Modul 3

advertisement
Modul 3
Penggunaan Teknologi Informasi
Dalam Perdagangan Melalui
Jaringan Elektronik
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) :
Setelah mempelajari modul ke-3, mahasiswa diharapkan mampu :

Menyadari bahwa perdagangan melalui jaringan elektronik dapat meliputi
semua aktivitas berbasis komputer dari perusahaan.

Mengetahui bagaimana rancang ulang proses bisnis (BPR) memungkinkan
perusahaan memanfaatkan teknologi komputer dalam semua aspek.

Mengetahui apa itu jaringan nilai tambah dan mengapa itu menarik
perusahaan ketika mereka mencoba perdagangan melalui jaringan elektronik.

Memiliki pengetahuan awal mengenai internet dan world wide web dan
bagaimana mereka mengubah berbagai proses bisnis dasar.
1.
PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK
Pada awalnya perdagangan melalui jaringan elektronik didefinisikan sangat
sempit, yakni hanya mencakup transaksi bisnis yang berhubungan dengan
pelanggan dan pemasok dan sering dikaitkan dengan internet. Seolah-olah tidak ada
alternative komunikasi lain.
Pandangan yang lebih luas, mengenai definisi perdagangan melalui jaringan
elektronik adalah sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi
perusahaan, baik operasi :
–
Internal : ke-5 bidang fungsional yakni keuangan, SDM, manufaktur,
jasa informasi, dan pemasaran
–
Eksternal : berhubungan dengan ke-8 elemen lingkungan.
Modul ke-3 / Hal.1
Adapun tujuan dari penggunaan teknologi informasi dalam perdagangan
melalui jaringan elektronik adalah tercapainya keunggulan yang kompetitif.
Table 3.1 berikut menunjukkan hubungan antara internal dan eksternal.
Beberapa bidang fungsional memiliki tanggung jawab utama untuk elemen-elemen
lingkungan tertentu. Bidang keuangan terutama berhubungan dengan masyarakat
keuangan, pemegang saham/pemilik, serta pelanggan. Sumberdaya manusia
memiliki perhatian khusus pada masyarakat global dan serikat pekerja. Jasa
informasi berhubungan dengan pemasok perangkat keras dan perangkat lunak.
Bidang manufaktur bertanggung jawa pada hubungan dengan pemasok perusahaan
dan serikat pekerja. Pemasaran terutama bertangung jawa untuk berhubungan
dengan pelangan dan pesaing perusahaan. Semua bidang tersebut berhubungan
dengan pemerintah.
Tabel 3.1. Tanggung jawab Lingkungan Utama dari Bidang Fungsional
Suryadi M.T
Lingkungan
Pelanggan
Keuangan
SDM
Pemasaran





Serikat Pekerja
Pemerintah

Masyarakat keuangan

Masyarakat Global
ManuFaktur

Pemasok
Pemegang saham &
Pemilik
Jasa
Info







Pesaing
Modul ke-3 / Hal.2
Manfaat dari Perdagangan Melalui Elektronik
Perusahaan-perusahaan atau organisasi yang ikut serta dalam perdagangan
melalui jaringan elektronik untuk mencapai perbaikan di seluruh orgnaisasi.
Perbaikan tersebut diharapkan menghasilkan tiga (3) manfaat utama :

Pelayanan pelanggan meningkat;

Hubungan dengan pemasok & masyarakat keuangan meningkat;

Pengembalian atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
Manfaat-manfaat tersebut berkontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan
dna memungkinkannya untuk bersaing dengan lebih baik dalam dunia bisnis yang
semakin terikat untuk menggunakan teknologi komputer.
Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elktronik
Tidak semua perusahaan ikut dalam perdagangan melalui jaringan
elektronik. Hal tersebut dilakukan dengan alas an kehati-hatian setiap perusahaan
yang ada, dengan kendala sebagai berikut :

