Modul Pendidikan Agama Islam [TM3]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pendidikan
Agama Islam
Islam di Indonesia
Fakultas
Program Studi
Ekonomi
Akuntansi /
Manajemen
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
90002
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Abstract
Kompetensi
Dalam perkuliahan ini anda akan
mempelajari bagaimana kesempurnaan
beribadah menurut sumber-sumber
ajaran Islam, ibadah tanpa ada ilmu
akan sia-sia seperti orang berjalan
tanpa arah. Pada bagian lain akan
dipelajari
tentang
sumber-sumber
ajaran Islam yaitu: Al-Qur’an, As-sunah
dan ijtihad. Pada bagian akhir akan
dibahas tentang komitmen umat Islam
pada sumber ajaran Islam dan
bagaimana fungsi ajaran Islam dalam
masyarakat, sehingga agama tidak
sekedar acara ritual tetapi menjadi
pedoman hidup.
Pada akhir pertemuan ini mahasiswa
diharapkan mampu
1.
Menjelaskan
sumber-sumber
ajaran Islam
2.
Menguraikan
Al-Qur’an,
Assunah dan ijtihad sebagai sumber
ajaran Islam
3.
Memahami komitmen umat Islam
yang
seharusnya
terhadap
sumber ajaran Islam
4.
Menjelaskan
fungsi
sumber
ajaran Islam dalam kehidupan
bermasyarakat
Pembahasan
1.1 PENGANTAR : EKSISTENSI ISLAM DI INDONESIA
Umat Islam Indonesia sebagai komponen mayoritas bangsa,
mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar bagi
tercapainya cita-cita nasional masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sehubungan dengan misi yang mulia ini, umat Islam
bertanggung jawab penuh terhadap pengembangan dan penataan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanggung
jawab seperti itu, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
posisinya sebagai kaum Muslimin dan waga Negara Indonesia.
Umat Islam Indonesia perlu menyadari bahwa dirinya adalah
bagian dari nation Indonesia. Sementara kenyataan menunjukkan
bahwa
sebagai
suatu
bangsa,
Indonesia
mempunyai
heterogenitas tertinggi secara fisik (Negara kepulauan); maupun
dalam soal keragaman suku, bahasa daerah, adat istiadat, dan
bahkan agama. Kenyataan ini bukan saja merupakan sesuatu
yang sudah given, tapi merupakan pertimbangan utama bagi umat
Islam dalam merealisasikan ide-ide dan karya nasionalnya di
berbagai
bidang.
Dengan
demikian,
demi
perkembangan,
pertumbuhan dan masa depan Indonesia sendiri, umat Islam
sebagai
mayoritas
diharapkan
memberikan
kontribusi
dan
tanggung jawabnya secara maksimal, sesuai dengan posisi dan
perannya.
Patut disyukuri bahwa perkembangan yang ada dewasa ini
menunjukkan bangkitnya kesadaran umat Islam Indonesia untuk
kembali memainkan misi kekhalifahannya dalam mengisi dan
memantapkan arah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Dengan kata lain sebagai salah satu pedukung dan sumber
utama pembinaan nilai-nilai keindonesiaan, Islam diharapkan
untuk terus tampil dengan tawaran-tawaran kultural yang produktif
dan
konstruktif;
khususnya
dalam
pengisian
nilai-nilai
keindonesiaan menurut kerangka Pancasila, yang telah menjadi
kesepakatan luhur dan merupakan kerangka acuan bersama
2012
2
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bangsa Indonesia. Lebih jauh lagi, Islam juga semakin diharapkan
dapat menawarkan dirinya sebagai sumber pengembangan dan
pelestarian kelembagaan nilai-nilai itu melalui berbagai pranata
keislaman dalam masyarakat. Umat Islam adalah golongan yang
unggul, karenanya harus mencerminkan keunggulan itu dalam
sikap-sikap yang mulia dan penuh dengan semangat leadership
yang tinggi; tidak egois, tapi altruis.
Umat Islam adalah kuat, karenanya tidak perlu menunjukkan
tingkah laku seperti orang yang lemah dan dihinggapi rasa rendah
diri. Puncak kepribadian umat Islam ialah bahwa dalam mencari
kehormatan ia hanya bersandar kepada Yuhan : “Barangsiapa
menghendaki kehormatan, maka sesungguhnya hanya Allah yang
menjadi pemilik kehormatan itu. Kepada-Nya lah naik ide-ide yang
baik, dan Dia menghargai tinggi amal perbuatan yang saleh” (QS.
