A. Dasar Pembentukan Organisasi

advertisement
Pemerintah Kabupaten Berau
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional telah mendorong Pemerintah Daerah
Kabupaten Berau untuk melibatkan seluruh pihak baik pihak Pemerintah Daerah
itu sendiri, pihak swasta, pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta pihak
masyarakat dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Kabupaten Berau 2011-2015.
Tujuan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Berau Tahun 2011-2015 adalah membentuk susunan rencana
dan program pembangunan yang optimal serta berkesinambungan dalam satuan
waktu 5 (lima) tahun ke depan didasarkan pada kecenderungan perkembangan
wilayah Kabupaten yang lalu, posisi wilayah Kabupaten dalam konteks wilayah
lebih luas dan aspirasi masyarakat ke masa depan, berpedoman pada RPJP Nasional
dan memperhatikan RPJM Nasional serta RPJP Daerah dan RPJM Daerah Provinsi
Kalimantan Timur.
Untuk menjamin terlaksanannya seluruh kegiatan pembangunan Daerah
yang
mengarah
pada
tujuan
otonomi
pembangunan
sebagaimana
yang
diamanatkan dalam RPJM tersebut, maka sangat diperlukan adanya transparansi
dan akuntabilitas seluruh kegiatan pembangunan secara bertahap namun pasti
adanya tekat bersama untuk memberdayakan diri dan didukung oleh kwalitas
peran serta masyarakat dalam menentukan arah kebijakan pembangunan Daerah
yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan ciri serta karaktaristik Daerah
Kabupaten Berau.
Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dari RPJM maka diperlukan
suatu instrumen yang dapat menjadi tolak ukur dari pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah ditetapkan dalam RPJM.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun
berdasarkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
1
Pemerintah Kabupaten Berau
Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian
kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi
pemerintah. Laporan kinerja merupakan pelaksanaan program dan kegiatan
sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMD). Dengan semangat “BERAU BATIWAKAL” maka Pemerintah Kabupaten
Berau membuat laporan Kinerja Instansi Kinerja Instansi Pemerintah tahun
anggaran 2014.
A. Dasar Pembentukan Organisasi
Dasar pembentukan Pemerintah Kabupaten Berau adalah Undang –
undang Nomor 27 Tahun 1959 ( Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72 )
tentang Penetapan Undang – Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953
Nomor 9 ).
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pemerintah Kabupaten
Berau juga berpedoman kepada:
1. Undang-undang No.
25
Tahun
2004
tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1996 tentang Pembentukan 13 (tiga
belas) Kecamatan di Wilayah Kabupaten Dati II Kutai, Berau, Bulungan,
Berau, Kotamadya Daerah
Tingkat II Samarinda dan Balikpapan dalam
Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Timur (Lembaran Negara
Tahun 1996 Nomor 56)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
2
Pemerintah Kabupaten Berau
6. Peraturan
Pemerintah
No.
56
Tahun
2001
tentang
Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
B. Stuktur Organisasi
Pemerintah Kabupaten Berau telah mengimplementasikan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 57 tahun 2007 sejak
tahun 2008 dengan terbitnya beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Berau yaitu:
1.
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau yang telah dilakukan perubahan
dengan Peraturan Daerah No 16 Tahun 2012 tentang Perubahan Pertama Atas
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau sebagaiman telah dilakukan
perubahan terakhir dengan Peraturan Daerah No 15 Tahun 2013 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau.
2.
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Kecamatan Dan Kelurahan Kabupaten Berau
3.
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Berau yang telah
dilakukan perubahan dengan Peraturan Daerah Nomor. 4 Tahun 2011 tentang
Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten
Berau.
4.
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Dinas Daerah Kabupaten Berau telah dilakukan perubahan dengan Peraturan
Daerah No 16 Tahun 2013 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah
Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Berau
5.
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Kabupaten Korpri Berau.
6.
Peraturan Daerah 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Pelaksana Harian Badan Narkotika Kabupaten Berau.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
3
Pemerintah Kabupaten Berau
Adapun perangkat daerah yang ada di Kabupaten Berau adalah sebagai
berikut :
1. Sekretariat
a. Sekretariat Daerah
b. Sekretariat DPRD
c. Sekretariat Korpri
2. Dinas
a. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan
b. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
c. Dinas Kesehatan
d. Dinas Pertanian Tanaman Pangan
e. Dinas Perkebunan
f. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
g. Dinas Pertambangan dan Energi
h. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
i.
Dinas Pendidikan
j.
