Edisi 317 – 21 Nopember 2014

advertisement
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
Page 1
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Berjalan Sesuai Tuntunan Tuhan
Belajar Untuk Berjalan Dalam Rencana Allah
Belanja Akhir Tahun
Aku Suka Kristus Anda, Tetapi ….
Sabat Alkitab : Perspektif Advent
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Tulisan Roh Nubuat
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda
Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail
Cerita Untuk Anak
Bekerja di Bawah Kesulitan-Kesulitan
Yusuf Dijual ke Mesir
Pathfinder
Pedoman Administrative PA Remaja
Palakat - Berita
Page 2
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
Advent Fundamentalis ?
Bagi masyarakat kebanyakan, istilah fundamentalis adalah berkonotasi negatif. Ada anggapan bahwa
kelompok fundamentalis adalah kelompok yang mau meraih kekuasaan dengan cara apa saja termasuk
dengan kekerasan.
Menurut Wikipedia, “fundamentalisme adalah sebuah gerakan dalam sebuah aliran, paham atau agama
yang berupaya untuk kembali kepada apa yang diyakini sebagai dasar-dasar atau asas-asas (fondasi).
Karenanya, kelompok-kelompok yang mengikuti paham ini seringkali berbenturan dengan kelompokkelompok lain bahkan yang ada di lingkungan agamanya sendiri. Mereka menganggap diri sendiri lebih
murni dan dengan demikian juga lebih benar daripada lawan-lawan mereka yang iman atau ajaran
agamanya telah "tercemar".Kelompok fundamentalis mengajak seluruh masyarakat luas agar taat
terhadap teks-teks Kitab Suci yang otentik dan tanpa kesalahan. Mereka juga mencoba meraih kekuasaan
politik demi mendesakkan kejayaan kembali ke tradisi mereka. “
Pada prinsipnya gerakan fundamentalis adalah gerakan yang menginginkan komunitasnya kembali kepada
ajaran dasar para pendahulu. Melenceng dari ajaran dasar dianggap sebagai penistaan terhadap ajaran yang
benar. Terkadang gerakan ini bertindak keras sehingga menjadi kelompok yang tidak disenangi.
Gerakan fundamentalis sebenarnya ada pada hampir setiap kelompok agama. Dalam Kekeristenan, gerakan
fundamentalis telah terjadi berulang kali di berbagai tempat. Marthin Luther setelah melihat terjadi begitu
banyak penyimpangan pada gereja Am, menyerukan slogan Sola Scriptura , back to the bible, kembali ke ajaran
Alkitab yang sesungguhnya. Di lain pihak kelompok yang berbeda justru menganggap bahwa para reformis
yang memprotes berbagai hal yang dilakukan oleh pihak gereja Am sebagai kelompok bidat yang melakukan
penyelewengan dari ajaran yang sebenarnya. Tak terhidarkan lagi, konflik fisik terjadi dan menewaskan jutaan
manusia dengan mengatasnamakan “demi ajaran Tuhan”.
Meskipun sebagian kalangan antipati dengan kelompok fundamentalis namun justru ada kelompok lain yang
bangga dengan istilah fundamentalis. William B. Riley pada tahun 1919 mendirikan Asosiasi Kristen
Fundamentalis Dunia (Wikipedia). Di Indonesia-pun ada denominasi tertentu yang dengan bangga
memplokamirkan diri sebagai Kristen Fundamentalis.
Disadari atau tidak gereja Advent pada saat berdiri memiliki misi yang sama, yaitu untuk menjadi Kristen yang
fundamentalis, menjadi Kristen yang mau mengembalikan umatnya pada ajaran yang mula-mula sebagai
fondasi gereja. Gerakan Advent pada waktu itu adalah komunitas yang berada pada garis terdepan yang
menyerukan untuk kembali kepada ajaran Alkitab yang benar. Gereja Advent selama puluhan tahun sejak
berdiri dengan keras menyuarakan bahwa hari sabat adalah hari yang Tuhan telah pilih untuk disucikan oleh
manusia. Gereja Advent dengan tegas menyatakan bahwa makanan haram tidak pernah menjadi halal meskipun
sudah didoakan oleh pendeta yang mengaku sudah bergaul dengan Tuhan. Gereja Advent dengan tegas
menyatakan bahwa 10 perintah Allah merupakan hukum moral yang tidak pernah berubah yang tetap harus
dilakukan oleh mereka yang mengaku sebagai umatNYA.
Sebagai umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, masihkan kita berada pada jalur fundamentalis ? Masihkah
anda dengan berani menyatakan bahwa sabat adalah hari yang patut disucikan ? Masihkah anda dengan berani
menyatakan bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang tidak boleh dirusakkan dengan berbagai makanan
atau minuman yang tidak layak dikonsumsi ? Masihkan kita berani menjalankan perintah Kristus dalam Matius
28 : 19-20 di manapun kita berada ?
Salam,
Redaksi
Page 3
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
D
apatkah kita me nghakimi
tanpa menyakiti hati orang
yang dihakimi? Sebagai
manusia normal kita terbiasa
mengandalkan diri sendiri melebihi
orang lain. Hidup ini bagaikan tidak
ada salah sedikitpun dalam diri
sendiri.
Kita
menghakimi,
menuduh, menuding dan mengeritik
tanpa
memikirkan
akibatnya
terhadap orang lain.
Kalau orang lain bertindak
salah, kita berkata bahwa dia itu jahat. Tetapi kalau kita yang
bersalah: ”oh itu khilaf.” Kalau orang lain mengatur sesuatu
sesukanya: dia itu keras kepala dan tidak mau diatur. Tapi jika
kita yang mengatur sesuka kita: ”saya memang orangnya tegas.”
Kalau orang lain tidak senang kepada teman kita, dia
berprasangka jahat. Tapi kalau kita tidak senang terhadap orang
lain: ”saya melakukan segala sesuatu dengan pertimbangan yang
matang.”Kalau orang lain suka menolong, dia itu lagi cari muka.
Tapi kalau kita yang cari muka: ”saya menggunakan
taktik.”Kalau orang lain kerjakan sesuatu dengan berhati-hati,
kita katakan bahwa dia lambat seperti keong. Tapi kalau kita
yang lambat: ”saya orangnya sangat teliti dan perfectionist.”
Kalau orang lain marah, dia itu pemarah dan menderita darah
tinggi. Tapi kalau kita yang marah-marah: “saya memang
sifatnya sudah begitu sejak dulu.”
Sebutan “Jika martil merupakan satu-satunya alat
pertukangan anda, maka setiap masaalah akan anda anggap
sebagai paku.” Abraham Maslow, quoted in Eating Problems for
Breakfast by Tim Hansel, Word Publishing, 1988, p. 54.
Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu
tidak dihakimi. 7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu
pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran
yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu.Ayat-ayat di atas melarang kita agar tidak
menghakimi atau mengeritik walaupun itu merupakan kritik
membangun sekalipun . Dengan kata lain jangan mencari-cari
Page 4
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
dan menunjuk kesalahan orang. Tapi ketika kita mengadakan
rapat (apakah itu rapat Komite Jemaat, Daerah, Konferens atau
Uni) kita cenderung membicarakan kelemahan dan kesalahan
orang lain. Kadangkala rapat itu telah menjadi ajang pertikaian
antara yang menuding dan membela. Baru-baru ini saya
mendengar salah seorang sahabat saya mengatakan bahwa kata
”MAJELIS” sudah diplesetkan menjadi MANUSIA JELMAAN
IBLIS (MAnusia JElmaan ibLIS.) Langsung timbul perasaan
tidak enak seandainya saya menjadi salah seorang anggota
majelis gereja. Seringkali dalam rapat-rapat majelis kita
bertengkar dan saling mempertahankan pendapat sehingga
terjadi keributan dan jelmaan. Menjalankan disiplin dalam
bentuk apa saja menghendaki adanya pembahasan dan tuduhan
terhadap kondisi moral atau spiritual orang lain. Dan karena
tuduhan-tuduhan secara gencar dilancarkan kepada seseorang
maka banyak yang menganggap bahwa ayat 1 dan ayat 2 di atas
dapat mengesampingkan setiap jenis disiplin jemaat. Kalau
begitu komite jemaat tidak berhak menjalankan disiplin
berdasarkan penjelasan Matius 7:1 dan 2.
Selanjutnya mari kita meneliti Matius 7:3 Mengapakah
engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan
balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 7:4
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu:
Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal
ada balok di dalam matamu. 7:5 Hai orang munafik,
keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan
melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari
mata saudaramu." Jelas ayat-ayat ini memberikan keterangan
lengkap bagi mereka yang duduk dalam rapat-rapat Jemaat,
Daerah atau Konferens maupun Uni bahwa disiplin dapat
dijatuhkan kepada seseorang bila yang memberikan keputusan
disiplin itu sendiri tidak lagi memiliki ”selumbar” di dalam
matanya. Yesus berkata: ”Janganlah menghakimi menurut
apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil." (Yohanes
7:24.)
Umat Tuhan memiliki tanggungjawab untuk
menghakimi mereka yang ada dalam jemaat. Dengarkan katakata Rasul Paul: 1 Korintus 5:9 Dalam suratku telah kutuliskan
kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang
cabul. 5:10 Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua
orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua
orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah
berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan
dunia ini. 5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah,
supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun
menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir,
penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan
orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan
bersama-sama. 5:12 Sebab dengan wewenang apakah aku
menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah
kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam
jemaat?
Rasul Yohanes mengajarkan kepada kita: 1 Yohanes
4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan
setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal
dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul
Bejana Advent Indonesia Timur
dan pergi ke seluruh dunia. Perlu instrospeksi secara tepat
ketika kita coba untuk menolong orang lain. Karena Yesus
sendiri mengatakan: ”Bagaimanakah engkau dapat berkata
kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu
dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.” (Matius
7:4)
Kita dapat menghakimi dengan roh pengampunan dan
murah hati. Lukas 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama
seperti Bapamu adalah murah hati." 6:37 "Janganlah kamu
menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan
janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan
dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Yakobus 2:13
Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku
atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan
akan menang atas penghakiman.
Menurut Tuhan Yesus bahwa ada waktunya dimana
kita boleh menghakimi, yaitu setelah kita mengoreksi kesalahan
kita sendiri. Matius 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah
dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan
jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata
saudaramu.” Pertama-tama kita harus keluarkan dulu balok dari
mata kita barulah kita menolong mengeluarkan selumbar di mata
saudara kita. Dengan kata lain kita membantu saudara kita
melepaskan dirinya dari selumbar setelah balok di mata kita
sudah dikeluarkan. Tidak pada tempatnya seseorang yang
bersalah menolong seorang bersalah lainnya.
Sir Percival Lowell ( March 13, 1855– November 13,
1916) seorang astronomer kaya yang berkeyakinan bahwa di
Mars terdapat kanal atau saluran-saluran air. Ia adalah penemu
Lowell Observatory di Flagstaff, Arizona. Percival Lowell
berasal dari keluarga Boston Lowell yang terkenal. Adiknya,
Abbott Lowel adalah Presiden dari Harvard University dan
saudara perempuannya, Amy Lowell terkenal sebagai penyair
ulung. Selama lebih dari 15 tahun ia mempelajari dan
meneropong planet Mars dan merasa tertarik kepada kanal-kanal
atau saluran-saluran di Mars. Berdasarkan penyelidikan Lowell
ini, maka Astronomer Italia, Giovanni Virginio melukis Mars
dengan sejumlah kanal. Lowell mempublikasi pendapatnya itu
dalam 3 buah buku masing-masing berjudul: Mars (1895), Mars
and Its Canals (1906), dan Mars As the Abode of Life (1908). Ia
juga yakin bahwa di Mars pernah tinggal mahkluk-mahkluk
hidup.
Sejalan dengan berubahnya zaman, pesawat-pesawat
angkasa luar telah mengelilingi Mars dan mendarat di sana.
Seluruh planet ini sudah difoto dan dibuat peta. Para ahli tidak
menemukan satu pun kanal atau saluran. Kesimpulan yang
ditarik ialah: (1) Karena begitu menggebu-gebunya Lowell mau
melihat kanal-kanal ini sehingga setiap hari selama 15 tahun
terakhir matanya ia gunakan untuk meneliti dan mengamat-amati
Mars. (2) Para ahli juga berpendapat bahwa karena memaksakan
matanya untuk melihat kanal di Mars dengan teleskop di
Arizona maka pembuluh darah di matanya membengkak. Ia
menderita penyakit aneh di mata dan tanpa sadar ia melihat
sendiri pembuluh darahnya yang membengkak dengan dilatarbelakangi planet Mars sehingga ia mengambil kesimpulan
Page 5
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
bahwa di Mars ada kanal. Gejala itu sekarang dikenal dengan
“Lowell’s Syndrome”.
Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 7:1-5 mengamarkan
bahwa tuduhan yang kita tuduhkan kepada orang lain juga dapat
berbalik menuduh diri kita sendiri. Inilah Lowell’s Syndrome
rohani. Berulang kali kita melihat balok di mata orang lain
karena kita tidak percaya bahwa mereka memiliki sesuatu yang
lebih baik dari kita. Dan seringkali pula kita segera menemukan
kekurangan sesama kita, ketika pada saat yang sama visi kita
telah tertutup dan terhalang oleh penyakit sendiri. Segala sesuatu
yang tak dapat kita perbaiki dalam diri sendiri atau diri orang
lain harus ditanggung dengan sabar. Kita harus berikhtiar dengan
sabar untuk memperbaiki kelemahan orang lain, karena kita
sendiri juga punya kelemahan dan dosa. Kerinduan kita ialah
agar orang lain juga perlakukan kita dengan sabar. Kalau kita
tidak sanggup hidup seperti yang kita rindukan, bagaimana
mungkin kita harapkan orang lain harus hidup seperti yang kita
harapkan? Kita mau orang lain itu sempurna sedangkan kita
sendiri tidak sempurna. Kita mau supaya orang lain dikoreksi
dengan keras, sedangkan kita sendiri tidak mau dikoreksi. Kita
mau agar orang lain dihukum berat dengan peraturan yang ada,
walau kita sendiri tidak mau dihukum seberat itu. Kita mau
orang lain hidup tepat menurut tuntutan 10 Hukum Tuhan,
sedangkan kita sendiri belum sempurna dalam penurutan. Kita
seringkali menimbang tetangga kita dalam timbangan yang kita
sendiri tidak mau pakai. Adilkah itu? Mungkinkah mengeritik
tanpa menyakiti? Mungkinkah menghakimi tanpa timbulkan
sakit hati?
Kalau begitu (1) Jangan mendustai diri. Akui dosa dan
kelemahan sendiri. (2) Jangan menganggap diri lebih suci. (3)
Jangan anggap enteng orang lain. (4) Perbiasakan diri untuk
melihat yang terbaik dalam diri orang lain. (5) Jangan sombong.
(6) Bila anda bersalah, akui itu sebelum orang lain menegur
anda. (7) Teladani Yesus: Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya
Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat."
Sejak jaman prasejarah, Mongolia dikuasai oleh suku
pengembara (kaum nomad) yang dari waktu ke waktu
membentuk suatu konfederasi besar. Konfederasi Xiongnu
berkuasa pada tahun 209 SM. Mereka menjadi ancaman bagi
Dinasti Qin sehingga Cina membangun the Great Wall yang
dijaga oleh 300.000 tentara. Dalam kekacauan yang terjadi di
abad XII seorang kepala suku bernama Temujin yang dikenal
dengan nama Genghis Khan mempersatukan suku-suku
Mongolia antara Manchuria sampai pegunungan Altai di tahun
1206. Sejak itu terjadi peperangan silih berganti antara Mongolia
dan Cina yang kemudian membuat Genghis Khan menguasai
wilayah seluas 33 juta km2 yang terbentang dari Polandia di
bagian barat sampai Korea di Timur, dan dari Siberia di Utara
sampai teluk Oman dan Vietnam di Selatan. Mongolia saat itu
berpenduduk 100 juta dengan areal wilayah sebesar 22% tanah
di dunia.
Dalam masa peperangan tersebut di salah satu desa
dekat ibu kota Ulan Baator tinggal satu keluarga yang terdiri atas
Ayah, Ibu, seorang anak lelaki bernama Cheng dan seekor kuda
jantan. Kuda ini merupakan kesayangan seluruh anggota
Bejana Advent Indonesia Timur
keluarga dan juga sebagai tulang punggung keluarga dalam
pertanian. Pada suatu hari kuda jantan satu-satunya ini hilang
dari kandang. Para tetangga berdatangan dan berkomentar
mengenai kuda tersebut. Mereka katakan ini merupakan suatu
malapetaka bagi keluarga, karena mereka tidak lagi dapat bertani
untuk menafkahi keluarga. Tapi si ayah berkata: ”Mengapa
kamu berkata demikian? Bukankah cukup kamu katakan bahwa
kuda jantan itu sudah hilang. Jangan berkomentar macammacam, karena kamu tidak mengetahui mengapa kuda itu hilang
dan apa yang terjadi dengan dia. Hanya Tuhan yang Maha
Mengetahui. Dan jangan mengatakan ini suatu malapetaka,
mungkin saja ini juga merupakan keberuntungan.” Para tetangga
menggeleng-geleng kepala dan menggerutu bahwa orangtua ini
sudah gila.
Dua minggu kemudian kuda ini kembali dan masuk
kandang bersama seekor kuda betina liar. Rupanya kuda ini lagi
jatuh cinta dan berpacaran. Para tetangga berdatangan dan
mengucapkan selamat kepada tuan rumah dan berkata bahwa ini
adalah suatu keberuntungan. Kembali si tuan rumah berkata:
”Jangan kamu berkata macam-macam. Jangan menambah dan
jangan mengurangi apa yang telah terjadi. Cukup kamu
bersyukur kepada Tuhan bahwa kuda ini sudah kembali dan
sekaligus membawa seekor kuda betina liar. Dan jangan
mengatakan bahwa ini merupakan suatu keberuntungan sebab
kita tidak mengetahui apa-apa mengenai masa depan atau hari
esok, karena bisa saja keberuntungan yang kamu katakan itu
berubah menjadi malapetaka.”
Besoknya Cheng berkata kepada ayahnya bahwa ia mau
menjinakkan kuda liar itu. Ia akan menungganginya dan
mengajarkan bagaimana bisa membajak dan membantu
pekerjaan di ladang. Baru saja ia naik ke punggung kuda liar ini,
ia dilarikan dengan kencang dan tidak jauh dari situ ia dibanting
ke tanah
sehingga kedua kakinya patah. Para tetangga
berdatangan lagi untuk turut menyatakan keprihatinan mereka
atas peristiwa ini. Mereka katakan bahwa ini adalah sebuah
malapetaka dan ada baiknya kuda betina liar ini diusir saja
kembali ke habitatnya. Tapi tuan rumah berkata: ”Sudah 3 kali
kamu berkomentar negatif mengenai peristiwa dan musibah
yang terjadi dalam keluarga kami. Kamu terlalu banyak
berbicara tanpa mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian
hari. Cukup katakan saja bahwa kuda betina liar ini sudah
mematahkan kedua kaki anak kami. Hanya Tuhan yang tau masa
depan. Malapetaka yang kamu katakan itu bisa saja menjadi
keberuntungan, tetapi saya sendiri tidak berani mengatakannya
sebab saya tidak mengetahui maksud dan isi hati Tuhan.” Para
tetangga pulang dengan bersungut-sungut dan mengucapkan
kata-kata penuh sumpah serapah terhadap si tuan rumah. Mereka
kesal karena telah memberikan nasehat dan pendapat yang
mereka anggap tepat untuk keluarga tersebut tapi disia-siakan.
Sebulan kemudian Pemerintah Mongolia mengeluarkan pengumuman bahwa semua laki-laki yang belum
berkeluarga harus mendaftarkan diri untuk ikut dalam wajib
militer karena pecahnya perang antara Mongolia dan Cina.
Komandan pasukan datang ke desa ini dan mengangkut semua
pemuda ke medan pertempuran, kecuali Cheng yang lagi sakit
karena kedua kakinya patah. Tentara Cina terlalu kuat. Mongolia
Page 6
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
dipukul mundur dan seluruh pemuda desa ini mati dalam
pertempuran. Para tetangga berdatangan dengan ratap tangis ke
rumah orangtua ini dan berkata: ”Anda benar. Tuhan tau bahwa
anda benar. Bukti demi bukti menyatakan bahwa malapetaka
yang datang di keluargamu ini merupakan berkat. Kedua kaki
Cheng memang sudah patah namun pun demikian ia masih
hidup. Anak-anak kami semua telah tiada.” Mereka menangis
meraung-raung.
Kemudian orangtua ini berkata: ”Memang sulit
menjelaskannya kepada kalian. Kamu semua terlalu cepat
mengambil kesimpulan. Tidak ada seorang pun yang tau apa
yang akan terjadi bahkan yang ada dalam hati dan pikiran orang
lain. Jangan secepatnya menghakimi, menuduh dan menuding.
Cukup katakan bahwa anak-anakmu pergi berperang dan
meninggal dunia di medan pertempuran. Cheng tidak turut
diangkut karena ia sakit. Tidak seorang pun tau apakah ini suatu
berkat atau kutuk. Tidak seorangpun yang cukup bijaksana untuk
berkomentar. Hanya Tuhan saja yang tau.” (In the Eye of the
Storm by Max Lucado, Word Publishing, 1991).
Dunia medis mengenal istilah dan kutipan berikut ini:
Jangan cari penyakit. Jangan bikin penyakit. Jangan kira tidak
ada penyakit. Jangan pelihara penyakit. Jangan tebar penyakit.
Jangan anggap enteng penyakit. Jangan main-main dengan
penyakit. Jangan sok aksi kebal penyakit.
Gantikan kata “penyakit” dengan kata “perkara”.
Jangan cari perkara. Jangan bikin perkara. Jangan kira
tidak ada perkara. Jangan pelihara perkara. Jangan
tebar perkara. Jangan anggap enteng perkara. Jangan
main-main dengan perkara. Jangan sok aksi kebal
perkara.
Kemudian ganti kata ”perkara” dengan kata ”dosa”.
Jangan cari dosa. Jangan bikin dosa. Jangan kira tidak
ada dosa. Jangan pelihara dosa. Jangan tebar dosa.
Jangan anggap enteng dosa. Jangan main-main dengan
dosa. Jangan sok aksi kebal dosa.
Penyakit, perkara dan dosa tidak perlu dipupuk, disiram
atau diberi hati. Ketiga hal ini tumbuh subur di tengah-tengah
kita manusia berdosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa ketiga
unsur ini sudah ada. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka,
mengerti atau tidak mengerti semuanya telah mendarah daging
dalam manusia. Roma 3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada
yang benar, seorang pun tidak. 3:11 Tidak ada seorang pun
yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak
berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak”.
Bejana Advent Indonesia Timur
Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Yang menuduh dan
yang tertuduh. Yang menghakimi dan yang terhakimi. Yang
menuding dan yang tertuding. Yang mencari-cari kesalahan
orang lain dan yang dicari-cari kesalahannya. Tidak ada yang
benar, seorang pun tidak.
F. B. Meyer pernah mengatakan bahwa ketika kita
melihat seorang saudara lelaki atau wanita berbuat dosa, 3 hal
penting perlu diingat: (1) Kita tidak tau betapa berat dan sulitnya
pergumulan saudara tersebut dalam usaha untuk hidup tanpa
dosa. (2) Kita tidak tau berapa besar kuasa kegelapan yang
menyerang saudara kita tersebut. (3) Kita juga tidak tahu apa
yang akan kita buat kalau kita mengalami keadaan yang sama.
(Stephen Brown, Christianity Today, April 5, 1993, p. 17)
Kalau ada orang yang menuduh, menghakimi dan
menuding anda apakah dengan kata-kata kasar, wajah cemberut,
dan hati miring, coba ambil positifnya saja. Langsung pikirkan
hal berikut ini. Ambil tekad untuk berkomentar hanya dalam hati
sendiri seperti ini. “Kasihan ya saudara saya ini. Kemungkinan
besar sejak dari kecil tidak pernah diajarkan kepadanya kata-kata
halus, manis dan terhormat. Kasihan ya, saudara saya ini sudah
terbiasa dengan kekasaran. Kasihan ya, dia ini kemungkinan lagi
tertekan dengan dosa sendiri. Dan kasihan ya, mungkin dia lagi
kesepian dan perlu seseorang untuk turut berbagi masaalah
dengannya. Kasihan ya, mungkin saja kepadanya tidak diberi
kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya sehingga
sekaranglah saatnya untuk meledak. Bagaimana saya dapat
menolong saudara saya tersebut?”
Jalan keluar dan jalan keselamatan satu-satunya
hanyalah Yesus. Roma 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah
yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? 7:25 Syukur
kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Ny. Ellen G.
White menerangkan dalam bukunya: Alfa dan Omega Jilid V
halaman 160, 161 tentang Yesus ketika membersihkan Bait Suci:
”Tidak seorang pun dengan kuasa dirinya sendiri dapat
membuang kuasa kejahatan yang telah menguasai hatinya.
Hanya Kristus yang dapat membersihkan bait suci jiwa......
Kristus melihat orang-orang yang melarikan diri itu dengan
rasa kasihan yang amat sangat atas ketakutan dan kebodohan
mereka tentang apa yang merupakan perbaktian yang benar.
Dalam peristiwa ini dilihat-Nya secara lambang terceraiberainya seluruh bangsa Yahudi karena kejahatan dan
pendurhakaan mereka.”
Syaloom dan Tuhan kiranya memberkati.
Page 7
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
P
engumuman Kabinet Kerja
Jokowi-JK sempat membuat
penasaran berbagai pihak.
Sebelum pelantikan Jokowi – JK
sebagai presiden, Jokowi sempat
memberikan statement bahwa segera
setelah
pelantikan maka kabinet
akan segera diumumkan namun
statement-nya masih beliau lanjutkan
bahwa, bisa saja satu hari kemudian
atau lebih lama. Nyatanya pelantikan sempat molor cukup
lama. Penundaan pengumuman kabinet bukan tanpa alasan.