Biaya tinggi

Masalah keamanan

Perangkat lunak yang belum amapan atau tersedia
Ketika para eksekutif memutuskan bahwa manfaat yang diantisipasi
melebihi kendalanya dan membuat keputusan untuk melangkah. Adapun langkah
utamanya yaitu dengan melakukan pemilihan srategi, metodologi dan teknologi
yang terbaik.
Rencana bisnis strategis mewujudkan komitmen untuk menggunakan
perdagangan melalui jaringan elektronik guna mencapau keunggulan kompetitif.
Perusahaan pertama-tama melakukan atau mengumpulkan intelijen bisnis sehingga
dapat memahami peran potensial yang dilakukan setiap elemen lingkungan.
Kemudian muncul komitmen untuk membentuk suatu sistem antar organisasi (interorganizational system - IOS) melalui pertukaran data elektronik (electronic data
interchange – EDI). IOS dicapai dengan mengikuti siklus hidup sistem (system life
cycle – SLC) atau melakukan rancang ulang bisnis proses (business process
Modul ke-3 / Hal.3
renggineering). Hasilnya adalah sistem berorientasi jaringan dang meggunakan
sambungan langsung, jaringan bernilai tambah, internet atau komninasi. Gambar
3.1. menunjukkan diagram langkah utama, yaitu :
Suryadi M.T
Rencana Bisnis
S trategis
Intelijen
Bisnis
S trategi
yang
tersedia
Metodologi yang
tersedia
Teknologi
yang
tersedia
IOS
SLC
Leased
line
E
D
I
BPR
Jaringan
B ernilai
tambah
Keuntungan
Bersaing
Internet
Gambar 3.1 Pemilihan strategi, metodologi dan teknologi
2.
INTELIJEN BISNIS
Jika kita ingin ikut dalam perdagangan melalui jaringan elektronik, hal
pertama yang kita perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya.
Sekarang, pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi lingkungan
merupakan aplikasi komputer yang penting dalam banyak perusahaan di seluruh
dunia. Awalnya aplikasi tersebut dikhususkan untuk mengumpulkan informasi
tentang pesaing perusahaan, sehingga muncul istilah intelijen kompetitif
(competitive intelligence – CI). Bila didefinisikan secara luas untuk mencakup
informasi disemua elemen lingkungan, istilah yang tepat adalah intelijen bisnis
(business intelligence – BI). Adapun informasi yang menjelaskan elemen-elemen
dalam lingkungan perusahaan dinamakan intelijen.
Modul ke-3 / Hal.4
Intelijen kompetitif memiliki lima tugas dasar. Beberapa perusahaan
membuat satu unit intelijen khusus untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Perusahaan lain menyerahkan tugas-tugas tersebut pada unit yang ada sebagai
tanggung jawab tambahan. Adapun tugas-tugas dasarnya yaitu (tampak pada
Gambar 3.2) :
Data
1
Collect
data
2
3
Evaluate
data
Analyze
data
5
4
Store
intelligence
Intelligence
Disseminate
intelligence
Intelligence
Data
Gambar 3.2. Tugas Dasar Intelijen Bisnis
a.
Mengumpulkan data; data primer dan atau data sekunder. Data primer
dikumpulkan oleh perusahaan dan data sekunder dikumpulkan oleh orang
lain yang disediakan untuk perusahaan. Banyak data sekunder tersedia dalam
bentuk database komersial yang disediakan oleh jasa database dengan
imbalan. Perusahaan dapat mengakses pusat database jasa tersebut atau
memperoleh salinan database dalam bentuk CD-ROM.
b.
Mengevaluasi data; semua data primer dan data sekunder harus dievaluasi
sebelum digunakan untuk memastikan tingkat akurasinya.
Modul ke-3 / Hal.5
c.
Menganalisis data; data jarang mengungkapakan keseluruhan cerita. Untuk
itu bagaimana kita meneliti data dari beragai sudut, mencari berbagai pola
yang disebut dengan istilah pemikiran lateral. Tujuannya adalah untuk
mengubah data menjadi intelijen.
d.
Menyimpan intelijen; disimpan pada media yang mudah dibaca oleh
komputer sehingga memudahkan untuk akses kembali.
e.
Menyebarkan intelijen; setelah berada dalam penyimpanan komputer,
maka intelijen tersebut bisa diakses kembali dengan parameter pencarian
tertentu (selektif) dengan menyiapkan profil intelijen. Teknik tersebut
dinamakan penyebaran informasi selektif (selective dissemination of
information – SDI).
3.
SISTEM ANTAR ORGANISASI (IOS)
startegi terbaik dalam perdagangan melalui jaringan elektronik adalah
strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Hal
tersebut dikenal dengan istilah sistem antar organisasi (inter-organizational system –
IOS)., atau istilah yang lain adalah pertukaran data elektronik (electronic data
interchange – EDI). Kedua isitlah tersebut sering digunakan secara bergantian.
Pertukaran data elektronik merupakan suatu cara untuk mencapai sistem antar
organisasi.
Sistem antar organisasi (IOS) kadangkala disebut sebagai sistem informasi
antar organisasi, yakni suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait
sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal, yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut
mitra bisnis atau mitra dagang.
Para mitra bisnis ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat
tertentu. Manfaat tersebut terbagi atas dua kategori, yakni :
a.
Efisiensi komparatif;
Para mitra bisnis dapat menyediakan barang dan jasa dengan biaya yang
lebih murah daripada pesaing mereka. Perbaikan efisiensi dapat berasal dari
dalam dan berkaitan dengan organisasi lain.
Modul ke-3 / Hal.6

