bab ii landasan teori - USU-IR

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konstruksi AT89S51
Mikrokontrol AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1
kristal serta catu daya 5 Volt. Kapasitor 10 mikro-Farad dan resistor 10 Kilo Ohm dipakai
untuk membentuk rangkaian reset. Dengan adanya rangkaian reset ini AT89S51 otomatis
direset begitu rangkaian menerima catu daya. Kristal dengan frekuensi maksimum 24 MHz
dan kapasitor 30 piko-Farad dipakai untuk melengkapi rangkaian oscilator pembentuk clock
yang menentukan kecepatan kerja mikrokontroler.
Memori merupakan bagian yang sangat penting pada mikrokontroler.Mikrokontroler
memiliki dua macam memori yang sifatnya berbeda.Read Only Memory (ROM) yang isinya
tidak berubah meskipun IC kehilangan catu daya.Sesuai dangan keperluannya, dalam susunan
MCS-51 memori penyimpanan progam ini dinamakan sebagai memori progam.Random
Access Memori (RAM) isinya akan sirna begitu IC kehilangan catu daya, dipakai untuk
menyimpan data pada saat progam bekerja. RAM yang dipakai untuk menyimpan data ini
disebut sebagai memori data.
Ada berbagai jenis ROM. Untuk mikrokontroler dengan progam yang sudah baku dan
diproduksi secara masal, progam diisikan ke dalam ROM pada saat IC mikrokontroler dicetak
di pabrik IC. Untuk keperluan tertentu mikrokontroler mengunakan ROM yang dapat diisi
ulang atau Programble-Eraseable ROM yang disingkat menjadi PEROM atau PROM. Dulu
banyak dipakai UV-EPROM (Ultra Violet Eraseable Progamble ROM) yang kemudian dinilai
mahal dan ditinggalkan setelah ada flash PEROM yang harganya jauh lebih murah.
Jenis memori yang dipakai untuk Memori Program AT89S51 adalah Flash PEROM,
program untuk mengendalikan mikrokontroler diisikan ke memori itu lewat bantuan alat yang
dinamakan sebagai AT89S51 Flash PEROM Programmer.
5
Universitas Sumatera Utara
Memori Data yang disediakan dalam chip AT89S51 sebesar 128 byte, meskipun hanya kecil
saja
tapi
untuk
banyak
keperluan
memori
kapasitas
itu
sudah
cukup.
Sarana Input/Ouput yang disediakan cukup banyak dan bervariasa.AT89S51 mempunyai 32
jalur Input/Ouput. Jalur Input/Ouput paralel dikenal sebagai Port 1 (P1.0..P1.7) dan Port 3
(P3.0..P3.5 dan P3.7).
AT89S51 dilengkapi UART (Universal Asyncronous Receiver/Transmiter) yang biasa
dipakai untuk komunikasi data secara seri.Jalur untuk komunikasi data seri (RXD dan TXD)
diletakan berhimpitan dengan P1.0 dan P1.1 di kaki nomor 2 dan 3, seningga kalau sarana
input/ouput yang bekerja menurut fungsi waktu. Clock penggerak untaian pencacah ini bisa
berasal dari oscillator kristal atau clock yang diumpan dari luar lewat T0 dan T1. T0 dan T1
berhimpitan dengan P3.4 dan P3.5, sehingga P3.4 dan P3.5 tidak bisa dipakai untuk jalur
input/ouput parelel kalau T0 dan T1 dipakai.
AT89S51 mempunyai
enam
sumber
pembangkit
interupsi,
dua
diantaranya
adalahsinyal interupsi yang diumpankan ke kaki INT0 dan INT1. Kedua kaki ini berhimpitan
dengan P3.2 dan P3.3 sehingga tidak bisa dipakai sebagai jalur input/output parelel kalau
INT0 dan INT1 dipakai untuk menerima sinyal interupsi.Port1 dan 2, UART, Timer 0,Timer
1 dan sarana lainnya merupakan register yang secara fisik merupakan RAM khusus, yang
ditempatkan di Special Functoin Regeister (SFR), SFR (Register Fungsi Khusus).
