Edisi 309 – 26 September 2014 – part 1

advertisement
Edisi 309 – 26 September 2014
Page 1
Edisi 309 – 26 September 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Berbahagia Ketika Ada Cobaan
Dalam Tuhan Ada Kemenangan
Lima Anak Darah
Hanya Sebuah Koin Penyok
Sabat Dalam Perspektif Advent
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Tulisan Roh Nubuat
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda
Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail
Cerita Untuk Anak
Suatu Pekabaran Amaran & Permohonan
Sahabat Allah Yang Setia
Pathfinder
Pedoman Administrative PA Remaja
Palakat - Berita
Page 2
Edisi 309 – 26 September 2014
Berbahagia Ketika ada Cobaan
Pembaca setia BAIT dimana saja berada, ada satu pepatah mengatakan berakit rakit ke hulu
berenang renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang senang kemudian. Kurang lebih
artinya adalah awalnya mungkin ada kesulitan tetapi harus tabah menjalaninya karena didepan
nantinya akan ada kesenangan dan sukacita.
Saudara yang dikasihi Tuhan, menurut Yakobus Orang Kristen disuruh untuk menganggap
bahwa cobaan itu sebagai kesempatan untuk berbahagia, mengapa? Jawabannya sederhana
karena Kebahagiaan terbesar yang bisa dirasakan orang Kristen apabila imannya bertumbuh,
dan cobaan menjadi alat yang ampuh untuk membuat dan membangun iman yang dari padanya
kerohanian orang Kristen menjadi berkembang dan bertumbuh lebih baik. Itulah sebabnya kita
harus berbahagia bila berhadapan dengan cobaan karena kita tahu itulah yang akan menuntun
kita kepada ketekunan yang berujung pada kesempurnaan dalam iman.
Dalam pengalaman, biasanya sesuatu yang dimulai dengan sulit pasti akan berakhir dengan happy
ending, karena secara manusia normal tentunya ketika berhadapan dengan kesulitan maka kita akan
berusaha untuk menyelesaikan kesulitan itu, berusaha tabah, tekun dan sabar untuk menghadapinya
tentunya dengan pertolongan dan kekuatan dari Tuhan. Jadi syukuri semua cobaan yang datang
sebagai batu loncatan menuju kepada kebaikan dalam perjalanan iman kita di atas dunia ini.
Apa yang akan menjadi cobaanmu atau masalahmu setiap hari? Hadapi itu dengan penuh
kebahagiaan, mungkin itu datang dari keluarga kita, teman kerja kita, sahabat kita, bahkan yang
sengaja mungkin direncanakan oleh musuh kita, mintalah kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi
semua itu karena itulah jalan yang akan membuat engkau menjadi sempurna, mematangkanmu,
membuat dewasa imanmu dan akan membuat karaktermu muncul bagaikan emas murni yang sudah
teruji.
Pada bulletin BAIT edisi minggu ini, Pdt. Moldy Mambu memberikan renungan dengan judul
Dalam Tuhan Ada Kemenangan di mana memberikan penjelasan bahwa meskipun mendapatkan
tantangan namun bila bersama Tuhan, masalah atau cobaan akan menjadi batu loncatan bagi kita
untuk mencapai tujuan. Dalam Opini, Sam Kamuh memaparkan mengenai Lima Anak Darah Yang
Bijaksana dan Lima Anak Darah Yang Bodoh. Pdt. Sonny Moromon kembali melanjutkan artikel
mengenai wahyu yang kali ini membahasa me ngenai Iman Yesus dan pdt. Kalvein Mongkau
melanjutkan artikelnya mengenai Sabat Alkitab dalam Perspektif Advent. Ada beberapa artikel lain
yang anda dapat nikmati melalui bulletin ini, begitu juga dengan berita dari beberapa tempat.
Salam dari kami,
Redaksi BAIT
Page 3
Edisi 309 – 26 September 2014
S
ebuah nasihat perang dari
dengan Abia dari garis Raja Daud, raja kerajaan Yehuda (2
Jenderal Tiongkok Kuno Sun
Tawarikh 13).Secara hitung-hitungan kekuatan mana mungkin
Tzu (535 SM) untuk mereka
Raja Abia akan memenangkan pertempuran ini yang
yang ingin menang dalam
nampaknya berat sebelah dan tidak berimbang. Kerajaan
sebuah pertempuran
“Dia yang
Yehuda mempunyai 400 ribu tentara sedangkan Kerajaan Israel
mengenal musuh maupun dirinya
datang dengan kekuatan 800 ribu tentara gagah perkasa. Selain
sendiri takkan pernah beresiko dalam
menang dalam jumlah pasukan, Yerobeam mempunyai jenderal
seratus pertempuran; Dia yang tidak
yang ahli strategi (ayat 13). Pasukan Raja Abia dihadang oleh
mengenal musuh tetapi mengenal
tentara Yerobeam yang melingkar dari garis belakang sehingga
dirinya sendiri akan sesekali menang
mereka terjepit. Mereka menghadapi dua front, terkepung.
dan sesekali kalah; Dia yang tidak
Cerita perang kolosal yang melibatkan ratusan ribu tentara
mengenal musuh atau pun dirinya
secara campuh, saling berhadapan tak dapat dihindari. Di mata
sendiri akan beresiko dalam setiap pertempuran.” Petuah ini pasukan pasukan Israel bahwa kemenangan sudah di depan mata
sangat penting bila berhadapan dengan lawan agar tau kapan karena mustahil mereka kalah dengan jumlah yang besar. Tetapi
mengangkat perang dan kapan menciptkan zona damai.
di pihak Raja Abia melihat situasi yang benar-benar sulit ini
dengan kacamata keniscayaan bahwa dengan Tuhan akan ada
Sekitar 400 tahun sebelum Sun Tzu menulis strategi perang ini, kemenangan. Alkitab mencatat peristiwa luar biasa ini dalam 2
Raja Abia - ‫אביםבן‬-‫ רחבעםמלךיהודה‬dari Yehuda merasakan Tawarikh 13:14,15 “ Ketika Yehuda menoleh ke belakang,
pengalaman yang sangat sulit karena keadaan. Ketika itu di abad lihatlah, mereka harus menghadapi pertempuran dari depan dan
ke 9 SM Negara Israel pimpinan Yerobeam mengangkat perang dari belakang. Mereka berteriak kepada TUHAN, sedang para
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 4
Edisi 309 – 26 September 2014
imam meniup nafiri, dan orang-orang Yehuda memekikkan
pekik perang. Pada saat orang orang Yehuda itu memekikkan
perang, Allah memukul kalah Yerobeam dan segenap orang
Israel oleh Abia dan Yehuda”. Sejarah Alkitab mencatat bahwa
korban yang terjadi pada pasukan Israel sangatlah besar yaitu
500 ribu orang pilihan.
ketika tanah berjatuhan di tubuhnya lebih banyak. Dalam sesaat
keledai mengambil keputusan, apakah dia akan berdiam diri
menerima nasib atau berbuat sesuatu untuk keselamatannya.
Dalam diam keledai bertekad untuk selamat, setiap ada tanah
yang jatuh dipunggungnya si keledai lalu menggoncangkan
tubuhnya dan tanah jatuh ke kakinya menjadi pijakan baru.Lebih
lama tanah itu bertambah tinggi. Tetap saja keledai
menggoncangkan tubuhnya lalu tanah itu menjadi tempat
pijakan baru. Sementara orang-orang sibuk melemparkan tanah,
kemudian si keledai sudah dekat dengan permukaan lalu
melompat keluar dari sumur menyelamatkan dirinya.
Kemenangan Raja Abia karena mengandalkan Tuhan (ayat 18)
menjadi inspirasi bagi kita dewasa ini. Pertempuran melawan
kuasa kegelapan, peperangan rohani yang terjadi bukan tidak
mungkin musuh itu sangat besar, dua kali dari kekuatan kita
namun dengan Tuhan maka Ia akan ganti berperang untuk kita.
