perilaku pergaulan bebas masyarakat di rumah kos kelurahan

advertisement
PERILAKU PERGAULAN BEBAS MASYARAKAT DI
RUMAH KOS KELURAHAN SUNGAI JANG KOTA
TANJUNGPINANG
E- Jurnal
Naskah Publikasi
Oleh :
EKO PUJIANTO
NIM : 100569201070
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi
mahasiswa yang disebut dibawah ini:
Nama
: EKO PUJIANTO
NIM
: 100569201070
Jurusan/Prodi
: SOSIOLOGI
Alamat
: Perm. Senggarang Permai Blok. D No.1 Kelurahan Air Raja
Nomor TELP
: 085264034501
Email
: -
Judul Naskah
: Perilaku Pergaulan Bebas Masyarakat Di Rumah Kos
Kelurahan Sungai Jang Kota Tanjungpinang
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah
ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, 8 Februari 2017
Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Nanik Rahmawati,S.Sos, M.Si
NIDN. 1013048002
Emmy Solina, S.Pd,M.Si
NIDN. 1020118401
PERILAKU PERGAULAN BEBAS MASYARAKAT DI RUMAH KOS
KELURAHAN SUNGAI JANG KOTA TANJUNGPINANG
Eko Pujianto
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
2017
ABSTRAK
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang
ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Perilaku pergaulan bebas bisa terjadi pada
kalangan masyarakat baik itu pelajar, mahasiswa, masyarakat umum baik itu
pegawai swasta maupun pegawai di instansi pemerintah yang tinggal sebagai
penghuni kos karena jauh dari pantauan orang tua. Oleh sebab itu, banyak
memicu berbagai konflik yang panjang dari segi bergaul yang banyak mengartikan
kedalam hal positif membuat mereka menjadi lebih mandiri, namun tak lepas dari
segi negatif yang kurangnya pengawasan dari orang tua dan pemilik kos,
kurangnya kontrol sosial dengan lingkungan masyarakat yang ada di kawasan
Sungai Jang dan penghuni kos dengan bebasnya bisa melakukan segala sesuatu
melanggar aturan-aturan, norma sosial dan sanksi seperti melakukan perilaku
pergaulan bebas.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui perilaku pergaulan
bebas pada penghuni kos yang tergolong dari kalangan masyarakat pada pelajar,
mahasiswa, pegawai swasta, pegawai instansi pemerintah dan masyarakat umum
lainnya yang tinggal sebagai penghuni rumah kos di Kelurahan Sungai Jang.
Pembahasan dalam skripsi ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan
mengacu kepada perilaku pergaulan seks bebas yaitu pada penghuni kos,
pergaulan bebas, kontrol sosial , aturan dan sanksi. Adapun yang dijadikan sebagai
informan dalam penelitian ini sebanyak 7 orang. Setelah data yang terkumpul
maka data dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif
kualitatif.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa perilaku pergaulan bebas
pada penghuni kos di Kelurahan Sungai Jang Kota Tanjungpinang membutuhkan
banyak perhatian karena akan masuk kedalam ranah perilaku menyimpang,
penghuni kos tersebut terpengaruh pada lingkungan rumah kos disekitarnya.
Kurangnya kontrol sosial antara penghuni kos dengan pemilik kos, penghuni kos
dengan masyarakat yang ada dilingkungan sekitaran tempat tinggal dan kurangnya
pengawasan antara RT dengan pemilik kos serta dengan penghuni rumah kos
sehingga kerap kali rumah kos yang ada dikawasan Sungai Jang kerap di raziai
oleh aparat Satpol PP, RT, serta masyarakat setempat.
Kata Kunci : Pergaulan Bebas, kontrol sosial, aturan dan sanksi.
PERILAKU PERGAULAN BEBAS MASYARAKAT DI RUMAH KOS
KELURAHAN SUNGAI JANG KOTA TANJUNGPINANG
Eko Pujianto
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
2017
A B S T R A C K
Free sex is a behavior that is driven by sexual desire directed in the form
of behavior. Behaviors promiscuity may occur in the society be it student,
students, the general public both private employees and employees in
government agencies who lived as boarders because it is far from monitoring
the elderly. Therefore, many trigger a variety of protracted conflict in terms of
associating that many interpret into positive things to make them become more
self-sufficient, but not separated from the negative aspects of the lack of
supervision from parents and owners of boarding houses, a lack of social
control by the communities that exist in Jang River region and boarders with
free can do anything in violation of the rules, social norms and sanctions such
behavior, promiscuity.
The purpose of this research is to determine the behavior of promiscuity
in boarders belonging of the community in the school, students, private sector
employees, employees of government agencies and the general public living as
a resident boarding house in Sungai Jang. The discussion in this paper uses
qualitative descriptive technique by referring to the behavior of sexual
promiscuity is on the boarders, promiscuity, social control, rules and sanctions.
As for who serve as informants in this study as many as seven people. Once the
data is collected, the data in this study were analyzed with descriptive
qualitative data analysis techniques.
The conclusion of this study is that the behavior of free association in
boarders in Sungai Jang Tanjungpinang requires a lot of attention because it
will be entered into the realm of deviant behavior, boarders are affected in
boarding houses surrounding environment. Lack of social control among
boarders with the owner of the boarding, boarders with existing community
environment Area shelter and lack of supervision between RT with boarding
house owner as well as with the residents of the boarding house so often the
boardinghouse that no area of the river Jang often in raid by officers municipal
Satpol PP , RT, and the local community.
