pengertian komunikasi dan filsafat komunikasi

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
ETIKA DAN FILSAFAT
KOMUNIKASI
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Btoadcasting
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
85009
Dr (C) Afdal Makkuraga Putra, M.Si
Abstract
Kompetensi
Pada bab ini mehasiswa akan
mempelajari tentang konsep hukum
dan Etika dalam perspektif Penyiaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini
mahasiwa diharapkan dapat
menjelaskan kembali tentang konsep
hukum dan Etika dalam perspektif
Penyiaran
PENGERTIAN KOMUNIKASI DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
A. Pengertian Komunikasi
Tonggak awal lahirnya teori komunikasi tak bisa dilepaskan dari pemikiran-pemikiran
Aristoteles dan Plato. Aristoles melihat makna komunikasi dimana masyarakat berpatisipasi
dalam demokrasi. Dia lebih jauh menjelaskan bahwa komunikasi adalah seorang orator atau
pembicara yang membangun sebuah argumen yang disampaikan dalam sebuah pidato
untuk didengarkan oleh pendengar. Model komunikai Aristoteles ini tergolong dalam model
komunkasi satu arah (one way)
Bagi Aristoteles seorang orator tidak hanya harus membuat argument, tetapi lebih dari itu,
orator harus juga membangun karakter yang baik bagi dirinya, sehingga pendengarnya
memiliki kerangka pemikiran yang baik pula. Segenap karya Aristoteles tentang komunikasi
itu tertuang dalam tiga seri buku yang berjudul The Rhetoric, yang ditulisnya tahun 330
sebelum masehi.
Buku satu berfokus pada pengertian persuasi yang berisi tiga hal pokok yakni ethos yang
bermakna sifat dasar pesan; pathos, emosi atau perasaan audiens; logos, sifat dasar pesan
yang disampaikan kepada audiens. Buku dua, mengkaji sifat dasar audiens dan bagaimana
seorang pembicara dapat memancing atau menggali perasaan audiensnya. Buku tiga,
berkaitan dengan gaya dan kejernihan yang merupakan komponen penting dari pesan.
Namun pada awal abad ke 20 komunikasi baru menjadi bidang ilmu pengetahuan. Studi
Pidato menjadi tongak awal lahirnya ilmu komunikasi, yang ditandai dengan munculnya
berbagai perhimpunan para orator yang diikuti dengan pertemuan-pertemuan ilmiah studi
pidato, antara lain pertemuan tahunan Perhimpunan Nasional para Pengajar Pidato Umum
(The National Association of Academic Teacher of Public Speaking). Sejalan dengan hal
tersebut, muncul pula berbagai jurnal-jurnal pidato, misalnya, Quarterly Journal of Public
Speaking yang diterbitkan pertamakali tahun 1915 yang selajutnya diikuti dengan terbitnya
Quarterly Journal of Speech dan Communication Monographs yang diterbitkan tahun 1934.
Ditemukannya radio para tahun 1920 dan televisi pada tahun 1940 berpengaruh pada makin
meluasnya praktek-praktek jurnalistik. Kedua medium baru ini memiliki sumbangan yang
besar bagi tumbuhkembangnya ilmu komunikasi. Studi komunikasi tidak lagi terbatas pada
pidato dan jurnalistik. Banyak sekali ilmuwan di luar komunikasi yang mulai mengkaji ilmu
baru ini, misalnya antropolog, psikolog dan sosiolog yang menitikkan perhatiannya pada
komunikasi dan perannya dalam proses sosial. Sumbangan mereka makin memperkaya
studi ilmu komunikasi.
‘13
2
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi (communication) pada umumnya dimaksudkan proses pengoperan lambanglambang yang mengandung arti, sebagaimana menjadi pokok penelitian dari ilmu
komunikasi. Di samping itu dikenal pula perkataan Communications, dengan istilah ini
diartikan proses komunikasi dengan menggunakan alat-alat mekanik khususnya apa yang
dikenal sebagai media massa.
