6. FASE PENERAPAN PENGGUNAAN ATAU - ANSN

advertisement
6. FASE PENERAPAN PENGGUNAAN
ATAU PROYEK MODIFIKASI
Umum
601. Bab 6 mencakup tahap fabrikasi, instalasi dan komisioning proyek yang disahkan.
Untuk beberapa proyek tidak semua persyaratan relevan; sebagai contoh, dimana
proyek terlibat hanya mengubah prosedur.
602. Setiap tahapan proyek harus ditetapkan secara jelas dan dimengerti oleh seluruh
personil yang terlibat, khususnya untuk poin transisi diantara tahapan, harus
diketahui secara resmi.
603. Ketidakberesan yang ditemui pada sebuah tahap, secara khusus harus diselesaikan
sesuai urutan kejadian sebelum melanjutkan tahap berikutnya.
604. Sekalipun demikian, jika mungkin suatu tempat dibolehkan, batasan atau
persyaratan dalam satu prosedur untuk menjamin batasan atau persyaratan itu
memadai.
Fabrikasi
605. Untuk fabrikasi, batasan pengadaan bahan yang terkendali, pengembangan, revisi
serta penggunaan dokumen dan gambar yang terkendali harus ditetapkan demi
pengendalian proses bahan dan untuk inspeksi kegiatan sejenis.
606. Komponen baru atau komponen yang ada yang dimodifikasi, secara umum
difabrikasi atau dimodifikasi oleh pemasok sesuai dengan khususasi yang terrinci,
termasuk kriteria keselamatan, yang sudah ditetapkan selama fase desain.
Sebelum memilih pemasok, manajer proyek sebaiknya memastikan bahwa
pemasok telah menambah pengalaman yang penting dalam pekerjaan dan
mengetahui batasan2 khusus proyek, termasuk persyaratan jaminan kualitas.
Peninjauan awal pada para pemasok biasanya sangat diperlukan.
607. Apabila diperlukan, manajer proyek sebaiknya juga memastikan bahwa pemasok
memiliki program jaminan kualitas yang benar.
608. Selama fabrikasi, audit teknis dan kualitas sebaiknya dilakukan guna memeriksa
seluruh aspek semacam penyimpangan dari khususasi, kendali kualitas, batas
waktu.
Instalasi
609. Batasan2 sebaiknya ditetapkan untuk kendali peralatan instalasi dan beberapa
masalah radiasi dapat dijadikan bahan pertimbangan.
610. Instalasi sebaiknya dimulai tidak hanya sampai pengesahan telah diberikan Badan
Pengawas, tetapi staf yang relevan yang terlibat dalam instalasi telah mendapat
pelatihan yang cukup.
22
Manajemen
611. Manajemen pada tahapan instalasi proyek sebaiknya mencakup hal berikut:
(a) Identifikasi yang jelas dari seluruh tanggungjawab, termasuk hal yang
terkait pada jaminan kualitas dan proteksi radiasi.
(b) Pertemuan kemajuan/informasi berkala bersama seluruh staf teknis,
operasional, dan K2 yang terlibat di dalam penerapan
(c) Prosedur yang jelas dengan mematuhi kendali (pelaporan, pengkajian, dan
disposisi) penyimpangan dari metoda dan khususasi yang disahkan, atau
dari perilaku yang diharapkan.
(d) Pengukuran dan registrasi seluruh karakteristik sistem yang dibangun, yang
disyaratkan untuk pembaharuan dokumen dan prosedur teknik yang
relevan.
(e) Pelatihan dan ketetapan informasi kepada staf internal dan eksternal dengan
mematuhi skenario penerapan, metoda, aspek keselamatan, pelatihan
bekerja secara aman, dan lain-lain.
(f)
Kemungkinan di dalam rencana proyek guna mengakomodasi peristiwa tak
terduga dan kejadian operasional yang mengesahkan revisi skema
pekerjaan.
Aspek Keselamatan
612. Pengembangan rancangan evaluasi keselamatan instalasi amat disahkan dan harus
didasarkan pada rencana instalsi yang rinci, desripsi kegiatan, metoda2,
ketetapan2 sementara, dan lain-lain. Langkah atau tindakan pencegahan secara
teknis atau administratif untuk mengurangi risiko selama instalasi seharusnya
ditentukan di dalam prosedur dan dilaksanakan.
