jawaban soal kompre rumah sakit

advertisement
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
JAWABAN SOAL KOMPRE RUMAH SAKIT
1.
Jelaskan tipe-tipe rumah sakit ?
Rumah sakit menurut Siregar J.P & Amalia, 2003 dapat diklasifikasikan
berdasarkan berbagai kriteria sebagai berikut :
1. Kepemilikan
a. Rumah Sakit Pemerintah, terdiri atas rumah sakit verikal yang langsung
dikelola oleh Departemen Kesehatan antara lain Rumah Sakit Pemerintah
Daerah, Rumah Sakit Militer dan Rumah Sakit BUMN.
b. Rumah Sakit Swasta, terdiri atas rumah sakit hak milik (rumah sakit bisnis
yang tujuan utamanya adalah mencari laba/profit) dan rumah sakit nir laba
(rumah sakit yang mencari laba sewajarnya dimana laba yang diperoleh
digunakan sebagi modal peningkatan sarana fisik, perluasan dan
penyempurnaan mutu pelayanan untuk kepentingan penderita).
2. Jenis Pelayanan
a. Rumah Sakit Umum, pelayanan diberikan kepada berbagai penderita
dengan berbagai jenis penyakit; memberi pelayanan diagnosis dan terapi
untuk berbagai kondisi medik; seperti penyakit dalam, bedah, pediatrik,
ibu hamil dan sebagainya.
b. Rumah Sakit Khusus, merupakan rumah sakit yang memberi pelayanan
diagnosis dan pengobatan untuk penderita dengan kondisi medik tertentu
baik bedah maupun non bedah; seperti rumah sakit khusus kanker,
bersalin, rumah sakit rehabilitasi dan penyakit kronis lainnya.
3. Lama Tinggal di Rumah Sakit
a. Rumah Sakit Perawatan Jangka Pendek, biasanya untuk penderita dengan
kondisi penyakit akut dan kasus darurat yang dirawat di rumah sakit
kurang dari 30 hari.
b. Rumah Sakit Perawatan Jangka Panjang, biasanya merawat penderita
dalam waktu rata-rata 30 hari atau lebih, penderita demikian memiliki
kesakitan jangka panjang seperti kondisi psikiatri.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
1
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
4. Afiliasi Pendidikan
a. Rumah Sakit Pendidikan, adalah rumah sakit yang melaksanakan program
pelatihan residensi dalam medik, bedah, pediatri dan bidang spesialis lain.
Dalam rumah sakit residen melakukan pelayanan atau perawatan penderita
di bawah pengawasan staf medik rumah sakit.
b. Rumah Sakit Non Pendidikan, adalah rumah sakit yang tidak memiliki
program pelatihan residensi dan tidak ada afiliasi rumah sakit dengan
universitas.
5. Status Akreditasi
Rumah sakit berdasarkan status akreditasi terdiri atas Rumah Sakit yang telah
diakreditasi dan Rumah Sakit yang belum diakreditasi. Rumah sakit yang telah
diakui secara formal oleh suatu badan sertifikasi yang diakui, yang
menyatakan bahwa suatu rumah sakit telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan kegiatan tertentu, ini adalah rumah sakit yang telah diakreditasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat dan Rumah Sakit Daerah
dikelompokkan menjadi :
1) Rumah Sakit Umum tipe A adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik
luas dengan kapasitas tempat tidur lebih dari 1000. Di Indonesia terdapat 4
buah RS tipe A yaitu RS Cipto Mangunkusumo di Jakarta, RSUD Dr.
Soetomo di Surabaya, RSU Adam Malik di Medan, RS Sardjito di Jogjakarta
dan RS Dr. Wahidin di Ujung Pandang.
2) Rumah Sakit Umum tipe B adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 11 spesialistik
dan subspesialistik terbatas dengan kapasitas tempat tidur 500–1000 buah.
Rumah Sakit Umum tipe B dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan
fungsinya sebagai tempat pendidikan tenaga medis yaitu Rumah Sakit
Pendidikan (RS Karyadi di Semarang) dan Rumah Sakit non pendidikan
(BRSU Tabanan di Bali).
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
2
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
3) Rumah Sakit Umum tipe C adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar dengan kapasitas
tempat tidur 150–500 buah.
4) Rumah Sakit Umum tipe D adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar dengan kapasitas tempat tidur
50–150 buah (Anonim, 1988).
2.
Apakah perbedaan antara RS dengan klinik ?
RS : ~ Mempunyai pelayanan yang komplek
~
Klinik : ~ Pelayanan yang diberikan biasanya tertentu (misal : klinik bersalin)
3.
Kasus : suatu RS tipe D mempunyai BOR 90%, sedangkan tipe A hanya
40%.
Jelaskan
fenomena
tersebut
berdasarkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya ?
Faktor yang mempengaruhinya :

Jumlah tempat tidur  dengan jumlah pasien yang sama RS tipe D akan dapat
memperoleh BOR yang lebih besar dibanding dengan RS tipe A. Hal ini
dikarenakan jumlah bed RS tipe A lebih besar daripada jumlah bed RS tipe D.
 Jumlah pasien
4.
