23 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Metode penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1
Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian terhadap sejumlah individu
yang dilakukan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis
mengenai situasi atau kejadian yang di selidiki (Nazir, 1988).
1.2
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan September – November 2011. Penelitian
dilakukan di pantai Paciran, Kecamatan Paciran, Lamongan, dan Laboratorium
Ekologi Jurusan Biologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Gambar. 3.1 Lokasi penelitian
Sumber : google earth (2011)
Stasiun I (area tambak )
Stasiun II (aktivitas manusia)
Stasiun III (vegetasi mangrove)
Stasiun IV (tampa adanya aktivitas)
23
24
3.3
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kertas label,
lup, meteran gulung, pengaris, tali rafia, plastik 1kg, lingis. Bahan yang
digunakan dalam penelitian adalah formalin 5%.
3.4
Prosedur Penelitian
Penelitian ini di awali dengan membuat kurva spesies minimun area untuk
menentukan luasan petak (plot) yang sesuai dengan kondisi vegetasi (lamun) di
pantai Paciran Lamongan. Pembuatan petak dimulai dengan membuat ukuran 1 m
x 1 m,2 m x 1 m, 2 m x 2 m, 3 m x 1 m, dan seterusnya. Seperti pada ( Gambar
3.2 ) dibawah ini.
I
II
IV
III
V
Gambar 3.2 Penambahan luas plot untuk menentukan luas minimum.
Pada setiap plot tersebut dilakukan penghitungan jumlah spesies sampai
diperoleh luas plot ideal dimana sudah tidak ditemukan penambahan spesies
dalam setiap penambahan plot, plot terpilih yang akan dijadikan patokan dalam
pengambilan sampel. Seperti yang terdapat dalam (Tabel 3.3).
25
Tabel 3.3 hasil pengamatan
No
Ukuran kuadrat
1
2
3
4
1mx1m
2mx1m
2mx2m
3mx1m
Jumlah genus yang ditemukan
1
2
3
3
Berdasarkan tabel diatas, maka luasan ideal yang digunakan dalam
penlitian ini adalah 2m x 2m, karena sudah tidak ada penambahan jumlah spesies
lagi. Luas area tempat pengambilan contoh komunitas tumbuhan atau vegetasi
sangat bervareasi, tergantung pada bentuk atau struktur vegetasi tersbut ( Thin,
2008).
Pada penelitian ini sampel dicuplik melalui metode garis tansek kuadrat
pada lokasi yang memungkinkan. Metode ini merupakan metode penentuan lokasi
penelitian secara sengaja yang di anggap representative (Bakri, 2009).
Penelitian ini dibagi menjadi 4 stasiun. Penentuan stasiun didasarkan atas
perbedaan rona lingkungan dan lokasi yang memungkinkan untuk dilakukan
penelitian. pada masing-masing stasiun di lakukan pemasangan 1 garis transek
yang bertujuan untuk mengetahui jenis lamun yang ada serta mengukur jarak
sebaran lamun dari batas pasang tertinggi ke arah laut. Di setiap garis dipasang
sujumlah kuadrat secara berseling, jarak antar kuadrat adalah 5 meter. Peletakkan
garis tegak lurus terhadap garis pantai. Menurut Dash (2009) jumlah keseluruhan
kuadrat yang di pasang antara 5%-10% dari total panjang garis. Jumlah kuadrat
yang dipasang pada penilitian ini adalah sebanyak 10% dari total panjang garis
dengan ukuran kuadrat 2 m2 (Gambar 3.1).
26
Garis pantai
kuadrat 2x2
jarak plot
5m
line 50 m
Gambar 3. 3. Tata Letak Pemasangan garis transek kuadarat di 4 Stasiun Lokasi
Penelitian
3.5
Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah semua lamun yang
berada di pantai Paciran Lamongan.
b. Sampel
Sampel yang diamati adalah lamun yang tercuplik pada penelitian ni
dengan garis transk kuadrat.
3.6
Tahap Penelitian
1. Tahap Pra-Penelitian
Dalam tahap pra-penelitian dilakukan survei ke lokasi penelitian, yaitu di
pantai Paciran Lamongan. Dalam kegiatan survei ini dilakukan pemantauan
situasi dan kondisi lapangan sebagai tempat penelitian untuk menentukan teknik
yang tepat yang akan digunakan dalam penelitian. Selain itu juga, dilakukan
27
penentuan titik penelitian didasarkan atas perbedaan rona lingkungan dan lokasi
yang memungkinkan untuk dilakukan penelitian .
2. Tahap Penelitian
a. Pemasangan Garis Transek Kuadrat
Dilakukan pemasangan garis transek kuadrat pada lokasi penelitian
yang sudah ditentukan pada tahap pra-penelitian.
