TIDAK SUKA KEPADA SESEORANG

advertisement
Page 1 of 18
10/27/10 - TIDAK SUKA KEPADA SESEORANG
Sampai dimana, sampai seberapa kita boleh "tidak suka pada seseorang?"
Terlebih dahulu kita akan melihat tentang:
1. Persekutuan orang-orang beriman dan
2. Tingkat-tingkat persekutuan tubuh Kristus, lalu kemudian tentang kewajiban
orang yang kuat untuk
3. Menerima orang yang lemah, baru sesudah itu kita kembali pada "tidak suka
pada seseorang".
I. ORANG BERIMAN MUTLAK PERLU BERSEKUTU.
Masih banyak orang Kristen merasa bisa menjadi rohani tanpa peduli atau tanpa
berhubungan dengan orang Kristen lainnya, apalagi kalau sudah mempunyai
pengalaman pahit dengan orang-orang Kristen lain, atau dengan hamba-hamba
Tuhan. Lalu mereka mulai menjauh satu sama lain, supaya tetap baik satu sama
lain. Jadi supaya hubungannya baik, jangan dekat-dekat, jauh-jauh saja.
Page 2 of 18
Nampaknya ini suatu pendirian yang baik tetapi salah sebab bertentangan dengan
kehendak Tuhan, bertentangan dengan prinsip persekutuan tubuh Kristus, bahkan
berbahaya lebih-lebih untuk akhir zaman di mana Gereja harus bisa bersekutu
dengan baik dalam satu persekutuan tubuh Kristus yang betul sehingga bisa
tumbuh menjadi sempurna seperti Kristus yaitu menjadi sempurna di dalam satu
persekutuan.
Yoh 17:23 Aku di dalam me-reka, dan Engkau di dalam Aku, supaya me-reka
disempurnakan di dalam satu per-sekutuan; dan supaya dunia ini mengetahui
bahwa Engkau telah mengutus Aku,dan mengasihi mereka seba-gaimana Engkau
mengasihi Aku. (King James Indonesia ? LAI)
Kita harus bisa bersekutu dengan saudara-saudara seiman, istimewa (untuk
permulaan) yang di dalam keluarga dan Gereja masing-masing, lalu dengan
Gereja-gereja dalam satu Synode, satu daerah bahkan akhirnya dengan tubuh
Kristus global.
Mengapa?
1. Kita ini anggota tubuh Kristus dan beranggotakan satu sama lain Rom 12:4-6,
1Kor 12:12-15, Ef 4:25. Kalau satu anggota tubuh tidak bisa lekat dalam tubuh, itu
berarti mati. Tidak mungkin jari, gigi, atau telinga dan lain-lain lepas dari tubuh dan
masih tetap hidup.
Kalau ada telinga manusia di atas piring, berdiri sendiri, lepas dari bagian tubuh
yang lain,pasti dan pasti itu adalah telinga mati (atau lekas menjadi mati), tidak lama
akan berbau bangkai yang sangat busuk.
Begitu dalam hidup rohaninya, kalau terlepas dari persekutuan tubuh Kristus,
berdiri sendiri, tidak mau bersekutu dengan anggota tubuh yang lain, tidak
mungkin rohaninya hidup apalagi bertumbuh, pasti rohaninya akan mati! Bersekutu
dengan saudara-saudara yang lain, itu termasuk saudara-saudara yang baik dan
yang belum sempurna (termasuk kita sendiri juga belum sempurna), sebab itu
masih mungkin ada gesekan, tetapi kita harus mau bersekutu dengan segala
Page 3 of 18
resikonya, kalau tidak, mati rohani!
2. Gereja akan tumbuh menjadi sempurna di akhir zaman dan itu membutuhkan
persekutuan tubuh Kristus yang betul (dalam Roh, kesucian dan kasih 1Yoh 1:7)
sebab Gereja hanya bisa menjadi sempurna di dalam satu persekutuan Yoh 17:23.
3. Kekuatan orang yang bisa bersatu di dalam Kristus itu berlipat kali ganda
dengan luar biasa Im 26:8. Sebab itu Gereja yang bersatu di dalam Kristus, di
dalam Roh, menjadi sangat kuat, sehingga terus menang dan tumbuh sangat cepat
kepada kesempurnaan. Orang-orang yang tidak bisa bersekutu itu berarti ada
sesuatu yang tidak beres dalam dirinya. Sebab itu orang seperti ini akan mudah
jatuh dalam dosa dan tidak bisa tumbuh, sebab ada sesuatu yang tidak beres
(dosa) dalam dirinya (dan itu menjadi pos untuk iblis). Sebab itu mau atau tidak, kita
harus bisa bersekutu, mengasihi Tuhan dan semua orang di sekitar kita, lebih-lebih
saudara-saudara di dalam Tuhan Luk 10:27.
JADI :
Tidak mungkin bisa hidup, apalagi menjadi rohani kalau tidak mau bersekutu dalam
tubuh Kristus, sebab:
1. Kita ini anggota tubuh Kristus, satu beranggotakan yang lain. Kalau satu
anggota terlepas dari tubuh, ia mati, tidak mungkin hidup.