Keywords: Free association, social control, rules and sanctions
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual
yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Faktor yang menyebabkan seks
bebas adalah adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari
keluarga dan pergaulan lingkungan. Fenomena seks juga dalam kehidupan
manusia bisa dikategorikan seumur dengan kehidupan dan peradaban ummat
manusia itu sendiri. Seks dalam tatanan tradisi, agama dan kebudayaan
adalah sesuatu yang eksklusif, sakral dan “tabu” untuk diperbincangkan
manusia, dikarenakan seks merupakan awal dari kehidupan umat manusia.
Maraknya seks bebas di zaman sekarang ini terbentuk dalam
kebahagiaan suatu pernikahan yang terletak pada suatu hubungan biologis
antara laki-laki dan perempuan yang menitikberatkan pada hubungan cinta
atau faktor cinta. Tapi kenyataannya banyak diantara mereka baik itu lakilaki ataupun perempuan memilih gaya hidup dunia kebaratan yang sesuai
dengan modernisasi, termasuk gaya hidup (life style).
Salah satu tempat yang menjadi pusat rumah rumah kos di
Tanjungpinang adalah daerah sungai jang. Dimana Sungai jang adalah
perumahan yang pertama kali terbentuknya di Tanjungpinang pada tahun
sekitar 1985 dan bertambah pesatnya di tahun 2016 perkembangan sei jang
menjadi semakin pesat dengan letak yang strategis berdekatan dengan akses
tempat sekolah, perkuliahan, pelabuhan, perkantoran, pusat perbelanjaan,
dan lain sebagainya. Untuk itu banyak pendatang dari luar Tanjungpinang
yang mencari rumah kos di daerah Sei jang karena berbagai kemudahan
akses lokasi
sangat strategis dan efisien dalam waktu dan biaya untuk
menunjang rutinitas sehari hari.
Perilaku merupakan suatu rangkaian tingkah laku seseorang dalam
cara berpikir, cara pandangan, sifat atau karakter seseorang. Perilaku dalam
pergaulan bebas tidak terlepas dari pengaruh lingkungan tempat tinggal
maupun godaan apapun. Sebagai penghuni kos mereka mampu melakukan
berbagai hal di area terotorialnya yaitu dalam kamar hal ini di dukung oleh
informasi yang di dapatkan dari seorang ibu kos (IR) pada rabu, 15 januari
2015 menyatakan “ sebagai ibu kos saya tidak mengatur atau mengekang
penghuni kos, karena saya berfikiran mereka sama sama dewasa dan sudah
mengetahui mana
yang baik mana yang buruk yang jelas mereka haru
membayar uang sewa kos tepat waktu” .
Sedangkan Menurut (SH) “sebagai ibu kos saya memberi batasan
kepada penghuni kos dalam menerima tamu dari luar pada waktu dan jam
jam tertentu baik kedatangan atau jam pulang bertamu serta saya membatasi
penghuni kos khusus untuk wanita saja. Rumah kos yang saya buat di
belakang rumah khusus saya sewakan untuk penyewa laki laki sehingga
dengan adanya pembatasan dan pengawasan yang saya buat berharap tidak
di salah gunakan rumah kos untuk hal hal negatif .
Meningkatnya seksualitas di kalangan masyarakat umum khususnya
bagi mahasiswa,pelajar, dan pekerja baik itu pegawai swasta maupun
pegawai instansi pemerintah sekalipun ataupun masyarakat umum sekaligus
tidak hanya terjadi dalam seks bebas yang sifatnya “suka sama suka” atau
saling merelakan untuk berhubungan seks, akan tetapi juga telah bermuara
pada tindak kriminalitas yang berupa pemerkosaan, prostitusi, pelecehan dan
trafficking.
Hal yang sama terjadi pada masyarakat Tanjungpinang khususnya
didaerah rumah kos dikawasan sei jang terjadinya penggerebekan yang
dilakukan oleh satpol PP pada masyarakat umum yang tinggal di rumah kos
yang membuat gerah dari masyarakat sekitar sehingga melaporkan kepada
pihak bersangkutan agar rumah kos di razia dan terhadap pasangan kumpul
kebo yaitu beberapa wanita diantaranya yang sedang bersama dengan
seorang pria dengan status suami orang.
Saksi yang diberikan dengan membuat surat pernyataan tidak akan
mengulangi kesalahan yang sama selama masih tinggal dirumah kos yang
ada di Tanjungpinang. sedangkan beberapa diantaranya terdapat dari mereka
sepasang yang berstatus mahasiswa di grebek yang dilakukan oleh Satpol PP
di rumah kos, sanksi yang diberikan kepada sepasang yang masih berstatus
pendidikan ini diberikan pengarahan yang baik agar tidak melakukan
tindakan asusila lagi.
Masyarakat Seijang sebagian ada yang memantau daerah perumahan
mereka yang dijadikan tempat kost-kosan dengan kos-kosan yang selalu
dipantau oleh pemilik rumah maupun Rukun Tetangga (RT) setempat
sehingga setiap tamu yang datang atau menginap harus melapor 1x 24 jam,
ada juga sebagian masyarakat yang tidak peduli disekitaran rumah mereka
yang digunakan.
Sebagai tempat kos-kosan karena tidak mau mencampuri apa yang ada
disekitar rumah mereka dan mereka acuh tak acuh terhadap lingkungan
disekitarnya dan ada juga pemilik rumah yang membuat rumah kos tidak
memantau tempat tinggal yang dijadikan rumah kos-kosannya yang terjaring
razia oleh Satpol PP yang meresahkan masyarakat Sei jang karena pemilik
rumah kos-kosan tidak tahu keadaan yang terjadi dirumah kos-kosannya
sebagai tempat perzinahan atau prostitusi.
