Ruang Lingkup Perubahan Sosial

advertisement
PERUBAHAN SOSIAL
Yusuf Enril Fathurrohman
Agribisnis
FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
MATERI POKOK
Pengertian Perubahan Sosial
Ruang Lingkup Perubahan Sosial
Cici-Ciri Perubahan Sosial
Tipe dan Bentuk Perubahan Sosial
Struktur dan Sistem Sosial pada Masyarakat Petani
Tujuan Perubahan Sosial
Ragam Akibat Perubahan Sosial
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Ragam Pendekatan Teoritik Perubahan Sosial
Saluran Perubahan Sosial
Modernisasi dan Globalisasi
Mobilitas Sosial
Perencanaan Sosial
Evaluasi Perubahan Sosial
PERUBAHAN SOSIAL
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.
Perubahan-perubahan (Soekanto, 2006: 259) itu dapat berupa perubahan dalam
hal nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan
lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.
Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di
dalamnya nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
masyarakat
Beberapa Pendapat
• WilliamF.Ogburn
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsurunsur kebudayaan baik yang material maupun
immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh
besar unsur-unsur material terhadap unsur
immaterial
• Kingsley Davis
perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misal:
pengorganisasian buruh menyebabkan perubahan
hubungan buruh dan majikan dst.
Lanjutan beberapa pendapat
• MacIver
Perubahan sosial sebagai perubahan dalam
hubungan sosial (social relationships) atau sebagai
perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial
• Gillin dan Gillin
Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari caracara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan kondisi geografis, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi maupun difusi
ataupun penemuan baru dalam masyarakat.
Lanjutan beberapa pendapat
• Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilainilai, sikap, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan Sosial
 pergeseraan atau pergantian
sebagian atau keseluruhan kultur maupun struktur yang ada dalam masyarakat
Perubahan sosial merupakan gejala yang bersifat normal dan universal
artinya perubahan itu pasti terjadi pada masyarakat apapun dan dimanapun
Ruang Lingkup Perubahan Sosial
Menurut William F. Ogburn ruang lingkup Perubahan Sosial mencakup
unsur-unsur kebudayaan yaitu :
• Materiil
Perubahan-perubahan terbentang mulai dari penemuan-penemuan awal seperti
roda dan perkakas sampai ke komputer dan satelit komunikasi
• Immateriil
Kebudayaan nonmateril seperti-kebiasaan, tata cara, pola organisasi sosial
Sedangkan Selo Soemardjan menyatakan perubahan sosial mencakup
:
• Nilai-nilai
• Sikap
• Pola Perilaku diantara Kelompok dan Masyarakat
CIRI-CIRI PERUBAHAN SOSIAL
• Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat
sehingga tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya
• Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti
oleh perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Hal ini
disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen akan saling
memengaruhi sehingga sulit sekali untuk mengisolir perubahan pada
lembaga-lembaga sosial tertentu, proses yang dimulai dari proses selanjutnya
merupakan suatu mata rantai.
• Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yang
bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup
pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang baru.
• Perubahan sosial terjadi dalam bidang material (kebendaan) dan
immaterial (spiritual) karena keduanya memiliki hubungan timbal balik.
•
Sumber: Buku Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Janu Murdiyatmoko
Proses perubahan sosial memiliki 4 karaketeristik umum
(lihat Macionis, 1989: 612-613).
•
Perubahan Sosial bersifat universal dan berubah-ubah. Walaupun beberapa dimensi dari
pengalaman manusia tetap sama pada setiap waktu. Namun, tidak dapat disankal setiap masyarakat
dipengaruhi oleh perubahan sosial, walapun pada tingkat yang berbeda.
•
Perubahan sosial ada yang direncanakan dan yang tidak direncanakan
•
Perubahan sosial sering bersifat kontroversial. Pembangunan sarana-sarana transportasi tidak
saja memudahkan mobilitas manusia, tetapi juga dapat menimbulkan konflik, penemuan pesitisida tidak
saja melipatgandakan panenan para petani, tetapi juga mengacam kehidupan manusia karena sat kimia
yang dikandungnya.
