bab 3 perencanaan pesan bisnis

advertisement
BAB
PERENCANAAN PESAN BISNIS
3
Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan topik ini siswa akan dapat :
1. Menjelaskan proses penyusunan pesan bisnis
2. Menentukan tujuan pesan bisnis
3. Melakukan analisis audiens
4. Menentukan ide pokok dari pesan
5. Melakukan pemilihan saluran dan media
3.1 PENGERTIAN PERENCANAAN PESAN BISNIS
Menurut Dewi, (2006) perencanaan pesan bisnis adalah tindakan yang
dilakukan sebelum menyusun pesan bisnis agar pesan bisnis yang dibuat dapat
menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami.
Menurut Purwanto, (2006) perencanaan pesan bisnis merupakan suatu
langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi.
3.2 PROSES PENYUSUNAN PESAN BISNIS
Dalam aktifitas organisasi bisnis, berbagai kegiatan komunikasi setiap hari
terjadi, baik komunikasi lisan atau tulisan. Mulai dari kegiatan komunikasi yang
sangat sederhana sampai pada kegiatan komunikasi yang rumit atau kompleks.
Misalnya, membuat memo, menerima telepon, mengetik e-mail, membuat
laporan, menangani keuhan pelanggan baik secara langsung atau melalui tulisan,
dan masih banyak kegiatan komunikasi bisnis lain.
Penyusunan pesan bisnis membutuhkan kreativitas dari penyusunnya,
sehingga pesan bisnis yang dibuat memiliki tujuan yang jelas dan berpusat pada
penerima. Berikut proses penyusunan pesan bisnis yang meliputi tiga tahap, yaitu:
1. Perencanaan Pesan
Pada tahap ini, dirancang hal-hal yang mendasar dalam proses penyusunan
pesan bisnis, yaitu :
29
-
Menentukan tujuan
-
Menganalisis audiens
-
Menentukan ide pokok
-
Memilih saluran dan media
2. Penyusunan Pesan
Setelah tahap perencanaan, tahap berikutnya adalah menuangkan ide-ide
dan gagasan secara tertulis dalam bentuk draft. Dalam tahap ini, perlu
diperhatikan dalam penyusunan kata-kata, dirangkai menjadi kalimat dan
akhirnya tersusun menjadi paragrap yang bertujuan untuk menyampaikan
maksud pesan bisnis. Hal terpenting dari tahap ini bahwa dengan pesan bisnis
yang dibuat, maksud yang ingin disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan
dengan baik oleh penerima pesan.
3. Revisi Pesan
Pada tahap ini, harus diteliti dan dikaji ulang seluruh maksud dan isi pesan
yaitu dengan menelaah kembali
substansi pesan, gaya penulisan, struktur
kalimat yang digunakan, serta tingkat pemahaman. Berbagai kegiatan yang
dilakukan pada tahap revisi pesan adalah menyunting pesan, menulis ulang,
dan mencetak pesan.
3.3 MENENTUKAN TUJUAN PESAN BISNIS
Pesan bisnis memberikan dampak bagi organisasi. Jika pesan bisnis dapat
disusun dan disampaikan dengan baik serta mendapatkan sambutan atau dipahami
dengan baik oleh penerima pesan, maka pesan bisnis mampu menjaga dan
meningkatkan citra perusahaan. Sebaliknya, jika pesan bisnis tidak mampu
mewakili organisasi dengan baik, maka organisasi akan kesulitan dalam
mendapatkan kepercayaan dan perhatian dari pihak lain. Pesan bisnis yang baik
adalah memiliki tujuan yang jelas, dapat diukur, dan tidak bertentangan dengan
tujuan organisasi.
Tiga tujuan dalam komunikasi bisnis yaitu memberi informasi, melakukan
persuasi dan melakukan kerjasama atau kolaborasi. Masing-masing tujuan
tersebut dapat menentukan tingkat partisipasi audiens dan tingkat pengendalian
komunikator.
30
a. Memberi Informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi bisnis
kepada pihak lain, baik kepada organisasi atau perseorangan. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan berusaha memberitahukan kepada konsumen bahwa
perusahaan tidak melakukan undian dengan hadiah apapun, untuk informasi lebih
lanjut silahkan menghubungi pihak perusahaan. Pesan ini dapat disampaikan
dengan memilih media surat kabar, radio, internet, televisi, atau media yang lain.
Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan seperti jangkauan
audiens yang diinginkan serta kemampuan internal dari perusahaan.
b. Melakukan Persuasi
Persuasi dapat diartikan juga membujuk, dimana pihak perusahaan atau
organisasi bertemu (melakukan negoisasi) dengan pihak lain sebagai penerima
informasi dengan tujuan komunikasi bisnis yang disampaikan dapat dipahami
dengan baik dan benar. Dalam tahap persuasi, setiap pihak perlu memahami
prinsip win-win solution, artinya
kedua belah pihak yang terlibat
dalam
negoisasi saling memperoleh manfaat tanpa merasa harus ada yang dirugikan.
c. Melakukan Kolaborasi
Kolaborasi atau kerjasama, dimana dengan komunikasi bisnis yang baik
seseorang atau organisasi dapat bekerjasama dengan pihak lain yang saling
menguntungkan.
3.4 ANALISA AUDIEN
Komunikasi bisnis dapat berjalan dengan lancar, jika dalam penyampaian
pesan memperhatikan audiens yang akan dihadapi. Siapa mereka, bagaimana
pemahaman/pengetahuan mereka, latar belakang usia, pendidikan, jenis kelamin,
bagaimana minat mereka, dan apa yang ingin mereka ketahui. Mengetahui hal-hal
tersebut sangat penting karena mempengaruhi materi yang diberikan dan
bagaimana cara mengatasi audiens.
31
3.4.1. Mengembangkan Profil Audiens
Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan komunikan dalam mengembangkan
profil audiens, yaitu :
- Menentukan ukuran dan komposisi audiens
Jumlah audiens harus diperhatikan dalam proses penyampaian pesan. Audiens
dalam jumlah kecil, materi dapat disampaikan dalam suatu laporan sederhana
kemudian dipresentasikan, dimana audiens dapat juga dibagikan lembaran yang
dipresentasikan. Sedangkan untuk audiens dalam jumlah besar, materi sebaiknya
dibuat dalam bentuk makalah atau laporan dengan format penulisan yang lebih
formal. Semakin besar jumlah audiens, semakin bermacam-macam latar belakang
yang dimiliki, seperti usia, pendidikan, status, sikap, dan lain-lain. Sehingga
semakin rumit dalam mengorganisasikan. Sebagai komunikan harus mampu
mengelola audiens dengan baik dengan berupaya menciptakan suasana dan materi
yang menarik dan dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat audiens larut pada
materi yang disampaikan.
- Siapa, bagaimana reaksi dan tingkat pemahaman dari audiens
Seorang komunikan harus mengetahui siapa yang menjadi audiens, apakah
dengan dasar latar belakang pendidikan, status, usia, serta kebutuhan mereka akan
informasi. Ha itu berpengaruh terhadap reaksi yang akan diberikan. Sebagai
contoh jika audiens adalah kelompok yang memiliki pendidikan rendah, maka
komunikasi yang disampaikan harus lebih hati-hati, dengan bahasa yang
sederhana, banyak disertai contoh, serta tidak dengan gaya menggurui.
Diharapkan muncul reaksi yang mendukung dan sepakat karena penyampaian
materi disesuaikan dengan tingkat pemahaman audiens.
- Hubungan komunikan dengan audiens
Jika
audiens adalah orang atau kelompok yang belum dikenal oleh
komunikan, menjadi keharusan bagi komunikan untuk mencari informasi tentang
audiens. Setelah mendapatkan informasi tentang audiens, langkah berikutnya bagi
seorang komunikan adalah mempersiapkan diri, misalnya penampilan yang
meyakinkan, suara dengan intonasi yang jelas, dan yang paling penting adalah
kesiapan materi. Lain halnya jika audiens adalah seseorang atau kelompok yang
32
sudah dikenal oleh komunikan, maka kedekatan hubungan tersebut menjadikan
mudah bagi komunikan dalam penyampaian pesan.
3.4.2. Memenuhi Kebutuhan Informasi pada Audiens
Memenuhi kebutuhan informasi audiens merupakan salah satu kunci sukses
pesan bisnis. Pesan yang baik adalah pesan yang mampu memberikan jawaban
dan solusi dari pertanyaan audiens. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan
agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi pada audiens, yaitu :
- Menemukan apa yang ingin diketahui audiens
Apabila berhadapan dengan audiens yang pasif, maka komunikan harus
melancarkan cara untuk menghidupkan suasana dan mencoba menggali apa yang
ingin diketahui oleh audiens.
- Antisipasi terhadap pertanyaan yang tidak diungkapkan
Komunikan tidak harus hanya menyampaikan informasi yang ada di teks, namun
juga dapat menyampaikan informasi yang relevan lainnya , sehingga memberikan
kesan baik karena audiens mendapatkan informasi yang lebih kaya.