Jelaskan struktur organisasi di tiap-tiap tipe RS ?
Karena sekarang tiap-tiap daerah sudah mempunyai otonomi sendiri-2 maka
struktur organisasi tiap-2 RS tergantung SK Gubernur setempat. Sedangkan jaman
orde baru struktur organisasi tiap-2 RS ditentukan oleh Menteri Kesehatan.
5.
Mengapa di RS perlu ada seorang apoteker ? Apakah hal tersebut menjadi
suatu keharusan ?
Karena dalam RS terdapat suatu Instalasi Farmasi dimana Apoteker sangat
berperan untuk mengelola IFRS agar pengelolaan obat dapat berjalan dengan baik.
6.
Berapa jumlah ideal seorang apoteker di RS ?
Minimal 2
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
3
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
7.
Kasus : ada beberapa RS yang berorientasi pada pasien dengan kondisi
ekonomi menengah keatas. Bagaimana pendapat saudara mengenai hal
tersebut?
Saya tidak setuju dengan adanya RS yang berorientasi pada pasien dengan
kondisi ekonomi menengah keatas, hal ini dikarenakan penduduk di Indonesia
tidak semua mempunyai kondisi ekonomi menengah keatas. Bahkan sebagian
besar merupakan masyarakat menengah kebawah. Adanya RS dengan orientasi
menengah keatas akan menimbulkan kesenjangan sosial di tengah masyarakat,
apalagi jika di sekitar RS tsb rata-rata masyarakatnya mempunyai kelas ekonomi
menengah kebawah dan sedang butuh perawatan serta tidak mempunyai cukup
biaya, maka dalam hal ini mereka secara otomatis akan pergi ke RS tsb untuk
memperoleh pengobatan. Apa RS tsb akan menolak? Jika hal itu terjadi maka
sangat tidak manusiawi.
8.
Ada berapa RS tipe A di Indonesia ? Sebutkan !
Ada 6 RS tipe A di Indonesia, antara lain RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS
Hasan Sadikin (Bandung), RS Sardjito (Jogjakarta), RSUD Dr. Soetomo
(Surabaya), RSU Adam Malik (Medan), RS Dr. Wahidin (Ujung Pandang).
9.
Apa yang dimaksud dengan system rujukan ?
Sistem rujukan adalah suatu upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah
yang timbul, baik secara vertikal maupun secara horizontal kepada pihak yg
mempunyai fasilitas lebih lengkap san mempunyai kemampuan lebih tinggi.
10. Apa yang dimaksud dengan system satelit di RS ?
Sistem satelit di RS aalah suatu sistem desentralisasi dari IFRS agar distribusi obat
lebih dekat dengan pasien.
11.
Kasus : menurut saudara mana yang lebih efektif dan efisien antara
menyediakan apotek RS 24 jam dengan obat lengkap atau menyediakan
beberapa satelit ?
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
4
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
Lebih efektif dan efisien menyediakan apotek RS 24 jam daripada satelit farmasi,
karena semua pengelolaan obat dapat terkontrol dengan baik (atau biasa disebut
sistem satu pintu) daripada menediakan beberapa satelit farmasi. Hal ini karena
dengan adanya satelit farmasi stok obat di tiap-tiap satelit harus lengkap dan hal
ini dapat menyebabkan stok berlebih dan obat yg ED tak terkontrol dengan baik.
12. Ada berapa macam system distribusi obat di RS ? Jelaskan kelebihan dan
kekurangan masing-masing system!
Secara umum sistem distribusi obat di rumah sakit yaitu :
a. Sistem resep individu (Individual Prescription)
Resep individu adalah resep yang ditulis dokter untuk tiap penderita. Sistem
ini biasanya digunakan oleh rumah sakit kecil dan atau rumah sakit pribadi,
karena memudahkan cara untuk menarik pembayaran atas obat yang
digunakan pasien dan memberikan pelayanan kepada pasien secara
perorangan. Tapi meningkatkan kebutuhan personel bagian farmasi untuk
tugas melayani resep perorangan. Keuntungan sistem Individual Prescription :
1) Semua pesanan obat langsung diperiksa oleh farmasis.
2) Memungkinkan interaksi antara farmasis, dokter, perawat, dan pasien.
3) Meningkatkan pengawasan obat-obatan dengan lebih teliti.
4) Memberikan cara yang cocok melaksanakan pembayaran obat-obatan yang
digunakan pasien (Ray, 1983).
b. Sistem persediaan lengkap di ruangan (ward floor stock)
Pada sistem ini hampir semua obat-obatan dapat di suplai, kecuali yang jarang
dipakai atau yang sangat mahal sekali disediakan pada setiap pos perawatan
dan tidak ada pengembalian obat yang tidak terpakai. Akan tetapi pengawasan
obat oleh farmasis menjadi sangat berkurang terutama dalam hal penyimpanan
obat yang baik, pemberian obat yang benar ke pasien dan sangat
memungkinkan untuk terjadinya kerusakan bahkan pencurian obat. Pada
sistem ini pekerjaan dan tanggung jawab perawat menjadi lebih besar dalam
menangani obat-obatan (Ray, 1983).
