Delapan jenis klasifikasi dampak e

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan yang sangat ketat didunia bisnis menuntut pelaku-pelakunya memiliki
keunggulan atau kompetensi. Keunggulan dibidang penjualan, keuangan. SDM, dan
pemasaran saja tidak cukup membuat suatu perusahaan unggul di banding dengan pesaing
atau perusahaan sejenis dalam industri yang bersangkutan. Penerapan komunikasi yang
berbasis telepon saja sudah tidak mampu membendung arus informasi yang dibutuhkan oleh
suatu bisnis. Penerapan internet yang makin meluas dikalangan bisnis merupakan jawaban atas
kendala yang dihadapi saat ini dan merupakan tantangan tersendiri. Hal ini mendorong pelaku
bisnis berlomba-lomba menerapkan aplikasi yang tersedia di jaringan internet untuk kemajuan
usahanya. Dalam lingkup yang lebih kecil, kemajuan teknologi informasi ini di harapkan mampu
memberikan angin segar bagi kelesuan bisnis yang sampai saat ini tetap terjadi di Indonesia.
Implementasi teknologi tentu saja menghadapi pro dan kontra. Sebagian pihak
beranggapan penerapan teknologi dapat menurunkan permintaan akan SDM sehingga
menimbulkan pengangguran namun dilain pihak implementasi Teknologi Informasi (TI) memang
dapat meningkatkan kinerja perusahaan bila TI digunakan secara profesional. Keengganan
sebagian pihak terhadap masuknya teknologi baru lebih disebabkan oleh minimnya tenaga
profesional yang mampu mengoperasikan TI sebagaimana mestinya dan bila tersedia pun pasti
harganya mahal dan belum tentu sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan.
Adakalanya TI yang dimiliki oleh perusahaan memiliki tingkat kecanggihan yang tinggi namun
hanya dipergunakan di bawah kapasitas yang ada (idle). Namun ada pula yang salah
menggunakan teknologi itu sehingga hasil yang didapat tidak sesuai dengan sasaran yang
diharapkan.
Penerapan Sistem Informasi (SI) yang berbasis teknologi sudah lama diterapkan
dibeberapa berusahaan besar di Indonesia. Namun implementasi secara serius baru terjadi
pada awal tahun 1990-an. Hal ini tentu saja seiring dengan perkembangan perangkat
komputer dan perangkat lain yang berbasis teknologi. Perkembangan teknologi yang kini telah
terjadi per sekian detik telah memacu pertumbuhan dan perkembangan TI sepuluh kali lebih
cepat dari tiga atau empat tahun yang lalu.
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi
perusahaan yang ingin go international. Pemesanan, pengiriman, dan pembelian barang saat
ini tidak lagi terjadi secara fisik, hal tersebut dapat terjadi di ”dunia maya” melalui jaringan
1
internet. Selain lebih efisien, penggunaan sarana internet dapat lebih cepat dan murah.
Implementasi TI yang banyak digunakan oleh perusahaan terutama dalam bentuk, call center,
penggunaan ATM, transaksi pembayaran rekening listrik, telepon dan air. Semuanya itu
menfasilitasi orang lebih mudah dalam bertransaksi. Semakin tinggi TI yang ditawarkan semakin
loyal pelanggan pada perusahaan. Dalam rangka mendukung kegiatan perusahaan, untuk
kemajuan dan keberhasilan perusahaan dalam industry, PT. Goodyear menerapkan sistem
informasi untuk kegiatan pemasarannya, yaitu pemakaian e-commerce.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian E-Commerce
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga ecommerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang
dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer
dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau
pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction
processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan ebusiness lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian
mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, edagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau
surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem
pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu
proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari
perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. E-Commerce
2
atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan
pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI),
email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan
dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping, Stock online dan surat obligasi,
download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi
Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang 2002).
E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic set
of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and
communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods, services,
and informations. Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set
dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen,
dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan
informasi yang dilakukan secara elektronik.
Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 4
perspektif berikut:
1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi,
atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2. Dari
perspektif
proses
bisnis,
E-Commerce
adalah
aplikasi
dari
teknologi
yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost)
ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4.
Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual
barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
3
Gambar : Kerangka E-Commerse
Jenis-jenis E-Commerce
E-bussines adalah sutau kata yang mungkin bagi kita sudah tidak asing lagi, E-bussines
merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan secara online atau dengan memanfaatkan
internet, kegiatan dalam e-bussines tidak saja terbatas pada masalah transaksi penjualan dan
pembelelian barang tetapi juga masalah-masalah lain seperti pelayanan komsumen, kolega
bisnis dan lain-lain. Dari sisi cakupan inilah yang membedakan antara e-business dan ecomerce dimana e-comerce cakupanya hanya terbatas pada masalah transaksi dan
penjualan barang saja. Berikut adalah jenis-jenis e-bussines yang biasa dilakukan :

B2B, adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain(antara
perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama
ataupun berbeda dengan menggunakan media Internet. B2B biasa dilakukan untuk
menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah
unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi
perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan
pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran
4
biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja
pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu
contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs
www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik
PT e-Commerce Nusantara.

B2C, dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah
perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada
pembeli
(consumer). Kesuksesan dari
B2C
pada dasarnya
dikarenakan faktor
penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan
pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik Contoh perusahaan kelas
dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com

Business to Administrator, adalah sebuah kegiatan memanagement semua aspek bisnis
yang dibangun untuk bisa membangun dan mengembangkan bisnis yang dilakukan
sesuai dengan sasaran dan tujuan dari pembagun bisnis yang dilakukan. Sebagian
besar perusahaan memiliki sebuah kelompok khusus administrator yang bekerja untuk
memastikan hal ini terjadi. Contoh situs yang menggunakan konsep ini adalah
www.emagister.net

Brokerage, adalah orang yang menyediakan pasar, brokerage memiliki peran dalam
mempertemukan dan memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli. Brokerage
sering memainkan peran dalam bisnis-to-business (B2B), business-to-konsumen (B2C),
atau konsumen-ke-konsumen (C2C). Keuntungan didapat oleh brokerage dari komisi
yang diberikan oleh pihak yang terlibat dalam transaksi baik itu penjual atau pembeli.
Contoh situsnya seperti www.respond.com atau www.paypal.com

Seller Driven Market, adalah jenis pasar penjualan elektronik komoditas, dimana dalam
pasar
ini
terjadi
kelangkaan
komoditas
atau
barang
yang
mendasar
yang
mengakibatkan harga menjadi mahal karena permintaan atas barang / pasokan yang
amat
tinggi.
Contoh
situs
yang
mengaplikasikan
pasar
ini
adalah
www.lelangmurah.com

Buyer Driven Market, adalah jenis pasar elektronik yang berlawanan dengan pasar Seller
driven market. Dalam pasar ini bisanya terdapat banyak sekali situs atau penjual yang
menawarkan sebuah produk yang sama sehingga dengan demikian pembeli memilki
kesempatan untuk memilih. Ketika keadaan pasar seperti ini biasanya harga barang
yang ditawarkan oleh penjual akan cenderung murah. Contoh situs yang cukup
terkenal dengan konsep ini misalnya www.buyers-market.net
5
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce
dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1. Business to Business, karakteristiknya:
•
Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin
hubungan yang berlangsung cukup lama.
•
Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data
yang telah disepakati bersama.
•
Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
•
Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence
dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer, karakteristiknya:
•
Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
•
Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang
banyak.
•
Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
•
Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W;
Mengenal E-Commerce, hal 4-5)
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah agar perusahaan
dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.
Manfaat Menggunakan E-Commerce dalam dalam suatu perusahaan sebagai sistem
transaksi adalah:

Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). Electronic commerce memperluas
marketplace hingga ke pasar nasional dan Internasional. Dengan capital outplay yang
minim, sebuah perusahaan dapat secara mudah menemukan lebih banyak pelanggan,
suplier yang lebih baik, dan partner bisnis yang paling cocok dari seluruh dunia. Misalnya,
tahun 1997, Boing Corporation menyatakan bisa melakukan penghematan sebesar 20 %
setelah memasang pemberitahuan di Internet yang berisi pembukaan pengajuan proposal
untuk membuat suatu sus-sistem. Sebuah vendor kecil di Hungaria mengajukan proposal
6
dan memenangkan tawar-menawar yang dilangsungkan secara elektronis. Akhirnya tidak
saja lebih cepat, sub-sistem itu pun dikirim dengan cepat. Transaksi on-line yang membuat
semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya
dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.

