MODUL PERKULIAHAN ENTREPRENEURSHIP AND INNOVATION

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
ENTREPRENEURSHIP AND INNOVATION
MANAGEMENT
Memulai bisnis dengan membeli bisnis
yang sudah ada, bisnis keluarga, atau
Franchise
Fakultas
Program Studi
Ekonomi
Pasca Sarjana
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
MK35007
Dr . Tukhas Shilul Imaroh, MM
Abstract
Kompetensi
Dalam
kewirausahaan
perlu
dimunculkan jiwa entrepreneur, yang
dalam hal ini tidak dapat secara mudah
dibentuk, perlu kemauan, keberanian,
dan kompetensi dalam menjadi
entrepreneur (pengusaha).
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
kesempatan-kesempatan apa saja yang
dapat menjadikan diri sendiri sebagai
wirausaha (entrepreneur).
Memulai Bisnis
Banyak alasan seseorang merintis menjadi pengusaham Ada lima alasan, seseorang
memulai merintis usaha:
1. Faktor keluarga pengusaha
Seseorang menjadi pengusaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha
sebelumnyam dalam hal ini keluarga sengaja mengkader anggota keluarga untuk
meneruskan usaha atau membuka cabang atau usaha baru.
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
Seseorang dengan sengaja mendirikan usaham mereka belajar dari kesuksesan orang
lain, dengan cara mengikuti contoh dari pengusaha yang ada dan mencari modal
dengan cara bermitra dengan orang lain.
3. Kerja sampingan
Seseorang yang memulai usaha dengan memproduksi produk dalam skala kecil yang
bertujuan untuk mengisi wakti luangm namun dengan seiring berjalannya waktu ternyata
permintaan akan produknya meningkat, sehingga ia harus serius untuk menekuni
usahanya.
4. Coba-coba
Usaha ini biasa dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang
belum memiliki pekerjaan, baru pensiun, baru lulus sekolah dan mereka yang baru
kehilangan pekerjaan.
5. Terpaksa
Seseorang yang memulai usaha karena unsure paksaan atau tidak ada cara lain
daripada menganggur
Menurut hasil survei Peggy Lambing: seseorang yang menemukan jalan
merwirausaha dikarenakan oleh :

Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang
diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional
lainnya. ( Mantan juru masak, mantan montir, teknisi dll )
2016
2
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Sebanyak
15%
responden
telah
mencoba
dan
mereka
merasa
mampu
mengerjakannya dengan lebih baik.

Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi
peluang pasar ( baca lingkungan usaha peluang dan risiko )

sedangkan 46% lagi karena hobi. ( Hoby masak, motorm pertanian dll )
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki seorang pemula usaha, diantaranya:
1. Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan
perkebunan, tanaman hias dll).
2. Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata).
3. Bidang usaha pabrikasi (industri, pengolahan, perakitan).
4. Bidang usaha konstruksi (bangunan, perumahan, jembatan, pengairan, jalan
raya infrastruktur).
5. Bidang usaha perdangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor).
6. Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi).
7. Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan catering).
8. Bidang usaha jasa-jasa umum (pengangkutan, pergudangan, telekomunikasi,
dan distribusi).
9. Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa parawisata, pengusahaan objek dan
daya tarik wisata dan usaha sarana wisata).
10. dll
Cara memasuki dunia usaha:
A. Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Bentuk
usaha baru yang dapat dirintis:
- Perusahaan milik sendiri (sole partnership), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola
sendiri oleh seseorang
- Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
- Perusahaan berbadan hukum (corporate), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar
hukum dengan modal saham-saham. ( baca jenis badan badan hukum usaha )
2016
3
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
B. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan dan dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan
organisasi usaha yang sudah ada.
C. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu kerja sama antara entrepreneur
(franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor) dalam mengadakan persetujuan
jualbeli hak monopoli untuk menyeenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama ini dengan
dukungan pemilihan tempat, rencana/bentuk bangunan, pembelian peralatan, pola arus
kerja, pemilihan karyawan, pembukuan dan akuntansi, penetapan standar, promosi,
pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum dan sumber-sumber permodalan.
Bentuk
Kelebihan
Kekurangan