Dinas Kelautan dan Perikanan
k. Dinas Perumahan dan Tata Ruang
l.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
m. Dinas Kehutanan
n. Dinas Pekerjaan Umum
o. Dinas Sosial
p. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
q. Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
4
Pemerintah Kabupaten Berau
r. Dinas Pemuda dan Olah Raga
s. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
3. Badan
a. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
c. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT)
d. Badan Lingkungan Hidup
e. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung
g. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3)
h. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
i.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
j.
Inspektorat
k. Rumah Sakit Umum dr. Abdul Rivai
4. Kantor
a. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
b. Kantor Arsip dan Dokumentasi
c. Kantor Perpustakaan Umum Daerah
5. Perangkat Daerah lainnya
a. Kecamatan
b. Kelurahan
C. Kondisi Umum Wilayah
1. Letak geografis
Kabupaten Berau merupakan salah satu Kabupaten strategis di bagian
utara Propinsi Kalimantan Timur. Ibu kota Kabupaten berada di Tanjung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
5
Pemerintah Kabupaten Berau
Redeb, yang berjarak 462 km dari Samarinda. Wilayah Kabupaten Berau
berada di daerah tropis dengan posisi geografi 1º- 2º33’ LU dan 116º - 119º
BT.
Kondisi alam Kabupaten Berau didominasi oleh wilayah daratan, yang
luasnya mencapai sekitar 70% dari luas wilayah 34.127 km2 yang terdiri
dari daratan 21.951,71 km2 dan lautan 11.962,42. Luasan tersebut setara
dengan 11,45 % dari luas total Propinsi Kalimantan Timur. Jurisdiksi
Kabupaten Berau yang berwujud perairan hanya terdapat di sebelah timur.
Secara administratif Kabupaten Berau sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten Bulungan, sebelah selatan dengan Kabupaten Kutai Timur,
sebelah barat dengan Kabupaten Bulungan, dan sebelah Timur dengan laut
Sulawesi.
2. Topografi
Bentang daratan Kabupaten Berau didominasi oleh topografi selang
ketinggian 100 - 500 m (42,39%). Setelah itu, 26,45 % merupakan bentang
daratan dengan selang ketinggian 25 - 100 m. Sisanya terbagi sebagai daerah
dengan selang ketinggian antara 8 - 25 m (8,23 %), dan selang ketinggian 0 7 m (3,75 %).
Bentang
daratan
Kabupaten
Berau
didominasi
oleh
tingkat
kemiringan > 40%, yang mencapai 51,39% luas daratan. Selang kemiringan
berikutnya yang cukup dominan adalah 15 - 40% (29,52% dari luas daratan)
dan 2 - 5% (14,25%).
Dengan demikian daerah yang datar (0 - 2%),
terutama di kawasan pesisir, hanya 4,8 % dari luas daratan Kabupaten
Berau. Kondisi topografi secara umum datar (di daerah pesisir), landai
sampai bergelombang (wilayah dataran rendah <100 meter) dan berbukit
(pegunungan). Daerah dengan ketinggian di atas 1000m hanya sedikit di
wilayah perbukitan dan gunung.
Keadaan Topografi Kabupaten Berau bervariasi berdasarkan bentuk
relief, kemiringan lereng dan ketinggian dari permukaan laut. Wilayah
daratan tidak terlepas dari gugusan bukit dan perbukitan yang terdapat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
6
Pemerintah Kabupaten Berau
hampir di seluruh wilayah kecamatan, terutama Kecamatan Kelay yang
membentang perbukitan batu kapur memanjang dari hampir mencapai 100
Km. Selanjutnya di Kecamatan Tabalar terdapat perbukitan dan yang
tertinggi dikenal dengan nama Bukit Padai.
Sebagai salah satu pintu gerbang pembangunan di wilayah Propinsi
Kalimantan Timur bagian utara, Kabupaten Berau juga dikenal sebagai
penghasil kayu dan hasil hutan lainnya dan penghasil emas hitam (batu
bara), Kabupaten Berau mempunyai puluhan sungai yang tersebar pada
hampir semua Daerah Kecamatan dan merupakan sarana angkutan utama
disamping angkutan darat.
Daerah pesisir Kabupaten Berau terletak di Kecamatan Tabalar,
Biatan, Talisayan, Biduk-Biduk dan Pulau Derawan serta Maratua yang
secara geografis berbatasan langsung dengan lautan. Khusus Kecamatan
Pulau Derawan dan Maratua terkenal sebagai daerah tujuan wisata yang
dimana bawah lautnya memiliki panorama yang indah, dan terdapat
beberapa gugusan pulau sebagai habitat penyu yang merupakan tempat yang
potensial untuk wisata bahari.
