Perkembangan PSAK 16022017 pengantar

advertisement
PERKEMBANGAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BERBASIS IFRS per 2016
1
Agenda
1.
Standar Akuntansi di Indonesia
2.
Perkembangan PSAK sd 2016
3.
Overview PSAK Baru
2
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS).
Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material:
“Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”
Laporan perusahaan
•
•
•
•
Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,
Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA
3
3
Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil
Menengarh (SAK EMKM)
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP
 IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi standar dan ditambahkan
standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
 Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur dan revisi beberapa standar.
 Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 dan ED PSAK 71 & ED PSAK 72.
 SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM
 Pada 26 Mei 2016: Revisi PSAK 108 Akuntansi Transasi Asuransi Syariah dan PSAK 101 LK Syariah
4
PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK 59 Perbankan Syariah
PSAK 31 Perbankan
PSAK 29 Pertambangan Minyak dan
Gas
PSAK 33 Pertambangan Umum
PSAK 32 Kehutanan
PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa
Telekomunikasi
PSAK 27 Akuntansi Koperasi
PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan
Jalan Tol
PSAK 9 Penyajian aktiva lancar dan
kewajiban lancar
PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana
PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
PSAK 12 Pengendalian Bersama
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK 11 Penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing
PSAK 39 Kerjasama Operasi
PSAK 17 Penyusutan
PSAK 21 Ekuitas
PSAK 40 Akuntansi Perubahan ekuitas
anak perusahaan
PSAK 41 Akuntansi waran
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
PSAK 47 Tanah
PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
PSAK 52 Mata uang Pelaporan
PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi
Utang Piutang Bermasalah
5
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
6
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari 2015
Pra PAI
1973
PAI
1973
Konvergensi
IFRS 20082012
Konvergensi
IFRS 20122014
8 Desember 2008
Komitmen mendukung
IFRS sebagai standar
akuntansi keuangan
global
Harmonisasi
IAS 1994-2007
Adopsi IAS mulai
PSAK 1994
Konvergensi
IFRS 2015
Mempertahankan gap
1 tahun dengan IFRS
7
Perkembangan PSAK
Efektif
< 2013
• PSAK
• Revisi PSAK
• 20 ISAK
• 15 PPSAK
Efektif
2014-2015
• 4 PSAK
• 9 Revisi PSAK
• 4 ISAK (2014)
• 1 PPSAK (2014)
IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IFRS 9 Financial Instruments
b. IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts
c. IFRS 15 Revenue from Contracts with
Customers
d. IFRS 16 Leases
Efektif 2016
• 1 PSAK baru
• 8 Amandemen PSAK
• 9 Penyesuaian PSAK
• 1 ISAK
Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
8
Penjelasan PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama
menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama
PSAK Revisi
• Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran, penyajian atau
pengunkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure draft
PSAK Amandemen
• Perubahan tidak signifikan misal PSAK 1 Revisi 2015 – eff 1 Jan 2017
• Didahului dengan pengeluaran ED
PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrowscope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan
prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Sebagai dampak dari perubahan PSAK lain
9
PSAK 2013 & 2014
NO IFRS
STATUS
1
IFRS 10: Consolidated Financial
Statements
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1
Jan 2015]
2
IFRS 11: Joint Arrangements
PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]
3
IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain [1 Jan 2015]
4
IFRS 13: Fair Value Measurement
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan
2015]
5
IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1
Jan 2014]
6
IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]
7
IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mining
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
[1 Jan 2014]
10
PSAK 2013 & 2014
NO IFRS
STATUS
1
IAS 1: Presentation of Financial
Statements
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
2
IAS 19: Employee Benefits
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
3
IAS 27: Separate Financial Statements
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