Menurunkan biaya operasional (operating cost). Electronic commerce menurunkan biaya
pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang
menggunakan kertas Misalnya, dengan menggunakan sistem procurement elektronis,
perusahaan dapat memangkas biaya administratif bagi purchasing sebesar 85 %, Contoh
lain adalah benefit payment. Bagi pemerintah federal AS biaya untuk mengeluarkan
selembar cek kertas adalah 43 cent. Biaya pembayaran eketronis adalah 2 cent (lebih
murah 95 %). Penghematan ini menjadi lebih dari 100 juta dolar per tahun. Transaksi ECommerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam
komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lainlain tidak perlu terjadi

Melebarkan jangkauan (global reach). Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua
orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya
hanya dengan menggunakan media perantara komputer.

Meningkatkan customer loyalty. Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce
menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu
selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat
memilih sendiri produk yang dia inginkan.

Meningkatkan supply management. Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan
biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok
barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut
maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.

Memperpendek waktu produksi. Pada perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau
sebuah distributor dimana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual
apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan
lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura
Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic
System, 18 March 1999, London), yaitu:
7

Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses. Ketersediaan
informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan
distributor.

Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen. Jarak dan waktu relatif
lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di
negara lain dan melayani konsumen dengan lebih cepat. Produsen dapat
memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung
dimana
konsumen
itu
berada.
Perusahaan
yang
berada
di
negara
berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis
tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.

Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan
logistik secara online dan otomatis.

Ancaman
Menggunakan
E-Commerce
(Threats).
Threats
merupakan
kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan
asset-aset yang berharga. Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin
terjadi.

System Penetration. Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system
computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan
keinginannya.

Authorization Violation. Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal
yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistimm, memasukan
sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal
di masa yang akan datang.

Communications Monitoring. Seseorang dapat memantau semua informasi
rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat
pada jaringan komunikasi.

Communications Tampering. Segala hal yang membahayakan kerahasiaan
informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah informasi
transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu
banyak orang untuk memberikan informasi rahasia mereka secara sukarela.

Denial of service. Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber,
dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Repudiation. Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah
komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
8
Delapan jenis klasifikasi dampak e-commerce pada perusahaan (Indrajit, 2000)
1. Survive
•mengerti paradigma baru sistem ekonomi digital
•Mengerti aplikasi e-commerce
•melakukan antisipasi
2. Threat
Keberadaan e-commerce akan menjadi ancaman yang serius bagi perusahaan yang
walaupun memahami benar paradigma baru ekonomi digital, namun tidak mengambil
reaksi apa pun, karena keberadaaan e-commerce dalam industri yang digelutinya
sangatlah signifikan untuk memberikan keunggulan kompetitif. Jika manajemen
perusahaan tetap “berkeras” untuk tidak mengambil langkah inisiatif apapun, maka
lambat laun bisnisnya akan segera berakhir, karena seluruh saingannya telah
mengimplementasikan e-commerce untuk menarik pelanggan.
3. Opportunities Taken
Jika perusahaan yang bersangkutan mengerti benar mengenai konsep ekonomi digital,
sementara aplikasi e-commerce tidak begitu berpengaruh terhadap industri yang
bersangkutan,
namun
manajemen
mengambil
langkah-langkah
untuk
mengimplementasikan e-commerce, hal tersebut berarti bahwa yang bersangkutan
telah memanfaatkan peluang yang ada. Alasannya adalah bahwa perusahaan telah
memberikan alternatif atau tawaran baru bagi konsumen untuk melakukan transaksi
melalui e-commerce walaupun hal tersebut masih tergolong baru (belum umum) di
industri terkait.
4. Adding Knowledge
Mengetahui akan seluk beluk ekonomi digital tanpa melakukan aksi apapun di dalam
industri dimana e-commerce tidak memiliki pengaruh yang signifikan hanyalah
merupakan suatu usaha untuk menambah wawasan pelaku bisnis yang bersangkutan.
5. Boomerang
Pada situasi dimana e-commerce memiliki peranan yang signifikan pada industri
tertentu,
dan
perusahaan
mengimplementasikan
telah
mengambil
e-commerce,
namun
langkah
yang
antisipatif
bersangkutan
dengan
tidak
cara
memiliki
pengetahuan yang cukup terhadap seluk beluk ekonomi digital, maka yang akan
9
terjadi adalah arus balik yang akan merugikan perusahaan. Tidak sedikit perusahaan
yang membangun e-commerce karena alasan “latah” (mee too strategies), bukan
karena “kesadaran” akan adanya sebuah arena persaingan bisnis yang baru. Tanpa
memahami betul paradigma yang melatarbelakangi terbentuknya sistem ekonomi
digital, maka kecenderungan yang akan terjadi biasanya adalah investasi yang
berlebihan, kesalahan alokasi sumber daya, tidak tertariknya calon konsumen untuk
melakukan transaksi, dan lain sebagainya.
6. Dangerous
Keadaan yang paling membahayakan dapat terjadi pada perusahaan yang
beroperasi pada industri dimana peranan e-commerce menjadi kunci sukses bisnis
terkait, namun perusahaan tidak mengambil langkah apapun. Keadaan semakin
menjadi suram karena adanya kenyataaan bahwa pemilik maupun pengelola
perusahaan tidak memahami konsep mengenai dunia maya. Tentu saja resiko terbesar
yang akan terjadi adalah gulung-tikarnya perusahaan terkait dalam waktu singkat
karena tidak sanggup berhadapan dengan para pesaing di industri sejenis.
7. Gambling Adventure
Sebuah
perusahaan
dijuluki
sebagai
“petualang”
jika
manajemen
berusaha
mengembangkan e-commerce walaupun yang bersangkutan tidak memahami konsep
dunia maya dan perusahaan yang bersangkutan tidak berada dalam industri yang
tergantung pada e-commerce.
8. Nice Watcher
Klasifikasi terakhir ditujukan bagi perusahaan yang tidak melakukan aktivitas apa-apa,
karena selain manajemen tidak menguasai konsep perdagangan di dunia maya,
perusahaannya tidak berada di dalam industri dimana e-commerce memiliki pengaruh
yang penting. Di dalam perekonomian digital, perusahaan ini dijuluki sebagai
“pelengkap” atau “penonton” yang keberadaanya tidak akan mendatangkan
pengaruh makro apapun.
Identifikasi Pesaing PT Goodyear Indonesia
Goodyear Indonesia merupakan salah satu pabrik dengan fasilitas terbesar yang
memproduksi cross-ply/bias ban secara global, plus ban yang spesifik untuk off-the-road dan
kendaraan pertanian. Sementara untuk pasar domestik, selain ban, Goodyear juga
10
memproduksi original equipment bagi sejumlah perusahaan otomotif terkemuka (Toyota,
Honda, Daihatsu dan Mercedes-Benz). Goodyear dikelola dari end to end atau dari produksi
sampai penjualan kepada customer. Tidak banyak perusahaan seperti ini, biasanya hanya
services industry, atau mengambil barang impor karena tidak suka membangun pabrik karena
harus berhadapan dengan serikat pekerja, sejumlah tuntutan, dan lingkungan sekitar pabrik.
Di sisi lain, persaingan di bisnis ban sangat kompetitif karena pabrik produksi di Indonesia
hampir 75% over-capacity untuk ekspor, sehingga apabila kapasitas perusahaan kecil, akan
mengatrol market share. Tapi kalau kapasitasnya besar, persaingan akan menjadi sangat
kompetitif. Karena, setiap orang mau menjual hasil produksinya. Sampai saat ini posisi PT
Goodyear Indonesia berada di tiga pemuncak kelas (top three), walaupun posisinya naik-turun.
Tapi komposisinya tidak berbeda. Seperti halnya di global, top three-nya Goodyear, Michelline
dan Bridgestone. Goodyear di Indonesia bukan pemegang pangsa terbesar, bukan yang
termahal, tetapi PT Goodyear yang paling affordable dengan kualitas yang sama
dibandingkan dengan pesaingnya.
Dengan kondisi ini, Gooyear harus dapat mengelola aspek penjualan dan pemasaran,
selain mengelola produksi/pabrik. Goodyear bukan market leader, melainkan market
challenger (penantang) sehingga harus bisa tahan banting dan mencari siasat supaya bisa
mendahului.
Sebagai konsistensi terhadap pengembangan produk Goodyear di mata konsumen,
Goodyear Indonesia juga memperkenalkan Goodyear Auto Care yang merupakan Branded &
Exclusive Outlet Goodyear dengan Konsep One Stop Shopping dan Automotive Services. Dulu
Goodyear lebih diklasifikasikan sebagai perusahaan industri, sekarang menjadi perusahaan
konsumer. Cara ini juga bertujuan meningkatkan volume penjualan. Saat ini total gerai premium
Autocare yang menjual ban Goodyear ada 14 dari total 130 gerai yang menjual Goodyear.
Dan, ia berkomitmen terus menambah gerai di beberapa kota besar di Tanah Air, walaupun hal
itu tidak murah.
Produsen ban raksasa memiliki pangsa pasar menengah ke atas. Pirelli mengklim sebagai
perusahaan ban dunia yang meraih pangsa pasar terbesar ke-5 di dunia, dengan segmen
premium.
11
Azis Pane, Ketua Asosiasi Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia, pihaknya menyambut baik
apabila Pirelli bersedia menanamkan investasinya di Indonesia. Kehadiran Pirelli akan semakin
menambah ramai peta persaingan industri ban nasional.
Identifikasi Strategi Kompetisi
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan.
Oleh karena itu setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:

Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu artinya menyerang perusahaan
yang dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal;

Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung
terhadap kelemahan yang dimiliki lawannya;

Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang
dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang
sedang lengah;

Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang lebih
dulu, namun bagi perusahaan yang lemah hal ini sangat berbahaya.
12
Cost Leadership Strategy
Cost Leadership atau kepemimpinan biaya merupakan salah satu generic strategy.
Strategi ini dilakukan dengan cara memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah
dengan kualitas yang relatif sama dibandingkan dengan para pesaingnya. Untuk dapat
menjalankan strategi ini, perusahaan perlu memiliki economies of scale lebih tinggi atau
memiliki keunggulan dalam produktivitas. Dengan kata lain, perusahaan yang mengarahkan
dirinya menjadi produsen yang low-cost dalam industri untuk setiap level kualitas, maka
perusahaan tersebut telah menjalankan strategi ini. Strategi ini mempunyai dua macam strategi
turunannya, yaitu (1) produk dijual dalam rata-rata harga industri untuk meraih keuntungan
yang lebih besar dari pesaing dan (2) produk dijual dibawah rata-rata harga industri untuk
meraih market-share yang lebih luas.
Ada beberapa keadaan lingkungan yang dapat menguntungkan maupun merugikan
bagi perusahaan ketika akan menjalankan strategi kepemimpinan biaya ini. Ketika pembeli
tidak ada diferensiasi nilai terlalu banyak dengan produk lain, pembeli cenderung sensitif
terhadap harga, atau para pesaing tidak akan segera menyesuaikan harga yang lebih rendah
(melalui analisis teori permainan), maka situasi ini akan mendukung berjalannya strategi ini.
Sebaliknya ketika tidak ada perubahan dalam selera konsumen, teknologi dan harga atau
biaya; aktivitas yang diambil untuk mencapai biaya rendah sangat langka dan mahal untuk
ditiru, maka strategi ini menjadi kurang efektif.
Perusahaan yang menjalankan strategi ini akan dapat melayani berbagai segmen
industri atau mungkin beberapa industri. Sumber keuntungan biaya dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti skala ekonomis, teknologi eksklusif atau akses ke bahan baku. Produser
yang low-cost sering menjual produk standar dan melakukan penekanan pada skala eksploitasi
dan memanfaatkan keunggulan biaya absolut.
Dengan menjalankan strategi ini perusahaan harus memiliki kelebihan dalam aspek
pangsa pasar yang lebih luas ataupun akses ke sumber daya seperti bahan baku, komponen,
dan tenaga kerja yang lebih baik. Dengan keuntungan pada dua hal itu, dan dikombinasikan
dengan bisnis proses yang efisien maka perusahaan dapat menjalankan strategi ini dengan
baik. Beberapa ciri bisnis proses yang efisien akan terlihat pada aspek seperti seperti memiliki
capabilities keuangan yang kuat untuk berinvestasi dalam spesific assets, mampu mendesain
proses produksi dengan efisien, memiliki keahlian yang tinggi dalam industri karena
learning/experience curve yang tinggi, dan memiliki jalur distribusi yang efisien. Tanpa satu atau
beberapa keuntungan ini, strategi ini dapat dengan mudah ditiru oleh pesaing-pesaing lainnya.
13
Ada beberapa aspek yang lebih rinci untuk pelaksanaan yang sukses strategi ini seperti
keterampilan rekayasa proses, produk yang dirancang untuk kemudahan manufaktur, akses
berkelanjutan ke modal yang murah, pengawasan terarah pada tenaga kerja, biaya
pengendalian yang cukup, insentif berdasarkan target kuantitatif, biaya yang disimpan berada
pada tingkat seminimum mungkin. Pada intinya perusahaan yang menjalankan strategi ini harus
dapat membangun rantai nilai produk yang ditawarkan dari sejak hulu hingga hilir dalam suatu
proses bisnis yang paling efisien. Beberapa perusahaan pengecer seperti Wal-Mart, KwikSave TI,
Dell dan Lenovo telah berhasil membuktikan bagaimana cost leadership strategy dapat
berjalan.
Perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam cost leadership biasanya memiliki
kekuatan-kekuatan internal seperti: akses pada modal yang diperlukan untuk membuat
investasi yang signifikan dalam aset-aset produksi, investasi ini menyebabkan barrier to entry
yang tidak dapat diatasi oleh banyak perusahaan; keterampilan dalam merancang produk
untuk proses manufaktur yang efisien, misalnya mempunyai sebuah komponen hitung kecil
yang digunakan untuk mempersingkat proses perakitan; keahlian tingkat tinggi dalam proses
manufaktur rekayasa; dan jalur distribusi yang efisien. Selain itu perusahaan dalam meraih
keuntungan biaya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi proses, mendapatkan
akses yang unik ke sumber material besar yang harganya rendah, membuat outscoring dan
integrasi vertikal yang optimal, atau menghindari beberapa biaya sekaligus. Jika perusahaan
yang berkompetisi tidak dapat menurunkan biaya-biaya yang sama jumlahnya, maka
perusahaan
dapat
mempertahankan
keunggulan
kompetitif
berdasarkan
biaya
kepemimpinan. Dapat disimpulkan bahwa cost leadership dapat diraih dengan cara (1)
Keputusan outsourcing dan vertical integration yang optimal, (2) Meningkatkan efisiensi dalam
setiap value chain, atau (3) Mendapatkan sumber input yang murah.
Dalam persaingan model Porter ada 5 tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap
perusahaan, yaitu (1) ancaman pendatang baru, (2) ancaman pesaing sejenis, (3) ancaman
produk subsitutsi, (4) ancaman dari pemasok, dan (5) ancaman dari pembeli.
Ancaman pendatang baru adalah jika perusahaan yang ada sebagai pemimpin biaya,
pendatang baru harus mengurangi biaya secara besar-besaran sebelum mereka masuk.
Seringkali pendatang baru masuk menggunakan strategi bisnis lain (diferensiasi atau aliansi)
daripada mencoba untuk bersaing di biaya. Pesaing baru perlu melakukan hal itu, karena
pada umumnya pesaing baru masih belum mencapai skala ekonomis yang baik jika
dibandingkan dengan perusahaan pemain lama. Kemampuan untuk melakukan strategi
deferensiasi menjadi penting bagi sebuah perusahaan baru.
14
Ancaman pesaing, ancaman ini direduksi melalui dua pilihan strategi pemberian harga,
yaitu dengan menawarkan pada harga tinggi atau harga rendah. Pemimpin biaya dapat
menetapkan harga sama dengan atau lebih dari harga para pesaing. Dengan melakukan ini,
maka akan mengurangi kesempatan pesaing-pesaing yang akan meniru perusahaan yang
low-cost. Namun, menjaga harga tetap sama dengan harga pesaing akan mengorbankan
pangsa pasar dan volume penjualan. Pada harga yang kompetitif ini, pemimpin harga
mendapatkan keuntungan diatas penghasilan normal. Cara yang lain adalah perusahaan
yang low-cost dapat menghargai barang atau jasanya di bawah pesaing-pesaingnya yang
