UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

advertisement
UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF
LEARNING CYCLE 5E (Engange, Explore, Explain, Elaborate, and Evaluate)
DENGAN BANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SUB KONSEP
SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA
MAN SUKAMANAH SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN AJARAN 2014/2015
Ranti Nurhayati, Rakatika
ABSTRAK
Sistem ekskresi pada manusia merupakan salah satu materi pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang proses pembuangan sisa
metabolisme yang tidak dapat digunakan lagi oleh tubuh manusia. Materi ini
dipelajari dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah
Menengah Atas (SMA) ataupun jenjang yang lebih tinggi. Namun materi ini
dianggap sulit oleh sebagian peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA). Oleh
karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses belajar
mengajar diperlukan model dan media pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan keaktifan dan kreativitas peserta didik sehingga akan membantu
peserta didik untuk lebih mudah memahami pelajaran, salah satunya dengan
menggunakan model pembelajaran aktif learning cycle 5E (engange, explore,
explain, elaborate and evaluate) dengan bantuan media powerpoint. Model
dengan bantuan media tersebut dapat memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengemukakan pendapat dan bekerja sama dengan teman untuk
mendapatkan ide-ide baru. Dalam proses pembelajarannya, peserta didik dituntut
untuk lebih aktif, berpikir secara ilmiah, bertanggung jawab, percaya diri dan
saling menghormati.
Permasalahan yang timbul adalah “Apakah model pembelajaran aktif learning
cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate) dengan bantuan
media powerpoint cocok diterapkan pada sub konsep sistem ekskresi manusia di
kelas XI IPA MAN Sukamanah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya ?”.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa model pembelajaran aktif learning cycle
5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate) dengan bantuan media
powerpoint cocok diterapkan pada sub konsep sistem ekskresi manusia di kelas
XI IPA MAN Sukamanah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.
Kata kunci: learning cycle 5E, powerpoint, hasil belajar, sistem ekskresi manusia
THE TRIAL APPLYING OF ACTIVE LEARNING MODEL
LEARNING CYCLE 5E (Engange, Explore, Explain, Elaborate, and Evaluate)
WITH POWERPOINT MEDIA ASSIST ON THE SUB CONCEPT OF
THE HUMAN EXCRETION SYSTEM AT THE 11TH GRADE SCIENCE
ISLAMIC SENIOR HIGH SCHOOL SUKAMANAH SINGAPARNA
TASIKMALAYA 2014/2015
Ranti Nurhayati, Rakatika
ABSTRACT
Excretion system that is in a human is one of the subject matters of Natural
Science (IPA) which learn about the process of disposal of metabolism of
substances that can not be used again by the body. This material is studies from
the level of junior high school to the senior high school or a higher level.
However, this material is considered difficult by the most students of senior high
school. Therefore, to improve the students learning outcomes in teaching and
learning process is required a learning models and learning medias which aims to
increase the activities and creativities of the students that will help students to
understand the lesson more easily. One of them is by using an learning cycle 5E
(engange, explore, explain, elaborate and evaluate) with powerpoint media assist.
That model with media assist can give some chance for the students to express
their opinion and to find new ideas together with their friends. In the learning
process, the students will be required to be more active, more thinking,
prudential, confident, and have a mutual respect.
The problem that arises is “Is an active learning model learning cycle cycle 5E
(engange, explore, explain, elaborate, and evaluate) with powerpoint media assist
suitable on the sub concept of the human excretion system at the 11th grade
science Islamic Senior High School Sukamanah Singaparna Tasikmalaya?”.
The research concludes that an active learning model learning cycle cycle 5E
(engange, explore, explain, elaborate, and evaluate) which powerpoint media
assist suitable on the sub concept of the human excretion systeman active learning
model learning cycle cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and
evaluate) which powerpoint media assist suitable on the sub concept of the human
excretion system at the 11th grade science Islamic Senior High School
Sukamanah Singaparna Tasikmalaya.
Keywords: learning cycle 5E, powerpoint, learning outcomes, the human
excretion system
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan di sekolah merupakan hal yang umum dialami oleh setiap
individu, yaitu sebagai peserta didik. Proses belajar di sekolah adalah hal yang
paling berpengaruh, karena belajar merupakan kegiatan untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan. Oleh karena itu,
proses belajar di sekolah perlu diperhatikan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran
Biologi kelas XI IPA MAN Sukmanah Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya,
diperoleh keterangan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran biologi masih
banyak mengalami kesulitan, di antaranya peserta didik sulit untuk memahami
konsep pembelajaran yang diajarkan oleh guru terutama dalam konsep sistemsistem pada manusia salah satunya yaitu sub konsep sistem ekskresi manusia.
