pemberdayaan wanita tuna susila pcm krembangan

advertisement
Berita : Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
PEMBERDAYAAN WANITA TUNA SUSILA
PCM KREMBANGAN
Senin, 01-04-2013
Krembangan- Program Pemerintah baik pusat lewat Kemensos, Gubernur Jawa
Timur maupun Walikota Surabaya yang berharap agar Provinsi Jawa Timur bebas dari Lokalisasi
WTS (Wanita Tuna Susila) atau Lokalisasi Prostitusi tahun 2014 berlangsung dimulai dari Kota
metropolitan Surabaya sebagai kota besar kedua setelah Jakarta dimulai dari gerbong penutupan
lokalisasi bisnis esek-esek tersebut dari Kecamatan Krembangan – Kota Surabaya yang berlanjut
sampai ke Dolly. Kecamatan Krembangan yang ada 2 lokalisasi di RW 4 Bangunsari Kelurahan
Dupak dan RW 6, RW 9 Tambakasri Kelurahan Morokrembangan. Bangunsari yang awal berdiri
lokalisasi tahun 1970-an dengan jumlah WTS sebanyak 4 ribuan berkurang tajam sejak tahun
1990-an hingga tahun 2012 tersisa 200-an WTS. Dan pada tanggal 21 Desember 2012 bersama
Walikota Surabaya Ir. Tri Risma Harini, MT bersama Muspida Plus, MUI Jawa Timur, Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat, RW dan RT mendeklarasikan Bangunsari bebas dari Prostitusi.
Dari Bangunsari berlanjut ke wilayah Tambakasri atau yang sering disebut Kermil yang
berdiri jadi lokalisasi sama dengan Bangunsari sekitar tahun 1970-an dengan jumlah WTS sekitar
3 ribuan yang saat ini tersisa pada Bulan Januari 2013 ada sekitar 300-an WTS dan menurut
Program Dinas Sosial Kota Surabaya akan ditutup pada bulan April 2013. Program penutupan
Lokalisasi yang digelar Pemerintah berjalan dikarenakan diberikan stimulus dana untuk para WTS
sebesar Rp. 3 juta dan untuk mucikari/germo mendapatkan stimulus Rp. 10 juta dana ini dari
Kemensos RI dan APBD Provinsi Jawa Timur.
Namun jumlah anggaran Rp. 3 juta tersebut tidaklah mencukupi untuk usaha para WTS
dan Mucikari, sehingga bila ada pemulangan WTS kedaerah asal banyak yang tidak kembali malah
menjadi WTS didaerah lain, Misalkan ke Kalimantan dan Papua. Persoalan ekonomi dan hutang
yang sering dialami WTS serta skill atau SDM yang ada sampai ada yang tidak bisa baca tulis
mengakibatkan perlu adanya pelatihan dan pemberdayaan.
Pemerintah hendaknya selalu mengutamakan Pelatihan usaha dan pemberian modal usaha
sebelum melakukan penutupan Lokalisasi baik kepada WTS atau Mucikari serta juga bagi warga
yang berdampak usahanya atas penutupan lokalisasi tersebut. Sebab kebanyakan lokalisasi WTS
hampir berdamping dengan warga, misalkan warga yang punya usaha toko pracangan, warung
kopi, loundry, isi pulsa dll.
Persoalan ini seharusnya menjadi kepedulian kita bersama. Untuk itu peran serta Ormas,
LSM dan Pihak lainnya sangat diperlukan. Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)
Krembangan bersama ‘Aisyiyah dengan dibantu dana oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah
dan Pimpinan Daerah serta bantuan 2 rombong dari Fast Chicken milik Ustad Zainul Buduran –
Sidoarjo. Hasil kunjungan Ketua Umum Prof. DR. H.M. Din Syamsuddin di PCM Krembangan
tanggal 18 Desember 2012, maka PCM Krembangan mendapatkan dana bantuan sehingga PCM
membentuk Pokja Pemberdayaan Perempuan dengan Ketua Untung Suhartono, SE (Wakil dari
PCM) dan Hj. Endang Agus Santoso (Wakil dari PCA) dengan program awal melakukan pelatihan
usaha dan melakukan konseling pendampingan kepada WTS yang akan taubat dan berminat
melakukan usaha.