Melihat berbagai fakta yang terjadi pada saat ini , tidak sedikit dari
para penghuni kos-kosan yang tergolong dari
berbagi kalangan seperti
pelajar,mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah maupun
masyarakat umum yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (free sex),
disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama
dalam masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini
terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita.
Alasan peneliti mengambil tema ini dengan alasan bahwa fenomena
perilaku seks bebas dikalangan masyarakat umum baik itu para pelajar,
mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah dan lain-lain yang
tinggal dirumah kos merupakan fenomena yang menarik. Hal ini mendorong
peneliti untuk mengamati lebih jauh tentang pergaulan seks bebas
dikalangan masyarakat yang tinggal di rumah kos didaerah kelurahan Sei
jang.
Berdasarkan latar belakang diatas, pergaulan bebas dikalangan
masyarakat mempunyai sikap yang tidak baik dan menyimpang dari normanorma agama dan hal-hal yang negatif. Atas dasar inilah peneliti tertarik
mengkaji lebih dalam dan mengangkat kasus diatas dengan judul “
PERILAKU PERGAULAN BEBAS
MASYARAKAT DI RUMAH
KOS KELURAHAN SEI JANG KOTA TANJUNGPINANG”.
B.
Perumusan Masalah
Adapun rumusan dan permasalahan ini penulis merumuskan
permasalahan ini dengan merangkum pertanyaan “ Mengapa semakin
maraknya Perilaku Pergaulan Seks bebas rumah kos yang ada di Kelurahan
Sei jang?”.
C.
Tujuan dan Kegunaan
1.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “ mengapa
semakin maraknya rumah kos yang ada di wilayah Sungai Jang Kota
Tanjungpinang”.
2.
Kegunaan Penelitian
a.
Secara Akademis
: Sebagai bahan referensi bagi penelitian
yang sama khususnya dibidang sosiologi dalam melihat perilaku
pergaulan bebas pada masyarakat Kota Tanjungpinang pada
penghuni kos yang terdiri dari kalangan pelajar,mahasiswa,
pekerja
swasta,
pegawai
instansi
pemerintah
maupun
masyarakat umum lainnya yang tinggal di rumah kos daerah
Sungai Jang.
b.
Secara Teoritis : Sebagai bahan informasi dan acuan bagi
masyarakat
akan
pentingnya
dikalangan
pelajar,mahasiswa
perilaku
dan
Pergaulan
masyarakat
Bebas
umum.
Diharapkan dapat memberikan manfaat serta acuan bagi semua
pihak terhadap perilaku pergaulan bebas pada masyarakat Kota
Tanjungpinang pada penghuni kos yang terdiri dari kalangan
pelajar,mahasiswa dan masyarakat umum yang tinggal dirumah
kos-kosan daerah Sungai Jang.
D.
Konsep Operasional
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
deskriptif, karena penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi ataupun
fenomena apa adanya. Pengumpulan data kualitatif dilakukan untuk
pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan.
Dalam
penelitian ini menggunakan konsep operasional dengan menggunakan teori
kontrol secara internal yaitu masing-masing sangat terbatas dengan orang
tuanya dalam kehidupan keluarga, khususnya dengan ibu dan berkembang
semakin luasnya dengan anggota keluarga lain, teman bermain dan teman
sejenis maupun lain jenis (Rita Eka Izzaty dkk.2008:139).
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan
sehari-hari sering terjadi sebab akibat bagi mereka yang tinggal sebagi
penghuni kos yang memicu dampak positif dan dampak negatif. Untuk itu
dalam hal ini peneliti menyimpulkan fenomena yang terjadi pada penghuni
rumah kos dan masyarakat sekitarannya, antara lain:
1.
Perilaku pergaulan bebas
Munculnya perilaku pergaulan bebas pada rumah kos disebabkan
kurangnya pengawasan orang tua maupun pengawasan dari pemilik
kos. Orang tua memberi kepercayaan yang penuh agar anaknya bisa
belajar lebih mandiri dan dewasa dalam menghadapi kehidupan dunia
luar. Akan tetapi sebagai pemilimk kos juga tidak memiliki peranan
yang kuat untuk memperhatian atau memberikan pengawasan kepada
penghuni kos.
2.
Masyarakat
Masyarakat yang tinggal di Sungai Jang kerap kali menerima
acuan atau cibiran dari masyarakat lainnya karena melihat rumah kos
yang menjadi tempat prostitusi yang dengan bebas nya penghuni kos
membawa keluar masuk pasangan atau kekasih nya untuk tinggal
bersama.
E.
Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian
Penelitian
yang
dilakukan
ini
adalah
kualitatif
dengan
pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang
riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar terfokus dalam
penelitian sesuai dengan apa yang terjadi dengan fakta dilapangan.
Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Pendekatan ini digunakan dalam usaha
melihat mengapa perilaku pergaulan bebas pada masyarakat Kota
Tanjungpinang .
2.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Sungai
Jang. Alasan peneliti memilih lokasi ini dimana dalam lingkungan
Sungai Jang terdapat banyak rumah kost
yang ditemukan oleh
pendatang dari daerah untuk menuntut ilmu dan bekerja, dikarenakan
lokasi dan tempat di Sungai Jang sangat strategis dan letaknya di
tengah-tengah pusat kota sehingga akses pencapaian yang dituju sangat
mudah. Dan rumah kost yang sudah terjaring razia sudah terdata di
Satpol pp dalam aksi penggerebekan.
3.