Seperti halnya terlihat dari rata-rata nilai semester 1 (satu) peserta didik kelas XI
IPA pada mata pelajaran Biologi yang hanya mencapai nilai 69 sedangkan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 70.
Penerapan model pembelajaran aktif yang dikombinasikan dengan media
pembelajaran dapat menjadi alternatif, karena model pembelajaran aktif menuntut
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan media
pembelajaran dapat menarik minat peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut dapat meningkatkan pemahaman peserta didik
terhadap materi pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik dapat menjadi
lebih baik.
Model pembelajaran aktif memiliki berbagai tipe, salah satunya adalah
model pembelajaran aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate,
and evaluate) yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
mencari dan memahami materi pembelajaran. Media pembelajaran juga banyak
macamnya, salah satunya adalah media powerpoint yang dapat menarik minat
peserta didik dalam proses pembelajaran, karena pada media tersebut dapat
disajikan berbagai macam gambar, suara, bahkan video.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah model
pembelajaran aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and
evaluate) dengan bantuan media powerpoint cocok diterapkan pada sub konsep
sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA MAN Sukamanah Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya ?”.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecocokan model
pembelajaran aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and
evaluate) dengan bantuan media powerpoint jika diterapkan pada proses
pembelajaran sub konsep sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA MAN
Sukamanah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.
Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoretis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu menghasilkan sumber
referensi di bidang pendidikan dan dapat dijadikan sebagai sumbangan dalam
rangka memajukan bidang pendidikan.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi sekolah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi
sekolah dan menjadi masukan bagi pimpinan sekolah untuk
mengembangkan proses pembelajaran di sekolah.
b. Bagi guru
Diharapkan hasil penelitian ini berguna sebagai suatu pertimbangan dalam
memilih model dan media pembelajaran yang sesuai agar dapat diterapkan
pada proses pembelajaran, serta dapat memberikan gambaran mengenai
model pembelajaran aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain,
elaborate, and evaluate) dan mengenai media pembelajaran powerpoint.
c. Bagi peserta didik
Diharapkan hasil penelitian ini berguna untuk meningkatkan keaktifan dan
pemahaman peserta didik pada materi pembelajaran yang disampaikan
pada proses pembelajaran, sehingga minat peserta didik terhadap mata
pelajaran Biologi meningkat.
d. Bagi penulis
Diharapkan hasil penelitian ini berguna untuk menambah pengalaman
dalam menyusun proposal yang baik serta meningkatkan pengetahuan
yang dimiliki penulis dalam bidang pendidikan, terutama dalam
menentukan model dan media pembelajaran yang efektif dalam proses
pembelajaran.
PROSEDUR PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental.
Pada metode pre eksperimental sering kali dipandang sebagai eksperimental yang
tidak sebenarnya, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen.
Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak
dipilih secara random.
Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran aktif learning
cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate) dengan bantuan
media powerpoint.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik pada sub
konsep sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA MAN Sukamanah Singaparna
Kabupaten Tasikmalaya.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh peserta didik kelas XI IPA MAN
Sukamanah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2014/2015.
Keseluruhan peserta didik tersebut adalah 179 peserta didik yang terbagi ke dalam
lima kelas. Sampel yang diambil adalah peserta didik kelas XI IPA 2 dengan
menggunakan teknik sampling purposive.
Disain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretestpostttest design. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu
sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi tersebut dilakukan untuk
memperoleh data yang akan diolah secara statistik.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi, dilakukan untuk mengetahui efektifitas kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran aktif learning cycle 5E dengan
bantuan media powerpoint untuk menjelaskan sub konsep sistem ekskresi
manusia yang didapatkan dari observer, yaitu Mia Farida Maulina.
2. Tes hasil belajar, bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes
tertulis dalam bentuk multiple choice dengan lima option yang dilakukan
sebelum dan setelah pelaksanaan proses belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran aktif learning cycle 5E dengan bantuan
media powerpoint; dan
3. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai halhal yang berkaitan dengan penelitian ini agar pelaksanaan penelitian menjadi
lebih terarah.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar
siswa pada sub konsep sistem ekskresi manusia berupa pilihan ganda dengan lima
pilihan sebanyak 50 soal. Aspek yang diukur yaitu ranah kognitif yang dibatasi
pada jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3 (menerapkan). Selanjutnya
soal yang jawabannya benar diberi skor 1, dan jawaban yang salah diberi skor 0.