35:10).
1.2 KEDATANGAN
DAN
PROSES
PENYEBARAN
ISLAM
DI
INDONESIA
Untuk memahami perkembangan Islam di Indonesia saat ini,
mau tidak mau harus diruntut jauh di belakang, sejak kedatangan
Islam di Indonesia. Terjadinya proses penyebaran agama Islam di
kepulauan Nusantara ditandai oleh akomodasi terhadap nilai-nilai
budaya lokal yang kemudian membentuk semacam tradisi Islam
yang
khas
Indonesia.
Banyak
hal
yang
mempengaruhi
pembentukan tradisi tersebut.
Proses
masuknya
nilai-nilai
Islam
dalam
kehidupan
masyarakat nusantara pada masa-masa awal kedatangan Islam
sampai
dengan
adanya
gerakan
pembaharuan
Islam
menimbulkan dan menciptakan pola tingkah laku dalam bidang
sosial – politik, ekonomi, budaya, dan lainnya. Sosialisasi nilai-nilai
Islam dengan budaya lokal dan adanya gerakan pembaharuan
Islam oleh kaum reformis dengan sistem pendidikan Baratnya
membentuk sikap dan karakteristik muslimin Indonesia yang
beragam.
1.2.1
2012
3
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Kedatangan Islam Di Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dikalangan sejarawan timbul perbedaan pendapat tentang
sejah Islam di Indonesia. Rickles menyimpulkan, walaupun
masa masuknya Islam ke Indonesia merupakan periode
terpenting dalam sejarah Indonesia, namun informasi tentang
periode ini masih kurang jelas. Sehingga De Graaf, misalnya,
setelah meneliti berbagai kepustakaan mengambil kesimpulan:
Secara umum, ada dua pendapat tentang masuknya Islam ke
Indonesia:
A. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke – 8 miladiyah.
Sebgaian besar pendapat ini didukung oleh para ilmuan
muslim di Indonesia dan Malaysia
B. Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke – 13,
sebagaimana dikemukakan oleh sebagian besar ilmuan
asing.
Pendapat pertama berdasarkan argumentasi bahwa sejak
abad ke – 4 Miladiyah telah terdapat jalur transportasi yang
menghubungkan teluk Parsi, India dengan daratan Cina.
Sementara itu, sejak masa lalu wilayah barat nusantara di
sekitar Malaka telah menjadi titik perhatian dalam jalur
transportasi internasional. Dan pada saat yang sama
pelabuhan-pelabuhan
di
Jawa
dan
Sumatra
sering
disinggahi kapal-kapal asing untuk berdagang rempahrempah, sebagaimana dikatakan sejarawan Prof. Dr.
Taufik Abdullah.
Pada abad ke – 7 telah terbentuk pemukiman orangorang Islam di pantai barat Laut Sumatra, yaitu di Barus,
daerah penghasil kapur barus terkenal. Selain itu, dari
tulisan-tulisan orang-orang Arab, ditemukan pula ceritacerita tentang kepulauan nusantara yang merupakan
indikator sudah terjalinnya hubungan antara orang Arab
dengan penduduk nusantara.
Menurut catatan perjalanan Ibnu Batutah, seorang
pengembara Arab, dalam perjalanan pulang dari Cina pada
tahun 1347M, ia singgah di Sumatra. Disana ia dijamu oleh
seorang raja yang beragama Islam, Sultan Malik Zahir,
2012
4
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan meriah. Artinya sudah ada komunitas muslim
dalam waktu yang cukup lama.
Sedangkan soal dari manakah Islam masuk ke
Indonesia, menurut Azyumardi Azra ada tiga teori Islam di
Asia Tenggara:
A. Islam datang langsung dari Arab, tepatnya dari
Hadramut.
B. Islam datang melalui India
C. Islam datang melalui Benggali (Banglades)
Berdasarkan
hal
ini,
dapat
disimpulkan
bahwa
sebenarnya tidak ada tempat khusus mengingat sifat
internasionalisme Islam. Tempat asal itu bisa saja
gabungan dari Arab, Persia, dan India, dan mungkin juga
Cina.