3. Fisiografi
Liputan satuan fisiografi yang ada di wilayah Kabupaten Berau adalah
sebagai berikut :

Daerah rawa pasang surut (tidal swamp) : dearah rendah tepi pantai yang
selalu dipengaruhi oleh air laut, ditumbuhi hutan mangrove dan nipah.
Bentuk wilayah datar, variasi lereng < 2% dan perbedaan tinggi < 2
meter.

Dataran alluvial (alluvial plain) : dataran yang terbentuk dengan proses
pengendapan, di daerah muara atau pedalaman. Bentuk wilayah datar,
lereng < 2% dan perbedaan tinggi < 1 meter.

Daerah rawa (swamp) : daerah banjir yang selalu tergenang air, rawa
bergambut dan atau dataran banjir berawa di lembah sempit, dengan
bentuk wilayah datar, variasi lereng < 1% dan beda ketinggian < 1 meter.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
7
Pemerintah Kabupaten Berau

Daerah lembah alluvial (alluvial valley) : daerah datar di lembah (kirikanan) jalur aliran sungai dengan atau tak berbukit. Bentuk wilayah
datar dengan variasi lereng kurang dari 2%, beda ketinggian < 1 m.

Daerah dataran (plain) : daerah dataran endapan, dataran karst, dataran
vulkanik, dataran batuan metamorf, dataran basalt dan ultra basalt
dengan bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit, lereng 2 – 4%,
selisih ketinggian < 50 m.

Daerah bukit (Hill) : daerah bukit endapan dan ultra basalt, system
punggung sedimen, metamorf dan kerucut yang terpotong dengan pola
drainesa radial. Bentuk wilayah bergelombang sampai agak bergunung,
variasi lereng 16 – 60% dan beda ketinggian 50 – 100 m.

Daerah gunung (Mountain) yaitu gunung endapan basalt dan ultra basalt,
gunung batu pasir dengan lereng terpotong, punggung dan gunung karst
yang permukaannya tidak rata. Sistem punggung granit dan metamorf
dan gunung stratovulkanik yang tererosi dengan pola drainase radial.
Bentuk wilayah bergunung, agak berbukit sampai bergunung dengan
variasi lereng 26 – 60 % dan beda ketinggian >300m.
Tabel 1.1
Luas masing-masing satuan fisiografi
wilayah Kabupaten Berau
No.
Satuan Fisiografi
1
Rawa Pasang Surut (tidal swamp)
2
Dataran Alluvial (Alluvial plain)
3
Rawa – rawa (Swamp)
4
Lembah Alluvial (Alluvial vallyey)
5
6
Luas
%
63.515,48
2,99
165.517,91
7,99
13.440,13
0,63
8.671,06
0,41
Dataran (plain)
567.545,59
26,72
Perbukitan (Hill)
476.523,60
22,44
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
8
Pemerintah Kabupaten Berau
7
Pegunungan (Mountain)
8
Lain-lain (sungai)
Total
822.628,75
38,73
6.157,48
0,29
2.124.396,00
100
Dalam bentang alam seperti dijelaskan di atas mengalir 21 sungai
besar dan kecil. Panjang sungai-sungai tersebut sangat beragam, antara
puluhan hingga beberapa ratus kilometer. Sungai terpendek adalah Sungai
Inaran (22 km), dan sungai terpanjang adalah Sungai Berau (292 km).
Jumlah sungai yang demikian banyak menjadikan transportasi sungai
merupakan salah satu moda transportasi yang penting di Kabupaten Berau.
4. Iklim
Letak Geografis Kabupaten Berau yang dekat dengan Garis
Khatulistiwa menjadikan daerah ini memiliki iklim tropis. yang akan
memiliki curah hujan tinggi dengan hari hujan merata sepanjang tahun.
Intensitas penyinaran matahari yang tinggi menjadikan suhu udara relatif
tinggi sepanjang tahun dengan kelembaban udara yang tinggi pula.
Sebagai daerah dengan iklim tropis Kabupaten Berau memiliki dua
musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Kedua musim tersebut
diselingi dengan masa peralihan yang umumnya disebut masa pancaroba.
