PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

advertisement
FKIP PGSD 2011
Ajaran Islam
 Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua
mazhab terbesar, yaitu Sunni (85%) dan Syiah (15%).
Permasalahan terjadi akibat perbedaan pandangan tentang
siapa yang seharusnya memimpin kaum Muslim sesudah
wafatnya Muhammad. Islam adalah agama predominan
sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika
Utara dan Asia.
 Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah
Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara
dengan mayoritas Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak.
 Namun baik Sunni maupun Syi'ah secara umum
berpandangan sama terhadap rukun Islam dan rukun Iman
yang merupakan aspek fundamental keimanan dalam
Islam walaupun dengan terminologi yang berbeda.
Sejarah Perkembangan Islam
 Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan
sebuah kawasan yang sangat mundur. Kebanyakkan
orang Arab merupakan penyembah berhala dan
yang lain merupakan pengikut agama Kristen dan
Yahudi.
 Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada
Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau
pada tanggal 20 April (570 atau 571 Masehi). Nabi
Muhammad merupakan seorang anak yatim
sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib
meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan
ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika
ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh
kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya
meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu
Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah
dengan Siti Khadijah ketika ia berusia 25 tahun. Ia
pernah menjadi penggembala kambing.
 Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya
dengan menyendiri di gua Hira
 Nabi tidak menyukai suasana kota Mekah yang
dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki masalah
sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala,
masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayibayi perempuan.
 Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai
mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril.
 ia mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang
terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang
pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka
kepada seluruh penduduk Mekah.
Allah
 Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu
kepercayaan tentang keesaan Tuhan.
 Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana
di dalam al-Qur'an pada Surah Al-Ikhlas yang
terjemahannya adalah:
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu,
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan dia."
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat
dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan
dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (AsySyu'ara' [42]:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam
99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan
sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada Al-Qur'an.
 Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang
diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an
berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk
ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk AlQur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat
di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai
hasil cetakan.
 Al-Qur'an memiliki 114 surah ,30 juz dan sejumlah
6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara
menghitung)
 Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai
bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an
diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah
Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan
tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari
(pria) atau Qariah (wanita).
 Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa
Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa
tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu
terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar
terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk mencari
makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
Nabi Muhammad S.A.W
 Muhammad S.A.W (570-632 M) adalah Nabi
terakhir dalam ajaran Islam dimana mengakui
kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk
dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat
Syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak
diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran baru,
melainkan merupakan penutup dari rangkaian
nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.
Risalah Islam
 Setelah kematian Muhammad SAW, kerajaan
Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di
barat dan Asia Tengah di timur. Hingga umat
Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaankerajaan Islam lain yang muncul.
 Kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti
kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan
Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal,
India, dan Kesultanan Melaka telah menjadikan
Islam sebagai kerajaaan yang besar di dunia.
Sahabat-Sahabat Nabi
1. Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin ialah para khalifah yang arif
bijaksana. Merekalah pengganti Rosululloh SAW,
sebagai pemimpin tertinggi kaum muslimin
karena sepak terjang mereka mencontoh Nabi
Muhammad SAW. Juga arah tujuannya, yaitu
membawa umat mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat kelak.
Khulafaurrasyidin berasal dari kata khalifah yang
artinya pengganti dan Ar rasidin yang artinya
orang-orang yang mendapatkan petunjuk.
Abu Bakar Ash-Shiddiq
o Ia dilahirkan dua tahun satu bulan setelah
kelahiran Nabi Muhammad. Nama aslinya
Abdullah bin Abu Quhafah. Kemudian terkanal
dengan sebutan Abu Bakar. Sedang gelar AshShiddiq diberikan oleh para sahabat karena ia
sangat membenarkan Rosululloh SAW. Sejak
muda Abu Bakar memang sudah akrab dengan
Rosululloh. Dialah yang menemani Nabi
Muhammad di Gua Hira' dan dialah yang pertama
kali masuk Islam dari kalangan orang tua
terhormat.
 Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial, yang
oleh Havighurst disebut tugas perkembangan (development task).