Islam masuk dan menyebar di Indonesia melalui kontak
kalangan pedagang asing dengan penduduk asli, terjadi
melalui para sufi yang mengikuti para pedagang Islam
yang disebarkan para sufi tersebut bersifat mistis, dan
faktor ini ternyata mempercepat proses penyebaran Islam.
Para penyebar Islam yang terkenal termasuk kaum sufi
seperti Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar-Raniri pada abad ke
– 17. Di pulau jawa, penyebaran Islam dilakukan oleh Wali
Songo, yang juga Sufi.
Islam di Indonesia banyak berkompromi dengan
budaya lokal. Sufisme dapat dikatakan mewakili segi
Intelektual agama Islam dimasa terjadinya kemunduran
peradaban Islam di bidang politik dan militer karena
serangan pihak Barat. Kelompok Sufi berjasa menjaga
eksistensi dan spirit agama Islam untuk kemudian
menyebarkan agama Islam ketempa-tempat lain seperti ke
Indonesia tanpa penaklukan militer seperti yang terjadi di
kawasan lain dimasa jaya pasukan militer Islam.
Banyak kompromi antara ajaran-ajaran Islam dan
unsur-unsur lokal itu membuat Islam di Indonesia, lebih
memiliki kekhasan warna Indonesia dari pada Islam
ditempat-tempat lain, karena secara geografis Islam di
2012
5
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Indonesia adalah negeri Muslim yang paling jauh dari
pusat-pusat Islam di Timur Tengah dan Indonesia adalah
negeri Muslim yang sedikit mengalami proses Arabisasi.
Marshall G.S. Hodgson dalam The Venture Of Islam,
mengatakan bahwa Islam telah demikian mempengaruhi
budaya Indonesia dengan sangat mengesankan dibidang
kemasyarakatan
dan
kenegaraan.
Sedang
menurut
Nurcholish Madjid, unsur-unsur Islam sangat tampak
dalam perumusan nilai-nilai Pancasila seperti konsepkonsep tentang adil, adab, rakyat, hikmat, musyawarah,
dan wakil, bahkan dapat disebutkan bahwa rumusan sila
keempat Pancasila itu sangat mirip dengan ungkapan
dalam bahasa Arab yang sering dijadikan dalil dan
pegangan oleh para ulama yaitu kalimat “musyawarah
pangkal kebijaksanaan” (ra’sul hikmah al-musyurah).
1.2.2
Proses Penyebaran Islam Di Indonesia
Keberhasilan diterimanya ajaran Islam dalam kehidupan sosial
penduduk Indonesia dan akhirnya dapat membentuk tradisi
tersendiri yang menggabungkan tradisi Islam dan tradisi lokal
dapat dilihat dari dua sudut:
A. Sifat Islam yang universal dan mengajarkan persamaan
dan kebebasan, serta sifat yang mampu mengakomodasi
kepercayaan lama.
B. Terdapat hubungan yang baik diantara penyebar agama
Islam dengan penduduk setempat, karena para penyebar
agama tersebut mengenang ajaran bahwa Islam sebagai
ajaran yang universal mewajibkan para penganutnya ikut
menyebarkan ajaran ini dengan cara-cara damai kepada
orang lain.
A.H. Jones dalam bukunya, “Islam di Dunia Melayu”,
menulis Islam di Indonesia berpangkal pada kota-kota
pelabuhan, seperti Samudra Pasai, Malaka, dan kota-kota
pelabuhan lain dipesisir utara Jawa seperti Demak, kecuali
untuk kerajaan Minangkabau di Sumatra Tengah. Di kota-kota
pelabuhan tersebut, Islam merupakan fenomena istana. Istana
yang
menjadi
sumber
pengembangan
Islam
sehingga
melahirkan banyak Intelektual Islam yang dekat dengan para
2012
6
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penguasa istana, seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin,
Nuruddin Ar-Raniri, dan Abdul Rauf Al-Sankili. Para intelektual
ini memiliki keilmuan yang luas sehingga terkenal di luar
negeri.
Diwilayah yang Islamnya sudah menjadi kepercayaan para
raja dan bangsawan, dikota-kota banyak dibangun sekolahsekolah, pusat pendidikan, dan sarana ibadah seperti masjid.