high-cost. Harga yang lebih rendah dari perusahaan low-cost akan menarik sejumlah konsumen
dan meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualannya, tapi akibatnya pendapatannya
lebih rendah. Strategi ini memberi sinyal kepada para pesaing untuk menurunkan harga
serendah mungkin. Sinyal ini akan memotivasi para pesaing untuk mencoba menurunkan
biaya-biaya mereka.
Ancaman produk substitusi, pemimpin biaya mempunyai kemampuan untuk menjaga
produk atau jasanya relatif terhadap substitusinya. Kemampuan melakukan branding pada
produk subsitusi ini akan sangat mempengaruhi eksistensi perusahaan yang menjalankan
strategi biaya. Pesaing jenis ini pada umumnya dapat membalikkan perusahaan sebagai
pesaing substitusi juga.
Ancaman pemasok, pemasok dapat menjadi ancaman bagi perusahaan dengan
membebankan harga yang lebih tinggi untuk barang dan jasa yang mereka pasok atau
dengan cara mengurangi kualitas dari barang atau jasa tersebut. Namun, ketika pemasok
menjual ke pemimpin biaya, perusahaan tersebut mempunyai fleksibilitas yang lebih bagus
dalam menyerap pemasok dengan biaya lebih tinggi daripada perusahaan high-cost. Biaya
pasok yang lebih tinggi dapat memusnahkan semua keuntungan diatas normal bagi
perusahaan high-cost tapi masih memungkinkan perusahaan cost-leader untuk mendapat
penghasilan diatas normal.
Ancaman pembeli, cost leadership juga dapat mengurangi ancaman dari pembeli.
Pembeli yang sangat kuat adalah ancaman bagi perusahaan ketika mereka bersikeras pada
harga rendah atau kualitas tinggi dan pelayanan dari pemasok mereka. Harga rendah dapat
mengancam
kestabilan
penghasilan
perusahaan.
Kualitas
yang
lebih
tinggi
dapat
meningkatkan biaya perusahaan. Pemimpin biaya bisa mendapati penghasilan mereka
dikurangi oleh ancaman pembeli dan tetap mendapat penghasilan normal atau diatas normal.
Perusahaan ini juga dapat menyerap biaya yang lebih besar dari peningkatan kualitas atau
pelayanan dan bisa tetap memiliki keuntungan biaya dari persaingan mereka.
15
Strategi biaya rendah juga memiliki risiko. Perusahaan lain mungkin dapat menurunkan
biaya mereka juga, karena teknologi semakin maju. Selain itu, persaingan mungkin dapat
melampaui kemampuan produksi, sehingga menghilangkan keuntungan yang kompetitif. Atau
beberapa perusahaan mengikuti strategi terfokus dan mempersempit berbagai target pasar
yang mungkin dapat mencapai biaya yang lebih rendah. Ketika hal itu dilakukan dalam setiap
segmen yang dimiliki corporate, maka sebagai grup akan mendapatkan peningkatan pangsa
pasar yang signifikan. Beberapa risiko lain ketika menjalankan strategi biaya rendah adalah
perubahan teknologi yang meniadakan investasi masa lalu dan masa pembelajaran,
pembelajaran biaya rendah oleh industri pendatang baru, ketidakmampuan dalam melihat
produk yang dibutuhkan atau pergantian pasar, dan inflasi biaya.
Differentiation Strategy
Salah satu strategi yang ampuh di dalam pemasaran adalah strategi diferensiasi, yaitu
strategi dimana produk kita memiliki perbedaan maupun keunikan dibandingkan dengan
produk yang lain. Mungkin banyak orang tidak memanfaatkan cara ini karena terkadang
orang merasa ragu jika produknya berbeda dengan produk lain yang ada di pasaran. Tetapi,
ada juga yang merasa bahwa dengan adanya diferensiasi, maka produk atau jasanya akan
lebih laku bila dijual di pasaran.
Suatu produk pasti akan mengalami siklus decline atau penurunan. Jadi, pada
prinsipnya sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran produk atau jasa kita, perlu
dilakukan diferensiasi supaya penjualan di dalam pemasaran kita meningkat kembali.
Diferensiasi akan membuat produk atau jasa akan lebih melekat di benak konsumen.
Sebagai informasi, perbedaan yang ada pada produk maupun jasa, akan membuat konsumen
lebih mudah untuk mengingat produk atau jasa yang dipasarkan karena adanya point of
interest yang dimiliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang unik dan tidak dimiliki oleh produk maupun jasa
lain akan merupakan suatu hal yang selalu memancing rasa ingin tahu konsumen. Berbekal
rasa ingin tahu tersebut, konsumen akan tertarik untuk mengetahui produk atau jasa tersebut
dengan lebih dalam dan biasanya, pada akhirnya konsumen akan tertarik untuk mencoba
mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.
Dengan adanya keunikan yang dimiliki, maka produk yang ditawarkan akan terlihat
lebih baik dibandingkan produk lain, karena keunikan tersebut adalah nilai tambah dari produk
atau jasa yang akan dipasarkan.
16
Suatu produk atau jasa yang memiliki bentuk dan keunggulan yang relatif sama dengan
produk atau jasa lain biasanya akan terlihat biasa saja di mata konsumen, karena pada
prinsipnya, konsumen sering merasa jenuh dengan penawaran produk atau jasa yang
keunggulannya relatif sama dengan yang lain.
Dengan adanya keunikan atau perbedaan yang menarik dari produk atau jasa kita,
maka hal tersebut akan membuat konsumen memiliki persepsi bahwa produk atau jasa yang
kita hasilkan lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Dengan persepsi tersebut, maka pada
konsumen juga akan lebih tertarik untuk mencoba menggunakan produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan kita dibandingkan produk atau jasa yang lain
Keunikan produk atau jasa yang dimiliki bisa merupakan asset yang berharga bagi
perusahan. Dengan keunikan produk atau jasa tersebut,perusahaan dapat menjual produk
atau jasa dengan harga yang lebih tinggi. Dikatakan bahwa perusahaan dapat menjual
produk dengan harga yang lebih tinggi karena dengan keunikan yang dimiliki, perusahaan
dapat dengan percaya diri mengatakan kepada konsumen bahwa hal yang dimiliki oleh
perusahaan tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
Innovation Strategy
Inovasi pada intinya adalah aktivitas konseptualisasi, serta ide menyelesaikan masalah
dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai social bagi masyarakat. Jadi
inovasi berangkat dari suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi nilai tambah.
Inovasi bermula dari hal yang tampak sepele dengan membuka mata dan telinga
mendengarkan aspirasi atau keluhan konsumen, karyawan, lingkungan dan masyarakat.
Subyek penerapan inovasi sendiri bisa individu, kelompok atau perusahaan. Artinya bisa terjadi
dalam perusahaan ada individu atau kelompok yang sangat brilian dan inovatif. Tetapi yang
ideal perusahaan menjadi tempat yang terlembagakan bagi orang-orang yang terkumpul
untuk mengeksploitasi ide-ide baru. (Myers dan Marquis, 2003).
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menghasilkan produk yang inovatif
menurut Kotler (1987) yaitu dengan :
1. Mengembakan atribut produk baru

Adaptasi (gagasan lain atau pengembangan produk)

Modifikasi (mengubah warna, gerakan, suara, bau, bentuk dan rupa)

Memperbesar (lebih kuat, lebih panjang, lebih besar).