6
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 IC Mikrokontroler AT89S51
Deskripsi pin-pin pada mikrokontroler AT89S51 :
VCC (Pin 40)
Suplaitegangan
GND (Pin 20)
Ground
Port 0 (Pin 39-Pin 32)
Port 0 dapat berfungsi sebagai I/O biasa, low order multiplex address/data ataupun penerima
kode byte pada saat flash progamming Pada fungsi sebagai I/O biasa port ini dapat
memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau dapat diubah sebagai input dengan
memberikan logika 1 pada port tersebut.
7
Universitas Sumatera Utara
Pada fungsi sebagai low order multiplex address/data, por ini akan mempunyaiinternal pull
up.Pada saat flash progamming diperlukan eksternal pull up, terutama pada saatverifikasi
program.
Port 2 (Pin 21 – pin 28)
Port 2 berfungsi sebagai I/O biasa atau high order address, pada saatmengaksememori secara
16 bit. Pada saat mengakses memori 8 bit, port ini akan mengeluarkan isi dari P2 special
function register. Port ini mempunyai internal pull up dan berfungsi sebagai input dengan
memberikan logika 1. Sebagai output, port ini dapat memberikan output sink keempat buah
input TTL.
Port 3 (Pin 10 – pin 17)
Port 3 merupakan 8 bit port I/O dua arah dengan internal pullup. Port 3 juga mempunyai
fungsi pin masing-masing, yaitu sebagai berikut:
Nama Pin
Fungsi
P3.0 (pin 10)
RXD (Port input serial)
P3.1 (pin 11)
TXD (Port output serial)
P3.2 (pin 12 )
INT 0 (interrupt 0 eksternal)
P3.3 (pin 13)
INT 1(interrupt 1 eksternal )
P3.4 (pin 14)
T0 (input eksternal timer 0)
P3.5 (pin 15)
T1 (input eksternal timer 1)
P3.6 (pin 16)
WR (menulis untuk data eksternal memori)
P3.7 (pin 17)
RD (untuk membaca eksternal data memori)
Tabel 2.1 Port 3 (Pin 10 – pin 17)
8
Universitas Sumatera Utara
RST (pin 9)
Reset
akan
aktif
dengan
memberikan
input
high
selama
2
cycle.
ALE/PROG (pin 30)
Address latch Enable adalah pulsa output untuk me-latch byte bawah dari alamat selama
mengakses memori eksternal. Selain itu, sebagai pulsa input progam (PROG) selama
Memprogram Flash.
PSEN (pin 29)
Progam
store
enable
digunakan
untuk
mengakses
memori
progam
eksternal.
EA (pin 31)
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan menjalankan
progam yang ada pada memori eksternal setelah sistem direset. Jika kondisi high, pin ini akan
berfungsi untuk menjalankan progam yang ada pada memori internal. Pada saat flash
progamming, pin ini akan mendapat tegangan 12 Volt.
XTAL1 (pin 19)
input untuk clock internal.
XTAL2 (pin 18)
Output dari osilator.
2.2 Perangkat Lunak
2.2.1 Bahasa Asembly ASM-51
Secara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai siklus
pembacaan instruksi yang tersimpan di dalam memori. Mikrokontroler menentukan alamat
dari memori program yang akan dibaca, dan melakukan proses baca data di memori. Data
yang
dibaca
diinterprestasikan
sebagai
instruksi.Alamat
instruksi
disimpan
oleh
mikrokontroler di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi ini misalnya
program aritmatika yang melibatkan 2 register. Sarana yang ada dalam program assembly
9
Universitas Sumatera Utara
sangat minim, tidak seperti dalam bahasa pemrograman tingkat atas (high level language
programming) semuanya sudah siap pakai.Penulis program assembly harus menentukan
segalanya, menentukan letak program yang ditulisnya dalam memori-program, membuat data
konstan dan tablel konstan dalam memori-program, membuat variabel yang dipakai kerja
dalam memori-data dan lain sebagainya. Beberapa instruksi yang sering digunakan pada
bahasa asembly untuk ASM-51 antara lain:
1. Instruksi MOV
Perintah ini merupakan perintah untuk mengisikan nilai ke alamat tau register tertentu.
Pengisian nilai dapat secara langsung atau tidak langsung.
Contoh pengisian nilai secara langsung
MOV R0,#20h
Perintah diatas berarti: isikan nilai 20 Heksadesimal ke register 0 (R0).