•
Perubahan sosial berbeda dari segi durasi dan konsekwensinya. Ada perubahan yang cepat,
namun adapula perbuhan yang lambat. Perubahan yang lambat bersifat evolutif sedangkan perubahan
yang cepat bersifat revolutif. Demikianpun dengan konsekwensinya berbeda-beda pada setiap kelompok
masyarakat atau individu.
Tipe-Tipe Perubahan Sosial (HomeWOrk) ^0^
Perubahan Peradaban
Perubahan Budaya
Perubahan Sosial
ESSAY
PERUBAHAN SOSIAL
Yusuf Enril Fathurrohman
Agribisnis
FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
• Perubahan sosial yang berlangsung secara lambat
(evolusi) dan Perubahan sosial yang berlangsung
secara cepat (revolusi) -[Dilihat dari Waktu]• Perubahan sosial yang berlangsung dengan skala
kecil dan Perubahan sosial yang berlangsung
dengan skala besar-[Ukuran Perubahan]• Perubahan sosial yang berlangsung karena
dikehendaki atau direncanakan dan Perubahan
social yang berlangsung karena tidak dikehendaki
atau tidak direncanakan-[Alasan]-
Lanjutan
•
 Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang berlangsung secara lambat (evolusi) dan Perubahan sosial yang
berlangsung secara cepat (revolusi) -[Dilihat dari Waktu]-
• 1. Perubahan yang Lambat (EVOLUSI)
• Perubahan yang biasanya tak terencanakan,
• terjadi karena masyarakat ingin menyesuaikan dengan kebutuhan, keadaan /kondisi baru yang timbul
sejalan dengan pertumbuhan masyarakat
• Ex : Masy.pemburu  masy.agraris  masy.industri
Beberapa Teori Tentang Evolusi :
1.
Unilinier theories of evolution

perkembangan masyarakat itu melalui tahapan, dari tahap sederhana ke tahap yang lebih kompleks
Misal ;
 Merton, dari masy. Tradisional ke modern
2. Universal theories of evolution
 perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap yg tetap
Misal:
 Herbert Spencer
perkembangan masyarakat itu dari kelompok homogen ke kelompok heterogen, baik sifat maupun
susunannya
Lanjutan
 Beberapa
Teori Tentang Evolusi
3. Multilined theories of evolution
 Lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu
dalam evolusi masyarakat.
Misal:
 penelitian tentang pengaruh perubahan sistem mata pencaharian dari berburu ke
pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dst.
 Perubahan yang evolusioner sering tidak dirasakan sebagai perubahan, karena
masyarakat telah berhasil menyesuaikan diri secara sempurna terhadap perubahan
yang terjadi.
Lanjutan
 Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial
• 2. Perubahan yang Cepat (REVOLUSI)
•
•
Perubahan/pergantian secara cepat terhadap berbagai aspek kehidupan yg penting.
Perubahan yang terjadi secara cepat ini mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok
kehidupan masy.
 Perubahan ini dapat terjadi tanpa rencana,
tetapi dapat pula direncanakan terlebih dahulu.
Misal:
Revolusi Industri  tahap produksi tanpa mesin menuju tahap produksi dengan mesin 
mengubah sistem kekeluargaan, hubungan buruh dan majikan dsb.
Syarat Terjadinya Revolusi
•
Harus ada keinginan umum untuk mengadakan perubahan. Hal ini diawali dengan adanya
perasaan tdk puas terhadap keadaan yang mendorong terjadinya perubahan.
•
Adanya seseorang/sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat ybs
•
Pemimpin tsbt mampu menampung keinginan dan aspirasi warga yg dirumuskan ke dalam
program perubahan
Lanjutan
 Syarat
Terjadinya REVOLUSI
• Pemimpin tersebut mampu menunjukan tujuan secara konkrit dan dapat dilihat
oleh masyarakat, serta tujuan yang abstrak,
 perumusan suatu ideologi tertentu.
• Harus ada “ momentum” untuk revolusi, yaitu saat dengan keadaan dan faktor
yang tepat untuk melakukan gerakan.