Pemasangan
garis
dengan panjang 100 meter ditarik dari tepi pantai ke arah laut.
b. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan di tiap titik penelitian dengan
metode garis transek kuadrat. Kuadrat yang dipasang berukuran 2x2 m
dengan jumlah 10% dari total panjang garis dari tiap stasiun.
c. Identifikasi Jenis Lamun
Sampel yang diperoleh saat penelitian diidentifikasi. Identifikasi
species lamun dilakukan di lapangan dan di Labolatorium Ekologi UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang menggunakan buku yang disusun oleh
Den Hartog (1970) dengan judul: The Sea-Grasses of The World.
d. Analisis Data
1. Indek Keanekaragaman (H’)
Perhitungan indeks keanekaragaman dengan menggunakan rumus
Shannon-Wiener (Fachrul, 2007).
H’ = -Σ pi Ln pi
28
Keterangan rumus:
H’: indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
pi : proporsi spesies ke i di dalam sampel total
ni : jumlah individu dari seluruh jenis
N : jumlah total individu dari seluruh jenis
2. Indeks dominansi (C)
Rumus indeks dominansi Simpson (C) menurut Margalef (1958)
dalam Odum (1971) yaitu:
C = Σ(ni/N)2
dimana:
C = Indeks dominansi Simpson
ni = Jumlah individu spesies ke-i
N = Jumlah individu seluruh spesies
3. Kerapatan lamun.
Kepadatan/kerapatan jenis adalah jumlah individu (tegakan) per
satuan luas. Kepadatan masing-masing jenis pada setiap stasiun dihitung
dengan menggunakan rumus Fachrul (2007), sebagai berikut:
Ki = ni / A
Di mana :
Ki = Kerapatan jenis (tegakan/1 m2)
ni = Jumlah total tegakan species (tegakan)
A = Luas daerah yang disampling (1 m2)
Kepadatan relatif adalah perbandingan antara jumlah individu jenis
dan jumlah total individu seluruh jenis (Fachrul, 2007).
29
KR =
Di mana :
ni
x100
∑n
KR = Kepadatan relatif
ni
= Jumlah total tegakan species i (tegakan)
∑n = Jumlah total individu seluruh jenis
4. Penutupan lamun
Luas area penutupan adalah Adalah luas area yang tertutupi oleh
jenis- i. Penutupan jenis dihitung dengan menggunakan rumus Fachrul
(2007).
P=
luas total penutupan ke − i
luas total pengambilan sampel
Penutupan Relatif Adalah perbandingan antara penutupan individu
jenis ke-i dengan jumlah total penutupan seluruh jenis. Penutupan relatif
jenis dihitung dengan menggunakan rumus (Fachrul, 2007)
PR =
luas total penutupan ke − i
x100%
penutupan seluruh jenis
5. Frekuensi
Frekuensi jenis adalah peluang suatu jenis ditemukan dalam titik
contoh yang diamati. Frekuensi jenis dihitung dengan rumus (Fachrul,
2007) :
F=
Di mana :
Pi
∑P
Fi
= Frekuensi Jenis
Pi
= Jumlah petak contoh dimana ditemukan species i
∑p = Jumlah total petak contoh yang diamati
30
Frekuensi Relatif adalah perbandingan antara frekuensi species
dengan jumlah frekuensi semua jenis (Fachrul, 2007)
FR =
Di mana :
Pi
x100
∑F
Fi = Frekuensi Relatif
Pi = Frekuensi species i
∑F = Jumlah frekuensi semua jenis
6. Indeks nilai penting
Indeks nilai penting (INP), digunakan untuk menghitung dan menduga
keseluruhan jenis lamun dalam satu komunitas (Fachrul, 2007) :
INP = FR + KR + PR
Dimana :
INP = indeks nilai penting
FR = frekuensi relatif
KR = kerapatan relatif
PR = penutupan relatif
7. Sebaran.
Sampel yang diperoleh dan sudah teridentifikasi selama penelitian
dihitung kerapatannya untuk mengetahui pola sebaran dari tiap spesies
lamun yang ditemukan. Kerapatan populasi adalah besarnya populasi
dalam hubungannya dengan satuan ruangan yang dinyatakan sebagai
jumlah individu per satuan areal (Irwan, 2007).
31
Setelah diketahui rata-rata kerapatannya, maka untuk mengetahui pola
sebarannya, dapat digunakan rumus varians (pangkat dua dari simpangan
baku) (Fowler dan Cohen, 1990):
S2 =
Ket:
∑( ˉ )
"#
S2 = variansi
xi = x ke-i
xˉ = rata-rata
n = total sampling
Kriteria :
S2/xˉ ˂ 1
S2/xˉ = 1
S2/xˉ ˃ 1
Pola sebaran teratur/seragam (uniform)
Pola sebaran acak (random)
Pola sebaran berkelompok/agregat (clumped)
3.7 Pengukuran Faktor-Faktor Fisik dan Kimia.
Pengukuran faktor-faktor fisik dan kimia dilakukan di tempat-tempat
dimana dimana plot diletakkan di sepanjang transek.
a. Suhu
Pengukuran suhu dilakukan terhadap air laut dan air yang
tergenang pada curuk-curuk subtrat pada saat air surut
b. Kecerahan
Pengukuran kecerahan air dilakukan pada saat air laut pasang.
c. Salinitas air laut
Pengukuran salinitas dilakukan dengan alat refrakromter tangan.
d. Substrat
Pengamatan substrat dilakukan scara langsung dilapangan.
Download