- Memberikan informasi dengan lengkap dan utuh
Untuk mengetahui apakah informasi yang disampaikan sudah lengkap dapat diuji
dengan perpedoman pada 5W + 1H (Who, What, Why, When, Where, dan How).
- Memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat
Dunia bisnis dan aktivitasnya membutuhkan ketepatan, demikian halnya dalam
informasi. Dikatakan informasi
yang akurat jika dilakukan pengkajian,
perhitungan yang matang dan memastikan keabsahannya terlebih dahulu sebelum
disampaikan.
- Memberikan penekanan pada gagasan yang paling menarik
Dari sekian banyak gagasan yang disampaikan, komunikan harus mampu
menekankan gagasan mana yang paling menarik dengan disertai alasan.
3.4.3. Memenuhi Kebutuhan Motivasi dan Emosional dari Audiens
Untuk memenuhi kebutuhan motivasi dan emosional dari audiens, pesan bisnis
harus disusun dengan menggunakan pendekatan emosional, terstruktur, rasional,
serta disusun dengan format yang menarik.
33
3.4.4. Menentukan Ide Pokok
Ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan isi
dan tujuan topik tersebut sehingga dapat diterima dengan baik oleh audiens.
Dengan penentuan ide pokok yang tepat, proses penyusunan pesan bisnis dapat
dilakukan dengan baik, sehingga audiens dapat menerima dan memahami isi
pesan secara benar. Contoh penyusunan pesan yaitu :
Topik : Iuran Wajib Anggota Koperasi
Ide Pokok : Iuran wajib anggota merupakan sumber dana koperasi
Ketaatan setiap anggota koperasi dalam membayar iuran wajib setiap
bulannya, akan memperlancar anggota lainnya dalam melakukan pinjaman,
meningkatkan kesejahteraan anggota, serta memberi kesempatan kepada koperasi
untuk lebih berkembang.
Ide pendukung : Pembayaran iuran wajib tidak memberatkan anggota serta
manfaat yang diterima lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan.
3.5. PEMILIHAN SALURAN KOMUNIKASI Dan MEDIA
Saluran
komunikasi
terdiri
atas
saluran
komunikasi
lisan
(oral
communication) dan tertulis (written communication). Pemilihan saluran dan
media komunikasi disesuaikan dengan sifat pesan, waktu, formalitas, sumber dana
dan harapan penerima.
a. Saluran Komunikasi Tertulis (written communication)
Saluran komunikasi tertulis memiliki beberapa bentuk, seperti surat, memo,
proposal, dan laporan. Kelebihan dari komunikasi tertulis adalah bahwa pembuat
pesan mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan.
Gaya bahasa, penggunaan bahasa yang resmi, tanda baca, pengaturan display
harus diperhatikan sehingga pesan yang dibuat dapat menarik perhatian dan dapat
dipahami dengan benar oleh penerima pesan.
b. Saluran Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Komunikasi lisan mencakup kegiatan-kegiatan seperti percakapan antara dua
orang atau lebih, percakapan dengan media telepon, wawancara kerja, diskusi,
seminar, lokakarya, pidato, presentasi, dan seiring perkembangan teknologi
34
terdapat bentuk komunikasi lisan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi
seperti teleconference, menggunakan webcam, dan lain-lain.
Kelebihan dari komunikasi lisan adalah mampu memberikan umpan balik
(feedback) dengan segera, dapat mengetahui dengan langsung reaksi dari audiens,
serta dapat memberikan informasi-informasi tambahan yang relevan dengan
materi. Komunikasi lisan dipilih jika pesan yang disampaikan sederhana dan tidak
memerlukan cacatan permanen. Media atau alat bantu yang digunakan dalam
komunikasi lisan seperti film, proyektor LCD, pengeras suara, dan banyak media
bantu
lain, dimana semua bertujuan untuk mempermudah pemahaman dari
audiens.
Latihan
1. Jelaskan proses penyusunan pesan-pesan bisnis !
2. Sebutkan beberapa pedoman dalam mengembangkan profil audiens !
3. Untuk mengetahui kebutuhan akan informasi dari audiens, hal-hal apa saja
yang perlu diperhatikan ?
4. Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih media
komunikasi, dan atas pertimbangan apa saja komunikasi lisan atau komunikasi
tertulis digunakan?
5. Sebuah perusahaan besar dengan modal yang cukup kuat mencari tenaga kerja
baru untuk posisi staf pemasaran dengan spesifikasi pendidikan minimal D3
ekonomi/administrasi, umur maksimal 25 tahun, pengalaman lebih diutamakan.
Media apa yang seharusnya dipilih serta bagaimana penyusunan pesan yang
harus dibuat !
35
Download