Jika momentum tidak tepat/keliru revolusi bisa gagal
Lanjutan
 Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial
• Perubahan sosial yang berlangsung dengan skala kecil dan
Perubahan sosial yang berlangsung dengan skala besar
• Perubahan Kecil
 Perubahan yang terjadi tidak membawa pengaruh langsung atau
berarti dalam masyarakat
 Perubahan mode pakaian, gaya rambut  tidak mengakibatkan
perubahan pada lembaga kemasyarakatan.
• Perubahan Besar
Perubahan yang terjadi membawa pengaruh
langsung atau berarti dalam masyarakat
Industrialisasi yang terjadi pada masyarakat
agraris akan membawa pangaruh besar dalam
masyarakat.
Lanjutan
 Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial
• Perubahan sosial yang berlangsung karena dikehendaki
atau direncanakan dan Perubahan social yang berlangsung
karena tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
Perubahan yg dikehendaki (intended-change) /direncanakan(PlannedChange)
 Perubahan yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak yang
menghendaki perubahan dalam masyarakat (agent of change)  bisa
dari seseorang maupun institusi swasta maupun pemerintah.
 Perencanaan perubahan masyarakat itu dapat disebut social
enginering atau social planning.
 Perubahan yang disengaja direncanakan itu misalnya disebut
dengan istilah pembangunan dan modernisasi
Lanjutan
 Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial
Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change)/tdk
direncanakan (Unplanned-Change)
Perubahan ini terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan
dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan
masyarakat
 Akibat dari berbagai gejala sosial
Ex : Misalnya, terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan dan berakibat sulitnya mendapatkan penghasilan yang cukup
hingga membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan tindakan-tindakan kriminal, hanya agar dapat memenuhi
kelangsungan hidupnya.
Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
Lanjutan
 Masyarakat
Desa dan Kota
Dalam memahami masyarakat desa dan masyarakat kota, kita
berpatokan pada ciri-ciri masyarakat yaitu:
1. Adanya sejumlah orang yang tinggal dalam suatu daerah
tertentu.
2. Adanya norma-norma kebudayaan.
3. Sadar akan saling ketergantungan.
Untuk menjelaskan perbedaan masy. Pedesaan & masy.perkotaan dapat dilihat dari
berbagai orientasi sbb:
1. Kebutuhan hidup yang berbeda.
2. Keluarga dan hubungan kekerabatan.
3. Orientasi hidup terhadap alam dan lingkungan.
4. Mata pencaharian.
5. Ukuran komunitas.
6. Homogenitas dan Heterogenitas.
7. Pelapisan Sosial.
Lanjutan
 Masyarakat
Desa dan Kota
URBANISASI = Proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Faktor pendorong dari desa:
1. Semakin terbatasnya lapangan pekerjaan di daerah pedesaan.
2.Tradisi-tradisi yang kadang-kadang dianggap sebagai beban bagi masyarakat desa.
3. Lebih tingginya upah buruh di kota daripada di desa.
4. Transportasi dari desa ke kota semakin lancar.
5. Tingkat pendidikan masyarakat desa yg mulai berkembang.
Lanjutan
 Masyarakat
Desa dan Kota
Faktor penarik dari kota:
1. Kesempatan kerja yang lebih luas dan bervariasi.
2. Tingkat upah yg lebih tinggi.
3. Tersedianya barang-barang kebutuhan yang lebih lengkap.
4. Kegiatan produksi untuk dijual belikan terpusat di kota.
5. Layanan pemerintah.
Lanjutan
 Masyarakat
Desa dan Kota
Dampak yang ditimbulkan:
Di Desa
1. Berkurangnya SDM usia muda.
2. Sikap meniru cara/gaya kehidupan kota yg terkadang
kurang tepat.
Lanjutan
 Masyarakat
Desa dan Kota
Di Kota
1. Kekurangan bahan pangan, tempat tinggal & pekerjaan.
2. Pengangguran  dpt menyebabkan kriminalitas.
3. Munculnya sektor informal seperti PSK
4. Munculnya daerah “SLUM” (perumahan kumuh)
PERUBAHAN SOSIAL
Yusuf Enril Fathurrohman
Agribisnis
FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Sistem Sosial pada Masyarakat Petani
Sistem sosial adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang
mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan (Jabal Tarik
Ibrahim dalam bukunya Sosiologi Pedesaan). Hubungan sejumlah
orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus.