Tanda # sebelum bilangan menunjukkan bahwa bilangan tersebut adalah nilai.
Contoh pengisian secara tidak langsung
MOV R0,20h
Perintah diatas berarti: isikan nilai yang terdapat pada alamat 20 Heksadesimal ke
register 0 (R0).
Tanpa tanda # sebelum bilangan menunjukkan bahwa bilangan tersebut adalah alamat.
2. Instruksi RET
Instruksi RETURN (RET) ini merupakan perintah untuk kembali ke rutin pemanggil
setelah instruksi ACALL dilaksanakan.
3. JB (Jump If bit)
Instruksi ini merupakan perintah untuk lompat ke alamat tertentu, jika pin yang
dimaksud berlogika high (1) dan teruskan jika berlogika low (0).
4. JNB (Jump if Not bit)
10
Universitas Sumatera Utara
Instruksi ini merupakan perintah untuk lompat ke alamat tertentu, jika pin yang
dimaksud berlogika low (0) dan teruskan jika berlogika high (1).
5. ACALL
Instruksi ini merupakan perintah untuk membuat logika menjadi 0 atau menolkan
logika.
6. SET B
Instruksi ini merupakan perintah untuk membuat logia 1 pada port yang diacu
(menghidupkan buzzer). Misalnya, P1.0.
7. BIT
Instruksi ini merupakan perintah untuk menandakan port.
8. DJNZ
Instruksi ini merupakan perintah untuk mengurangi 1 dan membandingkan apakah
suatu register sama dengan 0 atau tidak.
9. Ajmp (Absolute Jump)
Instruksi ini merupakan perintah untuk melompat ke alamat tertenntu.
10. End
Instruksi ini merupakan perintah untuk mengakhiri program (stop).
2.3 Laser Pointer
Sebuah laser pointer atau pena laser perangkat genggam kecil dengan sumber listrik
(biasanya baterai) dan dioda laser yang memancarkan koheren sinar laser bertenaga rendah
yang sangat sempit cahaya tampak, dimaksudkan untuk digunakan untuk menyoroti sesuatu
yang menarik dengan mencerahkan itu dengan titik terang kecil cahaya berwarna. Kekuasaan
dibatasi di kebanyakan yurisdiksi tidak melebihi 5 mW.Lebar kecil dari balok dan daya
rendah dari laser pointer khas membuat balok itu sendiri tak terlihat dalam suasana yang
cukup bersih, hanya menampilkan titik cahaya ketika mencolok permukaan buram.Beberapa
11
Universitas Sumatera Utara
laser pointer bertenaga tinggi memproyeksikan sinar terlihat melalui hamburan dari partikel
debu atau tetesan air di sepanjang jalur balok.Mempunyai kekuatan dan lebih tinggi-frekuensi
laser hijau atau biru dapat menghasilkan sinar terlihat bahkan di udara bersih karena
hamburan Rayleigh dari molekul udara, terutama bila dilihat dalam kondisi menyala cukupuntuk-remang.Intensitas hamburan tersebut meningkat ketika balok ini dilihat dari sudut dekat
sumbu balok. Pointer tersebut, terutama dalam rentang output lampu hijau, digunakan sebagai
pointer astronomi-objek untuk tujuan pengajaran. Baru-baru ini murah ketersediaan
inframerah (IR) modul dioda laser sampai 1000 mW (1 watt) keluaran telah menciptakan
generasi IR-dipompa frekuensi dua kali lipat (DPSS) laser pointer hijau, biru, dan ungu, lebih
tinggi daya terlihat, biasanya sampai 300 mW. Karena komponen IR-laser balok dari laser
terlihat sulit untuk menyaring, dan juga karena penyaringan memberikan kontribusi panas
tambahan yang sulit untuk mengusir dalam saku "Laser pointer" paket kecil, sering dibiarkan
sebagai komponen balok di pointer daya tinggi lebih murah. Komponen sinar laser tak terlihat
menyebabkan tingkat potensi bahaya ekstra dalam perangkat ini ketika menunjuk pada bendabenda di dekatnya dan orang-orang.Laser pointer membuat alat sinyal kuat, bahkan di siang
hari, dan mampu menghasilkan sinyal cerah bagi pencari potensial dan kendaraan penyelamat
menggunakan, perangkat kecil dan ringan murah dari jenis yang bisa rutin dilakukan dalam
kit darurat.Laser pointer jika ditujukan pada mata seseorang dapat menyebabkan gangguan
sementara untuk visi.Ada beberapa bukti langka bahaya permanen kecil, tapi laser pointer
bertenaga rendah tidak serius berbahaya bagi kesehatan.Mereka mungkin menjadi gangguan
besar dalam beberapa keadaan.Titik cahaya dari laser pointer merah dapat dianggap karena
gunsight laser, menyebabkan kemarahan dan kemungkinan bahaya.