Efisiensi internal; perbaikan-perbaikan dalam operasi perusahaan
tersebut sehingga dapat mengumpulkan data dan menganalisisnya
lebih cepat serta membuat keuputusan lebih tepat dan cepat.

Efisiensi antar organisasi; perbaikan-perbaikan diperoleh melalui
kerjasama dengan perusahaan lain. Sehingga memungkinkan
menawarkan lebih banyak barang dan jasa, melayani lebih banyak
pelanggan, memindahkan pekerjaan tertentu ke pemasok atau
pelanggan, serta mudah mengumpulkan data lingkungan.
b.
Kekuatan tawar-menawar
Kemampuan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan
pelanggannya yang menguntungkan dirinya. Kekuatan tersebut berasal dari :

Keistimewaan produk yang unik; pemesanan lebih mudah,
pengiriman yang lebig cepat, waktu respon atas permintaan informasi
yang lebih cepat.

Penurunan
biaya
yang
mengurangi
biaya
belanja
berhubungan
dalam
dengan
mencari
pencarian;
pemasok,
dapat
mengidentifikasi produk alternative dengan mendapatkan harga yang
terendah.

Peningkatan biaya peralihan; perusahaan ingin jika pelanggan
beralih ke pesaing maka biaya peralihannya menjadi mahal.
Ketergantungan produk satu dengan yang lainnya sangat tinggi.
4.
PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK
Pertukaran data elektronik adalah proses transmisi data dalam bentuk yang
terstruktur dan dapat dibaca mein secara langsung dari komputer ke komputer di
antara beberapa perusahaan. Transmisi tersebut memungkinkan data yang
ditransmisikan dan diterima tanpa pengetikan ulang.
Hubungan EDI yang umum membentuk kaitan antara perusahaan dengan
pemasoknya dan pelanggannya. Kaitan dengan pemasoknya dinamakan sisi pasokan
(supplay side) dan kaitan dengan pelanggannya dinamakan sisi pelanggan (customer
side). Gambar 3.3 menunjukkan kaitan dari sisi pasokan.
Modul ke-3 / Hal.7
Sury adi M.T
a
ha r g
n
a
r
wa
Pena
Per m
intaa
n pe
na w
ara n
har g
a
Pesanan Pembelian
Perusa
haan
Suppliers
Perse
t uj ua n
pesa n
a n pe
mbe li
an
Fakt
ur
Gambar 3.3 Bentuk Standar Sisi Pasokan
Format standar memungkinkan para mitra bisnis bertukar data tetapi
memerlukan suatu proses translasi data sebelum mengirim dan setelah menerima.
Translasi diperlukan karena aplikasi komputer para mitra bisnis umumnya tidak
menangani data dalam format yang sama (standar). Sehingga diperlukan perangkat
lunak pemetaan (mapping software). Hal tersebut nampak pada Gambar 3.4.
Selain itu dijumpai pula transfer dana secara elektronik melalui jaringan
komputer yan dinamakan dengan electronic funds transfer – EFT. Hal tersebut juga
memiliki peranan penting dalam perdagangan melalui jaringan elektronik.
EDI bukanlah suatu strategi yang harus dilaksanakan sekaligus (mutlak) atau
sama sekali tidak. Para mitra bisnis dapat menerapkannya dalam berbagai tingkatan.
Tingkatan yang dimaksud yaitu :
a.
Pemakai tingkat satu; hanya satu atau dua set transaksi yang ditransmisikan
ke sejumlah mitra bisnis yang terbatas.
b.
Pemakai tingkat dua; banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah
besar mitra bisnis.
Modul ke-3 / Hal.8
c.
Pemakai tingkat tiga; banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah
besar mitra bisnis dan juga aplikasi komputer perusahaan disesuaikan dengan
pendekatan EDI.
Ko mputer
Perusahaan
Pengirim
Ko mputer
Perusahaan
Penerima
Perangkat
lunak Aplikasi
Perangkat
lunak Aplikasi
Format EDI Standar
Perangkat
lunak
Pemetaan
Perangkat
lunak
Pemetaan
Gambar 3.4. Proses Translasi dengan Menggunakan Perangkat Lunak
Pemetaan
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan penerapan EDI,