2. Gereja yang tumbuh, apalagi sampai sempurna, mutlak perlu persekutuan
tubuh Kristus.
3. Kekuatan orang-orang beriman yang bisa bersekutu itu berlipat kali ganda
dan itu diperlukan untuk menghadapi tantangan akhir zaman, bahkan dengan
persatuan dalam persekutuan tubuh Kristus, kita bisa menjadi sempurna.
Tidak bisa bersekutu itu berarti rohaninya tidak beres, tidak bisa tumbuh, bahkan
akan jatuh dan mati.
II. TINGKAT-TINGKAT PERSEKUTUAN DALAM
TUBUH KRISTUS.
Page 5
4 of 18
1. Ini tubuh Kristus yang tercerai berai, pasti mati seperti Sardis. Di sini selalu
ada fitnah, perkelahian, iri, benci, saling serang dsb; tentu orang-orang Kristen
seperti ini berbau busuk, menjadi batu sandungan bagi orang banyak.
2.a. Ini tubuh Kristus yang utuh tetapi mati.
Betul ada dalam satu Gereja atau satu Sinode, tetapi ada dendam, benci, iri, dan
sebagainya. Mereka tetap ke Gereja dan menjadi satu, tetapi tidak ada hubungan
satu sama lain, hanya ada hubungan formil. Tentu baunya juga busuk, sebab ada
bermacam-macam dosa satu sama lain.
Page 7
6 of 18
2.b. Ini tubuh Kristus yang utuh, hidup, tetapi lumpuh.
Tidak ada kasih, betul bersekutu, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, sebab tidak bisa
bekerjasama.
3. Ini tubuh Kristus yang hidup, tidak ada dosa, bisa bersekutu dengan manis
dalam kasih Kristus dan tulus serta bisa menyangkal diri sehingga ada kerjasama
yang manis untuk melakukan kehendak Tuhan. Ini tubuh Kristus yang berkenan
kepada Tuhan. Mungkin masih ada yang luka, bagian-bagian yang sakit, itu harus
diobati tetapi semua bisa bersekutu dengan betul dan manis dan bersama-sama
melakukan kehendak Tuhan untuk memuliakan Nama-Nya.
III. MENERIMA ORANG YANG LEMAH.
Rom 14:1. Terimalah olehmu orang yang lemah iman, tetapi bukan untuk
berbantah-bantah tentang hal-hal yang meragukan.
Page 8 of 18
Rom 15:1-3
1. Maka kita yang kuat ini wajib menanggung kekurangan-kekurangan orang
yang lemah, dan jangan menyenangkan diri sendiri.
2. Biarlah masing-masing kita menyenangkan orang yang di sebelahnya untuk
kebaikannya, untuk membangunnya.
3. Sebab Kristuspun tidak menyenangkan diri-Nya sendiri, tetapi seperti yang
tertulis: "Segala celaan orang yang mencela engkau sudah menimpa Akul (KJI =
King James Indonesia ? LAI).
Orang beriman yang lemah itu seperti Petrus, ia ingin taat tetapi tidak bisa
mengalahkan dagingnya
Mat 26:41 Berjaga dan berdoalah, supaya jangan kamu masuk dalam pencobaan,
sungguhpun roh mau, tetapi daging lemah. (KJI = King James Indonesia ? LAI).
Orang yang kuat (Rom 15:1) itu orang yang bisa hidup dalam kesucian dan bisa
melakukan kehendak Bapa sebab bisa menyangkal diri.
Orang yang kuat harus menerima orang yang lemah (TL: menyambut).
Apa artinya menerima?
Orang lemah itu pengertian, pendirian dan hidup rohaninya belum baik, masih
banyak kekurangan disini-sana, sebab itu ia lemah. Jangan berbantah-bantah
tentang segala kekurangan-kekurangannya ini yang justru membuatnya menjadi
lemah; jangan diadili, tetapi terima apa adanya lalu tolong, bantu, nasehati, ajarkan,
perbaiki, doakan dan layani di dalam Roh (dengan kuasa Roh Kudus) supaya
menjadi betul.
Tanggunglah kelemahan dan kekurangan-kekurangannya yaitu pendirian, sifat,
bicara, sikapnya dan lain-lain yang masih keliru. Kelemahan-kelemahan seperti
ini seringkali menjengkelkan, tetapi orang kuat, bisa menanggungnya. (Rom
15:1).
Jangan membenarkan atau mendukung kesalahannya tetapi sabarlah dan
tolonglah sampai ia bisa keluar dari kelemahannya, dengan menyambut, menolong
dan mengasihinya, sekalipun semuanya itu menjengkelkan.
Page 9 of 18
Ini memang suatu pengorbanan dan sakit bagi daging tetapi dengan demikian yang
kuat menjadi berkat bagi yang lemah.
