seminar media - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
03
SEMINAR MEDIA
Presentasi Kelompok
Fakultas
Ilmu
Komunikasi
Program Studi
Broadcasting
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Pengaturan Kehamilan
DAN
KESEHATAN REPRODUKSI
Hak Kesehatan Reproduksi Sebagai
Bagian dari Hak Individual
Perempuan
2
Aspek global Kehamilan tidak
diinginkan (KTD) dan Aborsi
• Di abad ke-21 ini, dimana peradaban dunia sudah
menjunjung tinggi harkat dan hak hidup perempuan,
serta kemajuan teknologi kesehatan reproduksi
sudah dapat meminimalkan tindakan kekerasan pada
Aborsi;
• Maka seharusnya:
• Dunia Kedokteran menyediakan akses pelayanan
aborsi yang aman, yang memberikan pilihan pada
laki-laki dan perempuan dalam merencanakan
kehamilan dan jarak antara persalinan satu dengan
lainnya.
3
4
Sebab Langsung Kematian Ibu
Lain-lain, 12%
Kompl
masapuepureu
m, 8%
Perdarahan,
30%
Emboli Obst,
3%
P. Lama/Macet,
5%
Abortus, 5%
Eklamsia, 25%
Infeksi, 12%
5
Sebab Tidak Langsung Kematian Ibu
* Tingkat pendidikan kaum ibu rendah
* Tingkat sosial ekonomi (sosek) kaum ibu
rendah
* Keadaan sosial budaya tidak mendukung
* Status gizi ibu hamil rendah (anemia 40%)
* Kedudukan dan peranan kaum ibu tidak
menguntungkan
* Transportasi tidak mendukung
6
Sebab Tidak Langsung Kematian
Ibu
• Sisi Suplay
* Jumlah dan penyebaran sarana
pelayanan maternal tidak
menguntungkan
* Kualitas dan efektifitas pelayanan
maternal belum memadai
* Sistem rujukan maternal belum
mantap
7
Kehamilan Tidak Diinginkan
• Pada saat ini, karena pegaruh pelbagai faktor,
jumlah anggota masyarakat dengan Kehamilan
Tidak Diinginkan (KTD) tampak semakin
meningkat
• Untuk mengatasinya, tersedia beberapa solusi.
Salah satu diantaranya pengguguran
kandungan (aborsi)
8
ABORSI
• Aborsi adalah keluarnya hasil konsepsi
sebelum usia kehamilan berumur 20 minggu
• Jika ditinjau dari peristiwa terjadinya, dapat
dibedakan atas dua macam :
– Aborsi Spontan
– Aborsi buatan
9
Aborsi Buatan
• Alasan Medis:
• Dilakukan untuk keselamatan jiwa ibu: hamil di luar
kandungan, kelaianan jantung berat, kelaianan jiwa
berat, komplikasi kehamilan(gestosis), infeksi,
perdarahan.
• Dilakukan atas indikasi janin/mudigah dengan kelainan
kromosom, genetika
• Alasan non Medis:
Dilakukan bukan untuk keselamatan jiwa ibu: kegagalan
kontrasepsi, korban perkosaan, riwayat kehamilan
berisiko, dan psikososial termasuk alasan sosio10
ekonomi.
