Memburu Partikel Tuhan - Pusat Penelitian Fisika

advertisement
Memburu Partikel Tuhan
Published on Pusat Penelitian Fisika (http://www.fisika.lipi.go.id/in)
Memburu Partikel Tuhan
Dua pekan lalu, Kota Jenewa menjadi tempat pertemuan ilmuwan fisika yang
membahas soal masa depan eksperimen pencarian partikel Tuhan. Mereka berasal
dari tiga lembaga penelitian partikel paling prestisius di dunia.Hari terakhir, pejabat
dari tiga pusat penelitian itu menggelar konferensi pers. \Tahun depan, saya bisa
pastikan partikel Higgs Boson ada atau tidak,\ kata Direktur Jenderal European
Organization for Nuclear Research (CERN) Rolf Heuer, Jumat pekan lalu. Dia
optimistis karena CERN merupakan satu-satunya laboratorium yang bisa menyibak
misteri partikel ini.Adalah peraih Nobel Fisika, Leon Lederman, yang secara
berseloroh menyebut Higgs Boson sebagai partikel Tuhan. Sebab, kata dia, partikel
ini memegang posisi kunci di alam semesta, mirip konsepsi manusia akan Tuhan.
Pada 1993, Lederman menulis buku populer berjudul The God Particle: If the
Universe Is the Answer, What Is the Question?.Pernyataan Heuer merupakan
manifestasi dari semangat fisikawan untuk menemukan partikel sejak 1970-an. Dua
opsi yang menjadi perdebatan hangat adalah apakah CERN membutuhkan
peralatan baru untuk menangkap jejak partikel Higgs atau justru mengganti seluruh
komponen mesin pemercepat partikelnya.Konsep partikel Tuhan pertama muncul
ketika fisikawan merampungkan penyusunan teori yang menjelaskan tentang sifat
seluruh materi di dunia. Jerih ribuan fisikawan yang bekerja selama puluhan tahun
sampai pada sebuah teori yang disebut model partikel standar.Model ini
menyebutkan, jika benda dihancurkan hingga ukuran terkecil, akan terdapat 16
partikel elementer. Beberapa partikel mendasar ini--misalkan elektron, foton, dan
quark--sudah cukup populer di telinga. Sedangkan partikel lain, meski kalah
populer, tetap menjadi fondasi paling dasar sebagai penyusun seluruh materi.
Eksperimen selama empat dekade setelahnya mengkonfirmasi keberadaan 16
partikel ini.Meski mampu menerangi dunia fisika partikel, model standar
menyisakan awan kelabu yang menggelayut di langit. Partikel proton dan neutron
yang berada di inti atom ternyata tersusun oleh kombinasi varian partikel quark
yang senantiasa bergerak. Berdasarkan persamaan E = Mc2, yang digagas Albert
Einstein, energi ini setara dengan besar massa tertentu. Fisikawan berharap seluruh
massa inti atom disumbangkan oleh energi quark tersebut.Namun kenyataannya
tidak demikian. Eksperimen menunjukkan bahwa energi quark masih terlalu kecil
sehingga hanya menyumbang 5 persen dari massa atom. Sedangkan 95 persen sisa
massa hilang tak tentu rimbanya. Bagaimana mungkin model partikel paling sakti
gagal menjelaskan keberadaan massa di inti atom?Menurut fisikawan partikel dari
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, L.T. Handoko, massa yang tak terungkap ini
menimbulkan guncangan besar bagi fisikawan. \Ini bolong besar dalam model
partikel standar,\ ujar Handoko kepada Tempo, Kamis pekan lalu.Tiga kelompok
fisikawan partikel secara terpisah mencari pemecahan masalah ini pada paruh awal
1960-an. Mereka memunculkan solusi yang melibatkan medan seragam di seluruh
alam semesta bernama medan Higgs. Partikel yang bergerak di medan tersebut
akan melambat, seolah mengumpulkan massa, sekaligus menghasilkan partikel
Higgs Boson yang berukuran sangat kecil, yaitu 10-18 meter atau satu triliun kali
lebih kecil ketimbang rambut manusia.Selama tiga tahun beroperasi, LHC belum
Pusat Penelitian Fisika LIPI
Page 1 of 3
Komplek PUSPIPTEK Tangerang Selatan Banten 15314 Tlp. (021) 7560570, 7560556 Fax. (021)
Memburu Partikel Tuhan
Published on Pusat Penelitian Fisika (http://www.fisika.lipi.go.id/in)
menemukan bukti keberadaan partikel Higgs. Target Direktur Jenderal CERN, yang
menyatakan 2012 sebagai masa pembuktian keberadaan partikel Tuhan, bisa saja
tercapai. Namun Handoko mengingatkan, jika partikel Tuhan benar-benar ada,
seharusnya partikel elementer ini sudah ditemukan di mesin Tevatron. \Semua
tempat persembunyian sudah diperiksa, tapi partikel Tuhan tak kunjung ditemukan.