Dalam kehidupan, tantangan datang silih berganti tapi janganlah Kehidupan akan melemparkan berbagai masalah dan tantangan
kita menyerah. Akan ada banyak jalan keluar yang datangnya untuk mengubur kita, bila masalah itu menjadi tanah pijakan
dari Tuhan untuk memperoleh kemenangan.
untuk naik lalu menjadi batu loncatan maka kita tidak akan
ditimbun tetapi malah akan keluar dari setiap kesulitan yang
Pada suatu kali, seekor keledai jatuh ke sumur yang sudah lama datang. Terserah kepada kita, apa mau terkubur dengan
tidak digunakan. Setelah mengetahui keadaannya si keledai tantangan atau merubah tantangan jadi peluang kelepasan.
menangis dan kemudian si petani pemilik keledai datang.
Setelah menghitung-hitung si petani memikirkan bahwa si “It’s not what happens to you that determines how far you will
keledai sudah tua dan sumur itu sudah tidak digunakan lagi serta go in life; it is how you handle what happens to you.” Berakta
sangat berbahaya untuk masa mendatang maka sebaiknya sumur Zig Ziglar.
ditimbun saja bersama dengan keledai. Dia memanggil tetangga
untuk menolongnya. Semua dating dengan sekop lalu menimbun Mau jadi pemenang atau pecundang, keputusan ada di tangan
sumur dengan tanah. Menyadari bahwa dia akan ditimbun dalam kita.
sumur, si keledai menangis amat sangat. Keledai diam sejenak
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 5
Edisi 309 – 26 September 2014
Matius 25:1-13.
Ayat 1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai
laki-laki. Ayat 2. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Ayat 3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak
membawa minyak, Ayat 4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Ayat 5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Ayat 6 Waktu tengah
malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Ayat 7 Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu
membereskan pelita mereka. Ayat 8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit
dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Ayat 9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup
untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Ayat 10 Akan tetapi, waktu mereka
sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke
ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Ayat 11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan,
bukakanlah kami pintu! Ayat 12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Ayat 13
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
D
Ini
adalah
perumpamaan
perihal
Yesus
sebagai
Penganten Pria yang akan
menjemput
umat/gerejaNya
yang telah bersedia, yang diibaratkan
sebagai Penganten Wanita pada
kedataganNya yang kedua kali.
Ayat 1. Penganten laki-laki disini
adalah Yesus.Sepuluh Anak Dara
adalah orang orang Kristen yang sedang menunggu kedatangan
Yesus. Pelita adalah lambang Alkitab yang dimiliki oleh orangorang Kristen. Baca Mazmur 119:105“Firman-Mu itu pelita
bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”Jadi orang-orang Kristen
dengan Alkitab mereka hendak bertemu dengan Penganten Pria
atau sedang menunggu kedatangan Yesus Kristus.
Bejana Advent Indonesia Timur
Ayat 2.Yesus sedang membagi gerejaNya menjadi dua,yaitu
pengikutNya yang bodoh dan pengikutNya yang bijaksana.
Ayat 3 dan 4. Minyak di sini adalah lambang dari Roh Suci.
Baca Zakarias 4:12 lalu baca artinya pada ayat 6. (4:12) Untuk
kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua
dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang
menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?" (4:6) Maka
berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada
Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan
dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku,firman TUHAN
semesta alam.
Jadi sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali, ada satu
kelompok besar orang Kristen yang memiliki Alkitab dan
menunggu kedatangan-Nya tapi tidak memiliki minyak atau
Page 6
Edisi 309 – 26 September 2014
Ayat 9. Gadis-gadis pintar akan menolak dan
menyuruh mereka pergi mengambil minyak di
tempat lain. Artinya, kita harus memiliki
sendiri pengalaman hidup dengan Allah oleh
sebab kita tidak dapat mengembangkan
karakter Allah pada saat Krisis. Krisis tidak
akan mengembangkan karakter tapi hanya
akan menunjukkan karakter yang ada pada
kita.
Roh Suci dalam kehidupan mereka, mereka inilah yang disebut
gadis bodoh. Kelompok lainnya memiliki minyak atau roh Suci
dalam pikiran dan kehidupan mereka. Roh Suci bergerak dan
hidup dalam hati mereka. Kedua kelompok ini diibaratkan
sebagai gadis perawan atau orang-orang Kristen, kelompok
yang memiliki lampu atau yang memiliki Alkitab dan kedua
kelompok ini sedang menunggu kedatangan Yesus,tapi tidak
semua siap! Artinya bilamana tidak ada roh suci dalam
kehidupan kita, kita semua digolongkan gadis-gadis bodoh.
Profesi saja tidak cukup, kita harus hidupkan yangkita katakan.
Kita harus sungguh-sungguh mau hidup dengan Yesus jangan
hanya sekedar mengatakan“Ya”dalam sumpah baptisan.
Ayat 10. Perhatikan bahwa hanya mereka
yang siap sebelum krisis datang yang akan masuk bersama
Mempelai Pria ke ruang perjamuan kawin atau Surga. Pintu
kasihan tertutup berarti kesempatan untuk diselamatkan telah
tertutup bagi mereka yang tidak siap.
Ayat 5. Kita semua mengantuk lalu tertidur. Yesus tidak
datang-datang sejak 2000 tahun lalu, lalu kita tertidur. Itulah
keadaan gereja saat ini. Kita semua tertidur, tidak sadar akan
kedekatan kedatanganNya.
Ayat 13. Yesus menutup perumpamaan ini dengan satu
pekabaran fundamental. Kita harus berjaga-jaga, sebab kita
tidak tahu kapan pintu kasihan akan tertutup bagi kita.
Ayat 6. Tengah malam di sini artinya kita tidak mengharapkan
sesuatu terjadi. Kita tidak mengharapkan ketukan pada pintu.
Namun justru pada saat itulah terdengar teriakan: “mempelai
datang, songsonglah dia!”. Jelas bukan pada saat tersebut
kedatangan Yesus, ini menunjuk pada suatu peristiwa yang
akan datang,pada suatu saat yang tidak terduga, yang akan
membangunkan semua gadis atau menyadarkan semua orang
Kristen. Kapan itu ? Saya tidak tahu, tapi saya mau bersedia
untuk itu.
Ayat 7.Kalau krisis akhir atau masa kesesakan itu datang
besok, apakah kira kira yang pertama kali akan dicari oleh
orang Kristen? Alkitab ! Persis seperti apa yang Yesus katakan.
Pada saat teriakan terdengar, gadis-gadis ini mengambil
lampunya. Semua ingin berhubungan dengan Allah melalui
Alkitab.
Ayat 8.Yesus katakan bahwa banyak orang ketika masa
kesesakan besar tiba, akan sadar bahwa lampu mereka tidak
memiliki minyak, atau Alkitab tidak dapat mereka pahami,
Alkitab tidak dapat menghubungkan mereka dengan Yesus
Kristus, di tengah masa kesesakan yang besar itu. Sehingga
mereka pergi kepada gadis gadis pintar untuk meminta bantuan.
Mereka
akan
mengatakan:
“Alkitab
tidak
dapat
menghubungkan saya dengan Allah, coba tolong terangkan
padaku! “Oleh sebab mereka melihat gadis gadis pintar ini bisa
berhubungan dengan Allah.
Bejana Advent Indonesia Timur
Ayat 11,12. Ini adalah ayat yang paling menyedihkan. Orangorang ini memanggil: “Tuan-tuan!” Artinya mereka ini percaya
pada Yesus tapi hanya mengaku percaya saja tapi tidak
menghidupinya, tidak memiliki pengalaman hidup dengan
Yesus. Ini adalah penghakiman terakhir. Yesus pun berkata:
“Aku tidak mengenal kamu!”.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari perumpamaan ini adalah:
1. Yesuslah mempelai laki-laki dan Dia akan datang.
2. Kita harus memiliki minyak yaitu Roh Suci dalam
kehidupan kita.
3. Mengaku orang Kristen dan membawa Alkitab ke
mana-mana,tidaklah cukup. Kita harus memiliki
sesuatu yang lebih mendalam. Kita harus memiliki
pengalaman hidup bersamaNya. Kita harus
menghidupkan firman Allah dalam kehidupan kita
sehari-hari.
4. Saat masa kesesakan besar itu tiba, hanya mereka yang
memiliki pengalaman berjalan dengan Yesus, yang
bisa selamat. Yang tidak memiliki pengalaman
tersebut, pada masa kesesakan itu, akan tertinggal dan
pintu akan tertutup bagi mereka. Hanya mereka yang
telah siap, yang akan masuk bersama-sama dengan Dia
ke ruang perjamuan kawin Anak Domba Allah.