Jokowi – JK menginginkan pemerintahan yang bersih yang
ditandai dengan para calon pejabat kementerian tidak ada
catatan buruk dalam penyalahgunaan keuangan atau korupsi.
Konon beberapa calon kemudian diganti berhubung calon
tersebut memiliki catatan tidak bersih. Jokowi-JK bekerja sama
dengan KPK untuk memberikan rekomendasi siapa saja calon
menteri yang memiliki catatan tertentu.
Bejana Advent Indonesia Timur
Dukungan terhadap Jokowi-JK dengan dimulainya era calon
menteri yang harus bersih diapresiasi oleh berbagai elemen
masyarakat karena korupsi telah membudaya di berbagai
lapisan masyarakat bahkan menembus tembok-tembok religius
sehingga bukan hanya lembaga pemerintahan yang terbukti
menyalahgunakan keuangan namun lembaga keagamaanpun
telah terkontaminasi praktek kotor tersebut. Praktek kotor ini
ternyata bukan hanya terjadi di bangsa kita seperti kementerian
agama yang kasusnya belum terselesaikan hingga saat ini
namun korupsi sudah merasuk tiang-tiang religi sejak zaman
dahulu kala. Terlihat sejak zaman Yesus berada di atas dunia
ini, salah satu muridnya, Yudas telah terjerat aksi suap. Dia
menerima 30 keping uang perak untuk harga seorang Mesias.
Meskipun pada waktu itu istilah korupsi mungkin belum
muncul, tetapi suap ini adalah salah satu model korupsi.
Penerima suap melakukan sesuatu seperti yang diingini oleh
pemberi suap dalam hal ini untuk menyerahkan Sang Guru
kepada para penguasa yang lalim.
Page 8
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
Berjalannya waktu, suap terus menggerogoti lembaga para
rohaniawan dalam hal ini gereja. Pada waktu Kaisar
Constantine menjadi Kristen, kemudian istitusi Gereja dan
Imperium Romawi menyatu dengan kekuasaan Gereja Katolik
Roma, gereja mulai menggusur bentuk-bentuk kekuasaan yang
lain. Pada saat itu pula praktek suap mulai berbentuk jual-beli
jabatan gereja. Transaksi jual-beli kedudukan dalam birokrasi
gereja tak tersentuh hukum. Mereka menganggap hukuman
hanya diberikan di akhirat. Di dunia, seorang yang bersalah
paling sial hanya diusir dari gereja, atau dipecat dari
jabatannya. Pada saat itu pula terjadi jual-beli surat
pengampunan dosa yang merajalela. Praktek yang menyebar
pesat ini merupakan sumber penghasilan gereja yang amat
penting.
Korupsi dengan kata yang diperhalus sebagai penyalahgunaan
wewenang terus merasuk ke jemaat dari waktu ke waktu
sampai pada saat ini. Ada yang bisa dibuktikan dengan nilai
yang tidak sedikit namun ada juga yang lolos dari pembuktian
para petugas yang ditunjuk organisasi. Tidak jarang dana yang
seharusnya digunakan untuk pelayanan beralih fungsi.
Memang, Tuhan memandang perlu akan pentingnya uang untuk
pelayanan, dan setiap hamba Tuhan yang melayani jemaat
berhak mendapatkan upahnya (1 Korintus 9:9-14). Tetapi tidak
sedikit para pelayan Tuhan ini terjangkit penyakit "cinta uang"
dan itu jahat dimata Tuhan (Roma 16:17-19).
Bejana Advent Indonesia Timur
Penyakit yang menyerang lembaga pengaman urusan
keagamaan di Indonesia (Depag) “mungkin" menyerang semua
lembaga agama di negeri ini bahkan sampai di gereja yang
mengaku sebagai umat yang sisa. Keteledoran atau kesengajaan
menggunakan "uang suci" dengan tidak mengikuti prosedur
yang sudah diatur dengan ditempatkan pada pos yang tidak
seharusnya, meskipun pos tersebut masih dalam pagar sebuah
lembaga keagamaan tetap saja merupakan sebuah pelanggaran
dan merupakan sebuah pelanggaran serius bila "uang suci"
yang dikumpulkan umat itu ternyata digunakan untuk
memperkaya diri sendiri.
Sangat disayangkan bila penyakit "cinta uang" tetap ada pada
mereka yang menjadi "pekerja" di ladang Tuhan. Sangat
disayangkan pula bila lembaga "rohani" tidak menjalankan
sistem kontrol dengan sebaik-baiknya sehingga penyakit telah
menjadi kanker yang membunuh bukan saja jiwa namun juga
menggerogoti raga bila kemudian akibat telah menjadi sangat
besar untuk ditanggung oleh si pelaku. Siapapun dia, anda atau
saya, kita semua adalah hamba-hamba Tuhan yang patut
diselamatkan, bukan hanya dari penyakit cinta uang namun
diselamatkan dari dunia ini yang penuh dengan berbagai
penyakit. Jadilah penolong bagi saudara kita sendiri dan bagi
diri sendiri. Hindarkan segala bentuk penggunaan uang apapun
yang bukan pada tempatnya. Saling mengingatkan, saling
menasihati, saling mendoakan dan perlu pemimpin yang berani
memberantas dan membenahi system sehingga tercipta
imunisasi terhadap penyakit ini. ***.
Page 9
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
Artikel Rohani
BIBLICAL SABBATH: ADVENTIST PERSPECTIVE
(SABAT ALKITAB:
PERSPEKTIF ADVENT)
Oleh: Ángel Manuel Rodríguez, Ph.D,
(Mantan Direktur Lembaga Penelitian Alkitab Dari General Conference)
Satu Makalah Yang Dipaparkan Pada Percakapan Antara
Advent dan Katholik,
Mei 2002 di John Knox Center di Jenewa, Swiss
(Diterjemahkan Oleh: Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag)
Ayat-Ayat Pertentangan
Lanjutan ….
KESIMPULAN UMUM
Orang-orang Advent percaya
bahwa Sabat hari ketujuh berasal dari
Allah yang melembagakannya di akhir
minggu
penciptaan
oleh
mengasingkannya, memberkati dan
menguduskannya.
Fakta itu juga
dikenal oleh Yesus. Oleh karena itu kita
dapat
menyimpulkan
bahwa
pemeliharaan Sabat hari ketujuh adalah
kesempatan istimewah yang dipercayakan oleh kepada umat
manusia dan bukan hanya kepada etnis dan kelompok agama
tertentu. Di Sinai pemeliharaan hukum itu telah ditempatkan
di tangan orang-orang Israel ketika Allah mengadakan
perjanjian dengan mereka. Itu adalah satu peringatan kepada
kuasa karya dan penebusan Allah.
Perintah tersebut dipelihara oleh Yesus sendiri yang
di dalam pelayanan-Nya mendemonstrasikan makna
penebusan darihari itu. Selama pertentangan-pertentangan
Sabat-Nya dengan para pemimpin Yahudi, Ia meneguhkan
kembali perintah itu, membebaskannya dari beban-beban
tradisi-tradisi manusia dan menggunakannya untuk
memamerkan kuasa penebusan-Nya oleh melembagakan
perhentian kepada mereka yang ditekan oleh kuasa-kuasa
kejahatan dan penyakit. Di dalam Injil-Injil Yesus dilukiskan
sebagai pemelihara Sabat yang setia yang tidak di manapun
Bejana Advent Indonesia Timur
mengisyaratkan pada kemungkinan menghilangkan hukum
melalui penggenapan terhadap makna penebusan di dalam
pribadi-Nya atau secara sederhana oleh menginisiatifkan
perkembangan itu yang akan menuntun kepada lembaga hari
Minggu
sebagai
hari
ibadah
Perjanjian
Baru
mendemonstrasikan orang-orang percaya Yahudi memelihara
Sabat hari ketujuh sebagai hari perhentian dan beribadah jauh
sesudah masa kenaikan Yesus. Sebuah bacaan yang cermat
pertentangan-pertentangan Sabat, secara khusus di dalam Injil
Markus dan Lukas, mengindikasikan bahwa orang-orang
Kristen asal kafir juga memelihara Sabat hari ketujuh.
Pertanyaan-pertanyaan mendasar di dalam pertentanganpertentangan Sabat tercatat di dalam injil-injil bukan apakah
Sabat harus dipelihara tetapi bagaimana itu harus dipelihara.
Para penulis injil menggunakan pertentangan-pertentangan itu
untuk memerintahkan orang-orang Kristen asal Yahudi dan
orang-prang Kristen asal Kafir bersama-sama memelihara
hukum tersebut.
Gagasan bahwa bagi Paulus pemeliharaan hukum
adalah masalah atau keyakinan pribadi tidak dipaksakan
kepada yang lainnya memiliki kekurangan sokongan
Perjanjian Baru. Roma 14 tidak membicarakan pemelihraan
Sabat dan Galatia 4:10 serta Kolose 2:16 adalah sedang
mengalamatkan penggunaan yang salah akan Sabat.
Penggunaan yang salah terhadap prinsip atau hukum ilahi
tidak meniadakan prinsipatau hukum itu sendiri.
Pada hari pertama dari minggu itu secara utama
disebutkan di dalam konteks naratif kebangkitan Yesus pada
hari ketiga. Itu tidak pernah disebut “hari Kebangkitan.” Tak
satu pun dari referensi kepada hari itu di dalam Perjanjian
Baru, menyarankan bahwa itu sudah menjadi satu hari yang
dirayakan oleh komunitas Kristen untuk memperingati
Kebangkitan Yesus atau satu hari di dalam mana gereja
berkumpul untuk merayakan Perjamuan Kudus. Memang
benar perikop-perikop itu dibaca oleh kebanyakan para
sarjana sebagai isyarat pentingnya hari Minggu mula-mula
sebagai hari ibadah orang Kristen. Tetapi adalah adil dan
betul menyarankan bahwa”penekanan pada “hari pertama dari
minggu” di dalam naratif tradisi Kebangkitan sedemikian
rupa itu ketika hari Minggu dipraktekkan, orang-orang
Kristen harus menghubungkannya dengan kebangkitan Tuhan
pada hari Minggu. Apapun asal-usul hari minggu itu, itu
terbukti bahwa, sekali itu sudah menjadi kebiasaan, orangorang Kristen lebih akrab dengan tradisi-tradisi Injil yang
akan segera datang untuk menemuinya sebagai peringatan
akan Kebangkitan.”1 Dengan kata lain, rujukan-rujukan
kepada pada hari pertama dari minggu dari Alkitab Perjanjian
Baru dibaca melalui lensa kaca mata perkembanganperkembangan sesudah zaman Alkitab.
Tetapi mungkin pertanyaan mendasarnya adalah satu
1
Bauckham, "Lord's Day," hlm. 236.
Page 10
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
otoritas: siapakah yang memiliki otoritas perubahan secara
signifikan hukum Alkitab? Jikalau bukan Yesus maupun
murid-murid secara khusus, secara jelas dan tidak samarsamar mengenyampingkan hukum Sabat hari yang ketujuh,
tetapi otoritas mereka akan diperluas kepada yang lainnya
yang demi mereka melakukan apa yang mereka tidak
lakukan? Pertanyaannya adalah sesuatu yang sulit dengan
sejarah yang panjang terhadap perdebatan atau analisis,
penyelidikan cermat yang pantas.2 Betapapun, berkenaan
dengan Sabat, orang-orang Advent sudah memberikan
prioritas kepada kesaksian Alkitab. ***
Artikel Rohani
MENDALAMI BERSAMA
PEKABARAN AJARAN
DASAR GMAHK MELALUI
WAHYU 14:12
Bagian XIII
2 Lihat, contohnya, pernyataan dari John F. Baldovin, dibuat
di dalam konteks diskusinya pada liturgi Sabat, berkenaan dengan
masalah ini: “Saya tidak bermaksud menolak peranan normatif Kitab
Suci didalam materi-materi pembahasan baik doktrinal maupun
praktikal, tetapi pada saat sesudah pemikiran Pencerahan yang sama
sudah mendemonstrasikan kemungkinan perlakuan Kitab Suci
sebagaimana itu merupakan satu norma yang tidak memerlukan
penafsiran dan sekalipun itu tidak dibaca dari sudut pandang para
penanya kontemporer. Dengan kata lain, itu nampaknya bagi saya
bahwa saya harus meneguhkan tuntunan Allah seara
berkesinambungan terehadap komunitas (secara betul memahami hal
ini yakni apa yang berarti tak bisa bersalah), dan inilah apa yang
orang Kristen sebut peranan Roh Kudus. Keyakinan di dalam
tuntunan pneumatis terhadap gereja ini seharusnya menuntun kita
menjadi berhati-hati terhadap yang berkenaan dengan Kitab Suci
(apakah Alkitab Perjanjian Lama berbahasa Ibrani dan/ataupun
Perjanjian Baru) sebagai yang berisikan perintah-perintah ilahi positif
yang hakiki bagi makhluk manusia” ("Sabbath Liturgy: Celebrating
Sunday as a Christian," dalam The Sabbath in Jewish and Christian
Traditions, hlm. 197). Di dalam menjawab makalah Baldovin,
William H. Shea berkomentar, "Nampak bagi saya bahwa tanpa terkait
dengan tradisi agama bahwa seseorang sedang menguji, apakah ajaran
Buddha, Kong Fu Tzu atau Kekristenan-tempat di mana seseorang
mulaikan mencari aturan normatif dari kepercayaan dengan perkataanperkataan para pendiri agama itu dan dengan tulisan-tulisan kanonis
yang sudah dituliskan secara turun-temurun oleh para pencatat atau
penulis yang terdekat dengan masa itu. Ini nampak bagi saya masih
kedengaran menjadi paling bersifat prosedural untuk diikuti” ("A
Response to L. Hoffman and J. Baldovin," in The Sabbath in Jewish
and Christian Traditions, hlm. 235).