Gagasan Murni

Pengakuan nama barang
Merintis

Bebas beroperasi

Fasilitas inefisien
usaha

Fleksibel

Persaingan
dan
mudah
penggunaan
Membeli
kurang
diketahui

Kemungkinan sukses

Lokasi sudah cocok

Karyawan dan pemasok biasanya

Peralatan tak efisien
sudah mantap

Mahal

Sudah siap operasi

Sulit inovasi

Mendapat

Tidak mandiri

Kreativitas
perusahaan
logo,
pengalaman
nama,
metoda

dalam
teknik
produksi, pelatihan dan bantuan
manajemen
modal
Penggunaan nama, Merek yang
sudah dikenal
yang
dijual
biasanya lemah
Kerjasama

Perusahaan
tidak
berkembang

Menjadi
terdominasi,
terhadap
independen,
rentan
perubahan
franchisor
A. Merintis usaha baru
Dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru:
2016
4
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Pendekatan inside-out atau idea generation, yaitu pendekatan berdasarkan gagasan
sebagai kunci untuk menentukan keberhasilan usaha. Dalam hal ini calon wirausaha
melihat keterampilan diri sendiri, kemampuan dan latar belakang dan lainnya untuk
menentukan jenis usaha yang akan dirintis.
2. Pendekatan outside-in atau opportunity recognition, yaitu pendekatan yang menekankan
pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila menanggapi atau
menciptakan suatu kebutuhan pasar yang didasarkan pada pengamatan lingkungan
(environment scanning), yaitu alat untuk pengembangan yang akan ditransfer menjadi
peluangpeluang ekonomi.
Kett.. Untuk memulai usaha harus dimulai dengan ide. Langkah berikutnya adalah mencari
sumber daya, seperti dana, fasilitas dan orang. Setelah itu menciptakan produk yang akan
dijadikan objek bisnis dengan diawali mengamati pasar.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Pemilihan bidang usaha merupakan tahap terpenting. Hal ini akan mengarahkan calon
wirausaha untuk mengenal seluk-beluk usaha dan pengelolaannya. Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam memilih bidang usaha: ( Minat dan bakat Modal Waktu dan
Laba yang diinginkan Pengalaman )
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih Badan usaha adalah paying
hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan.
Beberapa bentuk kepemilikan usaha:
- Perusahaan perorangan, yaitu suatu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh
satu orang. Kelebihan dari bentuk perusahaan ini adalah mudah didirikan, biaya operasi
rendah, bebas dalam pengelolaan dan memiliki daya personality yang lebih tinggi
- Persekutuan, yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang menjadi
pemilik bersama dari suatu perusahaan.
2016
5
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Perseroan terbatas, yaitu suatu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para
pemegang saham, yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang
perusahaan sebesar modal yang disetor
- Firma, yaitu perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan
3. Organisasi usaha yang akan digunakan
Penentuan jenis dan bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang
dijalankan, kebutuhan organisasi itu sendiri, dan tujuan perusahaan. Dalam hal ini
semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks organisasinya, begitu pula sebaliknya.
Jenis-jenis organisasi
-
Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak satu orang atau puncak
beberapa orang
-
Bentuk organisasi berdasarkan hubungan wewenang ;
-
Wewenang lini: wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya
tujuan-tujuan perusahaan
-
Wewenang staf: wewenang yang membantu agar rang mempunyai wewenang lini
bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan
-
Wewenang fungsional: wewenang yang diberikan kepada seseorang atau
departemen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berada di
departemen lain
4. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
POLITIK PEMERINTAHAN
EKONOMI
HUKUM
Subtitusi
Pemasok
Pesaing
TEKNOLOGI
PERUSAHAAN
Pendatang
Baru
Pembeli
ALAM
SOSIAL
2016
6
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Faktor-Faktor penyebab kegagalan mertis usaha baru
1. Data dan informasi yang tidak lengkap
2. Salah perhitungan
3. Pelaksanaan pekerjaan yang salah
4. Kondisi lingkungan Tidak mendukung
5. Unsur Internal tidak competence
B. MEMBELI PERUSAHAAN YANG SUDAH DIDIRIKAN
Alasan membeli perusahaan yang sudah ada:
1. Untuk mengurangi beberapa ketidaktentuan dan ketidaktahuan yang harus dihadapai
dalam memulai sebuah bisnis dari latar belakang tersebut
2. Untuk memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang sedang berjalan dan
mengembangkan hubungan dengan pelanggan dengan pemasok dan konsumen yang
telah terbangun