Perkawinan itu akan terwujud segera, mempelai laki-lakiya itu
Yesus Kristus sendiri akan turun menjemput mempelai
perempuan yaitu umat-umatNya, yang telah bersedia bagi
kedatanganNya. BIlamana saudara dan saya sudah mengatakan:
“Ya” kepada Yesus, biarlah kita bersungguh-sungguh di dalam
hati, sehingga Allah akan memberikan minyak emas yaitu Roh
Suci sehingga kita bisa menjadi seperti 5 gadis bijaksana yang
telah siap bagi kedatanganNya yang kedua kali. ***
Page 7
Edisi 309 – 26 September 2014
Artikel Rohani
BIBLICAL SABBATH: ADVENTIST
PERSPECTIVE
(SABAT ALKITAB:
PERSPEKTIF ADVENT)
Oleh: Ángel Manuel Rodríguez, Ph.D,
(Mantan Direktur Lembaga Penelitian Alkitab Dari General
Conference)
Satu Makalah Yang Dipaparkan Pada Percakapan Antara
Advent dan Katholik,
Mei 2002 di John Knox Center di Jenewa, Swiss
(Diterjemahkan Oleh: Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag)
Lanjutan ….
Menurut Keluaran 20:8, Sabat
memperingati bukti bahwa Allah adalah
Pencipta yang beristirahat pada hari
ketujuh. Itu menjelaskan asal-usul Sabat
oleh menempatkannya pada perhentian
ilahi sesudah penciptaan.1 Oleh karena
itu, “memelihara kekudusan Sabat adalah
sebuah usaha tandingan terhadap
tindakan-tindakan Allah pada masa
penciptaan.”2 Alasan mengapa Sabat
harus dipelihara adalah bahwa pada hari itu Allah beristirahat
dan bahwa Ia memberkati dan menguduskannya. Akibatnya,
“Israel dapat secara tegas melakukan hal yang sebaliknya.”3
Fakta bahwa perhentian Sabat diberikan untuk semua;
“bukanlah sesuatu yang hanya untuk Israel memeliharanya;
bahkan hewan-hewan dan orang-orang asing pun harus
menghormatinya. Namun demikian perhentian ilahi lebih dari
sekedar suatu gerak tubuh manusiawi atau paradigma bagi
perhentian makhluk ciptaan saja-sebab Allah sendiri juga
melakukannya, maka sudah seharusnya makhluk ciptaan pun
1
Jeffrey H. Tigay, The JPS Torah Commentary: Deuteronomy
(Philadelphia: Jewish Publication Society, 1996), hlm. 69.
2
Ibid., hlm. 68.
3
John I. Durham, Exodus (Waco, TX: Word, 1987), hlm. 290.
Bejana Advent Indonesia Timur
melakukannya. Itulah tindakan agama dengan implikasiimplikasi kosmik.”4
Versi catatan hukum di dalam Ulangan 5
memperkenalkan gagasan baru bahwa maksud dan alasanalasan memelihara Sabat dari pada sekedar asal-usulnya seperti
kasus yang ada di dalam kitab Keluaran.5 Salah satu dari
berbagai alasan yang diberikan untuk memelihara kekudusan
Sabat yakni “Tuhan Allahmu memerintahkannya kepadamu.”
Untuk melakukan itu. (5:12). Itulah asal mula dan kekuatan
normatif yang dinaungi di dalam kehendak kasih Allah bagi
umat-Nya. Tetapi secara spesifik, Sabat untuk dipelihara
kesuciannya di dalam ingatan terhadap kelepasan Israel dari
Mesir. Hal ini berbeda dari apa yang kita temukan di dalam
Keluaran di mana alasan diberikan “bahwa Sabat sudah
menjadi sebuah hari yang suci sejak penciptaan.” 6 Sesuai
dengan kitab Ulangan, menaati perintah melengkapi dua
maksud: “Engkau akan mengingat pekerjaan penebusan Allah
demi engkau, dan engkau akan menyediakan perhentian bagi
hamba-hamba di bawah pengontrolanmu. Jadi kasus dari
Keluaran, masyarakat tersebut dipanggil untuk mengingat dan
menuruti di luar memori (ingatan) itu; di dalam tipe Ulangan,
masyarakat menurut untuk memelihara secara hidup-hidup
memori (ingatan) penebusan dan membawa persediaan
perhentian dari kerja keras untuk semua anggota masyarakat. 7
Ulangan memperkenalkan ke dalam hukum dimensi
keselamatan (soteorologis) yang melembagakannya ke dalam
suatu memorial penebusan. Pada akibatnya makna teologis
hukum Sabat sudah diperkaya dengan agung. Sekarang, makna
fundamental dari Sabat keduanya mengingatkan kepada kita
ciptaan Allah (Keluaran 20:8-11) dan membawa ingatan
kebebasan dari perbudakan berbagai bentuk, digapai oleh Allah
dan Allah memberikannya kepada semua makhluk manusia
(bandingkan Keluaran 23:13).”8 Seseorang seharusnya tidak
menyimpulkan bahwa di dalam Ulangan, Sabat dilembagakan
sebab terhadap Keluaran; agaknya bahwa “sebab kelepasan
dari tanah Mesir,” bangsa Israel didesak untuk memelihara
Sabat…”9
4
Terence E. Fretheim, Exodus (Louisville, KY: John Knox, 1991),
hlm. 229. Ia tetap mengembangkan gagasan itu: “Perhentian Allah adalah
satu tindakan ilahi yang membangun ke dalam karya menciptakan benda-benda
yang sangat teratur dari sebuah irama pekerjaan/perhentian. Hanya ketika
alunan itu dihormati oleh semua ciptaan apa yang Allah maksudkan itu terjadi.
Sabat itu secara ilahi sedemikian rupa adalah diberikan berarti bagi semua
ciptaan untuk menjadi seirama dengan benda-benda ciptaan teratur. Bahkan,
pemeliharaan-sabat adalah sebuah tidakan ciptaan-pemeliharaan.
Memelihara Sabat adalah berpartisipasi di dalam maksud Allah di dalam irama
ciptaan. Tidak memelihara Sabat adalah pelanggaran terhadap aturan ciptaan,
itu mengembalikan satu aspek dari aturan yang kalang kabut itu” (hlm. 230).
5
Tigay, Deuteronomy, hlm. 69.
6
Patrick D. Miller, Deuteronomy (Louisville, KY: John Knox,
1990), hlm. 80.
7
Ibid
8
Hasel, "Sabbath in the Pentateuch," hlm. 32. Lihat juga diskusi
berguna dari Michel Sales, "The Fulfillment of the Sabbath: From the Holiness
of the Seventh Day to God's Resting in God," Communion 21 (Spring,
1994):30-35.
9
Moshe Weinfeld, Deuteronomy 1-11 (New York: Doubleday,
1991), hlm. 309. Ulangan tidak secara utama sedang terkait dengan
pertanyaan, mengapa kita berhenti pada hari Sabat, hari ketujuh?, melainkan
Page 8
Edisi 309 – 26 September 2014
D.
Markus 2:27: Yesus and Sabat Penciptaan.
Salah satu dari perikop di dalam Perjanjian Baru yang
melokasikan asal-usul Hukum Sabat di dalam cerita penciptaan
adalah Markus 2:27: Hari Sabat dijadikan [ginomai] untuk
manusia, dan bukan manusia untuk hari Sabat.” Ada dua
perincian utama di dalam ayat yang pantas mendapat perhatian
kita. Pertama, istilah, “manusia.” Beberapa orang berargumen
bahwa oleh sebab ayat tersebut adalah sebuah aphorisme
(penyelidikan tajam yang berisikan kebenaran umum), maka
istilah “manusia” di ayat itu tidaklah merujuk kepada orangorang Yahudi atau kepada kemanusiaan secara umum.
Perikop,
yang
diargumentasikan,
bukanlah
sedang
mengalamatkan bahwa pertanyaan atau mendirikan perbedaanperbedaan itu.10 Namun demikian, sekalipun perkataan itu
adalah aphorisme, dan bahwa itu tidaklah pasti, atau sulit untuk
menolak bahwa kata Yunani anthropos (manusia) sudah
digunakan di sini di dalam satu cara generik yang merujuk
kepada manusia dan tidak hanya tertuju kepada ras tertentu
(contohnya ras Yahudi).
