Metode Penelitian Pendidikan

advertisement
HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
CIREBON
Buku Acuan
 McMillan, J.H. & Schumacher, Sally. 2001.
Research in Education.New York: Logman.
 Creswell, John W. 1994. Research Design,
Qualitative & Quantitative Approarches.
Thousand Oaks : Sage Publication.
 Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
 Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
 Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif.





Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pend. Pendekatan
Kuant.,Kual.& R&D Bandung: Alfabeta.
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Organisasi.
Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.
Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya
 coba identifikasikan bidang-bidang keahlian anda yang






banyak menghadapai masalah penting
Kemudian identifikasi dan pilih salah satu masalah esensial,
krusial dan bermanfaat untuk dipecahkan
Coba rumuskan kemudian adakan pembatasan variabelvariabel yang terkait dengan fokus masalah kemudian
rumuskan menjadi judul penelitian
Pilih dan merumuskan pendekatan dan metode penelitian
serta teknik dan instrumen pengumpulan data yang tepat
bagi meneliti masalah diatas
Pilih dan rumuskan sumber data dan lokasi penelitiannya
Pilih dan rumuskan teknik analisis (pengolahan ) data yang
tepat bagi data yang dihasilkan
Presentasikan di depan kelas proses yang telah anda lalui
tesebut !
QUIZ
1.
2.
3.
4.
5.
Coba jelaskan konsep penelitian tindakan , bedanya
dengan penelitian lain
Jelaskan teori Geoffrey E. Mills menurut pendapat anda !
Jelaskan kelebihan langkah-langkah penelitian dari
Deborah South dari langkah-langkah model lain
Susunlah sebuah kerangka dasar penelitian tindakan yang
baik dalam pedidikan
Coba susun sebuah contoh langka-langkah pelaksanaan
penelitian tindakan dalam bidang kurikulum dan
pembelajaran.
Macam-macam Metode
Pembelajaran
 1. Metode ceramah
 2. Metode tanya jawab
 3. Metode kerja kelompok
 4. Metode pemberian tugas
 5. Metode demonstrasi
 6. Metode eksperimen
 7. Metode simulasi
 8. Metode inkuiri
 9. Metode pengajaran unit (Permana,2001:114-145)
Model cooperative learning
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
jigsaw,
think pair share,
numbered heads together,
group investigation,
two stay two stray,
make a match,
inside-outside circle,
bamboo dancing,
poin-counter-point,
the power of two, dan
listening team.
Penelitian
Tindakan Kelas
8
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi ini, diharapkan
peserta mampu:
 Memahami konsep PTK
 Menyusun desain/rancangan PTK
 Menyusun Usulan/Proposal PTK
 Menilai Laporan PTK
Konsep penelitian tindakan
 Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian
sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana
program dalam kegiatannya sendiri (dalam
pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala
sekolah, konselor), dalam mengumpulkan data
tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan
hambatan yang dihadapi untuk kemudian menyusun
rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan
penyempurnaan.
Perbedaan anrata penelitian biasa dengan penelitian
tindakan
Apa
Penelitian Biasa
Penelitian Tindakan
Siapa
Dilakukan oleh para profesor,
ahli, peneliti khusus,
mahasiswa terhadap kelompok
khusus, kelompok
ekperimental dan kontrol
Dilakukan oleh para pelaksana
kegiatan dalam kegiatan yang
menjadi tugasnya
Dimana
Dalam lingkungan dimana
variabel dapat dikontrol
Didalam lingkungan kerja atau
lingkungan tugasnya sendiri
Bagaimana
Menggunakan pendekatan
kuantitatif, menguji
signifikansi statistik, hubungan
sebab-akibat antar variabel
Menggunakan pendekatan kualitatif
menggambarkan apa yang sedang
berjalan dan ditujukan untuk
mengetahui dampak dari kegiatan
yang dilakukan
Mengapa
Menemukan kesimpulan yang
dapat digeneralisasikan
Melakukan tindakan dan
mendapatkan hasil positif dari
perubahan yang dilakukan dalam
lingkungan kerja atau tugasnya.
4 konsep kunci dalam penelitian
tindakan (Geoffrey E. Mills, 2000)
 Penelitian tindakan bersifat partisipatif dan demokratis
 Penelitian tindakan responsif terhadap masalah-masalah
sosial dan berlangsung dalam suatu konteks
 Penelitian tindakan membantu peneliti pelaksana (guru,
dosen, dll) untuk menguji dan menjamin cara-cara
pelaksanaan pekerjaan profesional sehari-hari.
 Pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian tindakan
(dalam pendidikan) dapat memberikan kebebasan kepada
siswa, guru, administrator dan meningkatkan proses
belajar, pengajaran dan penentuan kebijakan.
SKENARIO PEMBELAJARAN