apakah perusahaan mensikapinya secara reaktif atau proaktif. Faktor-faktor tersebut
adalah :
•
Tekanan persaingan  reaktif
•
Kekuasaan yang dilaksanakan  proaktif
•
Kebutuhan intern  proaktif
•
Dukungan top manajemen  mempengaruhi keputusan, tanpa bertindak
secara reaktif atau proaktif.
Hubungan faktor-faktor secara diagram dapat dilihat pada Gambar 3.5
Modul ke-3 / Hal.9
Pengaruh Lingkungan
Pengaruh Internal
Kebutuhan
Internal
Tekanan
Pesaing
Eksekusi
Kekuasaan
Dukungan
Manajemen
Puncak
Mitra
Bisnis
EDI
Gambar 3.5. Pengaruh Internal dan Lingkungan Pada Penggunaan EDI
Penerapan EDI dapat meberikan manfaat langsung yang berasal dari penggunaan
teknologi dan manfaat tidak langsung, yakni :
5.
•
Mengurangi kesalahan
•
Mengurangi biaya
•
Meningkatakan efisiensi operasional
•
Meningkatkan kemampuan bersaing
•
Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
•
Meningkatkan pelayanan pelanggan
RANCANG ULANG PROSES BISNIS
Setelah langkah pemilihan strategis sudah dilakukan, langkah selanjutnya adalah
penentuan metodologi yang tepat untuk digunakan dalam perdagangan melalui
jaringan elektronik. Sehingga diperoleh keunggulan secara kompetitif. Berdasarkan
tingkatan pemakai dari strategi EDI, maka terdapat dua bentuk metodologi yaitu :
Modul ke-3 / Hal.10
•
System Life Cycle (SLC)  pemakai tingkat satu & dua. Pembahasan
lebih lanjut akan dijumpai pada modul ke-8.
•
Business Process Redesign (BPR)  pemakai tingkat tiga.
Penggantian proses yang lama dengan yang lebih baru disebut dengan
rancang ulang proses bisnis (Business Process Redesign - BPR). Istilah lain yang
dipakai adalah rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering).
Alasan diterapkannya BPR antara lain karena faktor :
•
Proses bisnis yang sekarang dilakukan oleh organisasi tsb., sudah
tidak sesuai lagi dengan kondisi dan situasi lingkungan yang ada.
•
Sistem warisan (legacy system) yang terlalu berharga untuk dibuang,
namun terlalu mahal untuk dioperasionalkan dan dipelihara.
Adapun pendekatan yang dilakukan didalam melakukan rancang ulang
proses bisnis dapat dilakukan dengan pilihan pendekatan :
•
Revolutionary
–
Radikal : sistem lama dibuang dan mulai dari nol (awal)
–
Tingkat keberhasilan : 30 –50 %
–
Satu-satunya cara untuk mendapatkan atau dampak yang cukup
bermakna
•
Evolutionary
–
Perubahan berkesinambungan (continous improvement)
–
Peruabahan dapat menyeluruh atau parsial berdasarkan masalah
yang dihadapi (real issue) atau pengalaman masa lalu (lessons
learned)
Setelah kita pilih pendekatan yang akan dilakukan, langkah berikutnya
adalah penentuan teknik rancang ulangnya. Teknik yang dapat dilakukan yaitu :
•
Rekayasa mundur (reverse engineering),
•
Restrukturisasi (restructuring),
•
Rekayasa ulang (reengineering)
Modul ke-3 / Hal.11
Teknik penerapan tersebut bisa dilakukan secara terpisah atau kombinasi,
bergantung pada tingkat perubahan yang diinginkan.
Rekayasa Mundur
 Adalah proses analisis sistem untuk mengidentifikasi elemen-elemen
sistem dan hubungan antar elemen berdasarkan sistem yang ada, untuk
mendapatkan gambaran proses pengembangan sistem dari awalnya.
 Tidak mengubah fungsionalitas sistem yang ada.
 Diterapkan untuk sistem yang tidak ada dokumentasinya.
 Hasilnya : dokumentasi sistem yang menyeluruh, seperti diagram arus
data (data flow diagram – DFD), diagram arus sistem, dll.
 Diagramnya ampak pada Gambar 3.6
Sury adi M.T
Fase
Perencanaan
Fase
Analisis
Fase
Disain
Fase
Implementasi
Gambar 3.6. Diagram Rekayasa Mundur
Modul ke-3 / Hal.12
Restrukturisasi
