human nature - Google Groups

advertisement
PRESENTASIKELOMPOK 2
CHAPTER 2
HUMAN NATURE
(PHILOSOPHY)
MANUEL VELASQUEZ
P R E PA R E D B Y :
RO S I K I N ~ DA DA N ~ M . E F F E N D I ~ D E W I M . S




Menurut Thomas Hobbes (1588-1679) bahwa
manusia pada dasarnya egois dan agresif
Manusia makhluk egois dan spiritual, atau makhluk
mementingkan diri sendiri dan material
Sifat manusia adalah egois dan materi. Terlepas dari
kepentingan intrinsik mereka, pandangan ini memiliki
mendalam dan sangat pribadi implikasi bagi kita
masing-masing
Pandangan tentang sifat manusia juga mempengaruhi
hubungan Anda dengan semesta. Jika seseorang
percaya bahwa manusia spiritual serta materi, tidak
akan orang itu terbuka untuk pengalaman religius.
Sigmund Freud: “Men are not gentle,
friendly creatures wishing for love, but
[possess] a powerful measure of desire for
aggressiveness.”
 Pertama, mereka meminta kita untuk percaya bahwa
semua manusia memiliki diri: ego atau "I" yang ada
dalam tubuh fisik dan yang sadar dan rasional
 Kedua, mereka meminta kami untuk percaya bahwa diri
ini berbeda dari, namun terkait dengan tubuh
 Ketiga, mereka meminta kami untuk percaya bahwa diri
ini bertahan melalui waktu
Adam and Eve. In his idealized figures of the
first man and woman being tempted by Satan,
the fifteenth-century. Christian artist Albrecht
Dürer (1471-1528) attempted to portray
humans as rational, loving beings made in the
image of God but capable of great good and
evil.
 Pandangan Tradisional menganggap manusia memiliki
spiritual yang rasional diri yang berbeda dari tubuhnya,
memiliki tujuan, bertahan dari waktu ke waktu, dan ada
sebagai terpisah individu
 Melihat rasionalistik Tradisional





Teori tradisional sifat manusia memandang manusia terutama sebagai
seorang pemikir yang mampu penalaran
Aristoteles (384-322 SM) kebenaran tentang sifat manusia diperlukan
hanya pengetahuan tentang dunia kita sendiri, melihat penggunaan akal
sebagai tujuan sifat manusia
Dalam pandangan rasionalistik awal sifat manusia adalah makhluk
rasional dengan pikiran yang dapat mengontrol selera kita dan agresi,
kita melihat diri kita sebagai makhluk penalaran, dijiwai dengan
imaterial jiwa, dengan tujuan dalam hidup
Implikasi View rasionalistik Tradisional, pandangan tentang sifat manusia
terlihat tidak bersalah dan optimis dalam peran memberikan alasan
Dalam pandangan rasionalistik.
Tradisonal Yahudi-Kristen melihat Sifat Manusia


Yahudi-Kristen mempunyai pandangan rasionalistik, bahwa sifat manusia
pada dasarnya tidak memiliki kepentingan sendiri, Tradisi Yahudi-Kristen
dimodifikasi bagian lain kunci dari tradisi rasionalistik.
Pandangan rasionalistik dan Yahudi-Kristen berpendapat untuk diri yang
rohani dan sehingga dapat bertahan hidup kematian tubuhnya.
 Tantangan Darwin



Darwin mengemukakan Gagasan bahwa binatang dan tumbuhan
kadang-kadang lahir dengan fitur yang berbeda dengan orang tua
mereka, tetapi bahwa mereka dapat menyampaikan kepada
mereka sendiri keturunan. Dan manusia adalah binatang yang
memiliki karakteristik untuk berpikir (Manusia adalah binatang
rasional).
Darwin menunjukkan bahwa variasi acak dengan binatang yang
lahir kadang-kadang dapat memberikan keuntungan dalam
perjuangan besar untuk eksistensi.
