ekonomi politik perencanaan pembangunan

advertisement
EKONOMI POLITIK
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Dosen Pengampu
Agus Suryono
(Semester Genap 2016)
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
(GBPP - 16)
1. BAHAN BACAAN (REFERENSI)
2. TUJUAN DAN MANFAAT MATA KULIAH
3. PERMASALAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAN SOLUSINYA
4. PARADIGMA ILMU EKONOMI POLITIK
5. MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI POLITIK
6. PENTINGNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EKONOMI POLITIK
7. LATAR BELAKANG STUDI EKONOMI-POLITIK
8. EKONOMI POLITIK PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
9. DEFINISI ILMU EKONOMI POLITIK
10.KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI DAN
EKONOMI PEMBANGUNAN
11.KONSEP PEMBANGUNAN POLITIK
12.FUNGSI DAN SYARAT KEBERHASILAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
POLITIK
13.PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
14.PENDEKATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
15.UNSUR-UNSUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN
16.MODEL, TIPE, DAN METODE PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
17.TBK
BAHAN BACAAN
(Referency)
ISI BUKU
1. Memahami Posisi Ilmu ekonomi Politik
Pembangunan dalam Ilmu-Ilmu Sosial
2. Studi Ekonomi Politik Pembangunan
3. Perkembangan Paradigma
Pembangunan
4. Peta Teori Pembangunan dan
Pembangunan Dunia Ketiga
5. Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Isu Globalisasi
6. Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Dependensia
7. Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Pasca Dependensia
8. Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Kapitalis
9. Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Kapitalisme Semu
10.Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Sosialis
11.Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Marxisme
12.Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Pertumbuhan Rostow
13.Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Pertumbuhan Todaro
14.Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Pilihan Publik
15.Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Pertukaran Sosial
16.Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Pilihan Rasional
17.Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Reinventing Government
18.Ekonomi Politik Pembangunan dalam
Perspektif Teori Pemberdayaan
BAHAN BACAAN
Agus Suryono, 2006, Ekonomi Politik
Pembangunan dalam Perspektif Teori Ilmu
Sosial, Malang, Universitas Negeri Malang
(UM)
Ahmad Erani Yustika, 2009. Ekonomi Politik
Kajian Teoritis Dan Analisis Empiris.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Budi Suryadi, 2006, Ekonomi Politik Modern,
Yogyakarta, IRCiSoD.
Capporaso, James A. dan David P. Levine
2008. The Of Political Economy,
Diterjemahkan Oleh Suraji. Yogyakarta,
Pustaka Pelajar.
Deliarnov, 2006, Ekonomi Politik, Jakarta :
Erlangga
Didik Rachbini,J, 2002, Ekonomi Politik:
Paradigma dan teori Pilihan Publik,
Jakarta, Ghalia Indonesia.
---------------------, 2001, Analisis Kritis:
Ekonomi Politik Indonesia, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar.
Hudiyanto, 2004, Ekonomi Politik, Jakarta,
Bumi Aksara.
Mas’oed, Mohtar, 2003, Ekonomi Politik
Internasional dan Pembangunan,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Munandar, Haris dan Priatna, Dudy, 2003,
Apakah Ekonomi Politik itu: Sebuah
Teori Sosial dan Keterbelakangan,
Jakarta, RajaGrafindo Persada.
Wahab, Solichin, Abdul, 1999, Ekonomi
Politik Pembangunan: Bisnis Indonesia
Era Orda Baru dan Di Tengah Krisis
Moneter, Malang, Danar Wijaya,
Bintoro Tjokroamidjojo,1986, Perencanaan
Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta
Todaro, Michael. P , 1986, Perencanaan
Pembangunan: Model dan Metode,
Intermedia, Jakarta
UU No. 25/ 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN)
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan PP. No 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lampiran IV:Tahapan dan Tata
Cara Penyusunan Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah)
TUJUAN DAN MANFAAT
STUDI EKONOMI POLITIK
PEMBANGUNAN
TUJUAN MATA KULIAH
Mempelajari dan Memahami Konsep,
Teori, Model, dan Strategi Ekonomi
Politik Perencanaan Pembangunan
(= Perencanaan Pembangunan
Ekonomi Politik)
TUJUAN
• Mengkaji dan mengidentifikasi
serangkaian masalah dan isu strategis
campuran secara komprehensif antara
metode analitik dan perspektif teoritisnya
• Menganalisa masalah yang muncul dari
eksistensi paralel dan interaksi dinamik
antara “negara” dan “pasar” di dunia
modern dan post-modern
• Untuk mengembangkan proposisiproposisi atau hipotesis mengenai
kemungkinan hasil akhir (outcomes) dari
proses pertukaran sumber-sumber, baik
yang bersifat non- ekonomis (biaya sosial
dan politik, infrastruktur) maupun yang
bersifat ekonomis (uang, materi, phisik),
sehingga dapat dijelaskan secara
rasional berbagai hal mengenai
bagaimana sistem ekonomi politik
seharusnya bekerja.