Orang-orang yang lemah tidak bisa menyelesaikan problemnya sendiri (pencobaan,
godaan, kekurangan-kekurangan, kesukaran-kesukaran dan lain-lain istimewa
dalam hal rohani). Orang-orang kuat di sebelahnya (pemimpinnya atau orang-orang
yang dekat dengan dia) wajib membantu sampai problemnya tertolong/ selesai.
Begitulah cara kita bersekutu dengan orang-orang yang lemah dan ini justru akan
menguatkan kita sendiri, menumbuhkan dan menambah pahala kita.
Kis 20:35b Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Banyak orang suka bersekutu dengan orang-orang yang rohani, yang kuat, dipakai
Tuhan dengan heran, itu baik dan indah kita bisa mendapat berkat, mungkin tiga
bintang.
Tetapi kalau kita bersekutu dengan orang-orang yang lemah ini, kita harus
menyangkal diri, kita harus berkorban, mengasihi orang-orang yang menjengkelkan
dan tidak menguntungkan ini, tetapi dengan demikian kita makin mahir pikul salib,
menyangkal diri, menjadi berkat, berkorban, melayani dan sebagainya, sehinga
berkat yang kita terima bisa lebih banyak misalnya bintang enam, itu rezeki kita.
Memang terlebih berkat memberi daripada menerima.
IV. RASA TIDAK SENANG, TIDAK SUKA!
Dalam Rom 14:1 dan 15:1, Tuhan menyuruh orang yang kuat wajib menolong dan
menerima yang lemah.
Ada satu hal yang membuat banyak orang Kristen dan orang kuat gagal menolong
orang lemah, yaitu bukan karena tidak mau, tetapi karena merasa sedikit tidak
suka atau tidak senang pada orang itu.
Ini satu perasaan (yang sering dianggap bukan dosa) hanya perkara kecil, tetapi
ini yang membuat orang-orang tidak mau menerima atau menyambut orang yang
lemah itu.
Melihat sikapnya, modelnya yang sok, sombong, atau egois, atau apatis, atau tidak
bersahabat dan lain-lain, timbul kesan tidak enak, tidak suka pada orang itu. Jadi
perasaan ini timbul karena sikapnya, atau karena perbuatannya, atau karena
Page 10 of 18
pelayanannya, kata-katanya, dan lain-lain.
Kalau dalam hati sudah timbul penilaian: "Wah orang itu tidak enak", orang itu
sudah jatuh dalam jerat iblis!
Yang sering menjatuhkan banyak orang beriman yang kuat, adalah rasa tidak
senang atau tidak suka pada orang-orang lemah ini, sebab kadang-kadang
sikapnya itu menjengkelkan atau tidak menyenangkan.
Kalau sudah tidak senang, lalu tidak mau menerima dan tidak mau dekat-dekat.
Dengan alasan, toh saya tidak benci, tidak ada apa-apa, netral, tapi tidak mau
dekat-dekat.
Ini sikap yang menyebabkan persekutuan Gereja Tuhan jadi lemah, lumpuh,
bersekutu tetapi tidak bisa bekerja sama, sebab tidak senang.
Coba lihat kiri kanan, pasti ada satu orang yang menurut kita tidak menyenangkan,
mungkin karena penampilannya, yang nampak jahat, menyeramkan atau
menjengkelkan, atau bicaranya, sikapnya dan sebagainya, padahal kita tidak
dirugikan, belum dirugikan, tapi sudah merasa tidak senang. Dalam hati ada
alasan, saya tidak ada urusan dengan dia, saya tidak senang, tetapi netral dan ia
merasa bukan dosa, betulkah ini?
Saya tidak merugikan dia. Saya tidak ada apa-apa, tapi kalau disuruh dekat-dekat,
tidak mau, kalau di suruh omong-omong, saya tidak mau, sebab saya tidak suka
akan penampilannya.
V. BAGAIMANA SEHARUSNYA SIKAP KITA PADA
ORANG-ORANG YANG LEMAH INI?
Seringkali orang-orang beriman yang tidak senang terhadap seseorang, mereka
merasa tidak bersalah, sebab menganggap sikap ini bukan dosa, hanya suatu
sikap yang netral, sehingga sikap ini dibiarkan tumbuh dan berakar dalam
dirinya. Mereka sudah terbiasa dengan sikap seperti ini, bahkan lama-lama menjadi
tabiat atau cara hidupnya.
Tetapi sebetulnya sikap seperti ini sudah termasuk dosa, sebab tidak suka/ tidak
senang adalah permulaan benci, bahkan ini sudah benci, apalagi kalau
sebelumnya sudah benci, iri, tidak mau kalah dll dosa (benci ini adalah tabiat iblis!).
Sering orang menganggap tidak senang ini sikap netral, tidak berdosa. Tetapi kalau
Page 11 of 18
di suruh kerja sama dengan orang tersebut, tidak mau. Inilah yang membuat
Gereja lumpuh atau mati. (Tentu iblis senang!).
