Manajemen Baitul Mal wat Tamwil

advertisement
Manajemen
Baitul Mal wat Tamwil
SEM Institute
Pendahuluan
 Saat
ini telah berdiri lebih kurang dua ribu
BMT di seluruh Indonesia.
 Baituttamwil diartikan balai usaha mandiri
terpadu yang isinya berintikan baitul mal wat
tamwil.
 Kegiatan
BMT
adalah
mengembangkan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi.
 Kegiatan Baitul Mal berupa penerimaan titipan
dana zakat, infaq dan shadaqah yang
kemudian mengelolanya sesuai dengan
aturan syari'ah dan amanahnya.
Baitul Mal dalam Sistem Islam




Baitul mal dirintis pada zaman Khalifah
Umar
Baitul mal adalah pos khusus untuk
harta kaum muslimin.
Sumber baitul mal adalah fai',
ghanimah, anfal, kharaj, jizyah, dan
pemasukan milik umum, milik negara,
usyur, khumus, rikaz, tambang, serta
zakat.
Zakat diletakkan pada kas khusus untuk
diberikan bagi delapan kelompok
(ashnaf).
RUMAH BMT
 ATAP
Prinsip syariah dan pengelola
Islami
 TIANG PENYANGGA
Sehat dan Profesional
 PONDASI
Keswadayaan dan mengakar
BMT
•Didirikan untuk pemberdayaan ekonomi
ummat
•Menciptakan iklim agar potensi masyarakat
berkembang
secara
berkesinambungan
dalam suasana akibat:
 Keterbelakangan pendidikan dan ekonomi
 Rendahnya
semangat
ekonomi
dan
kewirausahaan
 Feodalisme akibat penjajahan
 Pemahaman ibadah yang sempit
 Sistem dan birokrasi yang tidak memihak secara
seimbang dan proporsional.
Ciri Pokok BMT
1. Didirikan dan dimiliki masyarakat
setempat (swadaya)
2. Profesional dan berorientasi laba bersama
3. Pengelolaan berprinsip syari'ah
4. Pengelola berjiwa Islam
5. Mundukung usaha kecil - bawah
6. Sesuai budaya masyarakat setempat
SEGITIGA
AKTIVITAS
BMT
Sosial
LKS
Bisnis riil
BMT Sebagai :
1. Lembaga Keuangan Syariah, tetapi bukan seperti bank
2. Lembaga Sosial untuk menyantuni kaum dhuafa
3. Lembaga bisnis riil, sebagai usaha demi keuntungan
bersama
3 ASPEK GARAPAN BMT
ASPEK SOSIAL



Dengan memanfaatkan dana ZIS
Prioritas penunjang pemenuhan
kebutuhan pokok masyarakat (sandang,
pangan, papan, kesehatan, pendidikan)
Bukan hanya kebutuhan material. Juga
pembinaan syakhsiyah anggota digarap
(fungsi dakwah)
3 ASPEK GARAPAN BMT
ASPEK KEUANGAN






Sebagai lembaga simpan pinjam
Tapi bukan BPRS
Kompetotor BMT adalah para rentenir
Dilakukan secara proaktif (jemput bola)
Prinsip kehati-hatian diutamakan
Bantuan manajemen akan sangat
membantu (KLINIK USAHA KECIL)
3 ASPEK GARAPAN BMT
ASPEK BISNIS



Sebagai kegiatan dengan orientasi
pencarian laba
Bisa dilakukan secara langsung (usaha
riil) atau tidak langsung (syirkah,
murabahah dsb)
Bentuk bisnis yang dilakukan disesuaikan
dengan kondisi yang ada
LEGALITAS USAHA
KOPERASI
 Simpan Pinjam
 Serba Usaha
PENGELOLAAN
PENGURUS
 Ditentukan oleh rapat Anggota
 Memilih dan mengawasi pengelola
PENGELOLA
 Dipilih oleh pengurus
 Bertugas menjalankan BMT
PRINSIP PROFESIONAL
DAN SEHAT
PENGELOLA
 Minimal dalam suatu BMT ada 2
(dua) DIII atau S1 yang sudah
mengikuti pelatihan dasar dan
magang di BMT/LKS
 secara berjenjang dan
berkesinambungan mendapatkan
pelatihan ke-manajer-an dan
spesialisasi
 Mendapat ijarah secara wajar
SISTEM MANAJEMEN DAN SARANA



Sistem manajemen dan akuntansi yang
standar lembaga keuangan syari'ah baik
koperasi maupun perbankan
Komputerisasi dan software standar
Sarana prasarana mendukung
MODAL AWAL


Modal awal + Rp. 10 juta berasal dari
simpanan pokok, simpanan wajib serta
hibah
Selanjutnya aset BMT harus dapat
mencapai minimal Rp 50 juta serta
memenuhi model keuangan yang sehat.
BASIS PASAR BMT



BMT
harus
didirikan
dengan
pertimbangan kelayakan pangsa pasar
ekonomi
Lokasi BMT akan sangat bagus di pasar
masyarakat atau di pusat-pusat kegiatan
ekonomi masyarakat
Jumlah penduduk dalam lingkungan BMT
lebih kurang 15.000 jiwa
KONDISI IDEAL KEUANGAN
 Aset dan Modal

Aset diusahakan lebih besar Rp 50 juta
Perbandingan antara modal dan dana pihak
ketiga > 20%

Pendapatan/Profitabilitas


Rasio pendapatan dan aset BMT 3% - 6%
Rasio laba bersih terhadap modal > 25%
Rasio laba terhadap aset diusahakan > 1,5%

Efisiensi

Rasio biaya operasional & pendapatan < 60%


ASUMSI IDEAL









Pembiayaan harus efisien
MengenalI "customer base"
Mengetahui kondisi lingkungan dan siklus
produksi
Bimbingan terhadap debitur
Angsuran jemput bola dan harian
Biaya operasi dan personalia sensitif terhadap
kesehatan BMT
Struktur organisasi ramping efiesien
Pembiayaan dan prosedur operasi berdaya
guna tinggi
Organisasi dan staffing sesuai dengan biaya
dan kualitas kontrol.
PENGELOLA BMT





Memahami prinsip syari'ah dan produk
syari'ah BMT
Audit
syari'ah
dari
pihak
yang
berkompeten/dewan syari'ah
Memiliki kepribadian muslim dan ghirah Islam
dengan pembinaan yang terus menerus
Memahami manajemen BMT
Memiliki kemampuan advokasi masyarakat
BMT SESUAI LINGKUNGAN




Anggota aktif BMT terdiri dari pengusaha
kecil produktif di lingkungan BMT
Kerjasama yang saling menguntungkan
90% pembiayaan yang disalurkan untuk
pengusaha kecil produktif
Mampu mengembangkan potensi yang
terpendam
PENGEMBANGAN SDM BMT
•
•
•
•
.Pelatihan intern
.Pelatihan ekstern
.Magang
.Bantuan teknis melalaui MC-BMT
SISDUR
• Sederhana dan efisien
• Standarisasi sisdur
– Agar tidak memunculkan biaya
– Standarisasi formulir dan peralatan
– Sistem software standar
– Kebijakan keuangan dan standar
rasio usaha jelas.
Download