Tujuan uji coba instrumen ini adalah untuk mengetahui apakah instrumen yang
telah disusun tersebut telah memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.
1. Uji Validitas Butir Soal
N ∑xy − (∑x)(∑y)
rxy =
N ∑x 2 − (∑x)2 N ∑y 2 − (∑y)2
2. Uji Reliabilitas Butir Soal
 k 

  Vt  pq 
 
r11 =  k 1  



Vt

Teknik Analisis Data
Setelah data-data hasil penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data
dengan menggunakan uji t dua sampel berhubungan untuk mengetahui perbedaan
rata-rata hasil pretest dan postest dan uji t deskriptif untuk mengetahui apakah
nilai posttest sudah mencapai KKM atau belum pada sub konsep sistem ekskresi
manusia.
PEMBAHASAN
Model Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta
didik aktif dalam proses pembelajaran. Charles C. Bonwell dan J.A. Eison
(Warsono dan Hariyanto, 2013:14) menyatakan bahwa “Seluruh bentuk
pengajaran yang berfokus kepada siswa sebagai penanggung jawab pembelajaran
adalah pembelajaran aktif”. Hal tersebut menunjukan bahwa pembelajaran aktif
adalah pembelajaran yang berbasis peserta didik.
Pokok pembelajaran aktif adalah mengaktifkan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran aktif dapat dilakukan dalam
kelompok atau individual yang penting peserta didik harus aktif.
Model Pembelajaran Aktif Learning Cycle 5E
Learning cycle 5E adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik. Susan Loucks (Gardner, April L. et. al., 2013:180) menyatakan
bahwa:
peran siswa dalam model ini berubah dari “spons yang pasif” menjadi
“pemain yang aktif” yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran
mereka sendiri dengan cara mengembangkan teori mereka sendiri,
membandingkan teori mereka dengan teori teman-teman sekelas, dan
merangkum dan mengungkapkan teori mereka.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran aktif learning cycle 5E
menurut Warsono dan Haryanto (2013:100-102) adalah:
1. engange (libatkan), pada tahap ini kegiatan pokok pembelajaran
bertumpu pada upaya bagaimana meningkatkan minat siswa sambil
menilai pemahaman para siswa terhadap topik yang dibahas, misalnya
melalui suatu kegiatan apersepsi atau jenis advance organizer yang
2.
3.
4.
5.
lain. Selama pengalaman pembelajaran ini, siswa mula-mula
dihadapkan pada tugas-tugas instruksional dan diberi kesempatan
melakukan identifikasi. Selama fase ini, siswa membuat hubungan
antara pengalaman belajar masa lalunya dengan pengalaman
belajarnya sekarang. Hal ini dapat dilaksanakan melalui suatu diskusi
kelas, dengan atau tanpa bantuan media audio-visual seperti video,
film, dan sebagainya;
explore (eksplorasi), pada tahap ini kegiatan pokok pembelajaran
adalah melibatkan siswa dalam pokok bahasan atau topik pembelajaran,
memberikan kesempatan pada mereka untuk membangun
pemahamannya sendiri. Pada tahap ini, para siswa berkesempatan
terlibat secara langsung dengan fenomena yang diselidiki dan bahanbahan kajian. Mereka bekerjasama dalam satu tim, lalu mengalami
pengalaman bersama dengan saling berbagi dan berkomunikasi tentang
esensi pokok pembelajaran. Guru bertindak sebagai fasilitator yang
menyediakan bahan-bahan pembelajaran yang diperlukan dan
memandu siswa agar fokus dalam pembelajaran. Para siswa
melaksanakan pembelajaran aktif melalui pengajaran sains berbasis
inkuiri (inquiry based-science). Penekanannya adalah pada pengajuan
pertanyaan setahap demi setahap oleh guru yang harus dijawab oleh
para siswa;
explain (jelaskan), pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk
mengkomunikasikan apa yang telah dipelajarinya sejauh ini dan
menjelaskan maksudnya. Pada tahap ini, para siswa menjelaskan apa
yang telah dipelajarinya dengan berkomunikasi dengan rekan-rekannya,
dengan fasilitator (guru) melalui suatu proses reflektif. Dengan kata
lain, setelah seorang siswa mencapai suatu pemahaman, mereka boleh
membuat ringkasan atau menjelaskan gagasan-gagasannya;
elaborate/extend (uraikan/kembangkan), pada tahap ini siswa diberi
kesempatan untuk menerapkan pengetahuan barunya dan secara
berkesinambungan melakukan eksprolasi dari implikasi ini. Pada tahap
ini, para siswa mengembangkan konsep-konsep yang telah
dipelajarinya, membuat jalinan dengan konsep terkait lainnya,
kemudian mengaplikasikan pemahamannya ini dalam dunia nyata; dan
evaluate (evaluasi), pada tahap ini baik siswa maupun guru menilai
sejauh mana terjadi pembelajaran dan pemahaman. Dalam hal ini, guru
menilai sejauh mana para siswa memperoleh pemahaman tentang
konsep-konsep pokok bahan ajar dan memperoleh pengetahuan baru.