MANFAAT
Secara teoritik kajian ekonomi politik
berguna: (1) untuk mengetahui mengapa
dan dengan cara bagaimana kebijakan
pembangunan (termasuk kebijakan
ekonomi dan politik) dirumuskan dan di
implementasikan dalam suatu negara, dan
siapa saja (aktor,agent) yang terlibat
dalam perumusan pengambilan keputusan
dan kebijakan publik tersebut.
(2) Untuk memahami kebijakan publik
(pembangunan) dan dampaknya dengan
benar pada kurun waktu tertentu dengan
menelusuri secara cermat perilaku,
motivasi dan preferensi para aktornya
sehingga diperoleh jawaban siapa,
memperoleh apa, berapa banyak,
mengapa, dan dengan cara bagaimana
berdasarkan tinjauan deterministik
ekonomi politik secara interaktif.
(3) Sebagai alat analisis untuk mengkaji
berbagai isu sosial yang menyangkut
persoalan proses kebijakan
pembangunan berkelanjutan (sustainable
development process)
(4) Meningkatkan kemampuan sebagai
human of analysis terutama di bidang
kajian ekonomi-politik dalam kebijakan
pembangunan (learning process)
PERMASALAHAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAN
SOLUSINYA
SEBAB-SEBAB KEGAGALAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
• Kurangnya perhatian terhadap
kemampuan sistem administrasi
pembangunan
• Terpisahnya atau tertinggalnya reformasi
(perbaikan) sistem administrasi
pembangunan dari perencanaan
pembangunan
UNSUR-UNSUR
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
SEBAGAI SUPPORTING SYSTEM
1. Perumusan kebijakan publik (public policies):
Rencana (Strategi) pembangunan
2. Penyusunan instrumen perencanaan untuk
mencapai tujuan pembangunan secara efektif
dan efesien (PPBS, SWOT, BSC, SCENARIO
PLAN, NETWORK PLANNING).
3. Ini tergantung dari: kepemimpinan, koordinasi,
pengawasan (monev), dan fungsi administrator
(sebagai unsur pembaharu); organisasi,
kepegawaian, keuangan, sarana administrasi,
partisipasi masyarakat, dan sumber-sumber
(unsur non pembaharu/ teknis)
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
• Aspek non administratif pembangunan
• Aspek administratif pembangunan
• Disebut independent phase pembangunan
TUJUH INDEPENDENT PHASE
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN NON ADMINISTRATIF:
1. Adanya kebutuhan yang dirasakan untuk
membangun (felt needs= Kail,Pancing)
2. Keputusan-keputusan politik (political
decisions) sebagai landasan dari
pemuasan kebutuhan yang dirasakan
3. Dasar hukum (legal bases/drafting/
Agenda Akademis) untuk tindakantindakan yang akan diambil
PEMBANGUNAN ADMINISTRATIF :
4. Perumusan rencana pembangunan
nasional (formulation of development
plan)
5. Rincian program kerja (detailed work
programs)
6. Implementasi kegiatan (implementation
of activities)
7. Penilaian hasil-hasil yang dicapai
(evaluation of results obtained)
PERUMUSAN TUJUAN PERENCANAAN
1. Perumusan tujuan perencanaan
pembangunan merupakan komponen utama
dan pertama dalam suatu rencana
pembangunan. Hal ini untuk menentukan
strategi untuk menggunakan sumber-sumber
pembangunan dan alokasi keperluan
investasi yang menunjang pencapaian tujuan
pembangunan
2. Perumusan dan penetapan tujuan
perencanaan pembangunan, tergantung
pada: (1) Preferensi nasional atau pilihanpilihan nasional yang didasarkan pada kondisi
serta nilai-nilai yang dianut dibidang ideologi,
politik, sosial, budaya, ekonomi masyarakat
atau negara yang bersangkutan; (2) Tingkat
perkembangan pembangunan (stage of
development)
3. Dalam pemilihan dan penentuan tujuan rencana
pembangunan seringkali terdapat kelemahan