Kita sering mendengar kalau dengan si A tidak senang, dengan Si B, tidak mau
dekat-dekat, tetapi dengan Si C senang, saya bisa ngobrol, duduk dekat, bisa
makan bersama. Dengan si D, lumayan, dengan Si E, tidak senang. Karena merasa
itu bukan dosa, sikap ini tumbuh dengan subur! (padahal ini dosa!). Kalau dalam
kelompoknya ada 15 orang, ia tidak menyukai 7 orang, tetapi kepada 8 orang yang
lain ia suka, ia merasa tidak salah, padahal mereka sudah masuk perangkap iblis,
sudah terikat dan lumpuh atau mati separuh.
Kadang-kadang ada alasan yang baik, ia tidak pernah berkelahi, tapi tidak senang.
Kalau duduk, kalau bisa jangan dekat dia, toh ini bukan dosa, tidak salah, bukan?
Ini kesalahan kecil yang bisa mengakibatkan kerusakan besar.
Jadi tidak suka itu bisa karena permulaan dosa atau karena memang sudah ada
dosa! Misalnya karena iri, tidak mau kalah (sombong), kebodohan (tidak mengerti),
atau karena orang itu dari golongan lain, apalagi dari golongan yang tidak disukai.
Sebab yang paling banyak dari "rasa tidak senang" pada orang-orang beriman yang
beribadah, adalah kebodohan, karena tidak mengerti bahwa itu permulaan dosa
dan yakin bahwa sikap seperti ini bukan dosa (sebab tidak bicara apa-apa, tidak
melakukan apa-apa, hanya merasa tidak suka), karena itu dibiarkan dan tidak
diperangi, tidak dibuang!
Padahal jelas ini melawan Firman Tuhan dalam Luk 10:27, kita harus mencintai
orang di sebelah kita.
VI. OTOMATIS BISA TIMBUL SIKAP DAN
TINDAKAN NEGATIF.
Biasanya orang yang tidak suka pada seseorang, tidak peduli dengan orang itu, dan
menjauh, tidak suka dan tidak mau bersekutu. Ini seringkali timbul otomatis! Ini
sudah termasuk dosa benci. Ini dapat kita lihat dari sikap dan pandangan atau
komentarnya terhadap orang-orang yang lemah ini, selalu negatif dan mudah
menjadi dosa atau sudah dosa.
Misalnya komentar Saul tentang Daud.
1Sam 18:8 Maka berbangkitlah murka Saul, dan jahatlah perkataan itu kepada
Page 12 of 18
pemandangannya, serta titahnya: Bahwa kepada Daud diberikan mereka itu
berlaksa-laksa, tetapi kepadaku hanya beribu-ribu; niscaya pada akhir kelak
kerajaan ini menjadi dia punya. (TL) (timbul prasangka negatif, jahat).
Begitu juga komentar Nabal terhadap Daud.
1Sam 25:10 Maka disahut Nabal akan hamba-hamba Daud itu, kata-nya: Siapa
gerangan si Daud itu, dan siapakah bin Isai itu? Bahwa sekarang banyaklah orang
hamba yang men-durhaka masing-masing kepada tuannya.
Kalau ada perasaan "tidak suka" seperti ini, biasanya orang-orang beriman seperti
ini (meskipun ia kuat) ia tidak bisa dan tidak mau menerima orang yang lemah
(yang tidak disukainya itu).
Ia tidak mau bersekutu, menghindar untuk bertemu atau bersama-sama, selalu
menghadapinya dengan pandangan negatif, tidak bisa menerimanya. Sebab
dianggap bukan dosa, maka sikap ini dibiarkan terus dan dibiarkan terus dan
menjadi pintu masuk dari iblis, lalu muncullah bermacam-macam dosa lain.
VII. BIASANYA ORANG YANG LEMAH KALAU TIDAK
DITERIMA (DITOLONG)
akan undur dan jatuh dalam dosa yang makin lama makin parah dan lama-lama
binasa. Meskipun ini salahnya sendiri tetapi Tuhan berdukacita. Sebaliknya kalau
orang-orang kuat ini bisa menolongnya sehingga tidak sampai berbuat dosa, maka
orang itu menutup banyak dosa Yak 5:19-20 dan Tuhan bersukacita Luk 15:7,10
dan pasti memberi pahala pada orang-orang yang menolong orang yang lemah ini.
Mat 25:40, Wah 14:13.
Jangan bersikap tidak suka (itu sama dengan benci, permulaan) dan menolak Luk
18:9 dan mudah menuduhnya (seperti iblis Wah 12:10). Terimalah untuk
menyelamatkan jiwanya. Jangan menuruti rasa tidak senang kepadanya, apalagi
kalau sikapnya jelek, tidak mau bersekutu dan merasa tidak perlu ditolong! Kasihi
mereka dan terimalah! Bahkan musuhpun diterima dan diampuni, dan orang
fasikpun diharapkan bertobat dan selamat Yez 33:11. Orang kuat harus menolong,
menerima yang lemah, bahkan menanggung kekurangan-kekurangannya.
Kita tidak setuju dengan dosa, sikap, pikiran dan pendirian yang salah; Kita harus
hati-hati menghadapinya supaya jangan ditulari dosa-dosanya, dirugikan dan
dicelakakan (menjadi korban) olehnya, tetapi tetap mengampuni dan mengasihinya
serta merebutnya dari api Jud 23.
