Judul Program Pengelolaan Air sebagai Sumber Energi Listrik

advertisement
A. Judul Program
Pengelolaan Air sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri melalui Teknologi Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Segorogunung.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Segorogunung adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten
Karanganyar. Luas Desa Segorogunung adalah 1.737.230 Ha. Wilayah Segorogunung berada
di lereng barat Gunung Lawu yang dingin. Jumlah penduduk di Segorogunung lebih dari
1.342 jiwa. Pada umumnya, sebagian besar mata pencarian masyarakat adalah petani, di
antaranya petani sayuran, teh, dan strawberi. Adanya sumber daya melimpah dan kelestarian
yang terjaga dapat menarik wisatawan untuk mengunjunginya. Terlebih, udara yang belum
banyak tercemar oleh polusi dan melimpahnya air bersih menjadikan Desa Segorogunung
menjadi tempat yang perlu diperhitungkan sebagai agrowisata.
Namun, sampai saat ini sumber daya tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal,
terutama oleh masyarakat setempat. Kurangnya pemahaman warga mengenai teknologi,
seperti pertanian, pengelolaan air, dan manajemen yang baik serta pola pikir masyarakat yang
lebih mengutamakan budaya turun temurun menjadikan pemanfaatan sumber daya terkesan
monoton. Sebagai contoh konkret adalah pemanfaatan air. Sumber daya air di Segorogunung
sangat melimpah tetapi masyarakat sekitar hanya menggunakannya untuk kebutuhan seharihari dan kebutuhan ternak, selebihnya terbuang sia-sia.
Dari contoh konkret tersebut akan menimbulkan suatu permasalahan, yaitu bagaimana
cara memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang tersedia, terutama sumber daya air di
Segorogunung.
Dengan sistem pengelolaan yang baik, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan pengairan air dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, yaitu
sebagai pembangkit energi listrik yang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di
Segorogunung.
Energi adalah suatu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Pada saat ini, dunia
sedang mengalami krisis energi dan khususnya Indonesia mengalami krisis energi listrik
secara nasional sehingga PLN menyiasatinya melalui pemadaman secara bergilir.
Listrik merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang primer sehingga
diperlukan suatu instansi pembangkit tenaga listrik yang efisien. Oleh karena itu, diperlukan
adanya sumber energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan energi tersebut. Salah satu
sumber daya listrik alternatif lain yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan potensi
air adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) ditujukan untuk
daerah-daerah pedesaan. Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
memiliki jaringan transmisi dan distribusi sendiri yang pengelolaannya dapat diserahkan
langsung kepada pengurus desa setempat dalam hal ini adalah pengurus desa Segorogunung.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) tidak banyak mempengaruhi lingkungan
atau mengurangi air untuk keperluan pertanian. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) hanya dimanfaatkan energinya atau diambil energy potensialnya saja.
Upaya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro adalah upaya konstruktif
untuk mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan hidup secara riil. Memanfaatkan air
untuk memutar turbin pembangkit listrik, maka debit air harus tetap terjaga. Menjaga kualitas
hutan adalah pilihan mutlak bagi masyarakat di sekitar yang memanfaatkan hutan untuk
hidup
dan
mengharapkan
listrik
dari
mikrohidro.
Menjaga
hutan
berarti
juga
mempertahankan debit air dari mata air sebagai pembangkitnya. Ketersediaan air di Desa
Segorogunung memungkinkan untuk dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH).
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka permasalahannya adalah bagaimana
cara memanfaatkan secara maksimal sumber daya air di Segorogunung sebagai sumber
energi alternatif melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
D. TUJUAN PROGRAM
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya perancangan ini adalah:
a. Memanfaatkan sumber daya air untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
Segorogunung.
b. Memanfaatkan sumber daya air sebagai sumber energi listrik mandiri melalui
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro(PLTMH).
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil utama yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah:
a. Sumber daya air dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
b. Terlaksananya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di
Desa Segorogunung.
c. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) tersebut dapat memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat Desa Segorogunung.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Manfaat yang dapat diambil dalam perancangan ini adalah:
a. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Desa Segorogunung.
b. Pemanfaatan energi listrik tersebut diharapkan dapat menunjang sektor-sektor
pembangunan lainnya terutama pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik berskala
kecil
(kurang dari 200 kW), yang memanfaatkan tenaga (aliran) air
sebagai
sumber
penghasil energi. PLTMH termasuk sumber energi terbarukan dan layak disebut clean
energi
karena
ramah
lingkungan.