yaitu dengan adanya tujuan-tujuan yang saling
bersaing dan berbenturan, atau
mencampuradukkan rencana tujuan dan sasaran
pembangunan yang bersifat kuantitatif dan yang
kualitatif
4. Penetapan tujuan rencana pembangunan pada
umumnya merupakan suatu putusan politik
(political will), sehingga perlu merupakan hasil
pendapat publik atau penyatuan pendapat
politik, ekonomi, dan sosial dalam masyarakat
untuk menentukan alternatif prioritas, sumbersumber, dsb
5. Perkembangan terakhir, ada kecenderungan
untuk memperluas tujuan-tujuan rencana
pembangunan; terutama yang berkaitan
dengan peningkatan kualitaws pembangunan
manusia, baik material maupun spiritual;
Waluapun pencerminannya agak sulit di
operasionalkan (contoh: Gerakan Revolusi
Mental)
PERSYARATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH (PERMENDAGRI NOMOR 54 TAHUN 2010)
a. transparan;
b. responsif;
c. efisien;
d. efektif;
e. akuntabel;
f. partisipatif;
g. terukur;
h. berkeadilan; dan
i. berwawasan lingkungan.
SOLUSI
Perlu adanya dimensi-dimensi operasional,
antara lain:
1. Berorientasi untuk mencapai tujuan
2. Berorientasi pelaksanaan
3. Harus ada skala prioritas dari alternatifalternatif tujuan
4. Jelas perspektif program, waktu/jadwal,
tahapan pencapaian tujuan, strategi, taktik,
teknis, dan operasional
5. Kegiatan yang kontinyu (terus menerus)
CIRI-CIRI PERENCANAAN YANG
BERORIENTASI PELAKSANAAN
1. Penggunaan Rolling Plans: diakhir evaluasi
pelaksanaan disusun lagi perencanaan baru
yang lebih fleksibel
2. Rencana Bertahap: Tahunan, Bulanan,
Mingguan
3. Ada kaitan antara rencana pembangunan
phisik dengan rencana biaya (anggaran)
4. Dituangkan dalam program dan proyekproyek
5. Ada kaitan antara disain (draft) perencanaan
dengan revisi perbaikannya
4. Negara jajahan yang memperoleh
kemerdekaan
5. Berkembangnya cita-cita negara yang
baru merdeka untuk mengejar
ketertinggalannya di bidang ekonomi.
6. Adanya keinginan dari negara maju untuk
membantu negara berkembang dalam
mempercepat pembangunan ekonomi.
7. tbk
PARADIGMA ILMU
EKONOMI POLITIK
PARADIGMA
• Sebagai cara pandang (perspektif) terhadap
suatu persoalan yang di dalamnya terdapat
sejumlah persepsi, asumsi, konsep, teori,
model, strategi, dan metodologi tertentu
untuk memecahkan masalah sosial (solution
problems)
• Persepsi dan asumsi tidak dapat diuji (meta,
emic) karena berkait dengan keyakinan dan
kepercayaan; Sedangkan konsep, teori,
model, strategi, dan metodologi dapat diuji,
dikritik, dan disempurnakan di dunia
akademis (perspektif Etik)
STUDI EKONOMI POLITIK
• Gabungan pemikiran atau kajian antara
ilmu ekonomi dan ilmu politik (teori
kontemporer)
• Awalnya mempelajari tentang anatomi
sistem yang diterapkan oleh suatu negara
atau pemerintahan dan hasilnya bermuara
pada 2 (dua) kategori utama yaitu sistem
ekonomi politik kapitalisme dan sistem
ekonomi politik sosialisme
• Produk dari studi ekonomi politik adalah
kebijakan publik (public policy) -dan
rencana-rencana pembangunan
PERBEDAAN KONSEP
EKONOMI POLITIK
(Political Economy)
POLITIK EKONOMI
(Economical Politics)
Sebagai perspektif ilmu
ekonomi yang melihat aspek
politik adalah alat untuk
mencapai keuntungan atau
kemanfaatan semaksimal
mungkin
Sebagai perspektif ilmu politik
yang melihat spek ekonomi
adalah alat untuk mencapai
kekuasaan dan kepentingan
PARADIGMA ILMU EKONOMI POLITIK
• Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana orang dan masyarakat
memilih dan menggunakan sumber daya
produktif yang langka.
• Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari
tentang kekuasan, negara, pemerintahan,
fakta – fakta politik, aktivitas politik,
organisasi masyarakat, pengambilan
keputusan, kebijaksanaan, alokasi dan
distribusi nilai – nilai politik.
• Ilmu ekonomi politik pada umumnya
berbicara tentang anatomi sistem yang
diterapkan oleh suatu negara atau
pemerintahan dan hasilnya bermuara
pada 2 (dua) kategori utama yaitu sistem
ekonomi politik kapitalisme dan sistem
ekonomi politik sosialisme. Produk dari
studi ekonomi politik adalah kebijaksanaan
publik (public policy).
• Sistem kapitalisme menerapkan sistem
ekonomi pasar dengan sistem politik
liberal (negara- negara Barat) dimana
mempunyai ciri berorientasi pasar.
• Individu atau swasta berperan aktif
sehingga peran negara sangat kecil.
Usaha berasal dari inisiatif warga
masyarakat bukan dari negara.
• Sedangkan dalam sistem sosialisme,
pasar dianggap merusak sistem yang ada
di masyarakat sehingga negara harus ikut
campur. Badan usaha dibentuk oleh
negara untuk mengendalikan usaha.
Sistem sosialisme menggambarkan peran
negara lebih besar dibandingkan peran
masyarakat. Indonesia secara normatif –
legal berada dalam kategori sosialisme
namun prakteknya menggunakan sistem
kapitalisme.
• Implementasi ilmu ekonomi politik sering
dilaksanakan secara terpisah. Kajiannya
berubah – ubah dari lebih dominan aspek
politik dan kebijakan pemerintah kemudian
berubah kembali ke arah kajian ekonomi dan
kebijakan pemerintah. Dari fenomena ini,
ditemukan hubungan antara ilmu politik dan
ilmu ekonomi, sehingga keluarlah cara
pandang baru yang disebut dengan ekonomi
politik pilihan rasional (rational choice) atau
mahzab pilihan publik (public choice).
• Pendekatan ini mengatakan bahwa kekuasaan
dapat dijelaskan dalam konteks pertukaran bukan
konteks pemaksaan atau pemanfaatan kekuasaan
untuk kekuasaan itu sendiri. Kekuasaan dapat
bertukar dengan konstituen dan masyarakatnya
dalam institusi konstitusional, pemilihan umum,
forum lobi dan sebagainya. Dengan perspektif ini,
pemerintah dan masyarakat mempunyai
hubungan yang bersifat rasional dan saling
memerlukan serta dapat saling bertukar manfaat.
Sifat hubungan inilah sebenarnya yang
mengandung nilai-nilai ilmu ekonomi dasar dan
ilmu sosial. Sehingga ilmu politik, ilmu ekonomi
dan ilmu sosial dapat dipertemukan dan
dipandang secara utuh.
• Secara konvensional, ada dua kutub sistem
ekonomi politik yaitu kapitalisme dan
sosialisme dan dapat dipetakan dalam
persamaan rumus matematis sederhana
sebagai berikut :
SEP = f (SDi), di mana
SEP = Sistem Ekonomi Politik
SDi = sifat – sifat dasar dari sistem itu
SD1 = pemilikan
SD2 = inisiatif pembentukan badan usaha
SD3 = insentif ekonomi
SD4 = mekanisme pembentukan harga
SD5 = kompetisi atau persaingan
SD6 = struktur organisasi
SD7 = jenis insentif/dorongan
• Jika diperluas maka dalam garis besarnya,
ada empat bentuk sistem ekonomi politik
yaitu kapitalisme, sosialisme, komunisme,
dan sistem ekonomi campuran (mixed
economic sistem).