Evaluasi dan penilaian (asesmen) dapat berlangsung selama proses
pembelajaran.
Media Pembelajaran Powerpoint
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada
penerima pesan. Media diperlukan dalam proses pembelajaran, karena proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi yang di dalamnya terdapat proses
penyampaian informasi. Salah satu media yang selalu menarik perhatian adalah
media pembelajaran powerpoint.
Media pembelajaran powerpoint maksudnya adalah media yang
menggunakan aplikasi Microsoft Power Point. Menurut Daryanto (2013:163)
“Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan
dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program
berbasis multi media”.
Hasil Penelitian Tentang Uji Coba Penerapan Model Pembelajaran Aktif
Learning Cycle 5E (Engange, Explore, Explain, Elaborate, and Evaluate)
dengan Bantuan Media Powerpoint pada Sub Konsep Sistem Ekskresi
Manusia di Kelas XI IPA MAN Sukamanah Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kecocokan model pembelajaran
aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate)
dengan bantuan media powerpoint jika diterapkan pada proses pembelajaran sub
konsep sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA MAN Sukamanah Singaparna
Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan uji normalitas data hasil belajar peserta didik sebelum dan
sesudah dilakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif
learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate) dengan
bantuan media powerpoint diperoleh:
No Data χ2hitung 2tabel
Hasil
Kesimpulan
Kesimpulan
Analisis
analisis
2
1.
A
3,42
7,81
χ hitung <
Terima H0
Data berasal dari
χ2tabel
populasi yang
berdistribusi
normal
2
2.
B
5,95
7,81
χ hitung <
Terima H0
Data berasal dari
χ2tabel
populasi yang
berdistribusi
normal
Kedua data dalam penelitian ini diperoleh nilai χ2hitung lebih kecil dari χ2tabel.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua data telah diambil dari populasi
yang berdistribusi normal.
Karena kedua data merupakan data yang diambil dari populasi yang
berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan hanya
uji sebagai berikut:
Fhitung
Ftabel
Hasil analisis Kesimpulan
Kesimpulan Analisis
1,80
1,81
Fhitung < Ftabel
Terima H0
Kedua Varians
Homogen
Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas diperoleh Fhitung lebih kecil dari
Ftabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut
variansnya homogen.
Karena data-data tersebut normal dan homogen, maka selanjutnya
dilakukan uji t dua sampel berhubungan untuk mengetahui perbedaan antara ratarata pretest dan posttest. Dari hasil perhitungan, diperoleh diperoleh thitung = -27
dan ttabel = 2,04 dapat digambarkan sebagai berikut:
Daerah Penolakan H0
(Daerah Kritis)
Daerah Penolakan H0
(Daerah Kritis)
Daerah
Penerimaan H0
-27
-2,04
+2,04
Skor
Diketahui bahwa thitung = -27 terletak di daerah penolakan H0. Dengan
demikian, hipotesis yang penulis ajukan yaitu “hasil pretest tidak sama dengan
hasil posttest” dapat diterima.
Jika dilihat dari rata-rata skor peserta didik sebelum proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran aktif learning cycle 5E (engange,
explore, explain, elaborate, and evaluate) dengan bantuan media powerpoint
adalah 20,18 dan setelah proses pembelajaran adalah 31,59, sedangkan kriteria
ketuntasan minimalnya adalah 28. Hal tersebut dapat terlihat pada diagram berikut:
35
30
25
20
15
10
5
0
31,59
28
20,18
Pretest
Posttest
KKM
Diagram Batang Skor Rata-rata Pretest dan Posttest
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa skor rata-rata pretest adalah
20,18 dan skor rata-rata posttest adalah 31,59. Sedangkan KKM yang ditentukan
adalah 28. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai posttest telah mencapai KKM. Hal
ini berarti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif learning
cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate) dengan bantuan
media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan hasil pengamatan observer dan penulis selama dua kali
pertemuan, terdapat kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran aktif learning cycle 5E (engange, explore,
explain, elaborate, and evaluate) dengan bantuan media powerpoint.