Sistem sosial mempengaruhi perilaku manusia, karena di dalam
suatu sistem sosial tercakup pula nilai-nilai dan norma-norma yang
merupakan aturan perilaku anggota-anggota masyarakat.
Sistem sosial mempengaruhi perilaku manusia, karena di dalam
suatu sistem sosial tercakup pula nilai-nilai dan norma-norma yang
merupakan aturan perilaku anggota-anggota masyarakat.
Lanjutan
 Sistem
Sosial Pada Masyarakat Petani
DESA
Masyarakat
Sistem
Sosial
Pengorganisasian/Lembaga
Kelangsungan hidup
Di era globalisasi seperti sekarang ini, hanya ada beberapa
masyarakat desa yang masih mempertahankan upaya pemenuhan
kebutuhan hidup dari dalam masyarakat desa sendiri.
Dalam masyarakat desa, jumlah kelompok atau kesatuan-kesatuan “sosial” tidak
hanya satu. Oleh karena itu seorang warga masyarakat dapat menjadi anggota
berbagai kelompok atau kesatuan “sosial” yang ada. Misalnya atas dasar
kekerabatan, tempat tinggal, agama, politik dan lain-lain.
Lanjutan
 Sistem
Sosial Pada Masyarakat Petani
Petani pada umumnya hidup dan tinggal di perdesaan sejak
kecil.
Perkembangan
karakter
dirinya
tidak
hanya
dipengaruhi oleh keluarganya sendiri, tetapi juga oleh
lingkungannya.
Lingkungan hidup petani adalah alam dan masyarakat
sekitarnya. Apa yang ada di lingkungan sekitarnya itu jelas
mempengaruhi perkembangan karakter dirinya.
Jika masyarakat masih konservatif (tidak mau melakukan perubahan karena khawatir
mempunyai dampak yang tidak baik terhadap dirinya maupun lingkungan), maka sifat itu
juga akan mempengaruhi karakter dirinya. Sebaliknya, jika masyarakat tempat tinggalnya
sudah modern, maka kemodernan itu juga akan mempengaruhi karakter para petaninya.
Lanjutan
 Sistem
Sosial Pada Masyarakat Petani
Bertani sebagai sumber penghidupan petani juga
sangat dipengaruhi oleh masyarakat sekitarnya.
Jadi
petani
dan
pertanian
itu
sangat
dipengaruhi oleh kondisi masyarakat dimana
petani dan pertanian itu berdomisili da
berlokasi. Oleh karena itu kita perlu mengenal
kondisi masyarakat perdesaan itu dengan lebih
mendalam.
Lanjutan
 Sistem
Sosial Pada Masyarakat Petani
Dengan teori sistem sosial kita akan melihat komponen-komponen yang
membentuk sistem sosial masyarakat perdesaan itu. Ada lima komponen yang
membentuk masyarakat perdesaan sebagai suatu sistem sosial, yaitu:
Pendidikan baik formal, non-formal, maupun in-formal
berfungsi memberi pencerahan kepada masyarakat yang akan menumbuhkan
keberdayaan. Melalui pendidikan ini masyarakat akan mendapatkan berbagai
informasi yang akan membentuk pengetahuan, melalui pelatihan-pelatihan
membentuk keterampilan, dan melalui interaksi sosial dan pengalaman lain akan
terben-tuk sikap mental. Perpaduan antara pengetahuan, keterapilan dan sikap
mental itu akan membentuk pola perilaku tertentu. Semua jenis kemampuan yang
diperlukan dalam hidup diperoleh melalui proses pendidikan ini; termasuk
wawasan, interaksi sosial, komunikasi, motivasi, dll.
Lanjutan
 Sistem
Sosial Pada Masyarakat Petani
Ekonomi
dalam arti luas, yang mencakup produksi (industri, pertanian), penyediaan inputs
industri & pertanian, pemasaran, transportasi, komunikasi, kesehatan, lapangan
kerja, keuangan & lembaga keuangan, dll. Isu yang penting adalah produktivitas,
keberlanjutan dan efisiensi.
