PERNIKAHAN

advertisement
.





Manusia wajib berusaha maksimal dan berdoa
optimal dalam segala hal termasuk dalam
mencari jodoh.
Jodoh harus dicari bukan hanya ditunggu.
Terlalu selektif dalam memilih jodoh sangat
mungkin akan sulit mendapatkan pasangan.
Betul bahwa setiap orang memiliki pasangan/
jodoh tetapi tidak mesti satu banding satu.
Jodoh itu bisa ditemukan ketika di dunia
tetapi sangat mungkin ditemukan di akhirat.
1.
2.
4.
5.
Pengantin : Pengantin pria boleh diwakili. Pengantin
wanita boleh tidak hadir di tempat akad
Wali : Ayah, kakak, kakek atau pamannya. Bisa juga
wali hakim (dari negara) atau wali muhakam dari
masyarakat jika wali hakim tidak ada.
Minimal dua orang pria
Mahar : Besaran mahar merupakan hasil
kesepakatan antara calon mempelai pria dan calon
mempelai wanita.
Ijab Qabul : Fungsinya agar kedua belah pihak
sepakat menerima akad pernikahan ini dengan
segala akibatnya. Redaksi ijab qabul sangat
fleksibel, bisa panjang bisa pula singkat, yang
penting essensinya.

Ada dua syarat dalam pernikahan yakni : (1).
Seagama : haram menikah dengan orang nonmuslim,
kecuali dengan wanita ahli kitab. (2). ‘Antaradhin
yakni sama-sama rido. Kedua mempelai mau
menerima pernikahan ini. Jika ada satu di antara
keduanya yang tidak rida maka pernikahannya
haram.
Selain dua syarat di atas terdapat syarat lainnya
yakni baligh dan kufu. Balig ialah telah cukup
dewasa dan mengerti essensi pernikahan. Sedangkan
kufu yakni setara dalam pendidikan, kedudukan,
usia,dll. Tetapi kedua syarat ini bukan syarat sah
melainkan syarat kesempurnaan (lebih baik).





Nikah biasa : Setelah akad nikah dilanjutkan dengan walimah kemudian
keduanya berumah tangga.
Nikah Gantung : Ialah manakala setelah selesai akad nikah tidak diikuti
langsung dengan berumah tangga. Rumah tangganya ditangguhkan
karena ada reasoning tertentu.
Nikah shigar : Pernikahan dengan cara tukar adik tanpa mahar. Misalnya
Ahmad menikah dengan adik perempuan Ali, sedangkan Ali menikah
dengan adik perempuan Ahmad tanpa maskawin. Hukumnya haram,
kecuali memakai mahar.
Nikah mut’ah (nikah kontrak), ialah menikah dengan batas waktu
tertentu misalnya untuk selama 3 bulan, 3 tahun dll. Hukumnya haram.
Nikah Sirri : Syarat dan rukunya dipenuhi tetapi pelaksanaan akad
nikahnya di bawah tangan, tidak dibukukan oleh KUA atau catatan sipil
serta tidak dipublikasikan secara lua




Antara lain salah seorang mempelai terkena
aturan tidak boleh menikah selama ikatan
dinas.
Calon mempelai masih duduk di bangku SMA
yang terkena aturan tidak boleh menikah.
PNS yang berpoligami tetapi khawatir
diketahui atasannya sehingga dapat dipecat.
Berpoligami tetapi takut diketahui isteri
pertama.





Bisa menimbulkan firtnah
Tidak memiliki surat nikah sehingga bagi
anaknya akan sulit membuat akte lahir.
Jika dicerai tidak akan memiliki surat cerai
dan surat janda dari pengadilan.
Sulit menuntut hak waris.
Sulit menuntut kepemilikan anak manakala
terjadi kericuhan gara-gara cerai,





Secara syar’i, nikah sirri adalah nikah yang memenuhi
syarat dan rukun nikah, jadi nikahnya sah.
Nikah sirri sebenarnya dipublikasikan tetapi terbatas.
Nikah sirri yang haram manakala pernikahan tersebut
tanpa wali.
Pemerintah sedang menyiapkan UU nikah sirri. Pelaku
nikah sirri diancam hukuman kurungan selama 6
bulan.
Nikah sirri model lain adalah dilakukan hanya oleh
mempelai isteri dan mempelai pria, tanpa ada wali
dan saksi. Ini dilakukan karena dalam keadaan
darurat. Hukumnya halal.