Orang-orang dari daerah pedalaman yang ingin mendalami
agama pergi ke kota sehingga kota-kota wilayah kerajaan
Islam menjadi pusat pendidikan dan budaya Islam yang
dinamis. Terjadi hubungan yang dinamis dan serasi antara
istana, pedagang, dan para penceramah.
Proses penyebaran Islam terjadi lewat beberapa saluran:
A. Saluran perdagangan. Pada awalnya, Islamisasi terjadi
melalui
kontak
para
pedagang
dengan
pribumi.
Pemukiman muslim yang mereka dirikan di pesisir
pantai cepat berkembang karena tingkat ekonomi
mereka rata-rata bertambah baik dengan ikut sertanya
golongan bangsawan dalam perdagangan tersebut.
B. Saluran perkawinan. Ketika jumlah umat Islam semakin
banyak sementara penghasilan mereka relatif tinggi,
banyak di antara putri pribumi dari keluarga bangsawan
maupun rakyat biasa merasa tertarik dan ingin menikah
dengan mereka. Sebelum menikah, para wanita ini
masuk
Islam
terlebih
dahulu.
Dalam
perkembangannya, para wanita-wanita dari keturunan
keluarga Muslimpun menikah dengan kaum pribumi.
C. Saluran tasawuf. Para penyebar Islam, yaitu para sufi,
mengajarkan ajaran-ajaran Islam dengan melalukan
“adaptasi” dengan kepercayaan yang sudah dikenal
luas masyarakatnya. Dengan demikian, Islam mudah
dimengerti dan dipahami.
D. Saluran
pendidikan.
Berdirinya
lembaga-lembaga
pendidikan mempercepat proses penyebaran Islam.
Disinilah
calon-calon
menyelesaikan
daerahnya
2012
7
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
ulama
pelajarannya,
untuk
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
di
didik.
mereka
mendirikan
Setelah
kembali
ke
lembaga-lembaga
pendidikan
seperti
pesantren,
merantau
untuk
menyebarkan Islam atau menjadi penceramah.
E. Saluran kesenian. Penyebaran ajaran Islam juga
dilakukan lewat atraksi budaya dan kesenian yang
menarik minat penduduk yang sebelumnya memeluk
agama Hindu seperti pertunjukan wayang di Jawa.
Contohnya, Sunan Kalijaga, adalah seorang ahli
agama yang dikenal sangat pandai memaikan wayang
dimana ia mementaskan cerita – cerita Mahabharata
dan Ramayana dengan memasukkan dan menyelipkan
pesan-pesan Islam, sehingga pada akhirnya banyak
penduduk
yang
masuk
Islam
karena
tersentuh
pendekatan dan ajaran Islam yang disampaikan oleh
Sunan Kalijaga.
F. Saluran politik. Lewat lembaga kerajaan Islam meluas
ketengan penduduk seperti di Maluku dan Sulawesi
Selatan. Setelah raja dan kaum bangsawan memeluk
agama
Islam,
masyarakat
kemudian
mengikuti
jejaknya. Untuk mengukuhkan kekuasaanya, kerajaan
– kerajaan Islam yang baru berdiri memperluas
wilayahnya dengan menaklukan daerah-daerah lain.
Pada umumnya, kaum bangsawan maupun penduduk
daerah – daerah yang ditaklukan tersebut kemudian
masuk Islam.
1.3 ORGANISASI
SOSIAL
KEAGAMAAN
DAN
ORGANISASI
PELAJAR PEMUDA ISLAM
1.3.1
Organisasi Sosial Keagamaan
Keberadaan
organisasi
sosial kemasyarakatan
Islam
sangat strategis di Indonesia. Ormas bertugas untuk
melakukan pengembangan rakyat bawah (grass root)
sebagai strategi perjuangan umat sehingga Islam dapat
tampil dengan tawaran – tawaran kultural yang produktif,
konstruktif
serta
pembawa
kebaikan
Pengembangan
mampu
untuk
umat
yang
menyatakan
semua
diri
umat
dilakukan
sebagai
manusia.
ormas
lewat
berbagai aktivitas seperti: pendidikan, dakwah keagamaan
2012
8
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
secara
kontekstual,
kesehatan,
amal
usaha,
dan
seterusnya.