Pengkondisian

Informasi
Tujuan &
Skenario
Pembelajaran

Identifikasi
konsepsi
awal tentang
PTK

Review dan
Rangkuman

Pemantapan

Penyamaan
persepsi PTK
(Konsep
Dasar, Tahap
Pelaksanaan,
Proposal,
Laporan)
 Peranan penelitian dalam upaya perbaikan
pendidikan (pengembangan ilmu ----perbaikan pembelajaran)
 Guru bukan objek pembaharuan, tetapi
turut bertanggung jawab dalam
mengembangkan keterampilan
pembelajaran
 Penelitian pendidikan umumnya
dilakukan pakar/peneliti sehingga
permasalahan kurang dihayati oleh guru
 Publikasi hasil penelitian kepada praktisi
memakan waktu yang sangat panjang
GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL
GURU YANG PROFESIONAL MEMILIKI KEMAMPUAN:
1. MERENCANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
2. MELAKSANAKAN DAN MEMIMPIN KBM
3. MENILAI KEMAJUAN KBM, DAN
4. MENAFSIRKAN SERTA MEMANFAATKAN HASIL PENILAIAN
KEMAJUAN KBM
GURU PROFESIONAL SELALU MELAKUKAN REFLEKSI
TERHADAP PRAKTEK PEMBELAJARAN YANG TELAH
DILAKUKANNYA
KOMPETENSI PENGEMBANGAN PROFESI: MELAKUKAN
PENELITIAN SEDERHANA DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN
HAKEKAT PTK
 PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki
mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga
berfokus pada kelas atau pada proses belajarmengajar yang terjadi di kelas.
 PTK ada tindakan yang nyata yang diyakini lebih baik
dari yang biasa dilakukan.
 Tujuan PTK memecahkan permasalahan nyata dalam
kelas, untuk memperbaiki mutu pembelajaran
sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal
tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang
dilakukan.
16
KONSEP DASAR
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENGERTIAN
SUATU BENTUK PENELITIAN YANG BERSIFAT REFLEKTIF
DENGAN MELAKUKAN TINDAKAN TERTENTU AGAR
DAPAT MEMPERBAIKI/MENINGKATKAN PRAKTEK
PEMBELAJARAN DI KELAS SECARA LEBIH PROFESIONAL
TUJUAN
PERBAIKAN DAN PENINGKATAN LAYANAN PROFESIONAL
GURU DALAM MENANGANI PROSES PEMBELAJARAN
Lanjutan
MANFAAT
 INOVASI PEMBELAJARAN
MANDIRI, PERCAYA DIRI
DAN
BERANI
MENCOBAKAN HAL BARU
YANG DIDUGA DAPAT
MEMBAWA PERBAIKAN
 PENGEMBANGAN KURIKULUM
 PENINGKATAN PROFESIONALISME
GURU
PTK vs PENELITIAN LAIN
N0
ASPEK
KONVENSIONAL
PTK
1
Masalah
Hasil amatan pihak lain
Hasil amatan sendiri
2
Tujuan
Uji hipotesisis,
generalisasi, eksplanasi
Perbaikan, peningkatan
praktik
3
Manfaat
Tidak langsung, saran
Langsung dapat
dinikmati
4
Teori
Sebagai dasar hipotesis
Sebagai dasar pemilihan
aksi
5
Metode
Langkah cenderung linier,
analisis setelah data
terkumpul
Langkah kerja
cenderung siklik,
analisis saat proses
19
PERBANDINGAN PTK DENGAN PENELITIAN FORMAL
No
Dimensi
Motivasi
1.
PTK
Penelitian Formal
Tindakan
Kebenaran (truth)
2.
Sumber masalah
Diagnosis
Induktif – Deduktif
3.
Tujuan
Mengembangkan praktis, di sini
dan sekarang
Memverifikasi dan menemukan teori
yang dapat digeneralisasikan
4.
Peneliti yang terlibat
Aktor dari dalam (guru di sekolah
yang bersangkutan)
Pihak lain yang berminat
5.
Sampel
Kasus spesifik
Sample representatif
6.
Metodologi
Tidak terlalu ketat tetapi penekanan
pada objektivitas-imparsialitas
Terstandar, termasuk di dalamnya
objektivitas dan imparsialitas
7.
Interpretasi Temuan
Untuk memahami pelaksanaan
melalui refleksi dan penyusunan
teori oleh praktisi
Untuk menguraikan, mengabstrakkan
dan menginfer teori yang dibangun
ilmuwan
8.
Hasil
Pebaikan pembelajaran siswa
Pengetahuan, prosedur dan materi yang
teruji
PTK
Penelitian Tindakan Kelas
Dilakukan guru
Meningkatkan
praktik
pembelajarannya
21
Fokus
Berfokus pada PBM di
kelasnya
(hal-hal yang terkait dengan
PBM di kelasnya dalam upaya
peningkatan proses dan hasil
belajar )
bab 5
22
Ciri
PTK
(a) Kolaborasi peneliti dan
praktisi
(b) Fokus pada pemecahan
masalah praktik
(c) Upaya meningkatkan
mutu profesional
(=kegiatan
pengembangan profesi)
bab 5
23
CIRI-CIRI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(Suharsimi Arikunto)
1. Merupakan Kegiatan
Nyata, Untuk
Meningkatkan Mutu
PBM
2. Merupakan Tindakan
oleh Guru kepada
Siswa
3. Tindakan Harus
Berbeda Dari
kegiatan Biasanya
4. Terjadi Dalam Siklus
Berkesinambungan;
Minimum Dua Siklus
5. Ada Pedoman Yang
Jelas Secara Tertulis,
bagi Siswa untuk dapat
Mengikuti Tahap Demi
Tahap.
24
Ciri PTK (lanjutan)
6. Ada Unjuk Kerja Siswa
Sesuai Pedoman
Tertulis dari Guru
7. Ada Penelusuran
Terhadap Proses,
Dengan Pedoman
Pengamatan
8. Ada Evaluasi
Terhadap Hasil
Dengan Instrumen
Yang Relevan
9. Keberhasilan Tindakan
Dilakukan Dalam
Bentuk Refleksi,
Melibatkan Siswa Yang
Dikenai Tindakan
10. Hasil Refleksi Harus
Terlihat Dalam
Perencanaan Siklus
Berikutnya
25
KARAKTERISTIK PTK
 PERMASALAHAN PRAKTIS DI KELAS
 KOLABORASI
 ADA UPAYA PERBAIKAN/PENINGKATAN
 EFEKTIVITAS METODE/TEKNIK/PROSES
PEMBELAJARAN
 TIDAK UNTUK DIGENERALISASIKAN
 TIDAK PERLU POPULASI ATAU SAMPEL
 TIDAK MENGENAL KELOMPOK EKSPERIMEN
DAN KONTROL
 PROSES PENELITIAN MELALUI SIKLUS
PRINSIP-PRINSIP PTK
 TIDAK MENGGANGGU KOMITMEN SEBAGAI GURU




GURU TETAP MEMBERIKAN YANG TERBAIK
KEPADA SISWA
JIKA TINDAKANNYA TIDAK
BERHASIL, SIKLUS TINDAKAN
MENGACU
PADA TERLAKSANANYA KURIKULUM DAN TARGET
PENGUASAAN SESUAI PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
METODE PENGUMPULAN DATA TIDAK MENGGANGGU PROSES
PEMBELAJARAN
MASALAH YANG DIPILIH ADALAH YANG MERISAUKAN KOMITMEN
PROFESIONAL UNTUK MEMBERIKAN
LAYANAN TERBAIK KEPADA
SISWA
GURU MENGIKUTI PROSEDUR ETIKA BERORGANISASI
PERMASALAHAN TIDAK DILIHAT TERBATAS DALAM KONTEKS KELAS
--- PERSPEKTIF MISI SEKOLAH SECARA KESELURUHAN
BENTUK-BENTUK PTK
Bentuk PTK dibedakan menurut
keterlibatan dan fokus penelitian:
 Guru sebagai peneliti
 Penelitian Tindakan Kolaboratif
 Simultan terintegrasi
 Administrasi Sosial Eksperimental
BIDANG GARAPAN PTK
Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif, dapat dikenai aktivitas,
bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak
 METODE MENGAJAR
 STRATEGI MENGAJAR
 MODEL PEMBELAJARAN
 PROSEDUR EVALUASI
 PERUBAHAN SIKAP DAN NILAI
 MEDIA PEMBELAJARAN
 LINGKUNGAN BELAJAR
(SETTING)
 MATERI PEMBELAJARAN
 KURIKULUM
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PTK
KELEBIHAN
RASA MEMILIKI
KERJA SAMA
KREATIVITAS
PEMIKIRAN KRITIS
BERUBAH
KESEPAKATAN
KEKURANGAN
 KURANGNYA PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
 BERKENAAN DENGAN WAKTU
TAHAP PELAKSANAAN PTK
 BERANGKAT DARI PERSOALAN KECIL
 RENCANAKAN PENELITIAN TINDAKAN SECARA CERMAT