Memperkecil (lebih ramping, lebih ringan, lebig kecil).

Substitusi (bahan lain, proses, sumber tenaga)
17

Penataan kembali (pola lain, tata letak lain, kompenen).

Membalik (luar menjadi dalam)

Kombinasi (mencampur, meramu, asortasi, rakitan, unit gabungan, kegunaan,
daya pikat, dan gagasan).
2. Mengembangkan beragam tingkat mutu
3. Mengembangkan model dan ukuran produk (profilerasi produk)
Daftar ranking 11 perusahaan paling inovatif di dunia versi majalah Business Week.
1. Apple
2. Google
3. Microsoft
4. IBM
5. Toyota Motor
6. Amazon
7. LG Electronics
8. BYD (Car Company from China)
9. General Electric
10. Sony
11. Samsung
Strategi Pertumbuhan
A. PERTUMBUHAN KEBERADAAN PRODUK DI PASAR
Keberadaan produk di pasar sering menarik kesempatan pertumbuhan. Perusahaan
berpengalaman
dapat mengetahui sumber-sumber dayanya, khususnya sumber
daya
manusianya yang siap untuk ditempatkan dimana saja. Pertumbuhan dapat dicapai dengan
keberadaan produk di pasar
dengan meningkatkan pangsa pasar melalui penangkapan
penjualan yang dilakukan oleh para pesaing. Alternatif lain, penggunaan produk yang sudah
diterima keberadaannya di pelanggan dapat ditingkatkan penjualannya.
18
Matriks Pertumbuhan Internal
19
Meningkatkan Pangsa Pasar
Barangkali
cara
yang
paling
jelas
untuk
meningkatkan
pertumbuhan
adalah
memperbaiki pangsa pasar. Perolehan pangsa dapat didasarkan pada tindakan yang taktis
seperti periklanan, perijinan perdagangan, promosi atau pengurangan harga. Masalahnya
bahwa
pangsa
yang didapat dengan beberapa sarana dapat menjadi sulit untuk
dipertahankan.
Meningkatkan Penggunaan Produk Usaha untuk meningkatkan pangsa pasar akan
sangat mempengaruhi para pesaing secara langsung dan oleh karena itu mempercepat
respon para pesaing. Alternatif usaha untuk meningkatkan penggunaan saat ini biasanya
kurang mengancam para pesaing.
Program
pengembangan
untuk
meningkatkan pemakai
adalah berguna untuk
memulai dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang mendasar tentang pemakai dan
pemakaian sistem dimana produk ditanamkan.
Peningkatan penggunaan produk dapat ditingkatkan dengan 3 cara, yaitu :
1. Frekuensi penggunaan dapat ditingkatkan.

Komunikasi Peringatan. Orang akan tahu merk dan gunanya tapi tidak berfikir untuk
menggunakannya, maka Iklan peringatan mungkin yang dibu-tuhkan. Saus bistik
dan merk bumbu yang lain melakukan kampanye iklan peringatan untuk
memperoleh penggunaan yang lebih sering (juga daging kaleng dan pudding dan
sebagainya).

Penggunaan Yang Teratur. Bayangan
kesempatan penggunaan
yang
suatu produk dapat berubah dari
sering dengan
menempatkan
kembali
kampanye, misalnya : kampanye iklan shampo untuk keramas berkali-kali dan tidak
takut rusak, dan minum Yakult 3 gelas setiap hari. Keduanya menyajikan usaha
untuk merubah persepsi dari produk yang ada.

Membuat Penggunaan Lebih Mudah. Bertanya mengapa pelanggan tidak
menggunakan
produk/ servis
yang lebih sering untuk dapat menuju ke
pendekatan yang lebih mudah menggunakan produk.

Menyediakan Insentif. Insentif dapat disediakan, dengan memberikan hadiah,
bonus, untuk meningkatkan frekuensi konsumsi atau pemakaian.

Mengurangi Keengganan. Akibat konsekuensi dari penggunaan yang sering atau
berkalikali, terkadang terdapat alasan yang bagus kenapa pelanggan senang
menggunakan produk dengan lebih sering.
20
2. Kuantitas yang digunakan dalam tiap aplikasi dapat ditingkatkan melalui.

Informasi Komunikasi peringatan.

