BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Paket Kebijakan Ekonomi Stimulus Utama
Perdagangan, Pariwisata dan Investasi ke Indonesia
Jakarta, 13 Oktober 2016 – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama
dengan Kementerian Perdagangan menggelar kegiatan Trade Tourism Invesment (TTI)
Seminar yang akan digelar back to back dengan Trade Expo Indonesia. Forum tersebut akan
dimanfaatkan untuk menyampaikan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah
terutama Paket Kebijakan Ekonomi yang berperan penting dalam upaya untuk
meningkatkan arus Perdagangan, Pariwisata dan Investasi ke Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menyampaikan bahwa forum
TTI merupakan forum terintegrasi yang akan berperan strategis dalam diseminasi paket
kebijakan ekonomi pemerintah kepada 600 peserta terdiri dari Duta Besar negara sahabat,
pejabat pemerintah daerah terkait, asosiasi bisnis, buyers, investor dan pengusaha potensial
yang tertarik memiliki usaha di Indonesia.
“Sesuai dengan arahan Presiden, keterbukaan (openness) dan peningkatan daya saing
(competitiveness) merupakan dua hal utama yang akan menjadi fokus dalam TTI Seminar ini.
Bagaimana pelaku-pelaku sektor perdagangan dan pengunjung pariwisata yang ada bisa
tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi sesuai
acara TTI Seminar dengan tema Strengthening the Competitiveness of Natural Creative
Products di JI Expo Kemayoran, Kamis (13/10).
Menurut Tom, paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah yang berkaitan
dengan tiga aktifitas ekonomi utama tersebut diharapkan dapat berkontribusi positif
terhadap upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi 5,7% tahun 2017. “BKPM terus
melakukan berbagai langkah aktif termasuk beberapa waktu lalu bekerjasama dengan
Kepolisian RI terkait keamanan investasi,” imbuhnya.
Tom kegiatan tersebut juga dioptimalkan dengan kehadiran existing investor serta calon
investor potensial yang dibawa oleh kantor perwakilan di luar negeri, Indonesia Investment
Promotion Center (IIPC). “Harapannya dengan mendapatkan informasi tangan pertama dari
stakeholders yang ada, calon investor potensial yang sudah tertarik untuk menanamkan
modalnya di Indonesia dapat segera merealisasikan investasinya,” jelasnya.
Forum TTI Seminar tersebut akan dibuka oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita,
serta menampilkan pembicara utama Kepala BKPM, serta dari berbagai kementerian di
antaranya Kementerian Pariwisata, Ketua Umum Kadin Rosan P. Roslani serta Deputi Bidang
Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko bidang Perekonomian Edy Putranto.
Berupaya untuk mengulang dari kesuksesan tahun sebelumnya, TTI Seminar juga
dimanfaatkan untuk menggelar one on one meeting yang akan mempertemukan investor
dan calon investor potensial dengan pemangku kebijakan baik di tingkat pusat maupun
daerah. “Kehadiran perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia dapat dimanfaatkan oleh
investor yang ingin melakukan konsultasi terkait rencana investasi mereka,” papar Tom.
Hingga kini investor dari Singapura, Australia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Afrika
Selatan, dan Serbia telah melakukan konfirmasi untuk melakukan one on one meeting
dengan beberapa pihak di Indonesia.
Selain one on one meeting, pada hari kedua TTI Seminar, peserta yang melakukan konfirmasi
dapat melakukan kunjungan ke kawasan industri yang ada di sekitar Jakarta. Dua kawasan
industri yang dipilih di antaranya Suryacipta Industrial Estate dan Bekasi Fajar Industrial
Estate. Investor diharapkan mendapatkan gambaran mengenai kondisi kawasan industri
yang ada di Indonesia sebelum akhirnya memutuskan untuk menanamkan modalnya di
Indonesia.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita optimistis bahwa kolaborasi perdagangan dan
investasi akan menghasilkan kemajuan pembangunan ekonomi yang signifikan. “Keduanya
saling terkait dan mendukung satu sama lain,” ujarnya.
Dari data BKPM, di tahun 2015 mencapai Rp 161,1 miliar dengan total 190 proyek dan 1.514
TKI. Realisasi investasi sektor pariwisata mengalami peningkatan di semester I 2016 dengan
nilai sebesar Rp 241,2 miliar dengan total 161 proyek dan 833 TKI. Sedangkan realisasi
investasi Semester I 2016 mencapai14,8% meningkat Rp 298,1 triliun. Sedangkan hingga
kuartal ketiga tahun 2016, perkiraan angka realisasi investasi telah mencapai Rp 445,5 triliun
atau sekitar 75% dari target tahun 2016. BKPM sendiri optimistis bahwa capaian target
tahun ini sebesar Rp 594,8 triliun dapat tercapai.
--Selesai-Tentang TTI Seminar:
TTI Seminar merupakan forum bersama antara Kementerian Perdagangan sebagai tuan
rumah Trade Expo Indonesia serta Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagai
penyelenggara kegiatan Regional Investment Forum (RIF). Sejak tahun 2011, kegiatan RIF
berkolaborasi dengan kegiatan Trade Expo Indonesia, sehingga dalam pelaksanaannya
dilakukan di hari kedua kegiatan TEI untuk mengoptimalkan kehadiran buyers maupun
potential investor ke Indonesia. Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan TTI seminar terus
mengalami berbagai penyempurnaan.
Tentang BKPM:
BKPM adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia. Sebagai penghubung
utama antara dunia usaha dan pemerintah, BKPM diberi mandat untuk mendorong investasi
langsung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, melalui penciptaan iklim investasi
yang kondusif. Setelah BKPM dikembalikan statusnya menjadi kementerian di tahun 2009
dan melapor langsung kepada Presiden Republik Indonesia, maka sasaran lembaga promosi
investasi ini tidak hanya untuk meningkatkan jumlah investasi yang lebih besar dari dalam
maupun luar negeri, namun juga untuk mendapatkan investasi bermutu yang dapat
memperbaiki kesenjangan sosial dan mengurangi pengangguran.
Lembaga ini tidak semata bertindak sebagai advokat yang proaktif di bidang investasi,
namun juga sebagai fasilitator antara pemerintah dan investor. Sejak bulan Juli 2016, BKPM
dipimpin oleh Thomas Lembong atau dikenal dengan Tom Lembong.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta R. Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
E-mail : [email protected]
Download