Page 13 of 18
Orang yang mempunyai sikap seperti ini akan cepat tumbuh menjadi seperti Kristus,
sebab begitulah hati Kristus, karena cinta, ingin menyelamatkan orang-orang
berdosa ini, indah!
Memang tidak semua orang bisa ditolong. Petruspun tidak bisa langsung
ditolong, sesudah jatuh baru kemudian ia menyesal dan tertolong. Yudas sama
sekali tidak bisa ditolong. Ada orang-orang seperti Gereja Laodikea yang memang
tidak bisa dikasihani Wah 3:17.
Seringkali orang ini merasa benar (sombong), merasa tidak perlu ditolong, keras
hati, tidak mau bertobat, tetap terikat dengan pendiriannya yang salah dan
dosa-dosanya. Orang ini akan binasa, Tuhan Yesus menangis sedih dan menderita,
juga hamba-hambaNya merasa sedih karena nasib orang-orang ini.
Seringkali orang yang lemah ini melanggar peraturan-peraturan Gereja dan
Firman Tuhan; kita mengasihi mereka tetapi kita tidak boleh mengubah atau
menyesuaikan peraturan-peraturan apalagi Firman Tuhan dengan perbuatannya,
atau membiarkannya, tetapi tetap menyalahkannya. Sebab itu berdoalah, minta
pimpinan Roh untuk bisa mengangkat orang-orang yang lemah ini dan
menolongnya memenuhi peraturan.
Jangan seperti Imam Eli yang membiarkan anak-anaknya Hofni dan Pinehas
dalam dosa-dosa dan kejahatannya. Sebaliknya juga jangan seperti Esau yang
tidak suka pada Yacob dan tidak mau mengampuninya, lalu mau menghukumnya.
Belajar berbuat seperti Kristus pada orang-orang lemah misalnya seperti kepada
Petrus, Yudas, Zakheus dan lain-lain, mengampuni dan menolongnya keluar dari
kelemahannya.
Untuk menerima orang yang lemah itu perlu ada belas kasih dan ini
memperkenankan Tuhan. Menerima orang yang lemah itu penuh penyangkalan diri,
pengorbanan dan penderitaan, tetapi itu justru menumbuhkan kita dan itu limpah
dengan pahala sebab mau berkorban karena Tuhan (Mat 25:40).
Sebab itu orang-orang yang bisa menerima orang yang lemah akan makin kuat,
makin berkenan pada Tuhan, makin tumbuh seperti Kristus, sebab ini yang
dikehendaki Tuhan, bukan menuruti rasa tidak senang, sebab itu merupakan
penolakan, bahkan bisa berlanjut , menuduh dan menghukumnya. Jangan biarkan
iblis menipu, menggoda dan mengisi hati kita dengan rasa tidak suka pada orang
yang lemah itu; buanglah pikiran yang salah ini lalu ampuni (kalau ia bersalah pada
kita),doakan dan minta pimpinan Roh untuk menerimanya.
Page 14 of 18
Kita harus membuang rasa tidak senang atau tidak suka pada saudara-saudara kita
di dalam Tuhan. Ini tidak mudah dan tidak enak, sebab biasanya masih ada
pengertian, pendirian, sikap, tabiat, kebiasaan, tradisi dan lain-lain yang masih
berbeda dan tidak menyenangkan hati kita, tetapi jangan tidak senang. Kalau
mereka lemah, terimalah dan tolonglah, sebab itu kehendak Tuhan (ingat Mat 7:21).
Dengan demikian persekutuan tubuh Kristus bisa makin kuat (tidak
terpecah-pecah), semua tumbuh dengan baik dan makin besar.
VIII. PERBEDAAN DALAM UMAT TUHAN.
Rom 14:2-3
2. Sebab ada orang yang sungguh-sungguh percaya bahwa ia boleh makan segala
sesuatu, tetapi orang yang lemah imannya, itu hanya makan sayur-sayuran.
3. Hendaklah orang yang makan itu jangan merendahkan orang yang tidak makan,
dan orang yang tidak makan, jangan menghakimi orang yang makan, sebab Allah
telah menerimanya. (King James Indonesia ? LAI)
DALAM PERSEKUTUAN TUBUH KRISTUS ADA BANYAK
PERBEDAAN
Perbedaan yang bukan dosa patut diterima, tidak perlu dibuang
atau dituntut supaya disamakan.
Misalnya:
A. PERBEDAAN LAHIRIAH/ JASMANI.
Masing-masing anggota mempunyai beberapa cara hidup, kebiasaan atau tradisi
dan lain-lain yang tidak sama, apalagi kalau berbeda bangsa dan budaya.