Pemahaman teistik evolusi menyatakan bahwa meskipun evolusi
terjadi. Evolusi hanyalah alat desain Allah
 Tantangan Eksistensialisme


Eksistensialisme menyangkal sifat manusia esensial dalam arti
tradisional, bersikeras bahwa individu menciptakan alam mereka
sendiri melalui bebas, pilihan yang bertanggung jawab dan
tindakan
Dalam Eksistensialisme dan Humanisme, penuh semangat
mengungkapkan pandangan eksistensial sifat manusia, eksistensi
intinya percaya bahwa manusia yang ada terlebih dahulu, dan
kemudian mereka membuat sesuatu dari diri mereka sendiri.
 Tantangan Feminise


Feminisme sebagai filsafat dan gerakan berkaitan dengan era
pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley
Montagu dan Marquis de Condorcet
Pada awalnya gerakan ditujukan untuk mengakhiri masa-masa
pemasungan terhadap kebebasan perempuan. Secara umum
kaum perempuan (feminin) merasa dirugikan dalam semua
bidang dan dinomor duakan oleh kaum laki-laki (maskulin) dalam
bidang sosial, pekerjaan, pendidikan, dan politik khususnya terutama dalam masyarakat yang bersifat
2.3 MASALAH PIKIRAN DAN TUBUH DAN BAGAIMANA
KETERKAITANYA
 Manusia adalah garis batas alam, rohani dan jasmani untuk mencapai
keseimbangan diantara keduanya, berbagi dalam kesempurnaan yaitu jasmani
dan rohani ( THOMAS AQUINAS). Sudah jelas bahwa manusia mempunyai 2
sisi bagian yaitu pikiran dan tubuh.
 PANDANGAN DUALIS SIFAT MANUSIA
Descartes mengasumsikan bahwa jika ada kemungkinan untuk memikirkan satu hal
tampa yang lain, maka kedua hal tersebut tidak sama apakah asumsi ini bisa dikatakan
benar?
 PEMBUKTIAN DARI JIWA
Le ibnis setuju bahwa pikiran dan tubuh tidak dapat berinteraksi tetapi mereka berjalan
dalam rangka pararel seperti dua buah jam yang disamakan.
 PANDANGAN SIFAT MATERIALIS MANUSIA
Hobbes mengatakan bahwa para materialis pikiran dapat dikurangi dengan tindakan fisik
dari tubuh material dan dipengaruhi ilmu pengetahuan pada zamanya.
2.3 MASALAH PIKIRAN DAN TUBUH DAN BAGAIMANA
KETERKAITANYA
(Lanjutan)
 TEORI UTAMA IDENTITAS SIFAT MANUSIA
Salah satu kekurangan ilmu pengetahuan adalah bahwa hal yang belum bisa ditentukan
dan apa yang membuat manusia terpisah dengan hewan lainya ( Rene Dubos)
 PANDANGAN BEHAVIONIS SIFAT MANUSIA
Ryle mengatakan kegiatan mental dan negara dapat dijelaskan dan di definisikan dalam
hal perilaku yang dapat diamati oleh kita.
 FUNGSIONALIS PANDANGAN SIFAT MANUSIA
Jika dua orang mempunyai pengalaman yang berbeda mereka dapat menghubungkan
output perilaku yang sama dengan input arti yang sama pula,namun mereka tidak
mempunyai kondisi mental yang sama.
 PANDANGAN KOMPUTER DARI SIFAT MANUSIA
Turing mengatakan pikiran adalah komputer yang mengikuti program dan menghasilkan
output tertentu dan ketika diberi masukan tertentu.jika komputer output memberikan
masukan tertentu tidak dapat dibedakan dari output manusia akan membuat input yang
sama,komputer setara dengan pemikiran manusia.
2.3 MASALAH PIKIRAN DAN TUBUH DAN BAGAIMANA
KETERKAITANYA
(Lanjutan)
 ELIMINATIVE MATERIALISME
Dalam pandangan orang yang mengkritik bahwa materialisme eliminatif menyangkal
keberadaan dari apa yang kita semua tahu dan kita alami, sehingga menghilangkan hal
yang sangat harus dijelaskan.
 DUALISMEYANG BARU
Jhon donne mengatakan ‘aku adalah sebuah dunia yang kecil yang terbuat dari unsur
unsur yang licik dan dari semangat malaikat’kemudian chalmens membantah sebagai
contoh seorang zombie secara fisik seperti manusia tetapi tidak mempunyai kesadaran
sehingga mental dan kesadaran adalah bukanlah sifat fisik tetapi sifat dualisme.
