bioteknologi - WordPress.com

advertisement
Pengertian bioteknologi
Jenis-jenis bioteknologi
Cara yang digunakan dalam bioteknologi
Ilmu yang berhubungan dengan bioteknologi
Aplikasi bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari
Dampak bioteknologi
Click one time for exit
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip –
prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna
kepentingan manusia. Ilmu - ilmu pendukung
dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan
enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya
digunakan mikroorganisme atau bagianbagiannya untuk meningkatkan nilai tambah
suatu bahan.
LIHAT
VIDEO!!!
Tahukah kamu???
Jenis-jenis bioteknologi
Bioteknologi
konvensional
Biteknologi
modern
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi
yang memanfaatkan mikroorganisme untuk
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan
makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan.
Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan
fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap,
dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses
tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu.
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan
memanfaatkan prinsip - prinsip ilmiah melalui
penelitian. Dalam bioteknologi modern orang
berupaya dapat menghasilkan produk secara
efektif dan efisien.
Rekayasa Genetika
Transplantasi Inti
Fusi Sel
Rekayasa genetika merupakan suatu cara
memanipulasikan gen untuk
menghasilkan makhluk hidup baru
dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa
genetika disebut juga pencangkokan gen
atau rekombinasi DNA.
Teknologi Plasmid
Rekombinasi DNA
Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel
yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai
dengan inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah
dilakukan terhadap sel katak. Inti sel yang dipindahkan
adalah inti dari sel-sel usus katak yang bersifat diploid. Inti
sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti, sehingga
terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru,
ovum membelah secara mitosis berkali - kali sehingga
terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula.
Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak
sel dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut
dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya
terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Masingmasing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan
sifat dan jenis kelamin yang sama.
Fusi Sel
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama
maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma.
Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti
oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel
(kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan
kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies
baru. Di dalam fusi sel diperlukan adanya:
1. sel sumber gen (sumber sifat ideal);
2. sel wadah (sel yang mampu membelah cepat);
3. fusigen (zat - zat yang mempercepat fusi sel).
Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel
bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat - sifat plasmid,
antara lain:
merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu;
dapat beraplikasi diri;
dapat berpindah ke sel bakteri lain;
sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid
induk.
• Karena sifat - sifat tersebut di atas plasmid digunakan
sebagai vektor atau pemindah gen ke dalam sel target.
•
•
•
•
Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA - DNA dari
sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan
gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi DNA
disebut juga rekombinasi gen. Rekombinasi DNA dapat dilakukan
karena alasan - alasan sebagai berikut.
• Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama.
• DNA dapat disambungkan
Cara yang digunakan dalam
bioteknologi
MIKROORGANISME
KULTUR JARINGAN
REKAYASA GENETIKA
Mikroorganisme
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan
mentah dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme
atau bagian-bagiannya, misalnya bakteri dan kapang.
Penggunaan
mikroorganisme tersebut secara
terarah dan ter- kontrol, yang merupakan aplikasi
terpadu antara biokimia, mikro- biologi, dan teknologi kimia.
Kultur jaringan
• Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue Culture adalah
suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan,
dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi
yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada
kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman
sempurna kembali.
• Teori Dasar Kultur Jaringan
a. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun
letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal
dari satu sel tersebut (Setiap sel berasal dari satu sel).
• b. Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya
setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu
mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi
tanaman lengkap.
Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen
untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang
diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen
atau rekombinasi DNA.
Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk
menggabungkan sifat makhluk hidup.
Ilmu yang berhubungan dengan
bioteknologi
 Mikrobiologi
 Biologi sel
 Genetika
 Biokimia
MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah
semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.
Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya
dapat dianggap sebagai makhluk hidup .
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi
bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur
dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat
serum rabies . Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19
terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi
terbukanya bidang penting lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan
tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga
dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia,
bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.
BIOLOGI SEL
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang sel.
Sel sendiri adalah kesatuan struktural dan
fungsional makhluk hidup
GENETIKA
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat
pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion).
Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu
tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan
oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam
Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional
tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular)
hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan
material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu
yang lain (pewarisan genetik).
BIOKIMIA
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan
mempelajari molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang
berlangsung dalam semua organisme. Lihat artikel biologi
molekular untuk diagram dan deskripsi hubungan antara biokimia,
biologi molekular, dan genetika.
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan
fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asa
nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus
secara khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat
protein.
