Wulansari Budiastuti, ST, M.Si.

advertisement
Modul ke:
Fakultas
FIKOM
Program Studi
Periklanan dan
Komunikasi
Pemasaran.
www.mercubuana.ac.id
Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Materi Pembelajaran
ƒ Kebijakan Moneter
ƒ Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Pengertian Kebijakan Moneter
Langkah-langkah yang diambil penguasa
moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia)
untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar
dan daya beli uang
Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur
persediaan uang
sebuah negara untuk
mencapai
tujuan
tertentu;
seperti
menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau
lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat
melibatkan mengeset standar bunga pinjaman,
kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak
sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui
persetujuan
melalui
negosiasi
dengan
pemerintah lain.
Jenis-jenis Kebijakan Moneter
• Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary expansive policy)
Suatu kebijakan dalam rangka menambah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan
meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat)
pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Kebijakan moneter ekspansif juga disebut dengan kebijakan
moneter longgar (easy money policy).
• Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy)
Suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang
beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian
mengalami inflasi. Kebijakan moneter kontraktif disebut juga
dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
Tujuan Kebijakan Moneter
•
Menjaga Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan
sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya,
pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus
barang dan jasa yang tersedia.
•
Menjaga Stabilitas Harga
Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan
jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah
barang dan jasa akan menghasilkan harga. Ada kalanya harga naik atau
turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga dapat memengaruhi
kegiatan ekonomi masyarakat. Apabila harga cenderung naik terusmenerus, orang akan membelanjakan semua uangnya yang mengakibatkan
terjadinya gejala ekonomi yang disebut inflasi.
Tujuan Kebijakan Moneter
•
Meningkatkan Kesempatan Kerja
Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka
perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan
mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan
pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha
berarti meningkatkan kesempatan kerja.
•
Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan
neraca pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata
uang asing, harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga
memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan
jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca
pembayaran.
Macam-macam Instrumen Kebijakan Moneter
•
1. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menjual
surat-surat berharga pada saat inflasi dan membeli/
menarik surat-surat berhaga pada saat deflasi.
Apabila pemerintah menghendaki menurunkan
jumlah uang yang beredar, pemerintah harus menjual
obligasi di pasar bebas. Bank Indonesia dalam
kebijakan pasar terbuka dengan menngeluarkan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Pasar
Uang.
•
Macam-macam Instrumen Kebijakan Moneter
2. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menaikkan suku
bunga pada saat inflasi dan menurunkan pada saat deflasi,
ditunjukkan untuk menaikkan tingkat bunga karena dengan
bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan
dana pinjaman akan tertahan karena modal diskontonya atau
discount rate policy (tingkat bunga yang dikenakan pada bank
umum atas pinjaman dana yang diberikan), maka jumlah uang
yang beredar cenderumg berkurang, begitu sebaliknya.
Macam-macam Instrumen Kebijakan Moneter
3.Kebijakan Cadangan kas (Cash Ratio Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menaikkan cadangan kas
pada saat inflasi dan menurunkan cadangan kas pada saat deflasi,
atau bisa juga menaikkan perbandingan antara uang yang beredar
dengan uang yan mengendap di dalam kas mengakibatkan
kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga
jumlah uang yang beredar akan berkurang. Cara baru untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat yaitu
dengan car amengubah-ubah minimum kas rasio. Bank sentral pada
umumnya menentukan anka banding minimum antara uang tunai
dengan kewajiban giral bank. Angka banding tersebut biasa disebut
minimum cash ratio. Bila pemerintah menurunkan minimum kas
rasio, maka dengan uang tunai yang sama bank dapt menciptakan
uang lebih banyak dari jumlah sebelumnya.
Macam-macam Instrumen Kebijakan Moneter
• 4.
Kebijakan
Kredit
Ketat
Yaitu kebijakan pemerintah dengan mengurangi
jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat
pemberian kredit, kredit boleh diberikan asal
memenuhi syarat 5C, Character, Capability, collateral,
capital, dan Condition of economy, tetapi pada saat
deflasi syarat dapat dipelonggar. Bank sentral (Bank
Indonesia) berusaha mempengaruhi bank-bank
umum dalam hal memberikan kredit kepada nasabah
melalui berbagai macam peraturan kredit.
Macam-macam Instrumen Kebijakan Moneter
5. Kebijakan Dorongan Moral (Moral Suasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar dengan jalan
memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi
kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit
untuk mengurangi jumlah uang beredar dan
menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke
bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang
beredar pada perekonomian.
Macam-macam Instrumen Kebijakan Moneter
6. Kebijakan Sanering
Yaitu kebijakan memotong nilainominal pada saat
inflasi, misalnya Rp 1.000,00 menjadi Rp 1,00
7.Kebijakan Devaluasi
Yaitu menurunkan nilai mata uang asing, dengan
tujuan mendorong ekspor dan menghambat impor.