4
IAS 28: Investments in Associates and
Joint Ventures
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama [1 Jan 2015]
5
IAS 32: Financial Instruments:
Presentation
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian
[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
6
IAS 36: Impairment of Assets
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
7
IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement
(ED PSAK 71 Instrumen Keuangan)
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku
1 Jan 2015]
8
IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
9
IAS 12: Income Tax
PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
11
Perkembangan IFRS - setelah 1 Januari 2014
New IFRS / Revised IFRS / IAS :
•
•
•
•
IAS 41 Agriculture Amandemend (eff 1 Jan 2016)
IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (eff 1 Jan 2016)
IFRS 9 Financial Instruments (eff 1 Januari 2018)
IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (eff 1 Jan
2018)
• IFRS 16 Leases (eff 1 Jan 2019)
Discussion IASB:
•
•
•
•
Amendments IFRS 4 Insurance Contracts
Amendments Conceptual Framework
Amendments IFRS / IAS lain
Improvement IFRS / IAS lain
12
Perkembangan IFRS - setelah 2014
Amendments IFRS / IAS
• Amendments IFRS for SME ( 1 Jan 2017)
• Amendments IFRS 11 – Accounting for Acquisitions of
Interests in Joint Operation – 1 Jan 2016
• Amendments IAS 16 and IAS 38 – Clarification of Acceptable
Methods of Depreciation and Amortization – 1 Jan 2016
• Amendments IFRS 17- Equity Method in Separate Financial
Statements – 1 Jan 2016
Annual Improvement 2012- 2014 – 1 Jan 2016
•
•
•
•
IFRS 5 - Changes in method disposal
IFRS 7 – Servicing contracts applicable in interim F/S
IAS 19 – discount rate regional market issue
IAS 34 – Disclosure information elsewhere in interim report
13
Perkembangan IFRS - setelah 2014
Amendments IFRS / IAS
• Amendments IFRS 10; IFRS 12; IAS 28 – Investment entities:
Applying the Consolidated Exception ( 1 Jan 2016)
• Amendments IAS 1 – Disclosure Initiative – 1 Jan 2016
• Amendments IAS 162 – Recognition of Deferred Tax Assets
for Unrealized Loss – 1 Jan 2017
• Amendments IAS 7- Disclosure Initiative – 1 Jan 2017
Annual Improvement 2014- 2016
• IFRS 12 – Clarification of the scope of the standard – 1 Jan
2017
• IFRS 1 – Deletion of short-term exemptions for first time
adopters – 1 Jan 2018
• IAS 18 – Measuring an associate or joint venture at fair value
– 1 Jan 2018
14
Perkembangan IFRS - setelah 2016
Amendments IFRS / IAS
• Amendments IFRS 2 – Classification and Measurement of
Share-based Payment Transactions - eff 1 Jan 2018
• Amendments IFRS 4 – Applying IFRS 9 Financial Instruments
with IFRS 4 Insurance Contracts - eff 1 Jan 2018
• Amendments IAS 40 – Transfer of Investment Property - eff 1
Jan 2018
• IFRIC 22 – Foreign Currency Transactions and Advance
Consideration – 1 Jan 2018
15
PSAK 2015 - 1
Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan  amandemen
PSAK 3, 5, 60 dan 62 – eff 1 Jan 2017
• Klarifikasi penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas
urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan
pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan
Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri – eff 1 Jan 2016
• Penggunaan metode ekuitas sebagai salah satu metode
mencatat investasi pada entitas anak , ventura bersama dan
asosiasi dalam menyusun laporan keuangan tersendiri
Amandemen PSAK 15 : Entitas Investasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
• Klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas
investasi ketika kriteria terpenuhi
16
PSAK 2015 - 2
Amandemen PSAK 16 : Klarifikasi yang Diterima untuk
Penyusutan– eff 1 Jan 2016
• Memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkuraan
keusangan teknis atau komersial suatu aset.
• Penggunaan metode penyusutan yagn berdasarkan pada
Pendapatan adalah tidak tepat
Amandemen PSAK 16: Tanaman Produktif – eff 1 Jan 2018
• Aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif
(bearer plant) masuk dalam ruang lingkup PSAK 16
Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti Kontribusi
Pekerja – eff 1 Jan 2016
• Akuntansi kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang
tidak tergantung pada jumlah jasa (misal berdasarkan
prosentasi tetap dari gaji)
17
PSAK 2015 -3
Amandemen PSAK 19: Klarifikasi yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016
• Memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan
adalah dasar yang tidak tepat dalam mengukur manfaat
ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam keadaan
terbatas.