(MASALAH, KELAS, REKAN YANG TERLIBAT, BANTUAN
KONSULTASI)
SUSUN JADWAL YANG REALISTIK
LIBATKAN PIHAK LAIN
BUATLAH PIHAK LAIN TERINFORMASI
CIPTAKAN SISTEM UMPAN BALIK
BUATLAH JADWAL PENULISAN
Tahap-tahap Umum dalam PTK
Disain Penelitian Tindakan
Model Kemmis & Taggart
 Identifikasi dan
analisis Masalah
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Pengamatan
 Refleksi
Rincian Tahapan PTK
 Perencanaan:
 Kajian Pengajaran
 Identifikasi Masalah dan faktor penyebab
 Penyusunan Rencana Tindakan
 Pelaksanaan Tindakan
 KBM /Open Kelas
 Pengamatan
 Pengambilan data (tes, pengamatan, dsb)
 Analisis dan interpretasi data
 Refleksi dan Tindak Lanjut
SIKLUS PELAKSANAAN PTK
Langkah 1 Siklus
(2) Tindakan
(1) Rencana
(3) Pengamatan,
Analisis Hasil
(4) Refleksi
Evaluasi
34
MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
35
TAHAP PTK
 TAHAP 1. PERENCANAAN
Apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa dan bagaimana
tindakan dilakukan
 TAHAP 2. PELAKSANAAN TINDAKAN
Pelaksanaan sesuai rencana
 TAHAP 3. PENGAMATAN
Dilakukan bersamaan dengan tindakan
 TAHAP 4. REFLEKSI
Kegiatan mengemukakan implementasi
rencana tindakan
MERENCANAKAN PTK
A. MENETAPKAN FOKUS MASALAH
1. MEMUNCULKAN MASALAH
Refleksi terhadap kinerja (siswa, guru, bahan,
kurikulum,IBM, hasil belajar siswa)
2. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Apa yang terjadi sekarang?
Apakah yang terjadi sekarang mengandung
permasalahan?
Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya?
Saya memilih untuk mengujicobakan gagasan …..
Lanjutan
3. MENGANALISIS MASALAH
a. Pilihlah masalah yang paling penting
b. Hindari masalah di luar kemampuan
c. Pilihlah masalah berskala kecil dan terbatas
Masalah mana yang perlu diprioritaskan?
Penguasaan operasi matematika
Membaca peta buta
Kesalahan konseptual pada buku paket
d. Usahakan bekerja kolaboratif
Lanjutan
4. MERUMUSKAN MASALAH
Rumusan masalah harus jelas, spesifik, dan
operasional, mengarah pada jenis data yang perlu
dikumpulkan
Contoh:
Apakah metode eksperimen pada pembelajaran
konsep Perubahan Wujud Zat dapat meningkatkan
daya serap siswa terhadap materi fisika?
Apakah pembelajaran IPA (Biologi) pada konsep
Perkembangbiakan Tumbuhan dengan
menggunakan pendekatan STM dapat
meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan
proses dan sikap?
Lanjutan
B. MERENCANAKAN TINDAKAN
1.
MERUMUSKAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan adalah suatu dugaan yang bakal
terjadi jika suatu tindakan dilakukan
Contoh:
Jika kebiasaan membaca ditingkatkan melalui
penugasan mencari kata atau istilah serapan, maka
perbendaharaan kata akan meningkat dengan ratarata
Penerapan model pembelajaran partisipatif berbasis
poster dalam pembelajaran Sosiologi dapat
meningkatkan pemahaman konsep interaksi sosial
siswa kelas X SMA
Lanjutan
2. MENGANALISIS KELAYAKAN HIPOTESIS TINDAKAN
Perlu memperhatikan:
a. Kemampuan dan komitmen guru selaku aktor PTK
b. Kemampuan siswa
c. Fasilitas dan sarana pendukung
d. Iklim belajar di sekolah/kelas
3. PERSIAPAN TINDAKAN
a. Buat skenario implementasi tindakan
b. Siapkan fasilitas dan sarana pendukung
c. Tentukan cara merekam dan menganalisis data
d. Lakukan simulasi pelaksanaan tindakan
Lanjutan
C. MELAKSANAKAN TINDAKAN DAN OBSERVASI
1. Pelaksanaan Tindakan
Pada prinsipnya adalah menerapkan apa yang telah direncanakan
dan disimulasikan dalam situasi yang aktual di kelas
2. Observasi
Observasi dalam PTK adalah merekam segala peristiwa dan
kegiatan yang terjadi selama tindakan
Perlu kejelasan: Jenis data, indikator yang relevan, prosedur
perekaman data, pemanfaatan data dalam analisis dan refleksi
3. Diskusi balikan
Tidak dipusatkan kepada kekurangan/kesalahan guru/aktor,
bertolak dari kesan-kesan yang didukung data, dilaksanakan
tidak terlalu lama setelah observasi dilakukan
Lanjutan
D. ANALISIS DAN REFLEKSI
1. Analisis Data
Reduksi data/penyederhanaan
Paparan data
Penyimpulan
2. Refleksi
Mengkaji keberhasilan atau kegagalan dalam
pencapaian tujuan sementara, untuk
menentukan tindak lanjut dalam mencapai
tujuan akhir/tujuan sementara lainnya
Lanjutan
E. PERENCANAAN TINDAK LANJUT
Jika masalah belum tuntas, maka
PTK harus dilanjutkan pada siklus
berikutnya dengan prosedur yang
sama (perumusan masalah,
perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan
interpretasi, dan analisis-refleksi)
Berapa Siklus????
Tergantung kepuasan
peneliti
Disarankan tidak kurang
dari 2 siklus
PTK umumnya 3-5 siklus
45
Masalah PT yg menarik








Metode Mengajar
Strategi pembelajaran
Evaluasi hasil atau proses
Pemahaman sikap
Perancangan Pembelajaran
Pengelolaan, Motivasi, dll
Adminsitrasi Persekolahan
dll
46
 Latar
Belakang Siswa

Manajemen
Fokus PTK
Rancangan,
Sajian, Evaluasi
Pembelajaran
Hasil
 Guru

Tujuan, kurikulum

Sarana/prasarana
47
Syarat PTK
 Tidak menggangu PBM
 Tidak menyita banyak waktu
 Metodologi tetap
 Mengikuti etika
 Bertujuan perbaikan profesi
 Masalahnya sederhana, nyata,
jelas dan tajam
48
Rencana Penelitian Tindakan
Menurut Dobarah South (2000)
Merumuskan bidang fokus penelitian
Mendifinisikan variabel
Merumuskan pertanyaan penelitian
Mendeskripsikan kegiatan atau inovasi
Menjelaskan keanggotaan tim penelitian
Menjelaskan siapa-siapa yang akan diajak kerjasama
atau membantu
7. Menyusun jadwal penelitian
8. Merumuskan sumber-sumber yang akan digunakan
9. Mengembangkan rencana pengumpulan data
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Langkah
 Identifikasi dan analisis masalah (apa, mengapa,





bagaimana?)
Merumuskan Masalah hub.variabelnya jelas dan
dpt diuji.
Merumuskan tindakan (altenatif, pilih, cara
pengujiannya)
Melaksanakan Tindakan (rencana, lakukan, amati
hasil)
Melakukan Refleksi (analisis, tarikkesimpulan untuk
tindakan berikutnya…)
Kesimpulan dan Saran
50
Pengumpulan data
 Pengalaman
 Dilakukan dalam bentuk observasi yaitu observasi
partisipatif, observasi khusus, observasi pasif.
 Pengungkapan
 Dilakukan melalui wawancara, antara lain : 1) wawancara
informal 2) wawancara foral terstruktur 3) pengedaran angket
4) menggunakan skala (skala likert, thurstone) 5)
pengukuran dengan tes standar.
 Pembuktian
 Dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter seperti 1)
dokumen arsip 2)jurnal 3) peta 4)audio dan video tape 5)
benda-benda bersejarah 6) catatan lapangan.
Syarat pengumpulan data
 Validitas pengumpulan data
 Menunjukkan ketepatan pengumpulan data atau data
yang dikumpulkan memang benar-benar yang ingin
diperoleh peneliti. (keterpercayaan dan keterpahaman).
 Keterpercayaan : kredibilitas, transferabilitas, keabsahan
dan konfirmabilitas(data netral atau objektif ).
 Keterpahaman : validitas deskriptif (ketepatan data yang
dikumpulkan), validitas interpretif (menunjukkan
kepedulian peneliti terhadap pandangan partisipan),
validitas teoritis (kemampuan peneliti menjelaskan
fenomena yang dipelajari dan dideskripsikan).
Syarat pengumpulan data
 Reliabilitas pengumpulan data
 Menunjukkan keajegan, ketetapan data yang diperoleh.
Yaitu pengumpulan data yang jujur, sungguh-sungguh
dan teliti akan menghasilkan data yang ajeg.
 Kebergunaan pengumpulan data
 Hasil penelitian yang terbatas dalam sampel dapat
berlaku secara luas atau berlaku untuk populasi.