Jenis Data
Dalam melakukan penelitian tentunya menggunakan metode
penelitian guna memperoleh data yang akurat dan relevan dengan
maksud dan tujuan penelitian untuk memperoleh data tersebut maka
penulis melakukan pengumpulan data melalui:
a.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
informan guna memperoleh data yang berhubungan dengan topik
penelitian yaitu Perilaku Pergaulan Bebas pada masyarakat Kota
Tanjungpinang pada masyarakat umum baik dikalangan remaja
(pelajar, mahasiswa,pegawai swasta maupun pegawai instansi
pemerintah) yang tinggal di rumah kos daerah kelurahan Sungai
Jang.
b.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatureliteratur dan buku-buku bacaan yang erat hubungannya dengan
objek penelitian. Data ini menggunakan teknik pengumpulan
data melalui studi dokumen yaitu mengumpulkan data yang
diperlukan melalui dokumen-dokumen dan literature-literatur
serta tulisan-tulisan yang berkaitan dengan Perilaku Pergaulan
Bebas Masyarakat Kota Tanjungpinang pada masyarakat umum
yang tinggal dirumah kost daerah Kelurahan Sungai Jang.
4.
Populasi dan Sampel
Dari sumber yang didapatkan dari penghuni rumah kos yang
tinggal di Kelurahan Sungai Jang dan menjadi informan yang diambil
dalam penelitian ini berjumlah 7 orang dengan cara peneliti
mengsurvei
dari lokasi rumah kos yang akan diteliti
sehingga
informan dengan terbukanya sedikit bercerita tentang kejadiankejadian yang sering terjadi di rumah kos kawasan Kelurahan Sungai
Jang. Bahkan diantara informan yang sebagai penghuni kos salah
satunya adalah pelaku yang sempat terjaring razia penggerebekan oleh
Satpol PP dengan warga sekitar sehingga penghuni kos malu dengan
perbuatanya sehingga kerap kali berpindah-pindah rumah kos yang ada
di seputaran kawasan yang ada di Sungai Jang.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
Purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2011: 68), teknik ini
paling cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak
melakukan generalisasi, dengan kriteria informan yaitu:
1.
Pemilik rumah Kost,
2.
Penghuni rumah kost, dan
3.
Melibatkan seorang informan dari masyarakat yang salah
satunya seorang RT yang tinggal di Kelurahan Sungai Jang yang
mengetahui keadaan yang terjadi pada sekitaran lingkungan
tempat tinggal mereka.
5.
Teknik dan Alat pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, digunakan
beberapa metode yang sesuai dan tepat. Metode pengumpulan data
yang penulis gunakan adalah:
a.
Observasi
Penulis melakukan pengamatan perilaku pergaulan bebas
terhadap penghuni rumah kos daerah Kelurahan Sungai Jang.
Karena tingkat
kedewasaan bagi
seorang remaja harus
mendapatkan perhatian yang layak karena mereka cepat
terpengaruh dengan keadaan diluar lingkungannya bisa bersifat
positif maupun hal yang negatif.
b.
Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara secara langsung
dengan
Key
Informan
dengan
menggunakan
pedoman
wawancara sebagai interview guide. Wawancara merupakan
suatu proses percakapan yang dimaksud untuk mengkontruksi
mengenai orang, kegiatan, kejadian, organisasi, motivasi dan
lain-lainnya.
Wawancara
dilakukan
untuk
mendapatkan
informasi tentang latar belakang para penghuni kost-kosan yang
tinggal didaerah Kelurahan Sungai Jang.
c.
Dokumentasi
Pengambilan data melalui dokumen tertulis dan elektronik.
Dokumen yang diperlukan untuk mendukung kelengkapan datadata yang lain. Dalam penelitian ini dapat mengambil data-data
yang bersumber dari buku-buku, dokumen-dokumen, majalah
dan arsip-arsip yang berkaitan dengan permasalahan selain
berfungsi dengan dokumen tertulis yang dibutuhkan.
F.
Teknik Analisis Data
Data yang telah didapatkan selanjutnya akan dianalisa dengan teknikteknik sebagai berikut dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif. Menurut Moleong (2012:248) teknik analisis data
merupakan upaya yang dilakukan apabila dengan jalan bekerjanya dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya dalam satuan yang dapat
dikelola,
mensistesiskannya,
mencari
dan
menemukan
pola
serta
menemukan apa yang penting dan harus dipelajari sehingga dapat
memutuskan dan dapat menceritakannya kepada orang lain.
Menurut Moleong (2012: 35) menyatakan “analisa dan kualitatif
adalah proses yang mengorganisasikan dan penguratan data kedalam pola
dan kategori serta satu uraian dasar, sehingga dapat dikemukakannya
kedalam tema seperti disarankan oleh data”.
Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah :
menelaah dari semua data yang
tersedia dari berbagai informan yang
didapat dari sumber pendukung lainnya tentang perilaku pergaulan bebas
Masyarakat dirumah kos keluarahan Sungai Jang Kota Tanjungpinang.
Kemudian melakukan reduksi data dan menyusun data kedalam satuansatuan, mengadakan pemeriksaan dan keabsahan data serta menafsirkan data
secara deskriptif serta tentang Perilaku Pergaulan Bebas Mayarakat di
Rumah Kos Kelurahan Sungai Jang Kota Tanjungpinang.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.
Kontrol Sosial
Perilaku pergaulan bebas pada masyarakat Kota Tanjungpinang
khususnya pada daerah wilayah Kelurahan Sungai Jang perlu ditekankan
karena semakin banyaknya rumah kos yang ada di daerah sei jang maka
semakin banyaknya juga seks bebas yang terjadi pada masyarakat umum
khususnya pada pelajar, mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi
pemerintah dan lain-lainnya yang kurangnya pengawasan dari pemilik kos
terhadap penghuni kos.