Amandemen PSAK 65 : Entitas Investasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
• Klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas
investasi ketika kriteria terpenuhi
PSAK 69 Agrikultur – ef 1 Jan 2018
• Mengatur tentang aset biologis dan produk agrikulutr
• Pengecualian untuk bearer plant  aset tetap
18
PSAK 2015 - 4
Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi – Eff 1 Jan 2016
• Mengklarifikasi pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika
kriteria tertentu terpenuhi
Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam
Operasi Bersama – eff 1 Jan 2016
• Seluruh prinsip PSAK 22 dan PSAK lain serta syarat pengungkapan
diterapkan untuk akuisisi kepentingan awal dalam operasi bersama
dan akuisisi tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak
bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK 66
PSAK 66: Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
– eff 1 Jan 2016
• Mengklarifikasi pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketiga
kriteria terpenuhi
19
ISAK 2015 - 5
ISAK 30 Pungutan – Eff 1 Jan 2016
• Merupakan interpretasi PSAK 57 yang mengklarifikasi
akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan selain pajak
penghasilan yang berada dalam lingkup PSAK 46 serta denda
lain kepada pemerintah atas pelanggaran peraturan.
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi – Eff
1 Jan 2017
• Memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan dalam
definisi properti investasi (PSAK 13)
• Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti
investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik
fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan
yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang
melekat pada aset.
20
PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual Improvements cycle
2010 – 2012 dan Annual Improvements cycle 2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada
dasarnya merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrowscope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
Penyesuaian PSAK
Tanggal
Efektif
PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi
1 Januari
2016
PSAK 7 (Penyesuaian 2015) menambahkan persyaratan pihak-pihak
berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan
oleh entitas manajemen
PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
PSAK 7 (Penyesuaian 2015) menambahkan persyaratan pihak-pihak
berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan
oleh entitas manajemen
1 Januari
2016
21
PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian PSAK
Tanggal
Efektif
PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi
1 Januari
2016
PSAK 13 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi bahwa PSAK 13 dan
PSAK 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK 13 untuk
membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri.
Entitas juga dapat mengacu pada PSAK 22 sebagai pedoman apakah akuisisi
properti investasi merupakan kombinasi bisnis.
PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap
PSAK 16 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait
model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi,
jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya
PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud
PSAK 19 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi pada paragraf 80 terkait
model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi,
jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
1 Januari
2016
1 Januari
2016
22
PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian PSAK
Tanggal
Efektif
PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis
PSAK 22 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi ruang lingkup dan kewajiban
membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen
keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas.
1 Januari
2016
PSAK 22 (Penyesuaian 2015) juga mengakibatkan dampak penyesuaian
terhadap PSAK sebagai berikut:
- PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
- PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi dan Kesalahan
PSAK 25 (Penyesuaian 2015) memberikan koreksi editorial pada PSAK 25
paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif.
1 Januari
2016
23
PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian PSAK
Tanggal Efektif
PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 53 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi definisi kondisi vesting
dan secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa.
1 Januari 2016
PSAK 68 (Penyesuaian 2015):Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi bahwa pengecualian
portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar
kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto,
diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-keuangan)
dalam ruang lingkup PSAK 55.
1 Januari 2016
24
PSAK 2016 – 28 September
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyusunan Laporan Keuangan
(eff pada saat terbit)
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas,
serta perubahan sumber daya dan klaim
BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN
• Untuk ditambahkan
BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA
• Karakteristik kualitatif
• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat
• Karakteristik peningkat: terbanding; terverifikasi; tepatwaktuan; terpaham.
• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna
BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA
• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep
pemeliharaan modal dan penetapan laba
25
Amandemen PSAK 2016 – 28 September 2016
Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas – Eff 1 Jan 2018
• Menyediakan entitas menyediakan pengungkapan untuk
mengevaluasi perubahan liabilitas dari aktivitas pendanaan yang
timbul dari dari arus kas maupun non kas
Amandemen PSAK 46 Pajak Penghasilan – Eff 1 Jan 2018
• Ilustrasi mengklarifikasi perbedaan temporer dapat dikurangkan
yang timbul dari aset instrumen utang
• Mengklarifikasi laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer dapat dimanfaatkan.
• Pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak
tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan.
• Esrimasi laba kena pajak masa depan dapat mencakup beberapa
aset entitas melebihi jumlah tercatatnya
26
Penyesuaian PSAK 2016 – 28 September 2016
PSAK 3 Laporan Interim – eff 1 Jan 2017
• Pengungkapan harus dicantumkan dalam LK melalui referensi silang.
• Jika pengguna LK tidak dapat mengakses referensi silang maka laporan
keuangan interim dianggap tidak lengkap
PSAK 24 Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017
• Pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan
denominasi mata uang obligasi dan bukan berdasarkan negara obligasi
tersebut berada
PSAK 58 Aset Dimiliki untuk Dijual – eff 1 Jan 2017
• Perubahan metode pelepasan dari rencana awal bukan pelepasan baru.
• Perubahan metode pelepasan tidak mengubah tanggal klasifikasi
sebagai aset atau kelompok lepasan
PSAK 60 Pengungkapan Instrumen Keuangan – eff 1 Jan 2017
• Entitas harus menilai sifat imbalan kontrak untuk menentukan apakah
entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan
27
ED PSAK 2016 - DES
ED Amandemen terhadap PSAK 62: Kontrak
Asuransi - ED PSAK 71: Instrumen Keuangan
dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi
ED ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar
Akuntansi Keuangan
ED PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan
28
PSAK 69
•
•
•
•
•
•
•
Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi
biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk
dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
Aset biologi (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus
yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur
secara andal.
Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya
melalui proses amortisasi.
Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen  biaya perolehan persediaan.
29
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak
Tujaun perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas yang timbul
dari pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2016.
Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK dan SAK ETAP
Entitas memilih Kebijakan Akuntansi :
• Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25 Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan
(Bab 9.3 SAK ETAP)  koreksi atas saldo laba dan penyajian kembali
(restatement).
• Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan
liabilitas sebesar jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat
Keterangan Pengampunan Pajak.
30
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak
Pengakuan
• Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak mengakui jika
tidak memenuhi SAK
• Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan
Pengukuran pada Pengakuan Awal
• PSAK 25  nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadi
• Opsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan
Pengukuran setalah Pengakuan Awal
• PSAK 25 dan Opsi PSAK 70  sesuai PSAK yang berlaku
• Opsi PSAK 70  dapat melakukan pengukuran kembali aset dan
liabilitas TA, sehingga sesuai dengan PSAK  reklasifikasi ke aset
dan selisihnya diakui di tambahan modal disetor
Biaya tebusan  beban pada tahun berjalan (Surat keterangan
dikeluarkan)
31
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak
Penyesuaian
• Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak diakui akibat tax
amnesty dihapuskan  laba rugi
Penyajian
• PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset
• Opsi PSAK 70  Aset pengampunan pajak sesuai karakteristik aset Aset
lancar atau tidak lancar / liabilitas jangka pendek / jangka panjang
• Jika tidak dapat diklasifikasikan  Aset Lancar dan Liabilitas jangka
panjang
• Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai dengan SAK
Pengungkapan
• Tanggal surat keterangan
• Nilai yang diakui dalam Surat Keterangan
32
Ringkasan Perubahan
ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan PSAK 55, Direncanakan Efektif 1 Januari 2019
• Adopsi IFRS 9, Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh
diterapkan lebih dahalu
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model
Menggunakan metode expected losses dalam perhitungan
penurunan nilai aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi lindung nilai
33
ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Perubahan format mengikuti IFRS:
–
–
–
–
–
–
–
Bab 1
Tujuan
Bab 2
Ruang Lingkup
Bab 3
Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
Bab 4
Klasifikasi
Bab 5
Pengukuran
Bab 6
Akuntansi Lindung Nilai
Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2019
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue
from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena
belum diadopsi
– Ketentuan transisi
34
ED PSAK 72
• PSAK 72 merupakan adopsi atas Revenue from contracts with
customers effective 2018, kecuali:
– Item terkait dengan IFRS 16 Leases (karena belum diadopsi)  hak
penggunaan aset
– Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada
• Standar ini bersifat principles based
• Standar komprehensif karena mengatur semua jenis
Pendapatan yang terkait dengan kontrak pelanggan sehingga
menghilangkan standar yang lain.