Etika





Kembangkan pandangan etika sesuai dengan posisi etika pribadi peneliti
Upayakan partisipan dapat menyetujui penelitian anda
Tentukan prinsip-prinsip sosial yang lebih luas terkait sikap etika anda
Pertimbangan prinsip etika universal , etika deontologis yang berkenaan dengan tugas dan kewajiabn,
etika relational, etika ekological kebaikan menurut lingkngan masyarakat, budaya kerja
Perhatikan masalah kerahasiaan , nama baik dan hindarkan dampak negatif
LAPORAN (KTI)
 Permasalahan (latar belakang,
rumusan, tujuan dan manfaat,
hipotesis tindakan
 Kajian Pustaka
 Metode Penelitian (Rancangan,
subjek, Instrumen, Teknik
Pengumpulan dan Analisis data
 Hasil penelitian dan pembahasan
 Penutup
54
Kesalahan Umum PTK :
Hanya Berupa Pembelajaran Biasa
 Guru Merasa Sudah
Melakukan
Peningkatan, Padahal
Sebetulnya:
 Baru Merupakan hal
yang biasa yang
seharusnya telah
dilakukan guru
 Tetapi selama ini Guru
Belum Melakukannya
Contoh:
1. Menggunakan
Lembar Kerja
2. Menggunakan Alat
Pelajaran
3. Mengevaluasi Aspek
Afektif
4. Menganalisis
Portofolio
5. Menganalisis Hasil
Ulangan
55
APA ANDA MEMILIKI MASALAH
DALAM PEMBELAJARAN
Apa saja masalahnya?
2. Mengapa masalah tersebut terjadi?
3. Bagaimana cara memperbaikinya?
4. Bagaimana cara melaksanakannya?
5. Bagaimana cara untuk melihat hasilnya?
6. Apakah cara tersebut efektif?
1.
56
Contoh
PTK
57
1
Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui
Metode Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Di Kelas VI SDN 17 Aro IV Korong Kota Solok
Judul :
Oleh : INNA WAHYUNINGSIH
Sejauh manakah peningkatan mutu proses
pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan
menggunakan metode kerja kelompok?
Sejauh manakah peningkatan hasil belajar siswa
pada pembelajaran keterampilan menulis narasi
setelah menggunakan metode kerja kelompok?
58
2
Judul : Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Ipa Siswa
Kelas V Melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI)
Oleh : ATA JUMHATA
 Apakah PBI dapat meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa ?
 Apakah PBI dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa ?
59
JUDUL PTK
Contoh:
 Pembelajaran Biologi melalui
Pendekatan Sains Teknologi
Masyarakat pada Konsep Lingkungan di
MAN Jambi
 Pembelajaran Konsep Panas dengan
Model Konstruktivisme di Sekolah
Dasar
 Upaya Meningkatkan Pemahaman
tentang Tekanan Udara melalui Siklus
Belajar dengan Menggunakan Alat IPA
Sederhana
PENELITIAN TINDAKAN
UNTUK KEPALA SEKOLAH
 Kualitas aspek kepemimpinan
 Kualitas aspek manajemen
 Peningkatan kualitas kinerja KKG atau MGMP
Contoh:
Pemberdayaan Kemampuan Profesional Kepala Sekolah
dalam Mengelola Pendidikan untuk Mewujudkan
Sekolah Efektif
Model Pelatihan Keterampilan Proses dan Penerapannya
untuk Meningkatkan Kemampuan Guru-Guru IPA Sekolah
Dasar
KERANGKA LAPORAN PTK
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Pembatasan dan Rumusan
Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
Mari kita diskusikan…
63
Analisis Masalah PTK
 Faktor Guru
 Faktor Siswa
IDENTIFIKASI MASALAH
PEMBELAJARAN
Apa itu Masalah
 Suatu kesenjangan antara harapan dan kenyataan
 Suatu situasi yang tidak memuaskan atau yang
mengganggu pikiran dan perasaan guru sehingga
dirasa perlu untuk segera diatasi
 Masalah seringkali muncul dalam bentuk simptom
atau fenomen tertentu yang mengganggu
 Suatu situasi dianggap mengandung masalah jika ada
kriteria atau tolok ukur yang digunakan sebagai
kondisi ideal (harapan)
Dari mana menemukan masalah dalam
pembelajaran?
 Refleksi terus-menerus terhadap pengalaman-
pengalaman pembelajaran di kelas
 Studi-studi kasus (case study) yang dibuat oleh guru
secara teratur
 Hasil sharing dengan rekan-rekan sejawat
Beberapa Pertanyaan Untuk Menemukan
Masalah
 Apakah kompetensi siswa dalam mata pelajaran yang





diasuh sudah cukup memadai? Bagaimana tingkat
pencapaian KKM?
Apakah hasil belajar sudah cukup tinggi
Apakah proses pembelajaran cukup efektif?
Apakah siswa cukup aktif dalam pembelajaran?
Apakah pembelajaran sudah menyenangkan dan
menyentuh kebutuhan siswa?
Apakah strategi pembelajaran yang digunakan sudah
cukup efektif?
Penting Diingat !!!!!
 Sesuatu dikatakan bermasalah jika sudah
diperbandingkan dengan standar / kriteria tertentu
(konsep, teori, aturan, dsb).
Beberapa Contoh Identifikasi Masalah
Ideal
Kenyataan
Masalah
Siswa harus masuk 30% siswa masuk kelas
kelas pkl. 07.00
di atas pkl. 07.00
TIngginya angka
keterlambatan siswa
Siswa harus
terlibat aktif di
kelas
10% siswa yang aktif
bertanya atau
menjawab pertanyaan
Rendahnya keterlibatan
siswa dalam proses
pembelajaran
KKM untuk mata
pelajaran X = 75
Rata-rata hasil belajar
mata pelajaran X = 54
Rendahnya daya serap
siswa dalam pelajaran
X
Siswa harus
mengerjakan
tugas-tugas PR
25 % siswa tidak
mengerjakan PR
Kurangnya minat untuk
menyelesaikan PR
Masalah Macam Apa yang perlu PTK?
 Luasnya masalah itu (magnitude): yakni dialami oleh
sebagian besar siswa
 Memiliki dampak terhadap siswa kebanyakan, guru,
bahkan sekolah secara keseluruhan
 Menjadi sumber keresahan bagi banyak pihak
Mengidentifikasi Masalah (Lanjutan)
Masalah yang
muncul dalam
Pembelajaran
Magnitude /
besarnya masalah
Kemungkinan
penyebabnya
Alternatif Solusi
Dari mana Menemukan Alternatif
Pemecahan Masalah
 Kajian terhadap teori-teori pembelajaran dan teori-
teori pendidikan
 Kajian terhadap hasil penelitian yang relevan dengan
masalah yang diteliti
 Pendapat pakar pendidikan
 Diskusi intensif dengan teman sejawat, dosen, atau
praktisi pendidikan
Kriteria Kelayakan Solusi Pemecahan Masalah dalam
PTK
 Kemampuan guru untuk melaksanakan rencana
tindakan (penguasaan terhadap metode, strategi atau
pendekatan yang digunakan)
 Kemampuan dan kesiapan siswa secara akaedmik, dan
emosional
 Fasilitas pendukung pelaksanaan rencana tindakan
 Iklim akademik dan kebijakan sekolah yang
mendukung
Merumuskan Masalah
Masalah
Alternatif Solusi
Rumusan Masalah
Rendahnya
kemampuan siswa
memecahkan soal
cerita
Gunakan Metode
Bermain Peran
Apakah penggunaan metode
bermain peran dapat
meningkatkan kemampuan
siswa memecahkan soal
cerita?
Tingginya
pelanggaran
disiplin di kelas
Gunakan kontrak
belajar
Apakah penggunaan kontrak
belajar dapat mengurangi
pelanggaran disiplin di kelas?
Rendahnya
keterlibatan siswa
dalam
pembelajaran di
kelas
Gunakan metode
diskusi
Apakah penggunaan metode
diskusi dapat meningkatkan
partisipasi siswa dalam
pembelajaran di kelas?
Tugas Identifikasi Masalah
 Buatlah identifikasi kebutuhan menggunakan matriks
berikut ini:
Ideal
Kenyataan
Masalah
Kemunngkinan Alternatif
penyebab
solusi
Rumusan
masalah
Judul
PTK
Tugas Perencanaan Tindakan
 Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan, buatlah pemetaan
rencana tindakan dengan menggunakan matriks berikut ini:
Masalah
Kemungkinan
penyebab yang
menonjol
Alternatif
tindakan
Tahapan
tindakan
Perangkat
pembelajaran
Instrumen
Pengumpul
Data
Hipotesis tindakan
 Contoh :
 Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran B.inggris setelah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Course Review
Horay di kelas V B di SDN……. Kabupaten ……
Syarat Kelayakan Tindakan
 Rasional dan memiliki dasar / argumentasi teoretis
tertentu
 Feasibel atau dapat dilaksanakan
 Tidak mengganggu aktivitas pembelajaran di sekolah
 Tidak menimbulkan masalah etis tertentu
Syarat Kelayakan Tindakan
 Tersedia fasilitas dan sarana pendukung
 Mengandung unsur baru / belum diterapkan
sebelumnya
 Tindakan haruslah berproses/bersiklus sehingga dapat
dipantau dampaknya terhadap penyelesaian masalah
dari waktu ke waktu
 Didukung oleh semua komponen sekolah
Ruang Lingkup Tindakan dalam PTK