Untuk itu, dalam hal ini peneliti ingin memakai Teori kontrol sosial
dalam pengendalian sosial terhadap masyarakat umum yang digolongkan
pada pelajar,mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah dan
lain-lainnya dalam perilaku pergaulan bebas sebagai penghuni kos di daerah
Sungai Jang. Menurut T.B.Rahayu (2009:93) menyatakan” didalam teori ini
penyebab kejahatan dan lemahnya ikatan individu ataupun ikatan sosial
dengan masyarakat atau macetnya integrasi sosial.
Yang dimaksud kedalam kelompok lemahnya ikatan sosial adalah
kelompok dari kelas bawah yang cenderung melanggar hukum karena sedikit
terikat pada peraturan konvensional dan lebih lenderung menyimpang dari
aturan-aturan kelompoknya.
Teori kontrol sosial memfokuskan diri pada suatu teknik dan strategi
yang mengatur tingkah laku manusia dan membawanya pada penyesuaian
atau ketaatan kepada aturan-aturan dari masyarakat. teori kontrol sosial
merupakan penyimpangan hasil dari kekosongan kontrol atau pengendalian
sosial.
B.
Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas sering terjadi di rumah kos karena pergaulan bebas
merupakan suatu perbuatan sosial yang menyimpang yang melanggar nilainilai dan norma-norma yang berlaku. Pergaulan bebas juga merupakan salah
satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia yang disebabkan manusia itu
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain,
dan hubungan antara manusia yang dibina melalui suatu pergaulan
(interpersonal relationship). Pergaulan merupakan suatu proses interaksi
antara individu dengan kelompok. Sedangkan bebas merupakan terlepas dari
kewajiban, aturan, tuntutan norma agama dan norma kesusilaan.
Pergaulan bebas berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian
seorang individu baik dari pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negative. Pergaulan yang positif berupa kerjasama antara individu atau
kelompok yang bermanfaat. Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada
pergaulan bebas yang harus dihindari oleh setiap masyarakat khususnya pada
masyarakat umum dikalangan pelajar,mahasiswa, pekerja swasta, pekerja di
instansi pemerintah dan lain-lain. Pergaulan bebas yang terjadi akibat proses
bergaul dengan orang lain dan terlepas dari ikatan yang berdampak salah
satunya adalah seks bebas.
Lingkungan tempat tinggal sangat berperan terhadap pembentukan
kepribadian seseorang, jika dilingkungan tersebut merupakan lingkungan
yang kurang kondusif maka akan mudah terjurumus kedalam pergaulan seks
bebas Seks bebas disebut extra marial intercourse atau kinky sex yang
merupakan bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar (amiruddin
dkk, 1998).
C.
Peran Agen Sosial
Perilaku seks pranikah merupakan perilaku yang melibatkan sentuhan
secara fisik anggota badan antara pris dan wanita yang telah mencapai pada
tahap hubungan intim atau hubungan badan, yang biasanya dilakukan oleh
pasangan suami istri dan dilakukan tanpa melalui proses pranikah yang
secara resmi menurut hukum dan agama dengan kepercayaan masing-masing
individu (Widiastuti,dkk,2009).
Menurut Kamanto Sunarto(2004:24) “ menyatakan diantaranya ada
beberapa bagian dari peranan agen sosial yang berkaitan dengan kontrol
sosial antara lain:
1.
Keluarga
Keluarga merupakan tempat untuk tumbuh dan berkembang bagi
seorang anak. Keluarga merupakan dasar pembantu utama dalam
struktur sosial yang lebih luas dan tergantung pada eksistensinyak,
karena agen sosialisasi meliputi ayah,ibu, saudara kandung, kerabat
yang belum menikah bahkan yang sudah menikah dan tinggal dalam
satu rumah.
2.
Teman bermain
Pada tahap ini teman bermain atau teman sebaya yang
mempunyai peran agen sosial dalam kontrol sosial menunjukkan
seseorang belajar berinteraksi dengan seseorang yang sederajat karena
sebaya.
3.
Sekolah
Dalam agen sosial ini masyarakat juga telah mengnal sistem
pendidikan formal yang mempersiapkan untuk penguasaan peranperan baru dikemudian hari dan seseorang tidak bergantung lagi pada
orang tuanya.
4.
Media massa
Media massa diidentifikasi dalam agen sosialisasi yang
berpengaruh pada perilaku khalayaknya karena menyangkut kearah
perilaku prososial maupun antisosial.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Kelurahan Sungai Jang
1.
Kondisi geografis kelurahan Sungai Jang
Berdasarkan penelusuran disejumlah tempat Kecamatan Bukit
Bestari terdiri dari 5 kelurahan dan salah satunya kelurahan Sungai
Jang. dikawasan daerah Kelurahan Sungai Jang. Tempat tersebut
merupakan daerah perumnas paling pertama ditahun ± 1985 yang ada
di Sungai Jang. Karena perumnas tersebut dijadikan sebagai
perumahan dengan bentuk yang sama ditahun 1985 tetapi setelah di era
globalisasi perumnas bukan menjadi rumah perumnas saja melainkan
bercampur menjadi rumah kost . letak daerah sungai jang sangat
strategis berdekatan dengan tempat sekolahan, pusat perbelanjaan,
pelabuhan, arah perkantoran dan akses jalan pun sangat mudah.
2.
Daftar rumah Kos di Sungai Jang
Kota Tanjungpinang dibentuk melalui UU no.5 Tahun 2001
tanggal 21 Juni 2001 memiliki potensi perdagangan, industri dan jasa
serta menjadi tujuan wisata dan juga merupakan salah satu berbasis
kawasan pertumbuhan IMS-GT ( Indonesia, Singapore- Growth
Triangle) dan AFTA. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang
khususnya pada Kelurahan Sungai Jang adalah dengan berpenghasilan
mendirikan rumah kost-kost. Hampir rata-rata disetiap gang yang ada
diSei jang terdapat rumah kost-kosan baik itu bangunan sendiri
maupun bangunan yang bercampur dengan rumah pemilik.