Pada musim peralihan tersebut curah hujan masih relatif banyak. Namun
demikian kondisi alam Kabupaten Berau yang masih dikelilingi oleh hutan
tropis yang masih lebat menjadikan daerah ini menunjukan sifat sebagai
daerah hutan hujan tropis dengan curah hujan yang relatif merata sepanjang
tahun. Dengan hari hujan yang hampir sama setiap bulannya. Hal ini
didorong oleh kelembaban udara yang tinggi dan daerah perairan yang
masih luas.
Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan
Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan November sampai
dengan bulan April.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
9
Pemerintah Kabupaten Berau
5. Kependudukan
Penduduk Kabupaten Berau dari tahun ke tahun mengalami kenaikan
yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk
Kabupaten Berau Tahun 2000 dan tahun 2010 yang semakin meningkat.
Kenaikan dan perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Berau terjadi
dan tak ubahnya dengan daerah-daerah lain yaitu dikarenakan semakin
banyaknya penduduk yang datang (migrasi) dan diikuti oleh banyaknya
kelahiran. Meningkatnya migrasi penduduk yang datang di Kabupaten Berau
dikarenakan semakin banyaknya lapangan pekerjaan yang menjadi daya
tarik tersendiri bagi pencari kerja khususnya di sektor pertambangan. Pada
periode 2010-2013 pertumbuhan penduduk di Kabupaten Berau sebesar
12,56 persen. Kecamatan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah
Kecamatan Teluk Bayur sebesar 15,56 persen, sedangkan kecamatan yang
mengalami pertumbuhan terendah adalah Kecamatan Biduk‐ Biduk sebesar
1,97 persen.
Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Berau meningkat
menjadi 201.565 sedangkan pada tahun 2013 jumlah penduduk mencapai
193.831 dan pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Berau sebesar
191.807 jiwa. Berarti dalam satu tahun tersebut penduduk Kabupaten Berau
telah bertambah sekitar 1.060 jiwa setiap bulannya. Penambahan penduduk
sebesar 2.024 jiwa atau sebesar 1,05 % Penambahan atau perkembangan
penduduk tak sebesar tahun 2011 yang sebesar 7,11 %. Namun didalam
teori Population Penduduk bukan hanya penambahan yang mempengaruhi
perubahan penduduk akan tetapi ada 4 faktor yang mempengaruhinya yaitu
Kelahiran, Kematian Datang dan Pindah yang disebut Mutasi penduduk. Hal
ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk Kabupaten Berau Tahun 2000
dan tahun 2010 yang semakin meningkat. Kenaikan dan perkembangan
jumlah penduduk di Kabupaten Berau terjadi dan tak ubahnya dengan
daerah-daerah lain yaitu dikarenakan semakin banyaknya penduduk yang
datang (migrasi) dan diikuti oleh banyaknya kelahiran. Meningkatnya
migrasi penduduk yang datang di Kabupaten Berau dikarenakan semakin
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
10
Pemerintah Kabupaten Berau
banyaknya lapangan pekerjaan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi
pencari kerja khususnya di sektor pertambangan.
Berdasarkan tabel 1.1 jumlah penduduk di kecamatan Kabupaten
Berau yang tertinggi adalah Kecamatan Tanjung Redeb yang juga merupakan
Ibu Kota Penduduk / Population Kabupaten yaitu sebesar 71.459 jiwa,
sementara itu di ikuti Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Teluk Bayur
masing- masing sebesar 26.594 jiwa dan 23.801 jiwa. Sedangkan kecamatan
Maratua memiliki jumlah penduduk yang lebih kecil dibandingkan dengan
kecamatan lainnya, yaitu sebesar 3.310 jiwa. Akan tetapi luas wilayah
Kecamatan Maratua lebih besar dibandingkan dengan 8 kecamatan lainnya.
Kecamatan Kelay sendiri yang memiliki luas wilayah terbesar di Kabupaten
Berau hanya memiliki jumlah penduduk sebesar
4.784 jiwa. Hal ini
disebabkan karena persebaran penduduk di Kabupaten Berau yang tidak
merata.