Nabi bersabda : “Aulim bisyattin” walimahkan
walaupun hanya menyembelih seekor kambing
Nabi bersabda : “A’linu mikahakum”,
umumkanlah pernikahanmu.
Fungsi walimah adalah publikasi dan
permohonan doa.
Doa untuk kedua pengantin : “Barakallahu laka,
wabaraka ‘alaika, wajama’a bainakuma fi khairin”.
Mudah-mudahan keberkahan Allah bagimu di
kala suka, dan keberkahan atasmu di kala duka,
serta menyatukan anda berdua dalam kebaikan.
: “Allahumma jannibnasy syaithan, wa
jannibisy syaithan ‘amma razaqtana”.
wal kalam”.
:” Qabbilu bil qublah







Kewajiban memberikan pangan,sandang dan
papan. Jika suami wafat dan hanya mempunyai
satu rumah, maka itu rumah sebaiknya diberikan
kepada isteri.
Kewajiban menjaga perasaan dan ruhiyah isteri.
Kewajiban mendidik agar isteri benar dalam
beragama.
Kewajiban mendoakan.
Kewajiban menjaga kehormatan dan nama baik
isteri.
Kewajiban membantu kesulitan isteri.
Kewajiban bersabar manakala isteri memiliki
kekurangan.








Hak mendapatkan pengakuan sebagai suami.
Hak mendapatkan pelayanan dari isteri termasuk
pelayanan seksual.
Hak menceraikan.
Hak menolak menceraikan isterinya.
Hak mendapat warisan manakala isterinya wafat
Hak mendapatkan anak manakala terjadi cerai.
Hak mendapatkan kembali isterinya melalui rujuk
manakala telah bercerai.
Hak melakukan poligami





Menjaga kehormatan diri terutama ketika
suami tidak ada, antara lain tidak boleh
menerima tamu pria nonmuhrim manakala
tidak ada suami atau anak dewasa di rumah.
Menjaga kehormatan/ nama baik suami.
Menaati suami selama suami tidak
memerintah kepada maksiat
Melayani kehendak suami sekemampuan diri.
Melayani nafsu seksual seoptimal mungkin,
tetapi boleh menolak jika tidak mampu.









Hak mendapatkan pengakuan sebagai isteri.
Hak mendapatkan pangan, sandang dan
papan.
Hak mendapat perlindungan
Hak mendapat pelayanan seksual.
Hak gugat cerai melalui khulu’
Hak mendapat warisan manakala suami wafat
Hak mendapatkan mut’ah. jika dicerai
Hak mendapatkan anak manakala cerai
Hak menolak dipoligami

Nabi bersabda : “Isteri yang sabar dalam

Nabi bersabda :”Suami yang sabar dalam
menghadapi sikap buruk suami akan
mendapat pahala sebesar pahala yang
diterima oleh Asiah isteri Fir’aun”.
menghadapi sikap buruk isterinya akan
mendapat pahala sebesar pahala yang
diterima oleh nabi Ayub”.



Ilaa : adalah suami bersumpah untuk tidak akan menggauli lagi
isterinya. Sumpah ilaa bisa dibatalkan dengan memerdekakan
hamba sahaya, atau berpuasa 10 hari atau memberi makan 10
fakir miskin. Selama tidak dibatalkan, suami haram menggauli
isterinya. Jika tidak dicabut juga maka akan berujung pada cerai.
Dhihar : Suami mempersamakan tubuh isteri dengan ibu
kandung suami. Misalnya suami mengatakan :”Punggungmu
seperti punggung ibu saya”.Suami terkena finalti yakni harus
memerdekakan hamba sahaya, atau berpuasa 2 bulan, atau
memberi makan 60 fakir miskin. Selama tidak dibatalkan, suami
haram menggauli isterinya. Jika tidak dicabut juga maka akan
berujung pada cerai.
Syiqaq manakala suami isteri bersengketa. Solusinya harus
dihadirkan hakam (pendamai) dari pihak isteri dan suami untuk
ikut menyelesaikan persoalan. Akan tetapi jika segala upaya
ternyata gagal, maka barulah memasuki tahap cerai.



Nusyuz : Manakala isteri menampakkan
perilaku tidak menaati suami. Misalnya istri
mengobrol yang tidak patut dengan pria lain
yang bisa memancing kecemburuan
suaminya.
Solusinya ada empat tahapan yakni (1).
Dinasehati (2). Pisah tempat tidur(3). Dipukul
bagian paha ke bawah (4). Diceraikan.
Apabila isteri benar-benar berzina
(bersenggama) dengan pria lain, maka isteri
bisa langsung dicerai.