Penggunaan Insentif .
Usaha dapat dibuat untuk mempengaruhi penggunaan tingkat norma. Penerimaan
konsekuensi yang tidak diinginkan dari konsumsi atau pemakaian yang banyak
harus
dijabarkan. Gabungan
yang
positif dengan menggunakan kesempatan
yang mungkin dapat dikembangkan melalui periklanan.
3. Aplikasi (penggunaan) baru.
Deteksi dan eksploitasi dari penggunaan fungsi yang baru untuk sebuah merk dapat
memudahkan
kembali bisnis
yang telah dipertimbangkan
selama
bertahun-tahun.
Contoh adalah sabun cuci Wings di iklankan sebagai sabun tidak hanya untuk cuci baju
tetapi juga piring, kaca, lantai, dan mobil
B. PENGEMBANGAN PRODUK – PASAR
Pengembangan produk dapat terjadi pada berbagai macam tingkatan dan ini membantu
untuk membedakan diantara mereka.
1. Tambahan Features Produk
Keistimewaan produk dapat ditambahkan. Suatu pabrik mobil dapat menambahkan
sebuah transmisi yang akan memperbaiki penetrasinya dari keberadaan pasar yang
saling
bersaing.
Untuk
beberapa
perusahaan
permen
kreasi
dari
bungkusnya
merupakan kunci keberhasilan di dalam penjualannya. Jelasnya, beberapa macam
perluasan melibatkan hampir semua hal tentang pemasaran, operasinya dan
manajemennya.
21
2. Ekspansi Lini Produk
Jenis kedua dari kegiatan perkembangan produk ditujukan pada keberadaan pasar untuk
memperluas suatu lini produk. Usaha pemasaran dan distribusi sangat mungkin bahkan
banyak perusahaan akan menjadi terbiasa dengan perluasan lini produk. Perluasan lini
produk ini tergantung dari beberapa faktor, tentu saja, tapi akan melibatkan beberapa
pertimbangan dari pertanyaan berikut :
•
Akankah para pelanggan beralih dari suatu kemampuan sistem yang dibuat oleh lini
perluasan produk ?
•
Apakah perusahaan yang potensial, pemasaran atau distribusi, biaya efesiensinya
diperoleh dari perluasan lini produk ?
•
Dapatkah asset / keahlian diterapkan ke ekspansi produk ?
•
Apakah perusahaan memiliki skill dan membutuhkan sumber dalam R&D, perusahaan
dan pemasaran untuk menambah usulan berbagai macam produk?
3. Pengembangan Teknologi Generasi Baru
Pertumbuhan dapat cepat dalam keberadaan pasar dengan menciptakan produk
teknologi yang baru. Keputusan untuk mengejar teknologi yang baru adalah benar-benar
rumit untuk pemimpin pasar yang memiliki minat yang tetap dalam teknologi lama tapi
menghadapi resiko persaingan yang dengan suatu strategi penundaan dan ketidaktarikan.
Pertumbuhan bisa didapatkan dari penciptaan produk teknologi baru pada pasar yang
ada sekarang. Compact Disk dan TV stereo sets adalah contoh pada pasar home audio
yang dasar peningkatan penjualannya pada akhir tahun 1980-an.
4. Produk Baru Untuk Pasar Sekarang
Bentuk pertumbuhan klasik adalah mengembangkan kekuatan pemasaran dan distribusi
dengan menambahkan produk yang harmonis, produk yang tidak pada lini perluasan tapi
sangat berbeda meskipun mereka membagi pelanggan dengan keberadaan produk yang
ada.
C. PENGEMBANGAN PASAR ATAS DASAR PRODUK
Pengembangan pasar sering melibatkan duplikasi yang sebenarnya dari operasi
bisnis, mungkin dengan perubahan adaptasi yang sedikit. Perluasan pasar
menggunakan keahlian dan teknologi yang sama dan
dapat
terkadang bahkan dengan pabrik-
pabrik yang sama dan fasilitas operasi yang sama. Maka, potensi untuk synergi adalah besar.
22
1. Perluasan Secara Geografis
Ekspansi geografi mungkin melibatkan (perluasan)/perubahan
dari
operasi regional
sampai ke nasional, bergerak ke daerah yang lain, atau memperluas ke negara yang
lain. Rockwell Internasional setelah tidak berhasil merangkul pemakai produknya,
memutuskan untuk memusatkan perluasan penjualan dari produk industrinya (yang
dikenal baik ) di luar USA. Tujuannya adalah menjadi pelopor suplier dari komponen
mobil dan truk.
2. Perluasan Dalam Segmen Pasar Baru
Suatu perusahaan dapat juga tumbuh dengan mencapai segmen pasar baru. Terdapat
beberapa cara untuk menengahkan segmen target dan tujuan pertumbuhan :
a. Penggunaan produk.
b. Saluran distribusi.
c. Masa waktu.
d. Pemakaian atribut.
3. Evaluasi Alternatif Perluasan Pasar
Meskipun synergi secara potensial dapat menjadi tinggi, beberapa pertimbangan lain
dilibatkan dalam ekspansi pasar.
D. STRATEGI INTEGRASI VERTIKAL
Integrasi
dilakukan
Sedangkan
ketika
vertikal menunjukkan arah potensi
pertumbuhan.
Integrasi
perusahaan melakukan pendekatan kebawah dari aliran
integrasi kebelakang adalah
langkah
kedepan
produknya.
kebelakang, misalkan perusahaan
manufaktur melakukan investasi ke sumber bahan bakunya. Suatu jalan untuk memahami
kapan integrasi vertikal perlu dilakukan adalah dengan mengevaluasi perimbangan
benefit
(keuntungan) dan cost (biaya) dari strategi integrasi vertikal yang meliputi :

Benefit : operasi ekonomi
1.
Langkah
dalam
proses produksi
dapat
digabungkan, dihilangkan atau lebih
dikoordinasikan.
2.
Skala ekonomi yang mungkin.
3.
Biaya transaksi
substansi dilibatkan
dalam men-ciptakan kontrak antara 2 pabrik
yang terpisah.
4.
Ekonomi yang dihubungkan dengan pengumpulan informasi yang tersedia.
23

Benefit : Akses Supply atau Demand
Akses untuk menyuplai atau memberi faktor kunci sukses adalah akses untuk
mensuplai bahan mentah, sebagian dan faktor input yang lain, integrasi belakang dapat
mengurangi adanya resiko.
Akses demand atau permintaan Integrasi
ke
depan
dapat
dimotovasi
oleh
kepentingan tentang jalan keluar produk.

Benefit : Keistimewaan Produk dan Layanan
Ketika hanya ada satu pembeli dan penjual untuk produk dan pelayanan khusus
yang tinggi, akan ada insentif untuk mempertimbangkan integrasi vertikal. Empat jenis
kekhususan itu adalah sebagai berikut :
1. Nama merk.
2. Asset yang didedikasikan.
3. Teknologi.
4. Dasar pengetahuan.
Benefit : Kendali Sistem Produk
Itu sangat perlu untuk menggabungkan secara vertikal agar memperoleh kontrol
yang mencukupi atas produk atau pelayanan untuk mempertahankan integritas strategi
yang berbeda-beda.

Benefit : memasuki Laba Dalam Area Bisnis Keputusan integrasi vertikal dapat dengan
mudah dimotivasikan oleh potensi laba yang menarik.

Benefit : mempertinggi Inovasi Teknologi Perusa-haan gabungan secara vertikal mungkin
memiliki suatu keuntun-gan dalam mencapai inovasi teknologi.

Cost : biaya operasi

Integrasi vertikal dapat menciptakan biaya operasi potensial yang mungkin terlalu berat
operasi ekonominya.

Cost : management dari bisnis yang berbeda Satu
integrasi vertikal sering
bergerak
melibatkan tambahan operasi yang membutuhkan asset organisasinya dan keahlian
yang berbeda secara simbolis dari mereka untuk area bisnis pabrik yang lain.

Cost : resiko dari perjanjian yang meningkat pada suatu bisnis Jalan atau cara klasik untuk
mengurangi resiko adalah menghindari
memiliki rterlalu banyak telur dalam
suatu
24
keranjang untuk berbagai macam. Integrasi
vertikal cenderung untuk meningkatkan
perjanjian dan modal yang diikat dalam pasar tertentu.

Cost : mengurangi Fleksibilitas Integrasi
verti-kal
biasanya
berarti
bahwa
suatu
perusahaan dijanjikan ke suatu rumah suplier atau cus-tomer (pelanggan).