Dari
segi teknologi, PLTMH dipilih karena
konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan dan penyediaan
suku cadang. Secara ekonomi, biaya operasi dan perawatannya relatif murah, sedangkan
biaya investasinya cukup bersaing dengan pembangkit listrik lainnya. Secara sosial,
PLTMH mudah diterima masyarakat luas (bandingkan misalnya dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir). PLTMH biasanya dibuat dalam skala desa di daerah-daerah
terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN.
Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya penghasil listrik adalah yang
memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu serta instalasi. Pembangkit listrik kecil yang
dapat menggunakan tenaga air pada saluran irigasi dan sungai atau air terjun alam, dengan
memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit airnya (m3/detik). Semakin besar kapasitas
aliran maupun ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energi yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Pada umumnya Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) mampu memasok listrik sebesar 10-100.000 watt.
Bertitik tolak dari keadaan tersebut maka perlunya diadakan penelitian dan pengembangan
tentang pemasangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang tentunya dengan bahan
bakunya yang mudah didapat yaitu air, seperti saluran irigasi, sungai kecil yang ada didataran
rendah, atau kepulauan yang tidak memiliki bukit-bukit tetapi air yang melimpah. Dalam hal
ini PLTMH dengan menggunakan sistem cetak miring adalah dimana air tidak tertahan pada
sebuah bendungan. Pada sistem cetak miring, sebagian air sungai diarahkan ke saluran
pembawa kemudian dialirkan melalui pipa pesat (penstock) menuju turbin. Selepas dari
turbin, air dikembalikan lagi kealiran semula, sehingga hal ini tidak banyak mempengaruhi
lingkungan atau mengurangi air yang keperluan pertanian. Air akan dialirkan kedalam turbin
melalui sudu-sudu runner yang akan memutarkan poros turbin. Putaran inilah yang akan
memutarkan generator untuk menghasilkan energi listrik.
Tujuan dari penerapan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di jaringan irigasi adalah
untuk menunjang pembangunan pedesaan melalui peningkatan taraf sosial-ekonomi
masyarakat desa. Jaringan irigasi yang banyak dibangun di daerah pedesaan untuk menunjang
pembangunan pertanian menyimpan potensi tenaga air yang cukup besar untuk dimanfaatkan
bagi PLTMH.
Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di jaringan irigasi adalah
untuk mengembangkan potensi tenaga air yang terdapat pada jaringan irigasi menjadi potensi
tenaga listrik, dengan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro(PLTMH) pada
bagian-bagian dari jaringan irigasi yang mempunyai potensi, dan menyalurkan tenaga listrik
yang dihasilkan kepada masyarakat pemakai untuk dimanfaatkan bagi pengembangan potensi
sosial-ekonomi desa (pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, keagamaan, pertanian,
peternakan, industri kecil/rumah, kerajinan, ketrampilan, perdagangan dan lain-lain).
Cara kerja PLTMH secara sederhana adalah :
” Air dalam jumlah tertentu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu menggerakkan kincir
yang ada pada Turbin PLTMH, kemudian putaran Turbin tersebut digunakan untuk
menggerakkan Generator (dinamo penghasil listrik)”.
Listrik yang dihasilkan akan dialirkan melalui kabel ke rumah-rumah. Cara kerja PLTMH
hampir sama dengan cara kerja dinamo lampu sepeda. Putaran roda memutar dinamo dan
dinamo menghasilkan listrik untuk menyalakan lampu sepeda, yaitu PLTMH mengubah
tenaga gerak yang berasal dari air menjadi listrik.
PLTMH mempunyai beberapa bagian penting yang mendukung kemampuan kerjanya,
antara lain :
1. Saluran Pengambilan (Intake) dan Bendung/weir.
Biasanya berada dibibir sungai kearah hulu sungai. Pada pintu air air biasanya terdapat
perangkap sampah.
2. Saluran Pembawa/ headrace.
Membawa air dari saluran Pemasukan (Intake) ke`arah Bak Pengendap.
3. Bak Pengendap/ Bak Penenang (Forebay).
Mengendapkan tanah yang terbawa dalam air sehingga tidak masuk ke pipa pesat
Bak pengendap sama dengan Bak penenang pada PLTMH kecil.