3. Untuk mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan dengan harga di bawah biaya untuk
memulai sebuah bisnis baru
C. FRANCHISING (Kerja sama manajemen/waralaba)
Franchising adalah suatu sistem pemasaran yang berkisar pada perjanjian sah antara dua
pihak yang salah satunya (franchisee) diberi hak istimewa untuk menjalankan bisnis sebagai
pemilik pribadi, tapi dengan syarat perusahaan dijalankan menurut metode dan terminologi
yang dispesifikasikanoleh pihak yang lain (franchisor). Sehingga dalan franchising terdapat
dua pihak yang mengadakan perjanjian kerja, yaitu:
- Franchisee: seorang wirausaha yang kekuatannya dibatasi oleh hubungan kontrak engan
organisasi franchising
- Franchisor: salah satu pihak/orang di dalam kontrak franchise yang menspesifikan metode
yang harus diikuti dan terminologi yang harus dipenuhi oleh pihak lain.
Jenis-Jenis Franchise:
- Franchising produk dan merek
2016
7
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hubungan franchise yang memberikan hak untuk menggunakan produk atau merek
yang telah dikenal luas
- Franchising format
Sebuah perjanjian yang karenanya franchisee mendapatkan keseluruhan sistem
pemasaran dan petunjuk yang dijalankan oleh franchisor. Kelebihan usaha franchise
adalah probalitas kesuksesannya. Sedangkan alasan lainnya adalah diperolehnya : 1.
Pelatihan formal, 2. Bantuan keuangan. 3. Metode pemasaran yang telah terbukti. 4.
Bantuan manajemen, 5. Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat, 6. Tingkat
kegagalan keseluruhan lebih rendah
Kekurangan Franchising
1. Biaya franchising, meliputi: Upah franchise awal, Kas yang diinvestasikan, Pembayaran
royalty, Biaya periklanan.
2. Pembatasan pengoperasian bisnis, meliputi: Membatasi daerah penjualan, Meminta
daftar lokasi untuk gerai pengecernya dan memaksakan persyaratan yang berkaitan
dengan penampilan gerainya, Membatasi barang dan jasa yang ditawarkan untuk dijual,
Membatasi periklanan dan jam kerja.
3. Hilanganya kebebasan
Bentuk Bisnis Keluarga
Bisnis keluarga mempunyai karakteristik dengan kepemilikannya atau keterlibatan lainnya
dari dua orang atau lebih anggota keluarga yang sama dalam kehidupan dan fungsi
bisnisnya. Sebuah perusahaan disebut juga sebagai bisnis keluarga, apabila perusahaan
tersebut dialihkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian bisnis
keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di
dalam kepemilikan dan atau jabatan/fungsi.
Keuntungan keterlibatan keluarga dalam bisnis
1. Memelihara nilai kemanusian di tempat kerja
Bisnis keluarga dapat dengan mudah menunjukkan tngkat perhatian yang lebih tinggi
bagi tiap orang, daripada perusahaan-perusahaan pada umumnya
2. Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang
2016
8
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manajer keluarga dapat mengambil pandangan jangka panjang lebih mudah
daripada manajer perusahaan yang dinilai hasilnya setiap tahun
3. Memperluas kualitas
Karena memiliki taruhan di dalam memelihara reputasi keluarga, anggota keluarga
akan mempertahankan tradisi memberikan kualitas dan nilai bagi konsumen.
Langkah-langkah memulai berwirausaha
1. Mengenali peluang usaha
Bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang
mampu melihat situasi sebagai peluang ada yang tidak. Hal ini disebabkan faktor informasi
yang dimilikinya Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada sat
orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut.
Beberapa sumber peluang usaha antara lain:
a. Perubahan teknologi, alat kerja sistem baru
b. Perubahan kebijakan dan politik
c. Perubahan sosial demografi gaya hidup
d. Perubahan ekonomi biaya dan pendapatan
a. Pengalaman hidup. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai
informasi dan pengetahun mengenai penemuan peluang. Dua aspek dari pengalaman hidup
yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemuka n eluang yaitu fungsi kerja dan
variasi kerja.
b. Hubungan sosial. Sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi
dari interaksi dengan orang lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut
berwirausaha secara sendirian, maka mengawali usaha secara kelompok adalah alternative.
Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan
individu akan membuat kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang penting ketika akan
memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi pasar, sumber modal, pekerja,
dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara jaringan yang luas dan kenekaragaman
latar belakang akan mempermudah mendapatkan informasi tersebut.
2016
9