Tahun 70an dan awal tahun 80an menjadi awal perluasan dan spesialisasi dalam bidang
ilmu komunikasi. Studi baru dalam ilmu komunikasi yang lahir dari penggabungan lintas
disiplin, seperti komunikasi organisasi, komunikasi politik, komunikasi lintas budaya menjadi
makin menarik bagi para ilmuwan dan praktisi untuk mempelajarinya. Hal tersebut
mendorong munculnya berbagai macam publikasi dan jurnal-jurnal ilmu komunikasi. Bila di
awal tahun 1930-an, jurnal komunikasi yang bisa ditemui tak lebih dari 4 buah, maka di akhir
dekade tahun 1970-an, menurut Ulrich’s International Periodical Dictionary mencatat
setidaknya terdapat 137 jurnal dan publikasi ilmu komunikasi. Perluasan dan peragaman
studi komunikasi juga terefleksi di universitas dan sekolah-sekolah tinggi komunikasi. Bila
pada awalnya hanya disebut sebagai jurusan Pidato (speech), di era tahun 70-an berubah
menjadi jurusan komunikasi (communication). Kata komunikasi makin popular saja.
Makin populernya ilmu komunikasi memuat kebingungan mengartikan dan membedakan
makna komunikasi. Kata komunikasi menjadi multi tafsir. Komunikasi bisa bermakna “disiplin
ilmu,” “kegiatan,” atau “profesi”. Untuk memudahkan pengertian tersebut maka sejumlah
ilmuwan mengusulkan misalnya kata ilmu komunikasi (communication science atau
communication studies) merujuk pada ilmu komunikasi sebagai disiplin ilmu. Sedangkan
profesi komunikasi (communication professional) merujuk pada komunikasi sebagai bidang
pekerjaan.
Sejalan dengan makin tingginya penemuan teknologi komunikasi, terjadi juga kekaburan
penggunaan kata “communication” dan “communications.” Communication artinya aktivitas
pengiriman dan penerimaan pesan, baik melalui media maupun tatapmuka.
Sedangkan
“communications” merujuk pada pengertian media atau pesan yang ditrasmisikan melalui
media
Frank Dance
Menginvetarisasi 126 Definisi komunikasi yang berbeda-beda satu sama
lainnya. Dari definisi itu ia menemukan 15 komponen konseptual pokok, sebagai berikut:
1. Simbol-simbol /verbal/ujaran
“ Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal”. (Hoben 1954)
2. Pengertian/ pemahaman
‘13
3
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
“Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami
oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah
sesuai dengan situasi yang berlaku“. (Anderson,1959)
3. Interaksi/hubungan/proses sosial
”Interaksi juga dalam tingkatan biologis adalah salah satu perwujudan komunikasi,
karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan terjadi“ (Mead, 1963).
4. Pengurangan rasa ketidakpastian
”Komunikasi timbul di dorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak
secara
efektif, mempertahankan atau memperkuat
ego“
(Barnlund,1964)
5. Proses
” Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan
lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol sepeti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka
dan lain-lain“ (Barelson dan Steiner,1964)
6. Pengalihan/Penyampaian/Pertukaran
”Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang
dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnya. Kata komunikasi
kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagai saluran
pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan. Dalam banyak
kasus, apa yang dialihkan kemudian menjad milik atau bagian bersama. Oleh karena itu
komunikasi juga menuntut adanya partisipasi.“ (Ayer, 1955)
7. Menghubungkan/ menggabungkan
” Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dalam
kehidupan dengan bagian lainnya“.(Ruesh,1957)
8. Kebersamaan
”Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki
oleh
seseorang
(monopoli
seseorang)
menjadi
dimiliki
oleh
dua
orang
atau
lebih“.(Gode,1959)
13. Tujuan/Kesengajaan
”Komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber
terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak penerima“.
(Miller,1966).
‘13
4
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
14. Waktu/situasi
”Proses komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu keseluruhan struktur situasi
ke situasi lain sesuai pola yang diinginkan“.(Sondel,1956)
15. Kekuasaan/kekuatan
”Komunikasi
adalah
suatu
mekanisme
yang
menimbulkan
kekuatan/kekuasaan“.(Schacter,1951)
B. Model-Model Komunikasi
Ilmu komunikasi yang berkembang pesat di abad ke 20 berkat peran pemikir-pemikir besar
seperti Harold Laswell, Claude Shannon dan Warren Weaver, Wilbur Schramm, Elihu Katz
dan Paul Lazarsfeld, dan bruce Westley dan Malcom Mac Lean.