 Seseorang dianggap berperilaku normal apabila mampu
melakukan tugas perkembangan sesuai dengan tuntutan sosial
pada periode tertentu. Misalnya:usia remaja, perilaku cenderung
dipengaruhi oleh teman sebaya sebab pada masa itu, remaja
memiliki tugas perkembangan yaitu diakui oleh lingkungannya.
 Peserta didik yang mengalami keberhasilan tugas
perkembangannya akan mengalami rasa bahagia. Sebaliknya,
peserta didik yang mengalami kegagalan , akan merasa kurang
bahagia sehingga dapat menghambat perkembangan selanjutnya.
Prinsip 9: Setiap Perkembangan Mengandung Bahaya
Potensial/Resiko
 Bahaya potensial atau resiko yang terjadi karena
ketidakseimbangan peralihan antarperiode perkembangan,
misalnya: periode anak awal, dimana sudah mulai masuk
sekolah, namun oleh orang tua belum disekolahkan.
 Bahaya potensial tersebut dapat berasal secara fisik dan psikis,
juga dapat distimulasi dari lingkungan luar.
 Dengan menyadari adanya bahaya potensial atau resiko pada
setiap periode perkembangan, kita perlu bersikap bijaksana
dalam menghadapi gejolak perilaku peserta didik. Hal ini akan
dapat mencegah atau meminimalkan dampak negatif akibat
perkembangan setiap periode pada diri mereka.
Prinsip 10: Kebahagiaan Bervariasi pada Berbagai
Periode Perkembangan
 Kebahagiaan pada masa kecil memegang peranan penting dalam
perkembangan seseorang Anak yang bahagia tercermin pada
sosok dan perilakunya. Biasanya mereka sehat dan energik.
 pada masa perkembangan, guru maupun orang tua perlu
membekali anak dengan motivasi yang kuat, melakukan
kegiatan bermanfaat, melatih menghadapi dan menerima
situasi sulit , serta mendorong mereka untuk membina
hubungan sosial secara sehat.
 Berdasarkan hasil penelitian, kebahagaian seseorang
dipengaruhi oleh penerimaan (acceptance) dan kasih sayang
(affection) dari orang-orang di sekitarnya, serta prestasi
(achievement) .
Karakteristik Perkembangan Masa Anak Awal (2 - 6 tahun)
 Orang tua sering menyebut masa anak awal
sebagai usia sulit dan mengundang masalah.
Mengapa? Karena pada masa ini anak sedang
dalam proses pengembangan kepribadian yang
unik dan menuntut kebebasan
 Bandel, keras kepala, kadang menentang dan
melawan orang tua, atau orang dewasa lainnya
 Orang tua juga menganggap sebagai usia bermain
karena sebagian besar waktu anak digunakan untuk
bermain.
 Para pendidik menyebut sebagai usia prasekolah, di
mana anak mulai dititipkan pada tempat penitipan
anak (TPA). Kemudian mereka memasuki kelompok
bermain (KB). Lalu memasuki Taman Kanak-kanak
(TK) yang menekankan pada kegiatan bermain dalam
pendidikan (learning by playing).
 Pada masa prasekolah ini, anak dipersiapkan untuk
masuk di sekolah formal (SD).
 Para psikolog menyebut sebagai :
usia kelompok. Karena anak mulai belajar dasar-dasar perilaku
melalui interaksi dengan anggota keluarga dan kelompok
bermainnya.
usia menjelajah dan usia bertanya. Hal ini dikarenakan anak
sudah mampu berjalan sehingga dapat menjelajah dan ingin
tahu sehingga selalu bertanya mengenai segala hal yang ditemui
di lingkungan kehidupan sekitarnya.
usia meniru karena anak senang belajar dengan cara meniru,
terutama menirukan pembicaraan dan tindakan orang lain.