A. Nahdlatul Ulama
Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi
yang dialami bangsa Indonesia akibat penjajahan maupun
akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran
kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa
ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang
muncul 1908 tersebut dikenal dengan “Kebangkitan
Nasional”.
Semangat
kebangkitan
memang
harus
menyebar kemana-mana, setelah rakyat pribumi sadar
terhadap
penderitaan
dan
ketertinggalannya
dengan
bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai
organisasi pendidikan dan pembebasan.
Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan
kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebut
dengan
membentuk
organisasi
pergerakan,
seperti
Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada 1916.
Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau
dikenal
juga
dengan
“Nahdlatul
Fikri”
(Kebangkitan
Pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum
dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan
Nahdlatut Tujjar, (Pergerakan kaum saudagar). Serikat itu
dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat.
Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar,
selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi
lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan
memiliki cabang di beberapa kota.
Ketika Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas
tunggal yakni mahzab Wahabi di Mekkah, serta hendak
menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam maupun
para Islam, yang selama ini banyak diziarahi karena
dianggap bid’ah. Namun gagasan tersebut ditolak oleh
kalangan
pesantren
keberagaman
2012
9
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
yang
pemahaman
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
selama
menolak
ini
membela
pembatasan
bermahzab
dan
penghancuran
warisan
peradaban
tersebut.
Untuk lebih sistematis memperjuangkan aspirasi dalam
membela
keberagaman
perkembangan
dan
zaman.
untuk
Maka
setelah
mengantisipasi
berkoordinasi
dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan untuk
membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama
(Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344H (13 Januari
1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari
sebagai Rais Akbar.
Aktivitas Organisasi NU
1. Dibidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah
dan
meningkatkan
berpijak
pada
rasa
persaudaraan
yang
persatuan
dalam
semangat
perbedaan.
2. Di
bidang
pendidikan,
menyelenggarakan
pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam,
untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi
luhur, dan berpengetahuan luas.
3. Di
bidang
sosial
kesejahteraan
–
rakyat
budaya,
serta
mengusahakan
kebudayaan
yang
sesuai dengan nilai ke-Islaman dan kemanusiaan.
4. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan
kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan,
dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi
rakyat.
5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi
masyarakat luas.
B. Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi sosial-keagamaan
yang ruang lingkupnya sangat luas, menyentuh seluruh
aspek kehidupan masyarakat. Ia tidak pernah absent
dalam percaturan kehidupan kemasyarakatan. Prof. Mukti
Ali menyebutkan dan “gerakan seribu wajah”. Pada
awalnya tujuan utama Muhammadiyah merupakan gerakan
pembaharuan Islam di Indonesia, kemudian berkembang
2012
10
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tidak hanya memberantas penyelewengan ajaran agama
Islam, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup umat. Dr.
Kuntowijoyo menyebut Muhammadiyah sebagai “gejala
kota”.
Muhammadiyah
Yogyakarta,
pada
didirikan
tanggal
di
8
Kampung
Dzulhijjah
Kauman
1330H/18
November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad
Darwis, kemudian dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan.
Gerakan
Muhammadiyah
berciri
semangat
membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang
lebih maju dan terdidik. Sebagai dampak positif dari
organisasi ini, telah banyak didirikan rumah sakit dan
tempat pendidikan di seluruh Indonesia.
Sebagai organisasi yang modern, Muhammadiyah
juga
melakukan
pembaruan
pendidikan
dengan
mengadopsi model pendidikan kalangan Kristen dan
kolonialis dengan tetap mempertahankan nilai Islam
dengan mendirikan lembaga pendidikan modern. Menurut
Mitsuo Nakamura (1976), dengan model pendidikan seperti
itu , Muhammadiyah secara langsung membangkitkan
kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia, menyebarkan
ide
pembaruan
secara
luas,
serta
mempromosikan
penggunaan ilmu praktis dari pengetahuan modern.
C. Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI)
ICMI lahir pada tanggal 7 Desember 1990 di kampus
Universitas Brawijaya Malang. Prakasa pembentukannya
berasal dari lima mahasiswa Unibraw yang merasa prihatin
karena tidak ada wadah yang mempersatukan cendikiawan
muslim. Dengan semangat muda dan idealism yang tinggi
mereka memprakarsai terselenggaranya symposium yang
dihadiri 512 orang cendekiawan muslim seluruh Indonesia.