Bejana Advent Indonesia Timur
Oleh : Sonny Maromon, STh.
Healing Way Indonesia
Lanjutan …
KENYATAAN ITULAH YANG TERJADI DI DALAM
SETIAP PRIBADI MANUSIA. (GALATIA 2:20)
Bagaimana dengan manusia... ? Dengan tidak menolak
kenyataan salib yang sebenarnya, itu sudah cukup membuat
dosa itu tidak ada pada manusia itu sendiri. Hal itu sudah cukup
untuk menyelamatkan dan mempertahankan manusia dalam
keadaan selamat untuk seterusnya. Demonstrasi tahun 31 dan
pengantaraan-Nya di sorgapun berakhir.
Penolakkan (ketidakpercayaan) kepada kenyataan ini membuat
Tuhan harus membuat sebuah demonstrasi nyata lainnya
(sebagai bukti yang dapat dilihat langsung tentang kenyataan
salib) oleh orang-orang yang menolak dengan adanya "mereka"
yang hidup tanpa pengantaraan pengampunan dosa karena dosa
tidak ada lagi pada mereka oleh kenyataan salib di dalam diri
"mereka" sebelum naik ke Surga sebagaimana kesaksian Yesus
selama Ia hidup di dunia ini. Ini adalah pembuktian Iman-Nya
Yesus kepada indra manusia yang tumpul sama halnya dengan
peristiwa tahun 31 dan pengantaraan-Nya di Sorga. Jika ada
yang mau menolak Iman-Nya Yesus, maka hal itu sudah berada
di luar jalur Injil.
Page 11
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
Kepada orang yang tidak menerima kenyataan ini, hal itu
sangatlah rumit dan bukti Iman Yesus yang terlihat perlu
diberikan untuk menjawab dan mendiamkan semua
argumentasi (tabiat)...Tetapi bagi umat Tuhan Iman itu adalah
bukti itu sendiri yang tak dapat ditolaknya. Itu sudah cukup dan
sederhana.
Salib itu jadi cintaku Hingga aku tiba di surga
Ku berpaut pada salib itu TAK KU TUKAR DENGAN
APAPUN
Dan seterusnya….
“Alkitab mengatakan bahwa ‘SETAN-SETAN PUN JUGA
PERCAYA akan hal itu dan mereka gemetar,” tetapi bukanlah
iman. (Yakobus 2:19.) Tidak saja hanya percaya dalam
Firman Allah, melainkan PENYERAHAN KEMAUAN yang
sepenuhnya kepada-Nya; di mana HATI ITU DIPASRAHKAN
PADA-NYA, kasih sayang diletakkanpada-Nya maka INILAH
IMAN yang bekerja dengan kasih serta menyucikan jiwa.” SC
63.2
How Great Thou Art
“Tidak ada iman selain iman Kristus, segala sesuatu
yang lain yang mengaku sebagai iman adalah suatu tiruan.
Hanya Kristus yang benar; Ia telah mengalahkan dunia dan
hanya Dia yang mempunyai kuasa untuk melakukannya; di
dalam Dia tinggal segala kepenuhan Allah, oleh sebab Hukum
yaitu Allah sendiri— ada di dalam hati-Nya; hanya Dia saja
yang telah memelihara dan dapat memelihara hukum dengan
sempurna; sebab itu hanya dengan iman-Nya — iman yang
hidup, yaitu Hidup-Nya di dalam diri kita — kita dapat
dijadikan benar.
Tetapi ini sudah cukup. Ia adalah“Batu yang teruji”.
Iman yang diberikan-Nya pada kita adalah iman-Nya sendiri
yang teruji dan diakui dan iman itu tidak akan mengecewakan
kita dalam setiap pergumulan. Kita tidak di minta untuk
berbuat sebaik Dia, atau menyatakan iman sebanyak yang
dimiliki-Nya. Kita hanya diminta untuk mau menerima dan
membiarkan iman itu bekerja oleh kasih untuk menyucikan
hati. Ini akan mendatangkan hasil; terimalah iman itu!”
Kabar Kesukaan hal 73
Salib (Agape) tidak pernah menjadi jembatan bagi manusia dan
dosa. Salib tidak pernah memberikan kompromi dengan dosa,
melainkan menghancurkan jembatan itu dan membinasakan
dosa.
Melalui perenungan saat ini… izinkanlah saya mengekspreikan
perasaan saya melalui syair lagu ini (Ada satu salib di bukit
Golgota), dengan kalimat terakhir yang saya ganti sebagai
gambaran ekspresi hati dan pikiran saya, kemudian Syair lagu
How Great Thou Art,God and God Alone serta Live out Thy
Life Within me (khususnya pada stanza kedua) untuk
melengkapi perenungan pada observasi focus ini,
Ada satu salib di bukit Golgota
Ada satu salib di bukit Golgota Suatu langgam siksa dan hina
Pada salib itu tergantunglah Yesus Bagi aku yang t'lah berdosa
Chorus:
Bejana Advent Indonesia Timur
Kemudian
How Great Thou Art Oh Lord my God When I in awesome
wonder Consider all the works Thy hands have made
I see the stars I hear the rolling thunder Thy power throughout
The universe displayed
Chorus:
Then sings my soul My Savior, God, to Thee How great thou
art, How great thou art
Then sings my soul My Savior, God, to Thee How great Thou
art How great Thou art
And When I think, of God, His son not sparing, Sent Him to die,
I scarce can take it in;
That on the cross, my burden gladly bearing He bled and died
to take away my sin
When Christ shall come With shout of acclamation And take me
home What joy shall fill my heart
Then I shall bow With humble adoration And then proclaim My
God How great Thou art
God and God Alone
God and God alone created all these things we call our own
From the mighty to the small the Glory in them all is God's and
God's alone
Chorus:
God and God alone is fit to take the universe's throne
Let everything that lives reserve it's truest praise for God and
God alone
God and God alone reveals the truth of all we call unknown
and the best and worst of man wont change the Master's plan
it's God's and God's alone
God and God alone will be the joy of our eternal home
He will be our one desire Our hearts will never tire of God's
and God's alone
Live out Thy life within me
Live out Thy life within me,
O Jesus, King of kings!
Be Thou Thyself the answer
To all my questionings;
Live out Thy life within me,
In all things have Thy way!
Page 12
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
I, the transparent medium
Thy glory to display.
The temple has been yielded,
And purified of sin;
Let Thy Shekinah glory
Now shine forth from within,
And all the earth keep silence,
The body henceforth be
Thy silent, gentle servant,
Moved only as by Thee.
Its members every moment
Held subject to Thy call,
Ready to have Thee use them,
Or not be used at all;
Held without restless longing,
Or strain, or stress, or fret
Or chafings at Thy dealings,
Or thoughts of vain regret.
But restful, calm, and pliant,
From bend and bias free,
Awaiting Thy decision,
When Thou hast need of me.
Live out Thy life within me,
O Jesus, King of kings!
Be Thou the glorious answer
To all my questionings.
KEBENARAN HARUS MENJADI SEGALANYA BAGI
KITA .BIARKAN MEREKA YANG INGIN MEMBUAT
NAMA DENGAN DUNIA PERGI DENGAN DUNIA. …”
{UL 171.2,3}
About the Cross
The more I know, the more I don’t know
The more I don’t know, the more I will know more
Bersambung….
"The gospel message for this time is comprised in the third
angel’s message, which embraces the messages of the first and
second angel, and which is to be proclaimed everywhere; for it
is present truth. This message is to go forth with great
distinctness and power. It is not to be clouded by human
theories and sophistries." Letter 20, 1900, pp. 5, 6. 1MR 57.2
“Pekabaran Injil untuk saat ini terangkum dalam pekabaran
malakat ketiga, yang oleh mana telah mencakup pekabaranpekabaran malaikat pertama dan kedua, dan yang diberitakan
ke semua tempat; sebab inilah kebenaran masa kini. Pekabaran
ini diberitakan dengan suatu kejelasan yang besar dan kuasa
yang besar. Pekabaran ini tidak boleh dikaburkan oleh teoriteori manusia dan cara-cara berpikir yang menyesatkan”
Letter 20, 1900, pp. 5, 6. 1MR 57.2
“Jika pernah ada suatu waktu dalam sejarah MASEHI
ADVENT HARI KETUJUH ketika mereka harusnya bangkit
dan bersinar, SEKARANGLAH SAATNYA. JANGAN ADA
SUARA HARUS DITAHAN DARI
MENYATAKAN
PEKABARAN MALAIKAT KETIGA. JANGANLAH ADA,
KARENA TAKUT KEHILANGAN MARTABAT DENGAN
DUNIA, MENGABURKAN SATU SINAR CAHAYA YANG
DATANG DARI SEGALA SUMBER CAHAYA .
DIBUTUHKAN
KEBERANIAN
MORAL
UNTUK
MELAKUKAN PEKERJAAN TUHAN DI HARI-HARI
TERAKHIR DUNIA INI, TAPI JANGAN SAMPAI KITA
DIPIMPIN OLEH ROH KEBIJAKSANAAN MANUSIA.
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 13
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
adalah salah satu tanggung jawab yang penting. Sebagai ganti
Kristus mereka harus memohon pria dan wanita untuk
diperdamaikan dengan Allah; dan mereka dapat menggenapi
misi mereka sementara mereka menerima hikmat dan kuasa
dari atas.
Pelayanan Pengabdian Diri
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
lanjutan…….
D
alam
kehidupan
dan
pelajaran-pelajaran-Nya
Kristus telah memberikan
contoh yang sempurna
tentang pelayanan yang tidak
mementingkan
diri
yang
bersumber dari Allah. Dengan
menciptakan dunia, dan oleh
menjunjung tinggi segala perkara, Ia tetap melayani orang lain.
"Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu
yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang
jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang
yang benar dan orang yang tidak benar." Matius 5:45.
Pelayanan yang ideal kepada Bapa ini diamanatkan kepada
Anak-Nya. Yesus telah dikaruniakan untuk berdiri di atas
seluruh umat manusia, oleh teladan-Nya mengajarkan apa arti
menjadi seorang pelayan. Seluruh hidup-Nya berada di bawah
hukum pelayanan. Ia melayani semua, pelayanan untuk semua.
Berkali-kali Yesus berusaha mendirikan prinsip ini di antara
murid-murid-Nya. Bila Yakobus dan Yohanes memohon untuk
keunggulan mereka, Ia berkata: "Barangsiapa yang ingin besar
di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan
barangsiapa yang ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia
datang bukan untuk dilayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Matius
20:26-28 .
Sejak kenaikan-Nya Kristus telah menyerahkan pekerjaan-Nya
di atas dunia kepada duta besar, duta besar yang terpilih,
melalui siapa Ia berbicara kepada anak-anak manusia dan
melayani keperluan mereka. Kepala dari sidang-Nya yang besar
itu mengawasi pekerjaan-Nya yang dikerjakan oleh
orang-orang yang diurapi Allah untuk bertindak sebagai
wakil-wakil-Nya.
Kedudukan mereka yang telah dipanggil Allah untuk bekerja
dalam perkataan dan doktrin dalam membangun sidang-Nya,
Bejana Advent Indonesia Timur
Pelayan-pelayan Kristus adalah pengawal-pengawal rohani dari
orang-orang yang dipercayakan penjagaannya. Pekerjaan
mereka disamakan dengan penjaga. Di zaman dulu kala para
penjaga sering ditempatkan di atas dinding kota, dari tempat
yang strategis mereka dapat mengamati tempat-tempat penting
yang harus dijaga, dan memberi amaran tentang dekatnya
musuh. Atas kesetiaan mereka bergantung seluruh keamanan
orang-orang di dalamnya. Setiap saat mereka dituntut untuk
memanggil satu sama lain, guna memastikan apakah mereka
siaga dan tak ada bahaya yang menimpa mereka. Seruan
kegembiraan atau pun amaran dibawa dari seorang kepada
lainnya, masing-masing mengulangi panggilan itu sampai
menggema ke seluruh kota.
Kepada setiap pelayan Tuhan berkata: "Dan engkau anak
manusia, Aku akan menetapkan engkau menjadi penjaga bagi
kaum Israel. Bila engkau mendengar suatu firman daripada-Ku,
peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau Aku berfirman
kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati, dan
engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang
jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan
mati
dalam
kesalahannya,
tetapi
Aku
menuntut
pertanggunganjawab atas nyawanya daripadamu. Tetapi jika
engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari
hidupnya, . . . engkau telah menyelamatkan nyawamu."
Yehezkiel 33:7-9.