4. Pipa pesat (Penstock).
Adalah pipa yang membawa air jatuh kearah mesin Turbin. Di samping itu, pipa pesat
juga mempertahankan tekanan air jatuh sehingga energi. Di dalam gerakan air tidak
terbuang. Air di dalam pipa pesat tidak boleh bocor karena mengakibatkan hilangnya
tekanan air.
5. Rumah Pembangkit/ Power House.
Adalah rumah tempat semua peralatan mekanik dan elektrik PLTMH. Peralatan
Mekanik seperti Turbin dan Generator berada dalam Rumah Pembangkit, demikian pula
peralatan elektrik seperti kontroler.
6. Mesin PLTMH atau Turbin.
Berada dalam rumah pembangkit. Mesin ini mengubah tenaga air menjadi Mekanik
(tenaga putar/gerak).
Turbin termasuk alat mekanik.
Turbin dengan bantuan sabuk pemutar memutar Generator (dinamo besar penghasil
listrik) untuk mengubah tenaga putar/ gerak menjadi listrik. Generator termasuk alat
mekanik.
7. Panel atau Peralatan Pengontrol Listrik.
Biasanya berbentuk kotak yang ditempel di dinding. Berisi peralatan elektronik untuk
mengatur listrik yang dihasilkan Generator. Panel termasuk alat elektrik.
8.
Jaringan Kabel Listrik.
Biasanya kabel yang menyalurkan listrik dari rumah pembangkit ke pelanggan.
Dengan peralatan-peralatan di atas, pengoperasian PLTMH dapat dilakukan. Namun,
PLTMH tetap memiliki keterbatasan yang antara lain di sebabkan oleh :
1. Air
Besarnya listrik yang dihasilkan PLTMH tergantung pada tinggi jatuh air dan jumlah
air. Ketinggian sumber mata air mempengaruhi besarnya energi kinetik terbesar
penggerak turbin. Untuk mengukur ketinggian sumber mata air tersebut pada titik optimal
digunakan Global Positioning System (GPS) sehingga menghasilkan sumber energi listrik
yang potensial.
2. Ukuran Generator
Ukuran Generator tidak menunjukkan kemampuan produksi listriknya karena semuanya
tergantung pada jumlah air dan ketinggian jatuh air sehingga ukuran generator bukan
penentu utama kapasitas PLTMH.
3. Jumlah Pelanggan
Jika pelanggan melebihi kemampuan PLTMH, maka kualitas listrik akan menurun. Jika
pelanggan sudah berlebih, maka penggunaan listrik harus diatur. Aturan umum adalah 1
pelanggan paling sedikit mengkonsumsi 50 Watt listrik (3 buah lampu neon/ 3 buah
lampu bohlam 10-15 Watt).
4. Jarak
Semakin dekat jarak Pelanggan ke Pembangkit, maka kualitas listrik juga lebih baik.
Semakin jauh jarak pelanggan, maka listrik yang hilang juga semakin banyak. Jarak
pelanggan terjauh yang dianjurkan adalah antara 1-2 km. dari PLTMH.
5. Penggunaan Listrik oleh Pelanggan
Jika pelanggan menggunakan listrik secara berlebih, maka kualitas listrik menurun dan
membahayakan peralatan.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) mempunyai lima komponen utama,
yaitu:
a. Bendungan atau dam yang berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar yang
dapat menciptakan tinggi jatuh air karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan
stabil. Selain itu bendungan juga dapat digunakan untuk menyimpan energi.
b. Turbin, berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan
memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin dapat berputar. Perputaran turbin ini
dihubungkan ke generator.Turbin terdiri dari berbagai jenis, contohnya turbin Francis,
Kaplan, Pelton dan lain-lain.
c. Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika balingbaling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya
mengubah energy mekanik dari turbin menjadi energi elektrik atau listrik. Generator di
PLTMH bekerja seperti halnya generator pada pembangkit listrik lainnya.
d. Travo digunakan untuk menaikkan tegangan arus bolak-balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step
up. Namun sebelum listrik dipakai, tegangannya diturunkan lagi dengan travo step down.
e. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTMH menuju rumah-rumah
penduduk.