Symposium
yang
berjudul
“Simposium
Nasional
Cendekiawan Muslim Membangun Masyarakat Indonesia
Abad XX” di buka oleh Presiden Soeharto dan di tutup oleh
Wakil Presiden Sudharmono. Sejarah mencatat, dalam
masa Orde Baru, inilah yang pertama kali bahwa sebuah
2012
11
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pertemuan cendekiawan dibuka oleh Presiden dan ditutup
oleh Wakil Presiden.
Ketika ICMI
lahir
pada
Desember
1990,
ICMI
dipandang sebagai kulminasi dari perjuangan umat Islam
Indonesia yang panjang dalam bersentuhan dengan
modernism. Robert W Hefner menyebutkan bahwa lahirnya
ICMI adalah cermin dari bangkitnya kelas menengah
muslim baru. Yakni sebuah lapisan umat Islam yang
mempunyai
komitmen
intelektualisme
dan
tinggi
pada
profesionalisme
semangat
dalam
berbagai
lapangan kehidupan. ICMI sebagai refresentasi kelas
menengah Muslim baru, memiliki posisi strategis untuk
menjadi kekuatan dan integrasi umat. Kehadiran ICMI
dapat diartikan respon atas situasi kongret di mana
masyarakat menginginkan tampilnya peran cendekiawan
untuk pencerahan dan penyampaian pesan Islam.
Di bidang sosial, ICMI berhasil menjadi salah satu
simpul tempat bertemunya berbagai komponen umat
Islam. Dalam tubuh ICMI terdapat orang-orang yang
berlatar belakang Muhammadiyah, NU, Dewan Dakwah,
Persis, Birokrasi, Cendekiawan Kampus, Purnawirawan
ABRI, Pengusaha, Kyai dan Mahasiswa.
Dibidang perekonomian umat Islam, ICMI berhasil
mendorong terbentuknya Bank Muamalat Indonesia (BMI),
BPR Syariah dan berbabagai BMT yang tersebar di
seluruh pelosok tanah air. A. Dan beberapa organisasi
sosial keagamaan lain seperti : Persis, al-Irsyad, Jami’at alKheir, Nahdlatul Wathan dan lembaga sosial-keagamaan
lainnya.
1.3.2
Organisasi – Organisasi Pelajar Dan Pemuda Islam
Menurut catatan M. Rusli Karim, paling tidak ada sembilan
organisasi pelajar dan pemuda yang beraspirasikan Islam
Praorganisasi Pelajar dan Pemuda Islam melakukan kegiatan
yang sifatnya menyangkut peningkatan akademis, wawasan
keagamaan, kenegaraan diantara organisasi – organisasi
tersebut antara lain:
2012
12
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
A. Pelajar Islam Indonesia (PII)
B. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
C. Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU)
D. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
E. Pergerakan Mahasiswa Islam (PMI)
F. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
G. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
H. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
I.
Pemuda Muhammadiyah
J. Nasiyatul Aisyah (NA)
1.4 PERAN UMAT ISLAM INDONESIA
Para pemimpin dan cendekiawan Islam makin menyadari
bahwa Islam adalah rujukan yang paling banyak, sebagai sumber
yang tak pernah kering untuk mengembangkan kehidupan umat
manusia secara lebih damai, adil, selaras, dan berkemakmuran.
Maka tak terlampau berlebihan kalau dikatakan bahwa kaum
Muslimin sekarang memasuki tahap revolusi yang ketiga yakni
revolusi mental dan intelektual.
Dalam suasana demikian, pada masyarakat Muslim yang
terbesar di dunia, adalah suatu keniscayaan bahwa semangat
pembangunan masyarakat madani tumbuh di tengah-tengah
khalayak Muslim Indonesia. Dengan perkataan lain, umat Islam
tak selayaknya acuh tak acuh terhadap urusan pembangunan
masyarakat madani ini. Mengingat keragaman keadaan umat,
maka
Muslim
Indonesia
yang
berkepedulian
sepatutnya
menangani dua tugas sekaligus.