Aspek Hukum
• Nasional
– KUHP Pidana: Aborsi ilegal, baik untuk alasan
medis maupun alasan non medis:pasal 347 ayat
1&2, pasal 348 ayat 1&2, pasal 349
– UU No 23/1992: Aborsi legal, hanya untuk alasan
medis (pasal 15). Tetapi masih ditemukan
kerancuan pada pengertian tindakan medis
tertentu untuk menyelamatkan jiwa janin
(penjelasan pasal 15)
11
Aborsi di Indonesia
• Masalah serius: 2, 3 juta/tahun
• Alasan utama
– Kehamilan tidak diinginkan, karena alasan
kesehatan
– gagal kontrasepsi
– Hamil diluar rencana
– Korban perkosaan
– Psikososial
12
Aborsi di Indonesia
• Status perkawinan
– Menikah (91%)
– Belum menikah (9%)
• Umur
– < 20 th (15%)
– 20-29 th (51%)
– 30 th (34%)
13
Aborsi di Indonesia
• Pelaksanaan
– Kota: dokter (24-57%), bidan/perawat (16-28%),
dukun (19-25%), sendiri (18-24%)
– Desa: dokter (13-26%), bidan/perawat (18-26%),
dukun (31-47%), sendiri (17-22%)
14
DAMPAK ABORSI
• Dampak aborsi yang bersifat ilegal
– Pengawasan dan pemantauan sulit mempengaruhi
standardisasi dan mutu
– Objek pemerasan mempengaruhi biaya
– Biaya tinggi memberatkan pasien mempengaruhi waktu
memperoleh pertolongan
– Mendorong penggunaan tenaga tradisional/non profesional
• Dampak aborsi yang dilakukan oleh tenaga non
profesional
– Pengawasan dan pemantauan sulit
– Tidak sesuai dengan kaedah kedokteran komplikasi dan
kematian tinggi
15
Kontribusi Aborsi
• Keduanya berpengaruh pada tingginya AKI
• Kontribusi aborsi terhadap AKI
– Data resmi (SKRT 2001): 5%
– Tetapi jika diketahui:
• Angka aborsi cukup tinggi (2,3 juta/th)
• Banyak kasus aborsi yang tidak dilaporkan (terkait dengan status yang
ilegal)
• Banyak dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun atau diri sendiri):
sekitar 20% atau 460.000/th
• Jika kematian karena aborsi oleh tenaga tidak profesional
diperkirakan hanya 2% maka jumlah ibu meninggal setahun sebanyak
9.200 orang
• Jika diketahui jumlah ibu meninggal karena peristiwa maternal
setahun sebanyak 18.300 orang, maka berarti kontribusi aborsi
terhadap AKI Indonesia adalah tinggi yakni sekitar 50%
16
• Alur Pelayanan Pemulihan Haid (PH)
Alasan
Upaya klien
sebelum ke
Klinik
Aman
Tidak
Aman
Konseling
Pra dan
Skrining
Medis
Pelayanan IH diterima/ditunda/
ditolak
Diterima
Ditunda
Konseling pasca IH
Kontrasepsi
Pelayanan Tindak Lanjut
Pelayanan Pasca Tindakan
17
Ditolak
Dirujuk
Penutup
•
•
•
•
Sekitar 90% dari negara-negara di dunia sudah mempunyai
kebijakan untuk membolehkan tindakan ABORSI dengan tujuan
menyelamatkan nyawa perempuan (FCI, 1999:18)
Namun, kerancuan antara pemahaman awam tentang
“ABORSI” dan definisi kedokteran ABORSI menyebabkan
terjadinya stigmatisasi di masyarakat.
Akibatnya, masih sangat tinggi presentase perempuan yang
melakukan ABORSI TIDAK AMAN (mulai dari jamu peluntur,
ramuan ragi-nanas, sampai dipijat atau dimasukkan benda
asing ke mulut rahim untuk merangsang kontraksi, infeksi dan
perdarahan).
Diperlukan adanya perundang-undangan yang memberikan opsi
untuk pertolongan aborsi atas indikasi kesehatan perempuan
sebagai hak reproduksi, hak individual dan hak untuk hidup.
18
METODA ABORSI
• Obat-obatan
–
–
–
–
Antiprogestin (pil RU 486)
Prostaglandin
Oksitosin
Larutan garam hipertonik
• Tindakan medik
–
–
–
–
Kuret tajam
Kuret isap
Laminaria
Operasi laparotomi/laparoskopi
19
Daftar Pustaka
•
•
•
•
Azwar, S. (2000). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kartono, Kartini. 2006. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.
Sarwono, Sarlito W. 2011. Psikologi Remaja. Rajawali Pers Raja Grafindo Persada.
http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/17/aborsi-dan-pergaulan-bebas-remajayang-mengkwatirkan-355587.html
Terima Kasih
Christina Arsi Lestari, M.Ikom
Download