2.4 APAKAH ADA DIRI KITA YANG ABADI
‘Saya tidak tahu siapa diri saya’ pernah dianggap hanya milik krisis masa remaja
yang akan diselesaikan oleh tahap dewasa terdengar tidak hanya dari remaja
tetapi dari orang dewasa dan dari segala usia ( Aaron ungersma).kita percaya
bahwa kita adalah orang yang sama sepanjang hidup kita kecuali kita mengalami
gangguan otak.
Dalam eksperimen pemikiran dimana pikiran yang dimasukan ke dalam tubuh
yang baru,kita katakan tubuh sekarang orang yang dipindahkan ,bukan orang
yang tubuhnya digunakan,sehingga kontinuitas tubuh tidak membuat seseorang
yang sama dari waktu ke waktu.
 JIWA SEBAGAI DIRIYANG ABADI
Pandangan tradisional seperti Descartes menyatakan bahwa jiwa membuat
seseorang tetap orang yang sama dengan berjalanya waktu.
2.4 APAKAH ADA DIRI KITA YANG ABADI
(Lanjutan)
 MEMORI SEBAGAI SUMBER DIRI YANG ABADI
Memori manusia disisi yang lain adalah perekat fisik tak terlihat bagi yang memegang
identitas kita bersama sama dari waktu ke waktu.(THEODORE ROSZAK)
 PANDANGAN DIRIYANG KOSONG
Pandangan diri tampa menghilangkan diri sendiri.dalam ajaran Buddha dikatakan pikiran
mendung oleh keinginan murni dan tahan terhadap kebijaksanaan yang keras kepala tetap
saja memikirkan ‘aku’ dan ‘miliku’
dan tidak ada dialam semesta bahkan diri sendiri, tetap semua dari suatu saat ke saat
berikutnya semuanya terdiri dari agregrat dari elemen yang berada dalam fluks yang
konstan.
APAKAH KITA ADALAH INDIVIDU YANG BERDIRI
SENDIRI DAN MENCUKUPI DIRI DENGAN SENDIRINYA ?
Jelas bahwa orangtualah yang berperan untuk menolong
anaknya dalam pencapaian sebagai manusia yang mandiri
dan percaya pada diri sendiri, tdak hanya itu saja, tetapi
orangtua pun mengajarkan agar seorang individu juga
harus memahami untuk terus melakukan hal yang bernilai
positif dalam pengembangan dirinya.
Selain itu orangtua juga mengajarkan kepada anaknya
supaya bisa mengatasi dan menghindari segala hal
kemungkinan yang bersifat tidak baik, orangtua
mengajarkan kepada anaknya agar mereka tidak terjatuh
pada pergaulan yang tidak baik.
 Orangtua juga berperan mengajarkan anaknya untuk
berekplorasi dalam hidupnya, mereka tidak
membatasi anak mereka dengan berbagai hal yang
mengekang, tetapi sebaliknya orangtua memberikan
kebebasan
untuk
memilih
jalan
hidupnya,
mengajarkan anak mereka untuk menghadapi
berbagai tantangan hidup yang ada, dalam hal ini
orangtua membimbing serta mengarahkan anaknya
untuk menuju suatu kesuksesan dalam diri dan
hidupnya.
ATOMISTIK DIRI
Semua ini adalah pandangan tentang bagaimana cara kita
dalam membesarkan anak-anak, dan membentuk mereka
menjadi suatu pola
yang bernilai dan berharga.
Berdasarkan pandangan agar mereka dapat mandiri dan
bisa hidup sendiri tanpa mengandalkan orang lain dalam
hidupnya. Mengenai hal ini seorang filsup menyebutnya
dengan pandangan atomistic, yang artinya memisahkan
diri dari individu lainnya. Mandiri dan hidup sendiri
menjadi ciri atomistic, contohnya seperti sebuah atom
yang berdiri sendiri yang tidak hidup dengan atom lainnya.
Inti dari sebenarnya bahwa hidup atomistic, hidup yang
berdiri sendiri, mandiri dan unik yang tidak mau
tergantung oleh orang lain.