Perkataan nabi itu menyatakan tanggung jawab yang
sungguh-sungguh dari mereka yang telah ditentukan sebagai
penjaga-penjaga sidang Allah, juru kunci rahasia Allah. Mereka
harus berdiri sebagai penjaga-penjaga pada dinding Sion,
membunyikan tanda bahaya pada waktu musuh sedang
menghampiri. Jiwa-jiwa ada dalam bahaya untuk jatuh ke
dalam penggodaan, dan mereka akan binasa kecuali
pelayan-pelayan Allah setia kepada tugas mereka. Jika oleh
suatu sebab perasaan rohani mereka menjadi begitu beku
sehingga mereka tidak dapat membedakan bahaya, dan mereka
lalai untuk memberi amaran kepada orang-orang yang akan
binasa, Allah akan menuntut dari tangan mereka darah
orang-orang yang hilang itu.
Adalah hak penjaga-penjaga di tembok Sion itu untuk hidup
begitu dekat kepada Allah, dan mudah terbujuk oleh pengaruh
Roh-Nya, supaya Ia dapat bekerja melalui mereka untuk
memberitahukan kepada pria dan wanita tentang bahaya
mereka dan menunjukkan tempat yang aman kepada mereka.
Dengan setia mereka harus mengamarkan orang banyak tentang
akibat pelanggaran, dan dengan setia mereka harus memelihara
kepentingan-kepentingan sidang. Tidak ada waktu untuk lega
tanpa waspada sedikit pun. Pekerjaan mereka adalah suatu
Page 14
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
pekerjaan yang menuntut kemampuan yang ada. Dalam bunyi
sangkakala suara mereka harus lebih nyaring, dan tidak pernah
mereka menyuarakan keragu-raguan dan tidak menentu.
Mereka bekerja bukan untuk upah, karena mereka menyadari
bahwa merupakan bencana jika mereka gagal untuk
menyampaikan Injil, dan bukan karena pekerjaan yang lain.
Dipilih oleh Allah, dan dimeteraikan oleh darah penyerahan,
mereka harus membebaskan pria dan wanita dari kebinasaan
yang mengancam.
Pendeta yang menjadi kawan sekerja Kristus akan mempunyai
perasaan yang mendalam tentang kerja keras dan pengorbanan
yang dituntut untuk melaksanakan dengan berhasil. Ia tidak
belajar untuk kesenangan diri sendiri. Ia melupakan dirinya
sendiri. Dalam usaha mencari domba yang hilang ia tidak
menyadari bahwa ia sendiri lelah, dingin, dan lapar. Ia
mempunyai hanya satu tujuan menyelamatkan yang hilang.
Ia yang melayani di bawah panji-panji Imanuel yang
berlumuran darah, harus melakukan apa yang menuntut usaha
kepahlawanan dan tahan sabar. Tetapi serdadu-serdadu salib
tanpa segan berdiri di garis pertempuran terdepan. Sementara
serangan musuh menekan dia, ia berbalik ke benteng untuk
pertolongan, dan sementara ia membawa kepada Tuhan
janji-janji Firman itu, ia dikuatkan bagi tugas-tugas saat itu. Ia
menyadari pentingnya kekuatan dari atas.
Kemenangan-kemenangan yang diperolehnya tidak menuntun
kepada hal meninggikan diri sendiri, tetapi membuat ia lebih
bergantung pada Yang Mahakuasa. Bergantung kepada Kuasa
itu, ia disanggupkan untuk menyampaikan kabar selamat
dengan teguh sehingga kabar selamat itu dapat menggetarkan
pikiran orang lain.
Ia yang mengajar sabda itu harus hidup berhubungan sendiri
setiap saat dengan Allah melalui doa dan mempelajari
perkataan-Nya, karena di sinilah sumber kekuatan. Hubungan
dengan Allah akan memberikan kepada usaha pendeta itu suatu
kekuatan yang lebih besar daripada pengaruh khotbahnya. Ia
sendiri tidak akan membiarkan dirinya kehilangan kuasa ini.
Dengan kesungguhan yang tak dapat disangkal, ia harus
memohon kepada Allah untuk kekuatan dan melayakkan dia
menghadapi tugas dan ujian, dan untuk menjamah bibirnya
dengan api suci. Begitu longgar pegangan oleh duta-duta
Kristus terhadap kenyataan-kenyataan abadi. Jika manusia mau
berjalan dengan Allah, Ia akan menyembunyikan mereka di
celah-celah Batu Karang. Disembunyikan demikian rupa,
sehingga mereka dapat memandang Allah, sama seperti Musa
memandang Dia. Oleh kuasa dan terang yang diberikan-Nya
mereka dapat lebih mengerti dan menyelesaikan lebih daripada
dari pertimbangan yang terbatas yang mungkin akan terjadi.
Tipu muslihat Setan yang paling berhasil digunakan adalah
terhadap mereka yang sedih. Bila kekecewaan mengancam
Bejana Advent Indonesia Timur
untuk mengalahkan pekerja Tuhan, biarlah ia membentangkan
di
hadapan
Allah
keperluan-keperluannya.
Adalah
perlindungan surga atas Paulus sehingga ia mempercayai
sepenuhnya terhadap Allah. Lebih dari semua orang ia mengerti
maksud kesusahan; tetapi mendengar tangisan sebagai
kemenangan, diserang dengan pencobaan dan pertentangan,
kakinya terus melangkah ke surga: "Sebab penderitaan ringan
yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal
yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada
penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan
adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
2 Korintus 4:17, 18. Mata Paulus selalu tertuju kepada yang
tiada kelihatan dan yang kekal. Menyadari bahwa ia sedang
berperang
melawan
kuasa
gaib,
ia
meletakkan
ketergantungannya kepada Allah, dan dalamnya ia memperoleh
kekuatan. Adalah oleh melihat Dia yang tiada tampak, kekuatan
jiwa diperoleh dan kuasa dunia atas pikiran dan tabiat
dipecahkan.
Seorang pendeta hendaknya bergaul bebas dengan orang
banyak untuk siapa ia bekerja, supaya dengan bersekutu dengan
mereka ia boleh mengetahui bagaimana menyesuaikan
pengajarannya dengan kebutuhan mereka. Bila seorang pendeta
telah menyampaikan suatu khotbah, pekerjaannya baru saja
dimulai. Adalah pekerjaan perorangan untuk dikerjakan. Ia
harus mendatangi rumah-rumah mereka, berbincang dan berdoa
dengan mereka dalam kesungguh-sungguhan dan dengan
kerendahan hati. Ada keluarga-keluarga yang tak bisa
dijangkau dengan kebenaran Sabda Allah kecuali
penatalayan-penatalayan rahmat-Nya mernasuki rumah-rumah
mereka dan menunjukkan kepada mereka jalan yang lebih
tinggi. Tetapi hati mereka yang melakukan pekerjaan ini harus
seirama dengan hati Kristus.
Banyak yang dimaksudkan dalam perintah itu, "Pergilah ke
semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang yang ada di
situ, masuk, karena rumahku harus penuh." Lukas 14:23.
Biarlah pendeta-pendeta mengajarkan kebenaran kepada
keluarga-keluarga, menyatu dengan mereka di mana ia bekerja,
dan sementara mereka bekerja sama dengan Allah, Ia akan
membungkus mereka dengan kuasa rohani. Kristus akan
menuntun mereka di dalam pekerjaan mereka, akan
memberikan kata-kata yang patut diucapkan sehingga merasuk
sangat dalam di hati para pendengarnya. Adalah hak bagi setiap
pekerja untuk dapat berkata bersama Paulus, "Sebab aku tidak
lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu." "Semua
kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum
maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; . . .
mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita,
Yesus Kristus." Kisah 20:27, 20, 21.
(34)
Bersambung………………..
Page 15
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
Kejadian 39:1-23; 40:1-23.
Y
usuf dimasukan dalam penjara bukan karena ia
melakukan kesalahan atau kejahatan tetapi ia tetap
mempertahankan imannya kepada Tuhan. Yusuf baru
berumur 17 tahun ketika ia dibawa ke Mesir. Di situ ia
dijual kepada seorang yang bernama Potifar. Potifar bekerja
untuk raja Mesir yang bernama Firaun.
menjadi marah kepada juru minumannya dan juru rotinya, dan
ia memasukkan mereka ke dalam penjara. Suatu malam
masing-masing mendapat mimpi yang khusus, tetapi mereka
tidak dapat mengerti artinya. Esok harinya Yusuf berkata,
’Ceritakanlah padaku mimpi kalian.’ Setelah mereka
menceritakannya, maka Yusuf dengan bantuan Allah,
menjelaskan arti mimpi mereka.
Kepada juru minuman Yusuf berkata, ’Dalam waktu tiga hari
engkau akan dibebaskan dari penjara dan engkau akan menjadi
juru minuman Firaun kembali.’ Dan Yusuf menambahkan,
’Apabila engkau sudah keluar ceritakanlah kepada Firaun
mengenai diriku dan tolonglah saya agar bisa keluar dari tempat
ini.’ Tetapi kepada juru roti Yusuf berkata, ’Tiga hari lagi
Firaun akan menyuruh memenggal kepalamu.’
Yusuf bekerja keras untuk Potifar majikannya. Dan ketika
Yusuf semakin dewasa, Potifar memberi kuasa kepadanya atas
seluruh rumah tangganya. Tetapi mengapa Yusuf sekarang
berada dalam penjara? Yang menyebabkannya adalah istri
Potifar.
Tiga hari kemudian terjadilah tepat seperti yang telah dikatakan
oleh Yusuf. Firaun menyuruh memenggal kepala juru roti.
Sebaliknya juru minuman dibebaskan dari penjara dan mulai
melayani raja kembali. Tetapi juru minuman ini lupa sama
sekali kepada Yusuf! Ia tidak menceritakan tentang Yusuf
kepada Firaun, dan Yusuf pun harus tinggal terus di penjara. .
***
Yusuf menjadi pria yang sangat tampan, dan istri Potifar ingin
bersama-sama dengannya. Tetapi Yusuf tahu bahwa ini salah,
dan ia tidak mau melakukannya. Istri Potifar sangat marah.
Ketika suaminya pulang ia berdusta dan berkata kepadanya,
’Yusuf yang jahat itu mencoba melakukan yang tidak baik
dengan saya.’ Potifar percaya dan ia sangat marah kepada
Yusuf. Maka ia menyuruh agar Yusuf dijebloskan ke dalam
penjara.
Kepala penjara segera dapat melihat bahwa Yusuf adalah
seorang yang baik. Maka dia diberi kuasa untuk mengurus
tahanan-tahanan lainnya. Selang beberapa waktu Firaun
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 16
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
A
yah meninggal karena
kanker
paru-paru
stadium akhir saat saya
berusia 6 tahun. Beliau
juga meninggalkan ibu dan
adik saya yang masih berusia
dua tahun. Sejak saat itu
kehidupan kami sehari-hari
sangat sulit. Setiap hari ibu
bekerja membanting tulang di
sawah
hanya
cukup
menyelesaikan masalah perut
saja.
Saat saya berusia 9 tahun, ibu menikah dengan seorang pria dan
menyuruh kami memanggilnya ayah. Pria tersebut adalah ayah
tiri saya. Untuk selanjutnya dia yang menopang keluarga kami.
Bejana Advent Indonesia Timur
Dalam ingatan masa kecil, ayah tiri saya seorang yang sangat
rajin, dia juga sangat menyayangi ibu.Pekerjaan apa saja dalam
keluarga yang membutuhkan tenaganya akan dia lakukan,
selamanya tidak membiarkan ibu untuk campur tangan.
Sehari-hari ayah tiri adalah orang yang pendiam. Usianya kirakira empat puluhan lebih, berperawakan tinggi dan kurus, tetapi
bersemangat. Dahinya hitam, memiliki sepasang tangan besar
yang kasar, di wajahnya yang kecoklatan terdapat sepasang
mata kecil yang cekung.
Ayah tiri saya mempunyai suatu kebiasaan, tidak peduli pergi
kemana pun, diatas pinggangnya selalu terselip sebatang pipa
rokok antik berwarna coklat kehitaman. Setiap ada waktu
senggang dia selalu menghisap rokok menggunakan pipa itu.
Sejak dulu saya tidak suka dengan perokok, oleh karenanya
saya juluki dia dengan sebutan “setan perokok”.
Page 17
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
Dalam ingatan saya, ayah tiri selalu tenang dalam menghadapi
segala persoalan, tidak peduli besar kecilnya permasalahan
selalu dihadapinya dengan santai. Namun hanya karena
sebatang pipa rokok, ayah tiri telah memberikan saya sebuah
tamparan yang sangat keras.
tertawa dan berkata kepada kami, “Beres, sudah tidak ada
masalah. Kalian pergilah tidur, besok masih harus bersekolah!”
Saya melihat butiran keringat sebesar kacang berjatuhan bagai
butiran mutiara yang terburai, jatuh pada sepasang kaki
besarnya yang penuh tanah.
Teringat waktu itu ayah tiri baru saja menjadi anggota keluarga
kurang lebih setengah tahun, suatu hari saya mencuri pipa
rokoknya untuk saya sembunyikan. Hasilnya, ayah tiri selama
beberapa hari merasa gelisah dan tak tenang, sepasang matanya
merah laksana berdarah. Akhirnya karena saya diinterogasi
dengan keras oleh ibu, dengan berat hati saya menyerahkan
pipa rokok itu.