2.4 Photodioda
Potodioda
biasanya
digunakan
untuk
mendeteksi
cahaya.
Potodioda
adalahpiranti
semikonduktor yang mengandung sambungan p-n, dan biasanya terdapatlapisan intrinsik
antara lapisan n dan p. Piranti yang memiliki lapisan intrinsik disebutp-i-n atau PIN potodioda.
12
Universitas Sumatera Utara
Cahaya diserap di daerah pengambungan atau daerahintrinsik menimbulkan pasangan
elektron-hole, kebanyakan pasangan tersebutmenghasilkan arus yang berasal dari cahaya.
Mode operasi
Potodioda dapat dioperasikan dalam 2 mode yang berbeda:
1. Mode potovoltaik: seperti solar sel, penyerapan pada potodioda menghasilkantegangan
yang dapat diukur. Bagaimanapun, tegangan yang dihasilkan daritenaga cahaya ini
sedikit tidak linier, dan range perubahannya sangat kecil
2. Mode potokonduktivitas :disini, potodioda diaplikasikan sebagai teganganrevers
(tegangan balik) dari sebuah dioda (yaitu tegangan pada arah tersebutpada dioda
tidakakan menhantarkan tanpa terkena cahaya) dan pengukuranmenghasilkan arus
poto. ( hal ini juga bagus untuk mengaplikasikan teganganmendekati nol).
Ketergantungan arus poto pada kekuatan cahaya dapat sangatlinier
Karakteristik bahan potodioda:
1. Silikon (Si) : arus lemah saat gelap, kecepatan tinggi, sensitivitas yang bagusantara 400
nm sampai 1000 nm ( terbaik antara 800 sampai 900 nm).
2. Germanium (Ge): arus tinggi saat gelap, kecepatan lambat, sensitivitas baikantara 600
nm sampai 1800 nm (terbaik 1400 sampai 1500 nm).
3. Indium Gallium Arsenida (InGaAs): mahal, arus kecil saat gelap, kecepatantinggi
sensitivitas baik pada jarak 800 sampai 1700nm (terbaik antara 1300sampai 1600nm).
Gambar Photodioda ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.2 Gambar Photo Dioda
13
Universitas Sumatera Utara
2.5Dioda Pemancar Cahaya Infra Merah (LED infra Merah)
LED adalah dioda yang menghasilkan cahaya saat diberi energylistrik. Dalambias maju
sambungan p-n terdapat rekombinasi antara elektron bebas dan lubang(hole). Energi ini tidak
seluruhnya diubah kedalam bentuk energi cahaya atau photonmelainkan dalam bentuk panas
sebagian.Proses pemancara cahaya akibat adanya energi listrik yang diberikan terhadap suatu
bahan disebut dengan sifatelektroluminesensi. Material lain misalnya GaliumArsenida
Pospat (GaAsP) atau Galium Pospat (GaP): photon energi cahayadipancarkan untuk
menghasilkan cahaya tampak. Jenis lain dari LED digunakan untukmenghasilkan energi tidak
tampak seperti yang dipancarkan oleh pemancar laser atau inframerah.
Pemancar inframerah adalah dioda solid state yang terbuat dari bahan GaliumArsenida
(GaAs) yang mampu memancarkan fluks cahaya ketika dioda ini dibiasmaju. Bila diberi bias
maju elektron dari daerah-n akan menutup lubang elektron yangada didaerah-p. Selama proses
rekombinasi ini, energi dipancar keluar dari permukaan p dan n dalam bentuk photon. Photonphoton yang dihasilkan ini ada yang diserap lagidan ada yang meninggalkan permukaan dalam
betuk radiasi energi.
2.6 LED(LightEmitingDioda)
LightEmittingDioda( LED), merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi
cahaya.setelah dioda. Strukturnya sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan pn juga melepaskan energy panas dan energy cahaya.