 Dalam
hal tersebut akhirnya beberapa filsup
berpendapat, contohnya dari Descartes. Descartes
mengatakan beberapa pandangannya, yaitu ; yang
pertama adalah bahwa hidupku adalah hidup yang
sebenarnya, aku adalah aku yang sebenarnya. Yang
kedua, Ia menyatakan ini adalah kualitas, yang
memiliki keinginan, ketakutan, harapan, kebenciankesemuanya itu ada didalam diri sendiri. Ketiga, dia
meyatakan bahwa diri saya adalah ini, yang dapat
menemukan diri saya sendiri dengan menarik atau
memisahkan diri dari yang lainnya. Keempat, ia
menyatakan bahwa saya sendirilah yang menentukan
tentang kebenaran pada hidup sendiri atau diri
sendiri.
 Pandangan lainnya datang dari filsup yang berasal dari
Jerman, yaitu Immanuel Kant. Ia berpendapat bahwa
aku yang sebenarnya adalah mahkluk yang dapat
menentukan dan memilih jalan hidup sendiri. Inti dari
diri sejati adalah kemampuan dari memilih hidup
untuk diri sendiri.
 Kita lihat dari pendapat di atas, dari Descartes dan
Kant yang dapat kita jadikan sumber bagaimana cara
untuk mencari jati diri. Kita coba untuk
meningkatkannya pada anak-anak kita cara
bagaimana menjadi indivu yang mandiri.
HUBUNGAN PRIBADI
 Masih dalam pertanyaan tentang diri sendiri, yaitu:
Adakah pengertian tentang individu yang mandiri dan
berdiri sendiri menjadi bahan perbincangan? Apakah
memungkinkan bagi anak-anak atau orang dewasa
menjadi seseorang yang mandiri atau berdiri sendiri?
 Seorang Pilosophy Canadian, abad ke 20, yang bernama
Charles Taylor tidak mempercayakannya. Taylor
berpendapat bahwa kita adalah individu yang bergantung
pada yang lainnya, karena kita membutuhkan yang lainnya
dalam menentukan siapa diri kita sesungguhnya.
 Aristoteles tidak hanya mengatakan bahwa kita
memerlukan orang lain untuk bertaha, Ia
memperdebatkan apakah manusia itu pada mulanya?
Siapa diri saya dan apakah saya bekualitas?itu semua
akan timbul dari hubungan social dengan yang
lainnya.
 Tetapi filsup Hegel juga memperdebatkan tentang
identitas pribadi. Siapakah diri saya sebenarnya
tergantung terhadap hubungan dengan orang lain dan
tetapi saya tidak akan menjadi terpengaruh atau
mengikuti orang lain tersebut.
BUDAYA DAN IDENTITAS DIRI
 Setiap orang
memiliki kebudayaan. Kebudayaan
terdiri dari tradisi dan bahasa ; kesenian, prmikiran,
pandangan, pembelajaran dan kepercayaan dari suatu
kelompok atau seseorang.
 Hegel berpendapat dimana budaya seseorang ialah
cerminan yang terus dimana masyarakatnya
menunjukkan bahwa seseorang itu siapa dan apakah
dia? Ini maksudnya adalah siapakah saya ini, definisi
mutu saya tergantung kepada kebudayaan saya dan
juga tentang hubungan terhadap orang-orang penting
didalam hidup saya.
a. Sedangkan pendapat Taylor ialah, kebudayaan
.
itulah yang menentukan hal-hal tentang makanan,
pakaian dan music yang kau pilih. Pendeknya,
semua hal yang kau inginkan ditegaskan oleh
waktu dari pembelajaran budaya yang kau
inginkan. Dari kebudayaan itu kamu juga dapat
menggambarkan ide pikiranmu tentang berbagai
manusia yang terdapat pada budaya tersebut.
PENCARIAN JATI DIRI
. Dari
beberapa pendapat para filsup yang sudah
dipaparkan diatas, siapakah yang dapat kita benarkan?
Apakah Descartes, ataukah Hegel dan Taylor?
 Hal
tersebut dapat
pencarian jati diri.
kita
pertimbangkan
dalam
 Jadi, manusia itu bukan dapat berdiri sendiri atau
dapat mencukupi diri dengan sendirinya, tetapi
manusia itu bergantung terhadap manusia lainnya
dalam kelangsungan atau keberadaan hidupnya.
2.6 Sejarah Filsafat
PLATO
 Lahir pada 427 SM di Athena, Yunani dan
Wafat 347 SM.