Misalnya cara makan orang Irian tidak sama dengan orang Sunda, tidak perlu
disamakan. Selama tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, semua bisa dan
harus diterima, jangan sampai mengganggu persekutuan tubuh Kristus dan jangan
membiarkan "rasa tidak senang" tumbuh dalam hati! Perbedaan paham dalam hal
gizi, kebiasaan, tradisi, hygiene (kebersihan), kesehatan dan lain-lain bisa berbeda,
jangan pusing (asal tidak mencobai Allah, misalnya makanan yang beracun,
berbahaya dan lain-lain, dan tidak melawan Firman Tuhan, misalnya mencuri,
bertu-hankan perut dan dosa-dosa lain) sebab nyawa dan kesehatan kita ada di
tangan Tuhan.
Page 15 of 18
Juga mode, berhias, pakaian dan lain-lain asal sopan (bukan hiasan perempuan
sundal, tidak merangsang) dan tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, jangan
dipermasalahkan.
Perbedaan ini akan nampak lebih banyak, lebih nyata, dan lebih jelas kalau ada
berbagai-bagai suku bangsa berhimpun, ada macam-macam adat, tradisi,
architecture, alat musik, warna, nyanyian dan lain-lain; Perbedaan yang bukan dosa
patut diterima supaya jangan mengganggu persekutuan tubuh Kristus. Perbedaan
yang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, jangan ditolak supaya jangan
sampai menimbulkan perpecahan.
Tetapi semua hal apa saja, sekalipun adat dan tradisi, kalau melawan Firman
Tuhan, harus dibuang, seperti adat occultisme, poligami, mabuk-mabukan dan
lain-lain.
Dalam hal-hal yang tidak sepaham, dosa dan melawan Firman Tuhan, pemimpin
harus menjelaskan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan ini dan semua anggota dari
segala golongan atau latar belakang manapun harus taat akan Firman Tuhan Ibr
13:7,17.
B. PERBEDAAN TAFSIRAN FIRMAN TUHAN DIANTARA
GEREJA-GEREJA.
Setiap Synode Gereja mempunyai pengajarannya sendiri-sendiri yang seringkali
berbeda cukup banyak. Misalnya: Advent, Baptis, Pentakosta, Protestan, Katolik
dan lain-lain. Sekalipun berbeda, seharusnya kita tetap bisa bersatu sebagai umat
Kristen kecuali dengan Gereja-gereja yang tidak mengakui Tuhan Yesus Kristus
sebagai Allah dan Juru selamat manusia.
(Lihat perbedaan tafsiran Firman Tuhan diantara Gereja-gereja, dalam buku
dengan judul seperti ini oleh Pdt. Jusuf B.S.).
C. ORANG-ORANG YANG DITERIMA TUHAN.
Rom 14:3 Hendaklah orang yang makan itu jangan merendahkan orang yang tidak
makan, dan orang yang tidak makan, jangan menghakimi orang yang makan, sebab
Allah telah mene-rimanya. (King James Indonesia ? LAI)
Kalau kita merasa bahwa perbuatan orang itu dosa dan melawan Firman Tuhan,
tetapi semua berjalan baik, bahkan sukses, baik kehidupan jasmani dan rohani
Page 16 of 18
seolah-olah orang itu benar, ini mungkin sebab:
1. Ia bertobat sunguh-sungguh, orang lain tidak tahu (sebab tidak merugikan
orang lain, tidak ada pengakuan/ pemberesan dengan dia), Tuhan sudah
mengampuni dan menerimanya.
2. Waktunya belum sampai, belum ada hukuman. Ingat Simson waktu berdosa,
semua berjalan baik-baik saja dan kuasa Tuhan tetap ada di atasnya, sampai
waktunya habis.
3. Ada doa syafaat, seringkali Tuhan memberi waktu yang lebih panjang untuk
bertobat, misalnya dosa orang Israel waktu makan paskah 2Taw 30:18-20 dan
lain-lain.
4. Orang itu tidak tahu, tidak mengerti, sehingga dituntut lebih sedikit Luk 12:48,
tetapi kalau terus menerus tetap dalam dosa, melebihi batas ukuran dan waktunya,
hukuman tetap turun. Mrk 12:24.
5. Dll.
Apa yang kita yakini salah menurut Firman Tuhan, tetap kita salahkan! Tetapi
terhadap "hamba orang lain", bukan tanggungjawab kita, jangan menghakiminya,
apalagi kalau tidak tahu, juga jangan benci atau tidak suka, jangan bereaksi dosa,
tetapi doakanlah dan tetap dalam pimpinan Roh.
D. ORANG-ORANG DALAM TANGGUNGAN KITA,
Misalnya dalam keluarga, kelompok, seksi-seksi, bagian-bagian atau Gereja kita
sendiri. Kita wajib menolong orang lemah yang ada dalam tang-gungan kita; yang
kuat menolong yang lemah. Yak 4:17 jangan dibiarkan Yes 56:10. Kita tidak boleh
tinggal diam, doakan, nasehati, bahkan kalau perlu ditegur Mat 18:15-17, 1Tim 5:20
supaya orang itu bertobat dan selamat. Lebih-lebih pemimpin harus menolong, ini
termasuk penggembalaan.
E. JANGAN MENGHAKIMI HAMBA ORANG LAIN.
Rom 14:4 Siapakah engkau yang menghakimi hamba orang lain? Apakah ia berdiri
atau jatuh, itu urusan tuannya sendirilah. Tetapi ia akan ditegakkan, sebab Allah
sanggup menegakkannya.