Strategi
Metode
Media
Kombinasi dari ketiganya
Produk Perencanaan Tindakan
 Skenario tindakan yang tertuang dalam perencanaan
implementasi RPP
 Perangkat-perangkat penilaian (rubrik evaluasi,
pedoman pengamatan, kuesioner, dsb)
 LKS, media dan alat bantu pembelajaran
Pada saat pelaksanaan:
 Tindakan yang telah direncanakan harus dilaksanakan
secara konsisten
 Perlu ada pengamatan dan monitoring
 Peneliti perlu melibatkan pihak-pihak lain sebagai
mitra untuk melakukan pengamatan atau monitoring
 Jadwal tindakan harus ditaati
Pengamatan
 Pengamatan dapat dilakukan selama pelaksanaan
tindakan (untuk pengamatan proses) dan setelah
dilaksanakan tindakan (pengamatan hasil)
 Pengamatan hendaknya dibuat secara menyeluruh
terhadap dampak dari tindakan terhadap
permasalahan yang dihadapi, termasuk berbagai
dampak pengiringnya.
 Data-data hasil pengamatan bisa berupa data
kuantitatif maupun data kualitatif
Refleksi
 Refleksi dilakukan untuk melihat kembali tindakan
yang telah dilakukan dan dampaknya terhadap
pemecahan masalah.
 Selain itu juga untuk mengetahui kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dalam implementasi tindakan.
 Hasil dari refleksi dijadikan sebagai dasar untuk
menetapkan rencana tindakan selanjutnya pada siklus
berikutnya.
Berapa Siklus Dibutuhkan untuk
sebuah
PTK?
 Sekurang-kurangnya dua siklus. Jika siklus I telah
memperlihatkan perubahan maka perlu dicoba pada
siklus II untuk memastikan apakah perubahan itu
konsisten atau kebetulan.
 Jika siklus I mengalami perubahan tetapi siklus II stagnan
atau mengalami penurunan maka hendaknya diteruskan
ke siklus III
 Hasil dari siklus III menjadi pembanding siklus I dan II
 Jika makin lama siklus tetapi kurang memperlihatkan ada
perubahan yang berarti maka intervensi tindakan itu
kurang efektif. Perlu diganti dengan intervensi tindakan
lain.
Dalam satu siklus, berapa pertemuan yang
dibutuhkan?
 Jika permasalahan PTK kompleks, misalnya
mencakup hasil belajar keseluruhan untuk satu
mata pelajaran atau satu SK maka jumlah
pertemuan dalam satu siklus disesuaikan dengan
jumlah kompetensi dasarnya (dalam satu KD
sekurang-kurangnya 2 pertemuan)
 Jika masalahnya hanya mencakup satu KD maka
satu pertemuan = satu siklus
Kriteria Keberhasilan PTK
 Efektivitas: sejauh mana intervensi PTK telah
menimbulkan perubahan yang positif atau
mengatasi permasalahan yang dihadapi
 Efisiensi: pemanfaatan sumber daya dalam PTK
(waktu, tenaga, biaya, sarana pendukung)
haruslah terukur dan tidak menimbulkan
kerugian / pemborosan.
 Daya tarik: dampak dari intervensi PTK juga
harus membawa kepuasan bagi guru, siswa, dan
menimbulkan motivasi dan ketertarikan belajar
bagi siswa.
Beberapa Contoh PTK
Masalah
Tindakan
Judul
Ketidakmampuan Penggunaan
membaca
Teknik SQ3R
pemahaman
Upaya meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman dengan teknik
SQ3R dalam pembelajaran Bindo di
kelas VI SD … Kec…
Ketidakmampuan Metode
menyelesaikan
Bermain Peran
soal cerita
Upaya meningkatkan kemampuan
menyelesaikan soal cerita dalam
pembealjaran matematika dengan
menggunakan metode bermain peran
di kelas V SD ….. Kec.
Struktur Proposal PTK
 Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
 Bab II: Kajian Teoretis
 A. Hakikat Variabel
Masalah (Y)
 B. Hakikat Variabel
Tindakan (X)
 C. Kerangka Berpikir




Bab III: Metodologi Penelitian
A. Desain Penelitian
B. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
C. Subjek Penelitian
D. Tempat dan Waktu Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
Daftar Kepustakaan
Bab I. Pendahuluan
 A. Latar Belakang
 Kondisi ideal (rujukannya kurikulum, teori-teori
pembelajaran, dsb)
 Kenyataan (penyimpangan dari kondisi ideal di atas)
 Analisis masalah (faktor-faktor penyebab munculnya
penyimpangan atau kesenjangan tersebut
 Tawaran alternatif pemecahan
 B. Rumusan Masalah
 Mengandung dua unsur : unsur masalah dan unsur
tindakan
 Dirumuskan dalam kalimat tanya interogatif atau non
interogatif
Bab I. Pendahuluan
 C. Tujuan Penelitian
 Untuk memecahkan masalah aktual dan spesifik yang
dihadapi seperti yang tergambar dalam latar belakang
sehingga mutu pembelajaran di sekolah dapat semakin
meningkat
 D. Manfaat Penelitian
 Bagi Guru (peningkatan profesionalisme, peningkatan
keinovatifan dan budaya meneliti)
 Bagi Siswa (peningkatan hasil belajar, motivasi dan
kepuasan belajar)
 Bagi sekolah (peningkatan mutu pendidikan di sekolah)
Bab II. Kajian Teoretis
 A. Hakikat Variabel Masalah (pengertian, dasar
teori dsb)
 B. Hakikat Variabel Tindakan (pengertian, dasar
teori, keunggulan, prosedur penerapan)
 Kerangka Berpikir (Argumentasi peneliti tentang
hubungan antara variabel masalah dan variabel
tindakan)
Bab III. Metodologi Penelitian
 A. Desain Penelitian (jelaskan model desain dan