Pertama, mengentaskan dan memberdayakan para dhuafa
dan meningkatkan taraf hidup serta intelektualitas mereka
sehingga menjadi umat yang mumpuni.
Kedua, membangun masyarakat madani itu sendiri. Tak dapat
yang satu menunggu yang lain. Keduanya harus dilakukan
bersamaan. Itu akan merupakan sumbangan monumental umat
Islam bagi bangsa ini, tak cuma buat kaum sendiri.
Kedua tugas itu jelas mudah dan cepat, walau Khalifah Umar
bin Abdul Aziz dengan penuh pengorbanan sudah memberi
2012
13
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
contoh bagaimana menyejahterakan umat hanya dalam jangka
dua tahun. Nabi Muhammad pun memerlukan waktu satu
dasawarsa
lebih
dari
peletakan
baru
pertama
hingga
terbangunnya masyarakat Madani di Madinah. Terlebih di masa
sekarang mengingat hambatannya sudah mendunia akibat
globalisasi yang melanda dengan derasnya.
Umat Islam harus berstu. Sebagai langkah awal, umat Islam
harus menyelesaikan berbagai konflik sectarian yang memecah –
belah. Pada saat yang sama, umat harus menolak penindasan
dan
eksploitasi
sesama,
korupsi
dan
kerakusan,
serta
nasionalisme sempit dan mementingkan golongan sendiri.
Muslim yang benar adalah mereka yang menegakkan
keadilan,
melawan
tirani,
mengupayakan
kebebasan
dari
ketertindasan, terhormat dan jujur, yang bersifat terbuka dalam
kata dan perbuatan.
Muslim yang benar adalah mereka yang juga melindungi
kemanusiaan, menghargai kehormatan wanita dan kesejahteraan
anak-anak, memelihara integritas keluarga, membantu orangorang yang kelaparan, dan hidup harmonis bersama lingkungan.
Orang – orang Muslim yang modern adalah mereka yang bisa
mengharmonisasi ajaran Islam yang bersumber dari wahyu dan
tradisi Nabi di satu tangan, sementara tangan yang lain
menggenggam ilmu pengetahuan sebagaimana yang diucapkan
cendekiawan Muslim, Muhammad Abduh (1849-1905).
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan
betapa
Islam
tidaklah
bertentangan
dengan
kemajuan,
modernitas, maupun praktik demokrasi. Pendekatan komprehensif
untuk pembangunan manusia, masyarakat, dan negara berbasis
ajaran dan peradaban Islam.
1. Konsistensi pada keimanan kepada Allah
2. Mewujudkan pemerintahan yang adil dan bisa dipercaya
3. Menumbuhkan tradisi berdemokrasi kepada rakyat
4. Mencintai ilmu pengetahuan dengan penuh semangat dan
menguasainya
5. Melaksanakan pembangunan ekonomi yang berimbang dan
menyeluruh
6. Meningkatkan kualitas hidup rakyat yang baik
2012
14
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak minoritas dan
kaum perempuan
8. Mengintegrasikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya
9. Menyelamatkan sumberdaya alam dan lingkungan
10. Berusaha keras memaksimalkan kemampuan
1.5 STUDI KASUS
Indonesia Di Tengah Pesona Islamic Fund Global
Islamic Fund kini tengah menjadi fenomena global. Betapa
tidak? Pertumbuhannya sungguh fenomenal dengan total investasi
sudah mencapai angka US$200 miliar hingga US$500 miliar di
seluruh wilayah di dunia. Ini menjadi sebuah kekuatan modal
ekonomi yang tidak bisa diremehkan bagi kekuatan ekonomi
global.
Saat ini memang tengah menjadi perhatian serius bagi
manajer investasi dan perusahaan jasa keuangan internasional.
Jadi, jangan heran jika hari ini banyak bank dan perusahaan
sekuritas terkenal yang mulai serius membentuk divisi khusus
untuk mengelola jasa di bidang Islamic fund. Sebut saja HSBC,
Deutsche Bank AG, Overseas Chinese Banking Cooperation
(OCBC), dan Standard Chartered Plc. Perusahaan multinasional
ini menjadi bagaian dari pemain yang mulai serius masuk ke jasa
keuangan syariah.