Suami menuduh istrinya telah berbuat zina tanpa mampu
menghadirkan empat orang saksi.
Solusinya : Di pengadilan, suami wajib menyampaikan
kesaksiannya dengan empat kali bersumpah sebagai pengganti
saksi. Ia bersumpah : “Demi Allah, saya yakin isteriku telah
berbuat zina”. Sumpah itu diulang sampai empat kali. Sumpah
kelimanya dia berkata :”Demi Allah, jika tuduhanku meleset, saya
siap menerima laknat dari Allah.
Isterinya diminta membantah dengan empat kali sumpah juga.
Dia berkata :”Demi Allah, saya tidak berbuat zina “. Diucapkan
empat kali. Sumpah kelimanya ia berkata :”Demi Allah, jika saya
berbohong, saya pun siap menerima laknat Allah”.
Setelah tidak jelas siapa yang bersalah, maka hakim menceraikan
suami isteri itu. Dalam hal ini tidak ada rujuk atas cerai garagara li’an.


Khulu’ : ialah gugat cerai dari pihak isteri
kepada suaminya karena suami dianggap
telah melanggar kesepakatan atau melanggar
syar’i. Misalnya suka mabuk, tidak memberi
nafkah, tidak mau memenuhi kebutuhan
biologis isteri, pelit, impoten, atau galak.
Isteri mengajukan gugat cerai dengan
menyerahkan iwadl yakni sejumlah uang atau
harta yang diserahkan kepada suaminya atau
kepada pengadilan.


Fasakh adalah membatalkan pernikahan karena
sebab-sebab yang dibenarkan syar’i, antara lain
janda menikah sebelum habis iddah, menikah
dengan sdr sebapa, ternyata salah seorang
pengantin nonmuslim, isteri tidak mau
disenggamai, isteri mengalami cacat tubuh di
bagian tertentu sehingga menghilangkan gairah
seksual suami, ternyata isteri tidak perawan
padahal sebelum menikah ia mengaku masih
perawan.
Jika membatalkan pernikahan sebelum
disetubuhi maka maskawinnya dibayar setengah
dan perempuan itu menjadi janda tanpa iddah
(janda kembang).




Thalaq atau cerai ialah memutuskan
pernikahan dari pihak suami.
Cara mentalak bisa secara lisan atau tulisan.
Bisa secara sharih (jelas) bisa juga secara
kinayah (sindiran), misalnya saya pulangkan
kamu kepada orang tuamu.
Thalaq yang diakui negara ialah thalaq yang
dilakukan di depan pengadilan.
Setelah thalaq suami diharuskan memberikan
uang penggembira kepada mantan isterinya
yang disebut mut’ah.




Latarbelakang poligami : Banyaknya isteri
yang suaminya gugur di medan perang,
sangat memerlukan bantuan finansial dan
perlindungan sosial.
Hakikat Poligami: Perlindungan terhadap
kaum wanita terutama para janda.
Tujuan Poligami : Pemeretaan perlindungan
yang lebih intensif.
Syarat dan rukun Poligami : Memenuhi syarat
dan rukun pernikahan. Adapun adil adalah
bukan syarat sah tetapi syarat wajib.




Adil adalah syarat wajib bukan syarat sah
poligami,
Adil terbagi dua yakni adil absolut dan adil
relatif.
Adil absolut ialah keadilan Allah yang hanya bisa
dilakukan oleh Allah. Manusia tidak mungkin bisa
berbuat adil dalam arti adil absolut walaupun
manusia berusaha ke arah itu.
Adil relatif ialah adil yang dilakukan oleh
manusia. Adil relatif adalah tidak terlalu condong
ke sebelah. Manusia bisa berbuat adil relatif.


Perempuan yang dipoligami (isteri pertama)
hampir dapat dipastikan sakit hati. Sebuah
pengorbanan yang sangat besar.
Bagi laki-laki, poligami pada hakikatnya
beban tambahan dalam memperjuangkan
terbentuknya keluarga yang baik.




Manusia terbuat dari saripati tanah melalui
makanan, makanan yang halal akan menjadi
benih anak yang baik.
Ketika senggama, suami mengeluarkan 500 –
3.000.000 sperma. Mana yang jadi anak ?
Berdoalah kepada Allah sebelum bersenggama.
Manusia di dalam rahim mengalami beberapa
level kehidupan, yakni kehidupan level sel,
jaringan, sistem jaringan, organ, sistem organ,
dan kehidupan level individu.
Ibu yang sering mengalami stress ketika hamil
maka anaknya berpotensi cacat, mungkin cacat
fisik atau cacat mental.



Pada masa kehamilan terjadi perubahan cairan
tubuh antara lain payudara menjadi besar.
Juga terjadi perubahan emosi misalnya lebih
manja dan mudah tersinggung. Suami harus
sangat mengerti.
Pada masa hamil muda ada peristiwa ngidam
suatu peristiwa yang unik, ibu hamil kadangkadang mengingingkan yang aneh-aneh. Dalam
hal ini suami jangan memenuhi keinginannya
yang haram.