mengapa menggunakan desain tersebut)
B. Prosedur Penelitian (Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, Refleksi)
C. Subjek Penelitian (siswa di kelas berapa)
D. Tempat dan Waktu Penelitian (di sekolah mana,
kapan?)
E. Teknik Pengumpulan Data (tes, pengamatan,
wawancara, kuesioner, dsb dilengkapi dengan kriteria
keberhasilan / perubahan yang diinginkan)
F. Teknik Analisis Data (Analisis deskriptif kuantitatif
dan kualitatif)
Daftar Kepustakaan
 Tuliskan semua rujukan yang dikutip baik pada bab I,
II maupun bab III.
 Teknik Penulisan :
 Nama Penulis (dibalik), tahun terbit, Judul
Buku/Artikel, Kota Terbit, Penerbit.
PENJELASAN CARA MENULISKAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Cara membuat daftar pustaka mengacu pada model
Pusat Pengembangan Bahasa Indonesia yang
terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008).
2. Sedikitnya ada dua syarat utama harus dipenuhi oleh
sumber bacaan yang akan digunakan dalam acuan
teori;
(1) Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan
masalah yang dibahas,
(2) Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber
bacaan yang sudah kadaluwarsa harus ditinggalkan.
PENJELASAN CARA MENULISKAN DAFTAR PUSTAKA
3. Urutannya: Nama pengarang. Tahun penerbitan.
Judul buku dicetak miring. Kota Penerbit:
Penerbit. Buku, artikel, dan sumber lain yang
boleh dituliskan dalam daftar pustaka adalah
acuan yang dikuti saja.
4. Buku, artikel, dan sumber lain yang tidak dikutip
tidak boleh dituliskan dalam daftar pustaka.
CONTOH MENULIS DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini & Purnomo Setyadi Akbar. 2009. Pengantar
Metodologi Sosial. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.
Payong, Marsel Ruben. 2009. “Prospek Pendidikan Kesetaraan
di Indonesia”, Jurnal Missio, Vol. II No. 2.
Suhardjono. 2005. Laporan Penelitian Eksperimen dan
Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan
Peningkatan Mutu Guru di LPMP Makasar, Maret 2005
Laporan PTK
 Laporan PTK adalah laporan yang dibuat setelah
peneliti memastikan bahwa telah terjadi perubahanperubahan yang mengarah kepada perbaikan atau
telah diatasinya masalah yang dihadapi sebelumnya.
 Laporan PTK dibuat setelah dilaksanakan siklus-siklus
tindakan
Struktur Laporan PTK
 Bab I – Bab II sama persis seperti dalam Proposal
 Bab III ada penambahan yakni uraian tentang
siklus-siklus yang telah dilakukan dan waktu
pelaksanaan penelitian dibuatkan dalam jadwal
yang terinci
 Bab IV. Hasil Penelitian
 A. Pra Tindakan
 B. Deskripsi Hasil Per Siklus (data-data kuantitatif dan
kualitatif disajikan)
 C. Pembahasan / Diskusi
Struktur Laporan PTK
 Bab V. Kesimpulan dan Saran
 Daftar Kepustakaan
 Lampiran-lampiran
 Instrumen penelitian (tes, kuesioner, pedoman
pengamatan, pedoman wawancara, dsb)
 Data hasil penelitian (hasil tes, hasil tabulasi kuesioner,
transkrip wawancara, tabulasi hasil pengamatan,
deskripsi hasil pengamatan, catatan anekdotal, catatan
lapangan, dsb) dan hasil pengolahan
 Instrumen perlakuan/tindakan (RPP, media, perangkat
pembelajaran, dsb)
Kriteria Pemilihan Jenis Penelitian
Kriteria
Kuantitatif
Kualitatif
Masalah yang
diteliti
Bila masalah cukup jelas,
memperlihatkan adanya
penyimpangan
Bila masalah belum jelas,
samar-samar, hanya berupa
simptom
Informasi/data
yang
dibutuhkan
Bila peneliti ingin mendapat Bila peneliti ingin mendapat
informasi dari populasi yang informasi yang mendalam
luas untuk generalisasi
tentang suatu fenomen dari
populasi terbatas
Tujuan
penelitian
Bila peneliti ingin melihat
pengaruh dari suatu
perlakuan (treatment) thd
suatu objek tertentu atau
keterkaitan antara suatu
variabel dengan variabel
lain baik untuk pengembangan teori atau untuk
aplikasi dlm bidang tertentu
Bila peneliti ingin memahami
fenomen atau interaksi
sosial yang kompleks guna
menemukan pola hubungan
atau saling keterkatian di
antara fenomen tsb
sehingga ditemukan teori,
prinsip atau pola tertentu
(grounded theory)
Kriteria Pemilihan Jenis Penelitian (Cont.)
Kriteria
Kuantitatif
Kualitatif
Waktu penelitian
Bila peneliti memiliki
waktu yang terbatas tapi
membutuhkan informasi
dari populasi yang luas
Bila peneliti memiliki
waktu yang banyak dan
membutuhkan informasi
yang mendalam dari
populasi yang terbatas
Acuan teori dan
hipotesis
Bila peneliti sudah
memiliki teori dan
kerangka berpikir tertentu
sehingga sejak awal telah
memiliki hipotesis yang
akan diuji.
Bila peneliti belum
memiliki teori yang cukup
dan belum memiliki
hipotesis sejak awal.
Populasi dan Sampel
 Populasi: wilayah generalisasi yang terdiri dari
objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya
 Populasi tidak terbatas pada orang/manusia tetapi juga
objek/benda-benda lain.
 Penetapan populasi tergantung pada masalah dan variabel
penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
 Terdapat dua jenis populasi:
 Populasi target (targeted population): populasi di mana hasil-hasil
penelitian akan digeneralisasikan
 Populasi terjangkau (accessible population): bagian dari populasi
target di mana sebagian dari anggotanya akan dijadikan sampel
 Sampel : bagian dari populasi yang akan diambil untuk
diteliti
Teknik Sampling
Probability
Sampling
Non Probability
Sampling
1. Simple random sampling
1. Systematic sampling
2. Proportional random
sampling
2. Quota sampling
3. Stratified proportional
random sampling
4. Cluster random sampling
5. Multi-stage random
sampling
3. Incidental sampling
4. Purposive sampling
5. Sampling jenuh
6. Snowball sampling
Contoh Teknik Sampling
Populasi
Sampel
xwszwcd
tqadyjkp
lmhbgnui
abc
defg
hi
Desa A (120)
Desa A (48)
Desa B (200)
Desa B (80)
Desa C (158)
Desa D (256)
40%
Sampel
Desa C (63)
Desa D (102)
Simple random sampling
Proportional random
sampling
Contoh Teknik Sampling (Cont.)
Sampel
Mhs STKIP
Ruteng
Prog.
PGSD
(850)
Populasi
Mhs STKIP
Ruteng
Prog.
PGSD
(1700)
Tk I = 350
Tk II = 250
Tk I = 700
Tk II = 500
Prog. Teologi
Tk I = 70
Tk II = 40
Tk III = 25
Tk IV = 27
Tk V = 30
Prog. Inggris
Tk I = 130
Tk II = 90
Tk III = 25
Tk IV = 30
Tk V = 35
Sampel
50%
Prog. Teologi
Tk I = 35
Tk II = 20
Tk III = 12
Tk IV = 13
Tk V = 15
Prog. Inggris