Keuntungan sistem floor stock :
1) Adanya persediaan obat-obatan yang siap pakai untuk pasien.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
5
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
2) Pengurangan transkrip pesanan obat bagi farmasi.
3) Pengurangan jumlah personil farmasi yang dibutuhkan (Ray, 1983).
Sedangkan kerugian pada sistem floor stock :
1) Kesalahan pemberian obat bertambah besar karena farmasis tidak
memeriksa ulang pesanan obat.
2) Meningkatkan persediaan obat disetiap pos perawatan.
3) Meningkatkan kemungkinan kerusakan obat dan pencurian obat.
4) Meningkatkan biaya dalam hal menyediakan fasilitas tempat penyimpanan
obat yang memadai pada tiap pos perawatan.
5) Dibutuhkan tambahan waktu kerja bagi perawat untuk menangani obatobatan (Ray, 1983).
c. Kombinasi Floor Stock dan Individual Prescription
Sistem ini umumnya digunakan oleh rumah sakit yang menggunakan sistem
penulisan resep pesanan obat secara individual sebagai sarana utama untuk
penjualan obat tetapi juga memanfaatkan sistem floor stock secara terbatas
(Ray, 1983).
d. Unit Dose Dispensing (UDD)
Pada sistem ini obat didistribusikan ke ruang perawatan untuk setiap pasien
dalam kemasan persekali minum/per sekali pemakaian.
Keuntungan sistem Unit Dose Dispensing :
1) Interaksi antara farmasis dengan dokter dan perawat dapat lebih intensif,
2) Resep dapat dikaji oleh Farmasis,
3) Farmasis dapat melakukan Therapeutic Drug Monitor,
4) Farmasis mendapat profil pengobatan pasien dengan lengkap,
5) Efisiensi ruang perawatan dalam penyimpanan obat,
6) Mengurangi beban perawat dalam penyiapan obat, sehingga perawat
mempunyai waktu lebih untuk merawat pasien,
7) Meniadakan obat berlebih dan menghindari kerusakan obat,
8) Menciptakan sistem pengawasan ganda, yaitu oleh farmasis ketika
membaca resep sebelum dan sesudah menyiapkan obat, serta perawat
ketika membaca formulir instruksi obat sebelum memberikan obat kepada
pasien, hal ini akan mengurangi kesalahan pengobatan,
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
6
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
9) Pasien hanya membayar obat yang telah dipakai (Ray, 1983).
e.
One Daily Dose (ODD)
Dalam metode ini pasien mendapat obat yang sudah dipisah-pisah untuk
pemakaian sekali pakai, tetapi obat diserahkan untuk sehari pakai pada
pasien.
13. Apa perbedaan depo farmasi dengan apotek RS ?
Depo Farmasi
: hanya melayani R/ dari unit-unit tertentu di bagian RS tersebut.
Apotek RS
: apotek tersebut dapat melayani R/ dari luar RS tersebut.
14. Kasus : menurut saudara dapatkah depo farmasi ditiadakan karena
fungsinya dapat diambil alih oleh perawat, bila pasien membeli obat diluar
RS kemudian menyerahkan obat tersebut ke perawat untuk di unit-dosekan?
Menurut saya depo farmasi dapat ditiadakan karena fungsinya dapat diambil alih
oleh perawat namu kurang efisien dan dapat memberatkan tugas dari perawat, coz
perawat harus menyiapkan obat-obat pasien per kali pemakaian.
15. Ada berapa apoteker yang bertugas di rumah sakit tempat saudara
melakukan PKL? Apa tugas dan fungsinya masing-masing ?
Ada 2 apoteker.
Tugas dan fungsi apoteker :
1. Menyusun tentang sediaan fermasi dan alkes, perbekalan kesehatan.
2. Mengadakan sediaan farmasi, alkes, dan perbekalan frms.
3. Melakukan pengawasan & pengendalian persediaan.
4. Merancang & melaksanakan distribusi sediaan frms, alkes & perbekalan kes.
5. Mengelola sediaan farmasi, alkes, & perbekalan kes.
6. Memberikan inform sed frms, alkes, & perb kes.
7. Memonitor & mengevaluasi penggunaan sed frms, alkes, & perb kes.
8. Sbg sekretaris PFT.
9. Memilih sed frms, alkes, & perb kes yg sesuai dg kemampuan keuangan
kondisi konsumen.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
7
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
10. Mengidentifikasi & memastikan kebenaran obt.
11. Membuat keputusan prof mengenai ada tidaknya a/ kemungkinan terjadinya
mslh dg obt beserta penyelesaiannya.
12. Memonitor penggunaan obt & m’evaluasi p’gunaan obt.
13. M’amankan p’sediaan.
14. Memusnahkan obt yg rusak.
15. Melaksanakan pendidikan & pelatihan & pengembangan.
22.
Jelaskan system perencanaan dan pembelian obat di RS dari sisi periode
perencanaan dan system pembeliannya ?
