ciri-ciri sosiologis pariwisata

advertisement
NUR ENDAH JANUARTI

Mahasiswa mampu mengidentifikasi
kebutuhan wisatawan
Ada beberapa pendekatan dalam
mengkalsifikasikan wisatawan.
1. Pendekatan interaksi
 interaksi wisatawan dengan masyarakat
lokal
2. Pendekatan kognitif-normatif
 motivasi


Pendekatn definisi sosial (proses interaksi
dg norma)
Teori interaksionisme simbolik
bahwa interaksi yang terjadi antara individu
atau kelompok selalu didasarkan atas motif
yang diwujudkan dalam simbol yang dapat
diinterpretasikan.

Latar belakang pendekatan interaksi melihat
pada proses interaksi yang terjadi dengan
masyarakat lokal
1.
Wisatawan yang mencari perjalanan baru
dengan berinteraksi secara intensif dengan
masyarakat lokal. Menerima fasilitas
seadanya, menghargai nilai dan norma
lokal.
2.Wisatawan yang mencari atraksi sendiri ke
tempat yang ramai dikunjungi. Melakukan
aktivitas mandiri. Interaksi besar.
3. Wisatawan yang bepergian ke DTW dengan
fasilitas sama seperti di daerah asalnya.
Interaksi kecil kecuali dengan usaha
pariwisata
4. Wisatawan yang mengunjungi DTW dengan
lingkungan yang mirip dengan daerah asal.
Fasilitas tersedia/ standar. Interaksi kecil.




Dilatarbelakangi motivasi  tujuan
Salah satu paradigma perilaku sosial
(stimulus)
Teori pertukaran sosial
 menghitung nilai keseluruhan hubungan
dengan imbalan yang diterima
Perilaku dan lingkungan sosial saling
mempengaruhi (reciprocikal)

Dasar (george homans) :
1. Manusia makhluk rasional
 aktivitas manusia  nilai hasil
2. Perilaku manusia dimotivasi oleh
dorongan internal  mencapai
penghargaan dan menghindari hukuman
3. Standar yang digunakan manusia untuk
mengevaluasi pengorbanan
 imbalan
a.
Wisatawan yang ingin mengunjungi tempat
yang belum diketahui, petualangan
b. Wisatawan yang ingin mengunjungi tempat
yang sudah memiliki fasilitas standar,
program pasti
c. Wisatawan yang mencari pelarian
mengembangkan kebutuhan spiritual
d. Wisatawan yang mencari gaya hidup berbeda
dari yang selama ini dijalani
e. Wisatawan yang mencari makna pada
kehidupan masyarakat lokal. Menikmati
keaslian kehidupan lokal.
f. Wisatawan yang mencari pelarian dari
aktivitas rutin yang membosankan. Apapun
lingkungannya, yang penting berbeda.
g. Wisatawan yang melakukan perjalanan untuk
menghibur diri (relaksasi), memulihkan
semangat. Mencari lingkungan yang
menyenangkan.



1) daya dukung fisik, yang berkaitan langsung
dengan kemampuan fisik daerah yang ada untuk
menampung kegiatan berupa fasilitas.
2) daya dukung biologis, yang berkaitan dengan
adanya relasi antara sumber daya manusia dan
kegiatan wisata.
3) daya dukung psikologis, merupakan aspek
yang sangat individual menyangkut kemampuan
obyek untuk mempertahankan kesan yang ada
padanya.
Sapta Pesona
1. Aman.
2. Tertib.
3. Bersih.
4. Sejuk.
5. Indah.
6. Ramah.
7. Kenangan

Pada intinya kegiatan pariwisata yang
dilakukan oleh wisatawan untuk menciptakan
perubahan sosial atas kehidupan yang
dialami oleh wisatawan.

Berdasarkan teori Evolusioner
menekankan pada perubahan sosial yang
memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua
masyarakat menuju ke arah tujuan akhir.
bahwa perjalanan wisata merupakan sebuah
perjalanan manusia untuk menemukan tujuan
akhir dari sebuah perilaku perubahan.
Selanjutnya teori siklus yang menyatakan
adanya sejumlah tahap yang harus dilalui
oleh masyarakat, namun proses peralihan
masyarakat bukan berakhir pada tahap
terakhir yang sempurna melainkan berputar
kembali ke tahap awal untuk peralihan
selanjutnya.
Pariwisata sebagai suatu proses sementara
Selain itu teori fungsional perubahan sebagai
sesuatu yang menyebabkan perubahan lain
karena fungsi dari unsur perubahan itu
tercapai.
Pariwisata memiliki dampak terhadap
perkembangan fungsi individu itu sendiri
ataupun individu dalam kelompok.
Struktur dan tatanan kepariwisataan
Download