Cost : menjadi besar atau tumbuh Proses secara aktif sehubungan dengan suplieratau
pelanggan di dalam pasar dan antisipasi perkembangan teknologi suplier dan aplikasi
pelanggan baru dapat menjadi benar-benar sehat. Beberapa alternatif pada integrasi,
menggunakan kontrak jangka panjang atau saling pengertian, yang dapat menjadi sulit
untuk
mempertahankan
akibat
perubahan
lingkungan
dan
kekuatan
perubahan
hubungan.
Alliance Strategy
Strategi aliansi adalah suatu kegiatan dimana pihak yang berkepentingan memiliki
suatu interest di masa yang akan datang, maka dengan menyumbangkan resource dan
competitive advantage yang dimiliki pada hal baru akan menghasilkan suatu nilai baru.
Dengan kata lain aliansi adalah suatu kerja sama antar pelaku-pelaku ekonomi, baik dalam
Iingkup nasional maupun global, baik antar perusahaan ataupun antar kelompok atau group
perusahaan. Tujuan utama dari strategi ini adalah memungkinkan suatu perusahaan group
untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai dengan usaha sendiri (Dicken, 1992).
Di dalam suatu aliansi selalu membagi resiko sekaligus keuntungan dengan cara menanggung
pengambilan keputusan bersama untuk bidang tertentu. Karena itu tidak seperti pada merger,
identitas pelaku aliansi tidak melebur jadi satu, hanya beberapa aktivitas bisnis dari peserta
aliansi yang dilibatkan, misalnya dalam bidang R&D, distribusi, pengolahan atau pemasaran.
Jadi perusahaan/group tetap terpisah. Oleh karena itu alasan rasional ditempuhnya strategi
aliansi
adalah
memanfaatkan
keunggulan
suatu
perusahaan
dan
mengkompensasi
kelemahannya dengan keunggulan yang dimiliki partnernya.
Tujuan dilakukannya alliansi strategi
Aliansi strategis pada umumnya dilakukan oleh perusahaan untuk :
1. Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan
2. Meningkatkan akses pada teknologi baru
3. Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaingMemasuki pasar baru
4. Mengurangi waktu siklus produk
25
5. Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan
6. Memperbaiki kualitas
Faktor Pendorong Aliansi
Beberapa faktor yang menjadi pendorong terjadinya aliansi :
a. Terjadinya perubahan-perubahan mendasar dalam ekonomi global seperti persaingan
yang semakin ketat, perkembangan teknologi yang cepat, dan meningkatnya biaya
(pembangunan, produksi, pemasaran produk baru).
b. Tingginya biaya dan resiko untuk membuat jaringan distribusi, logistik, manufaktur dan lainlain di setiap pasar kunci di dunia apabila ditanggung sendiri (terbatasnya sumber daya
sendiri).
c. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun keahlian karyawan, R&D dan
membina hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok.
d. Perusahaan kecil dan menengah butuh menjadi besar, untuk itu mereka membutuhkan
akselerasi yang lebih cepat.
e. Dunia kini sangat terbuka dan tidak mengenal batas. Terutama dalam masalah dana,
pemanfaatannya harus seefisien mungkin. Maka ada kecenderungan perusahaan menjadi
semakin linier dan flat.
Aspek Fundamental / Prasyarat Utama Aliansi (Kanter, 1994)
Aliansi harus mampu menghasilkan manfaat bagi setiap partner dan bukan hanya
sekedar deal bisnis saja. Keberhasilan aliansi bisnis akan banyak bertumpu pada rasa kesatuan
dan kebersamaan (kolaborasi ) melalui proses penciptaan nilai bersama-sama, bukan hanya
sekedar proses pertukaran atas sejumlah nilai investasi tertentu.
Dari prasyarat menunjukkan bahwa untuk keberhasilan suatu aliansi dibutuhkan
kesediaanmemberi dan menerima dari pihak-pihak yang beraliansi, yang menjadi tantangan
bisnis saat ini dan mendatang adalah seberapa besar toleransi yang dapat diberikan kepada
pihak luar untuk mengendalikan bisnis bersama. Karenanya proses aliansi sering terhambat
karena adanya perbedaan budaya antar perusahaan yang beraliansi.
Sedangkan menurut Saka Abadi, (1994) terdapat beberapa faktor yang mesti
dipertimbangkan dalam melaksanakan strategi aliansi yaitu :
26

Apakah kedua perusahaan itu bisa saling mengisi satu dengan lainnya secara strategis.
Hal ini berarti, harus bisa bekerja sama dalam rangka mengembangkan key success
factor (KSF) nya, baik yang tangible maupun intangible.

Masing-masing pihak harus mempunyai kelebihan yang bisa dimanfaatkan oleh
partnernya. Harus ada kaitan yang bersifat strategic partnership.

Perusahaan yang akan melakukan strategi aliansi harus paling tidak punya culture
budaya yang sama atau agak sama, jika tidak agak sulit melakukan aliansi strategis.

Arah strategi harus ditujukan kepada konvergensi menuju suatu titik tertentu.

Pengembangan SDM harus saling menunjang di antara kedua pihak, agar searah
sehingga dapat menyebabkan strategi aliansi sinergis. Berkaitan dengan corporate
culture ada tiga faktor yang harus dipenuhi agar strategi aliansi berhasil yaitu :
o
pertama, masing-masing pihak harus mempunyai budaya yang kuat;
o
kedua, agar bisa membangun corporate image satu sama lain harus saling
mengisi dan
o
ketiga, berkaitan dengan core competence, dimana perusahaan mengarahkan
penguasaannya kepada hal-hal yang bersifat keunggulan kompetitif, maka
budaya harus dipersatukan.
Selain hal-hal di atas, efektivitas strategi aliansi juga hanya bisa dicapai dengan pengurangan
konsentrasi kekuatan dan keseimbangan manajerial.
Strategi Goodyear Dalam Kompetisi dan Global Market penetration.
Untuk dapat memahami secara lebih baik strategi Kompetisi Goodyear dalam Global Market
penetration berikut ini dijabarkan strategi yang merupakan bagian dari Growth Strategy,
Differentiation Strategy dan Innovation Strategy.
Goodyear Indonesia merupakan MNC yang telah beroperasi di pasar Indonesia lebih dari 75
tahun. Di pasar Indonesia ini, Goodyear menghadapi beberapa pesaing yang kuat dari Jepang
seperti Bridgestone dan Dunlop, maupun pemain lokal seperti Gajah Tunggal dan Multi Strada.
Dalam menjalankan strateginya, elemen Value yaitu Brand, Service dan Process ditetapkan
secara standard global yang terpusat dari Akron, Ohio, kantor pusat Goodyear. Elemen strategi
yakni Positioning, Targeting dan Segmenting ditetapkan seragam dan terkordinasi secara
27
regional oleh kantor pusat Asia Pacific di Shanghai. Sementara taktiknya disesuaikan mengikuti
kondisi spesifik pasar di Indonesia. Hal ini dapat digambarkan pada bagan dibawah dimana
hubungan dan kaitan implementasi strategi antara Global Head Office di Akron, Regional Asia
Pacific di Shanghai dan Goodyear Indonesia.
Sistem Segitiga Bisnis Strategis dari strategi Global Penetration Market ini dapat dilihat lebih rinci
pada bagan dibawah. Seperti terlihat pada bagan berikut ini, positioning yang ditetapkan
oleh kantor regional adalah “Leader in Tire Technology and Brand Value”. Pengambilan
positioning ini dilandasi pada kenyataan bahwa secara regional Goodyear memiliki persepsi
“teknologi” yang terutama disebabkan oleh produk seri “Eagle” dan “Assurance” nya.
Di
samping itu, melalui positioning ini Goodyear ingin memperkuat tiga brand value intinya di
benak pelanggan yaitu: keamanan (safety), keandalan (durability), dan kenyamanan
(comfortability).
28
Untuk differensiasi Content, Context dan Infrastucture ditetapkan secara lokal oleh kantor lokal
di Bogor. Differensiasi Content Goodyear adalah setiap produk Goodyear yang dijual di
Indonesia haruslah memanfaatkan teknologi yang memberikan keamanan, keandalan dan
kenyamanan. Context nya adalah bahwa brand Goodyear harus memberikan value
maksimum yang mempertimbangkan functional benefits, emotional benefits, harga, dan
pengeluaran lain berdasarkan tiga attribut yaitu keamanan, keandalan dan kenyamanan.
Sementara untuk infrastruktur dan sumber daya terbagi menjadi tiga bagian yaitu Teknologi,
Karyawan dan Fasilitas. Untuk teknologi, Goodyear akan didukung oleh tiga jenis teknologi
yaitu: market interactive information technology, zero-defect manufacture technology dan
sophisticated compound material technology. Untuk karyawan, para karyawan Goodyear
harus diarahkan untuk menjadi
professional dengan penguasaan teknologi yang layak;
intrapreneurs dengan sensitivitas pasar yang baik; dan internal team-player dengan semangat
membangun external-relationship. Dan terakhir untuk fasilitas, Goodyear berupaya keras untuk
membangun jaringan lokal secara intensif yang didukung oleh jaringan regional dan globalnya.
29
30
Web Business Model
Business model adalah metode melakukan bisnis dimana perusahaan dapat bertahan dan
tumbuh dalam menghasilkan Pendapatan Perusahaan (Generate Revenue)
Ada tujuh kategori dasar business models yang dikenal yaitu:

