Apakah Rapon dapat meningkatkan pemahaman

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar di sekolah pada saat ini telah beralih fungsi
yang awalnya guru sebagai pusat pembelajaran (teacher oriented) beralih ke
peserta didik sebagai pusat pembelajaran (student oriented). Hal ini
disebabkan karena adanya perubahan kurikulum, yaitu dari Kurikulum 2006
ke Kurikulum 2013 (Kurtilas). Kurtilas ini membawa pengaruh besar pada
dunia pendidikan Indonesia. Beberapa diantaranya yaitu adanya perubahan
jam pelajaran dan muatan kurikulum.
Untuk mata pelajaran matematika menjadi mata pelajaran Wajib A
dengan alokasi waktu 4 jam/minggu dimana 1 jam pelajaran (JP) setara
dengan 45 menit. Dengan waktu tersebut, ternyata belum cukup dalam proses
belajar mengajar. Ini disebabkan oleh adanya materi-materi esensial yang
perlu waktu lebih banyak.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai
dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Matematika memiliki konten yang sama untuk peserta didik
SMA/SMK/MA. Sehingga ketiga jenjang ini harus memiliki kemampuan
yang sama. Matematika sebagai maple UN masih banyak belum dipahami
oleh peserta didik. Ini terlihat dari nilai UN Tahun Pelajaran 2015/2016 masih
banyak yang belum mencapai ketuntasan. Sementara untuk mencapai
ketuntasan tersebut, peserta didik harus menguasai setiap komponen
1
kompetensi yang dipersyaratkan dimana materinya telah tersebar dari kelas
X hingga kelas XI.
Hal ini terlihat juga dalam pembelajaran yang dilaksanakan di kelas
XI Perencanaan 1 pada minggu pertama November 2015, pada saat
pemberian materi persamaan garis lurus, siswa sepertinya mengerti tetapi
pada saat diberikan evaluasi berupa soal tes, hanya beberapa siswa yang dapat
mengerjakan dengan baik.
Sementara materi persamaan garis lurus merupakan salah satu materi
yang sering muncul pada UN. Namun pada kenyataannya, masih banyak
peserta didik yang belum memahami materi tersebut. Terutama pada
penguasaan dan pemahaman rumus-rumus persamaan garis lurus. Oleh
karena itu, diperlukan cara agar peserta didik dapat menguasai rumus tersebut
dengan cara yang menyenangkan.
Dari pemaparan tersebut maka penulis mencoba menggunakan Rapon
untuk memberikan pemahaman terhadap rumus-rumus persamaan garis lurus.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, diperoleh
permasalahan yaitu “Apakah Rapon dapat meningkatkan pemahaman peserta
didik pada materi persamaan garis lurus?”
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan best practice ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan alternatif cara mengajarkan persamaan garis lurus
dengan cara yang menyenangkan.
2. Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi persamaan
garis lurus
2
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan best practice ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
a) Membantu memahami persamaan garis lurus.
b) Memperoleh pengalaman belajar yang berbeda.
2. Bagi guru
a) Memperoleh cara baru dalam mengajarkan materi persamaan garis
lurus.
b) Memperoleh pengalaman dalam menulis best practice.
3
BAB II
METODE PEMECAHAN MASALAH
A. Mengenal Rapon
Rapon adalah akonim yang diangkat penulis karena rapon ini ada di
setiap sekolah. Rapon merupakan akronim dari Ranting Pohon. Seperti yang
diketahui bahwa setiap sekolah didorong untuk menjadi sekolah Adiwiyata
atau sekolah yang berwawasan lingkungan. Untuk mencapai hal tersebut,
setiap guru mata pelajaran diwajibkan mengaitkan materi pembelajaran dengan
lingkungan. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut dalam matematika
yaitu menggunakan ranting pohon (Rapon).
Rapon banyak terdapat di SMKN Kehutanan Makassar. Hal ini
disebabkan karena sekolah dipenuhi berbagai macam pohon. Seperti pohon
sengon, jabon, dan lain-lain. Sehingga penulis berinisiatif untuk memanfaatkan
rapon ini.
B. Cara Penggunaan Rapon
Adapun cara penggunaan rapon adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik menerima materi pelajaran persamaan garis lurus dari guru.
2. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, 4 – 5 orang.
3. Peserta didik membuat diagram cartesius pada kertas yang telah dibagikan.
4. Peserta didik mencari ranting pohon di halaman sekolah atau di arboretum.
5. Peserta didik menempelkan ranting pohon tersebut pada diagram cartesius.
6. Peserta didik mencari titik potong sumbu-x dan sumbu-y dari ranting pohon
tersebut.
7. Peserta didik mencari persamaan garis lurus dengan menggunakan rumus.
8. Peserta didik menuliskan persamaan garis tersegbut beserta nama ilmiah
dan nama lokalnya.
9. Peserta didik mendiskusikan hasil kerja dalam kelompok.
10. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
4
C. Pelaksanaan Penggunaan Rapon
Penggunaan Rapon ini dilaksanakan di SMKN Kehutanan Makassar
pada tanggal 9 November 2015 di Kelas XI Konservasi Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2015/2016.
D. Hasil Penggunaan Rapon
Adapun hasil yang diperoleh setelah menggunaan rapon adalah
sebagai berikut:
1. Dengan adanya aktivitas di luar ruangan maka tidak peserta didik yang
ngantuk dan tidak semangat.
2. Pembelajaran menjadi menyenangkan karena dengan memakai rapon maka
peserta didik mencari ranting pohon yang sesuai.
3. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami rumus-rumus
persamaan garis lurus.
E. Hambatan Penggunaan Rapon
Hambatan yang dihadapi dalam menggunakan rapon adalah sebagai
berikut:
1. Karena adanya aktifitas peserta didik di luar ruangan akan mengganggu
guru dan peserta didik lain karena mereka berlarian mencari ranting pohon.
2. Peserta didik kesulitan mencari ranting pohon yang lurus.
F. Kelebihan Penggunaan Rapon
Adapun kelebihan penggunaan rapon adalah sebagai berikut:
1. Mudah diterapkan dalam pembelajaran persamaan garis lurus.
2. Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai penggunaan
rumus persamaaan garis lurus.
3. Bahan yang digunakan mudah diperoleh dan bisa mengurangi limbah
ranting pohon.
5
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diperoleh
simpulan yaitu Rapon dapat meningkatkan pemahaman peserta didik pada
materi persamaan garis lurus.
B. Refleksi
dengan adanya Rapon ini maka guru akan lebih bersemangat dalam
mengajarkan persamaan garis lurus. Begitu pula peserta didik akan lebih aktif
karena adanya pencarian ranting pohon, memberikan nama dan mencari
persamaan garisnya.
C. Rekomendasi
Dianjurkan kepada guru matematika untuk mencoba menggunakan
rapon dan atau mengembangkannya dengan bahan limbah lain sehingga
pembelajaran lebih berarti.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen
GTK.
2016.
Pedoman-Pelaksanaan-Lomba-Best-Practice-
Pengawas-Sekolah-2016. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Johnson, LouAnne. 2009. Pengajaran yang Kreatif dan Menarik: Cara
Membangkitkan Minat Siswa melalui Pemikiran (Pengalih Bahasa : Dani
Dharyani). Jakarta: PT Indeks.
Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN
Gambar 1
Persiapan pembelajaran matematika
Gambar 2
Pemberian Materi
8
Gambar 3
Gambar 4
Pembagian Kelompok Belajar
Hasil Kerja Peserta Didik
9
Download