Rom 14:10 Tetapi mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau
Page 17 of 18
mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua akan berdiri di
hadapan kursi pengadilan Kristus. (King James Indonesia-LAI)
Siapa yang dimaksud hamba orang lain? Ini bisa orang-orang yang bukan tanggung
jawab kita, tetapi tanggung jawab orang lain, bisa juga pemimpin-pemimpin lain
yang harus bertanggungjawab kepada Tuhan bukan kepada kita (ayat 4).
Masing-masing akan menghadap Kursi Pengadilan Kristus.
Kalau kita melihat yang salah dari hamba orang lain, dan itu mempengaruhi
anggota-anggota Gereja kita (atau keluarga, maka kita bertanggungjawab untuk
menjelaskan dan menasehatinya), kita harus memberi terang Firman Tuhan supaya
semua menjadi jelas, mana yang cocok, mana yang melawan Firman Tuhan. Kita
harus mengerti kebenaran Firman Tuhan tentang hal-hal itu dan tetap
memegangnya. Salahkan yang salah dan jangan bersekutu dengan yang salah Ef
5:11, tetapi jangan bereaksi dosa pada orang-orang luar yang salah itu. Berdoalah
minta pimpinan Roh Kudus. Ingatlah untuk mengasihi musuh, apalagi orang yang
sama-sama percaya Tuhan Yesus, tetapi jangan setuju dengan dosanya Yud 23.
IX. SEMUA YANG KITA BUAT HARUS DENGAN YAKIN
KARENA TUHAN.
Rom 14:5-6
5. Ada orang yang menganggap satu hari tertentu itu di atas hari yang lain, yang
lain meng-anggap setiap hari sama saja. Hendaklah masing-masing yakin
sepenuhnya dalam pikirannya sendiri.
6. Barang siapa yang memegang hari itu, hendaklah ia meme-gangnya karena
Tuhan, dan barang siapa yang tidak memegang hari itu, hendaklah ia tidak
memegangnya karena Tuhan. Barangsiapa yang makan, hendaklah ia makan
karena Tuhan, sebab ia mengucap syukur pada Allah. Dan barangsiapa yang tidak
makan, hendaklah ia tidak makan karena Tuhan dan mengucap syukur kepada
Allah. (King James Indonesia ? LAI)
Ada yang menganggap satu hari lebih baik dari yang lain, karena Tuhan dan
hatinya yakin, ada sejahtera (bukan hari baik yang ditentukan dukun, peramal atau
paranormal lainnya). Atau hanya mau makan makanan tertentu dan tidak mau
makan makanan yang lain. Semua harus dilakukan dengan yakin (ada sejahtera)
Rom 14:23, karena Tuhan Kol 3:17. Itu berarti semua harus cocok dengan Firman
Tuhan atau yakin tidak melawan Firman Tuhan. Misalnya ada yang yakin makan
daging anjing dan hatinya sejahtera, ia yakin tidak apa-apa dan ia mengerti bahwa
Page 18 of 18
itu tidak melawan Firman Tuhan, boleh saja. Tetapi ada yang tidak mau makan,
sebab tidak senang dan yakin ia tidak perlu memakannya, ia juga tidak salah. Ada
juga yang yakin untuk pergi camp Gereja ada yang tidak mau, masing-masing minta
pimpinan Tuhan sampai yakin dan ada sejahtera dalam hatinya. Tetapi kalau yakin
tidak perlu ke Gereja itu salah, apalagi kalau yakin tidak apa-apa, itu melawan
Firman Tuhan. Ibr 10:25, Kis 2:42, ini menjadi dosa.
X. MATI HIDUP UNTUK TUHAN, MILIK TUHAN.
Rom 14:
7. Sebab tidak seorangpun dari kita yang hidup bagi dirinya sendiri dan tidak ada
seorangpun mati bagi dirinya sendiri.
8. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan dan jika kita mati kita mati
untuk Tuhan. Karena itu baik kita hidup ataupun mati, kita ini milik Tuhan.
9. Karena sebab inilah Kristus mati dan bangkit dan hidup lagi, supaya Ia dapat
menjadi Tuhan baik untuk orang yang mati,maupun untuk yang hidup (King James
Indonesia ? LAI)
Orang yang percaya Tuhan Yesus, akan masuk Surga, karena sudah ditebus oleh
darah Yesus dan menjadi milik Tuhan Yesus 1Kor 6:19-20. Sebab itu baik hidup
atau mati, kita milik Tuhan, itu berarti:
1. Kalau mati, kita menjadi milik Tuhan di Surga kekal, bukan milik iblis, sebab kita
sudah dibeli, asal kita mau mempertahankan dan memelihara iman kita sebagai
anak-anak Allah sampai mati 1Yoh 3:10.
2. Kita hidup, tidak boleh melanggar kehendak Allah, sebab kita milikNya, justru
kita harus memakai diri kita, hidup atau mati untuk Tuhan maka Tuhan yang akan
memelihara hidup kita dan pasti aman dan terpelihara, Dia sanggup bahkan maha
besar dan kasih adanya.