Saat ini, biokimia metabolisme sel telah banyak dipelajari. Bidang lain
dalam biokimia di antaranya sandi genetik (DNA, RNA), sintesis
protein, angkutan membran sel, dan transduksi sinyal.
Aplikasi bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari
Bioteknologi konvensional
Pengolahan Bahan
Makanan
Pengolahan Produk Susu: Susu dapat diolah menjadi
bentuk - bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
Produk Makanan Non-Susu: Bahan non-susu dapat
diolah menjadi bentuk-bentuk baru seperti kecap,
tempe, tape.
Bioteknologi
Bidang
Pertanian
Penanaman Secara Hidroponik
Penanaman Secara Aeroponik
1.
Bioteknologi Modern
a. Rekayasa Genetika
Untuk mengubah DNA sel
dapat dilakukan melalui
banyak cara, misalnya
melalui transplantasi inti, fusi
sel, teknologi plasmid, dan
rekombinasi DNA.
2.
3.
4.
Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah
pemindahan inti dari suatu sel ke
sel yang lain agar didapatkan
individu baru dengan sifat sesuai
dengan inti yang diterimanya.
Fusi Sel
Fusi sel adalah peleburan dua
sel baik dari spesies yang sama
maupun berbeda supaya
terbentuk sel bastar atau
hibridoma.
Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA
kecil yang terdapat di dalam sel
bakteri atau ragi di luar
kromosomnya.
Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses
penggabungan DNA - DNA dari
sumber yang berbeda.
Bioteknologi Bidang Kedokteran
Pembuatan
antibodi
monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari
suatu sumber tunggal.
Pembuatan
Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit
terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme.
Pembuatan
Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme
tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan
organisme lain yang ada di sekitarnya.
Pembuatan
Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme
untuk memproduksi hormon.
Bioteknologi Bidang Pertanian
Pembuatan Tumbuhan Yang Mampu
Mengikat Nitrogen
Pembuatan Tumbuhan Tahan Hama
Bioteknologi Bahan Bakar Masa
Depan
Alternatif bahan bakar masa
depan untuk menggantikan minyak,
antara lain adalah biogas dan
gasoho.
Bioteknologi Pengolahan
Limbah
Proses pirolisis yaitu proses
dekomposisi bahan-bahan
sampah dengan suhu tinggi pada
kondisi tanpa oksigen. Dengan
cara ini sampah dapat diubah
menjadi arang, gas (misal:
metana) dan bahan anorganik.
Bioteknologi Bidang Peternakan
Produk berupa hormon
pertumbuhan yang dapat
merangsang pertumbuhan
hewan ternak.
Dampak Penerapan Bioteknologi
Dampak Terhadap Lingkungan
Dampak Terhadap Kesehatan
Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Dampak Terhadap Etika
Dampak Terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme transgenik (berubah secara
genetik) ke alam bebas dapat menimbulkan dampak
berupa pencemaran biologi yang dapat lebih
berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir.
Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan
genotipe tidak terjadi secara alami sesuai dengan
dinamika populasi, melainkan menurut kebutuhan
pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan
menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran.
“Menciptakan” makhluk hidup yang seragam
bertentangan dengan prinsip di dalam biologi sendiri,
yaitu keanekaragaman.
Dampak Terhadap Kesehatan
Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat
juga menimbulkan masalah serius.
Contohnya adalah penggunaan insulin hasil
rekayasa telah menyebabkan 31 orang
meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savrt
diketahui mengandung gen resisten
terhadap antibiotik. Susu sapi yang
disuntik dengan hormon BGH disinyalir
mengandung bahan kimia baru yang punya
potensi berbahaya bagi kesehatan
manusia.
Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi
mengandung dampak ekonomi yang membawa pengaruh
kepada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat
merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan
sapi (bovine growth hormone: BGH) dapat meningkatkan
produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur
peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak
terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa,
vanili, ginseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui
modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan
menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai
penghasil tanamantanaman tadi akan menderita kerugian
besar.
Dampak Terhadap Etika
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika
yang serius. Menyisipkan gen mahkluk hidup lain yang tidak
berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit
diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika
berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis, 90%
menentang pemindahan gen manusia ke hewan, 75%
menentang pemindahan gen hewan ke hewan lain. Bahan
pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa
konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Bagaimana
hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi
disisipkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten
pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian
hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu bertentangan
dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai
intrinsik makhluk hidup.
ALHAMDULILLAH
THANK’S FOR YOUR
ATTENTION…
SEE YOU NEXT TIME,
AND I’LL BE BACK…….
Download