3.
Sarana dan Prasarana di rumah kos Sungai Jang
Rumah kos merupakan sebuah hunian yang dapat dipergunakan
oleh sebagian kelompok masyarakat sebagai tempat tinggal sementara
atau sebuah hunian yang sengaja dibangun atau didirikan oleh pemilik
kos untuk disewakan kepada beberapa orang dengan sistem
pembayaran perbulan. Fungsi kos-kosan ini sebagai tempat tinggal
yang berkembang dengan penambahan aktivitas dan sarana pendukung
baik di dalam kos-kosan maupun yang disekitar kos-kosan yang
menyediakan fasilitas warnet atau Wifi. Tempat kos ada yang diawasi
maupun tidak diawasi oleh pemilik kos. Rumah kos yang diawasi
merupakan penghuni kos yang tinggal satu rumah (bersama) dengan
pemilik kos, dan pemilik kos tersebut membuat peraturan-peraturan
seperti jam berkunjung untuk tamu yang dibatasi hingga jam tertentu
dan menyediakan tempat khusus untuk menerima tamu.
4.
Karakteristik Rumah kos di Sungai Jang
Hunian rumah kos dalam peneliti ini terdapat berbagai macam
karekteristik salah satunya hunian rumah kos yang di bangun tersendiri
dari pemilik kos, adapun rumah kos yang dibangun berdekatan dengan
pemilik kos dan ada juga rumah kos yang dibuat rumah kos menjadi
satu atap tempat tinggal antara pemilik kos dengan penghuni rumah
kos. Karena rumah kos yang dibangun tersendiri rata penghuni kosnya
bercampur sedangkan rumah kos yang dibuat berdekatan dengan
pemilik kos rata-rata penghuninya di tentukan seperti rumah kos untuk
putri dan putra saja, sedangkan rumah kos yang dibangun satu atap
dengan pemilik kos hanya bisa di tentukan siapa aja yang berhak untuk
tinggal dirumah kos dengan pemilik kos. Rata-rata diantaranya dari
kaum kerabat atau kenalan yang mau tinggal dirumah kos yang satu
atap dengan pemilik rumah kos.
5.
Pengawasan masyarakat terhadap penghuni rumah kos di Sungai
Jang
Kelurahan Sungai Jang salah satu tempat yang banyak terdapat
rumah-rumah kost di kawasannya karena kurangnya pengawasan
terhadap keluarga, pemilik kos, rukun tetangga (rt) serta masyarakat
sekitar yang tinggal dilingkungan tersebut merasa acuh dan tidak
peduli dengan keadaan dilingkungan sekitar apalagi jika para penghuni
kos melakukan tindakan penyimpangan barulah mereka mengambil
sikap yang tidak bisa di toleransi oleh masyarakat sekitar. Untuk itu
harus adanya interaksi sosial baik penghuni kos maupun masyarakat
yang tinggal dilingkungan sekitar yang harus sama-sama menjaga
keharmonisan tempat tinggal yang mereka tempati.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Karakteristik Informan
Sebelum membahas
tentang “Perilaku Pergaulan Bebas pada
masyarakat Kota Tanjungpinang pada penghuni
rumah kost” hendaklah
dapat dilihat dan dipahami hbagaimana karakteristik dari informan yang
menjadi atau yang membantu penelitian ini dengan hasil yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini ada 7 orang yang menjadi informan dalam penelitian
ini salah satunya adalah penghuni kost, pemilik kost, dan seorang lagi
diambil dari ketua Rukun Tetangga (RT) yang tinggal dikelurahan Sungai
Jang. Alasan peneliti mengambil informan berdasarkan kriterianya karena
untuk memberikan gambaran terhadap permasalahan yang akan diteliti.
Hal ini dikarenakan adanya kecenderungan pada perilaku pergaulan
seks bebas pada penghuni kost yang mengakibatkan dampak pengaruh buruk
bagi masyarakat yang tinggal dilingkungan sekitar dikelurahan Sungai Jang.
Sehingga penghuni kost kerap kali mendapat permasalahan atas tindakan
perbuatannya yang menjadi sorotan pada pemilik kost, RT dan Satpol PP.
B.
Profil Informan
Dari criteria profil informan diatas dapat kita telusuri sebagai berikut:
1.
Nama : Agus alias AG (nama samaran)
Umur
: 17 Tahun
Status
: Pelajar
Alamat Kos
: Jl. Cempa no.03 Kelurahan Sei jang
Keterangan
:
AG sebagai informan diatas berasal dari Selat
Mendaun Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun
datang
ke
Tanjungpinang
untuk
melanjutkan
pendidikan sekolahnya di bangku SMU karena di Selat
Mendaun belum ada sekolah ke jenjang pandidikan
SMU bagi anak-anak yang ada di Selat Mendaun
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMU harus
keluar daerah. Daerah yang terdekat adalah Kabupaten
Karimun, tetapi informan lebih memilih untuk
bersekolah
di
Tanjungpinang
dengan
alasan
pendidikan dan sekolahnya sangat terjamin dan
Tanjungpinang sudah termasuk Provinsi Kepulauan
Riau. Untuk itu informan mencari rumah kos sebagai
tempat tinggal yang terdekat dari tempat sekolahnya
dan salah satunya rumah kos di daerah Kelurahan
Sungai Jang di jalan Cempa no.03.
2.