Karakteristik LED sama dengan karakteristik diode penyearah, bedanya jika diode
membuang energy dalam bentuk panas, sedangkan LED membuang energy dalam bentuk
cahaya. Keuntungan menggunakan LED adalah struktur solid, ukurannya kecil, masa pakai
tahan lama dan tidak terpengaruh oleh on/ off pensaklaran, mudah dipakai dan mudah didapat.
Karena tahan lama dan tidak terpengaruh oleh on/ off pensaklaran, makaLED banyak
digunakan sebagai display atau indikator baik itu pada audio atau mesin-mesin kontrol.
14
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan kerugian penggunaan LED adalah intensitas cahayanya yang lemah, sehingga
tidak dapat dipakai sebagai sumber cahaya besar.
AnodaKatoda
Gambar2.3 Simbol LED
Radiasi cahaya yang dipancarkan LED tergantung darima dan susunan dioda P-N dan bahan
semikonduktor penyusun LED itu sendiri. Bahan semikonduktor yang sering digunakan
dalam pembuatan LED adalah GaAs(GaliumArsenide) meradiasikan sinar inframerah, Ga As
(Galium Arsenide Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning,GaP(GaliumPhospide)
meradiasikan warna merah dan kuning. Seperti halnya sebuah dioda, salah satu karakteristik
LED adalah harga ketergantungan antaraI terhadap V. Grafik antaraV-I untuk LED sama
dengan grafik V-I untuk
dioda
penyearah. Perbedaannya terletakpada pengertian
tegangan dan arus yang lewat. Harga arus yang elewati LED menentukan intensitas cahaya
yang dipancarkan, atau dengan katalain arus LED sebanding dengan intensitas cahaya yang
dihasilkan. Jika arus yang melewati LED besar, maka intensitas cahaya yang dihasilkan juga
terang, sebaliknya jika arus yang lewat kecil maka nyala LED akan redup atau LED tidak
akan menyala sama sekali.
2.7 LED InfraMerah
Beberapa ragam indicator status LED yang tampak (visible) adalah merah, hijau,
kuning. Selain itu juga terdapat LED dengan cahaya tak tampak (invisible) seperti LEDi
nframerah. Inframerah adalah sinar dengan panjang gelombang lebih besar dari 800 nm dan
tidak dapat dilihat oleh mata.
15
Universitas Sumatera Utara
Gambar2.4SpektrumSinar LED
LED dengan cahaya tidak tampak (Invisible) banyak digunakan dalam proses film dan
dalam system keamanan. LEDi nframerah digunakan ketika diperlukan daya penekan anoptis
yangtinggi. LED ini mempunyai intensitas sinar lebih besar dibanding LED dengan cahaya
tampak. LED inframerah merupakan padanan spectral terbaik untuk kebanyakan
fototransistor sebagai elemen penerima sinar penginderaan photo elektronik.
Rangkaian sensor infra merah menggunakan foto transistor dan led infra merah yang
dihubungkan secara optik. Foto transistor akan aktif apabila terkena cahaya dari led infra
merah. Antara Led dan foto transistor dipisahkan oleh jarak. Jauh dekatnya jarak
memengaruhi besar intensitas cahaya yang diterima oleh foto transistor. Apabila antara Led
dan foto transistor tidak terhalang oleh benda, maka foto transistor akan aktif. Transistor BC
547 akan tidak aktif karena tidak ada arus yang mengalir ke basis transistor BC 547. Karena
transistor tersebut tidak aktif, maka tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor
sehingga menyebabkan transistor BD 139 tidak aktif dan outputnya berlogik ‘1’ dan Led
padam. Apabila antara Led dan foto transistor terhalang oleh benda, foto transistor akan tidak
aktif, sehingga transistor BC 547 akan aktif karena ada arus mengalir ke basis transistor BC
547. Dengan transistor dalam keadaan on, maka arus mengalir dari kolektor ke emitor
sehingga menyebabkan transistor BD 139 on dan outputnya berlogik ‘0’ serta Led menyala.
Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih
16
Universitas Sumatera Utara
daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan
cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi
cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di
atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra
merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih
terasa/dideteksi.