Fungsi
komponen
ini
adalah
pengembangan (develop-mental).
mempertahankan
“hi-dup”
(survival)
dan
Lanjutan
 Sistem
Sosial Pada Masyarakat Petani
Kekuasaan (POWER)
yang mencakup struktur kekuasaan, kepemimpinan, pemerintahan lokal, keamanan.
Fungsi komponen ini adalah pengaturan, pengawasan dan dinamisasi sistem sosial.
Yang mencakup ketertiban, keteraturan, kepastian (hukum), keamanan dll.
Struktur Sosial
yang mencakup keluarga-keluarga, kelompok-kelompok sosial, organisasi-organisasi
masyarakat, kelompok-kelompok etnis, kelompok-kelompok bisnis, dll.
Lanjutan
 Sistem
Sosial Pada Masyarakat Petani
Keagamaan (Religion)
yang
mencakup
lembaga-lembaga
keagamaan,
nilai-nilai
yang
diajarkan,
pengendalian moral, etika, semangat kebersamaan dan kerukunan.
Fungsi komponen ini adalah pencerah moral dan etika hidup bersama yang
membangun semangat kebersamaan, gotong royong dan kerukunan.
Lanjutan
 Sistem
Sosial Pada Masyarakat Petani
Kelima komponen itu ada dalam setiap masyarakat per-desaan, dan mempengaruhi
warganya, meskipun kondisi dan tingkat fungsinya berbeda antar masyarakat.
Selain kondisi berbeda setiap komponen sosial sistem itu saling berhubungan dan saling
mempengaruhi satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu sistem sosial.
Fungsi dari masing-masing komponen sistem sosial itu adalah untuk memfasilitasi
kehidupan warga masyarakat. Dengan lain kata masing-masing komponen harus bisa
memberi manfaat kepada warganya agar mereka dapat mempertahankan hidupnya dan
mengembangkan kualitas hidupnya secara individual ataupun secara bersama-sama.
Kalau kenyataannya warga masyarakat tidak mampu bertahan “hidup” atau tak mampu
mengalami perkembangan berarti warga itu mengalami defisiensi sesuatu fungsi yang
seharusnya berasal dari sistem sosialnya.
PETANI SEBAGAI WARGA SISTEM SOSIAL
KOMPONEN
SISTEM
SOSIAL
DEFISIENSI
Petani dalam menjalankan tugasnya sehari-hari mempunyai dua fungsi sekaligus
Kultivator
Manajer
Lanjutan
 Petani
Sebagai Warga Sistem Sosial
Kedua fungsi itu berkaitan satu sama lain, tetapi disini akan dibahas hanya fungsi yang
kedua yaitu sebagai manajer usahatani.
Sebagai manajer usahatani petani berfungsi a.l.:
1. Mengambil keputusan segala hal yg akan dilakukan yang berkaitan dengan
usahataninya;
2. Merencanakan usahatani yg akan dilakukan.
3. Memasarankan hasil usahatani.
Perlu diingat bahwa pada era ini bertani tidak lagi hanya sekedar sebagai way of life,
tetapi sebagai usaha bisnis, yang tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya
Lanjutan
 Petani
Sebagai Warga Sistem Sosial
Banyak petani yang mengambil keputusan hanya berdasarkan pengalaman atau
tradisi. Kalau biasanya menanam padi, ya menanam padi terus. Tidak pernah
dipertimbangkan menanam komoditas lain yang mungkin lebih besar keuntungannya.
Untuk bisa mengambil keputusan yang tepat/baik memang diperlukan banyak hal,
seperti pengalaman, alternatif lain, informasi, pengetahuan, wawasan, keterampilan,
keberanian, dll.
Mana yang tidak/kurang dimiliki petani, itulah Defisiensi yang dialami petani
Kultivator
Manajer
Lanjutan
 Petani
Sebagai Warga Sistem Sosial
pengetahuan & keterampilan
bagaimana cara menghitungnya yang benar
diperlukan banyak jenis data dan informasi
Lanjutan
 Petani
Sebagai Warga Sistem Sosial
Data & Informasi harus yg terkini, jadi kalau kondisi-nya tidak stabil berarti
data & informasinya harus diperbarui setiap musim.