613. Topik2 keselamatan khusus yang memerlukan perhatian pada tahap instalasi,
terkait dengan:
(a) Paparan eksternal radiasi
(b) Manajemen sampah radioaktif, termasuk pengangkutan, dekontaminasi dan
aspek2 pembongkaran sesuai penggunaan
(c) Ketetapan yang dibutuhkan guna mencegah penyebaran kontaminasi dan
internal radiasi
(d) Penyimpanan bahan bakar yang aman selama modifikasi
(e) Bahaya2 industri seperti, tegangan tinggi, vakum, kerja pada ketinggian,
kebakaran, penggunaan bahan kimia, merupakan alat/hal yang mengandung
potensi bahaya
614. Prosedur keadaan darurat khusus yang bersifat sementara harus dilanjutkan,
disahkan dan dilatih dalam hal situasi bahaya yang potensial telah diidentifikasi
dalam hubungan dengan kondisi fasilitas reaktor selama instalasi.
23
Komisioning
615. Komisioning, yang dapat termasuk uji pra-instalasi peralatan dan perlengkapan
eksperimen, sebaiknya ditujukan pada pendemonstrasian fungsi dan keselamatan
proyek.
616. Pengujian peralatan dan perlengkapan eksperimen sebelum instalasi ke dalam
reaktor sebaiknya dipertimbangkan. Pengujian harus direncanakan sebagai bagian
dari keaslian desain eksperimen atau modifikasi. Rencana pengujian harus
dikajiulang oleh manajer reaktor.
617. Keselamatan pada modifikasi atau eksperimen penerapannya harus dipastikan
melalui sebuah program komisioning yang meliputi pemeriksaan, pengukuran dan
evaluasi sebelum dan selama penerapan modifikasi atau eksperimen.
618. Program komisioning khusus yang memadai harus dikaji ulang dengan mematuhi
sasaran berikut:
(a) Penentuan dengan pengukuran dibawah kondisi real terhadap seluruh
karakteristik reaktor yang relevan pada keselamatan dengan sistem dan
sistem2 rektor yang diubah
(b) Kepastian (yang didasarkan pada data yang terukur) terhadap persyaratan
keselamatan yang relevan.
(c) Ketetapan informasi dan data tambahan dari komisioning untuk
memperbaharui dokumentasi keselamatan, dokumentasi teknis dan
prosedur2 operasi.
(d) Ketetapan kesempatan untuk pengenalan dan pelatihan bagi personil
operasi dan perawatan.
(e) Penyesuaian sistem reaktor yang dipengaruhi oleh modifikasi atau
eksperimen demi unjuk kerja yang optimum
619. Kesanggupan melaksanakan program komisioning dengan sukses dan efisien
bergantung pada kesanggupan mengakses sistem termodifikasi atau eksperimen
pada pengukuran2 yang on-line dan yang membutuhkan langkah dan ketetapan2
khususyang terji. Kepentingan untuk ketetapan jenis ini harus sudah dikaji selama
tahap desain proyek.
620. Penyelesaian
proyek
harus
termasuk
pemeriksan
bahwa
seluruh
hubungan/sambungan sementara, prosedur, aransemen, dan lain-lain yang
diperlukan untuk penerapan telah dibuang/ditunda dan fasilitas telah dikembalikan
pada keadaan operasional penuh.
621. Penyelesaian tahapan koisioning dan kepastian seluruh informasi dan pengamatan
yang berhasil, dilakukan terhadap persyaratan desain yang akan menjadi basis
untuk pengesahan akhir modifikasi atau eksperimen guna operasi rutin. Laporan
komisioning harus dihasilkan untuk menuntun tugas ini dimana hasil komisioning
dipresentasikan dan dikaji. Laporan harus disahkan oleh manajemen reaktor,
komite keselamatan, dan atau Badan Pengawas yang tepat, sebagai basis
pengesahan operasi normal dari fasilitas yang diubah.
24
Download