BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daging

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daging unggas merupakan sumber protein tinggi, mineral dan
vitamin yang penting bagi manusia. Pada tahun 2010, jumlah konsumsi
daging unggas rata-rata diseluruh dunia adalah 12,5 kg per orang.
Permintaan untuk daging unggas diprediksi akan meningkat dua kali lipat
pada 2030. Permintaan konsumen terhadap kebutuhan protein sejalan
dengan perkembangan ekonomi. Ketika perekonomian kurang baik maka
masyarakat akan mencari sumber protein yang lebih murah contohnya telur.
Rata-rata konsumsi telur diseluruh dunia per orang per tahun pada 2004
adalah 8,4 kg. Peningkatan jumlah populasi manusia akan meningkatkan
jumlah konsumsi daging unggas dan telur. Namun, dalam memenuhi
permintaan tersebut industri peternakan daging unggas masih menghadapi
masalah dalam mempertahankan produktivitasnya (Habibian et al., 2015;
Pattison et al., 2008).
Puyuh merupakan salah satu komoditas daging unggas di Indonesia.
Puyuh mempunyai potensi yang baik untuk diternakan karena memiliki
beberapa keuntungan yaitu dapat dimanfaatkan daging dan telurnya. Selain
itu karena tubuhnya yang kecil pertumbuhannya cepat, Maturasinya lebih
cepat, produksi telur yang relatif tinggi, dan periode inkubasi yang relatif
cepat. Selain hal tersebut, puyuh tidak memerlukan kandang yang terlalu
luas serta daging puyuh memiliki kandungan protein sebesar 21,1% dan
lemak 7,7% (Christijanti et al., 2011; Kasiyati et al., 2011).
Pertumbuhan merupakan indikator yang penting bagi industri
unggas. Pertumbuhan dapat diukur dengan bertambahan berat badan. Laju
pertumbuhan merupakan kunci karakteristik morfologi yang bekorelasi
dengan besarnya tubuh (robustness). Potensi laju pertumbuhan kadang
dibatasi oleh satu atau banyak faktor lingkungan seperti penyakit, tidak
tercukupinya nutrisi pakan, atau suhu lingkungan yang terlalu tinggi
1
2
(Vatsalya dan Arora, 2011; Balcioğlu et al., 2005; Fuller, 2004). Fekunditas
didefinisakan sebagai jumlah telur yang diproduksi pada masa tertentu.
Produksi telur pada unggas berkorelasi dengan fekunditas. Faktor yang
mempengaruhi fekunditas telur adalah umur, kualitas pakan, pencahayaan
pada masa growing dan laying, iklim, serta adanya penyakit (Anonim, 2004;
Prabakaran, 2003; Ensminger et al., 1994).
Warna daging merupakan salah satu indikator penting dalam
pemilihan daging oleh konsumen. Daging unggas sangat mudah
terpengaruh oleh variabel zat pakan dan lingkungan tertentu. Preferensi
warna daging unggas tiap negara berbeda, sehingga warna daging yang
menarik bagi konsumen sangat penting bagi industri unggas (Toyomizu et
al., 2001).
Profil lipid darah memiliki peran penting dalam kualitas dan
performa carcass. Berdasarkan penelitian sebelumnya beberapa parameter
darah memiliki korelasi dengan derajat fatness pada broiler. Pengujian
serum lipid darah biasanya digunakan untuk menentukan hubungan antara
lemak abdominal dan serum lipid, menentukan pengaruh suatu zat terhadap
serum lipid, dan sebagai monitorik kesehatan umum individu (Khaki et al.,
2012; Tohala, 2010).
Salah satu upaya dalam peningkatan produktivitas puyuh yaitu
dengan menggunakan growth promote agent (GPA). Penggunaan mengenai
growth promote agent dalam industri unggas telah banyak dilakukan.
