MODEL SINTETIS DISTRIBUSI PERJALANAN

advertisement
Kuliah Pertemuan Ke-5
MODEL SINTETIS
DISTRIBUSI PERJALANAN
Sub Topik :
Model Gravitasi : Teori dan Aplikasi
Latar Belakang Model Sintetis
• Beberapa kelemahan model analogi
mendorong dikembangkannya model
alternatif sintetis.
• Model sintetis yang dikembangkan
hingga saat ini adalah model
intervening –opportunity, model
competing opportunity, model gravity,
dll.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Konsep Model Sintetis
• Sebelum pergerakan masa yang akan
datang diramalkan, terlebih dahulu
memahami alasan terjadinya pergerakan
saat ini.
• Alasan pergerakan dimodelkan dengan
menggunakan analogi hukum alam yang
sering terjadi, misalnya gravitasi, dll.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
MODEL GRAVITY
• Model gravitasi (gravity model) atau GR
diturunkan dari prinsip dasar fisika
hukum gravitasi (Newton, 1686) yang
pertama kali dikembangkan oleh Carey
(1850).
• Model gravitasi untuk keperluan
perencanaan transportasi mulai
digunakan pada tahun 1955.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Hukum Gravitasi sebagai
Landasan Pemodelan
Konsep Hukum Newton Gravitasi :
Gaya Tarik atau Tolak antara dua kutub massa
berbanding lurus dengan massanya dan
berbanding terbalik kuadratis dengan jarak
antara kedua massa tersebut.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Konsep Model Gravity
Prinsip metode ini adalah pergerakan
dari zona asal ke zona tujuan berbanding
lurus dengan besarnya bangkitan lalu
lintas di zona asal dan tarikan lalu lintas
di zona tujuan serta berbanding terbalik
dengan jarak (kemudahan).
Pergerakan dari zona asal ke tujuan juga
dipengaruhi oleh potensi dan interaksi
yang ada pada kedua zona tersebut.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Skematik Penjelasan
Konsep Model Gravity
mi
md
ASAL
TUJUAN
did
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Penurunan Rumus
mi  md
Fid  G
2
did
Oi  Od
Tid  K
2
did
Tid  OiOd f Cid 
Keterangan :
Oi = potensi zona asal
Od = potensi zona tujuan
K = konstanta
did = jarak antar zona
f(Cid) = fungsi kemudahan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Kalibrasi Rumus untuk Perencanaan
Transportasi (Tamin, 2000)
Tid  Ai  Oi  Bd  Dd  f Cid 
Ai 
1
 Bd  Dd   f id 
N
d 1
Bd 
1
  Ai  Oi   f id 
N
d 1
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Potensi Zona Asal (Oi)
•
•
•
•
•
Jumlah Penduduk
Jumlah Kendaraan
Tingkat Ekonomi
Tingkat Sosial
Bangkitan Lalu Lintas
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Potensi Zona Tujuan (Od)
•
•
•
•
•
Pusat Perkantoran
Sekolah/Universitas
CBD
Tempat Hiburan
Tarikan Lalu Lintas
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Fungsi Kemudahan, f(Cid)
Faktor-faktor pertimbangan perjalanan :
1. Waktu Tempuh (Travel Time)
2. Jarak antar Zona (Distance)
3. Kenyamanan (Comfortable Trips)
4. Biaya (Cost)
Faktor ini merupakan pembatasan pergerakan
yang selanjutanya disebut sebagai faktor
hambatan dan dinyatakan dalam f(Cid)
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Faktor Hambatan
Hyman (1969) menyarankan fungsi hambatan
dalam model GR :
f Cid   C 
id
f Cid   eCid
( fungsi pangkat)
( fungsi eksponensial negatif )
f Cid   C eCid
id
( fungsi Tanner)
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Faktor Hambatan
• Nilai hambatan transportasi biasanya
diasumsikan sebagai rute terpendek,
tercepat dan termurah. Pergerakan dari
zona asal ke tujuan akan terdapat
beberapa alternatif rute yang disebut
sebagai pohon. Rute terpendek disebut
sebagai uraian pohon.