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin
Tahun 2013
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
RASIO
JENIS
KELAMIN
PENDUDUK
NO
KECAMATAN
1
Kelay
2 661
2 123
4 784
125,34
2
Talisayan
6 262
5 049
11 311
124,02
3
Tabalar
2 968
2 499
5 467
118,77
4
Biduk Biduk
2 809
2 638
5 447
106,48
5
Pulau Derawan
5 191
4 374
9 565
118,68
6
Maratua
1 714
1 596
3 310
107,39
7
Sambaliung
14 233
12 361
26 594
115,14
8
Tanjung Redeb
37 889
33 570
71 459
112,86
9
Gunung Tabur
8 937
7 754
16 691
115,27
10
Segah
5 501
4 172
9 673
131,86
11
Teluk Bayur
12 967
10 834
23 801
119,69
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
11
Pemerintah Kabupaten Berau
12
Batu Putih
4 225
3 482
7 707
121,34
13
Biatan
3 154
2 602
5 756
121,21
Kabupaten Berau
108 511
93 054
201 565
116,61
Sumber ; Badan Pusat Statik Kabupaten Berau
6. Administrasi Pemerintahan
Secara administratif, Kabupaten Berau terbagi menjadi 13 Kecamatan.
Adapun ketiga belas Kecamatan tersebut adalah:
1.
Kecamatan Tanjung Redeb
2.
Kecamatan Gunung Tabur
3.
Kecamatan Sambaliung
4.
Kecamatan Talisayan
5.
Kecamatan Pulau Derawan
6.
Kecamatan Kelay
7.
Kecamatan Segah
8.
Kecamatan Biduk-Biduk
9.
Kecamatan Teluk Bayur
10. Kecamatan Tabalar
11. Kecamatan Maratua
12. Kecamatan Batu Putih
13. Kecamatan Biatan.
Kumpulan kecamatan tersebut di atas terbentuk dari 10 Kelurahan
dan 107 Kampung. Adapun sepuluh kelurahan tersebut adalah :
1.
Kelurahan Tanjung Redeb
2.
Kelurahan Gunung Tabur
3.
Kelurahan Sambaliung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
12
Pemerintah Kabupaten Berau
4.
Kelurahan Teluk Bayur
5.
Kelurahan Gayam
6.
Kelurahan Rinding
7.
Kelurahan Gunung Panjang
8.
Kelurahan Bedungun
9.
Kelurahan Karang Ambon
10. Kelurahan Bugis
7. Kondisi Ekonomi
Potensi Unggulan Daerah
Sampai saat ini Sektor pertanian dan pertambangan merupakan
potensi
unggulan
di
Kabupaten
Berau.
Kedua
sektor
tersebut
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam perhitungan
pertumbuhan ekonomi daerah. Presentase PDRB kedua sektor tersebut
terhadap PDRB secara keseluruhan tergolong cukup tinggi.
Potensi yang sedang digarap dan diandalkan di masa mendatang
adalah pariwisata. Sebagaimana diketahui, Kabupaten Berau memiliki
beberapa potensi unggulan di sektor pariwisata, khususnya wisata
bahari.
Potensi pariwisata yang perlu dipromosikan untuk menarik
kunjungan tamu domestik maupun asing adalah wahana wisata bahari di
Pulau Derawan dan Maratua yang terkenal sebagai daerah tujuan wisata
dimana pantainya memiliki panorama yang sangat indah, dan terdapat
beberapa gugusan pulau tempat penyu bertelur yang merupakan
penyumbang pendapatan asli daerah yang cukup potensial.
Promosi daerah tujuan wisata perlu diiringi juga dengan sarana
dan prasarana pendukungnya berupa infrastruktur yang memadai, maka
bidang infrastruktur diarahkan untuk penyediaan dan pengembangan
sistem infrastruktur, pengembangan utilitas perkotaan dan kampung,
pengembangan fasilitas perkotaan dan kampung,
pembangunan
infrastruktur jalan, serta pengembangan sarana perhubungan darat,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
13
Pemerintah Kabupaten Berau
perhubungan laut, dan perhubungan udara dengan tujuan untuk
mendorong perekonomian daerah dan perkembangan pariwisata serta
pembenahan wajah ibukota Kabupaten dan Kecamatan.
D. Alur Pikir Penyajian
Pada dasarnya Laporan Kinerja ini bertujuan mengkomunikasikan
kinerja Pemerintah Kabupaten Berau selama tahun 2014, capaian kinerja
(performance result) 2014 diperbandingkan dengan Rencana Kerja (Performance
Plan) 2014 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas
capaian
kinerja
terhadap
rencana
kinerja
ini
akan
memungkinkan
diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan
kinerja masa datang. Alur pikir penyajian Laporan Kinerja Pemerintah
Kabupaten Berau dapat diilustrasikan dalam bagan berikut ini :
Rencana Strategik
SKPD 2014
RPJMD
2011 - 2015
Rencana Kinerja
Tahun 2014
Perjanjian Kinerja
2014
Akuntabilitas
Kinerja
2014
Simpulan dan
Saran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014
14
Download