8. Kebijakan revaluasi
Yaitu kebijakan menaikkan nilai mata uang sendiri
terhadap nilai mata uang asing.
Kebijakan Fiskal
• Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang
dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran
dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Mencapai stabilitas perekonomian
Memacu dan mendorong terjadinya
pertumbuhan ekonomi
Memperluas dan menciptakan lapangan kerja
Menciptakan terwujudnya keadilan sosial bagi
masyarakat
• Mewujudkan pendistribusian dan pemerataan
pendapatan.
• Mencegah pengangguran dan menstabilkan harga
•
•
•
•
•
Kebijakan Fiskal
•
Permasalahan umum dalam kegiatan ekonomi adalah inflasi.Inflasi adalah
jumlah uang beredar dimasyarakat yang besar dibandingkan jumlah barang
dan jasa akan menyebabkan kenaikan harga-harga barang. Cara-cara dalam
menghadapi inflasi melalui kebijakan fiskal antara lain sebagai berikut..
Cara Alternatif Dalam menganggulangi Inflasi melalui Kebijakan Fiskal
• Bank Indonesia sebagai bank sentral yang memiliki otoritas keuangan akan
berusaha mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat sampai
terciptanya keseimbangan dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia.
•
Mengupayakan peningkatan produksi sehingga nantinya jumlah barang
atau jasa di masyarakat bertambah yang selanjutnya akan tercapai
keseimbangan antara jumlah barang/jasa dengan jumlah uang yang
beredar
Keputusan Mengatasi Inflasi Melalui Kebijakan Fiskal
• Mengurangi anggaran pengeluaran pemerintah
dengan mengoptimalkan pos-pos vital.
• Meningkatkan perolehan pajak melalui upaya
peningkatan kesadaran pajak masyarakat serta
pengenaan tarif pajak yang tinggi untuk beberapa
komponen pajak yang dianggap perlu.
• Melakukan pinjaman pemerintah guna menutup
kekurangan yang ada. Tetapi sifat dari pinjaman yang
dilakukan pemerintah hanyalah sebagai pelengkap
dalam proses pembangunan.
Kebijakan Fiskal Berdasarkan Segi Teorinya
• Pembiayaan Fungsional (Functional Finance)
Pembiayaan fungsional adalah kebijakan yang mengatur dan
mempertimbangkan pengeluaran pemerintah dari berbagai akibat
tak langsung pada pendapatan nasional dan bertujuan dalam
peningkatan kesempatan kerja.
• Pengelolaan Anggaran (The Managed Budget Approach)
Pengelolaan anggaran adalah mengatur pengeluaran pemerintah,
hutang dan perpajakan dalam mencapai ekonomi yang stabil.
• Stabilisasi Anggaran Otomatis (The Stabilizing budget)
Stabilisasi anggaran adalah kebijakan yang mengatur segala
pengeluaran pemerintah dengan pertimbangan manfaat dan
besarnya biaya dari berbagai pengeluaran dan program-program
pemerintah. tujuannya adalah penghematan anggaran pemerintah.
Macam-macam Kebijakan Fiskal Berdasarkan Jumlah
Penerimaan dan Pengeluaran
• Kebijakan Anggaran Seimbang
Kebijakan anggaran seimbang adalah kebijakan yang
menyusun jumlah penerimaan dan pengeluaran sama besar,
jadi penerimaan yang diterima pemerintah harus sama dengan
pengelurannya dan begitupun sebaliknya. Keuntungan
kebijakan ini adalah tidak perlu adanya lagi pinjaman baik dari
dalam negeri dan luar negeri, sedangkan kerugiannya adalah
jika perekonomian negara dalam keadaan kurang baik akan
mengakibatkan ekonomi semakin memburuk
• Kebijakan Anggaran Surplus
Kebijakan anggaran surplus adalah kebijakan yang disusun
dengan pendapatan/penerimaan harus lebih besar dari pada
pengeluaran atau pengeluaran dengan sedikit tetapi
pendapatan/penerimaan banyak. ini digunakan untuk
mencegah inflasi.
Macam-macam Kebijakan Fiskal Berdasarkan Jumlah
Penerimaan dan Pengeluaran
• Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan anggaran defisit adalah kebijakan yang disusun
dengan cara pengeluaran lebih besar dari pada
penerimaan/pendapatan. Ini berupakan kebalikan dari
kebijakan anggaran surplus. Kebijakan anggaran defisit
dilakukan untuk mengurangi depresi dan kelesungan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi menyebabkan
kekurangan anggaran.
• Kebijakan Anggaran Dinamis
Kebijakan anggaran dinamis adalah kebijakan yang disusun
dengan cara jumlah pengeluaran dan penerimaan sama besar
dan lama kelamaan jumlahnya makin bertambah. kebijakan ini
dilakukan untuk mengatasi kebutuhan yang terus bertambah
sehingga dibutuhkan jumlah yang besar.
Terima Kasih
Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Download