 Transformasi suatu sistem menjadi sistem baru / bentuk lain tanpa
mengubah fungsionalnya.
 Sistem/program tidak terstruktur menjadi terstruktur
 Diagramnya ampak pada Gambar 3.7
Sury adi M.T
Fase
Perencanaan
Fase
Analisis
Fase
Disain
Fase
Implementasi
Gambar 3.7. Diagram Restrukturisasi
Rekayasa Ulang
 Rancang ulang lengkap suatu sistem dengan tujuan mengubah
fungsionalitasnya, berdasarkan sistem yang ada.
 Pengetahuan mengenai sistem yang sedang berjalan tidak diabaikan sama
sekali (proses rekayasa mundur)
 Lalu sistem baru dikembangkan secara normal (proses rekayasa maju)
 Diagramnya ampak pada Gambar 3.8
Modul ke-3 / Hal.13
Sebelumnya kita harus perhatikan komponen dari BPR, yakni :
•
Kualitas fungsional
–
•
Ukuran mengenai apa yang bisa dilakukan oleh sistem.
Kualitas teknis
–
Ukuran bagaimana fungsi tersebut dilakukan.
Kombinasi kedua komponen menentukan pemilihan teknik BPR.
Sury adi M.T
Fase
Perencanaan
Fase
Analisis
Fase
Disain
Fase
Implementasi
Gambar 3.8. Diagram Rekayasa Ulang
6.
PERKEMBANGAN INTERNET
Tahapan terakhir yang harus dilakukan setelah perencanaan strategis dan
penetapan mertodologi adalah penetapan teknologi perdagangan melalui jaringan
elektronik yang akomodatif atau menunjang tahapan sebelumnya.
Terdapat tiga pilihan teknologi utama, yakni :
•
Sambungan Langsung, menggunakan sirkuit yang disedian oleh jasa
telekomunikasi
Modul ke-3 / Hal.14
•
Jaringan bernilai tambah, antara lain berupa layanan perangkat lunak,
pengolahan data, dll
•
Internet, memungkinkan jaringan komunikasi global yang tidak hanya
menghubungkan para mitra bisnis tetapi juga mencakup para pelanggan.
Setiap alternative memiliki keunggulan dan kelemahan. Sesuai dengan
perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi yang begitu pesat, maka
pilihan melalui internet yang paling menguntungkan.
Perkembangan inernet secara ringkas digambarkan sebagai berikut :
•
Diawali dengan dibentuknya jaringan yang bernama ARPANET tahun
1979 (Advanced Research Projects Agency) : media pertukaran informasi
personil militer dengan peneliti sipil terkait dengan hal-hal kemiliteran,
dilakukan dengan transmisi paket data lewat komputer.
•
ARPANET dalam perkembangannya membentuk apa yang sekarang
dikenal dengan Internet atau World-Wide Web (inter koneksi jaringan
komputer terbesar di dunia, dan masing-masing terdiri dari jaringan yang
lebih kecil).
Beberapa terminology penting dalam internet
•
Web site
Terkait dengan sebuah komputer yang terhubung dengan internet yang
berisi hypermedia yang dapat diakses dari komputer lain di jaringan
melalui suatu hypertext link.
•
Hypertext link
Suatu petunjuk yang terdiri dari teks atu grafik yang digunakan untuk
mengakses hypertext (dokumen elektronik) yang disimpan di web site.
•
Web page
Suatu file hypermedia yang disimpan di suatu web site, yang
diidentifikasi oleh satu alamat yang unik.
•
Home page
Halaman pertama dari suatu web site. Halaman selanjutnya bisa dicapai
dari home page. (beberapa contoh dan aturan alamat domain, lihat
Gambar 3.9 dan Gambar 3.10)
Modul ke-3 / Hal.15
•
URL (Universal Resource Locator)
Alamat dari suatu web page (contoh lihat Gambar 3.11)
•
Browser (search engine)
Suatu sistem perangkat lunak untuk mengambil dokumen dengan
mengetikkan parameter pencarian atau meng-klik suatu grafik (misal :
Infoseek, Yahoo, Google, Altavista, dll).
•
FTP (File Transfer Protocol)
Suatu perangkat lunak untuk mengcopy file ke komputer kita dari web
site mana saja (down load file).
Sury adi M.T
Beberapa Contoh