Kesengsaraan yang saya alami dimasa kecil, membuat saya
memahami penderitaan seorang petani. Saya menumpahkan
segala harapan saya pada ujian masuk ke Universitas. Tetapi
pertama kali mengikuti ujian, saya mengalami kegagalan.
Ketika saya menyerahkan pipa itu ke hadapan ayah tiri, dia
menerimanya dengan tangan gemetaran dan tak lupa dia
memberikan saya satu tamparan keras, kedua matanya
berlinangan air mata.
“Nak, kamu tahu sendiri keadaan ekonomi kita, adikmu juga
masih sekolah di SMA, kesehatan ibu juga tidak baik,
pengeluaran dalam keluarga semua menggantungkan ayahmu.
Lihatlah sendiri ada berapa gelintir orang di desa ini yang
mengenyam pendidikan SMA? Ibu berpendapat kamu pulang
ke rumah untuk membantu ayahmu!”
Saya sangat ketakutan dan menangis, ibu menghampiri dan
memeluk kepala saya lalu berkata, “Lain kali jangan pernah
menyentuh pipa rokok itu, mengertikah kamu? Pipa itu adalah
nyawanya!”
Setelah kejadian itu, pipa rokok itu menjadi penuh misteri
bagiku. Saya berpikir, “Ada apa dengan pipa itu sehingga
membuat ayah tiri bisa meneteskan air mata? Pasti ada sebuah
kisah tentangnya.”
Mungkin tamparan itu telah menyebabkan dendam terhadap
ayah tiri, tidak peduli bagaimanapun jerih payah
pengorbanannya, saya tidak pernah menjadi terharu. Sejak usia
belia, saya selalu berpendapat ayah tiri sama jahatnya seperti
ibu tiri dalam dongeng Puteri Salju. Sikap saya terhadap ayah
tiri sangat dingin, acuh tidak acuh, lebih-lebih jangan harap
menyuruh saya memanggil dia “ayah”.
Tapi ada sebuah peristiwa yang membuat saya mulai ada
sedikit kesan baik terhadap ayah tiri.
Suatu hari ketika saya baru pulang dari sekolah, begitu masuk
rumah segera melihat kedua tangan ibu memegangi perut
sambil berteriak kesakitan. Ibu bergulung-gulung di ranjang,
butiran besar keringat dingin bercucuran di wajahnya yang
pucat.
Celaka! Penyakit maag ibu kambuh lagi! Saya dan adik
menangis mencari ayah tiri yang bekerja disawah. Mendengar
penuturan kami, dia segera membuang cangkul ditangannya,
sandal pun tak sempat dia pakai. Sesampai dirumah tanpa
berkata apapun segera mengendong ibu kerumah sakit seperti
orang sedang kesurupan. Ketika ibu dan ayah tiri kembali ke
rumah, hari sudah larut malam, ibu kelelahan tertidur pulas
diatas pundak ayah tiri.
Melihat kami berdua, ayah tiri dengan nafas tersengal-sengal,
Bejana Advent Indonesia Timur
“Bu, saya sangat ingin mengulang satu tahun lagi,” pinta saya
pada ibu.
Tetapi saya sudah menetapkan niat, bersikap teguh tidak mau
mengalah. Saat itu ayah tiri tidak mengatakan apa-apa, dia
duduk dihalaman luar menghisap rokok dengan pipa
kesayangannya. Saya tak tahu didalam benaknya sedang
memikirkan apa.
Keesokan harinya ibu berkata kepada saya, “Ayah setuju kamu
menuntut ilmu lagi selama satu tahun, giatlah belajar!”
Ayah tiri menjadi orang yang pertama kali menerima dan
membaca surat penerimaan mahasiswa saya. “Bu, anakmu
diterima diperguruan tinggi!” teriaknya.
Saya dan ibu berlari keluar dari dapur. Ibu melihat dan
membolak-balik surat panggilan itu meski satu huruf pun dia
tidak mengenalinya. Tetapi kegembiraan itu tersirat dari
tingkah lakunya. Malam itu tak tahu mengapa ayah tiri sangat
gembira hingga bicaranya juga banyak.
Saya mengambil poci teh dimeja makan dan dengan sikap
sangat hormat menuangkan teh itu satu gelas penuh untuk ayah
tiri. Hitung-hitung sebagai rasa terima kasih atas jerih payahnya
selama satu tahun! Dengan takjub ayah tiri memandang ke arah
saya, wajahnya penuh dengan kegembiraan. Sekali mengangkat
gelas dan meneguk habis, mulutnya tak henti-hentinya berkata,
“Patut, sangat patut sekali!”
Tetapi untuk selanjutnya biaya uang sekolah perguruan tinggi
sejumlah 4.000 yuan itu membuat keluarga cemas. Ibu
mengeluarkan segenap uang tabungannya serta menjual dan
meminjam ke sana ke mari, tetap masih kurang 500 yuan.
Bagaimana ini? Kuliah akan dimulai satu hari lagi. Saat makan
malam, hidangan diatas meja tidak ada seorang pun yang
menyentuhnya. Ibu menghela napas panjang sedangkan ayah
Page 18
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
tiri berada disampingnya sambil merokok, sibuk memperbaiki
alat tani ditangannya, saya tidak tahu mengapa hatinya begitu
tenang? Suara napas ibu membuat hati saya hancur luluh
lantak.
“Sudahlah saya tidak mau kuliah! Apa kalian puas?” Saya
berdiri dengan gusar, dan bergegas masuk kamar, merebahkan
diri di ranjang lalu mulai menangis…….. Saat itu saya
merasakan ada satu tangan besar yang keras menepuk-nepuk
pundak saya, “Sudah dewasa masih menangis, besok ayah pergi
berusaha, kamu pasti bisa kuliah.”
Malam itu ayah membawa pipa rokoknya, menghisap seorang
diri dihalaman rumah hingga larut malam, percikan api rokok
yang sekejap terang dan gelap menyinari wajahnya yang
banyak mengalami pahit getir kehidupan. Dia memincingkan
sepasang mata, raut wajahnya menyembunyikan perasaan dan
sangat berat. Kepulan asap rokok dengan ringan menyebar
didepan matanya, mengaburkan pandangan, tiada seorang pun
tahu apa yang sedang dia pikirkan, tetapi yang pasti dalam
hatinya tidak tenang.
Keesokan hari ibu memberitahu saya bahwa ayah tiri pergi ke
kabupaten. “Pergi untuk apa?” Percikan bunga api dari harapan
hati saya tersirat keluar.
“Dia bilang pergi ke kota mencari teman menanyakan apakah
bisa pinjami uang.”
“Apa usaha temannya?” Ibu menggelengkan kepala, mulutnya
bergumam, “Tidak tahu.”
Hari itu saya menunggu di depan desa, memandang ke arah
jalan kecil yang berkelok-kelok. Untuk kali pertama perasaan
hati saya ada semacam dorongan ingin bertemu ayah tiri, dan
untuk kali pertama saya merasakan berharganya sosok ayah tiri
dalam jiwa saya, masa depan saya tergantung pada dirinya.
Hingga malam saya baru melihat ayah tiri pulang. Saat saya
melihat wajahnya yang penuh senyuman, hati saya yang selalu
cemas, akhirnya bisa merasa lega. Ibu bergegas mengambil
seember air hangat untuk merendam kakinya. “Celupkanlah
kakimu, berjalan pulang pergi 40 kilometer perjalanan cukup
membuat lelah.” Dengan lembut ibu berkata kepada ayah tiri.
Saya mengamati wajah ayah tiri dengan saksama, dan
menemukan bahwa dia bukan lagi seorang pria yang masih kuat
dan kekar seperti dulu. Wajahnya pucat pasi dan bibir membiru,
dahinya hitam penuh dengan kerutan, rambut pendek serta
tangan kurus bagaikan kayu bakar, penuh dengan tonjolan urat
hijau.
mengatakan dia tidak enak badan, diluar dugaan dia tidak bisa
bangun dari tempat tidur. Dalam perjalanan mengantar saya
kuliah ibu berkata, “Nak, kamu sudah dewasa, di luar sana
semuanya tergantung pada diri sendiri. Sebenarnya ayah tirimu
itu sangat menyayangimu, dia sangat mengharapkanmu
memanggilnya ayah! Tetapi kamu……”
Suara ibu sesenggukan, saya menggigit bibir dengan suara lirih
berkata, “Lain kali saja, Bu!”
Setiap kali membayar uang kuliah, ayah tiri pasti pergi ke kota
untuk meminjam uang. Ketika liburan musim dingin dan panas
tiba, saya jarang berbicara dengan ayah tiri di rumah, dia
sendiri juga jarang menanyakan keadaan saya. Tetapi
kegembiraan ayah tiri bisa dirasakan setiap orang.
Setiap kali kembali ke tempat kuliah, ayah tiri pasti akan
mengantar sampai ke tempat yang cukup jauh. Sepanjang
perjalanan dia kebanyakan hanya menghisap pipa rokoknya.
Semua kata-kata yang ingin saya utarakan kepadanya tidak tahu
harus dimulai dari mana.
Sebenarnya dalam hati kecil sejak dulu sudah menerimanya
seperti ayah kandung, cinta kasih kadang kala sangat sulit
untuk diutarakan! Dengan demikian saya selalu tidak bisa
merealisasikan janji saya terhadap ibu.
Pada liburan tahun baru, rumah terkesan ramai sekali. Saat itu
saya sudah kuliah di semester-6. Adik meminta saya bercerita
tentang hal-hal menarik di kota, ayah tiri duduk di belakang
ibu, sibuk mengeluarkan abu tembakau setelah itu memasukkan
tembakau ke dalam pipa, wajahnya penuh dengan senyum
kebahagiaan. Saya bercerita tentang keadaan kota, adik
membelalakkan mata dengan penuh rasa ingin tahu.
“Ah, teman sekelas kakak kebanyakan sudah mempunyai
ponsel dan laptop, sedangkan kakak sebuah arloji pun tidak
punya.......” Pada akhirnya saya mengeluh dengan nada
bergumam. Saat itu saya melihat wajah ayah tiri sedikit tegang,
segera ada perasaan menyesal telah mengucapkan perkataan
itu.
Saat liburan usai saya harus meninggalkan rumah kembali
kuliah. Seperti biasa ayah tiri mengantar kepergian saya.
Sepanjang perjalanan beberapa kali ayah tiri memanggil saya,
tetapi ketika saya menanggapi, dia membatalkan berbicara,
sepertinya mempunyai beban pikiran yang sangat berat. Saya
sangat berharap ayah tiri bisa memulai topik pembicaraan, agar
bisa berkomunikasi baik dengannya, namun saya selalu
kecewa.
Memang benar, ayah tiri sudah tua. Dengan hati-hati ibu
melepaskan sepasang sepatunya yang hampir rusak. Dibawah
sinar temaram lampu neon, terlihat sebuah benjolan darah besar
yang sudah membiru masuk dalam pandangan saya, tak
tertahankan hati saya merasa bersedih, air mata saya diam-diam
menetes keluar……..
Ketika berpisah, ayah tiri berkata dengan kaku, “Saya tidak
mempunyai kepandaian apa-apa, tidak bisa membuat hidup
kalian bahagia, saya sangat menyesalinya. Jika engkau sukses
kelak, harus berbakti pada ibumu, biarkan dia bisa menikmati
hari tua dengan bahagia…” Saya menerima koper baju yang
disodorkannya.
Keesokan hari ketika saya berangkat kuliah, ayah tiri
Tiba-tiba saya melihat sepasang matanya berkaca-kaca. Hati
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 19
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
saya menjadi trenyuh, mendadak merasakan ada semacam
dorongan hati yang ingin memanggilnya “Ayah”, tetapi kata
yang telah mengendap lama ini akan terlontar dari mulut,
mendadak tertelan kembali.
Ketika saya telah berjalan jauh, saya lihat ayah tiri masih
berdiri ditempat itu sama sekali tak bergerak, bagaikan patung.
Dalam hati saya berjanji: ketika pulang nanti, saya pasti akan
memanggilnya “Ayah”. Namun kesempatan itu tak pernah saya
dapatkan lagi. Saya tak mengira perpisahan kali ini untuk
selamanya.
Dua bulan setelah itu saya mendapat kabar bahwa ayah tiri
meninggal dunia. Bagaikan halilintar di siang bolong, benak
saya menjadi kosong, serasa dunia ini sudah tiada lagi. Saya
pulang dengan perasaan linglung, yang menyambut saya
dirumah adalah pipa rokok berwarna coklat kehitaman yang
tergantung di tembok.
“Satu-satunya hal yang paling disesali ayah adalah tidak
seharusnya menamparmu, setiap kali mengantarmu kembali ke
kampus, dia sangat ingin meminta maaf, tetapi ucapan itu selalu
tak bisa keluar dari mulutnya. Sebenarnya masalah itu tidak
bisa menyalahkan dirinya, kamu tidak tahu betapa sengsara
hatinya, pipa itu adalah kesedihan seumur hidupnya!” Dengan
hati pedih ibu bercerita.