•
Metode Perencanaan
1. Metode Konsumsi  pemkaian obt b’dsr masa lalu sbg dsr perencanaan
yg akan dtg u/ menentukan forecasting (3-5 th)
2. Metode Morbiditas  pemakaian obt b’dsr jenis penggunaan
3. Metode Kombinasi  b’dsr pemakaian ms lalu & jenis penyakit
•
Met Pembelian/Pengadaan
1. Met Tender
•
Tender t’buka  t’buka bg PBF manapun
•
Tender t’tu2p  tdk diiklankan di Koran
•
Tender diatur  mendekti 1 M, b’arti dana yg keluar dr perush besar
hrs bs m’olah dana.
2. Met Semi Tender
•
Lingk PBF t’bts, tdk diumumkan d Koran, b’dsr kenalan
•
Nominalnya tdk byk
•
Sering ada yg melakukan p’aturan tender
3. Met To Being System
•
P’belian scr lgs (stlh brg hbs), biasanya dilakukan oleh apt
•
Pemilihan PBF
•
Tdk m’untungkan dbdg dgn kontrak
4. Met Kontrak
•
P’belian lgs, kontrak dr pabrik lwt PBF
•
Met kontrak mrpkn met yg plg baik u/ RS
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
8
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
•
Kontrak jauh lbh m’untungkan
•
Dg analisis probabilitas mk bs dilihat quantum yg terbsr
•
Hrs dibuat srt kontrak, setiap kata-kata ada efek hukumnya
23. Hal apa saja yang menjadi pertimbangan perencanaan dan pembelian di RS ?
 Analisis Pareto
adlh analisis yg dilakukan u/ m’elompokkan obt k dlm 3 gol yi :
A  obt yg % kumulatifnya 70 – 80 %
B  obt yg % kumulatifnya 80 – 95 %
C  obt yg % kumulatifnya 95 – 100 %
•
Obt gol A  obt yg m’py nilai jual yg tinggi (sering digunakan)  nilai
ekonomi tinggi  perlu p’awasan ekstra (tdk blh out of stock)  p’endalian
hrs baik. T’msk dlm fast moving.
•
Gol A % kumulatifnya  80 % mk mcm p’sediaan adlh 20 % dr tot mcm
p’sediaan. Arti obt gol A mpy nilai jual yg plg tinggi
•
Jk kt sdh m’etahui obt gol A, B, & C mk obt yg dipotong adl gol C. jk dana
msh tdk cukup mk yg d pot jg dr gol B namun jk dlm gol C tdpt obt yg d
perlukan, mk digunakan met VEN.
 Analisis VEN
Menyesuaikan dg dana yg tersedia dg VEN (di gunakan u/ m’ambil keputusan
obt mana yg bs dipangkas)
A
B
C
V
VA
VB
VC
E
EA
EB
EC
N
NA
NB
NC
V Vital,mau tdk mau hrs ada d RS walaupun p’gunaan sdkt. Ex. obat jantung
(adrenalin), asma.
E  Essensial = penting.
N  Non Essensial = tdk penting
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
9
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
 Obat yg wajib ada b’dsrkan diagram VEN adlh VA(Vital & gol A)
 Obat yg blh duluan di potong adlh NC (non essensial & gol C)
 Urutan pemotongan NCNBNA
24. Bagaimanakah system penyimpanan perbekalan farmasi di RS ?
 Barang d simpan b’dsrkan mcm sediaan (sirup, tablet, injeksi, kapsul, krim,
dll)
 Di urutkan b’dsr abjad
 Di simpan b’dsr generik & non generik
 Di simpan b’dsr stabilitas obt
 Di simpan mnrt ketahanannya thdp cahaya
 Mnrt UU (psiko,narko, 7 mdh terbakar)
Sistem penyompanan barang
 FIFO
Yi system d mana brg yg dtg awal diletakkan d dpn & brg yg dtg berikutnya d
letakkan d belakangnya, shg brg yg akan diambil adlh brg yg didepan. Kerugian :
jk brg yg dtg belakangan EDnya tinggal bentar lg or lbh dkt waktu EDnya drpd
brg yg dtg lbh dulu/brg yg d dpn mk brg tersebut sdh t’lanjur ED & tdk ketahuan
sblm sempt d gunakan.
U/ m’atasinya digunakn system FEFO, brg yg mpy ED lbh dulu diletakkan di dpn
shg u/ penerimaan brg perlu ketentuan ED yi menerima brg yg EDnya 1 th.
 LIFO
System ini tdk bagus digunakan u/ obat/tidak diterapkan krn brg yg dtg awal tdk
t’ambil & bs rusak
25. Barang farmasi yang telah diterima, apakah langsung didistribusikan ke
unit-unit pemakai atau dikarantinakan terlebih dahulu ?
Tergantung sistem pendistribusian di RS masing-masing.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 10
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
26. Apakah perencanaan pembelian obat untuk instalasi farmasi dapat
dilakukan bersamaan dengan apotek RS? Mengapa ?
Tidak bisa digabungkan karena penggunaannya berbeda. Kebutuhan penggunaan
IFRS lebih banyak di bandingkan dengan apotek RS,selain itu sistem
pembelian/pengadaan juga berbeda. IFRS biasanya menggunaknsistem kontrak,
tender, atau semi tender, sedangkan apotek menggunakan sistem pembelian
langsung.
27. Apakah yang dimaksud dengan gas medik ?
Gas medik adalah gas yang digunakan untuk pelayanan medik seperti oksigen.