Brokerage Model

Advertising Model

Infomediary Model

Utility Model

Manufacturer (Direct) Model

Merchant Model

Community Model

Affiliate Model
Beberapa model e bisnis
1. Binis Affiliasi
Model bisnis affiliasi adalah dimana kita menjual produk orang lain, bisnis ini sangat pas
buat anda yang tidak memiliki produk sendiri untuk dijual tetapi anda sangat ingin
berbisnis diinternet. Disini kita akan mendapatkan penghasilan melalui komisi hasil
penjualan, biasanya berkisar antara 4% sampai 60% dari harga produk.
2. Binis Reseler
Model bisnis reseler adalalah dimana pada prinsipnya hampir sama dengan model
bisnis affiliasi, hanya saja untuk bisa bergabung dengan bisnis model ini anda terlebih
dahulu diharuskan untuk membeli salah satu produk yang mereka miliki, baru setelah itu
diijinkan untuk memasarkannya. Biasanya hasil yang bisa kita dapatkan dari bisnis model
ini sebesar 20% sampai 50%, nah lumayan bukan?
3. Bisnis Pribadi (Menjual Produk Sendiri)
Bila kedua model bisnis e-commerce diatas sumber penghasilan adalah dengan
menjual produk-produk orang lain, dalam bisnis pribadi ini anda bisa menawarkan
31
produk yang merupakan hasil karya kita sendiri. Karya disini tidak hanya berbentuk
benda hasil produksi saja, namun hasil dari keahlian kita juga bisa. Misalnya anda
membuat sebuah e-book tentang bagaimana cara menghemat listrik sampai 80% lalu
anda memasarkannya melalui internet.
4. Publisher
Model bisnis publisher ini sangat menarik, karena anda tidak menjual sebuah produk
atau jasa sama sekali, anda hanya membuat sebuah situs/blog yang berisi informasi
yang unik dan sedang dicari banyak orang, lalu anda bisa daftarkan situ/blog anda
kesebuah perusahaan periklanan/advertising online. Jika situs/blog anda memenuhi
syarat maka anda akan mendapat komisi dari setiap pengunjung yang datang ke
situ/blog anda dan membaca iklan yang berasal dari perusahaan advertising tersebut.
Contoh perusahaan advertising yang sudah sangat terkenal adalah google.
Dalam hal Web Bis Model, Goodyear lebih cenderung mendekati type Manufacturer (Direct)
Model, dengan alasan-alasan berikut ini:

Menggunakan kekuatan web/portal untuk memperkenalkan produknya secara
langsung kepada konsumen, sehingga bisa mempersingkat distribution channel.

Menggunakan web untuk meningkatkan effisiensi, memperbaiki pelayanan kepada
konsumen dan mengenal preferensi konsumen secara langsung dan lebih baik.

Brand Integrated Content – Goodyear mengandalkan advertising dan promotion untuk
membangun customer awareness. Iklan melalui radio, televisi dan mass market
publishers (Majalah dan Koran ), menjadi bagian dari marketing strategi

Web/Portal juga menjadikan produk Goodyear mengintegrasi brand secara lebih dekat
kepada value dan content yang ingin disampakan kepada konsumen, seperti Comfort,
Safety and Durability.
32
Goodyear Indonesia Product Portfolio
Luxury Passenger
Mid Passenger
LT Consumer
SUV LT4x4
Value Passenger
Premium SUV LT 4x4
(On-Road)
Premium SUV LT 4x4
(On/ Off Road)
Mid SUV LT 4x4
(On/ Off Road)
Premium SUV LT 4x4
(Off Road)
Mid SUV LT 4x4
(On-Road)
Value SUV LT 4x4
(On/ Off Road)
7
Eagle F1
Asymmetric II
Eagle F1
Directional 5
Eagle F1
Directional 5
Efficient Grip
ASEAN
Efficient Grip
ASEAN
Assurance Fuel
Max successor
Eagle F1
Directional 5
-
7
Assurance Fuel
Max
Assurance Armor
Grip
Assurance Fuel Max 4
Assurance Armor
Grip
Duraplus
-
Wrangler AT/SA II
-
4
2013
2015
4
Eagle F1
Asymmetric II
Successor
Eagle F1
Asymmetric II
Successor
Eagle F1
Directional 5
Successor
Eagle F1 Directional
5 Successor
Efficient Grip
ASEAN
Efficient Grip
ASEAN
Efficient Grip ASEAN
Assurance Fuel
Max successor
Assurance Fuel
Max successor
Assurance Fuel
Max successor
2014
Eagle F1
Asymmetric II
Eagle F1 Directional
4
5
7 Assurance Mid-Low
4
Duraplus
Successor
Duraplus
Duraplus
Efficient Grip SUV
Efficient Grip SUV
Efficient Grip SUV
-
-
-
Wrangler AT/SA II
Wrangler AT/SA II
Wrangler AT/SA II 4
Successor
Wrangler MT/R
Wrangler MT/R
7
Kevlar (AP)
Kevlar (AP)
7
Duraplus
Successor
Efficient Grip SUV
Successor
Mth
Eagle F1
Asymmetric II
Mth
Passenger
Mid Sports
Performance
2012
1
Mth
2011
Luxury Sport
Performance
Mth
Product Segment
Mth
Cat.
Mth
Indonesia Product Roadmap
2016
Assurance Mid-Low
Duraplus
Successor
Efficient Grip SUV
Successor
-
-
Wrangler AT/SA II
Successor
Wrangler MT/R
Kevlar (AP)
Wrangler AT/SA II
Successor
Wrangler MT/R
Kevlar (AP)
Wrangler HP AW
Wrangler HP AW
Wrangler HP AW
Wrangler HP AW
Wrangler HP AW
Wrangler HP AW
Wrangler AT/S
Wrangler AT/S
Wrangler AT/S
Wrangler AT/S
Wrangler AT/S
Wrangler AT/S
Cargo G26
Successor
Cargo G26
Successor
Cargo G26
Successor
Cargo G26
Successor
Light Vans
(Low GVM)
Cargo G26
Cargo G26
Light Trucks
(High GVM)
Wrangler DT
Wrangler DT
Wrangler DT
Wrangler DT
Wrangler DT
Wrangler DT
Launches
1
3
3
2
4
0
4
27
33
GY Indonesia – Commercial Bias Product Portfolio
Do we have the right product?
Outcome
Intended Use of Vehicle
On Road
Segment
MCT
LTB
HM G2020 HD
HM G2020
Mix Service
SRL+
HM CT163
Off The
Road
TIMBER KING
G100
HM G2020
HM G141
HM G11
CT 176
HM CT163
CUSTOM XG
XTRA GRIP
HM G2020
ULTB
HM G141
HM G11
LTB Segment
• Plan to convert single
bead capacity into
double bead, since
single bead market is
declining.
MCT Segment
• Goodyear product
performance is highly
regarded in Off The
Road segment
25
Peningkatan Penjualan Pada Kwartal I 2011 Goodyear
Perusahaan produsen ban dari Amerika, Goodyear Tire & Rubber Company belum lama ini
melaporkan peningkatan unit volume ban, pencapaian rekor penjualan dan peningkatan
pendapatan untuk kwartal pertama tahun 2011.
Semua unit bisnis menunjukkan kemajuan yang sangat baik dalam upaya mengimbangi
kenaikan harga bahan baku dengan cara meningkatkan bauran harga dan mendorong
penjualan produk-produk kami yang baru dan inovatif.
Penjualan kwartal pertama mencerminkan peningkatan volume sebesar USD 219 juta.
Pencapaian ini salah satunya didapat dari meningkatnya bauran harga yang mendorong
kenaikan pendapatan per ban hingga 15 persen dibanding tahun 2010 pada kuartal yang
sama. “Prestasi gemilang dari pencapaian pendapatan per ban yang demikian baik ini
merupakan hasil dari upaya kami yang secara berkesinambungan untuk fokus pada
pengembangan dan pemasaran produk-produk inovatif di segmen pasar yang dituju,” ujar
Kramer.
Prestasi yang diraih menunjukkan bahwa strategi goodyear, diperkuat dengan upaya dan
komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan keterlibatan
karyawan.
34
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html
http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/
http://www.informasiku.com/2011/04/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html
35
Download