Melihat benda peninggalan itu teringat pemiliknya, dengan
hati-hati saya ambil pipa yang tergantung di tembok itu,
pandangan mata saya kabur karena air mata, merasakan
kesedihan yang menusuk hati. Ibu juga tergerak hatinya, dia
lalu bercerita tentang misteri pipa rokok itu…
Tiga puluh tahun lalu, ayah tiri hidup saling bergantung dengan
ayahnya. Ibu dengan ayah tiri adalah teman sepermainan sejak
kanak-kanak. Setelah mereka tumbuh dewasa, mereka sudah
tak terpisahkan lagi. Tetapi jalinan kasih mereka mendapatkan
tentangan keras kakek, sebab keluarga ayah tiri terlalu miskin.
Karena ibu dan ayah tiri dengan tegas mempertahankan
hubungan mereka, kakek terpaksa mengajukan sejumlah besar
mas kawin kepada keluarga ayah tiri baru mau merestui
pertunangan mereka.
Demi anak satu-satunya, ayah dari ayah tiri itu pergi bekerja di
perusahaan penambangan batu bara. Malang tak dapat ditolak,
terjadi kecelakaan di tambang itu. Dinding tambang runtuh dan
menimbun sang ayah untuk selamanya. Barang peninggalan
satu-satunya hanyalah pipa rokok kesayangannya semasa
hidup.
Ayah tiri sangat sedih, seumur hidup orang yang paling dia
hormati dan sayangi adalah ayahnya. Kemudian ayah tiri
menyalahkan dirinya dan merasakan penyesalan yang
mendalam hingga tak ingin hidup lagi.
Keesokan harinya dia diam-diam meninggalkan rumah dengan
membawa pipa rokok itu, tak seorang pun tahu kemana
perginya…
Bejana Advent Indonesia Timur
Dua tahun kemudian ayah tiri kembali lagi kekampung
halamannya, tetapi ibu satu tahun sebelum ayah tiri kembali
dipaksa untuk menikah dengan ayah kandung saya. Untuk
selanjutnya ayah tiri tidak menikah, yang menemani hidupnya
adalah sebatang pipa rokok yang tidak pernah lepas darinya.
Setelah ayah kandung saya meninggal, ayah tiri memberanikan
diri menanggung segala tanggung jawab untuk menjaga ibu,
saya dan adik. Sejak awal dia menolak mempunyai anak
sendiri, dia berkata kami ini adalah anak kandungnya.
Selesai mendengarkan penuturan ibu, tak terasa wajah saya
penuh dengan air mata. Sungguh tak menduga jika pipa rokok
itu bukan hanya memiliki kisah berliku perjalanan cinta
mereka, namun juga mengandung ingatan yang amat berat bagi
seumur hidup ayah tiri!
“Ayah meninggal dunia karena pendarahan otak, sebelumnya
dia sudah tidak bisa berbicara, hanya memandang Ibu dengan
tangannya menunjuk ke arah kotak kayu. Ibu mengerti
maksudnya hendak memberikan kotak kayu tersebut kepadamu.
Didalam kotak itu terdapat beberapa lembar surat hutang,
mungkin dia bermaksud menyuruhmu membayarkan
hutangnya. Seumur hidupnya, dia tak ingin berhutang pada
orang lain….”
Dengan sesenggukan saya menerima kotak kayu itu dan
membukanya dengan perlahan. Ada delapan lembar kertas
didalamnya. Saya membacanya dan terkejut bukan main, tubuh
menjadi lemas terkulai diatas ranjang.
Ibu saya buta huruf, kertas-kertas yang ada dalam kotak itu
bukan surat hutang seperti yang dikatakannya, melainkan tanda
terima jual darah! Ayah tiri telah menjual darahnya! Kepala
saya terasa pusing dan tangan saya lemas. Kotak kayu itu
terjatuh, dari dalamnya menggelinding keluar sebuah alroji
baru…
“Ayah! Ayah..” Berlutut didepan kuburan ayah tiri dengan air
mata bercucuran, saya hanya bisa menepuk-nepuk onggokan
tanah kuning yang ada dihadapan saya. Tetapi biar
bagaimanapun saya berteriak-teriak, tetap tak akan memanggil
kembali bayangannya.
Ketika saya pergi meninggalkan rumah, saya membawa pipa
rokok coklat kehitaman itu, saya akan mendampingi pipa ini
untuk seumur hidup saya, mengenang ayah tiri untuk
selamanya.
INSPIRASI
.... "Jangan sampai menyesali perbuatan anda selama ini,
lakukan semua yang terbaik kepada orang-orang yang telah
berkorban banyak bagi masa depan anda.Sayangi dan hargailah
mereka!!!" ...
Sekarang saatnya kawan, jangan tunggu nanti .. apalagi esok ..!
Page 20
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
KELAS - KELAS KEMAJUAN PATHFINDER
TUGAS KELAS KLUB REMAJA/PATHFINDER
“Anak-anak adalah untuk dilatih untuk menjadi pengabar Injil;
mereka harus ditolong untuk mengerti secara nyata apa yang
mereka kerjaktan uintuk diselamatka”--” Nasehat bagi
orangtua, guru-guru dan murid. hal. 168. Dan persiapan yang
paling baik adalah perkembangan yang serasi secara fisik,
mental, dan kekuatan rohani. Itu akan mempersiapkan murid
untuk kegembiraan dalam pelayanan di dalam dunia ini dan
untuk kegembiraan yang lebih tinggi dalam pelayanan yang
lebih luas di dalam dunia yang akan datang”- Pendidikan, p. 13.
“Sejak kedua laki-laki dan wanita mempunyai bagian dalam
rumah tangga, anak laki-laki dan perempuan seharusnya
mengumpulkan pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan
rumah. Untuk membuat tempat tidur dan membereskan kamar
secara baik, untuk membersihkan piring, untuk mempersiapkan
makanan, untuk mencuci dan memperbaiki baju, adalah sebuah
latihan yang tidak membuat anak laki-laki berkurang
kejantanannya, ini akan membuat anak laki-laki lebih bahagia
dan lebih berguna. Dan jika anak perempuan, sebaliknya, dapat
mempelajari .......... untuk mempergunakan gergaji dan palu,
sebaik tiang dan tajak, mereka akan lebih baik mencocokkan
diri mereka dengan kebutuhan untuk kehidupan yang
mendadak.” Pendidikan , hal. 216-217
Itu adalah dari pelajaran dari ini dan pesan-pesan lain yang
sama bahwa Kelas-kelas kemajuan klub remaja/pathfinder
dikembangkan dan semua tuntutan-tuntutan untuk kelas-kelas
ini didasarkan pada instruksi ini. Itu terdiri dari, Alkitab dan
pelajaran alam, pelajaran mengenai kegunaan dan pertolongan
sesuatu untuk dikerjakan di rumah, kegiatan di luar rumah,
pertolongan pertama, pribadi dan kebersihan rumah, kebugaran
tubuh dan pelayanan terhadap yang lain.
Semuanya ini untuk menolong orang muda untuk menemukan
kebahagian yang sejati dalam bersaksi dan untuk menjadi
seorang anggota pasukan yang besar dari orang muda Advent
yang memiliki talenta dan energi yang diserahkan kepada
Kristus. Mereka adalah siapa yang memiliki tangan untuk yang
siap untuk menangani adanya situasi emergensi dan
mengembalikannya kepada kemuliaan yang besar dari
Pemimpin Utama. Kelas-kelas Pathfinder termasuk Sahabat ,
Teman, Penyelidik, Perintis ,Penjelajah dan Pemimpin.
Bejana Advent Indonesia Timur
Satu dari tujuan utama dari klub remaja/pathfinder adalah untuk
mempersiapkan anak-anak muda untuk hidup dengan
emergensinya dan menolong anak-anak muda untuk menjadi
berguna bagi Allah dan manusia. Program klub remaja telah
dibentuk dengan tujuan ini didalam hati. Itu kemudian
sepertinya penting untuk memimpin remaja kedalam program
pengembangan pribadi ini.
KELAS-KELAS PATHFINDER DAN SEKOLAH
Walaupun direktur klub mempunyai tanggung jawab untuk
mengamati pemenuhan dari semua tuntutan-tuntutan kelaskelas kepanduan, direktur seharusnya kemudian pergi ke
sekolah dan membuat aturan untuk bekerja bersama-sama
dalam tugas kelas, kemudian meneruskan untuk tetap
berhubungan dengan sekolah dalam kemajuan tugas-tugas kelas
klub remaja. Semua pelayanan Pelantikan adalah diatur oleh
Direktur klub remaja/pathfinder dengan koordinator
wilayah/direktur kepemudaan daerah/konsferens dalam
kerjasamanya dengan sekolah.
Dimana disitu ada gereja dan sekolah berurusan dengan
banyak anak usia klub remaja, klub remaja/pathfinder dan guruguru sekolah harus bekerja secara dekat bersama-sama dalam
menolong remaja untuk dapat menyelesaikan tuntutan-tuntutan
kelas mereka. Sekolah dapat mensponsori pekerjaan hafalan
dan tugas membaca buku yang diminta dan klub dapat
menolong dengan tuntutan keahlian dan kepahaman . Sekolah
dapat dengan mudah menolong remaja mendapatkan satu
penghargaan yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pekerjaan kelas yang umum. Kemudian klub dapat menolong
dalam memperoleh penghargaan yang lain yang sulit untuk
sekolah lengkapi.
Tuntutan yang paling sulit untuk dilengkapi dalam pekerjaan
kelas adalah keahliaan berenang. Adalah keahliaan sangat
penting dan satu yang semuanya dapat nikmati. Kemampuan
untuk menangani diri sendiri di air dalam satu emergensi dapat
berarti untuk menyelamatkan jiwa. Klub bisa mendapatkan
inisiatif dan mengatur untuk kursus berenang selama satu tahun
dengan demikian tuntutan dapat dilengkapi.
KELAS-KELAS LANJUTAN KLUB
REMAJA/PATHFINDER
Kelas-kelas pathfinder lanjutan seperti,Trail Sahabat, Batas
Teman,Perintis Penyelidik, Perintis Penjelajah, didasarkan
Page 21
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
kepada keahliaan diluar rumah. Kelas-kelas ini tidak dilakukan
disekolah, tetapi sangat baik disamakan dengan klub remaja.
Untuk dapat menikmati aktifitas diluar dan untuk dapat
menemui kondisi emergensi adalah alasan yang baik mengapa
keahliaan ini harus diajarkan disetiap klub.
TANDA KEPAHAMAN PEMUDA ADVENT
“Sebagai aturan, latihan yang paling berarti kepada orang muda
akan ditemukan dalam pekerjaan yang berguna. Anak yang
masih kecil menemukan kedua penyimpangan dan
perkembangan dalam bermain; dan olahraganya harus menjadi
sebagai pendorong tidak hanya fisik, tetapi pertumbuhan
mental dan rohani. Sementara dia mengumpulkan kekuatan dan
intelegensia, rekreasi yang paling baik akan ditemukan dalam
beberapa garis usaha yang berguna. Itu yang melatih tangan
untuk menolong, dan mengajar anak muda utuk menanggung
pembagian mereka atas beban hidup, yang paling efektif dalam
mempromosikan pertumbuhan pikiran dan karakter...........
Adalah penting bagi setiap anak muda untuk mempunyai
perkenalan dengan tugas-tugas setiap hari.” Pendidikan , hal
215-216
Selama tahun-tahun klub remaja, anak muda senang untuk
bekerja dalam Kepahaman-kepahaman pemuda Advent dan
menunjukkan
penghargaan itu setelah mereka telah
memperolehnya.
Kiat-Kiat untuk Membina semangat untuk Kepahaman
Paathfinder
A. Memiliki tanggal yang pasti untuk Menyelesaikan
Ketika kelas dimulai , rencanakan untuk menyelesaikan
pekerjaan diantara tiga semester. Ini memberikan murid
semangat yang diperlukan untuk mengetahui bahwa kelas
itu bertumbuh dan bergerak kesuatu arah. Jika hal itu telah
melampaui periode bulan berikutnya, ketertarikan akan
berkurang dan akan pekerjaan itu akan sulit diselesaikan.
B. Buat Pekerjaan Kelas itu Berharga
Jika ketertarikan itu dijaga pada tingkat yang tinggi,
pekerjaan kelas tidak hanya menggembirakan tetapi juga
informatif dan menolong. Jika tuntutan-tuntutan
menyembunyikan sinar terang murid-murid mendapatkan
ide-ide bahwa penghargaan itu tidak berarti apa-apa.
Sebelum menerima penghargaan, ujian harus diberikan
sehingga itu dapat memperlihatkan bahwa seseorang itu
tahu jawaban dari semua pertanyaan. Mereka harus
mengerjakan semua tuntutan-tuntutan.
Sebuah buku catatan kelas akan menolong dalam
mempertahankan rasa ketertarikan, dan buku catatan juga
memberikan murid sesuatu untuk dibawa pulang yang
dapat menjadi sumber referensi akan apa yang telah
dikerjakan. Orangtua juga merasa bahwa anak-anak
mereka benar-benar memdapatkan sesuatu yang berharga.
