PENGENALAN POSES SEPARASI

advertisement
Proses Coking adalah proses cracking
dengan idensitas yang tinggi dapat
dirancang untuk merubah produk
seperti residue (feed), tar menjadi
produk-produk diantaranya gas,
Naphtha, Gasoil dan coke.
FRAKSI GASOIL
dipakai feed stock catalitic cracking
NAPHTHA
dipakai sebagai blending gasoline
COKE
dipakai untuk bahan bakar
dipergunakan khusus electroda (metalogi coke)
untuk ini perlu treatment khusus untuk
menghilangkan sulphur dan metal impurities.
Pada saat ini ada 2 macam proses
yaitu :
1.Delayed Coking.
2.Fluid Coking.
Proses delayed Coking adalah proses continue,
base stock dipanaskan kemudian dipindahkan ke
soaker drum untuk memperoleh waktu yang
cukup dalam reaksi cracking.
Proses delayed coking telah dikembalikan untuk
meminimize hasil-hasil refinery dari bahan-bahan
residue dengan thermal cracking yang keras dari
stock seperti residue vakum dan tar.
Mula-mula craking yang keras terhadap suatu
bahan dihasilkan dekomposisi yang tidak
diinginkan dari coke didalam heater.
Dengan menyediakan suatu surge drum terisolasi
pada efluent heater mungkinkan waktu yang
cukup untuk terjadi coking sebelum langkah
pemrosesan berikutnya sehingga disebut
“Delayed Coking”.
Dari sudut reaksi kimia coking dapat dipandang
sebagai proses thermal cracking yang keras dalam
produk-produk akhir adalah karbon.
Sesungguhnya coke terbentuk mengandung beberapa
bahan yang mudah menguap atau bahan hydrokarbon
titik didih tinggi.
Untuk menghilangkan semua bahan-bahan volatile
dari coke, harus dicolsinasi pada suhu 2000 – 2300
Of.
Selama periode 1940 – 1960 delayed coking dipakai
mengolah awal residue vakum untuk mempersiapkan
gasoil yang cocok untuk feed catalytic cracking.
Dalam tahun-tahun belakangan ini coking juga telah
dipakai untuk persiapan hydrocracker feed stock dan
untuk menghasilkan Nedle coke
kwalitas tinggi dari stock seperti catalytic cracker
slury coalter pitch juga diproses dalam delayed coking
unit.
1
Uap panas dari coke di quence dengan cairan feed
pendingin sehingga mencegah terjadinya pembentukan
coke didalam fraksionator dan secara simultan
mengkondensasikan suatu bagian fraksi berat yang
direcycle.
2
Bahan-bahan sisa lebih ringan kemudian coke drum
feed distrip dari cairan-cairan segar.
3
Umpan segar selanjutnya dipanaskan awal.
Bila coke drum dalam pengisian mendekati
penuh, aliran keluar heater dipindah ke coke
drum yang kosong, coke drum yang penuh
diisolasi, disteam untuk menghilangkan uap
hydrokarbon, dinginkan dengan mengisi air,
dibuka didrain dan coke dipindahkan.
Decoking dilaksanakan dalam beberapa plant
dengan pengeboran mekanis atauy reamer, tetapi
kebanyakan plant memakai sistim hydrolic.
Sistim hydrolic sederhana besarnya tekanan 2000 –
25000 psig water jets yang diturunkan kedalam
coke bed pada suatu rotating drill stem.
Sebuah lobang diameter kecil disebut rat hole
adalah pertama memotong semua jalan melalui bed
melalui atas kedasar memakai jets khusus.
Ini dikerjakan untuk memungkinkan pemindahan
melalui bed dari coke dan air serta stem drill utama.
Gumpalan coke kemudian dipotong dari drum,
biasanya memulai pada bagian dasar.
Coke yang jatuh dari drum dikumpulkan langsung
dalam rail road car
alternatip lain disayat-sayat
atau dipompa sebagai water slurry ke stock
penimbunan.