Harold Laswell seorang ilmuwan politik membuat model komunikasi yang sangat
fenomenal yakni “siapa berkata apa kepada siapa melalui saluran apa dengan bagaimana
efeknya” (who say what to whom in what channel whit what effect). Model
tersebut
kemudian dikenal dengan formula Laswell. Model ini tergolong satuarah dan linear. Berikut
modelnya;
Who
What
Channel
Whom
(Speaker)
(Message)
(Medium)
(Listener)
=
Effect
Model Shannon dan Weaver. Setelah Laswell memperkenalkan formulanya, Claude
Shanon menerbitkan hasil penelitiannya yang dilakukan untuk perusahaan Bell Telephone
guna merancang transmisi sinyal telepon di perusahaan tersebut. Hasil penelitian tersebut
kemudian dikenal dengan model Shanon dan Weaver. Shanon dan Weaver lalu
menerjemahkan komunikasi sebagai semua tindakan yang bisa mempengaruhi pikiran
orang lain. Tentu saja bukan saja hanya tulisan dan lisan, tetapi juga musik, lukisan drama
tetapi seluruh aspek dalam kehidupan manusia.
Sama halnya dengan Laswell, model Shanon juga bersifat linear karena melihat komunikasi
sebagai satu arah, yakni sebuah pesan dikirim melalui saluran untuk diterima oleh audiens.
Meskipun demikian Model Shanon dan Weaver sedikit lebih detail dari Laswell. Shanon,
misalnya membedakan antara sebuah signal dengan sebuah pesan,
seorang sumber
informasi dengan sebuah alat penyampai (transmiter) dan penerima dengan tempat tujuan
(destination). Selain itu Shanon juga memperkenalkan istilah “noise” atau gangguan dalam
‘13
5
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengiriman pesan. Formula Shanon masih tergolong satu arah dengan feed back. Berikut
gambarnya
Received
signal
Signal
Informatio
n Source
Transmiter
Channel
Message
Receiver
Destination
Message
Noise
Source
Model Schramm. Wilbur Schramm adalah pelopor
kemunculan ilmu komunikasi
membangun moel komunikasi pada tahun 1954 lewat sebuah bukunya yang berjudul “How
Communication Works.”
Menurut Schramm, komunikasi adalah sebuah usaha untuk membangun sebuah pengertian
bersama (commonness) antara sumber dan penerima. Untuk membangun commonness itu
pertama yang harus dilakukan oleh sumber adalah menyandi (encoder) sebuah pesan. Lalu
setelah pesan tercipta pesan pesan dikirim ke penerima. Kemudian penerima lalu membaca
sandi atau mengartikan pesan (decoder).
Salah satu yang berbeda dari model Scramm ini adalah memperkenalkan apa disebut
sebagai bidang pengalaman (field of experience). Menurut Schramm, field of experience
merupakan hal yang esensial untuk memastikan apakah pesan dapat diterima oleh
penerima sesuai dengan maksud sumber (source). Schramm juga memperkenalkan konsep
feedback.
Schramm mengangap feedback sebagai hal yang penting untuk mengatasi
persoalan gangguan (noise)
Meskipun dianggap berhasil mengembangkan model komunikasi, namun model komunikasi
Schramm sama sekali tidak menjelaskan konsep saluran (chanell). Model tergolong satu
arah (one way).
Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld. Kedua pemikir ini termasuk ilmuwan politik. Mereka
memperkenalkan konsep komunikasi berlangkah dua (two step flow of communication).
Model ini muncul dari sebuah penelitian
untuk mencari mengapa informasi yang
disampaikan oleh media tidak memiliki dampak yang kuat terhadap individu. Khususnya
pesan politik yang disampaikan melalui media yang ternyata tidak mempengaruhi keputusan
seseorang dalam memilih kandidat tertentu dalam pemilu.
‘13
6
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Katz dan Lazarsfeld menemukan bahwa ternyata hubungan interpersonal memiliki peran
yang kuat dalam menentukan pilihan dalam Pemilu. Seorang ternyata lebih dipengaruhi oleh
sahabatnya, suaminya, istrinya atau orang-orang terdekatnya dari pada pesan-pesan media
massa. Mereka itu kemudian dikenal dengan konsep pemuka pendapat (opinion leader)
Menurut Katz dan Lazarsfeild komunikasi diawali dari sumber yang mengirim pesan melalui
media massa (tahap pertama), lalu pesan tersebut sampai ke opinion leader, selanjutnya
baru disampaikan ke public (tahap kedua). Meskipun tergolong model linear, namun model
ini menggabungkan antara face-to-face communication dengan komunikasi massa dan
memperkenalkan pula teori defusi. Model Katz dan Lazarsfeil tergolong model satu arah
yang diperantarai (one way mediated).