2.8 Transistor Sambungan Bipolar
Banyak sistem elektronik yang sangat tergantung pada kemampuan transistor untuk
bertindak sebagai saklar. Transistor yang digunakan sebagai saklar mempunyai keuntungan
yaiatu tidak mempunyai bagian yang berputar, yang dapat beroperasi ON dan OFF pada
kecepatan yang sangat tinggi, memerlukan tegangan dan arus penggerak yang sangat rendah
untuk memicu aksi penghubungan.
Emitor yang diberi banyak bahan campuran bertindak sebagai sumber utama dari arus
elektron. Basis dengan sedikit bahan campuran bertindak untuk mengontrol aliran arus. Pada
transistor NPN, kolektor diberi dengan bahan yang cukup dan menerima sebagian besar
elektron dari emitor. Arus pada ujung basis disebut arus basis menentukan jumlah arus
kolektor. Dengan tidak adanya arus basis tidak ada arus kolektor(normally OFF). Gain arus
adalah perbandingan arus kolektor terdapat arus basis. Transistor sambungan bipolar
mempunyai dua variabel: NPN, aksi dari masing-masing adalah sama tetapi polaritasnya
terbalik.
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar
junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masingmasing bekerja secara berbeda.
17
Universitas Sumatera Utara
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua
polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT,
arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone,
dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur
aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan
(elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam
satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan
transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari
daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk
mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk
penjelasan yang lebih lanjut.
Simbol sirkit kedua jenis transistor itu hampir sama. Perbedaannya terletak pada arah panah di
ujung emitter. Seperti yang telah diketahui, arah panah ini menunjukkan arah aliran arus
konvensional yang berlawanan arah dalam ke dua jenis tadi tetapi selalu dari bahan jenis p ke
jenis n dalam sirkit emitter dasar. Untuk menghindarkan kesalahan, transistor yang
dibicarakan disini selalu n p n, kecuali bahwa polaritas tegangan suplai pada sirkit yang
memakai transistor jenis p n p terbalik dan arus yang mengalir berlawanan dengan sirkit yang
memakai transistor n p n.
18
Universitas Sumatera Utara
BJT
PNP
P-channel
NPN
N-channel
JFET
Gambar 2.5Simbol Transistor dari Berbagai Tipe
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
1.
Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
2.
Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan
lain-lain
3.
Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET,
MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated
Circuit) dan lain-lain.
4.
Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
5.
Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
6.
Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor,
Microwave, dan lain-lain
7.
Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
2.9 Sirene (Buzzer)
Pengertian buzzer adalah alat penderu (sirene) atau suatu alat penggetar yang
menggunakan sumber arus listrik untuk menghasilkan bunyi menderu terus menerus. Sirene
19
Universitas Sumatera Utara
tersusun atas sebuah piringan yang diberi lubang dengan jumlah berbeda pada setiap jarijarinya, kemudian diputar dengan cepat.
Gambar 2.6 Rangkaian Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud
speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik
ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma
secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada
sebuah alat (alarm).
Definisi buzzer atau pengertian buzzer adalah alat penderu (sirene) atau suatu alat
penggetar yang menggunakan sumber arus listrik untuk menghasilkan bunyi menderu terus
menerus. Sirene tersusun atas sebuah piringan yang diberi lubang dengan jumlah berbeda
pada setiap jari-jarinya, kemudian diputar dengan cepat. Pada saat piringan itu berputar,
diembuskan udara dengan compressor ke arah lubang secara bergantian sehingga terdengar
bunyi yang menderu terus menerus dengan suara yang bergantian pula. Buzzer bisa digunakan
20
Universitas Sumatera Utara
untuk membangun viral awareness, yang sangat didambakan oleh para pemilik brand saat ini,
entah itu personal brand atau corporate brand. Personal brand berupa sosok seorang manusia
yang dianggap sebagai sebuah merek, seperti seorang seniman, pemusik, politikus, dan
sebagainya. Sementara corporate brand ialah perusahaan yang ingin mereknya makin dikenal
dan akhirnya digunakan masyarakat.Syarat menjadi buzzer ialah memiliki pemahaman
mengenai produk dan target audiens yang dibidik, target campaign (makin dalam engagement
yang diharapkan maka pemilihannya akan semakin detil).
21
Universitas Sumatera Utara
Download