BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendengaran adalah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendengaran adalah indera yang penting bagi para lanjut usia (lansia)
karena pendengaran meningkatkan kualitas hidup serta mempertahankan
keamanan dirinya. Pendengaran yang baik memungkinkan lansia mendengar
suara alarm, tetap waspada terhadap bahaya ketika tidur, dapat mendengarkan
dalam kegelapan, mendeteksi suara dari belakang, berkomunikasi dengan efisien
dengan orang lain dan mempertahankan hubungan dengan dunia melalui telepon
atau radio terutama setelah masa pensiun. Namun, gangguan pendengaran akibat
usia atau presbikusis telah menjadi masalah yang berkembang (Zhang, 2013).
Presbikusis adalah hilangnya pendengaran yang berhubungan dengan usia
tanpa sebab yang jelas. Lansia adalah orang dengan usia 60 tahun atau lebih
(Sousa, 2009). Presbikusis mempengaruhi lebih dari setengah orang dewasa pada
usia 75 tahun. Presbikusis lebih sering dijumpai pada pria dibandingkan wanita.
Presbikusis menunjukkan pola yang meningkat dengan usia yaitu (Blevins, 2013):
•
Pada usia 44 hingga 54 tahun, dijumpai presbikusis pada 11 persen
populasi.
•
Pada usia 55 hingga 64 tahun, dijumpai presbikusis pada 25 persen
populasi.
•
Pada usia 65 hingga 84 tahun, dijumpai presbikusis pada 43 persen
populasi.
Dengan semakin bertambah tuanya masyarakat, semakin banyak orang
yang hidup pada usia enam puluhan, tujuh puluhan, bahkan delapan puluhan atau
lebih akibat faktor-faktor seperti perkembangan nutrisi dan pelayanan kesehatan.
Di Amerika Serikat, presbikusis mempengaruhi 40% dari populasi di atas usia 75
tahun dan semakin meningkat. Pada tahun 1995 di Inggris, dijumpai 20% orang
dewasa mengalami gangguan pendengaran, 75% di antaranya berusia lebih dari 60
Universitas Sumatera Utara
tahun. Perkiraan menunjukkan bahwa pada tahun 2030, akan dijumpai 35 hingga
40 juta penduduk lansia yang mengalami gangguan pendengaran di Amerika
Serikat (Ciorba, 2012). WHO memprediksikan bahwa pada tahun 2025, akan
dijumpai sebanyak 1,2 milyar lansia di atas 60 tahun di dunia yang menderita
gangguan pendengaran yang signifikan akibat presbikusis (Blevins, 2013).
Presbikusis memiliki dampak terhadap kualitas hidup penderitanya. Di
antara penderita presbikusis, hanya 39% di antaranya yang memiliki kualitas
hidup yang baik atau kesehatan fisik yang baik dibandingkan 68% pada lansia
yang tidak mengalami presbikusis. Hampir sepertiga dari populasi dengan
presbikusis memiliki kesehatan yang buruk dan kepuasan hidup yang rendah
(Ciorba, 2012). Apabila tidak diterapi dengan baik, presbikusis dengan derajat
sedang atau lebih dapat mempengaruhi komunikasi dan berkontribusi terhadap
isolasi, depresi, hingga demensia (Gates, 2005).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
gambaran gangguan pendengaran pada lanjut usia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran
gangguan pendengaran pada lanjut usia di Panti Jompo Karya Kasih Medan?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
gangguan pendengaran pada lanjut usia di Panti Jompo Karya Kasih Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui proporsi gangguan pendengaran pada lanjut usia
2. Mengetahui jenis gangguan pendengaran pada lanjut usia
Universitas Sumatera Utara
3. Mengetahui derajat gangguan pendengaran pada lanjut usia
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
1. Bagi pemerintah
Sebagai informasi bagi pemerintah agar meningkatkan kesadaran tentang
kejadian gangguan pendengaran serta dampak gangguan pendengaran bagi
lansia.
2. Bagi tenaga medis
Sebagai informasi agar tenaga medis menyadari tentang kejadian
gangguan pendengaran pada lansia agar dapat mewaspadai gangguan
pendengaran yang tidak dikeluhkan oleh lansia.
3. Bagi peneliti
Sebagai wadah untuk melatih kemampuan menulis Karya Tulis Ilmiah
serta meningkatkan kemampuan analisa peneliti.
Universitas Sumatera Utara
Download