Nama
: Ipan alias IP (nama samara)
Umur
: 20 Tahun
Status
: Mahasiswa
Alamat Kos
: Jl. Pengibu no. 12 Kelurahan Sungai Jang
Keterangan
: IP sebagai informan berasal dari Kecamatan Siantan
Kepulauan Anambas ini datang ke Tanjungpinang
untuk kuliah di salah satu universitas perguruan tinggi
negeri yang ada di Tanjungpinang ini karena mudah
dijangkau dan biaya transportasinya tidak terlalu besar
dibandingkan harus kuliah di luar pulau jawa.
Disamping itu IP awalnya tinggal dirumah saudaranya
untuk beberapa bulan dan pindah mencari rumah koskosan bersama teman-teman satu kampung dan
menetap dirumah kos didaerah Kelurahan Sungai Jang
di jalan Pengibu no.12.
3.
Nama
: Dian alias DN (nama samara)
Umur
: 21 Tahun
Status
: Pegawai Swasta
Alamat Kos
: Jl. Batam no.25 Kelurahan Sungai Jang
Keterangan
:
Dn
sebagai
informan
berasal
dari
KecamatanSenayang Kabupaten Lingga datang ke
Tanjungpinang dan bekerja sebagai salah satu pegawai
swasta yang ada di Tanjungpinang sejak 5 tahun dan
tinggal dirumah kos dijalan Batam no.25 Kelurahan
Sei jang ini sekitar 2 tahun dan sebelumnya sudah
pernah pindah rumah kos kesana kemari dan akhirnya
menetap dirumah kos yang ada di kelurahan Sungai
Jang karena tempatnya sangat nyaman dan harga
rumah kosnya sangat terjangkau.
4.
Nama
: Siah alias SH (nama samara)
Umur
: 52 Tahun
Status
: Pemilik Kos
Alamat Kos
: Jl. Cempa no. 3 kelurahan Sungai Jang
Keterangan
: SH sebagai informan tinggal di Kelurahan Sungai
Jang sejak 30 tahun dan mempunyai usaha rumah kos
ini sekitar 10 tahun karena suaminya mempunyai
tahan yang luas sehingga membangun rumah kos
sekitar 20 kamar sebagai investasi di hari tua hingga
sampai suaminya pensiun nanti.
5.
Nama
: Irna alias IR (nama samara)
Umur
: 55 Tahun
Status
: Pemilik Kos
Alamat Kos
: Jl. Pengibu no.12 Kelurahan Sungai Jang
Keterangan
: IR sebagai informan tinggal di Tanjungpinang sejak
28 tahun, mempunyai rumah tunggal 5 unit dan 4 unit
disewakan dan dikontrakan untuk penghuni kos akan
tinggal
di
rumah
yang
akan
disewakan
atau
dikontrakkan.
6.
Nama
: Tina alias TN (nama samara)
Umur
: 58 Tahun
Status
: Pemilik Kos
Alamat Kos
: Jl. Batam no.25 Kelurahan Sungai Jang
Keterangan
: TN sebagai informan tinggal di Tanjungpinang sejak 25
tahun mempunyai rumah kos di Kelurahan Sungai
Jang sekitar 10 tahun yang dibangun di satu atap
dengan rumah induk tempat tinggalnya dan dibangun
lagi rumah kos yang masih di kawasan tempat
tinggalnya.
7.
Nama
: Taufik alias TK (nama samara)
Umur
: 63 Tahun
Status
: RT
Alamat
: Jl. Cempa no. 3 Kelurahan Sungai Jang
Keterangan
: TK sebagai informan tinggal diTanjungpinang sejak
15 Tahun dan menjadi Ketua RT sekitar 7 tahun di
Lingkungan Kelurahan Sungai Jang.
C.
PERGAULAN
BEBAS
DIRUMAH
KOST
SUNGAI
JANG
TANJUNGPINANG
Masalah yang dihadapi dalam lingkungan tempat tinggal dapat ditarik
sebuah esensi bahwa pada dasarnya penghuni kost yang tinggal dirumah kost
harus mendapat banyak perhatian yang penuh dimana kurangnya perhatian
dari orang-orang terdekat akan terjadi perubahan terhadap situasi dalam
dirinya secara psikologis. Konflik ini berlanjut dengan munculnya rasa
keingintahuan dan rasa kemauan yang terus berlanjut akan pergaulan seks
bebas dan tidak memikirkan dampak buruk yang akan terjadi pada seks
bebas. Rasa kemandirian membawa hal yang positif untuk tinggal dirumah
kos karena jauh dari pantauan orang tua. Dan , akhirnya semua permasalahan
pada penghuni kost menjadi dasar yang mempengaruhi aspek dari perilaku
pergaulan bebas dikalangan remaja. Kuatnya pengaruh lingkungan tempat
tinggal pada remaja tidak terlepas juga dari dukungan ketahanan psikologis
dan dukungan sosial, dan harapan-harapan remaja terhadap masa depan
nanti.
Hal-hal yang mempengaruhi pada perilaku pergaulan bebas pada
penghuni kos
berarti terletak pada lingkungan tempat tinggal mereka
dirumah kos yang tidak memberikan aturan dan larangan dari pemilik kos
sehingga penghuni kos dengan bebasnya melakukan perbuatan dalam
pergaulan bebas dengan semaunya.
1.
Kontrol Sosial Masyarakat Sungai Jang
2.
Aturan-aturan dan sanksi
3.
Kontrol sosial yang dilakukan oleh RT
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa perilaku pergaulan
bebas pada penghuni rumah kos yang bisa saja terjadi pada anak-anak
remaja baik dikalangan pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, pegawai
instansi pemerintah maupun pada masyarakat umum sekalipun pada wilayah
Kelurahan Sungai Jang membutuhkan banyak perhatian karena akan masuk
kedalam perilaku menyimpang.