Syarat Petani dapat mengakses Data & Informasi dengan mudah dan tepat waktu
:
(1) petani memiliki kemampuan merencanakan usahataninya secara benar
dengan menggunakan data & info yang dapat diakses;
(2) tersedia data & info yang terkini dan dapat diakses oleh petani.
Syarat mana yg belum dapat terpenuhi secara baik itulah defisiensi petani sebagai manajer
Akibat menderita berbagai defisiensi yang berlang-sung lama petani umumnya terkendala
untuk maju dan berkembang seperti yang terjadi sekarang
Para petani bukannya tidak mau maju dan berkem-bang, tetapi
mereka memerlukan bantuan fihak luar untuk dapat mengatasi
berbagai “penyakit” defisiensi yg dialami.
Struktur Sosial Petani
Struktur Sosial
Luas Kepemilikan Lahan
Buruh tani mempunyai kedudukan sosial yang paling bawah dengan aktivitas ekonomi yang
terbatas pada pengerahan tenaga buruh upahan kepada kaum pemilik tanah. Beberapa
diantaranya mencoba untuk melakukan kegiatan ekonomi lainnya, namun masih terbatas
pada jenis perdagangan kecil.
Berbeda dengan kaum tuan tanah yang mempunyai kegiatan ekonomi lebih bervariatif dan
skala yang jauh lebih besar.
Lanjutan
 Struktur
Sosial Petani
Di era globalisasi ini berbekal informasi dan teknologi serta dikarenakan pula tuntutan
kehidupan yang semakin penuh dengan tantangan mengakibatkan banyaknya terjadi
mobilitas masyarakat desa, sehingga mengakibatkan perubahan struktur sosial dari waktu
kewaktu, sistem sosial-budaya dalam keluarga dan lingkungan, pendidikan, serta pengalaman
masyarakat desa itu sendiri yang akan mempengaruhi persepsi dan pola pikir khususnya
petani sehingga berpengaruh pada perilaku petani.
Kegiatan ekonomi yang ada telah berkembang sehingga kesejahteraan buruh tani dapat lebih
meningkat. Pola kemitraan yang sejajar juga telah terbentuk antara buruh tani dan pemilik
tanah.
PERUBAHAN SOSIAL
Yusuf Enril Fathurrohman
Agribisnis
FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
Internal
1. Bertambah/berkurangnya jumlah penduduk
 Bertambahnya penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa menyebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama dalam lembaga lembaga kemasyarakatannya ( dalam bentuk aturan / norma sosial ).
Seperti munculnya aturan - aturan yang menyangkut hak milik individual atas tanah,
sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan sebagainya yang sebelumnya tidak pernah
ada.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
 Berkurangnya penduduk dapat disebabkan karena penduduk berpindah ke
daerah lain. Kondisi ini dapat mengakibatkan kekosongan dalam bidang
pembagian kerja dan stratifikasi sosial, sehingga memepengaruhi lembaga lembaga kemasyarakatan.
Di beberapa masyarakat pedesaan, berkurangnya jumlah penduduk usia produktif
yang disebabkan berpindahnya mereka ke kota, menyebabkan perubahan dalam
sistem pengolahan tanah. Pengaturan pengolahan dan pengelompokan tenaga
kerja menjadi didasarkan pada jenis pekerjaannya, bukan berdasarkan pada
perbedaan usia lagi.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
2. PENEMUAN-PENEMUAN BARU
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat,
ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau
serangkaian ciptaan para individu.
Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima
serta menerapkan / menggunakan penemuan baru tersebut; misalnya dalam proses
penemuan mobil.
Rangkaian proses penemuan, pengembangan dan persebaran suatu hasil
kebudayaan baru tersebut, serta cara-cara unsur kebudayaan baru tadi diterima,
dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat, dinamakan sebagai innovation
(inovasi).
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
Sebagai contoh discovery, misalnya penemuan mobil yang diawali oleh
Marcus ( 1875) seorang Austria dengan upayanya untuk membuat motor gas, serta
menghubungkan motor gas tersebut dengan sebuah kereta, sehingga dapat
berjalan tanpa ditarik oleh seekor kuda. Hal itu merupakan momentum penting
saat mobil menjadi discovery.