• Hambatan transportasi intrazona perlu
dihitung secara terpisah dan kemudian
dihilangkan pergerakan tersebut dari
pemodelan utama.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Contoh Kondisi Hambatan Waktu Perjalanan untuk
Kendaraan Bermotor di Kawasan Perkotaan
Pergerakan
Fungsi Ekponensial dan
Fungsi Pangkat
Waktu Perjalanan
(menit)
Fungsi Tanner
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Tipe Model Gravity
•
•
•
•
Unconstrained
Production Constrained
Attraction Constrained
Fully Constrained
Model production dan attraction
constrained merupakan model singly
constrained sedangkan model fully
constrained dikenal sebagai model
double constrained.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Model Unconstrained
Tid  Ai  Oi  Bd  Dd  f Cid 
Ai 
1
 Bd  Dd   f id 
N
1
d 1
Bd 
1
  Ai  Oi   f id 
N
1
d 1
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Contoh Soal
Please Click Here !
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Model Singly-Constrained
Model dengan Batasan Tarikan
Tid  Ai  Oi  Bd  Dd  f Cid 
Ai 
1
N
 Bd  Dd   fid 
 1, untuk seluruh i
d 1
Bd 
1
N
  Ai  Oi   fid 
, untuk seluruh d
d 1
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Model Singly-Constrained
Model dengan Batasan Bangkitan
Tid  Ai  Oi  Bd  Dd  f Cid 
Ai 
1
 Bd  Dd   f id 
N
untuk seluruh i
d 1
Bd 
1
  Ai  Oi   f id 
N
 1,untuk seluruh d
d 1
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Model Attraction Constrained
Menghitung : f(Cid)
Menghitung : Bd = 1/ Ai * Oi * f(Cid)
Data : Matriks (sel)
 Ai * Oi * f(Cid)
Menghitung : Distribusi Perjalanan :
Tid = Ai (=1)* Oi * Bd * Dd * f(Cid)
Buat : MAT dan Iterasilah hingga
faktor koreksi mendekati nilai 1.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Model Production Constrained
Menghitung : f(Cid)
Menghitung : Ai = 1/ Bd * Dd * f(Cid)
Data : Matriks (sel)
 Bd * Dd * f(Cid)
Menghitung : Distribusi Perjalanan :
Tid = Ai * Oi * Bd (=1) * Dd * f(Cid)
Buat : MAT dan Iterasilah hingga
faktor koreksi mendekati nilai 1.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Contoh Model Gravitasi sederhana dengan Batasan
Potensi Zona untuk Singly Constrained
Suatu daerah studi dibagi dalam 4 zona, dari zona 1
dibangkitkan 1000 perjalanan kerja ke zona 1 sendiri, zona 2,
zona 3 dan zona 4. Perjalanan kerja dari zona 1 menuju ke
tempat kerja menggunakan waktu rata-rata :
a.Ke zona 1 sendiri = 7 menit,
b.Ke zona 2 = 15 menit,
c.Ke zona 3 = 19 menit,
d.Ke zona 4 = 20 menit.
Pekerjaan yang tersedia di zona 1 = 1000 pekerjaan, zona 2 =
700 pekerjaan, zona 3 = 6000 pekerjaan dan zona 4 = 3000
pekerjaan. Fungsi hambatan yang digunakan adalah fungsi
pangkat dengan nilai  = 1.
Tentukan sebaran perjalanan kerja yang ada!
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Contoh Model Gravitasi sederhana dengan Batasan
Potensi Zona untuk Singly Constrained
19 menit
1000 perjalanan kerja
Zona 3
(6000 pekerjaan)
Zona 1
(1000 pekerjaan) 7 menit
20 menit
15 menit
Zona 4
(3000 pekerjaan)
Zona 2
(700 pekerjaan)
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Contoh Model Gravitasi sederhana dengan Batasan
Potensi Zona untuk Singly Constrained
1
2
3
Perjalanan
Aj
Waktu
Perjalanan
(menit)
1–1
1–2
1–3
1–4
1000
700
6000
3000
7
15
19
20
4
5
(2)/(3)
Distribusi
Perjalanan
[(4)/656]*1000
143
47
316
150
Total: 656
218
72
482
228
Total: 1000
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Hasil Perhitungan :
482 Perjalanan Kerja
Bangkitan Zona 1:
Zona 3
(6000 pekerjaan)
1000 perjalanan kerja
218 Perjalanan Kerja
Zona 1
(1000 pekerjaan)
228 Perjalanan
Kerja
72 Perjalanan Kerja
Zona 4
(3000 pekerjaan)
Zona 2
(700 pekerjaan)
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Contoh Permasalahan
Please Click Here !