Sebagai penghuni kos tersebut terpengaruh terhadap lingkungan rumah kos
tempat tinggal mereka yaitu di rumah kos. Sebagian penghuni rumah kos
kerap kali melakukan perbuatan seks bebas atau tindakan asusila seperti
orang yang sudah mempunyai ikatan pernikahan tanpa memikir adanya
dampak dari perbuatan yang mereka lakukan. Hal tersebut di peroleh dari
beberapa penjelasan berikut ini:
Bagi penghuni kos terjadinya seks bebas baik dikalangan pelajar,
mahasiswa, pekerja swasta, pegawai instansi pemerintah maupun masyarakat
umum dikarenakan banyak faktor yang paling utama adalah pesatnya
perkembangan zaman yang membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga
banyak penghuni kos baik dikalangan remaja, mahasiswa dan masyarakat
umum yang bergaul tanpa adanya batasan dan etika. Seks bebas bisa
menyebabkan pada remaja khusus bagi pelajar dan mahasiswa bisa
menyebabkan kehilangan pendidikannya, selain itu hamil diluar nikah dapat
berujung aborsi dan pada kematian.
Dan yang terakhir sebenarnya adalah bagaimana remaja dan pelajar,
mahasiswa, pegawai swasta, pegawai instansi pemerintah dan masyarakat
umum dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar
sesuai dengan tuntutan agama dan norma-norma serta ajaran yang diberikan
oleh orang tua tentang menanamkan nilai-nilai keimanan.
Peran orang tualah yang dituntut untuk memperhatikan tumbuh
kembang dan tingkah laku dalam kesehari-hari pada anak remaja,
memeberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar.
Oleh karena ini permasalahan ini merupakan tugas dari seluruh elemen yang
saling berkaitan antara masyarakat, orang tua dan lingkungan sekitar
terhadap tumbuh kembang anak-anak remaja.
B.
Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah:
1.
Kontrol sosial pada masyarakat Sungai Jang pada penghuni rumah kos
sebaiknya menertibkan pengawasan aturan-aturan yang dibuat oleh
pemilik rumah kos sebagaimana terhindar dari perilaku perbuatan yang
menyimpang dan tindakan asusila sehingga aturan dan sanksi yang
diberikan oleh pemilik kos bertujuan untuk mendisiplinkan penghuni
rumah kos agar mempunyai tanggung jawab serta meningkatkan taraf
kedewasaan serta norma-norma sosial yang menjurus pada perilaku
menyimpang. Sebagai penghuni rumah kos harus mempunyai tujuan
hidup yang jelas dengan meningkatkan keimanan dan norma-norma
agama serta melibatkan peran agen sosial dan lebih selektif dalam
memilih teman bergaul agar terhindar dari perilaku pergaulan bebas.
2.
Kepada pemilik rumah kos, sebagai pengganti peranan orang kedua
harus lebih memperhatikan
dan peduli terhadap perilaku dan
perkembangan para penghuni kos dan aturan-aturan dan sanksi yang
diberikan pada penghuni kos. Adapun rasa tanggung jawab dan
kedisiplinan pemilik rumah kos membuat hubungan yang baik bagi
pemilik rumah kos dan penghuni rumah kos sehingga interaksinya
berjalan dengan baik, baik dilingkungan sekitar maupun dengan
tetangga setempat yang ada dikawasan rumah kos di daerah Kelurahan
Sungai Jang.
3.
Sebagai kepala lingkungan masyarakat setempat atau Rukun Tetangga
(RT), diharapkan peran dan fungsi harus lebih diterapkan pada
penghuni rumah kos yang tinggal dikawasan rumah kos di Kelurahan
Sei jang sehingga kontrol sosial yang dilakukan oleh Rt juga
membantu pemilik rumah kos agar terdisiplinan penghuni rumah kos
terhadap aturan-aturan dan sanksi-sanksi yang diberikan dan tidak
meresehkan warga setempat sehingga dengan adanya sanksi yang
diberikan secara tegas disertai pengawasan yang ketat dan terhindar
dari perilaku pergaulan bebas dan tindakan asusila.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,S.Chyntia. 2003. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Faktor Sosial
Budaya dengan Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sayung I Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Semarang:
UNDIP
Ammiruddin,dkk.1998. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Atmasasamita, Romli. 1992. Tindak Pidana, Teori dan Kapita Selekta
Kriminologi. Bandung: PT.Eresco.
Bagong, Suyanto, 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:
Kencana Media Group.
F.E.Hagan. 2013. Pengantar Kriminologi. Teori Metode dan Perilaku Kriminal
Jakarta: Kencana.
Hassan, Saleh.2008. Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Kartono, Kartini.
1992. Patologi Sosial II Kenakalan Remaja.Jakarta:
Rajawali.
Kamanto, S.2004. Pengantar Sosiologi Edisi Revisi. Medan: FISIP USU
Moleong, Lexy.J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rodaskarya.
Rita, Eka, Izzaty,dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Sa’abah,M,Umar.2001.
Perilaku
Seks
Menyimpang
dan
Seksualitas
Kontemporer Umat Islam. Yogyakarta: UI Press.
Soekanto,S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo.
Sugiyono. 2010. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: alfabeta.
T. B.Rahayu. 2009. Sosiologi perilaku menyimpang. Surabaya: PT.Revka Petra
Medika.
Widyastuti, Yani,dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya..
Skripsi:
Kasmawati.2015. Seks Bebas dikalangan Mahasiswa Kost Kelurahan Tanjung
Ayun Sakti.
Download