KIMIA ANORGANIK FISIK Pengantar Reaksi Kimia

advertisement
KIMIA ANORGANIK FISIK
Pengantar Reaksi Kimia
Disusun oleh :
A. Zayadi
430141101
Umi Lailatul Hidayah
Retno Palupi
4301413069
4301413081
Adib Rahmadi
Andari Eka Apriliani
4301413084
4301413096
INTRODUCTION
Prinsip prinsip reaksi kimia
Mengapa reaksi kimia terjadi ???
Atom yang awalnya berikatan satu sama lain
dengan cara tertentu dalam reaktan menjadi
terpisah, paling tidak sampai batas tertentu,
dan tersusun kembali dalam produk.
Ikatan awal hanya bisa terjadi jika
kekuatan interaksi antara komponenkomponen atom sebagian besar saling
menarik, energi harus dikeluarkan untuk
menghasilkan perubahan kimia.
Tapi bukan semua ini yang
diperlukan. Atom di reaktan harus
disusun sedemikian rupa sehingga
beberapa jalur mekanik yang sesuai
untuk pembentukan produk, atau reaksi
tidak dapat terjadi.
Selanjutnya, bahkan jika energi dan jalur
mekanik tersedia, mungkin ada sedikit
kecenderungan reaksi untuk berjalan.
Jika kita membayangkan semua atom yang
mungkin terlibat dalam reaksi yang diberikan
yang pada awalnya terpisah sebagai gas atom,
maka kita bisa mempertimbangkan apakah gasgas atom tersebut lebih cenderung untuk
membentuk zat "reaktan" atau "produk" dan zat
mana yang lebih stabil.
Dari keadaan atom-atom yang terpisah
menjadi atom yang terkombinasi, perubahan
atom dari yang sangat tidak teratur menjadi
susunan atom yang lebih teratur.
Masalah kita, adalah untuk mempertimbangkan
beberapa aspek dari reaksi kimia dan mencoba
untuk mengenali prinsip-prinsip dasar yang
pasti dan komprehensif, untuk menyatukan
interpretasi dari perubahan kimia.
Kinetika dan Mekanisme Reaksi
Dalam memahami reaksi apa yang mungkin
terjadi, dilakukan dengan mengamati langsung
aktivitas atom dan molekul untuk melihat apa
yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Selain
melakukan pengamatan, dapat juga dilakukan
pengukuran eksperimental laju reaksi zat
dalam jumlah besar.
Mekanisme reaksi yang mungkin terjadi dan
berapa energi aktivasi yang diperlukan dikaji
dalam materi tentang kinetika.
Sifat reaksi kespontanan
• Spontanitas digunakan untuk menggambarkan
reaksi yang konstan antara reaktan yang dibuat.
• Spontan memiliki potensi untuk melakukan
reaksi tanpa perantara dari luar misalnya suatu zat
terbakar jika terkena oksigen, maka reaksi terjadi
secara spontan.
•Secara tidak langsung tidak ada mekanisme
sama sekali atau perhitungan,.
• Namun demikian, arah spontanitas tetap
yang paling penting dari suatu reaksi kimia.
Dua faktor yang menentukan kecenderungan
relative dari atom yang telah dipisahkan
bersaaman dengan arah yang telah diberikan:
1. Kekuatan terbentuknya ikatan-ikatan
2. Probabilitas
atau
derajat
dari
ketidakteraturan dari keadaan akhir.
Suatu reaksi cederung terjadi secara spontan ke
arah ikatan yag lebih kuat dan yang susunannya
kurang terorganisir. Kedua hal ini berpengaruh
pada spontanitas suatu perubahan kimia yang
secara bersama-sama diperitungkan dengan
fungsi termodinamika yang disebut “ energi
Gibbs”, dilambangkan dengan G.
Fungsi dari energi yang berguna (energi Gibbs)
pada tekanan konstan, didefinisikan sebagai
perbedaan antara jumlah kandungan energi
atau entalpi (H), dan energi tersebut tidak
tersedia untuk digunakan, sesuatu yang
merupakan produk dari probabilitas atau
ketidakteraturan, yang disebut entropi (S) dan
suhu mutlak, T :
G = H- T S
Entropy dapat diartikan sebagai perubahan
energi per derajat, (entropy unit) menjadi
kalori per mol. Perkalian temperatur absolut
memberikan energi yang berhubungan dengan
probabilitas pada temperatur tersebut, atau
energi yang tidak tersedia untuk kerja yang
berguna. Untuk reaksi kimia , perubahan
didalam energi bebas, kadar panas, dan
entropy adalah jumlah dari :
∆G=∆H-T∆S
Prinsip dasar pertama dan utama dari reaksi
kimia adalah:
(1)Reaksi kimia cenderung berlangsung
spontan ke arah pengurangan energi bebas.
Artinya ketika perubahan energi bebas, (∆ G)
untuk reaksi negatif, energi bebas dilepaskan.
Menurut pernyataan di atas, reaksi kimia cenderung
berlangsung spontan pada tekanan konstan, jika
terjadi pada kondisi berikut :
1. Jika energi total ikatan produk melebihi reaktan
dan total entropi dari produk lebih tinggi dari
reaktan;
2. Jika total energi ikatan dalam produk melebihi
reaktan dan total entropi dalam produk lebih
rendah tetapi tidak cukup rendah untuk membuat
TΔS lebih besar dari ΔH, atau
3. Jika total energi ikatan di dalam produk yang
lebih lemah pada reaktan namun peningkatan
entropi cukup besar untuk mengimbangi panas
yang diserap.
Ada dua yang mempengaruhi kekuatan
ikatan dan entropi yang saling bertentangan,
hasil akhir akan bergantung pada kontribusi
relatifnya di dalam reaksi.Faktor yang
menentukan besarnya kontribusi relatif
mungkin dipertimbangkan dalam beberapa
rincian.
TERIMA KASIH 
Download