28. Bagaimana system administrasi bagi pasien tidak mampu di RS tempat
saudara PKL ?
Tergantung RS masing-masing.
29. Bagaimana system administrasi bagi pasien askes di RS tempat saudara
PKL
Tergantung RS masing-masing.
30. Bagaimankah perbedaan pembelian obat oleh pasien rawat inap dan rawat
jalan ?
Pasien rawat inap :

Cara pembayaran jika pasien rawat inap dapat dibayar setelah pasien pulang

Cara distribusi ke pasien misal UDD, ODD, floor stock
Pasien rawat jalan :

Cara pembayaran jika pasien rawat jalan harus langsung dibayar saat
pengambilan obat

Cara distribusinya menggunakan individual prescribing
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 11
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
31. Kasus : seorang pasien rawat inap membeli obat di luar RS karena obat yang
dimaksud tidak tersedia di RS. Bagaimana cara mengontrol agar obat yang
dibeli tsb bukan obat palsu atau sub standar ?
 Pasien dianjurkan membeli di apotek
32. Berapa jumlah apotek RS atau depo farmasi yang ideal ? Adakah ketentuan
yang mengatur hal tersebut ?
Tergantung jumlah kebutuhan dan pelayanan yang diberikan RS. Tidak ada
ketentuan yang mengatur tentang hal tersebut.
33. Apakah yang dimaksud dengan medical record ? Hal apa yang tertera di
dalamnya ?
Medical record adalah sejarah ringkas, jelas, dan akurat dari kehidupan dan
kesakitan penderita, ditulis dari sudut pandang medik.
Medical record menurut SK Dirjen Pelayanan Medik adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yg diberikan kepada seorang penderita
selama dirawat di RS, baik rawat jalan maupun rawat tinggal.
Hal yang tertera didalamnya adalah catatan dan dokumen tentang identitas,
anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yg
diberikan kepada seorang penderita.
34. Siapa sajakah yang berhak melihat isi medical record ?
Yang berhak melihat medical record adalah dokter, perawat, apoteker, dan petugas
rekam medik.
35. Menurut saudara perlukah seorang apoteker berperan dalam pengisian medical
record ? Jika ya, dalam hal apa ?
Perlu sekali, dalam hal penggunaan obat.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 12
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
36. Apa kriteria pasien yang perlu mendapatkan medical record ?
Semua pasien yang datang ke rumah sakit.
37. Apakah apoteker di apotek RS dapat merangkap sebagai apoteker di instalasi
farmasi ? Mengapa ?
Tidak bisa, karena setiap apotek harus ada apotekernya masing-masing.
38. Apakah depo farmasi perlu dipimpin oleh seorang apoteker ? Mengapa ?
Perlu, karena depo farmasi juga mengurusi tentang obat jadi merupakan tanggung
jawab farmasi.
39. Apa tugas dan tanggungjawab apoteker RS ?
Tergantung job deskription masing-masing
40. Apa yang dimaksud dengan komite farmasi dan terapi ?
Sekelompok penasehat dari staff medik dan bertindak sebagai garis komunikasi
organisasi antara staf medik dan IFRS.
41. Apa tugas dan fungsi komite farmasi dan terapi ?
Tugas dan ruang lingkup PFT meliputi:
1. memberi masukan kepada staf medis dan administrasi rumah sakit untuk
seluruh masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat yang sedang dalam
penelitian. Keputusan yang diambil oleh PFT harus ditinjau dan disetujui oleh
direktur dan staf yang terkait.
2. membuat formularium, terkait obat yang diterima untuk digunakan di rumah
sakit dan merevisinya secara periodik. Pemilihan obat untuk dimasukkan
dalam formularium harus didasarkan pada evaluasi secara obyektif terhadap
efek terapi, keamanan serta harga dan juga harus meminimalkan duplikasi obat
jenis obat.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 13
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
3. mengevaluasi
masukan
dari
Instalasi
Farmasi
rumah
sakit
dalam
mengembangkan tinjauan terhadap kebijakan dan peraturan mengenai
penggunaan obat di rumah sakit.
4. mengumpulkan dan meninjau laporan efek samping obat.
5. mengembangkan dan menyebarkan materi dan program-program pendidikan
yang berkaitan dengan obat-obatan kepada anggota staf medis dan perawatan.
42. Siapakah anggota komite farmasi dan terapi ?
*
Anggota komite medik : terdiri dari ketua & satuan medik fungsional yang
terdiri dari para dokter di RS.
* Anggota PFT : ketua (dokter), sekretaris (farmasis) dan anggota yg terdiri dari
beberapa dokter, seorang farmasis dan perawat.
43. Apakah komite farmasi dan terapi mutlak diperlukan di RS ? Mengapa ?
Berdasarkan Kepmenkes No.1009/Menkes/SK/X/1995  semua RS pemerintah
diwajibkan mempunyai PFT.
Tapi untuk RS swasta tidak tahu....
Selain itu PFT di RS merupakan salah satu syarat untuk mencapai akreditasi.