Kedua, kata kerja ginomai seharusnya tidak
dimengerti sebagai, “sekedar sebuah pemakaian kata-kata yang
banyak dimana lebih sedikit yang akan berlaku dari tindakan
Allah.”11
Penggeneralisasian tersebut terlalu samar-samar
dan tertinggal tanpa jawaban terhadap tindakan ilahi khusus
yang penulis alkitab miliki dalam pikirannya. Kata kerja dapat
dan seharusnya diterjemahkan di sini “dibuat/diciptakan.”
Inilah salah satu dari penggunaan yang mungkin dari kata kerja
di dalam Perjanjian Baru dan dengan baik mencocokkannya
dengan teks masa kini.12 Di samping itu, paralellisme antara
“Sabat sudah dibuat bagi manusia” dan pemakaian implisit dari
kata kerja yang sama di dalam bagian yang kedua dari ayat
tersebut—“manusia bukan diciptakan untuk Sabat”—secara
kuat menyarankan bahwa kata kerja tersebut berarti
“diciptakan.” Titik awalnya adalah perhitungan penciptaan,
kesempatan ketika manusia diciptakan dan Sabat
dilembagakan.13 Maksud Allah bahwa Sabat “menjadi sebuah
berkat untuk manusia, satu hari perhentian fisik, tetapi juga satu
hari berserah kepada latihan-latihan rohani. Orang-orang Farisi
dengan pertanyaan apakah kita memelihara hari ketujuh? Apakah yang Sabat
itu peringati? Keluaran menjawab pertanyaan itu yang mengatakan bahwa
Sabat adalah sebuah peringatan akan penciptaan-Allah diingat sebagai sumber
eksistensi. Tetapi Keluaran juga menjawab pertanyaan, mengapa kita
beristirahat pada hari ketujuh? Jawabannya adalah, sebab Allah menyucikan,
memberkati dan berhenti pada hari itu. Oleh karena itu ada dua alasan untuk
pemeliharaan Sabat (Meier, “Sabbath,” hlm. 4), satu alasan untuk berhenti atau
memelihara Sabat pada hari ketujuh
10
D. A. Carson, "Jesus and the Sabbath in the Four Gospels," in
From Sabbath to Lord's Day: A Biblical, Historical and Theological
Investigation, diedit oleh D. A. Carson (Grand Rapids, MI: Zondervan, 1982),
hlm. 65.
11
Ibid. Carson sedang mencoba untuk mendemonsrasikan bahwa
Yesus tidak sedang merujuk kepada Sabat Penciptaan.
12
Frederick William Danker, A Greek-English Lexicon of the NT
and other Early Christian Literature (Chicago, IL: University of Chicago,
2000), hlm. 197. See also Joel Marcus, Mark 1-8: A New Translation with
Introduction and Commentary (New York: Doubleday, 2000), hlm. 242.
13
Robert A. Guelich, Mark 1:-8:26 (Dallas, TX: Word, 1989), hlm.
124.
Bejana Advent Indonesia Timur
memperlakukan hari tersebut sama halnya manusia diciptakan
untuk melayani Sabat, dari pada Sabat memenuhi kebutuhankebutuhan manusia.”14
Di dalam Injil Markus Yesus
menyatakan kembali sifat alami yang sejati dan maksud hukum
Sabat oleh mengajak para pembaca kembali melihat ke
belakang kepada asal mula penciptaan terhadap Sabat.15
E. Ringkasan
Ayat Alkitab menempatkan asal-usul Sabat di dalam
pekerjaan Allah selama minggu penciptaan. Pekerjaan-Nya,
diikuti oleh perhentian, mengantisipasi dan memperagakan apa
yang akan menjadi pengalaman umat manusia. Pencipta di
dalam aktifitas-Nya sendiri menyatakan interaksi antara
pekerjaan dan peristirahatan yang mengkarakteristikan cara
eksistensi manusia. Ia tidak harus menciptakan di dalam enam
hari dan beristirahat pada hari ketujuh; tetapi oleh melakukan
yang Ia sedang mendirikan (membangun) sebagai sebuah pola
bagi makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang cerdas.
Itulah Allah yang memberkati dan menyucikan Sabat
memberkatinya dengan keuntungan-kuntungan bagi mereka
yang memeliharanya dan menentukan satu bagian dari satu hari
bukan hanya untuk perhentian fisik tetapi juga sebagai hari
persekutuan dengan Oknum Esa. Hari tersebut dimaksud
menjadi keuntungan besar bagi umat manusia. Ini ditegaskan
ulang oleh Yesus pada satu saat ketika hukum tersebut dibebani
dengan aturan-aturan yang memuat pemeliharaannya menjadi
sebuah beban yang berat.
Kesukaan yang asli dari
pemeliharaan Sabat telah dipulihkan Yesus oleh menunjuk
kepada sifat sejati dari Sabat Penciptaan dan signifikansinya di
14
Walter F. Specht, "The Sabbath in the New Testament," dalam
The Sabbath in Scripture and History, diedit oleh Kenneth A. Strand
(Washington, D.C.: Review and Herald, 1982), hlm. 96. Lamar Williamson, Jr.,
Mark (Louisville, KY: John Knox, 1983), hlm. 74, berkomentar bahwa Markus
2:27 “menggali hukum Sabat di dalam kesejahteraan umat manusia,
mengeksplisitkan argumen esensial secara manusiawi bagi pertanyaan
sanggahan sebelumnya. Itu menantang setiap legalisme yang membuat Sabat
sebagai sebuah beban untuk ditanggung dari pada sebuah pembaharuan untuk
sebuah jalan.”
15
Willy Rordorf, Sunday: The History of the Day of Rest and
Worship in the Earliest Centuries of the Christian Era (Philadelphia, PA:
Westminster, 1968), hlm. 63, berargumen bahwa di dalam markus 2:27 Sabat
dikesampingkan oleh Yesus. Ia mengakui bahwa ketika Allah melembagakan
Sabat Ia bermaksud itu menjadi berkat bagi manusia dan bukan menjadi sebuah
penderitaan. Ketika itu menjadi sebuah kesukaran, maka dikatakan bahwa, saat
itulah “kegagalan di dalam maksud ilahinya” kemudian “pemberontakan
melawannya atau tidak menganggap hal itu sesuatu dosa.” Ia nampaknya
mengabaikan bahwa penggunaan yang salah akan Hukum itu tidak
menghapuskan hukum itu. Apa yang diperlukan adalah sebuah pernyataan
kembali maksud mula-mula Allah dan, menurut Markus, bahwa itulah apa yang
Yesus sedang lakukan. Robert Banks, Jesus and the Law in the Synoptic
Tradition (New York: Cambridge University Press, 1975), berargumen bahwa
Markus bermaksud mengatakan, “untuk dipahami di dalam sebuah jalan yang
sekomprehensif mungkin dan tidak meragukannya sebagai yang terkait suasana
yang sepihak dengan aturan-aturan Musa yang relevan” (hlm. 119). Tetapi
kemudian ia menambahkan bahwa komunitas Kristen mula-mula tidak
memahami secara jelas implikasi-implikasi pernyataan radikal Yesus. Satu hal
yang mengherankan, apakah Banks sendiri yang membesar-besarkan implikasiimplikasi perikop Markus. Adalah lebih masuk akal untuk menyimpulkan
bahwa komunitas kafir ke mana Markus sedang menulis telah mengerti dengan
benar saat mengatakan bahwa Yesus tidak sedang menyampingkan hukum
Sabat
Page 9
Edisi 309 – 26 September 2014
dalam pekerjaan penebusan dan otoritas Mesianis. 16 Fakta
bahwa Sabat berasal selama minggu penciptaan secara jelas
mengimplikasikan bahwa itu telah dilembagakan untuk
keuntungan umat manusia. Tak ada kelompok dan ras tertentu
yang harus mengontrol berkat dan kesucian Sabat. Urutan hari
peherjaan dan perhentian pada Sabat didirikan oleh Allah pada
permulaan milik umat manusia. Pemeliharan Sabat oleh
“semua daging,” yaitu oleh mengatakannya umat manusia,
menjadikannya di dalam Yesaya sebuah harapan eskatologis
yang akan menjadi satu kenyataan di dalam langit dan bumi
yang baru (Yesaya 66:23).17 Adalah benar bahwa Allah
mempercayakan Hukum-Nya kepada orang-orang Israel tetapi
Ia juga menjelaskan kepada mereka bahwa asal-usul hukum
tersebut diletakkan di dalam perhentian ilahi pada hari ketujuh
sesudah hari-hari pekerjaan-Nya. Di dalam konteks kelepasan
dari Mesir teologi Sabat secara signifikan diperkaya oleh
cakupannya di dalam pemeliharaan satu teologi penebusan.