 Sebagai murid dari socrates.
 Plato adalah filsuf pertama yang
mengembangkan gagasan filosofis dari sifat
manusia, manusia pengetahuan, dan
metafisika.
Plato: “If, as we say, perfect beauty and
goodness and every ideal exist, then it is a
necessary inference that just as these
ideals exist, so our souls existed before
we were born.”
2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan)
PLATO (Lanjutan)
 Kontribusi Plato yang paling mendasar untuk filsafat adalah perbedaan yang
menarik antara benda-benda fisik berubah kita tangkap dengan indera kita
dan cita-cita tidak berubah kita bisa tahu dengan pikiran kita, contoh ilmu
geometri.
 Plato mengatakan, harus didasarkan pada cita-cita kita tahu dengan pikiran
kita dan bukan pada mereka terlihat, replika berubah, dan tidak sempurna
 Plato menyatakan bahwa penguasa terbaik, raja yang sempurna, akan
menjadi orang-pria atau wanita-yang jiwanya adalah disiplin diri cukup untuk
memungkinkan dia untuk merenungkan benar berada dalam bentuk yang
sempurna
 Teori Plato tentang bentuk, yang dikembangkan di bawah pengaruh ajaran
Sokrates, adalah dasar untuk tampilan berpengaruh nya sifat manusia
 Banyak filsuf abad kedua puluh (seperti Kurt Gödel, John McTaggart, Alfred
North Whitehead, dan Bertrand Russell) telah sepakat bahwa hanya teori
Plato bentuk memadai dapat menjelaskan pengetahuan kita tentang citacita tertentu, khususnya cita-cita matematika
2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan)
ARISTOTELES
 Lahir pada 384 SM di Stagira, Yunani Utara.
 Menunjukkan dalam hidupnya dan ajaran bagaimana
menjadi bahagia dan baik pada saat yang sama
"tinggal”
 Dia memegang, bentuk hal-hal yang terlihat
ada di hal-hal yang terlihat sendiri.
 Mengembangkan pandangan baru tentang
realitas yang jauh lebih dekat dengan akal
sehat daripada Plato
Aristotle: “In all our activities there is an end which we seek for its
own sake, and everything else is a means to this end. . . .
Happiness is [this] ultimate end. It is the end we seek in all that we
do.”
2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan)
ARISTOTELES (lanjutan)
 Menurut Aristoteles, ciri-ciri yang membuat hal apa itu dan bahwa semua
hal konsep bentuk bersama dengan tiga jenis lain penyebab:
1) sebab material, atau barang-barang dari mana hal-hal yang dibuat,
2) penyebab efisien, atau agen yang membawa perubahan,
3) dan penyebab akhir, atau tujuan dari perubahan.
 Menurut Aristoteles, memberikan empat jenis penjelasan terhadap
sesuatu :
1) Kita dapat menjelaskan sesuatu memiliki beberapa karakteristik
dengan mengidentifikasi bentuk, atau penyebab formal:
2) Kita dapat menjelaskan memiliki karakteristik lain dengan
mengidentifikasi peduli dari mana itu dibuat, atau sebab material.
3) Kita dapat menjelaskan perubahan fungsi atau penyebab efisien.
4) Kita dapat menjelaskan untuk menjadi dengan mengidentifikasi
tujuan yang dibuat, atau penyebab akhir.