Pada usia 4 bulan Allah meniupkan ruh ke dalam
janin.
Pada usia 4 bulan itu pun, Allah menetapkan
potensi (potential capasity) . Jjadi jika ingin
mempunyai anak saleh, maka berdoalah sebelum
janin berusia 4 bulan.
Semua bayi berpotensi saleh, yakni fitrah (suci)
dan hanief (lurus) walaupun anak hasil zina.
Berilah ibu hamil makanan yang bergizi agar
anak sehat.
Ibu hamil harus menghindari makanan yang bisa
berdampak buruk kepada bayi misalnya es,
lemak, tape hitam, dll.




Semakin tua kehamilan, ibu merasa semakin
kepayahan. Suami harus mengerti keadaan
ietrinya.
Ibu harus sering jalan-jalan, senam kehamilan
dan lain-lain agar bayinya sehat dan posisi bayi
menjadi baik.
Pada usia 9 bulan 10 hari, bayi pun lahir kecuali
kelahiran premature.\
Begitu lahir bayi pun menangis. Mengapa
menangis ? Karena ada perubahan drastis antara
situasi dan kondisi di dalam rahim dengan di luar
rahim.




Hadits “ Adzanilah di telinga kanannya dan
qamatilah di telinga kirinya”. Hadits ini oleh
sebahagian ulama dinilai dhaif.
Hadits lain menyatakan didiklah anakmu
dengan pendidikan awal “la ilaha illallah”.
Menyusui anak dengan Air Susu Ibu sampai
usia 2 tahun.
Menyusui anak kurang dari dua tahun atau
lebih dari dua tahun tidak baik bagi anak.





Asi memiliki protein yang lebih baik daripada
susu sapi. Ini wajar karena bahan baku ASI lebih
baik.
Menu ASI adalah menu harian; usia 1-3 hari
berwarna kuning dan bening berfungsi untuk
imunisasi, usia 4-8 hari berwarna putih agak
bening berfungsi untuk menguras isi perut bayi.
Usia 9 – 12 hari untuk stamina, dan seterusnya.
ASI hangat terus dan praktis, juga lebih bersih.
Menyusui dengan ASI ada kontak batin antara ibu
dengan bayi.
Campuran susu sapi mengandung timah hitam
yang berbahaya bagi bayi.




Pada usia bayi 7 hari disunnatkan untuk aqiqah.
Caranya : (1). Cukur rambut bayi sampai gundul, jangan
ada yang tersisa. Kemudian rambutnya ditimbang dengan
timbangan mas, misalnya 2 gram. Selanjutnya berinfaq
kepada fakir miskin dengan uang sebanding harga 2 gram
mas. (2). Menyembelih kambing untuk dibagikan kepada
fakir miskin. Untuk bayi perempuan cukup satu ekor
sedangkan untuk bayi laki-laki dengan dua ekor, jika
tidak mampu cukup satu ekor saja. (3). Bayi diberi nama
dengan nama yang baik.
Ada hadits menyatakan bahwa aqiqah boleh saja
dilaksanakan pada tanggal 14 atau 21 tetapi hadits
tersebut lemah. Jadi jika bayinya sakit pada usia 7 hari
misalnya, maka tidak usah diaqiqahkan.
Aqiqah setelah dewasa atau setelah wafat tidak memiliki
dasar hukum.




Usia satu tahun anak bisa memahami bahasa
tubuh, misalnya bila ibunya tersenyum bayi
ikut tersenyum, tetapi bila ibunya cemberut
bayi pun menangis.
Usia 1,5 tahun anak mulai berbicara, maka
latihlah dengan bahasa ibu.
Usia 2 tahun, anak mengenal tuhan dari
bahasa ibunya.
Anak umur 3 tahun mengalami negativisme,
egosentris, dan dorongan serba ingin tahu.




Pada usia 4 tahun anak mulai belajar
sosialisasi dengan dunia luar.
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai bisa
membedakan dua objek, misalnya a dengan
b.
Usia 4 tahun disebut golden age atau usia
mas, sehingga harus benar-benar dididik
dengan nilai-nilai fundamental.
Usia 5-6 tahun anak sudah lebih
mampubersosialisasi dan membedakan
banyak objek.





Usia 7 tahun anak mulai diperintah salat sedangkan
sebelumnya anak sudah diajak shalat.
Jika pada usia 10 tahun mereka meninggalkan
shalat, wajib dihukum dengan dipukul bagian
pahanya.
Setelah berusia 10 tahun, tempat tidur mereka
dipisah-pisahlan, baik dengan orangtua maupun
dengan saudaranya.
Usia 11 tahun, anak mulai ada pendekatan dengan
lawan jenis, tetapi bentuknya seakan bermusuhan
seperti kucing dengan anjing.
Usia 12 tahun ada anak yang sudah mulai haidh,
cinta monyet dan kadang-kadang mencintai orang
yang lebih tua misalnya mencintai gurunya sendiri.
Download