Sabat menjadi sebuah peringatan akan penciptaan Allah dan
penebusan-Nya demi umat-Nya sebuah tindakan rekreasi
(pemulihan). Dasar Kristologis untuk pemeliharaan Sabat
sudah diantisipasi di dalam Perjanjian Lama ketika Sabat
dihubungkan secara langsung dengan kegiatan Allah yang
menyelamatkan.
Artikel Rohani
MENDALAMI BERSAMA
PEKABARAN AJARAN
DASAR GMAHK MELALUI
WAHYU 14:12
Bersambung….
Bagian V
Iman Yesus
Oleh : Sonny Maromon, STh.
Healing Way Indonesia
Lanjutan…
16
Sesudah menganalisa penyembuhan-penyembuhan Yesus pada
hari Sabat, Bank berkesimpulan bahwa “tidak ada yang menyokong pandangan
pembatalan terhadap Sabat di jantung pengajaran-Nya, bahkan Ia tidak sedang
menyetujui pelanggaran-pelanggaran yang sering dibuat terhadap hukum Sabat
di dalam hadapan beberapa kebutuhan khusus. Lebih memadai adalah tuntutan
bahwa otoritas-Nya terhadap Sabat ditempatkan untuk membawa realisasi
mula-mula dan maksud mendasarnya. Apakah Yesus, dalam kenyataan,
betapapun, mengangkat, bukan sebuah orientasi khusus terhadap hukum Sabat,
tetapi mengharapkan bahwa Sabat diorientasi terhadap, ditafsirkan oleh, dan
dituruti sesuai dengan, pribadi dan pekerjaan-Nya. Ini lebih dari kembali ke
maksud mula-mula dari Sabat di dalam Penciptaan, karena itu terangkai
dengan penciptaan kembali manusia yang mengambil tempat melalui
pelayanan-Nya” (Jesus and the Law, hlm. 131).
17
Gerhard F. Hasel and W. G. C. Murdoch, "The Sabbath in the
Prophetic and Historical Literature of the Old Testament," dalam The Sabbath
in Scripture and History, diedit oleh Kenneth A. Strand (Washington, D.C.:
Review and Herald, 1982), berkomentar, "Di dalam bidang dunia penciptaan
baru di seberang sejarah akan ada pemulihan menyeluruh dari apa yang
disebabkan oleh dosa. ‘Semua daging’ di dalam pengertian semua umat
manusia, umat tebusan yang tersisa dari segala zaman, akan menyembah sujud
di hadapan Tuhan Sabat demi Sabat. Sebagaimana Sabat adalah klimaks
penciptaan pertama dan tujuan bagi semua umat manusia (Kejadian 2:1-3),
demikian pula Sabat akan menjadi klimaks lagi dari penciptaan baru dan tujuan
bagi semua umat manusia di langit baru dan bumi baru (hlm. 49).
Bejana Advent Indonesia Timur
Ada berapa imankah di semesta alam
ini?
Eph 4:5 satu Tuhan, SATU IMAN, satu
baptisan,
Akitab menyatakan bahwa hanya ada
satu iman dan tidak ada banyak iman.
Hanya satu iman. Kalau begitu Iman
yang mana? Iman siapa?
Wah 14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang
kudus, yang menuruti perintah Allah dan Imannya Yesus.
Kembali lagi kita melihat terjemahan aslinya dari Wahyu 14:12
menyebutkan bukan “iman kepada Yesus” tetapi “Imannya
Yesus”.
Apakah Iman Yesus itu?
Page 10
Edisi 309 – 26 September 2014
Iman Yesus adalah iman yang dimiliki oleh Yesus. Iman itu
juga hanya ada pada Yesus dan tidak terpisah dari Yesus (ada
di tempat yang lain). Hanya Yesus yang dapat melakukanya.
ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud
Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan
kehendak-Nya-- Efesus 1:11
Itu adalah iman yang hanya ada pada Yesus yang disebut
dengan Iman Yesus. Dan kerena iman hanya satu yaitu
Imannya Yesus, maka di luar Iman Yesus bukanlah iman tetapi
sebuah tiruan yang menyerupai Iman Yesus. terlihat mirip
dengan iman namun bukanlah iman. Semirip apapun tiruan itu
dengan yang asli, tiruan itu tetaplah bukan yang asli, dan yang
asli bukanlah tiruan.
Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu
ada di dalam Dia. Kol 1:17
Seperti apakah Iman-Nya Yesus itu? Itu adalah iman dari
“Firman” yang melampaui ruang dan waktu dan segala sesuatu
ada di dalam “Firman” itu (Roma 10:17, Yoh 1:1-3). Itu adalah
iman Firman sehingga Iman Firman itu sendirilah yang
melampaui ruang dan waktu dan segala sesuatu ada di dalam
“Dia”. Itulah kebenaran yang kekal.
“Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya
mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa
Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau
mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” Yoh
17:23
Iman Firman itu sangat yakin bahwa Ia dapat melakukan
segala-galanya bagi kita. Ia sangat yakin bahwa Ia dapat
menyelesaikan semua masalah sebab Ia telah melampaui semua
ruang dan waktu. Jika ia dapat melampaui semua ruang dan
waktu, itu menyatakan bahwa Ia sangat berkuasa, dan memang
Ia sangat berkuasa untuk melakukan hukum-hukum itu sendiri
dengan sempurna. Hanya Dialah yang dapat melakukan
semuanya. Di dalam Iman Firman itu sendiri ada Kuasa yang
menopang segala sesuatu.
Bagaimanakah tabiat Tuhan dan iman itu dapat menjadi milik
“mereka” sementara semuanya itu hanya ada pada Yesus dan
Yesuslah yang melakukannya?
Jawabannya ada pada Yohanes 3: 16…
Joh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yesus itulah yang diberikan kepada “mereka”. Di dalam Yesus
segala sesuatu telah ada sehingga segala sesuatu dapat terjadi
di dalam mereka oleh Yesus.
“Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang
dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita
hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya
segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita
hidup.” 1 Korintus 8:6
Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu,
yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala
sesuatu. 1 Korintus 2:9
Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami
mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula
Bejana Advent Indonesia Timur
Jadi bagaimanakah tabiat Tuhan dan Iman itu dapat
menjadi milik mereka?
Mereka dan Yesus tidak terpisah… (Aku di dalam mereka, dan
mereka di dalam Aku”)
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama
seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau
ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak
berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Joh 15:4
Mengapa frasa ini mengindikasikan mereka harus memiliki
Tabiat Yesus sementara semuaya hanya ada di dalam Yesus
dan hanya Yesuslah yang dapat melakukannya?
Sebab
YANG
TUHAN
INGINKAN
ADALAH
PENYATUAN dan bukannya keterpisahan, “sebab di luar
Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5).
Keterpisahan itu sendiri adalah dosa (Yes 59:1,2), dan upah
dosa adalah maut (Roma 6:23). Penyatuan itulah keselamatan
yang Tuhan kehendaki untuk kita. Itulah yang Tuhan
demonstrasikan di “salib”.
Gambaran ini menggambarkan lebih dari sekedar apa yang
“mereka” lakukan namun lebih dari pada itu adalah Kristus
yang melakukannya di dalam mereka (Galatia 2:20). Hal ini
lebih menggambarkan tentang apa yang menjadi kehendak
Tuhan yaitu penyatuan keduanya menjadi “satu daging”. Sebab
“di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5).
Nanti kita akan merenungkan lebih dalam juga tentang makna
salib yang sesungguhnya sebagai fokus dari semuanya.