Proses selanjutnya para ilmuwan menambahkan berbagai komponen
sehingga menjadi suatu bentuk mobil yang layak untuk dijadikan sebagai alat
pengangkut manusia secara praktis dan aman, serta memperoleh hak patent di
Amerika Serikat pada tahun 1911, sehingga diakui oleh masyarakat, maka
kendaraan mobil telah menjadi suatu invention.
Rangkaian dari proses discovery sampai dengan invention sehingga
akhirnya mobil sebagai penemuan baru tersebar dan dipakai dalam kehidupan
masyarakat dinamakan sebagai innovation ( inovasi ).
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
Di dalam kehidupan masyarakat dapat ditemukan beberapa faktor pendorong
untuk memunculkan penemuan-penemuan baru, antara lain:
A. Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaan.
Adanya sebagian masyarakat yang menyadari atas kekurangan dalam kebudayaan
masyarakatnya namun tidak mampu memperbaiki kekurangan tersebut, akan
berusaha untuk menciptakan kebudayaan baru.
B. Peningkatan kualitas oleh para ahli dalam suatu kebudayaan.
Keinginan untuk meningkatkan kualitas suatu karya yang biasanya dilandasi rasa
kurang puas pada diri para ahli terhadap hasil suatu karya, merupakan pendorong
untuk meneliti dan memungkinkan lahirnya ciptaan-ciptaan baru
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
C. Adanya perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan dalam masyarakat
Adanya penghargaan dari masyarakat dalam bentuk tanda jasa, hadiah dan
sebagainya terhadap mereka yang berhasil menciptakan penemuan baru yang
bermanfaat bagi masyarakat, menjadi motivasi untuk meningkatkan kemampuan
dalam menghasilkan ciptaan /penemuan baru.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
Pengaruh dari suatu penemuan baru, tidak hanya terbatas pada satu bidang
tertentu saja, namun dapat menyebar ke bidang-bidang lainnya :
A. Penemuan Radio, memancarkan pengaruhnya ke berbagai arah dan
menyebabkan
terjadinya
perubahan-perubahan
dalam
lembaga
kemasyarakatan seperti pendidikan, agama, pemerintahan, rekreasi dan
sebagainya, seperti dapat digambarkan sebagai berikut :
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
B. Penemuan Kapal Terbang memunculkan pengaruh secara menjalar dari satu
lembaga kemasyarakatan ke lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya seperti
metode peperangan, yang kemudian memperdalam perbedaan antara negaranegara besar ( super powers) dengan negara-negara kecil. Begitu pula dengan
penemuan Bom Atom telah merubah metode perang yang terbatas menjadi
tidak terbatas. Pengaruh secara menjalar dapat digambarkan sebagai berikut:
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
C. Beberapa jenis penemuan baru dapat pula menyebabkan terjadinya satu jenis
perubahan, seperti penemuan mobil, kereta api dan jalan kereta api, telepon dan
sebagainya menyebabkan semakin banyak tumbuhnya pusat - pusat kehidupan di
daerah pinggiran kota ( sub urban ).