Kekurangan dari proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate)
dengan bantuan media powerpoint yaitu materi yang digali oleh peserta didik
secara mandiri seringkali kurang tepat, tidak semua peserta didik dapat berperan
aktif dalam proses pembelajaran karena keterbatasan waktu, dan peserta didik
masih kurang kompeten jika diminta untuk menjelaskan kondisi tertentu yang
dikaitkan dengan konsep materi (tahap learning cycle 5E elaborate).
Adapun kelebihan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate)
dengan bantuan media powerpoint yaitu peserta didik lebih aktif dalam proses
pembelajaran karena peserta didik terus didorong untuk berbicara dan
berpendapat, dan setelah konfirmasi pada tahap learning cycle 5E elaborate
peserta didik dapat lebih memahami konsep sistem ekskresi yang dikaitkan
dengan kondisi tertentu. Hal tersebut ditunjukan dengan terjawabnya pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate)
dengan bantuan media powerpoint terdapat beberapa kendala yaitu terbatasnya
proyektor dan ruangan kelas, sehingga proses pembelajaran dilakukan di aula
sekolah yang mendukung penggunaan media powerpoint. Karena proses
pembelajaran dilakukan di aula sekolah yang tidak dilengkapi dengan meja dan
kursi belajar untuk peserta didik, beberapa peserta didik tidak mengikuti proses
pembelajaran dengan baik sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi kurang
kondusif.
Dengan adanya kekurangan, kelebihan, dan kendala pada proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif learning cycle 5E
(engange, explore, explain, elaborate, and evaluate) dengan bantuan media
powerpoint, observer memberikan saran, yaitu persiapan guru mengenai materi
dan hal teknik lainnya harus benar-benar baik, dan sebaiknya durasi konfirmasi
materi dari guru diperpanjang.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka penulis
berkesimpulan bahwa model pembelajaran aktif learning cycle 5E (engange,
explore, explain, elaborate, and evaluate) dengan bantuan media powerpoint
cocok diterapkan pada proses pembelajaran sub konsep sistem ekskresi manusia
di kelas XI IPA 2 MAN Sukamanah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. proses belajar mengajar di kelas hendaknya lebih bervariasi, sehingga peserta
didik tidak merasa bosan dan jenuh ketika sedang berada di kelas dan peserta
didik dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, misalnya dengan
menggunakan berbagai model pembelajaran dengan dibantu media
pembelajaran tertentu seperti yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini;
2. dalam penerapan model pembelajaran aktif khususnya model pembelajaran
aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate, and evaluate)
dengan bantuan media powerpoint hendaknya guru memberikan pengarahan
yang baik pada peserta didik agar materi yang digali secara mandiri tepat
sasaran, dan guru juga hendaknya melakukan persiapan yang matang baik
dalam hal materi maupun hal teknik lainnya;
3. untuk mengefektifkan proses pembelajaran hendaknya guru dapat
memodifikasi mekanisme suatu model pembelajaran tanpa membuang unsur
pokok model pembelajaran yang digunakan; dan
4. bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencoba menerapkan model
pembelajaran aktif learning cycle 5E (engange, explore, explain, elaborate,
and evaluate) dengan bantuan media powerpoint pada konsep atau materi
yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran : Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media.
Devy, Nintya Sintya. (2013). Model Pembelajaran Learning Cycle 5E. [Online].
Tersedia
:
http://nintyasintya.blogspot.com/2013/09/modelpembelajaran-learning-cycle-5e [22 Januari 2015]
Dwi, Kiy. (2012). Kelebihan dan Kekurangan Powerpoint. [Online]. Tersedia :
https://www.scribd.com/doc/95269475/Kelebihan-Dan-KekuranganPower-Point [22 Januari 2015]
Gardner, April L. et. al. (2013). Buku Pedoman Guru Biologi Edisi Ke-4. Jakarta :
PT Indeks.
Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistika Parametrik untuk Penelitian
Pendidikan. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Warsono, dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif : Teori dan Asesmen.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Yamin, Martinis. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Riwayat Hidup
Ranti Nurhayati Rakatika adalah mahasiswa angkatan 2011 pada program studi
pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan (lulus tahun 2015).
Download