Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen

advertisement
Mata Kuliah
Manajemen Umum
Pertemuan ke-3
Tanggung Jawab Sosial
dan Etika Manajemen
Oleh
Ratna Komala Putri, SE
STMIK GANESHA
www.stmikganesha.ac.id
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility adalah bentuk kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan eksternal
perusahaan melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan,
norma masyarakat, partisipasi pembangunan,
serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial
lainnya.
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Reaktif
Cenderung Menolak
tanggung Jawab Sosial
Akomodatif
Melakukan tanggung
jawab sosial untuk
menghindari tekanan dari
masyarakat
Rendah ----------------Tingkat Tanggung Jawab Sosial-------------- Tinggi
Defensif
Cenderung membela diri
dalam menghindari
tanggung jawab sosial
Proaktif
Mengambil inisiatif dalam
tanggung jawab sosial;
Membentuk model industri
yang bertanggung jawab
sosial
Sumber: Management, Robert Kreitner, 5th edition, Houghton Mifflin Company, 1992
Pro Kontra mengenai
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
No
Pandangan Kelompok yang Pro
terhadap tanggung jawab sosial dari
Organisasi Bisnis
No
Pandangan Kelompok yang Kontra
terhadap tanggung jawab sosial dari
Organisasi Bisnis
1
Kegiatan bisnis seringkali
menimbulkan masalah, oleh karena itu
sudah semestinyalah perusahaan
bertanggung jawab atas apa yang telah
dilakukannya
1
Perusahaan tidak memiliki ahli yang
mengkhususkan dalam bidang sosial
dan kemasyarakatan, oleh karena itu
sulit bagi perusahaan untuk ikut
bertanggung jawab
2
Perusahaan adalah bagian dari
lingkungan sosial masyarakat,
oleh karena itu sudah semestinya ikut
berpartisipasi dan bertanggung jawab
atas apa yang terjadi di masyarakat
2
Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan
bertanggung jawab dalam lingkungan
sosial masyarakat justru akan memiliki
kekuatan untuk mengontrol masyarakat,
dan itu indikasi yang kurang baik secara
Sosial
3
Perusahaan biasanya memiliki sumber
daya untuk menyelesaikan masalah di
lingkungan sosial masyarakat
3
Akan banyak terdapat konflik kepentingan
di masyarakat jika perusahaan terlibat dalam
aktifitas sosial
4
Perusahaan adalah partner dari lingkungan
sosial kemasyarakatan, sebagaimana
halnya juga pemerintah dan masyarakat
lain pada umumnya
4
Tujuan perusahaan bukan untuk motif sosial,
akan tetapi untuk memperoleh profit dan
mencapai tujuan yang diharapkan oleh para
pemilik perusahaan
Sumber: Fundamentals of Managemenet, Ricky W Griffin, Houghton Mifflin Company, 2000, p.41
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung
jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari
tanggung jawab sosial

Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur
hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab
sosial .

Strategi Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang
dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat
dan lingkungan sekitar akan hal tersebut

Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian
dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika
stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan
akan terbangun.
Manfaat
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan
pemerintah

Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan
masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam
situasi win-win solution.

Manfaat bagi Pemerintah
Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari
pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.
Dimensi Etika dalam Manajemen


Etika adakah pandangan , keyakinan dan
nilai akan sesuatu yang baik dan buruk,
benar dan salah (Griffin)
Etika Manajemen adalah standar
kelayakan pengelolaan organisasi yang
memenuhi kriteria etika.
Nilai Personal sebagai standar Etika



Nilai (Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal
yang mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan perilaku dari
seseorang.
Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya merupakan cara
pandang, cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh
seseorangsehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya
Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai
terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir
seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong oleh
motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai instrumental adalah
pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala
keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang
memang harus diperhatikan dan dijalankan.
Penelitian Empiris mengenai
Nilai Terminal dan Nilai Instrumental
(Kreitner,1992)


Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa nilainilai terminal yang perlu untuk dimiliki adalah (1)
kejujuran (2) tanggung jawab (3) kapabilitas (4) ambisi
dan (5) independensi
Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa nilainilai instrumental yang perlu dimiliki adalah (1)
penghargaan terhadap pribadi (2) keamanan dan
kesejahteraan keluarga pekerja (3) kebebasan dan
kemerdekaan (4) dorongan untuk meraih sesuatu dan
(5) kebahagiaan
Konflik Nilai

Konflik intrapersonal pada dasarnya terjadi umumnya di dalam

Konflik individu-organisasi pada dasarnya merupakan konflik

Konflik antar Budaya pada dasarnya merupakan konflik antar
individu dan antar individu.
yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu
berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan oleh
perusahaan
individu maupun antara individu dengan organisasi yang
disebabkan oleh adanya perbedaan budaya diantara
individu yang bersangkutan atau juga organisasi yang
bersangkutan
Berbagai isu seputar etika
manajemen













Penggunaan obat-obatan terlarang
Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
Konflik Kepentingan
Pengawasan Kualitas atau Quality Control
Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
Pemecatan tenaga kerja
Polusi Lingkungan
Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait
dengan pemegang kebijakan.
dan lain sebagainya
Data
Gathering
Analysis
Model Penilaian Etika (Griffin,2002)
Pengumpulan Data mengenai tindakan atau kegiatan yang dilakukan
Apakah tindakan atau kegiatan yang dilakukan memenuhi 4 kriteria dalam etika :
Manfaat : Apakah tindakan tersebut memberikan manfaat dan kepuasan bagi semua
pihak ?
Pemenuhan Hak : Apakah tindakan yang dilakukan menjamin terpenuhinya dan
terpeliharanya hak-hak dari semua pihak ?
Keadilan : Apakah tindakan yang dilakukan adil bagi semua pihak ?
Pemeliharaan : Apakah tindakan yang dilakukan konsisten dengan tanggung jawab
pemeliharaan dalam berbagai hal ?
Tidak dalam
seluruh kriteria
Tidak dalam satu atau
beberapa kriteria
Ya, dalam seluruh
kriteria
-Apakah ada faktor yang menyebabkan kriteria tidak terpenuhi
sehingga dapat dimaklumi ?
-Apakah kriteria yang terpenuhi lebih penting dibandingkan kriteria lain?
-Apakah ada faktor diluar kemampuan organisasi yang menyebabkan
sebagian kriteria tidak terpenuhi ?
Penilaian
Tidak
Ya
Tidak Etis
Etis
Upaya perwujudan
dan peningkatan etika manajemen




Pelatihan etika
Advokasi etika
Kode Etik
Keterlibatan Publik dalam Etika
Manajemen Perusahaan
Fungsi Perencanaan dan
Pengambilan Keputusan
Pengertian Perencanaan


Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses
yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan
organisasi tersebut secara menyeluruh, serta
merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan
seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya
tujuan organisasi (Robbins dan Coulter ,2002)
Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu proses,
fungsi manajemen, dan pengambilan keputusan.
Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang
digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan
tersebut akan dicapai.
Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau
merubah tujuan dan kegiatan organisasi.
Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan
keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang
mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya,
bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan yang
Fungsi atau Manfaat dari
Perencanaan




Pengarah Organisasi
Minimalisasi Ketidakpastian
Minimalisasi inefisiensi sumber daya
Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Persyaratan Perencanaan
(Planning Requirements)





Faktual dan Realistis
Logis dan Rasional
Fleksibel
Komitmen
Komprehensif atau menyeluruh
Peran Tujuan dan Rencana
dalam Proses Perencanaan


Tujuan (Goals) pada dasarnya adalah hasil akhir
yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh
individu, kelompok atau seluruh organisasi.
Rencana (Plans) adalah segala bentuk konsep dan
dokumentasi yang menggambarkan bagaimana
tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya
perusahaan akan dialokasikan, penjadualan dari
proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang
terkait dengan pencapaian tujuan
Jenis-jenis Tujuan

Berdasarkan jumlah
Tujuan tunggal (single goals) dan Tujuan yang banyak
(multiple goals)

Berdasarkan Kejelasan
Tujuan yang dinyatakan (stated goals) dan rujuan yang
aktual atau nyata (real goals)