Model Westley dan MacLean.
fbBA
X1
X2
fbCA
X1
X2
XI
A
XII
C
B
X3
X3
X3
X4
fbBC
X3m
X4
Model komunikasi Bruce Westley dan Malcolm S. MacLean diawali dari memaknai
sinyal (signal) atau potensi pesan (atau disimbolkan dengan X1, X2, X3 dan Xn) yang
terjadi di suatu lingkungan. Potensi pesan tadi lalu diterjemahkan oleh seseorang
.
(disimbolkan dengan A). Bila potensi pesan sudah diterjemahkan maka akan
Xn
menghasilkan
pesan (symbol XI ). Pesan tersebut diteruskan ke orang kedua (dengan
symbol C). Hasil pesan olahan C disimbolkan dengan XII . Setelah itu barulah pesan
tersebut diterukan ke khalayak yang disimbolkan dengan B.
Bila model tersebut diterapkan ke dalam konsep media massa. Maka X1, X2 dan X3
bisa dianalogikan sebagai suatu peristiwa tertentu yang terjadi dalam masyarakat
‘13
7
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(misalnya terjadi demonstrasi menentang kenaikan BBM). Peristiwa tersebut lalu diamati
oleh reporter (A), hasil amatan repoter selajutnya ditulis dalam bentuk berita “kenaikan
harga BBM” lalu disampaikan ke editor (C). Berita tersebut lalu diinterpretasi oleh editor
lalu diteruskan ke khalayak (B)
Garis panah dari X3 dan X4 ke C menggambarkan bahwa editor juga mengatahui
peristiwa demonstrasi kenaikan harga BBM tersebut sama dengan reporter (A).
Selanjutnya garis panah putus-putus dari B ke C, B ke A dan C ke A adalah umpan balik
(feedback). Model Westley dan MacLean ini tergolong model melingkar melalui umpan
balik.
Model Helix Frank Dance. Model komunikasi Dance berbeda dengan model
komunikasi yang dikebangkan oleh ilmuan lainnya yang kebanyakan bersifat linear.
Model Hilical spiral yang dikembang Dance berasumsi bahwa proses komunikasi sama
halnya dengan semua proses sosial lainnya mengandung elemen-elemen, hubunganhubungan dan lingkungan-lingkungan yang terus berubah secara terus menerus.
Model Watzlawick, Beavin dan Jackson. Pendekatan Watzlawick, Beavin dan
Jackson terhadap komunikasi didasarkan pada studi terapi dan psikiater. Model
Watzlawick, Beavin dan Jackson memandang komunikasi sebagai sebuah proses yang
meliputi memberi dan menerima (give-and-take) pesan
diantara individu-individu.
Komunikasi dicirikan sebagai sesuatu yang berjalan tanpa henti, aktivitas kumulatif
antara individu-individu yang berfungsi bergantian sebagai sumber dan penerima. Model
ini tergolong medel dua arah two way)
Tayer Model. Tayer model menekankan bahwa komunikasi sebagai proses dimanis
melalui mana seseorang menciptakan dan menerjemahkan pesan. Tayer menjelaskan
bahwa ada dua kosep dalam berkomunikasi, yakni kekuatan (take into account abilities)
dan kelemahan (take into account susceptibilities). Tayer berpendapat bahwa kekuatan
dan kelemahan kita membimbing cara kita memperoleh, mengolah, menghasilkan dan
menyerbakan informasi. Model ini tergolong model melingkar (circular)
Joseph DeVito adalah salah satu pakar yang mengembangkan model komunikasi pada
abad 21. Komunikasi adalah sebuah proses interaksi atau transaksi antara indivudiindividu melibatkan pesan-pesan media dan umpan balik. Devito juga mengakui adanya
gangguan, conteks dan bentuk lain yang mungkin membentuk efek komunikasi atau
hasil komunikasi.
‘13
8
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi menurut Devito terjadi bila seseorang atau lebih mengirim dan menerima
pesan yang kemungkinan terdirtorsi oleh gangguan, terjadi dalam sebuah kontek,
memiliki beberapa efek, dan adanya kesempatan untuk melakukan umpan balik.