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Optimalisasi Potensi diri
Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi diri.
Keunggulan kompetitif apa yang saya miliki? Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah
memilih usaha yang sedang trend saat itu (misalnya counter HP, Pisang Kipas, Tela Goreng
dll). Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses perkembangan tidak membuat inovasi
dan tidak di dukung potensi diri, maka akan sulit bersaing.
3. Fokus dalam bidang usaha
Peter Drucker pakar dalam kewirausahaan menyatakan bahwa dalam dalam memulai
sebuah usaha atau inovasi dilakukan disarankan untuk terfokus –dimulai dari yang kecil
berdasarkan sumberdaya yang kita miliki. Vidi catering di Yogyakarta adalah salah satu
contoh dimana pendirinya berlatar belakang sarjana teknologi pertanian, jurusan
pengolahan makanan. Memulai usaha rantangan untuk anak kost karena tinggal di sekitar
kampus, kemudian karena basic knowledge di bidang pengolahan makanan, kemudian
berkembang menjadi catering, hotel, dan sekarang ini gedung pertemuan dan paket
pernikahan (event organizer).
4. Berani memulai.
Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki oleh
yang akan memulai usaha sedikit. Oleh karenanya, ‘sedikit agak gila’ (overconfidence) dan
berani mengambil resiko adalah sangat perlu dilakukan. Lakukan dulu. Jalan dulu. Jika ada
kesulitan, baru dicari jelan keluarnya.
2016
10
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Domingo, Rene T, Quality means Survival: Caveat Vendidor Let The Seller Beware.
Singapore : Prentice Hall. 1997.
Froggatt, Wayne. 2004. Choose to be Happy: Panduan Membentuk Sikap Rasional dan
ealistik. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
Griffin W. Ricky dan Ebert J. Ronald, Business, edisi-5. New Jersey : Prentice Hall
International Inc.1999.
Heller, R. 2003. Selling Successfully. Jakarta: Dian Rakyat.
Hughes Richard L., Ginnett Robert C., dan Curphy Gordon J., Leadership, third edition.
Singapore : Irwin/McGraw-Hill. 1999.
Kusnadi, Masalah, Kerjasama, Konflik, dan Kinerja (Kontemporer & Islam). Malang : Taroda.
2002.
Lindsay M. William dan Petrick A. Joseph, Total Quality and Organization Development.
Florida:St. Lucie Press. 1997.
Meredith, G.G. 1996. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Pustaka Binaman
Presindo. Maslow Abraham, 1970, Motivation and Personality, New York: Harper & Row.
Percy, Ian. 2003. Going Deep: Menjelajahi Kedalaman Spiritualitas dalam Hidup dan
Kepemimpinan.Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Peters, T. 2001. The Brand You 50 (50 Cara Mengubah Merek Diri Anda). Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Peterson W. Marvin, at. all, Planning and Management for a Changing Environment. San
Francisco: Jossey-Bass Publishers. 1997.
Porter, Michael E. 1992. Competitive Strategy. New York: The Free Press.
Priest, S. dan Karl Rohnke. 2000. 101 of The Best Corporate Team-Building Activities We
Know!. Lakebay: Kendall.
Richard M. Steers dan Lyman W. Porter, Motivation And Work Behavior. New York:
McGraw-Hill International Edition. 1991.
Robbins, Stephen P. and Nancy Langton. 2001. Organization Behavior. 2nd ed.. Canada:
Pearson Education.
Rukka, Muhammad Rusli. 2011. Buku Ajar Kewirusahaan -1.. Makassar :Lembaga Kajian
dan Pengembangan Pendidikan Universitas Hasanuddin.
Steers, Richard M. 1980. Effectivitas Organisasi. terjemahan. Jakarta: Erlanggga.
Sutermeister, Robert A. 1976. People and Productivity. Third Edition. New York:
McGraw- Hill Book Co. 1976.
Suryana. 2004.:Modul Kewirausahaan SMK.. Jakarta, Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional.
2016
11
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sweeney, Paul D.. & Dean B. McFarlin. 2002. Organizational Behavior: Solution for
Management. International Edition. Boston: McGraw-Hill Higher Education.
Thomas, Alan J. 1985. The Productive School: a System Analisys Approach to Educational
Administration. Chicago: University Press.
Turner, Suzanne. 2005. Tools for Success: Acuan Konsep Manajemen bagi Manajer dan
PraktisiLainnya. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
West A. Michael, Developing Creativity in Organizations, terjemah Bambang Shakuntala.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 2000.
Winardi, Asas-asas Manajemen. Bandung: Penerbit Mandar Maju. 2000.
Yager, Jan. 2005. Creative Time Management. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
`
2016
12
Entrepreneurship and Innovation Management
Dr.Tukhas Shilul Imaroh,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download