C. Mengabaikan Tuntutan-tuntutan
Di dalam beberapa tuntutan kelas, ada banyak hal yang
tidak bisa dikerjakan. Tidak ada klub bisa diputuskan satu
tuntutan yang pasti tidak dapat dipenuhi dalam area mereka
dan kemudian secara keseluruhan mengabaikan tuntutan
Bejana Advent Indonesia Timur
tersebut. Direktur Kepemudaan Dareah/Konferens harus
menjelaskan dan mengijikan adanya perubahan dalam
tuntutan yang diumumkan. Jika persetujuan diberikan, klub
kemudian bebas merubah atau mengabaikan tuntutan
seperti yang diinstruksikan:
D. Rapat
Tuntutan-Tuntutan Kepahaman
klub
remaja/pathfinder
Tuntunan berikut ini akan menolong dalam meneliti
tuntutan-tuntutan penghargaan klub remaja.
1. Pekerjaan harus nyata dilaksanakan . Masing-masing
pertanyaan dan tuntutan harus telah dipenuhi.
Penghargaan seharusnya tidak diberikan atas ide
bahwa seseorang dapat dengan muda melakukan
tuntuntan itu.
2. Semua penghargaan harus ditandatangani
oleh
instruktur, direktur kepemudaan konferens, pemimpin
utama, atau direktur klub remaja, atau guru sekolah
gereja pada bentuk khusus yang disediakan oleh
konferens.
E. Memberikan Semangat kepada Masing-Masing Remaja
untuk Meraih Kepahaman Master
Kepahaman Klub Pathfinder/ Remaja dikategorikan
dalam grup ini:
Seni dan Kerajinan
Seni Rumah Tangga
Tehnik Mesin
Kegiatan Penginjilan
Alam
Industri di luar rumah
Keahlian bersifat rekreasi
Seorang anak remaja dapat memperoleh Satu tanda kepahaman
Master dengan melengkapi tujuh jenis kepahaman dari satu
kategori yang telah diberikan. Setelah melengkapi ketujuh
kepahaman itu dalam satu kategori, remaja harus
memberitahukan kepada direktur klub remaja/pathfinder, yang
akan menghubungi direktur kepemudaan daerah/konferens
untuk menyerahkan/menyematkan tanda kepahanan Master.
Seperti tanda kepahaman pathhfinder klub remaja, tanda
kepahaman Master akan lebih baik diberikan pada acara
pertemuan klub, acara perkemahan, acara sekolah, acara gereja
atau di acara pelantikan.
Sebagai tambahan informasi dan melengkapi daftar tanda
Kepahaman , lihat buku pedoman kepahaman pemuda Advent
F. Acara Pelantikan
Adalah tanggung jawab dari direktur klub remaja/pathfinder
untuk meminta daerah/konferens untuk memimpin acara
pelantikan. Semua yang
akan dilantik harus dapat
memberikan kartunya untuk ditanda tangani oleh direktur
kepemudaan daerah/konferens sebelum acara Pelantikan.
Data-data dari semua yang menerima sertifikat, tanda
kepahaman dan kancing-kancing disimpan oleh keduanya
baik sekretaris klub dan juga di kantor konferens
Bersambung….
Page 22
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
Aneka Berita
Rapat Akhir Tahun Uni Konferens Indonesia Timur di
Universitas Klabat. Rapat diadaan pada tanggal 17-18
Nopember 2014 yang dihadiri oleh utusan lemb aga, konferens,
mission diseluruh Indonesia Timur. Dari Divisi nampak Pdt.
Abraham Carpena, Pdt. Johny Lubis, Pdt. Happy Sibilang, Dr.
Canadian Panjaitan dan Dr. Max langi.
Bejana Advent Indonesia Timur
Board Yayasan Universitas Klabat telah memilih pimpinan
Universitas untuk masa bakti 2014-2018 sbb.: Rektor, Pdt. Dr.
Amelius Tommy Mambu dengan pembantu-pembantu Rektor:
Dr. Joppy Rondonuwu, Dr. Marthen Sengkey dan Dr. Ronny
Walean.
Page 23
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
KKR Rumah Sakit Advent Manado yang diadakan di Esandom,
Tombatu menghasilkan 13 Jiwa untuk Tuhan. Acara ini di
adakan dari tanggal 9-15 Nopember 2014 dengan
pembicara Dr. Moldy Ruddy Mambu dan dr. Eddy Antou.
Sabat Penuh Sukacita Bagi The
Living Praise
Oleh : Tommy Manawan – BAIT Jakarta
Acara pertemuan dibuka dengan sambutan selamat datang dari
Ibu Suster Paulina dengan sambutan lagu dari anak-anak panti.
Lalu doa buka untuk memulaikan acara pertemuan kami.
Acara yang langsung di pimpin oleh Tommy Manawan dengan
membagi anak-anak menjadi 12 kelompok sejumlah anggota
TLP and friends yang berkunjung, sehingga paling tidak satu
kakak TLP memegang 2 atau 3 adik di Panti Asuhan. Target
kami adalah adik2 ini harus bisa mengenal kakak TLP yang
bersama mereka, demikian juga dari kakak TLP harus
mengenal serta membagikan kasih sayang kepada adik-adik di
panti asuhan.
Tepat jam 8.30am, tanggal 8 November 2014, sebagian besar
anggota TLP sudah berkumpul di GMAHK Thamrin Jakarta
untuk mempersiapkan pelayanan sabat ini untuk membawakan
beberapa lagu pujian.
Setelah bertemu dengan bagian sekolah sabat, anggota TLP
diminta untuk mengambil bagian dalam memimpin lagu,
membawakan ayat hafalan dan doa buka acara Sekolah Sabat
bahkan Penginjilan Perorangan. Ini adalah satu sukacita bagi
kami untuk melayani dan membawakan 2 buah lagu pujian di
acara Sekolah Sabat.
Tanpa di rencanakan, pembicara sabat itu adalah Bapak Bobby
Mamahit yang merupakan seorang hamba Tuhan yang sudah
mengenal TLP bahkan membantu TLP dalam kegiatan
pelayanan di luar kota maupun pelayanan sosial. Sehingga ini
adalah berkat yang sangat luar biasa bisa bersama melayani
dengan beliau di Thamrin dan membawakan 2 buah lagu pujian
di acara Khotbah.
Acara makan bersama dengan anggota jemaat Thamrin dengan
menu vegetarian yang sehat di hidangkan.
Tepat jam 2 sore, anggota TLP harus bergegas meninggalkan
gereja Thamrin karna harus menuju ke pelayanan sosial di Panti
Asuhan Pondok Damai, Kampung Sawah, Bekasi. Pelayanan
sosial adalah program reguler setiap bulan dilakukan oleh TLP.
Mengingat perjalanan yang cukup macet, akhirnya sebagian
besar team tiba di lokasi tepat jam 4 sore, dimana ada 23 anak
TK dan SD di Panti Asuhan Pondok Damai sudah menanti
kunjungan kami.
Bejana Advent Indonesia Timur
Adik-adik dengan cepat bertemu dengan kakak TLP yang akan
mengasuh mereka selama acara dan berkenalan bahkan
sebagian anak yang berumur dibawah 5 tahun langsung di
gendong oleh kakak TLP.
Acara pertama dimulai yaitu acara perkenalan, dimana adikadik harus memperkenalkan kakak baru mereka dari TLP dan
setelah itu kakak TLP harus memperkenalkan adik-adik baru
entah itu nama, umur, cita-cita, kesukaan adik mereka.
Suasana akrab dan canda tawa mengisi kekosongan hati adikadik ini sehingga tidak terlihat ada rasa kesedihan diantara
mereka.
Wajah-wajah manis yang begitu polos dan memancarkan
sukacita, tetapi terlihat kerinduan dan kebutuhan akan kasih
sayang dari orang tua atau kakak, sehingga bisa terlihat saat
kami merangkul mereka, mereka pun kembali merangkul dan
merasakan adanya cinta kasih yang mengalir membuat seakanakan mereka adalah adik kandung kami.
Page 24
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
Acara games per kelompok kami lakukan bersama mereka dan
setiap kakak harus tetap merangkul adik-adik mereka dalam
kelompok yang sama. Ketika games menyambung berita
dimana beritanya berisikan ayat-ayat alkitab sehingga anakanak ini secara otomatis harus menghafalkan beberapa ayat
alkitab yang pendek dan beberapa kalimat bijak dari alkitab
berlangsung sangat seru. Lucunya sang adik harus membisikan
ke telinga kakak yang agak tinggi sehingga dibutuhkan
kerjasama dan kakak harus membungkuk merangkul adiknya
untuk bisa menerima pesan dari adiknya. Acara games
kelompok berikutnya di pimpin oleh Angel untuk mengajak
kerjasama kelompok memastikan semua anggotanya masuk
dalam kertas Koran sambil bernyanyi lagu-lagu.
Tolong doakan rencana pelayanan sosial bulan depan dari TLP
dimana ada beberapa keluarga muda yang rindu untuk bersamasama kami dalam pelayanan ini, bahkan satu small group bible
study ingin bergabung dalam pelayanan berikutnya. Puji Tuhan
sudah mengirimkan orang-orang yang mau melayani orang lain
yang berkekurangan dan membutuhkan kasih sayang.
BERITA SINGKAT
Ulang Tahun
Tidak terasa waktu sudah mendekati jam 6 sore sehingga setiap
kakak membagikan bingkisan bagi setiap adik mereka.
Suasana yang haru dan gembira mengakhiri pertemuan kita
serta ditutup dengan renungan singkat. Setelah doa tutup,
penyerahan berkat Tuhan oleh ketua TLP, Otie bersama
Tommy kepada panitia. Sungguh Tuhan amat baik bagi kami,
ketika kami mau menyiapkan hati dan talenta kami untuk mau
menjadi saluran berkat Tuhan, Dia akan siapkan dan
menggunakan kami menjadi saluran berkat bagi mereka yang
berkekurangan, sehingga berkat Tuhan bisa kami rasakan
dalam pelayanan ini.
Bejana Advent Indonesia Timur
Mengucapkan Selamat Ulang Tahun bagi Tim BAIT yang
berulang Tahun di bulan Nopember ini, di antaranya :
Bredly Sampouw – 6 Nopember
Pdt. Harold Oijaitou – 7 Nopember
Maikel Terok – 10 Nopember
Pdt. Noldy Sakul – 13 Nopember
Pdt. Sammy Lee – 13 Nopember
Hendy Sahetapy – 20 Nopember
Pdt. Stenly Karwur – 22 Nopember
Noldy Abraham – 23 Nopember
Grace Legoh – 24 Nopember
Pdt. Raymond Lohonauman – 25 Nopember
Tuhan memberkati selalu dengan berlimpah dan tetap semangat
dalam pelayanan.
HRD
Page 25
Edisi 317 – 21 Nopember 2014
galanya agar sedapat mungkin memenangkan beberapa dari
mereka? Memenangkan, pelajar, guru, mereka yang terbuang,
terpenjara, orang berdosa, putih, hitam, orang desa, orang kota,
mereka yang menderita, berduka, mereka yang berada di desa
terpencil, dan seterusnya kita dapat tambahkan daftar ini.
Jika kita sudah tiba pada titik di mana kita hanya
mementingkan orang lain lebih dari benda atau diri; bila kasih
kita lebih besar bagi orang lain demi keselamatan mereka,
maka misi Kristus berhasil dan dipenuhi dalam kita. Dan Ia
dapat bekerja melalui kita untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya
dan menyegerakan kedatangan-Nya. Ini adalah peran yang
dirancang Allah bagi umat GMAHK, yaitu saudara dan saya
KAMI
Apa arti Kristus bagi kita? Bagaimana Ia mempengaruhi hidup
kita? Bagaimana hal ini terpantul dalam hubungan kita dengan
Yesus, sesama manusia dan dengan dunia yang sangat
membutuhkan kita? Apa peran kunci kita sebagai orang
Kristen, anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
(GMAHK) dalam dunia saat ini? Apakah kehidupan dan
pelayanan kita benar-benar efektif dan berhasil?
Redaksi
[email protected]
www.buletin.baitonline.org
Pilipi 3:7-11 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan
bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala
sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus,
Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah
aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya
sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam
Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum
Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan
kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan
berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal
Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia
dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan
dari antara orang mati.
Paulus seperti juga kita selalu memikirkan laba rugi suatu
tugas, jabatan, posisi, kehidupan, keturunan atau apa saja.
Namun hal yang paling menakjubkan ialah bahwa nilai
kesadarannya berubah. Apa yang membuat ia berubah dalam
loyalitas, misi, tujuan dan hidupnya?
Bila memperhatikan daftar kebanggaan Paulus maka empat
hal yang pertama sama sekali sudah memang demikian tanpa
ditawar-tawar lagi. Tiga hal yang sisa semuanya legalistik dan
berpusat pada diri sendiri. Tidak heran ketika ia bertemu Yesus,
ia bersedia membuang semuanya yang dianggap sampah dan
sama sekali tidak bernilai.
Berapa jujurkah kita terhadap apa yang kita anggap bernilai?
Apa benar kita anggap semua itu sampah agar kita bisa
melibatkan diri dalam misi Yesus Kristus untuk
menyelamatkan sesama manusia? Maukah kita menjadi segala-
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 26
Download