Saya pesimistis partikel itu ada,\ kata dia.Juli lalu, CERN sempat mengumumkan
bahwa partikel Higgs mungkin ditemukan pada massa 120-140 GeV. Sedangkan
pada September lalu Compact Muon Solenoid, salah satu detektor LHC,
mengindikasikan partikel Higgs memang ada. Namun temuan tersebut belum
sampai pada kesimpulan akhir akan eksistensi partikel Tuhan.Meski belum
mencapai keberhasilan, semangat fisikawan CERN tak pernah surut. Suharyo
Sumowidagdo, fisikawan Indonesia satu-satunya yang terlibat dalam eksperimen
LHC, kepada Tempo, Sabtu lalu, menyatakan ratusan fisikawan terus menanti
kemunculan partikel Tuhan dari bilik Compact Muon Selenoid milik LHC yang
mampu mengamati peristiwa tabrakan berenergi paling tinggi yang bisa diciptakan
manusia. \Semangat kami masih menggebu-gebu,\ ujar Haryo (tunggu sosok dan
wawancara dengan Suharyo pada Koran Tempo edisi besok).Jika partikel Tuhan
benar-benar ada, fisikawan berhasil mengumpulkan kepingan terakhir dalam model
partikel standar. Namun pekerjaan tak akan berhenti di sana. Dalam beberapa
tahun berikutnya, percobaan terus diulang untuk mencari tahu karakteristik penting
partikel Tuhan, yaitu massanya. Untuk itu, diperlukan sekurang-kurangnya 1 miliar
peristiwa tabrakan atau setara dengan 5 tahun waktu operasional.Sebaliknya, jika
partikel Tuhan tak ada, fisikawan teori sudah menyiapkan berbagai konsep yang
mampu menjelaskan balok dasar alam semesta. Menurut Handoko, beberapa teori
yang siap menjadi alternatif adalah teori dimensi ekstra dan teori technicolor. Teori
alternatif ini pun membutuhkan eksperimen terpisah untuk membuktikan
kebenarannya.CERN, sebagai laboratorium tunggal yang bisa menyibak misteri
massa yang hilang, merasa memiliki senjata terbaik untuk memburu partikel Tuhan.
\Fisikawan sampai di tepi ketidaktahuan. Kini semuanya adalah fisika baru,\ ujar
fisikawan CERN, Guido Tonelli, kepada Dailymail.Gagal di Laboratorium
FermilabUntuk menemukan partikel Tuhan yang mini, fisikawan harus menabrakkan
partikel subatomik pada tingkat energi paling tinggi, 100-200 GeV (Giga elektronvolt). Upaya investigasi ilmiah pernah dilakukan selama tiga dekade oleh mesin
Tevatron di Fermilab, Amerika Serikat, yang memiliki energi hingga 200 GeV.
Namun, hingga mesin pemercepat partikel ini ditutup untuk selamanya pada
September tahun lalu, partikel Higgs masih bertahan di tempat
persembunyiannya.Upaya pencarian partikel Higgs kini hanya dilakukan oleh
Laboratorium CERN. Sejak 2008, laboratorium ini mengoperasikan mesin
pemercepat partikel terbesar yang pernah dibangun manusia, terkubur sedalam
175 meter di bawah tanah perbatasan Swiss dan Prancis. Mesin tersebut bernama
Large Hadron Collider (LHC), yang bekerja menabrakkan proton dan antiproton
hingga energi 14 TeV atau 70 kali lebih tinggi dibanding Tevatron milik
Fermilab.LHC merupakan laboratorium satu-satunya yang bisa menguji keberadaan
partikel Tuhan. Karena itu, pendanaan pembangunan laboratorium dilakukan
bersama oleh konsorsium banyak negara. Pada eksperimen ini, proton yang diputar
dalam lorong magnet dengan keliling 27 kilometer lalu ditabrakkan di ruang
penghancur dan dipantau dengan detektor canggih. Tabrakan dahsyat bisa
menghasilkan kepingan partikel terkecil, termasuk partikel Tuhan.Sekali
menabrakkan partikel, LHC menghasilkan banyak pecahan. \Jumlahnya pecahan tak
Pusat Penelitian Fisika LIPI
Page 2 of 3
Komplek PUSPIPTEK Tangerang Selatan Banten 15314 Tlp. (021) 7560570, 7560556 Fax. (021)
Memburu Partikel Tuhan
Published on Pusat Penelitian Fisika (http://www.fisika.lipi.go.id/in)
hingga sehingga data tak mungkin disimpan, harus diolah seketika,\ kata L.T.
Handoko, fisikawan partikel dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Karena itu,
CERN menyiapkan komputer supercanggih yang mengerjakan tugas berat ini.Dari
sinilah CERN kembali membuktikan bahwa eksperimen mendasar juga berimbas
pada pengembangan sistem komputasi grid berskala besar. Pada 1980, CERN juga
menjadi pelopor dalam pengembangan jaringan Internet pertama di dunia.
Tahun:
2011
1318858890
Source URL (retrieved on 07/19/2017 - 00:44):
http://www.fisika.lipi.go.id/in/?q=content/memburu-partikel-tuhan
Pusat Penelitian Fisika LIPI
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Page 3 of 3
Komplek PUSPIPTEK Tangerang Selatan Banten 15314 Tlp. (021) 7560570, 7560556 Fax. (021)
Download