Berdasarkan Keluasan dan Waktu Pencapaian
Tujuan Strategis (strategic goals), Tujuan Taktis (tactical
goals), dan Tujuan Operasional (operational goals)
Jenis-jenis Rencana

Berdasarkan Keluasan dan Waktu Pencapaian
Rencana Strategis (Jangka Panjang), Rencana Taktis
(jangka Menengah) dan Rencana Operasional (Jangka
Pendek)

Berdasarkan Kejelasan
Rencana Spesifik (Specific Plans) Rencana Direktif
(Directive Plans)

Berdasarkan Frekuensi Penggunaan
Rencana Sekali Pakai (single-use plans), dan Rencana yang
dipergunakan secara terus-menerus (standing plans)
Hubungan antara Rencana dan
Tujuan
Tujuan
Organisasi
Tujuan Strategis (Jangka Panjang)
Tujuan Taktis (Jangka Menengah)
Tujuan Operasional (Jangka Pendek)
Rencana Strategis
Rencana Taktis
Rencana Operasional
Pendekatan dalam Penetapan
Tujuan

Pendekatan Tradisional (Traditional Goal
Setting)

Pendekatan Manajemen Berdasarkan
Sasaran/Tujuan (Management by
Objectives)
Pendekatan Tradisional
dalam Penetapan Tujuan
Tujuan Manajemen Puncak
Tujuan Manajemen Divisi
Tujuan Manajemen Departemen
Tujuan Pekerja secara Individual
Kita memerlukan peningkatan kinerja
perusahaan
Kami ingin melihat peningkatan
signifikan pada keuntungan dalam
divisi kami
Tingkatkan Keuntungan
bagaimanapun caranya
Jangan khawatirkan kualitas,
bekerjalah dengan cepat
Pendekatan MBO
Pimpinan
dan
Bawahan
Perencanaan
Bersama
Penentu
an Tujuan
Penentuan
Standar
Pemilihan
Kegiatan
Pelaksanaan pada
setiap Pihak
Bawahan
Menunjukkan
kinerja terbaik
Pimpinan
memberikan
pengarahan
Evaluasi Bersama
Analisa Hasil
yang dicapai
Mendiskusikan akibat
dari hasil yang dicapai
Memperbaharui siklus
MBO
Kekuatan dan Kelemahan MBO
Kekuatan




MBO melakukan integrasi fungsi
perencanaan dan pengawasan ke dalam
suatu sistem yang rasional dalam
manajemen
MBO mendorong organisasi untuk
menentukan tujuan dari tingkatan atas
hingga tingkatan bawah dari
manajemen
MBO memfokuskan pada hasil akhir
daripada niat yang baik maupun faktor
personal.
MBO mendorong adanya manajemen
diri dan komitmen dari setiap orang
melalui partisipasi pada setiap tingkatan
manajemen dalam penentuan tujuan
Kelemahan




MBO dianggap terlalu
menyederhanakan kegiatan dengan
berusaha untuk menyelesaikan
segala sesuatu.
MBO secara cepat akan ditolak oleh
manajer yang memiliki gaya
otoriter (yang bisa saja disebabkan
karena orang-orang yang bertipe X
dari McGregor) dan oleh mereka
yang menerapkan birokrasi yang
tidak fleksibel dan ketat.
MBO memerlukan banyak waktu
dan usaha dalam implementasinya
MBO dapat menjadi tantangan bagi
manajer yang kurang memiliki
kualifikasi yang baik.
Beberapa Alat Bantu perencanaan