Prosedur pengambilan coke dari coke drum adalah
sebagai berikut :
1. Coke deposit didinginkan dengan air.
2. Tutup coke drum dibuka untuk membuat lubang
melalui center.
3. Alat pemotong hydrolic dengan tekanan tinggi
dengan water jet dimasukkan kedalam lubang dan
coke basah dikeluarkan dari drum kemudian
dikeringkan.
4. Pembersihan untuk persiapan on stream untuk coke
drum memerlukan waktu 24 jam.
Kebanyakan coke diproduksi dengan sifatsifat dan bentuk sebagai berikut :
1. Keras
2. Porous
3. Bentuk tak teratur
4. Ukuran dari debu halus sampai dengan
20”
5. Type ini disebut sponge coke
Penggunaan dari sponge coke adalah
sebagai berikut :
1. Pembuatan Electroda dipakai dalam furnace
listrik,
2. Pembuatan anoda untuk cell electrolytic
pereduksi alumina.
3. Langsung dipakai sebagai sumber kimia
carbon untuk pembuatan element
phosphors, calcium, carbide dan silicon
carbide.
4. Pembuatan graphite.
Analysa sponge coke seperti tabel berikut :
Material
% wt
% wt
sebagai
sesudah
produk
calcinasi
Air
2–4
Nol
Bahan mudah menguap
7 – 10
Carbon
91 – 85
95+
Ash
0,5 – 1,0
1-2
2–3
Kandungan sulphur dalam coke bervariasi
tergantung kandungan sulphur feed stock.
Biasanya antara 0,3 – 1,5 % wt, kadangkadang dapat setinggi 6%
kandungan sulphur tidak berarti dikurangi
dengan calcining.
Bentuk kedua coke yang diproduksi adalah Needle
Coke.
Needle coke dihasilkan dari feed stock kandungan
aromatic tinggi bila coking unit dioperasikan pada
tekanan tinggi (1000 psig) dan recycle ratio tinggi
(1 : 1).
Needle coke lebih disukai dari pada sponge coke
untuk pembuatan electrode karena rendahnya
electrical resistivity dan coefision thermal
exspansi yang lebih rendah.
Variable bebas operasi delayed coking
adalah sebagai berikut :
1. Suhu keluar heater
2. Tekanan fraksionator
3. Suhu dari kenaikan uap untuk gasoil
draw off tray
4. Carbon content bebas dari feed stock
jika ditentukan dengan conradson test.
Proses ini menggunakan teknis fluida solid
untuk mengubah residu menjadi produk-produk
yang berharga.
Dengan fluida bad memungkinkan reaksi
Coking terjadi pada suhu tinggi dan waktu
kontak yang singkat kemudian dilaksanakan
dalam delayed Coking.
Kondisi ini menghasilkan peningkatan produk
cair yang lebih berharga dan penurunan produk
coke.
Fluid coking menggunakan 2 vesel reaktor dan
burner, partikel coke disirkulasikan antara 2
alat tersebut untuk memindahkan panas ke
reaktor, panas yang timbul karena pembakaran
coke.
Feed dari dasar vakum tower pada suhu 260 270oC diinjeksikan langsung kedalam reaktor
karena suhu didalam coking vesel antara 480 565oC tekanan 1 atm.
Sebagian feed akan menguap dan sebagian
terdeposit pada fluidais coke partical
tidak diperlukan furnace untuk pre heater
karena circulasi dari partikel-partikel coke
memberikan panas untuk reaksi coking
sehingga perlu kontrol terhadap suhu reaktor.
Residue panas pada permukaan partikel
kemudian tercrack dan menguap meninggalkan
residue yang mengering membentuk coke
uapnya masuk kedasar scraber didinginkan
untuk mengembunkan tar yang mengandung
abu coke yang tertinggal.
Hasil sluri disirkulasikan ke coking reaktor
bagian atas dari scrubber adalah zone fraksinasi
gasoil.
TERIMA KASIH
Download