Tk I = 65
Tk II = 45
Tk III = 12
Tk IV = 15
Tk V = 18
Stratified
proportio
nal
random
sampling
Contoh Teknik Sampling (Cont.)
Populasi
Kec. A = 1102
Desa A (120)
Sampel
Tahap I
Cluster (secara
acak)
Tahap II
Desa B (200)
Desa B (40)
Desa D (256)
Desa D (51)
Desa E (178)
Desa E (36)
Desa B (200)
Desa C (158)
Desa D (256)
Desa E (178)
Desa F (190)
(20%)
Cluster
random
sampling
Contoh Teknik Sampling (Cont.)
Target
SMA
Muhammadiyah
Kelas II
Terjangkau
(II1 – II10)
Kelas II1
(48 siswa)
Kelas II3
(48 siswa)
30 Siswa
30 Siswa
Sampel
Multi-stage
Random
Sampling
Ukuran Sampel
 Sampling error: kekeliruan penarikan kesimpulan
yang selalu terjadi akibat dari pengambilan
sampel. Setiap penelitian yang membutuhkan data
sampel pasti memiliki sampling error.
 Jika data penelitian berasal dari data populasi
maka sampling error hampir tidak ada.
 Semakin kecil sampling error, semakin akurat
penarikan kesimpulan, begitupun sebaliknya
 Semakin kecil sampling error maka ukuran sampel
harus semakin besar – mendekati jumlah populasi.
Ukuran Sampel
 Besarnya ukuran sampel berdasarkan tingkat
kekeliruan dapat dilihat pada tabel yang
dikembangkan oleh Isaac & Michael (Sugiyono, 2006
p. 128)
 Besarnya ukuran sampel dikaitkan dengan sampling
error hanya berlaku apabila populasinya memiliki
karakteristik yang heterogen. Jika populasinya
homogen maka penentuan ukuran sampel tidak
berlaku. Misalnya dalam penelitian laboratorium yang
menggunakan darah sebagai sampel, tidak ada kriteria
berapa cc darah yang harus diambil. Dengan ukuran
0,1 cc darah saja sudah mewakili seluruh darah dalam
tubuh seseorang,
Contoh penentuan besarnya ukuran sampel
 Jumlah populasi mhs PT XYZ: 2200 orang; FKIP 1000,
FT 450, FE 750.
 Penarikan sampel menggunakan taraf kekeliruan
(sampling error 5%).
 Dari tabel Isaac & Michael, ukuran sampel yang
dibutuhkan = 301 orang.
 Berapa sampel untuk setiap fakultas?
Lanjutan penentuan
Ukuran sampel
Rumus :
S = Pi
xn
N
Ketr:
S = sampel
Pi = populasi untuk unit / kategori tertentu
N = populasi keseluruhan
n = ukuran sampel yang dibutuhkan (berdasarkan nilai tabel untuk taraf
kekeliruan tertentu)
Dengan demikian:
 Sampel FKIP = 1000 / 2200 x 301 = 136,8 = 137 orang
 Sampel FT
= 450 / 2200 x 301 = 61,5 = 61 orang
 Sampel FE = 750 / 2200 x 301 = 102,6 = 103 orang
 Total sampel = 137 + 61 + 103 = 301 orang.
Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kuantitatif
Metode
Teknik
Deskriptif
Survai, polling
Eksperimen
Observasi
Komparatif
Survai, polling
Korelasional
Survai, polling
Instrumen
Kuesioner, wawancara,
skala, test, pedoman
pengamatan
Daftar cek, skala, skala
penilaian, test, pedoman
pengamatan
Kuesioner, wawancara,
skala, tes, pedoman
pengamatan
Kuesioner, skala, tes,
wawancara
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Kuantitatif
Jenis
Instrumen
Pengujian Validitas
Konstruk/ Konten
Tes,
Skala
Gutmann
- Expert judgment,
Skala sikap
Likert,
Thurstone
- Expert judgment,
Rating scale
- Expert judgment,
- table of spesification
- t-test two sample
- table of spesification
- t-test two sample
Check list/
lembaran
observasi
Empiris
Point biserial
Correlation
- Tes-retest, equivalent test
- K-R20
- K-R21
Product
moment
Correlation
- Alpha Cronbach
- Split-half Spearman Brown
Product
moment
Correlation
- Ebel Formula
Point biserial
Correlation
- K-R20
- K-R21
- t-test two sample
- table of spesification
- Expert judgment,
- table of spesification
- t-test two sample
Reliabilitas
- Kendall Tau
- Rank order Spearman Corr.
Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif
Metode
Deskriptif
Jenis
Data
Teknik Analisis
Deskriptif
Nominal Distr. frekuensi, prosentase,
modus
Inferensial
Binominal, Chi Square one
sample
Ordinal
Distr. frekuensi, prosentase,
modus
Run test
Rasio/
Interval
Distr. frekuensi, modus,
mean, median, kuartil,
persentil, deviasi standar,
kurtosis, dll.
t-test one sample
Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (cont.)
Teknik Analisis
Metode
Jenis
Data
Inferensial
Deskriptif
2 sampel
Related
Komparatif/
Eksperimen
Nomina
l
Ordinal
Rasio/
Interval
Independent
Distr. frekuensi,
prosentase,
modus
- McNemar
-Chi Square
Distr. frekuensi,
prosentase,
modus,
-Sign Test,
-Median Test
- Wilcoxon’s
- Mann-Whitney
matched
pairs
(U Test)
- KolomogorovSminorv Test
Distr. frek, mean,
modus, median,
persentil, deviasi
standar, kurtosis
t test
t- test
>2 sampel
Related
Independent
Cochran Q
Chi Square
Friedman
Two-way
Anova
Kruskal-Wallis
One way Anova
Ancova,
Mancova
1 way/ 2 way
Anova, 1 way/ 2
way Manova
- Fisher Exact
Probability
Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (Cont.)
Metode
Korelasional
Jenis
Data
Teknik Analisis
Deskriptif
Inferensial
Nominal
Distr. frekuensi, prosentase,
modus,
Contingency Coefficient C,
biserial/point biserial correlation
Ordinal
Distr. frekuensi, prosentase,
modus,
Spearman Rank Correlation
Kendall Tau Correlation
Rasio/
Interval
Distr. frekuensi, modus,
mean, median, persentil,
deviasi standar, kurtosis
Product Moment Correlation
Partial & multiple correlation
Simple & multiple regression
Path Analysis/SEM
Canonical Correlation
Factor analysis
Catatan:
Khusus untuk Teknik Analisis Inferensial pada metode korelasional atau eksperimen
terdapat beberapa uji persyaratan analisis:
- Uji Normalitas Data dan normalitas galat taksiran
- Uji Homogenitas varians
- Uji Linearitas Regresi
- Uji Multikolinieritas
FORMAT USULAN PTK
JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
B. Penelitian yang relevan
(jika ada)
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik dan Alat
Pengumpulan Data
E. Validasi Data
F. Analisis Data
G. Indikator Kinerja
H. Prosedur Penelitian
Lanjutan…
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
B. Deskripsi Siklus I
C. Deskripsi Siklus II, dst
D. Pembahasan Tiap Siklus
E. Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ALUR PENALARAN
 Masalah: sebagai alasan penulisan, ada bukti data /
fakta; akan lebih jelas apabila dilengkapi tabel atau
bagan.
 Tujuan: target secara spefisifk yang ingin dicapai
melalui penulisan ini.
 Teori: sekurang-kurangnya 5 (lima) sumber;