Bagan Arus (Flow Chart)
Bagan Gantt (Gantt Chart)
Jaringan PERT (PERT Network)
dll
Contoh Bagan Arus (Flow Chart)
Mulai
Perlu
Buku
Bacaa
n?
Tida
k
Berhenti
Y
a
Beli
Buku
Bacaa
n?
Tida
k
Pinjam
Y
a
Membeli Buku Bacaan
yang diinginkan
Membaca Buku Yang
diinginkan
Selesai
Contoh Bagan Gantt
Pekerjaan
Bulan 1
I
II
III
Bulan 2
IV
I
II
III
Bulan 3
IV
I
II
III
Bulan 4
IV
I
II
1. Pembelian Bahan
Baku
2. Proses Produksi
3. Pergudangan
4. Pengiriman
Keterangan : Bagian yang diarsir
menunjukkan waktu pengerjaan
III
IV
Contoh Jaringan PERT
2
C
Te=6
1
A
Te=4 ¼
B
5
F
Te=2
3
D
Te=7 ¼
4
Te=3
Te=2
6
Te=1
E
8
G
9
Te=5 ¼
H
10
Te=2¼
7
Te=1
= Kegiatan-kegiatan(Activites) dalam kerangka PERT, dimana pada contoh
diatas dapat memerlukan waktu pengerjaan antara 1 hari hingga 7 ¼ hari.
= Kejadian-kegiatan (Events) yang menjadi indikator sebelum kegiatan
dilaksanakan. Misalnya, setelah kejadian A terjadi, maka pengerjaan kegiatan
1 dapat dilaksanakan, dan seterusnya.
Te
= Waktu Pengerjaan Kegiatan berdasarkan Te. Dari contoh diatas terdapat
waktu pengerjaan berdasarkan Te yang berbeda-beda, dari mulai 1 hari
hingga paling lama 7 ¼ hari. Secara keseluruhan contoh pengerjaan
berdasarkan Jaringan PERT diatas akan membutuhkan waktu selama 21 ¾
hari yaitu dengan menjumlahkan salah satu jalur jaringan untuk waktu yang
terpanjang, yaitu Te1=4 ¼ + Te2=6 + Te5=2 + Te8=2 + Te9=5 ¼ + Te10=2 ¼
sehingga total keseluruhannya adalah 21 ¾ hari.
I
Penyelesaian Masalah
dan Pengambilan Keputusan
Masalah vs Gejala
“ if we fail to identify the problem, we will fail to solve the
problem “



Penentuan faktor Penyebab
Pendekatan dalam Penyelesaian Masalah
Pengambilan Keputusan atas alternatif
penyelesaian Masalah
Lingkungan dan Pengambilan
Keputusan

Keputusan pada saat Keadaan yang pasti
(certainty)


Keputusan pada saat Keadaan yang tidak
pasti (uncertainty)
Keputusan pada saat Keadaan
mengandung resiko (risky condition)
Proses Pengambilan Keputusan
INVESTIGASI
SITUASI
1
Identifikasi
Masalah
Diagnosa Penyebab
Identifikasi
Tujuan dari
Keputusan yang
akan diambil
IMPLEMENTASI DAN
PENGAWASAN
4
Rencana
Implementasi
Impelementasi dari
Rencana yang telah dibuat
Pengawasan terhadap
langkah implementasi
PENENTUAN
ALTERNATIF
Identifikasi
berbagai altenatif
keputusan
Evaluasi belum dilakukan
pada tahap ini
2
PENILAIAN
ALTERNATIF DAN
PENENTUAN
KEPUTUSAN
Evaluasi dan
Penilaian
alternatif yang
ada
Penentuan Alternatif
yang terbaik
3
Tahapan Evaluasi Alternatif
Batalkan alternatif
TIDAK
TIDAK
Apakah
alternatif yang
ada
memungkinkan
?
Batalkan alternatif
YA
TIDAK
Batalkan alternatif
YA
Apakah
alternatif
yang ada
memuaskan ?
Apakah
alternatif
yang ada
memberikan
kemungkinan
hasil yang
positif atau
netral ?
YA
Lakukan Evaluasi
Lanjutan
Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan
Keterbatsan Dalam Pengambilan
Keputusan yang rasional
Keterbatsan Dalam
Pengambilan Keputusan
Keterbatasan
Sumber Daya
Keterbatsan Dalam
Pengambilan Keputusan
Kelebihan
Informasi
Keterbatsan Dalam
Pengambilan Keputusan
Keterbatasan
Ingatan
Masalah Keahlian
Memperbaiki Keputusan

Penggunaan Aturan terhadap Alternatif
Keputusan
Kriteria Prioritas, Kriteria Minimum

Pengujian Terhadap Berbagai Alternatif
Keputusan

Pengambilan Keputusan secara berkelompok
Teknik Curah Ide, Teknik Kelompok Nominal, Teknik Delphi,dll
Download