http://www.polri.go.id/
http://www.ristek.go.id/
http://www.kominfo.go.id/
http://www.ui.ac.id/
http://www.ui.edu/
http://www.mit.edu/
http://www.nus.edu/
http://www.yahoo.com
http://www.detik.com
Nama
Domain
Jenis Organisasi
COM
Ko mersial
(Commercial)
EDU
Pendidikan
(Educational)
GOV
Pemerintahan
(Governmental)
MIL
Militer (Military)
NET
Layanan Jaringan
(Network provider)
ORG
Organisasi lain (other
Organizations)
Gambar 3.9. Beberapa Alamat Domain dan Aturannya
Modul ke-3 / Hal.16
Gambar 3.10 Tampilan Homepage MABES POLRI
Sury adi M.T
hypertext
transmission
protocol
hypertext markup
language
http://www.polri.go.id/berita/index.html
domain name
path
(directory and file name
on the web server)
Gambar 3.11 Komponen URL
Modul ke-3 / Hal.17
Begitu pentingnya data dan informasi yang ditransmisikan dalam komunikasi
lewat internet maka perlu dijamin keamanannya. Upaya pendekatan yang perlu
dilakukan adalah :
•
Memisahkan web site secara fisik dari jaringan internal perusahan
•
Penggunaan kata sandi pada saat mengakses
•
Membuat suatu “tembok” perlindungan  membatasi arus data antara
jaringan internal perusahaan dan internet (firewall) :
•
Packet-Filtering Firewall, menggunakan router.
•
Circuit-Level
Firewall,
mengintegrasikan
dipasang
pengujian
komputer
keaslian
ke
yang
dalam
akan
proses
penyaringan.
•
Application-Level Firewall, membuat zona keamanan.
Dengan jaminan keamanan yang tinggi, maka bentuk aplikasi bisnis yang
dilakukan beraneka ragam, yang tetap pada tujuan semula yakni mencapai
keunggulan secara kompetiti. Bentuk aplikasi bisnis ersebut antara lain berupa :
•
Riset Pemasaran
•
Intelijen Kompetitif
•
Aplikasi Eceran
•
Infrastruktur Informasi Nasional  perdagangan antar negara
Secara umum gambaran aplikasi bisnis tersebut terangkum dalam Gambar 3.12
7.
IKHTISAR
Bila perusahaan menyertakan perdagangan melalui jaringan elektronik dalam
rencana bisnis strategisnya untuk mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan itu
mengikuti suatu jalur yang dimulai dengan intelijen bisnis. Selanjutnya adalah
penentuan strategi, metodologi dan teknologi terbaik. Strategi mencakup suatu
sistem antar organisasi dengan menggunakan EDI. Metodologi mencakup siklus
hidup sistem dan BPR. Teknologi dapat mencakup kombinasi apa saja dari
sambungan langsung, value-added network (VAN), dan internet.
Modul ke-3 / Hal.18
Sury adi M.T
Gambar 3.12. Bentuk Umum Aplikasi Bisnis via Jaringan Elektronik
Intelijen bisnis terdiri dari data primer dan data sekunder. Ada lima tugasnya
yaitu pengumpulan, evaluasi, analisis, penyimpanan, dan penyebaran. Database
komersial dapat menyediakan sumber data sekunder yang kaya.
IOS terdiri dari para mitra dagang. Mitra pemimpin adalah sponsor, yang lain
adalah peserta. Perusahaan ikut serta dalam IOS karena dua alasan yaitu