44. Apa kedudukan apoteker di komite farmasi dan terapi ?
Sekretaris
45. Apa yang dimaksud dengan formularium RS ?
Formularium adalah daftar obat baku yang dipakai oleh RS yang dipiluh secara
rasional dan dilengkapi dengan penjelasan, mrpkn informasi obat untuk pelayanan
medis di RS.
46. Apa yang menjadi pertimbangan dalam menyusun formularium RS ?
Yang menjadi pertimbangan dalam menyusun formularium:
 obat-obat yang paling dibutuhkan RS
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 14
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
 obat-obat yang paling banyak digunakan
 pola penyakit (misal 20 besar penyakit periode ttt)
 obat-obat yang dimasukkan dalam formularium harus memiliki kriteria obat
yang baik mencakup parameter efikasi, keamanan, kesesuaian, ketersediaan
hayati & harga obat.
 usulan dari dokter
 disesuaikan dengan kebutuhan user (dokter, perawat, apoteker) misal mudah
dibawa, ringkas, dan informatif
47. Bagaimanakah cara menentukan kriteria obat yang dapat masuk ke dalam
formularium ?
Cara menentukan kriteria obat yang dapat dimasukkan dalam formularium ( tahap
awal yaitu dengan seleksi obat, hasil seleksi dibuat formularium) :
Kriteria WHO untuk seleksi obat essensial
1. Relevansinya pada pengobatan penyakit
2. Keamanan dan efikasi yang telah terbukti
3. Bukti dari performance dari berbagai setting
4. Kualitas yang mencukupi termasuk biovaibilitas dan stabilita
5. Cost benefit ratio yang dapat diterima untuk total biaya pengobatan
6. Pemilihan obat yang sudah dikenal termasuk properti farmakoterapi yang
baik dan kemungkinan produksi lokal
7. Terdiri dari 1 komponen
Kriteria seleksi berdasarkan Daftar Obat Essensial Nasional 2002:
1. Memiliki
rasio
manfaat-resiko
(benefit-risk-ratio)
yang
paling
menguntungkan
2. Mutu terjamin termasuk stabilita dan bioavaibilitas
3. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan yang disesuaikan dengan tenaga,
sarana dan fasilitas kesehatan
4. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh penderita
5. Memiliki rasio manfaar dan biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi
berdasarkan biaya lansung dan tidak langsung
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 15
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
6. Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi yang serupa,
pilihan dijatuhkan pada:
-
Obat sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah
-
Obat dengan sifat farmakokenetik yang diketahu paling menguntungakan
-
Obat yang stabilitasnya lebih baik
-
Mudah diperoleh
-
Obat yang telah dikenal
7. Obat jadi kombinasi tetap, harus memenuhi kriteria berikut:
-
Obat hanya bermanfaat bagi penderita dalam bentuk kombinasi tetap
-
Kombinasi tetap harus menunjukkan khasiat dan keamanan ynag lebih
tinggi daripada masing-masing komponen
-
Perbandingan dosis komponen kombinasi tetapmerupakan perbandingan
yang tepat untuk sebagian besar penderita yang memerlukan kombinasi
tersebut
-
Kombinasi tetap harus meningkatkan rasio manfaat-biaya (benefit-cost
ratio)
-
Untuk antibiotika kombinasi tetap harus dapat mencegah atau
mengurangi terjadinya resistensi dan efek merugikan lainnya
48. Apakah yang dimaksud dengan infeksi nosokomial ?
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien ketika pasien tersebut
dirawat di RS juga petugas kesehatan.
49. Bagaimanakah dari RS yang rentan sebagai tempat terjadinya penularan
infeksi ?
Bagian RS yang rentan terjadinya penularan infeksi : inos sering terjadi pada
infeksi luka operasi, pneumonia, infeksi saluran kencing, bakteremi
50. Bagaimanakah cara mencegah infeksi nosokomial ?
Cara mencegah inos/ pengendalian inos didasarkan pada prinsip-prinsip:
 pemutusan mata rantai penyebaran infeksi, misal dengan isolasi, cuci tangan,
ventilasi mekanik, teknik operasi aseptik.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 16
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
 pemberantasan sumber atau sumber infeksi yang potensial, misal pengobatan
pasien yang terinfeksi, dekontaminasi alat.
 meningkatkan resistensi pasien terhadap infeksi, misal imunisasi, penggunaan
antibiotik profilaksis yang tepat bila diindikasikan.
 peningkatan daya tahan host, dengan penggunaan vaksin maupun imunisasi
aktif, atau pemberian antibodi pada imunisasi pasif.
51. Bagaimanakah cara mencegah agar tenaga medis dan non medis di RS
tidak terkena infeksi nasokomial ?
Menjaga kebersihan kerja, sanitasi.
52. Apakah yang dimaksud dengan CSSD ? Apa fungsinya ?
CSSD adalah suatu unit pengendalian infeksi di rumah sakit yaitu untuk mencegah
penularan dan penyebaran infeksi dari pasien ke petugas kesehatan, dari pasien ke
pasien, dari petugas kesehatan ke pasien, maupun dari pasien ke pengunjung
pasien.
53. Apakah CSSD wajib dimiliki oleh sebuah RS ?
CSSD tidak wajib dimiliki oleh sebuah RS, karena CSSD merupakan pelayanan
penunjang, jadi RS yang tidak memiliki CSSD tetap bisa melakukan sterilisasi
dengan cara dititipkan ke RS lain.