Besarnya listrik yang dihasilkan PLTMH tergantung dua faktor sebagai berikut:
a. Berapa besar air yang jatuh. Semakin tinggi air yang jatuh, maka semakin besar tenaga
yang dihasilkan. Tinggi air yang jatuh tergantung tinggi dari suatu bendungan. Semakin
tinggi bendungan, semakin tinggi air yang jatuh sehingga menghasilkan tenaga yang
besar. Tinggi air yang jatuh berbanding lurus dengan jarak jatuh. Dengan kata lain, air
yang jatuh dengan jarak dua satuan maka akan menghasilkan dua satuan energi lebih
banyak.
b. Jumlah air yang jatuh. Semakin banyak air yang jatuh menyebabkan turbin akan
menghasilkan tenaga yang lebih banyak. Jumlah air yang tersedia tergantung pada jumlah
air yang mengalir dari mata air. Semakin besar air yang keluar dari mata air maka akan
menghasilkan aliran yang besar dan dapat menghasilkan energi yang lebih banyak.
Tenaga juga berbanding lurus dengan aliran air dari mata air tersebut.
PERSYARATAN TEKNIS
1. Sistem pengelolaan jaringan irigasi cukup baik, sehingga pendistribusian air berlangsung
secara teratur sepanjang tahun.
2. Debit air yang diperlukan
3. Tinggi terjun yang cukup, yang bersama-sama dengan debit aliran menghasilkan potensi
tenaga air yang dinyatakan dengan daya sumber :
Ps = r gQH
dimana :
Ps = daya sumber (W)
r = kerapatan massa air (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
Q = debit aliran (m3/dt)
H = ketinggian jatuh air (m)
Potensi listrik tenaga mikrohidro dinyatakan dengan daya hasil :
Ph = ht Ps
dimana :
Ph = daya hasil (W)
ht = effisiensi total PLTMH (%)
4. Pembuatan PLTMH tidak mengganggu sistem irigasi yang sudah ada, bahkan agar
diusahakan adanya peningkatan/perbaikan.
5. PLTMH menggunakan teknologi tepat guna agar pembuatan, pengoperasian dan
pemeliharaannya dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga kerja setempat.
H. METODE PENELITIAN
a. Materi
Penelitian ini bersifat studi kasus, sehingga materi penelitian pada umumnya berupa
data lapangan mengenai debit air dan ketinggian jatuh air
yang menunjang
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro (PLTMH).
b. Cara Penelitian
1. Mencari sumber referensi tentang Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro
(PLTMH).
2. Mengambil data debit air di lokasi yang telah ditentukan.
3. Menentukan ketinggian jatuh air
dengan menggunakan Global Positioning
System (GPS).
4. Menentukan nilai estimasi daya sumber mata air berdasarkan data debit air dan
ketinggian jatuh air.
5. Menentukan nilai estimasi daya hasil potensi listrik tenaga mikrohidro.
c. Analisis Hasil
Hasil penelitian ini berupa terlaksananya pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Segorogunung sehingga kebutuhan listrik
masyarakat terpenuhi.
Skema Metode Penelitian
Mencari referensi tentang Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro (PLTMH).
Data debit air
Mengukur ketinggian jatuh air
Nilai estimasi daya sumber mata air
Nilai estimasi daya hasil potensi listrik
Penyusunan Laporan
I. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Tahap
kegiatan bulan ke
1
2
Persiapan:
X
Mengumpulkan
bahan
penelitian berupa teori
Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro-Hidro (PLTMH)
Pelaksanaan:
Mempelajari teori dan
mengolah
data
yang
ditemukan dari hasil tahap
persiapan
Penyelesaian:
Menyusun dan mengadakan
hasil
penelitian
untuk
laporan
X
3
4
5
6
7
X
X
X
X
X
8
9
10
X
X
X
J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Putra Rifandi
b. NIM
: M0108
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Deta Nurvitasari
b. NIM
: M0108036
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Umi Muslihah
b. NIM
: M0108110
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
4. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Ida Yuswara D.P
b. NIM
: M0108046
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
5. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Sri Maria Puji Lestari
b. NIM
: M0108108
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
6. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Khamsatul Faizati
b. NIM
: M0108052
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
7. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Eka Hely Jayanti
b. NIM
: M0108040
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
8. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Abdul Hanif
b. NIM
: M01080
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
9. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Yuvita Dian Pratiwi
b. NIM
: M0108112
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
10. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Ekasari Putri Wardoyo
b. NIM
: M0108086
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
11. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Lilik Prasetyo Pratama
b. NIM
: M0108054
c. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 10 jam / minggu
K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
1. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr. Sutanto, DEA
2. NIP
: 19710302 199603 1 001
3. Jabatan Struktural
:
4. Fakultas / Program Studi
: MIPA / Matematika
5. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
6. Bidang Keahlian
: Pemodelan Matematika
7. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 6 jam/minggu
L. BIAYA
No
1
Komponen Biaya
Harga/Unit
(Rp)
Jumlah
Satuan
Biaya
(Rp)
Biaya Pembuatan Laporan
Pembuatan Proposal
20000
6 buah
120000
Pembuatan Laporan
40000
10 buah
400000
35000
5 rim
175000
25000
4 buah
100000
Kertas
Tinta (hitam dan warna)
2
3
Internet (mencari jurnal pendukung)
5000
CD Blank
4000
30 jam
5 buah
150000
20000
Peralatan Penunjang
Komputer
5000
2/4 Unit/bulan
40000
Printer
3000
1/4 Unit/bulan
12000
Transportasi (3 Orang @30.000)
90000
5 frekuensi
450000
Biaya Pinjam Kamera Digital
50000
1 bulan
50000
100000
3 orang
300000
Biaya pelaksanaan
Biaya Komunikasi
Konsumsi (3orang @10.000)
30000
10 hari
300000
4
Biaya Perancangan Sistem
Biaya Pinjam GPS
500000
1 buah
500000
Analisis dan Desain Model (survey,
dll)
4000000
4000000
Total
6617000
M. DAFTAR PUSTAKA
Budiono, Chayun, 2003, Handbook dari Tantangan dan Peluang Usaha Pengembangan
Sistem Energi Terbarukan di Indonesia Hal 5-6. Jakarta.
http://danardonianto.multiply.com/ Danar Donianto. 2008. Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro.
Satriyo,Puguh
Adi,
ST.
PEMANFAATAN
PEMBANGKIT
LISTRIK
TENAGA
MIKROHIDRO UNTUK DAERAH TERPENCIL. Puslitbang Iptekhan Balitbang
Dephan.
www.lin.go.id/ Sutisna, Nanang, 2004, Departemen Energi Kembangkan Sistem
Mikrohidro (17 April 2004)
N. LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup
1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA
1.1 Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana
a. Nama
: Putra Rifandi
b. Email/Hp
:
c. Tempat, tanggal lahir
:
d. Alamat
Rumah
:
Kost
:
e. Pendidikan Formal
SD
:
SMP
:
SMA
:
f. Perguruan Tinggi
: Jurusan Matematika, Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret
g. Riwayat Organisasi
:
Ketua Peneliti
( Putra Rifandi)
NIM. M0108
1.2 Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana
a. Nama
: Deta Nurvitasari
b. Email/Hp
: [email protected]
c. Tempat, tanggal lahir
: Karanganyar, 20 Desember 1989
d. Alamat
Rumah
: Badranasri Rt 03 Rw 10 Cangakan Karanganyar
Kost
:-
e. Pendidikan Formal
SD
: SD Negeri 03 Cangakan Karanganyar
SMP
: SMP Negeri 1 Karanganyar
SMA
: SMA Negeri 3 Surakarta
f. Perguruan Tinggi
: Jurusan Matematika, Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret
g. Riwayat Organisasi
: Staff Administrasi Keuangan HIMATIKA FMIPA UNS
Periode 2009
Anggota Peneliti
( Deta Nurvitasari)
NIM. M0108036
1.3 Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana
a. Nama
: Umi Muslihah
b. Email/Hp
: [email protected]/ 085233522796
c. Tempat, tanggal lahir
: Pacitan, 22 Juli 1990
d. Alamat
Rumah
: Sulang, Rt 02 Rw 08, Ploso, Punung, Pacitan
Kost
: Jalan Mendung 3 No. 32, Jebres
e. Pendidikan Formal
SD
: MIM Ploso
SMP
: SMP Negeri 3 Punung
SMA
: SMA Negeri 2 Wonogiri
f. Perguruan Tinggi
: Jurusan Matematika, Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret
g. Riwayat Organisasi
: Anggota Bidang Pengembangan organisasi
HIMATIKA FMIPA UNS Periode 2009
Sekretaris IKAHIMATIKA SUB WILAYAH SOLO
Periode 2009/2011
Anggota Peneliti
( Umi Muslihah)
NIM. M0108110
Download