C. Etika dan Filsafat Ilmu Komunikasi
Menurut Sutarjo A. Wiramiharja dalam Hakim dan Sabaeni (2008:15) filsafat dapat diartikan
sebagai pengetahuan tetang cara berpikir terhadap segala sesuatu atau sarwa sekalian
alam. Artinya semua, materi pembicaraan filsafat adalah segala pengetahuan menyangkut
keseluruhan yang bersifat universal. Dengan demikian, pencarian kebenaran filosofis yang
tak pernah berujung dengan kepuasaan, apabila memutlakkan sebuah kebenaran. Bahkan,
untuk sesuatu yang sudah dianggap benar pun masih diragukan kebenarannya. Tidak ada
kata puas apalagi final karena kebenaran akan mengikuti situasi dan kondisi dan alam
pikiran manusia.
Louis O. Katsoff dalam bukunya ”Elements of Philosophy” menyatakan bahwa kegiatan
filsafat merupakan perenungan, yaitu suatu jenis pemikiran yang meliputi kegiatan
meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan yang satu
dengan gagasan yang lainnya, menanyakan ”mengapa”’ mencari jawaban yang lebih baik
ketimbang jawaban pada pandangan mata. Filsafat sebagai perenungan mengusahakan
kejelasan, keutuhan, dan keadaan memadainya pengetahuan agar dapat diperoleh
pemahaman. Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak
mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini. Menemukan hakekatnya, dan
menerbitkan serta mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematik. Filsafat membawa
kita kepada pemahaman & pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak.
Sifat kritis filsafat ditunjukkan dengan tiga pendekatan dalam filsafat, yakni pendekatan
ontologis, epistemology dan aksiologi. Ahli filsafat selalu berpikir kritis dengan melakukan
pemeriksaan kedua (a second look) terhaap bahan-bahan yang disajikan oleh paham awam
(common sense). Memikirkan sebagai problem kehidupan dengan menghadapi fakta-fakta
yang ada hubungannya dengan masalah yang muncul.
Sementara itu menurut Onong U. Effendi (2003) filsafat komunikasi adalah disiplin yang
menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis,
kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut
bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya.
‘13
9
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pegertian komunikasi disini meliputi:
Bidang Komunikasi
:
Komunikasi
social,
komunikasi
organisasional,
komunikasi bisnis, komunikasi politik, komunikasi
internasional. Komunikasi antabudaya, komunikasi
pembangunan, komunikasi tradisional, dan lain-lain
Sifat komunikasi
:
Komunikasi verbal dan nonverbal
Tatanan komunikasi
:
Komunikasi
intrapribadi,
komunikasi
antarpribadi,
komunikasi kelompok, komunikasi massa
Tujuan komunikasi
:
Mengubah sikap. Mengubah opini, mengubah prilaku,
mengubah masyarakat dan lain-lain
Fungsi Komunikasi
:
Menginformasikan,
mendidik,
menghibur,
mempengaruhi, dsb
Teknik Komunikasi
:
Komunikasi
informative,
Komunikasi
persuasive,
komunikasi pervasive, komunikasi koersif, komunikasi
instruktif, hubungan manusiawi
Metode Komunikasi
:
Penyiaran, jurnalistik, PR, Periklanan, Propaganda,
Perang urat syaraf, perpustakaan, dsb.
Daftar Pustaka
Stephen W. Littlejhon & Karen A.Fross, Teori Komunikasi. Salemba Komunika: Jakarta,
2010
West, Richard & Lynn Turner, Pengantar Teori Komunikasi Salemba Komunika: Jakarta,
2009.
Black, James & Dean Champion, 1992 Metode dan Masalah Penelitian Sosial .
(terjemahan), Bandung : Eresco
Denzin, Norman & Yvonna. Lincoln, 2005, The Sage Handbook of Qualitative Research.
London : Sage Publication
‘13
10
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Moleong, Lexy J. 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya
Ritzer, George & Douglas J.Goodman, 2003, Teori Sosiologi Modern (terjemahan) Jakarta:
Kencana Prenada:
Haryatmoko, Etika Komunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan, dan Pornografi. Kanisius:
Yogyakarta, 2007.
Suseno, Frans Magnis. Etika Dasar Kanisius: Yogyakarta, 1989.
West, Richard & Lynn H, Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi.
Salemba Humanika, Jakarta, 2008.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti, Bandung
2003
Ardianto, Elvinaro & Bambang Q-Anees. Filsafat Imu Komunikasi. Simbiosa Rekatama
Media, Bandung,
‘13
11
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download