35
PSAK yang Digantikan
PSAK 23: Pendapatan
PSAK 34: Kontrak Konstruksi,
ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,
ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan
PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.
36
ED PSAK 72
Standar
Lampiran A - Daftar Istilah
Lampiran B – Pedoman Penerapan
Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi
Contoh Ilustratif
Lampiran D – Penyesuaian terhadap Pernyataan Lain
37
ED PSAK 72
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak,
identifikasi dan penyelesaian kewajiban
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan
Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan
penurunan nilai
Penyajian
Pengungkapan
38
ED PSAK 72
Tahapan dalam Pengakuan
Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan ;
Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;
Menentukan harga transaksi;
Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban
pelaksanaan;
Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan.
39
IFRS 15 Revenue Recognition
• Joint project between IASB and FASB,
• Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition.
• To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and
will improve comparability in the ‘top line’
• IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction contracts, IAS 18
Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes, IFRIC 15 Agreements for the
Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31
Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services.
• A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if all the following
conditions are met: [IFRS 15:9]
– the contract has been approved by the parties to the contract;
– each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be
identified;
– the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified;
– the contract has commercial substance; and
– it is probable that the consideration to which the entity is entitled to in exchange for
the goods or services will be collected
40
IFRS 15 Revenue Recognition
The framework five steps
Identify the contract(s) with the customer
Identify the performance obligations in the contract
Determine the transaction price
Allocate the transaction price
Recognise revenue when a performance obligation is satisfied
41
IFRS – ED Conceptual Framework
CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING
CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION
• Fundamental: relevance & representation faithfulness
• Enhancing: comparability, verifiability, timelines, understandability
CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY
CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS
• Asset, liability, equity, income and expense
CHAPTER 6—MEASUREMENT
• Historical, current value, fair value, value in used & fulfilment value
CHAPTER 7—PRESENTATION AND DISCLOSURE
CHAPTER 8—CONCEPTS OF CAPITAL AND CAPITAL MAINTENANCE
42
IFRS 16 Leases
• Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahalu
• Dikeluarkan Juli 2015
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas
Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran sewa,
disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan
Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba
rugi komprehensif
43
43
SAK EMKM
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS MIKRO, KECIL, MENENGAH
44
SAK EMKM
Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA
VIII 8 Desember 2016
Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab  isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi
contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual 
bukan bagian dari standar
45
46
Perbedaan SAK ETAP - 1
• Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5 laporan keuangan:
– Laporan Laba Rugi
– Laporan Posisi Keuangan
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Dalam kebijakan akuntansi, tidak memperkenankan penggunaan standar
lain di luar SAK EMKM.
• Penilaian menggunakan historical cost.
• Beberapa pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi, anak
perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal
pelaporan, mata uang fungsional, property investasi.
• Tidak ada pengaturan khusus untuk pengungkapan, sesuai bab 6
pengungkapan diperlukan jika informasi relevan
46
47
Perbedaan SAK ETAP 2
• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi
• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi
mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi
atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan
• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur
sebesar harga perolehan.
• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak
ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.
• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset
tetap sendiri.
• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan
hanya dengan metode garis lurus dan saldo menurun
47
48
Perbedaan SAK ETAP 3
• Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk
perusahaan perorangan / firma
• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui
aset tak berwujud.
• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas moneter
dalam valuta asing pada tanggal pelaporan, diukur dengan kurs pada
tanggal transaksi.
• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup diungkapkan jika
material.
• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)
• Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.
48
ISI PENGATURAN
.
.
• Bab 1 Ruang Lingkup
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 5 Laporan Laba Rugi
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan
Kesalahan
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 9 Persediaan
• Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama
• Bab 11 Aset Tetap
• Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 18 Tanggal Efektif
49
RUANG LINGKUP
Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan
menengah
• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro,
kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturut-turut.
Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan
entitas tersebut menyusun laporan keuagnan dengan
menggunaan SAK EMKM
1
50
Dwi Martani - 081318227080
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
51
51
Download