• Penjelasan anatomisnya meliputi aspek
dasar dan ciri utamanya seperti inisiatif
pembentukan badan usaha, insentif
ekonomi, mekanisme harga dalam
masyarakat dan kompetisi harga.
Paradigma dan Sistem Ekonomi Politik
NO
SIFAT DASAR
KAPITALIS
SOSIALIS
KOMUNIS
CAMPURAN
1
Pemilikan
individu
Industri dasar dimiliki negara
sisanya individu
Seluruhnya
dimiliki negara
Individu dan negara
2
Inisiatif pembentukan
Individu, partnership dan
korporasi
Usaha bersama pada industri
dasar dan individu lainnya
Negara
Individu dan negara
3
Inisiatif Ekonomi
Keuntungan sebagai motif utama
Motif ekonomi
dan non ekonomi
Insentif terbatas
Ekonomi sosial, politik dll
4
Mekanisme harga
Pasar (supply dan
demand)
Pemerintahan birokrasi
Negara
Birokrasi, hukum dan pasar
5
Kompetisi Eksis
Ada bila negara mau
Tidak ada
Antara ada dan tidak
6
Struktur organisasi
Desentralisasi
Semi sentralisasi
Sentralisasi
penuh
Desentralisasi
7
Inisiatif kegiatan
Materialistik
Sosialistik
Untuk Ideologi
Gabungan
ILMU POLITIK, ILMU EKONOMI, EKONOMI-POLITIK
SUBSTANSI
METODE↓
EKONOMI
EKONOMI
Teori ekonomi
tradisional.
Contoh: studi tentang perilaku
mengejar hasil maksimal dlm
konteks pasar, teori harga,
efisiensi alokasi.
POLITIK
POLITIK
Penerapan metode
ekonomi pada
fenomena politik.
Contoh: teori public choice.
Penerapan metode
Ilmu politik
politik pada fenomena konvensional.
Contoh: analisis distribusi
ekonomi.
kekuasaan dalam arena
Contoh: analisis distribusi
kekuasaan dlm konteks pasar. politik.
Sumber: James A. Caporaso & David P. Levine (1992). Theories of Political Economy (New York: Cambridge Univ. Press), h. 127.
POLITICS
BUSINESS
HOW TO SEE POLITICS FROM
BUSINESS PERSPECTIVE
CIRI-CIRI STUDI EKONOMI POLITIK
• Sebagai teori kontemporer (untuk
masyarakat Post Modern = Biosphere)
• Sebagai kelompok aliran kritis -
Dekonstruksi, Dialektika
• Bersifat pendekatan Supradisipliner
(Multimethode)
• Bersifat Pragmatisme = Sekularisme -
Serba Instan (Mind/Ide Versus Body/Materi)
• Sebagai ilmu keras (Hard Science) -
Marxist
• Konflik Ideologis bergeser ke konflik budaya
dan peradaban (Barat dan Timur)
ALIRAN KRITIS
(Critic Paradigm)
• Menawarkan perubahan yang bersifat
partisipatoris
• Seluruh anggota masyarakat terlibat
secara aktif untuk menentukan siapa
mereka, apa yang mereka inginkan, dan
bagaimana memenuhi keinginanya, dan
bukan elit manusia yang menentukan arah
tindakan manusia
• Teori dialektika Hegel: these + antithese =
synthese; teks + konteks = aktualisasi
PLATO
IDE
(MIND)
KARL MARX
Jurgen
Habermas
MATERI
(BODY)
HEGEL
MARX
ENGEL
KARL MARX
Yang menggerakkan manusia
Adalah pikiran/ide/Filsafat/Ilmu
BORJUIS (Kapital)
Yang menggerakkan manusia
Adalah materi/Body/Uang
SOSIALIS
KOMUNIS
(MARXIS)
BORJUIS
(MARX
ENGEL)
ATHEIS
ANTI MORAL/
ANTI ETIK/SEKULER
(MACHIAVELISM)
APA YANG MENGGERAKKAN MANUSIA
(Max. Weber)
•
•
•
•
Motif ---- Ekonomi (Economy)
Motif ----- Nilai (Values)
Motif -----Tradisi/ Kebiasaan (Habit)
Motif ----- Partisipatif/ Emosi (Afection)
TERIMA KASIH
Download