 Bahaya potensial atau resiko pada masa anak awal dibagi 2;
Bahaya fisiologis: penyakit, kecelakaan, kegemukan, atau
kekurusan. Bahaya psikologis: kesulitan berbicara,
keadaan dan gangguan emosi, kesulitan dalam sosialisasi
melalui kegiatan bermain, serta kebiasaan, disiplin, dan
konsep diri yang kurang positif.
 Kebahagiaan anak pada masa ini antara lain dipengaruhi
oleh kondisi kesehatan yang baik, pengakuan orang lain
akan perilaku kekanakannya, bebas mengungkapkan
ekspresi emosi, harapan sosial yang realistis, kesempatan
untuk melakukan eksplorasi, suasana gembira, serta
dukungan keluarga.
Karakteristik Perkembangan Masa Anak Akhir (6-12 tahun)
 Orang tua menyebut masa anak akhir sebagai usia
yang menyulitkan karena anak pada masa ini anak
lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya
daripada oleh orang tuanya sehingga sulit bahkan
tidak mau lagi menuruti perintah orang tuanya
 Pada masa ini, anak juga sering kelihatan bertengkar
dengan saudaranya sehingga orang tua menyebutnya
sebagai usia bertengkar.
 Perkembangan pada masa anak akhir meliputi
perkembangan aspek fisik dan psikis. Pertumbuhan fisik
berjalan lambat dan relatif seragam. Bentuk tubuh
mempengaruhi tinggi dan berat badan anak, yang
dipengaruhi oleh faktor genetik, kesehatan dan gizi, serta
perbedaan jenis kelamin.
 Keterampilan motorik seperti pilihan penggunaan tangan
(kanan atau kidal) dan keterampilan bermain (lempar
tangkap, naik sepeda, berenang) akan mempengaruhi
perkembangan sosial, emosional, dan konsep diri anak.
 Perkembangan bahasa terutama berbicara dan penguasaan
kosa kata mengalami peningkatan yang pesat. Sejalan
dengan perkembangan bahasa, terjadi pula kemajuan
dalam pengertian
 Perkembangan sosial mulai meluas dari lingkungan sosial
di sekitar rumah manjadi lingkungan dan teman-teman di
sekolah
 Anak pada usia SD senang bermain dalam kelompoknya
dengan melakukan permainan yang konstruktif dan
olahraga. Mereka senang permainan olahraga, menjelajah
daerah-daerah baru, mengumpulkan benda-benda
tertentu, menikmati hiburan seperti membaca buku atau
komik, menonton film dan televisi, juga melamun pada
anak yang kesepian dan sedikit mempunyai teman
bermain.
 Kebahagiaan muncul dari:Minat dan kegiatan
bermain, penerimaan serta pengakuan dari
teman-teman sebaya, pencapaian dalam
prestasi.
 Bahaya potensial, bersifat fisiologis dan
psikologis. Bahaya fisiologis : penyakit, bentuk
tubuh yang tidak sesuai, kecelakaan,
ketidakmampuan fisik, kecanggungan
penampilan; bahaya psikologis :masalah
penyesuaian sosial, perlunya dukungan dan
pengakuan dari teman sebaya.
Karakteristik Perkembangan pada Masa Puber (11/12 –
14/15 tahun)
 Karakteristik puber antara lain: sikap
menarik diri dan menyendiri; merasa bosan
melakukan kegiatan permainan pada masa
anak; inkoordinasi gerakan yang
mengakibatkan kecanggungan; antagonisme
sosial yang membuat anak sulit bekerjasama
dan sering membantah atau menentang;
emosi meninggi sehingga puber cenderung
merasa sedih, marah, gelisah, khawatir,
kurang percaya diri; dan ada juga yang
cenderung berpenampilan sangat sederhana
dan bersahaja.
 Sebaiknya orang dewasa mendampingi
anak memasuki masa puber dengan
menjadi teman dan memberikan informasi
mengenai perubahan fisik dan psikis yang
akan terjadi pada masa puber.
 Demikian juga, orang dewasa perlu
memahami sikap perilaku anak puber yang
kadang menarik diri, emosional, perilaku
negatif dll, serta membantunya agar anak
dapat menerima peran seks dalam
kehidupan sosialnya.
Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia Sd/Mi
 Havighurst (Rifai, 1984) adalah ”tugas-tugas yang
harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap
individu pada setiap periode perkembangannya supaya
individu tersebut menjadi berbahagia”.
 Tugas-tugas perkembangan sepanjang rentang kehidupan
menurut Havighurst pada masa anak akhir (Hurlock, 1991
dan Rifai, 1997) dikemukakan dalam uraian berikut.
1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-pemainan yang umum. Keterampilan yang
dimaksudkan antara lain melempar, menendang, melompat,
meloncat, berenang, dan menggunakan alat-alat permainan
tertentu. Secara psikis khususnya aspek sosial, anak mulai
mempunyai teman kelompok sebaya (peer group) yang dapat
menghargai apabila anak sebagai anggota kelompok memiliki
keterampilan permainan sesuai dengan tuntutan kelompoknya.
2.Membangun sikap yang sehat mengenai diri
sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah belajar
mengembangkan sikap kebiasaan untuk hidup
sehat, dengan cara memelihara badan agar tetap
sehat, menjaga kebersihan, keselamatan diri,
menghindari penyakit, konsisten memelihara
kesehatan, dan mempunyai sikap yang realistis
terhadap seks.
3.Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar
memberi, menerima dan belajar membina persahabatan
dengan teman sebaya, termasuk juga bergaul dengan
musuhnya. Melalui pergaulan dengan teman sebaya, anak
belajar menyesuaikan diri, terbentuknya sikap dan sifat
jujur, sopan, sportif, dan toleran, yang akan mewarnai
pembentukan kepribadian anak selanjutnya
4.Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita
dengan tepat.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar
dan bertindak sesuai dengan peran seksnya yaitu
sebagi anak laki-laki atau anak perempuan. Anak
perempuan diharapkan mengidentifikasikan diri pada
ibunya, sedangkan anak laki-laki mengidentifikasikan
diri pada ayahnya.
5.Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar
untuk membaca, menulis, dan berhitung.. Pada saat
ini, secara fisik khususnya urat syaraf keterampilan
motorik halus telah memungkinkan anak untuk
belajar menulis dan berhitung permulaan.
Kemampuan membaca pemahaman berkembang
sejalan dengan perkembangan kemampuan kognitif
anak.
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan
untuk kehidupan sehari-hari. Hakikat tugas
perkembangan ini adalah anak harus mempelajari berbagai
konsep agar dapat berpikir efektif mengenai permasalahan
sosial di sekitar kehidupan anak sehari-hari. Misalnya: ada
teman yang suka jahil, anak mulai berpikir apa yang akan
dilakukannya.
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, serta tata
dan tingkatan nilai. Hakikat tugas perkembangan ini
adalah mengembangkan moral yang bersifat batiniah yaitu
hati nurani, serta mengembangkan pemahaman dan sikap
moral terhadap peraturan dan tata nilai yang berlaku
dalam kehidupan anak. Misalnya: anak belajar tidak boleh
berbohong, belajar membagikan sesuatu kepada
temannya.
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok
sosial dan lembaga-lembaga. Hakikat tugas perkembangan
ini adalah mengembangkan sikap sosial yang demokratis
dan menghargai hak orang lain. Setiap masyarakat
mempuyai sikap sosial sendiri-sendiri. Misalnya, anak
mulai belajar bermain dengan semua teman sebaya, tidak
melihat agama atau suku.
9. Mencapai kebebasan. Hakikat tugas perkembangan ini adalah
anak menjadi individu yang otonom atau bebas, dalam arti
dapat membuat rencana untuk masa sekarang dan masa yang
akan datang, bebas dari pengaruh orang tua atau orang lain.
Dengan demikian, mereka pun dapat mulai mengembangkan
pengetahuannya secara bebas dan membuat keputusan sendiri
tanpa terlalu tergantung pada orang tua, guru, atau orang
dewasa lainnya. Keberhasilan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan sebelumnya akan membantu anak dalam
mencapai tugas perkembangan ini.
SELESAI
Download