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
Di samping penemuan-penemuan baru di bidang unsur kebudayaan material
(kebendaan), terdapat pula penemuan baru di bidang unsur kebudayaan
immaterial (rohaniah). Misalnya dengan lahirnya ideologi baru, aliran-aliran
kepercayaan baru, sistem hukum yang baru dan seterusnya. Adapun Ogburn dan
Nimkoff menamakan penemuan baru dalam hal penciptaan pengelompokan
individu-individu yang baru, atau penciptaan adat-istiadat yang baru, maupun suatu
perilaku sosial yang baru sebagai social invention.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
3. PERTENTANGAN (CONFLICT)
Pertentangan yang terjadi antara individu dengan kelompok maupun
antara kelompok dengan kelompok dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan
sosial masyarakatnya. Seperti yang sering terjadi pada masyarakat yang tengah
mengalami pergeseran dari masyarakat traditional menuju masyarakat modern,
pertentangan terjadi antara kelompok generasi tua dengan kelompok generasi
muda yang lebih cepat menerima unsur-unsur kebudayaan modern.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
Kondisi tersebut menyebabkan berkembangnya konflik yang menbutuhkan suatu
pemecahan bersama melalui kompromi antar generasi tersebut, untuk bersamasama menentukan unsur-unsur budaya baru mana yang bisa diterima secara
bersama, sehingga akan mewarnai perubahan pola kehidupan masyarakat,
diantaranya terkait dengan pola pergaulan muda-mudi, peluang pendidikan dan
kesempatan bekerja bagi perempuan ( kesetaraan gender), sistem pernikahan, dan
sebagainya.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
4. TERJADINYA PEMBERONTAKAN/REVOLUSI
Terjadinya pemberontakan atau Revolusi dalam sutau pemerintahan negara akan
meyebabkan terjadinya perubahan – perubahan besar dalam kehidupan negara
tersebut. Seluruh lembaga kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara sampai
keluarga batih mengalami perubahan-perubahan yang mendasar.
Seperti peristiwa Revolusi di Rusia pada tahun 1917, telah merubah Kerajaan
Absolut menjadi Diktator Proletariat yang dilandasi oleh doktrin Marxis (ideologi
komunis); dalam kehidupan Keluarga, anak dianggap sebagai “ Anak Negara” (bukan
milik mutlak dari orangtua) sehingga negara punya hak untuk memperlakukannya
sesuai dengan ajaran ideologi yang dianut negara.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
Eksternal
1. Lingkungan Alam Fisik
Perubahan yang disebabkan oleh lingkungan alam fisik dapat berupa bencana alam
seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin taufan dan sebagainya, maupun
berupa tindakan manusia yang tidak terkontrol sehingga merusak lingkungan,
seperti penebangan hutan secara liar yang menyebabkan terjadinya bencana tanah
longsor. Kondisi ini mengakibatkan penduduk harus pindah ke daerah yang lebih
aman dan berbeda dengan kondisi lingkungan yang lama. Untuk menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan di daerah yang baru, maka berkembanglah lembaga lembaga kemasyarakatan baru untuk menjaga agar kehidupan masyarakat tetap
dapat berjalan.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
2. PEPERANGAN
Terjadinya peperangan antar negara dapat mengakibatkan perubahan bagi negara
yang mengalami kekalahan, karena negara yang kalah akan menjadi negara terjajah
dan harus mengikuti pola kehidupan politik baru sesuai dengan kehendak negara
yang memenangkan peperangan tersebut. Karena negara yang menang biasanya
akan memaksakan kehendaknya pada negara yang kalah.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
3. PENGARUH KEBUDAYAAN LAIN
Masuknya pengaruh kebudayaan masyarakat lain bisa terjadi karena
adanya hubungan fisik antara dua masyarakat, yang diikuti adanya pengaruh timbal
balik sehingga masing - masing masyarakat akan mengalami perubahan.
Masuknya pengaruh kebudayaan masyarakat lain juga bisa terjadi secara
sepihak, misalnya melalui media massa ( siaran TV ), masyarakat pemirsa siaran TV
dapat terpengaruh oleh isi siaran yang ditayangkan.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
3. PENGARUH KEBUDAYAAN LAIN
Masuknya pengaruh kebudayaan masyarakat lain bisa terjadi karena
adanya hubungan fisik antara dua masyarakat, yang diikuti adanya pengaruh timbal
balik sehingga masing - masing masyarakat akan mengalami perubahan.
Misal saling bertemu dalam hubungan perdagangan, misi pertukaran budaya dan
sebagainya.
Faktor Faktor Penyebab Perubahan
Sosial dan Kebudayaan
Masuknya pengaruh kebudayaan masyarakat lain juga bisa terjadi secara
sepihak, misalnya misalnya melalui media massa.
Melalui media TV misalnya, yang berisi tayangan bermacam-macam budaya baru
dari masyarakat luar, maupun berbagai macam pesan lewat iklan, masyarakat dapat
terpengaruh oleh isi siaran yang ditayangkan, sehingga terjadi perubahan pada
kehidupan masyarakat tersebut.
Download