54. Apakah yang dapat dilakukan jika disebuah RS tidak terdapat unit CSSD ?
RS tersebut dapat menitipkan sterilisasi ke RS lain.
55. Jelaskan pengolahan limbah RS, kelebihan dan kekurangannya. System
mana yang terdapat di RS tempat saudara PKL ?
Penjelasan sesuai tempat PKL masing-masing.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 17
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
56. Mengapa unit instalasi produksi di RS tidak memerlukan sertifikat CPOB ?
Karena obat-2 yg diproduksi di RS hanya digunakan untuk keperluan RS itu
sendiri dan pemakaiannya jangka pendek.
57. Perlukah obat-obat yang diproduksi di RS diberi nomor registrasi ? Mengapa?
Tidak, karena obat-2 yg diproduksi di RS hanya digunakan untuk keperluan RS itu
sendiri dan pemakaiannya jangka pendek.
58. Dapatkah obat produksi RS dipertanggung jawabkan kualitasnya ?
Mengapa ?
Dapat, karena obat itu diproduksi sesuai dengan kondisi yang disyaratkan.
59. Apa criteria obat yang dapat diproduksi di RS ? Sebutkan !
 obat yang tidak stabil dalam penyimpanan
 obat dengan formula dan konsentrasi khusus (tidak ada sediaan di pasar)
 obat dengan kualitas baik dan harga murah
 preparat yang secara khusus diminta oleh dokter
 obat yang sukar dicari di pasar
60. Apa yang dimaksud dengan tenaga medik, tenaga paramedik dan
non
medik ?
o Tenaga medik adalah : orang yang bekerja / melakukan pekerjaan di bidang
kesehatan; seperti dokter.
o Tenaga para medik : oorang yang bekerja / membantu melakukan pekerjaan
dalam bidang kesehatan.
o Tenaga non medik : orang yang tidak bekerja dalam bidang kesehatan.
61. Bagaimana cara saudara memantau obat yang diresepkan dokter agar sesuai
dengan formularium RS ?
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 18
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
Resep yang masuk ke IFRS harus selalu dilakukan pengecekan dengan yang ada
di Formularium RS dan dibuatkan protab yang menjelaskan bahwa dokter tidak
boleh melakukan peresepan di luar formularium RS.
62. Kasus : apakah dapat dibenarkan seorang dokter di RS melakukan
dispensing dengan obat yang sesuai dengan formularium ? Mengapa ?
o Dokter tidak boleh melakukan dispensing walaupun itu sesuai dengan
formolarium yang ada di RS.
o Dokter boleh melakukan dispensing apabila dokter tersebut bertugas di daerah
pedalaman dan jauh dari apotek.
o Selain itu jg apabila dokter melakukan dispensing berarti dokter tidak menghargai
profesi apoteker sebagai tenaga kesehatan juga.
63. Apakah yang dimaksud dengan polifarmasi ? Sebutkan contohnya !
Polifarmasi adalah : suatu pengobatan berlebih yang dilakukan oleh dokter dalam
peresepan yang diberikan kepada pasien, padahal obat tersebut mempunyai khasiat
yang sama. Ex : semisal pasien yang menderita asma dokter memberikan obat
dalam resep aminophyllin dan ephedrin HCl. Padahal obat tersebut mempunayi
khasiat yang sama yaitu sebagai obstruksi jalan nafas yang reversible.
64. Kasus : bagaimana cara mencegah terjadinya polifarmasi di RS bagi pasien
rawat inap mengingat terkadang 1 pasien ditangani oleh beberapa dokter
spesialis ?
Dengan cara melihat Rekam Medik dari pasien dan diharapkan semua dokter
saling berinteraksi atau berkomunikasi dalam menangani 1 pasien, dan farmasis
selalu melakukan croscek terakhir sebelum obat diserahkan ke pasien.
65. Apa yang dimaksud “life saving drug”? sebutkan contohnya !
Obat – obat penting yang harus selalu ada di suatu RS. Ex : Adrenalin, Albumin,
Insulin.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 19
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
66. Diunit mana “life saving drug” ini lebih banyak tersedia ?
Biasanya tesedia di unit : ICU, HCU, ICCU, IGD.
67. Dalam kondisi bagaimanakah suatu RS merujuk pasien ke RS lain ?

Fasilitas di RS yang bersangkutan tidak memadai, sehingga diperlukan
penanganan yang lebih intensif .

Tidak adanya pelayanan medis tertentu yang sesuai dengan kondisi pasien.

Keinginan pasien untuk pindah ke RS lain.
68. apa criteria RS yang dapat dijadikan tempat rujukan ?
 Mempunyai fasilitas yang lebih lengkap
 Mempunyai pelayanan medis yang lengkap
69. Kasus : menurut saudara dapatkah metode penyembuhan non medis masuk
ke dalam unit pelayanan di RS ?
Boleh, tergantung kebijakan RS masing-masing.
70. Kasus : di Cina selain obat modern suatu RS juga menyediakan obat
tradisonal, bagaimana menurut saudara dapatkah hal tersebut berlaku di
Indonesia ?