Kalau kita taat, Tuhan memelihara, kalau memberontak, terpaksa dilepas dengan
resiko bisa hilang keselamatannya dan hidupnya kacau, hatinya gelisah, pahit dan
jalannya tidak ada damai Rom 3:17.
Dalam segala perkara kita harus bertanya-tanya (1Taw 16:11) dan mendapat izin
dari Sang Pemilik yaitu Tuhan Yesus, bagaimana kita memakai hidup ini (dengan
segala yang lekat padanya) untuk hidup berkenan kepadaNya. Sebab itu kita harus
Page 19 of 18
mengerti kebenaran Firman Tuhan, sebab kalau tidak, kita bisa melanggar dan
menjadi rugi sendiri karena bodoh dan tidak mengerti Ams 10:21b. Sebab itu dalam
berbuat apa saja, selain izin dari Tuhan (yaitu cocok dengan Firman Tuhan), kita
juga harus berusaha supaya semuanya itu menjadi kemuliaan bagi Tuhan, sebab
kita diciptakan dan ditebus untuk kesukaanNya Wah 4:11.
Apa hidup untuk kesukaanNya itu enak, indah, senang? Kalau Allah itu jahat,
celakalah hidup seperti ini. Tetapi Allah itu baik, kasih dan sangat mencintai kita
sampai mengorbankan Kristus mati untuk kita; sebab itu hidup berkenan padaNya
itu sangat-sangat menyenangkan dan untung, kita menjadi "anak emas" Allah!
(Bandingkan dengan anak yang menyenangkan bapaknya dan bapaknya cinta
kepadanya, ia menjadi anak emasnya, pasti hidup seperti ini indah. Hidup
menyenangkan Allah itu sangat sangat enak, bahkan sampai kekal di Surga!).
Sebab itu baik hidup atau mati, hiduplah bagi Tuhan, mempermuliakan Tuhan, pasti
hidup ini akan menjadi sangat indah dan senang, menjadi "anak emas" Allah yang
maha kuasa!
Allah ingin semua orang beriman menjadi "anak emas" Allah, tetapi sayang tidak
semua percaya akan kerinduan Allah ini, banyak yang kena tipu iblis sehingga
yakin, hidup semaunya sendiri, menurut daging itu paling enak, justru itu paling
sengsara, bahkan sampai kekal.
KESIMPULAN:
Orang lemah itu biasanya mempunyai banyak pikiran, pengertian, pendirian, sikap,
tabiat dan lain-lain yang jelek, yang keliru,sehingga orang mudah tidak senang
kepadanya.
Orang yang kuat rohaninya bisa menyangkal diri, penuh belas kasihan Mat 9:13,
menerimanya dan menolong mengangkat orang yang lemah, keluar dari
kelemahannya; jangan justru menghindar karena timbul rasa tidak senang, atau
bersikap "netral". Ini sikap dosa, permulaan kebencian; Jangan dibiarkan, ini
menyekat anggota-anggota tubuh Kristus satu sama lain sehingga memecahnya; ini
menjadi pintu masuk iblis.
Terimalah orang-orang yang lemah dan lepaskan, itu sikap seperti Kristus, suatu
sikap yang keberkatan Mat 25:40.
Tetapi tetap hati-hati supaya jangan dirugikan. Ada yang sulit ditolong bahkan ada
yang tidak bisa ditolong seperti Yudas, Laodikea. Jangan ekstrem seperti Eli atau
Page 20 of 18
Esau tetapi seperti Kristus terhadap Petrus dan lain-lain terimalah, angkat dan
kuatkan, sehingga persekutuan tubuh Kristus makin kuat, siap ditumbuhkan sesuai
rencana Allah dan bertambah-tambah.
Yang kuat, terimalah yang lemah, tolong mengangkatnya keluar dari
kelemahannya. Jangan membiarkan rasa tidak senang akan saudara kita tumbuh
dalam hati kita, bahkan siapapun dia. Tidak senang pada seseorang itu adalah pintu
gerbang bagi kebencian iblis.
Jadilah berkat bagi yang lemah, maka kita akan tumbuh dan makin mulia seperti
Kristus.
Dengan demikian kita membangun dan membina tubuh Kristus dengan kokoh dan
bersama-sama tumbuh menjadi seperti Kristus.
Dalam segala perkara yang kita lakukan, hendaknya kita mendapat izin Tuhan
(sesuai Firman Tuhan) dan untuk kemuliaan Tuhan sebab hidup dan mati kita ini
milik Tuhan. Tuhan ingin semua kita menyenangkan hati Tuhan, maka orang itu
akan menjadi anak emas Allah. Ini hidup yang paling indah dan sampai kekal.
Nyanyian:
Jadikan kami satu
oleh Roh Mu Tuhan.
B'rikan di hati kami,
Penuh kecintaan.
Satu di dalam maksud,
Satu pengharapan
Supaya yang terhilang,
Dapat dis'lamatkan.
Download