Anda keyakinan bahwa pasar Islamic fund akan berkembang
terpisah dari yang konvensional yang selama ini telah menjadi
agen tunggal bagi pembangunan ekonomi dunia. Sehingga apa
yang disebut dengan dual banking system atau dual economics
system antara konvensional dan syariah sudah muali akrab di
telinga pelaku pasar.
Kalau boleh menyebut suatu tempat yang tengah bergerak
dinamis kea rah itu pada saat ini adalah sebut saja London. Kota
kebanggaan masyarakat Inggris itu tengah berbulan madu dengan
sistem syariah di sektor jasa keuangannya intensif dilakukan oleh
pelaku pasar di kota itu dengan dampak cukup luas ke pasar.
Sehingga tak pelak, Pangeran Charles – pun merasa perlu
memberikan perhatian dan dukungannya.
2012
15
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Islamic
fund
memang
istimewa,
setidaknya
menurut
Aseambankers ada sekitas US$1,5 triliun lagi dana syariah yang
siap diinvestasikan oleh pemerintah, perusahaan, dan pengusaha
dari Timur Tengah. Dana ini tengah mencari pasar untuk berlabuh,
bak air tengah mengalir mencari dataran rendah nan kosong.
Inilah sebuah kekuatan resources modal yang mungkin terabaikan
selama ini.
Asean dan China
Kini salah satu pasar yang menjadi perhatian khusus bagi
Islamic fund adalah Asean, China dan India. Kenapa wilayah ini
menjadi incaran bagi keuangan syariah? Jawabannya adalah
kawasan ini tengah membangun dengan prospek pertumbuhan
ekonomi paling tinggi. Misalnya, China dan Thailand punya
pertumbuhan ekonomi 6% hingga 9%. Suatu angka pertumbuhan
yang relative sudah sulit dicapai Negara mapan seperti kawasan
Eropa dan Amerika Serikat.
Pertumbuhan sektor riil di kawasan ini menjadi lading yang
menarik bagi investasi dana syariah. Beberapa referensi di
kalangan konsultan keuangan dan investasi internasional sudah
memberi sinyal kearah ini.
Bagi China, interaksi dengan dunia Islam bukan hal yang baru
dan asing. Sejak berabad-abad yang lalu mereka sudah punya
kontak dagang dan ekonomi.
Dinasti dan pedagang China sudah intensif melakukan
interaksi ekonomi dengan khalifah dan saudagar jazirah arab pada
zaman periode awal kebudayaan Islam. Sebagai alat dagang yang
paling terkenal dalam kontak bisnis mereka tersebutlah komoditas
tembikar, sutera, dan produk tekstil.
Lalu Bagaimana dengan Indonesia?
Sejauh yang dicermati dalam perkembangan sistem syariah
dipasar keuangan nasional adalah kemauan untuk mengelola
pasar domestik. Kekuatan pasar Indonesia yang punya popukasi
220 juta jiwa dianggap sebagai prospek pasar di masa depan.
Indonesia
tergolong
maju
untuk
menyusun
langkah
penggarapan pasar domestik. Salah satunya ditunjukan dengan
2012
16
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
adanya blue print perbankan syariah 2011 yang menargetkan
akan menjadi market share di sistem perbankan nasional dengan
porsi sedikitnya 10%.
Saat ini hampir sebagian besar bank nasional sudah membuka
unit syariah dan ada pula yang penuh beroperasi sebagai bank
syariah. Hingga maret 2005 ada 16 unit bank syariah, tiga bank
syariah penuh, dan 88 BPR Syariah bekerja di Indonesia.
Dari
segi
kinerja,
perbankan
syariah
nasional
telah
membukukan nilai asset Rp. 16, 35 triliun dengan porsi asset
terhadap bank secara keseluruhan 1,2%.
Bagi keuangan syariah global sendiri, Indonesia adalah pasar
menarik dengan jumlah penduduk yang mencapai 220 juta jiwa.
Kekuatan pasar yang besar denga kultur yang sudah marketable
dengan sistem syariah. Agaknya, kalau kondisinya cukup kondusif
maka Indonesia akan menjadi serbuan pemain syariah global di
masa mendatang.
2012
17
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Srijanti, Purwanto, dan Pramono, Wahyudi, 2007, Etika Membangun Masyarakat Islam
Modern, Yogyakarta: Graha Ilmu.
2012
18
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download