Kesimpulan sementara untuk observasi frasa
1. “yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus”
Manusia adalah pelaku untuk menuruti perintah Allah dan
beriman kepada Yesus.
2. “they that keep the commandments of God, namely the
faith of Jesus.”
a.
Melalui bahasa pada frasa ini terlihat memberikan
indikasi yang kuat bahwa “mereka” dan “Yesus”
tidak terpisahkan. Keduanya menyatu melalui
gambaran kalimat “mereka” yang memelihara hukum-
Page 11
Edisi 309 – 26 September 2014
hukum Allah, yaitu iman-Nya Yesus (Yesus di dalam
Iman-Nya). Mereka yang menuruti perintah-perintah
Allah adalah Iman-Nya Yesus yang melakukannya di
dalam mereka. Yesus adalah pelaku penurutan mereka
terhadap perintah-perintah Allah melalui Iman-Nya.
Objek-Nya adalah penurutan kepada hukum-hukum
Allah, Subjeknya adalah Yesus yang tidak terpisahkan
dengan mereka, dan caranya adalah melalui Iman-Nya
di dalam “mereka”.
Penyatuan itu bisa juga kita bandingkan dengan
contoh korelasi ayat-ayat pembanding lainnya (KJV)
yang menyatakan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
b.
Hanya ada satu iman (Ef 4:5)
Hanya satu pemilik iman itu (Iman-Nya Anak
Allah) (Gal 2:20, Efesus 3:12, Wah 14:12 KJV)
Hanya satu posisi iman itu berada (Iman yang
ada di dalam Yesus Kristus) (Faith in Jesus
Christ) (Gal 3:26)
Iman mereka (Markus 2:5)
Imanmu oleh Yesus (Roma 1:8)
Allahlah yang memberikan iman (1 Kor 12:9)
Hanya satu yang mengerjakan iman itu (Allah
yang mengerjakan segala sesuatu). 1 Kor 12:6
Kristus sebagai yang memulai (mengawali) dan
penyelesai iman kita (Ibrani 12:2)
Melalui bahasa dalam frasa ini juga menggambarkan
pelaku sebenarnya bukanlah “mereka” tetapi Yesus
melalui iman-Nya. Hal ini mengindikasikan bahwa
melalui penyatuan itu, Yesus sedang melakukannya
dan “mereka”adalah orang-orang yang menerima
kenyataan bahwa Yesus itulah yang dapat melakukan
hukum-hukum itu bagi mereka.
Bersambung….
Suatu Pekabaran Amaran
dan Permohonan
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
Lanjutan…..
asul itu tidak menyebutkan
guru-guru palsu yang mencari
untuk
membinasakan
buah-buah
pekerjaannya.
Sebab kegelapan dan perpisahan di
dalam sidang, ia dengan bijaksana
menahan diri untuk mengganggu
mereka oleh sebutan seperti itu, karena takut untuk
membalikkan beberapa orang seluruhnya dari kebenaran. Ia
menarik perhatian kepada pekerjaannya sendiri di antara
mereka sebagai "seorang ahli bangunan yang cakap" yang telah
meletakkan dasar atas mana orang lain telah membangun.
Tetapi ia tidak dengan cara itu meninggikan dirinya; karena ia
menyatakan, "Kami adalah kawan sekerja Allah." Ia tidak
menuntut akal budi untuk dirinya sendiri, tetapi mengakui
bahwa kuasa Ilahi saja telah menyanggupkan dia
mengemukakan kebenaran dengan suatu cara yang berkenan
kepada Allah. Bersatu dengan Kristus, yang terbesar dari segala
guru, Paulus telah sanggup menyampaikan pelajaran-pelajaran
akal budi Ilahi, yang memenuhi keperluan-keperluan segala
golongan, dan yang harus dikenakan pada segala waktu, pada
segala tempat, dan di bawah segala keadaan.
R
Di antara kejahatan-kejahatan yang lebih serius yang telah
berkembang di antara orang-orang percaya di Korintus, adalah
tentang kembalinya banyak kebiasaan-kebiasaan dari kekafiran
yang merendahkan diri. Seorang yang bertobat dari keadaan
yang begitu murtad sehingga jalannya yang tak bermoral adalah
suatu pelanggaran dari standar moral yang paling rendah yang
dipegang oleh dunia kafir. Rasul itu memohon kepada sidang
untuk menyingkirkan dari antara mereka, "orang yang
melakukan kejahatan." "Tidak tahukah kamu," ia menasihati
mereka, "bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan
yang baru, sebab kamu memang tidak beragi."
Kejahatan menyedihkan lainnya yang telah timbul dalam
sidang adalah bahwa saudara-saudara saling mengadili satu
terhadap yang lain. Persediaan yang cukup telah diadakan
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 12
Edisi 309 – 26 September 2014
untuk menyelesaikan kesulitan-kesulitan di antara orang-orang
percaya. Kristus Sendiri telah memberikan petunjuk yang jelas
tentang bagaimana perkara-perkara seperti itu akan diatur.
"Apabila saudaramu berbuat dosa," Juruselamat telah
menasihati, "tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua
orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi,
perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan
mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak
mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai
seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut
cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu
ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kamu
lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." Matius 18:15-18.
Kepada orang-orang percaya di Korintus yang telah kehilangan
pandangan akan nasihat yang sederhana ini, Paulus menulis
dalam istilah nasihat dan teguran yang tidak ragu-ragu.
"Apakah ada seorang di antara kamu," ia bertanya "yang jika
berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada
orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang
kudus? Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus
akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada
dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus
perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kamu,
bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi
perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. Sekalipun
demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa,
kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak
berarti dalam jemaat? Hal ini kukatakan untuk memalukan
kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat,
yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara
yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
Adanya perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang
lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu
tidak lebih suka menderita ketidakadilan? . . . Tetapi kamu
sendiri melakukan ketidakadilan kamu sendiri mendatangkan
kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
Atau tidak tahukah kamu bahwa orang-orang yang tidak adil
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah."
Setan tetap berusaha untuk memasukkan ketidakpercayaan,
perbuatan mengasingkan diri, dan kebencian di antara umat
Allah. Kita akan sering digoda untuk merasa bahwa hak-hak
kita dilanggar, meskipun tidak ada alasan sebenarnya untuk
perasaan-perasaan seperti itu. Mereka yang kasihnya untuk diri
sendiri adalah lebih kuat daripada kasih mereka kepada Kristus
dan pekerjaan-Nya akan mengutamakan minat mereka sendiri
dan akan mengambil jalan yang berguna sekali untuk menjaga
dan mempertahankan mereka. Sedangkan banyak orang yang
kelihatan orang Kristen yang sungguh-sungguh dihalangi oleh
kesombongan dan menghormati diri sendiri untuk tidak pergi
seorang diri kepada mereka yang mereka pikir berada dalam
kesalahan, supaya mereka boleh berbicara dengan mereka
dalam Roh Kristus dan berdoa bersama-sama satu dengan yang
Bejana Advent Indonesia Timur
lain. Bila mereka memikirkan diri sendiri dilukai oleh
saudara-saudaranya, beberapa akan pergi ke pengadilan
gantinya mengikuti peraturan Juruselamat.
Orang-orang Kristen tidak seharusnya naik banding ke
pengadilan sipil untuk membereskan perbedaan paham yang
mungkin timbul di antara anggota-anggota sidang. Perbedaan
seperti itu harus dibereskan antara mereka sendiri, atau oleh
sidang, sesuai dengan petunjuk Kristus. Meskipun
ketidakadilan mungkin telah dilakukan, para pengikut Yesus
yang lemah lembut dan rendah hati itu akan membiarkan
"ditipu" daripada membuka kepada dunia dosa-dosa saudaranya
di dalam sidang.
Penuntutan perkara di antara saudara-saudara adalah kehinaan
kepada pekerjaan kebenaran. Orang-orang Kristen yang pergi
ke pengadilan satu dengan yang lain membeberkan kesalahan
sidang itu untuk tertawaan bagi musuh-musuh dan
menyebabkan kuasa kegelapan mendapat kemenangan. Mereka
sedang melukai Kristus sekali lagi dan menyebabkan Dia
dipermalukan dengan terang-terangan. Oleh melupakan
kekuasaan gereja, mereka menunjukkan hinaan kepada Allah,
yang memberikan kuasanya kepada sidang.
