan diyakini memiiki 'karomah'. Seperti
disebut dalam cerita masyarakat, saat pasukan asing menyerang Surabaya dengan senjata
berat dari berbagai arah dan menghancurkan kota Surabaya namun tidak menimbulkan
kerusakan sedikitpun pada Masjid Ampel bahkan seolah tidak terusik.
Download