Dari jumlah 75 orang yang dilakukan pembinaan ada 9 orang yang sudah berdiri usaha
yaitu : Warung Makan Mbak Shella Jl. Dupak Bangunsari, Jual Es Degan Mbak Ninik Jl. Tambak
Asri, Jualan Sayur keliling Bu Lamina Jl. Tambak Asri, Usaha Loundry Pakaian Mbak Muning Jl.
Tambak Asri, Usaha Loundry Pakaian Mbak Darsini Jl. Tambak Asri, Rombong Lontong Mie
Mbak Darsina Jl. Dupak Bangunsari, Rombong Penyetan Mbak Endang Jl. Dupak Bangunsari dan
Warung Nasi Mbak Ririn Jl. Lasem. Dan pada hari Selasa 26 Maret 2013 pemberian secara
simbolis peralatan usaha sewa stand dan dana modal usaha diberikan oleh Ketua PWM Jawa Timur
Prof. DR. Thohir Luth didampingi Dr. Sukadiono, Drs. Saifuddin Zaini dan Ir. Tamhid Mashudi
berlangsung meriah yang juga dihadiri oleh Walikota yang diwakili Asisten Kesejahteraan Rakyat
Drs. Eko Haryanto, Dinas Sosial Kota Surabaya Drs. Dedy Sosialisto, Dinas Sosial Jawa Timur,
Camat Krembangan Drs. Sumarno, Lurah Dupak Solikin dan Lurah Morokrembangan Djauhri
Sugianto serta Tokoh Masyarakat.
Selain pemberian peralatan modal usaha juga diadakan gebyar bazaar mantan WTS binaan
Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah Krembangan serta juga diadakan penutupan
Rumah Panti Pijat Sriana Jl. Dupak Bangunsari No. 44 yang dikontrak oleh PCM yang akan dialih
fungsikan menjadi Rumah Ekonomi Kreatif yaitu rumah usaha dan rumah pusat pelatihan bagi
warga dan khususnya bagi mantan WTS. Penutupan panti pijat dengan menarik benner besar
menutupi rumah panti pijat dengan penarik tali utama oleh Ketua PWM Jawa Timur Prof. DR.
Thohir Luth didampingi Dr. Sukadiono, Drs. Saifuddin Zaini, Asisten Kesejahteraan Rakyat Drs.
Eko Haryanto, Dinas Sosial Kota Surabaya Drs. Dedy Sosialisto, Dinas Sosial Jawa Timur, Camat
Krembangan Drs. Sumarno, serta Ketua PCM Krembangan H.M. Arif An, S.H.
Pemberdayaan sangatlah berat, memberikan pendidikan ketrampilan bagi mantan WTS
tidaklah mudah. Pendamping Pokja yang terdiri dari PCM, majelis, dan PCA sangat luar biasa
kerjanya, memberikan semangat dengan tidak pernah henti, memberikan motivasi hidup yang
lebih baik. Tantangan dan hambatan baik internal maupun eksternal sering dialami. Program
pemberdayaan WTS sangat jarang digarap oleh ormas Islam karena masih banyak yang
beranggapan bahwa mantan WTS adalah orang haram, tidan suci dan masuk neraka. Padahal
mantan WTS sangatlah baik karena sudah tobat dibandingkan dengan mantan Ustad yang
terjerumus kedalam kemaksiatan meminjam istilah Prof. Din Syamsuddin saat berdialog dengan
WTS Bangunsari dan Kermil. Masukan dan sumbangsih pemikiran dari semua pihak sangat kami
harapkan. Alhamdulillah kampus terbesar Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas
Muhammadiyah Surabaya merespon program pemberdayaan. Khususnya UMM Malang akan
segera membantu mendesain dan merenovasi Rumah Ekonomi Kreatif (REK) dan akan
memberikan pelatihan usaha serta akan mengirimkan 30 mahasiswa untuk KKN di PCM
Krembangan. Semoga semua dukungan semua pihak dan berjalan dengan baik. Dan para mantan
WTS binaan PCM Krembangan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan rejekinya yang halal
bertambah. (Sutikno,S.Sos/Sekretaris PCM Krembangan)
Download