Dalam suratnya kepada orang Korintus Paulus berusaha
menunjukkan kepada mereka kuasa Kristus menjaga mereka
dari kejahatan. Ia mengetahui bahwa kalau mereka tunduk
kepada syarat-syarat yang diletakkan, mereka akan menjadi
kuat dalam kekuatan Yang Mahakuasa. Sebagai alat untuk
menolong mereka memecahkan perhambaan dosa dan untuk
menyempurnakan kesucian dalam takut akan Allah, Paulus
mendesakkan kepada mereka tuntutan-tuntutan tentang Dia
kepada siapa mereka telah menyerahkan kehidupan mereka
pada waktu pertobatan mereka. "Kamu adalah Kristus punya,"
ia menerangkan. "Bahwa kamu bukan milik kamu sendiri.
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.
Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu."
Rasul itu dengan jelas menggariskan akibat berbalik dari
kehidupan
kemurnian
dan
kesucian
kepada
kebiasaan-kebiasaan yang rusak dari kekafiran. "Janganlah
sesat!" ia menulis; "orang cabul, penyembah berhala, orang
berzina . . . pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan
penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah." Ia
minta kepada mereka untuk mengendalikan nafsu dan selera
yang rendah. "Tidak tahukah kamu," ia bertanya, "bahwa
tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,
Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah."
Sementara Paulus mempunyai pemberian intelek yang tinggi,
kehidupannya menyatakan kuasa kebijaksanaan yang jarang
terjadi, yang memberikan kepadanya kecepatan pandangan dan
simpati dari hati, dan membawa dia berhubungan rapat dengan
orang-orang lain, menyanggupkan dia untuk bangkit kepada
sifat yang lebih baik dan mengilhami mereka untuk kehidupan
yang lebih tinggi. Hatinya dipenuhi dengan kasih yang
Page 13
Edisi 309 – 26 September 2014
sungguh-sungguh untuk orang-orang percaya di Korintus. Ia
mengharapkan untuk melihat mereka menyatakan kesalehan
yang di dalam yang akan menguatkan mereka terhadap
pencobaan. Ia mengetahui bahwa pada setiap langkah dalam
jalan orang Kristen mereka akan ditentang oleh perkumpulan
Setan, dan mereka harus melibatkan diri dalam
pertentangan-pertentangan setiap hari. Mereka harus menjaga
terhadap langkah yang diam-diam dari musuh, memaksa
mundur
kebiasaan-kebiasaan
yang
salah
dan
kecenderungan-kecenderungan bawaan, dan selalu berjaga
untuk berdoa. Paulus mengetahui bahwa hasil orang Kristen
yang lebih tinggi dapat dicapai oleh banyak doa dan tetap
berjaga-jaga, dan hal ini ia berusaha tanamkan ke dalam pikiran
mereka. Tetapi mereka mengetahui juga bahwa dalam Kristus
yang disalibkan mereka diberikan cukup kuasa untuk
mempertobatkan jiwa, dan disesuaikan dengan kuasa Ilahi
untuk menyanggupkan mereka melawan segala pencobaan
kepada kejahatan. Dengan iman kepada Allah sebagai baju
zirah mereka, dan dengan perkataan-Nya sebagai senjata
peperangan mereka, mereka akan diperlengkapi dengan kuasa
yang akan menyanggupkan mereka untuk mengesampingkan
serangan-serangan musuh.
Orang-orang percaya di Korintus memerlukan pengalaman
yang lebih dalam tentang perkara-perkara Allah. Mereka tidak
mengetahui
sepenuhnya
apa
artinya
memandang
kemuliaan-Nya dan diubahkan dari tabiat kepada tabiat.
Mereka telah melihat cahaya yang pertama dari fajar yang
mula-mula dari kemuliaan itu. Keinginan Paulus untuk mereka
ialah bahwa mereka dapat diisi dengan kepenuhan Allah,
mengikuti untuk mengenal Dia yang bergerak maju bagaikan
pagi, dan terus belajar tentang Dia sampai mereka harus tiba ke
dalam terang yang sempurna dari suatu iman Injil yang
sempurna.
(29)
Kejadian 11:27-32; 12:1-7; 17:1-8, 15-17; 18:9-19.
berbuat demikian. Orang-orang di Ur dan di Babel tidak seperti
Nuh dan anaknya, Sem, yang selalu melayani Allah.
Akhirnya, 350 tahun setelah air bah, Nuh yang setia itu
meninggal. Hanya dua tahun kemudian orang yang kalian lihat
dalam gambar ini lahir. Ia sangat istimewa bagi Allah.
Namanya adalah Abraham. Bersama keluarganya ia tinggal di
kota Ur.
Pada suatu hari Allah berkata kepada Abraham, ’Tinggalkan Ur
dan sanak saudaramu dan pergilah ke sebuah negeri yang akan
Kutunjukkan kepadamu.’ Apakah Abraham menaati Allah dan
meninggalkan segala kesenangan di Ur? Ya, ia telah berbuat
itu. Karena Abraham senantiasa menaati Allah, maka ia telah
terkenal sebagai sahabat Allah.
Waktu pun berlalu, keturunan Nuh bertambah banyak, salah
satu keturnanya adalah Terah. Setelah ia berumur 70 tahun, ia
memiliki tiga orang anak yaitu Abram, Nahor dan Haran. Salah
satu tempat manusia tinggal setelah Air Bah adalah kota Ur.
Kota ini menjadi penting dan di dalamnya ada beberapa rumah
tempat tinggal yang bagus. Tetapi orang-orang yang tinggal di
kota itu menyembah ilah-ilah palsu. Di Babel mereka juga telah
Bejana Advent Indonesia Timur
Beberapa orang dari keluarga Abraham ikut serta meninggalkan
Ur. Terah, ayah Abraham ikut serta. Begitu pula keponakannya,
Lot. Dan tentu istri Abraham, Sarah, ikut juga. Kemudian
mereka semua sampai ke suatu tempat yang bernama Haran, di
mana Terah meninggal dunia. Mereka sudah jauh sekali dari
kota Ur.
Beberapa waktu kemudian Abraham dan seisi rumahnya
meninggalkan Haran dan sampai ke sebuah tempat yang
bernama Kanaan. Di tempat itu Allah berkata, ’Inilah tanah
Page 14
Edisi 309 – 26 September 2014
yang akan Kuberikan kepada anak-anakmu.’ Abraham menetap
di Kanaan dan tinggal di dalam tenda-tenda.
Allah mulai menolong Abraham sehingga ia dapat memiliki
banyak kawanan domba, binatang-binatang yang lain dan
beratus-ratus pelayan. Tetapi ia dan Sarah tidak mempunyai
anak kandung.
Ketika Abraham berumur 99 tahun, Allah berfirman “ Aku
akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan
memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan
engkau akan menjadi berkat”. Bagaimankah ini bisa terjadia
sedangkan Abraham dan Sarah sekarang sudah terlalu tua untuk
mendapat seorang anak? (bersambung)
Seorang lelaki berjalan tak tentu
arah dgn rasa putus asa. Kondisi
finansial keluarganya moratmarit. Saat menyusuri jalanan
sepi, kakinya terantuk sesuatu.
Ia
membungkuk
dan
menggerutu kecewa. “Uh, hanya
sebuah koin kuno yg sudah
penyok.” Meskipun begitu ia
membawa koin itu ke bank.
Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang
wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya 200
dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya
menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan
gerobaknya.
“Sebaiknya koin in dibawa ke kolektor uang kuno”, kata teller
itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor.
Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dollar.
Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya
seraya bertanya, “Apa yg terjadi? Engkau baik-baik saja kan?
Apa yg diambil oleh perampok tadi?”
Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya
beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30
dollar untuk membuat rak buat istrinya. Dia memanggul kayu
tersebut dan beranjak pulang.
Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh.. bukan apaapa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.
Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel.
Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu
yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dollar
untuk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak
untuk membawa pulang lemari itu.
Bejana Advent Indonesia Timur
Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia
merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250
dollar. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak,
mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.
INSPIRASI
Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus
tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? Sebaliknya,
sepatutnya kita bersyukur atas segala karunia hidup yang telah
Tuhan berikan pada kita, karena ketika datang dan pergi kita
tidak membawa apa-apa.