2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan)
ARISTOTELES (lanjutan)
Perbedaan pandangan Aristoteles dengan Plato
Aristoteles
Plato
Tidak percaya metafisika
Percaya metafisika
Menolak pandangannya tentang jiwa tetapi di utamakan Jiwa dapat ada terpisah dari tubuh dan bahwa dalam
pengalaman hidup
eksistensi sebelumnya pihaknya telah mengakuisisi
pengetahuan tentang bentuk, yang ingat dalam hidup ini
Kebahagiaan dan kebaikan harus ditemukan di dunia ini: Kita bisa mencapai kebahagiaan dan kebajikan penuh hanya
"Bahkan jika ada yang sempurna Baik yang ada terlepas dari dengan datang untuk mengetahui bentuk-bentuk yang
banyak hal di dunia kita yang baik, itu adalah jelas bahwa ini sempurna yang ada di dunia lain
baik tidak akan menjadi apa pun yang kita manusia dapat
mewujudkan atau mencapai
Menjelaskan bagaimana sifat manusia kita dapat mencapai Memandang ke dunia lain bentuk tidak berubah untuk
pengetahuan dan kebahagiaan
menjelaskan sifat manusia
Kita memperoleh semua pengetahuan kita dalam hidup ini Pengetahuan manusia diperoleh dalam beberapa kehidupan
dan bahwa jiwa tidak dapat eksis terpisah dari tubuh
sebelumnya ketika jiwa ada tanpa tubuh
Kebahagiaan diperoleh dengan menjadi moderat dalam Kebahagiaan diperoleh dengan datang untuk mengetahui
perasaan dan tindakan kita di dunia ini
bentuk-bentuk yang ada di dunia lain
2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan)
Confucius: “To subdue one’s self and return to
propriety, is perfect virtue. . . . The superior man
does not, even for the space of a single meal, act
contrary to virtue.”
KONFUSIUS
 Sekitar abad sebelum Plato dan Aristoteles.
 Lahir pada 551 SM di China dan Wafat 479 SM.
 Menetapkan jalan bagi filsafat Barat
pertanyaan mereka beralasan ke dalam
realitas dan jiwa, dikembangkan di Cina.
 Inspirasi dari Gejolak politik, kemiskinan,
penderitaan, dan ancaman kematian pada
Chou.
dengan
hakikat
konflik,
Dinasty
2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan)
KONFUSIUS (lanjutan)
 Pandangan Konfusius adalah The Analects, yaitu penafsiran
kata-kata Konfusius dicatat oleh murid-muridnya dan
mahasiswa.
 metode berfilsafat bahwa Konfusius digunakan adalah
berkenaan dgn epigram
 Filsafat Konfusius:
 tertarik pada isu-isu metafisik,
 berpaling dari hal-hal supranatural dan berfokus sepenuhnya
pada etika dan kemanusiaan (humanisme etis),
 kunci untuk kedamaian batin dan ketenangan
 bahwa "aturan kesopanan" atau kebiasaan moral
masyarakat seseorang, menyediakan pedoman spesifik dan
konkret
2.7 Bacaan
1.
Puisi menarik oleh William Wordsworth, yang memberi kita pandangan
yang tidak biasa dari sifat manusia.
Anak-anak, katanya, lihat "padang rumput, hutan, dan sungai" dalam "cahaya
surgawi" bahwa orang dewasa melihat Dia menyarankan hal ini karena saat lahir
kita mulai "melupakan" terang Allah yang merupakan "rumah" "tidak lebih." jiwa
kita tahu sebelum kita memasuki dunia ini. "Pemuda" masih melihat cahaya ini
seluruh, tetapi akan "mati pergi." Anak ("engkau") adalah "Filsuf" yang melihat
"kebenaran" Kami bekerja keras "semua kehidupan kita untuk menemukan."
Bersukacita karena Wordsworth "nya alam namun mengingat "ini" tahun "dan ini
menyebabkan dia untuk" questionings "dari" luar "hal-hal materi.
2.7 Bacaan (Lanjutan)
2. Filsuf Garrett J. DeWeese dan JP Moreland
Membela dualisme substansi, pandangan sifat manusia yang mengatakan pikiran adalah
substansi imaterial yang berbeda dari tubuh fisiknya. Mereka memberikan tiga argumen
untuk pandangan ini:
 Kita langsung sadar diri sebagai yang berbeda dari tubuh,
 “Diri" bahwa kita langsung sadar tidak bisa direduksi menjadi hal fisik, dan
 Karena kita dapat membayangkan diri, tetapi tidak tubuh, sebagai "tanpa tubuh,"
diri tidak bisa menjadi hal yang sama seperti tubuh.
3. Filsuf John Searle
Berpendapat bahwa dualisme substansi adalah palsu karena tidak konsisten dengan ilmu
pengetahuan. Dia mengusulkan "naturalisme biologi," pandangannya sendiri baru-baru
ini dikembangkan dari sifat manusia yang mengatakan proses otak "menyebabkan"
negara sadar kita tapi satu tidak "ontologis" direduksi ke yang lain, yaitu, keduanya tidak
sama.
TERIMA KASIH
Download