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Model Fully Constrained
Tid  Ai  Oi  Bd  Dd  f Cid 
Ai 
1
 Bd  Dd   f id 
N
d 1
Bd 
1
  Ai  Oi   f id 
N
d 1
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Contoh Model Gravitasi sederhana dengan Batasan
Potensi Zona untuk Fully Constrained
Suatu daerah studi dibagi dalam 3 zona. Perjalanan ke
masing-masing zona menghabiskan waktu
sebagaimana dijelaskan dalam tabel. Jumlah pekerja
yang tinggal pada masing-masing zona : zona 1 = 3000
pekerja, zona 2 = 3000 pekerja dan zona 3 = 3000
pekerja. Sedangkan jumlah pekerjaan yang tersedia
pada zona tersebut : zona 1 = 4000 pekerjaan, zona 2 =
5000 pekerjaan dan zona 3 = hanya tempat pemukiman
saja. Jika dibatasi bahwa tempat kerja pada zona
tersebut hanya menampung pekerjaan pada daerah
studi dengan ditetapkan dungsi hambatan sebagai
fungsi pangkat dengan  = 2.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Matrik Waktu Perjalanan
Asal
Tujuan
1
2
1
11’
22’
2
16’
18’
3
22’
10’
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Contoh Model Gravitasi sederhana dengan Batasan
Potensi Zona untuk Fully Constrained
Please Click Here !
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Contoh Model Gravitasi kompleks dengan Batasan
Potensi Zona untuk Fully Constrained
Please Click Here !
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Kesimpulan
• Model GR merupakan model distribusi perjalanan sintetis
yang memperhitungkan faktor hambatan
jarak/waktu/biaya (atau faktor lainnya misal.kenyamanan)
sebagai dasar distribusi perjalanan.
• Faktor hambatan digambarkan dalam fungsi pangkat dan
eksponensial negatif, dan fungsi Tanner (kombinasi
pangkat dan eksponensial).
• Model GR terdiri dari 4 perhitungan yaitu GR-UC, GR-PC,
GR-AC dan GR-FC.
• Dalam langkah pemodelan distribusi menggunakan Model
GR, tidak seharusnya menggunakan model GR-FC, hal ini
sangat bergantung dari kondisi di lapangan. Apabila
model GR-PC atau GR-AC saja sudah dapat memenuhi
pemodelan, maka tidak perlu menggunakan model GRFC.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Beberapa Catatan Penggunaan Model Gravitasi
untuk Perencanaan Kota di Indonesia
• Perencanaan transportasi untuk kota berkembang di
Indonesia, seringkali terdapat banyak kendala,
diantaranya ketidakkonsistensian perkembangan kota
dan aturan sehingga keakuratan model seringkali tidak
memuaskan.
• Solusi untuk perencanaan : untuk keakuratan yang tidak
dipermasalahkan dan kajian perencanaan jangka panjang
model UCGR dan SCGR dapat digunakan. Model PCGR
atau model DCGR digunakan untuk pergerakan berbasis
rumah dan ACGR lebih mudah digunakan dalam
kalibrasinya untuk tujuan bekerja (tarikan perjalanan).
Meskipun demikian, biasanya pergerakan berbasis rumah
lebih diyakini kebenarannya daripada berbasis tarikan
perjalanan.
• Jika model DCGR dengan faktor hambatan eksponensial
negatif maka untuk nilai  = 0, perilaku model GR sama
dengan metode Furness.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Tugas Perencanaan Transportasi 3
• Rencanakan Matrik Asal Tujuan (MAT) dari Peta Numeris
Pemodelan yang telah dikerjakan dalam Tugas 1.
• Simulasikan sendiri nilai arus pergerakan antar zona
dalam smp/jam.
• Hasil Tugas 3 dikonsultasikan minggu efektif perkuliahan
setelah Kelas Presentasi (03 Desember 2005).
• Siapkan analisis MAT dengan Model Gravitasi Singly
Constrained (bisa production atau attraction) apabila
hasil MAT telah disetujui.
• Bagi yang tidak mengerjakan Tugas 1, diperbolehkan
membuat MAT (Tugas 3), dengan jumlah zona minimum 8
buah zona.
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
The End --- for this lecture slides
Thank You for Your Attention
Any Questions ?
Download