memperoleh manfaat dari efisiensi komparatif (yang berbentuk internal maupun
antar organisasi) serta meningkatkan kekuatan tawar menawar mereka yang berasal
dari tampilan produk yang unik, pengurangan biaya pencarian dan peningkatan
biaya peralihan.
Satu cara untuk mencapai IOS adalah melalui pertukaran data elektronik
(EDI), yang terdiri dari tiga tingkat penggunaan yaitu meliputi arus data terbatas,
arus data yang lebih lengkap, dan arus data lengkap maupun aplikasi yang dirancang
ulang. Siklus hidup sistem merupakan metodologi yang baik untuk mencapai tingkat
satu dan atau dua. BPR bekerja paling baik untuk tingkat tiga.
Rancang ulang proses bisnis terdiri dari tiga R, yaitu Rekayasa mundur,
Restrukturisasi dan Rekayasa ulang.
Modul ke-3 / Hal.19
Jaringan komunikasi data yang menghubungkan para mitra dagang dapat
dicapai dengan sambungan langsung, jaringan nilai tambah, dan internet.
Internet adalah suatu jaringan global dari jaringan-jaringan, dan navigasi
dipermudah oleh world wide web dan berkaitan dengan dokumen-dokumen
hypermedia. Walau internet dan web menawarkan potensi yang sangat besar
terdapat peluang penyalahgunaan.
Kelemahan keamanan internet dapat diatasi dengan memasang firewall,
packet-filtering firewall, dan circuit-level firewall. Perlindungan terlengkap
diberikan oleh application-level firewall yang berupa zona-zona keamanan dari
beberapa alat seleksi/penyaring tersendiri.
8.
1.
PERTANYAAN / DISKUSI :
Apa yang menghalangi lebih banyak perusahaan untuk ikut serta dalam
perdagangan melalui jaringan elektronik ?
2.
Apakah istilah intelijen kompetitif dan intelijen bisnis memiliki arti yang
sama? Jelaskan !
3.
Bagaimana penyebaran intelijen bisnis dapat dibuat secara efisien ?
4.
Apa yang membedakan pemakai EDI tingkat tiga dengan pemakai tingkat satu
dan tingkat dua ?
5.
Jelaskan perbedaan antara manfaat langsung dan manfaat tidak langsung dari
EDI !
6.
Apa yang dimaksud dengan BPR ?
7.
Jelaskan pengertian rekayasa mundur !
8.
Jelaskan pengertian rekayasa ulang !
9.
Jelaskan pengertian restrukturisasi !
10. Apa yang dimaksud dengan value-added network (VAN) ?
11. Apakah internet sama dengan intranet ? Jelaskan !
12. Bagaimana cara peningkatan keamanan pada internet ?
13. Sebutkan jenis aplikasi bisnis yang paling baik diterapkan melalui internet !
14. Jenis pemasaran mana yang paling baik untuk mengumpulkan informasi
pelanggan dari internet ?
15. Mengapa pemasaran memperoleh manfaat paling banyak dari internet ?
Modul ke-3 / Hal.20
9.
DAFTAR ACUAN :
[1].
McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice
Hall, New Jersey, 1998.
[2].
McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
[3].
http://www.cs.ui.ac.id/kuliah/IKI310410
-----o0o-----
Modul ke-3 / Hal.21
Download