Page 15
Edisi 309 – 26 September 2014
KEUANGAN
Lanjutan…..
KEBUTUHAN AKAN KEUANGAN
Jika Klub Pathfinder akan membutuhkan jenis pelatihan yang
baik untuk anak-anak muda gereja, maka hal itu akan
membutuhkan peralatan, pendanaan, fasilitas klub yang akan
membuat program itu menarik.
Biasanya itu akan berhubungan dengan pengeluaran yang besar
sehubungan
dalam keberhasilan pelaksanaan klub
remaja/pathfinder. Sebuah klub tidak dapat bertahan tanpa
adanya management yang berhati-hati dalam pendanaan dan
dalam perencanaan yang matang untuk sepanjang tahun.
Sebuah budget harus dengan hati-hati dipersiapkan, dengan
bantuan staff dan diberikan kepada Komite Executive klub
remaja/payhfinder dan majelis gereja untuk persetujuan.
Pertambahan dana yang baik dan adanya promosi gereja adalah
sangat penting untuk memperbaiki dukungan keuangan dan
antusiasme. Perhatian khusus harus diberikan kepada
pendistribusian dan penanganan dana.
Klub harus memilih seorang bendahara, biasanya wakil direktur
klub remaja/pathfinder. Bendahara harus memberikan uang dari
klub kepada bendahara gereja. Klub akan menerima tanda
terima dan buku keuangan gereja akan diperiksa, yang mana
akan memberikan keamanan kepada pegawai keuangan klub.
Bendahara klub harus meminta bendahara gereja untuk
sejumlah uang yang akan dipergunakan sebagai petty cash.
Uang ini harus diperhitungkan dengan dukungan tanda terima.
Dalam satu daerah dimana ada beberapa gereja dibentuk hanya
satu klub remaja, mereka memilih satu bendahara untuk
melayani satu klub yang besar. Bendahara yang terpilih
memegang seluruh keuangan klub. Bendahara-bendahara di
beberapa gereja tersebut memberikan dana kepada bendahara
klub. Buku keuangan klub kemudian diperiksa sekali setahun
dan dengan demikian proteksi ditawarkan kepada pegawai klub
tersebut.
Bejana Advent Indonesia Timur
SUMBER-SUMBER PENDANAAN KLUB
1. Iuran Tahunan Anggota
Setiap anggota diharapkan untuk membayar sejumlah uang
setiap tahun sebagai bagian dari tanggung jawab
keanggotaan. Iuran ini tidak boleh memberatkan. Iuran ini
tidak boleh menyebabkan anggota membebaskan diri dari
hak istimewa keanggotaan, tetapi tiap-tiap anggota harus
menyadari bahwa sesuatu yang berharga itu membutuhkan
biaya.
2. Subsidi Gereja - Pengurus
Gereja harus memasukkan klub remaja/pathfinder dalam
budget gereja. Gereja yang menyadari bahwa pelaksanaan
dari klub yang baik adalah bagian yang terbesar dari
program seluruh gereja yang akan menyalurkan sejumlah
dana yang kontinyu dalam pembiayaan klub. Semua
pemimpin klub harus mempertahankan bahwa hal ini harus
dipertimbangkan oleh majelis gereja.
3. Persembahan
Bagian dari philosopi klub remaja adalah peneriman dari
cita-cita pengabaran Injil melalui jangkauan keluar. Satu
persembahan diambil pada rapat klub remaja/pathfinder
yang digunakan untuk jangkauan keluar. Persembahan ini
adalah
evangelisasi
secara
alamiah
dan
harus
dipertimbangkan sebagai biaya lokal.
4. Sponsor oleh Anggota Gereja
Ini adalah cara yang umum untuk membiayai project khusus
dan untuk menambah keuangan. Anggota gereja dapat
dipengaruhi untuk mensponsori satu klub atau beberapa
aktifitas sebagai kebutuhan klub. Banyak anggota gereja
telah menolong klub remaja terutama yang mempunyai anak
di dalam klub itu.
5. Project Khusus
Page 16
Edisi 309 – 26 September 2014
Sementara ini bukanlah tugas dari remaja untuk
menghabiskan
banyak
waktunya
dalam
mencari
penambahan dana untuk projeknya, kadang-kadang dapat
digunakan
setiap tahun untuk projek khusus seperti
peralatan baru, ruangan klub yang baru, dsb. Hal ini dapat
menangkap rasa antusias dan imaginasi dari setiap anggota.
Ruangan klub yang baru atau peralatan baru akan kemudian
mempunyai arti yang banyak bagi remaja.
6. Kampanye Penambahan Dana
Sebagai satu rencana dalam peristiwa peningkatan dana,
adalah baik untuk mengingat bahwa peningkatan dana ini
mempunyai banyak petunjuk dan instrukti seperti berikut
yang harus disimpan didalam pikiran:
a. Semua project peningkatan dana harus mempunyai
persetujuan dari kedua Komite Executive klub
remaja/pathfinder dan majelis gereja dan majelis
wilayah/distrik bila perlu.
b. Klub harus diberikan semangat untuk menjual produk
yang berhubungan dengan prinsip-prinsip kesehatan dari
Gereja Advent Hari Ketujuh.
c. Jika terikat dengan kampanye umum dalam masyarakat
kesempatan semakin meningkat untuk remaja dalam
bersaksi. Literatur yang telah ditinggalkan pada setiap
kontak menghasilkan pengaruh pada akhirnya.
d. Baik untuk menyediakan sesuatu insentif kepada
remaja dalam bentuk hadiah kecil, pita, penghargaan,
dsb.
e. Buat tujuan-tujuan kepada mereka melalui acara
tersebut. Lebih baik menentukan tujuan yang dapat
dicapai, dengan demikian remaja akan merasakan
kepuasan karena tercapainya tujuan atau melampui
tujuan daripada kecewa.
f. Satu kata mengenai Penjualan (Salesmenship) :
Organisasikan klub dalam program salesmen.
Distribusikan beberapa jenis komoditi. Ide-ide baru
harus diperkenalkan untuk menjaga ketertarikan remaja.
Hentikan sebelum rasa tertarik itu mulai menghilang.
Jangan merusak satu rencana. Remaja tidak boleh
dibebani dengan kampanye.
Bejana Advent Indonesia Timur
7. Ide Penambahan Dana
a. Menyediakan dan Pelayanan Makanan
Makan malam mie goreng atau pizza, ice cream buatan
sendiri, pie, dsb adalah hanya beberapa ide untuk
mencari aktifitas tentang makanan yang lezat.
b. Jual Murah di Aktifitas Sosial Gereja
Klub kepanduan dapat memyediakan hasil karya ,
kerajinan tangan, dsb pada acara sosial gereja dan lebih
baik mengajak anggota untuk membawa bentuk-bentuk
penyegaran yang lain yang akan mereka sumbangkan
kepada klub remaja untuk dijual pada acara sosial atau
program khusus yang lain.
c. Menjual dari Pintu ke Pintu
Kartu Tahun Baru, label nama dan stikker , ballpoint
dengan nama pemilik, kalender dan kotak surat, cake
buah-buahan, majalah, sabun, kacang dan bentuk-bentuk
lain dapat dijual dari pintu ke pintu untuk dana klub.
d. Membuat dan Menjual Barang
Ini adalah program yang baik karena ini
mengikutsertakan remaja dalam aktifitas dalam klub dan
memberi kesempatan untuk menjual setiap bentuk
barang yang telah dibuat untuk penambahan dana.
Sesuatu seperti pemegang pot bunga, bunga dari kain,
pengaturan biji-bijian, bunga kering, semua roti gandum,
hasil seni dan kerajinan tangan, artikel natal, dsb adalah
beberapa contoh benda yang dapat dibuat.
e. Lelang
Tunjukkan peragaan hobi, pertunjukkan hewan piaraan
atau suatu lelang dengan barang lelang yang baik. Uang
masuk yang masuk akal dapat ditarik untuk ikut acara
ini.
f. Proyek Pekerjaan
 Bekerja didalam grup yang kecil
mengumpulkan dedaunan
 Membersihkan sepatu - dalam kesatuan
 Menjaga bayi
 Membersihkan mobil
dan
Page 17
Download