Dapat berlaku di Indonesia, misalnya Happyland (obat yg digunakan berasal dari
tumbuh-tumbuhan).
71. Di beberapa RS tersedia unit Pusat Informasi Obat (PIO), apa yang dimaksud
dengan PIO ?
Suatu unit pelayanan yang memberikan
72. Apakah keberadaan PIO suatu keharusan suatu RS, bagaimana cara
mensiasatinya jika unit ini tidak ada ?
Tidak merupakan keharusan. Jika RS tidak terdapat PIO, maka dapat
menghubungi pusat PIO yang berada di luar RS.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 20
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
73. Ada berapa metode dalam menyampaikan Informasi obat di PIO ?
Ada 2. Langsung (memberikan informasi langsung kepada masyarakat) dan tidak
langsung (melalui alat komunikasi seperti email, telepon, fax atau sms).
74. Apa criteria pasien yang perlu mendapatkan konseling dari PIO ?
 Pasien geriatri
 Pasien pediatric
 Pasien dengan penyakit kronis
 Pasien dengan riwayat penyakit tertentu
 Wanita hamil dan menyusui
 Pasien yang mendapat obat dalam jumlah yg banyak pada waktu bersamaan
75. Hal apa saja yang perlu di informasikan ke pasien ?
Minimal meliputi aturan pakai, efek samping, cara pakai, informasi yang
berhubungan dengan penyakit pasien.
76. untuk pasien rawat inap yang akan menjalani rawat jalan, informasi apakah
yang perlu dibekali mengenai obat-obat yang tetap harus dikonsumsi ?
Tergantung obat yang diberikan. Contohnya bila pasien diberi antibiotik
diinformasikan bahwa antibiotik harus diminum sampai habis dan sesuai dengan
aturan pakainya.
77. Kerja sama dalam hal apa saja yang dapat dijalin antar RS ?
 Sistem rujukan
 PIO
78. Kasus : menurut saudara bagaimana hubungan antara apoteker dengan
dokter di RS mengingat adanya pendapat bahwa apoteker belum dapat
menjadi mitra dokter di RS, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut ?
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 21
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit

Apoteker harus belajar lebih dalam mengenai farmasi klinis, farmakoterapi
dan farmakokinetik.

Apoteker harus berani tampil di depan, agar lebih diakui.
79. Kasus : menurut saudara sudah cukupkah ilmu yang diberikan oleh lembaga
pendidikan apoteker untuk memberi bekal dalam bekerja di RS ?
Tidak cukup, kita sebagai apoteker harus lebih dalam mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan RS seperti manajerial, farmasi klinis.
80. Prosedur apa yang harus dilakukan jika RS saudara akan melakukan
pemusnahan obat yang telah kadarluwarsa ?
Sama dengan pemusnahan obat ED di apotek.
81. Apakah di RS seorang apoteker telah turut berperan dalam melakukan dalam
monitoring ESO ? Mengapa ?
Apoteker di RS urut berperan dalam MESO, karena MESO merupakan kewajiban
seorang apoteker dalam standar pelayanan di RS.
82. Kasus : menurut saudara mana yang lebih tepat dijadikan patokan dalam
menilai kualitas suatu RS, nilai akreditasi yang diperoleh atau BOR,
mengapa ?
Semua
83. Apakah peraturan perundang-undangan tentang apotek berlaku juga bagi
apotek RS mengingat RS terkadang mempunyai kebijakan tersendiri bagi
unit-unit didalamnya ?
Berlaku juga, karena pelayanan yang dilakukan sama dan justru bisa lebih
kompleks.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 22
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
84. Kasus : ada beberapa dokter di RS yang menuliskan resep dengan kode-kode
tertentu dengan tujuan hanya dapat ditebus di apotek yang dimaksud,
bagaimana pendapat saudara ?
Setuju, karena merupakan bentuk kerjasama antara dokter dan apoteker di apotek
tersebut.
85. Apa tugas dan tanggung jawab Apoteker RS (IFRS)
Tugas
utamanya
adalah pengelolaan mulai
dari perencanan, pengadaan,
penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita sampai
dengan pengendalian semua perbejlan kesehatan yang beredar dan digunakan dalam
rumah sakit baik untuk penderita rawat tinggal, rawat jalan maupun untuk semua
unit termasuk poliklinik rumah sakit. Berkaitan dengan fungsi utama di atas, maka
harus disediakahn terapi yang optimal bagi semua penderita dan menjamin
pelayanan bermutu tertinggi dan yang peling bermanfaat dengan biaya minimal.
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 23
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Kumpulan Soal-soal Kompre Rumah Sakit
86.
Jelaskan komponen yang dinilai dalam akreditasi RS ?
87. Badan apakah yang menilai akreditasi RS ?
88. Jelaskan pengolahan limbah di RS ?
Tergantung RS masing-2
89. Apa yang dimaksud dengan perbekalan farmasi dasar dan non dasar ?
Hasbunallah Wani’mal Wakiil Ni’mal maula wa ni’mannasiir,la khaula wala 24
kuata illabillahil aliyil’adhim…amen
Download