bukan pedoman / acuan / ketentuan dari SK

bukan kamus tetapi

konsep (pengertian

prinsip (hubungan sebab-akibat)

dipilih terbitan mutakhir

tertera dalam daftar pustaka

nama orang ditulis tanpa gelar; orang Indonesia namanya tidak dibalik (?)
126
 Pembahasan: menghubungkan antara teori dengan masalah,
menerapkan teori untuk memecahkan masalah, tetapi mungkin
belum langsung pada data untuk masalah yang akan dipecahkan.
 Ide atau gagasan asli penulis:

bukan kutipan dari teori

bukan ide yang terlalu umum/sudah banyak dikenal
tetap

ide / gagasan cemerlang, khusus dari penulis
 Ikuti rumus Smart
 Untuk meyakinkan, berikan gambaran tentang kondisi dan
situasi kelas yang masalahnya akan dipecahkan.
127
PRINSIP PERENCANAAN
S
= Specific, khusus, tertentu
M
= Managable, dapat dilaksanakan
A
R
= Acceptable, dapat diterima
= Realistic, terdukung sumber daya
T
= Time-bound, ada batasan waktu
128
 Penelitian bidang pembelajaran
PBM
 Meningkatkan mutu rancangan,
sajian dan evaluasi
 Kegiatan pengembangan profesi
guru = kegiatan guru dalam
peningkatan mutu PBMnya
Melalui PTK
129
KTI hasil PTK disarankan..
 Merupakan laporan kegiatan nyata
guru di kelas
 Sesuai dengan tujuan
pengembangan profesi guru
130
Bentuk Laporan
PTK
1. Berupa buku diterbitkan secara nasional
12,5
2. Barupa artikel ilmiah di muat di Jurnal
6,0
3. Buku yang tidak diterbitkan
6,0
4. Makalah yang disimpan di perpustakaan
4,0
5. Disajikan sebagai Tulisan Ilmiah Populer
2,0
6. Disajikan sebagai prasaran
2,5
131
SYARAT
 Harus Terlihat Upaya Peningkatan Mutu
Profesional Guru
 HARUS MENGENAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN MUTU SISWA, Jadi
SUBJEKNYA HARUS SISWA
 Harus Dilakukan Sendiri, Bukan Minta
Bantuan Orang / Pihak Lain
132
Yakin thd manfaat
tindakannya
 Peneliti sudah yakin
(berdasar teori) akan
manfaat dari tindakan
yang dilakukan
133
PRINSIP PERENCANAAN
S
= Specific, khusus, tertentu
M
= Managable, dapat dilaksanakan
A
R
= Acceptable, dapat diterima
= Realistic, terdukung sumber daya
T
= Time-bound, ada batasan waktu
134
Studi kasus
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Manajemen sekolah.
Kepemimpinan pembelajaran.
Supervisi akademik.
Kultur sekolah/ moralitas sekolah.
Kewirausahaan dalam rangka mendukung pembelajaran.
Pengembangan profesionalisme guru.
Pengembangan kreativitas kepala sekolah, guru, dan siswa.
Kurikulum dan implementasinya.
Pengembangan inovasi pengelolaan sekolah, kelas, dan
pembelajaran.
j. Pengembangan sistem evaluasi pembelajaran.
k. Berpikir kritis kepala sekolah, guru, dan siswa.
l. Penyelesaian masalah oleh kepala sekolah, guru, dan siswa
Identifikasi metode pembelajaran
 METODE INKUIRI
 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD)
 MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW
HOREY
 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
PICTURE AND PICTURE
 METODE DISCOVERY LEARNING
A. Alur Berpikir :
1. Tulislah masalah-masalah atau kendala-kendala yang dihadapi kepala
sekolah ketika melaksanakan tugas sesuai dengan topik yang
dibahas.
2. Pilihlah salah satu masalah (butir 1.a.) yang paling penting dan segera
diselesaikan masalahnya.
3. Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting dan segera
diselesaikan masalahnya!.
4. Kemukakan faktor-faktor yang menyebabkan muculnya masalah
tersebut!.
A. Alur Berpikir :
5. Rumuskan alternatif-alternatif penyelesaian masalah dan pilihlah
salah satu alternatif yang terbaik!.
1. Alternatif-alternatif penyelesaian masalah:
2. Alternatif yang terbaik :
B. Kerangka Kerja :
Siklus 1
1. Rencana Tindakan (berisi rumusan masalah dan rencana solusinya).
2. Pelaksanaan Tindakan (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru
latihan/exercise).
3. Pengamatan/Pengumpulan Data, Evaluasi Proses dan Hasil Tindakan
(catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru latihan/exercise)!.
No.
Aspek yang diamati
Data pendukung
4. Refleksi (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru latihan/exercise)
Nama Guru Kelas : __________________
Nama Observer
Tanggal : ___________
: __________________
 Kegiatan apa saja yang telah saya lakukan di sekolah yang pada
prinsipnya mendekati/sesuai dengan kerangka pikir materi pelatihan ini?
 Hal-hal apa saja yang sudah saya pahami terkait dengan materi pelatihan
ini?
 Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis pada materi pelatihan ini?
 Manfaat apa saja yang saya peroleh dari materi pelatihan ini untuk
menunjang keberhasilan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah?
 Langkah-langkah apa saja yang perlu ditempuh untuk menerapkan materi
pelatihan ini dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
saya?
 Subjek Penelitian dimana berjumlah 28 siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
NAMA
ALDI AWAL DIANA
SHAYLA PUTRI ALAM NURI
LASTRI LESTARI
DESI AGUSTINI
SRI AYU LESTARI
REGI ALFIAN
NUR’AENA
NUR’AENI
SITI ALISIA
M. HAFIDZAL MUNAWAR
ILAR MAULANA
HAERUL
NURJANA BARI ADI PRIATNA
ADITIA
RAPIANSYAH
AMBARI RISLIYA
DEVA ADIYA PUTRA
FITRI HANDAYANI
PIRMANSYAH
FAUZAN ANUGRAH RAMDAN
NANDA MANIAS
RIZKA RAMDANI
U. SIHAB MAULANA
ADIESTY
SEPIA DEVIASARI
SRI PURWATI KUSUMA
RANTIKA
ALDIANSYAH
L/P
L
P
P
P
P
L
P
P
P
L
L
L
L
L
L
P
L
P
L
L
P
P
L
P
P
P
P
L
No
Interval Nilai
Frekuensi
Presentase (%)
1
1-10
-
-
2
11 – 20
-
-
3
21 – 30
-
-
4
31 – 40
-
-
5
41 – 50
10
35,71
Dibawah KKM
6
51 – 60
4
14,28
Dibawah KKM
7
61 – 70
8
28,57
Dibawah KKM
8
71 – 80
6
21,42
Diatas KKM
9
81 – 90
-
-
10
90 – 100
-
-
28
100
Jumlah
Ketuntasan = (6/28)x 100%= 21,42 %
Ketidaktuntasan = (22/28x100% = 78,51%
Keterangan
Pertemuan
Pertemuan
1
2
3
3
3
3
2
3
2
4
3. Peserta didik terfokus pada materi yang disampaikan guru
3
3
4. Peserta didik dapat bekerjasama dalam belajar berkelompok
3
4
2
3
2
3
3
3
3
3
Jumlah
26
32
Rata-rata
2,6
3,2
No
A
Aspek yang diamati
Pendahuluan
1. Peserta didik siap mengikuti pembelajaran
2. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
B
Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Peserta didik aktif dalam bertanya dan mengajukan ide
2. Peserta didik aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru
5. Perserta didik mampu membuat kotak 9/16 bersama teman kelompoknya
6. Peserta didik mampu membuat yel-yel bersama teman kelompoknya
C
Kegiatan Akhir
1. Peserta didik melaksanakan evaluasi dengan baik dan benar
2. Peserta didik mampu menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari
Nilai rata-rata = Skor akhir / jumlah aspek
 Observasi kelengkapan guru
(penilaian) menggunakan skala likert
No
Aspek yang diamati
A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Rumusan indikator sesuai dengan kompetensi dasar
2. Rumusan materi sesuai dengan indikator/tema
3. Rumusan KBM sesuai dengan indikator
4. Penentuan media, sumber dan alat pelajaran sesuai dengan materi pelajaran
5. Penentuan alat dan instrument evaluasi sesuai dengan indikator
B Pelaksanaan Pembelajaran (KBM)
1 Prapembelajaran/Pembukaan
1. Kemampuan membuka pelajaran yang kondusif
2. Keterampilan mengkomunikasikan tujuan, KBM dan evaluasi
2 Kegiatan inti pembelajaran
1. Kemampuan menjelaskan materi pelajaran secara sistematis
2. Kemampuan menyesuaikan materi pelajaran dengan indikator dan tema
3. Kemampuan menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik
dan kehidupan sehari-hari
4. Kemampuan melaksanakan KBM yang berpusat pada peserta didik
5. Kemampuan mengelola waktu
6. Kemampuan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi
7. Kemampuan memotivasi peserta didik
8. Kemampuan menciptakan suasana kelas yang kondusif
9. Kemampuan berkomunikasi dengan semua peserta didik
10. Kesesuaian KBM dengan RPP
11. Kemampuan menguasai materi pelajaran
3 Kegiatan Penutup
1. Kemampuan membimbing peserta didik dalam menyimpulkan materi pelajaran
2. Kemampuan melakukan evaluasi
Standar penilaian
(skala likert)
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
5 = sangat baik sekali
 Observasi kelengkapan peserta didik
(penilaian) menggunakan skala likert
N
Aspek yang diamati
o
A
Pendahuluan
1.
Peserta didik hadir 5 menit sebelum pelajaran dimulai
1.
Peserta didik berdo’a dengan seksama
1.
Peserta didik siap melaksanakan pembelajaran
1.
Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
B Kegiatan Inti Pembelajaran
1.
Peserta didik aktif bertanya dan mengajukan ide
1.
Peserta didik aktif dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan guru
1.
Siswa serius dalam melakukan kegiatannya
1.
Peserta didik terfokus pada materi yang disampaikan guru
1.
Kerapihan dan kebersihan dalam proses pembelajaran
1.
Peserta didik Memberikan pendapat dan aktif pada saat
pembelajaran
C Kegiatan Akhir
1.
Peserta didik Mengumpulkan tugas tepat waktu
1.
Peserta didik Melaksanakan evaluasi dengan baik dan
benar
1.
Peserta didik mampu menyimpulkan materi pembelajaran
Standar penilaian
(skala likert)
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
5 = sangat baik sekali
 Observasi ketuntasan belajar peserta didik
 KBK
= Banyaknya siswa yang tuntas belajar x 100%
Banyaknya siswa

No.
1.
2.
3.
4.
5.
Nilai
0 ≤ n ≤ 59
60 ≤ n ≤ 69
70 ≤ n ≤ 79
80 ≤ n ≤ 89
90 ≤ n ≤100
Jumlah
Frekuen
si.
0
0
4
12
4
20
Prosenta
se.
0%
0%
20%
60%
20%
100%
 Penyajian data keseluruhan yaitu
prasiklus, siklus 1 , siklus 2
 Pembahasan deskriptip analysis
penelitian
 Kesimpulan dan saran
Download