Penambahan zat seperti antibiotik kedalam pakan dapat meningkatkan
pertumbuhan, komsumsi pakan dan kesehatan. Namun hal tersebut
menimbulkan resiko yaitu terjadinya cross-resistance bahkan multi
resistance. Sehingga penggunaan zat tersebut sudah dilarang di dibeberapa
negara (Akbari dan Torki, 2013; Mehdipour et al., 2013).
Mikroalga merupakan organisme fotosintetik mikroskopis yang
dapat ditemukan di perairan tawar maupun air asin (Demirbas dan
Demirbas, 2010). Mikroalga mengandung berbagai macam karbohidrat,
lipid, peptida, vitamin, mineral, pigmen dan kandungan biomolekul lainnya.
Mikroalga dapat menigkatkan nilai nutrien pada makanan dan memiliki efek
3
kesehatan yang menguntungkan bagi manusia dan hewan (Kim &
Chojnacka, 2015).
Mikroalga mengandung berbagai suplemen makanan yang potensial
seperti asam lemak omega-3, asam eicosapentaenoic (EPA), asam
docosahexaenoic (DHA), dan klorofil (Kim, 2015). Pengunaan mikroalga
seperti Spirulina sp. sebagai suplemen telah direkomendasikan dan dapat
meningkatkan pertumbuhan serta kualitas karkas puyuh dengan optimasi
penambahan >4% (Cheong et al., 2014). Penambahan Chlorella 0,15 dan
0,5% pada pakan ayam fase grower dapat meningkatkan kenaikan berat
badan (An et al., 2016) dan dapat meningkatan produksi telur (Zeng et al.,
2012). Spirulina pada pakan broiler dapat menaikan intensitas warna merah
dan kuning. Pemberian Pophyridium pada pakan ayam dapat menurunkan
kadar total kolesterol pada lipid serum (Ginzberg et al., 2000; Toyomizu et
al., 2001)
Indonesia memiliki potensi mikroalga sangat besar. Namun
pemanfaatan mikroalga masih belum optimal di Indonesia khususnya pada
pakan puyuh. Salah satu mikroalga yang telah banyak dikulturkan di
Indonesia adalah Spirulina sp. dan Chlorella sp.. Berdasarkan hal tersebut
perlu dilakukan penelitian mengenai penambahan mikroalga Spirulina dan
Chlorella dalam pakan puyuh sebagai usaha dalam menggantikan pakan
komersil.
B. Permasalahan
Mikroalga mengandung berbagai nutrient seperti protein, asam
lemak omega-3, dan klorofil serta memiliki potensi sebagai GPA.
Penambahan mikroalga akan meningkatkan nilai nutriet pada pakan. Salah
satu pemanfaatannya yaitu pada pakan puyuh. Berdasarkan hal tersebut
didapatkan permasalahan:

Bagaimana pengaruh penambahan Spirulina dan Chlorella dalam
formulasi pakan terhadap pertumbuhan

Bagaimana pengaruh penambahan Spirulina dan Chlorella dalam
formulasi pakan terhadap fekunditas
4

Bagaimana pengaruh penambahan Spirulina dan Chlorella dalam
formulasi pakan terhadap warna dan kualitas daging

Bagaimana pengaruh penambahan Spirulina dan Chlorella dalam
formulasi pakan terhadap kadar lipid serum
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:

Mempelajari pengaruh penambahan mikroalga pada pakan
terhadap pertumbuhan puyuh.

Mempelajari pengaruh penambahan mikroalga pada pakan
terhadap fekunditas puyuh

Mempelajari pengaruh penambahan mikroalga pada pakan
terhadap warna daging, pH daging dan lemak abdominal
puyuh

Mempelajari pengaruh penambahan mikroalga pada pakan
terhadap kadar lipid serum puyuh
D. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai
pengaruh penambahan mikroalga terhadap pertumbuhan, fekunditas, warna
daging dan kadar serum lipid pada burung puyuh sehingga pakan formulasi
dengan mikroalga dapat digunakan untuk mengganti pakan komersial.
Download