Indonesia Jobs Report

advertisement
Pemutakhiran dan Harapan Ekonomi
Indonesia selama enam bulan
William E. Wallace
Lead Economist, World Bank Indonesia
10 Desember 2008
Tinjauan
 Ekonomi Indonesia lebih kuat menghadapi krisis…
- Pertumbuhan mendekati level-level terkuat pasca-krisis
- Pendanaan publik menguat
- Inflasi berkurang
- Sektor perbankan secara umum tampak sehat
 Krisis keuangan global berdampak pada pasar-pasar Indonesia
 Perkembangan global berdampak buruk pada prakiraan ekonomi
Indonesia
- Turunnya harga komoditas berpengaruh pada nilai ekspor,
pendapatan dan investasi
- Melemahnya pertumbuhan global berdampak pada ekspor
manufaktur
- Pengetatan kredit domestik menekan permintaan domestik
Tinjauan
2007 Q3
Tahap 1
2008 Q1
↔
Tahap 2
Harga
komoditas
booming…
dan runtuh
2008 Q3
↔
Krisis finansial
internasional
2008 Q4
2009 H1
Tahap 3
Krisis ekonomi n
global
Pasar finansial Indonesia
Berdampak pada ekonomi domestik
→
Menjelang krisis:
Ekonomi menguat
2007 Q3
2008 Q1
2008 Q3
Booming harga komoditas
2008 Q4
2009 H1 
Runtuhnya harga komoditas
Krisis finansial internasional
Krisis ekonomi global
Inflasi
Naik
Harga ekspor naik,
syarat
perdagangan lebih
kuat
Harga ekspor, syarat perdagangan
melemah
Pasar finansial bergejolak & melemah
Mendukung
Rp.
Pasar
Saham
Berdampak pada ekonomi riil
domestik
Investasi
Upah Riil

Kemiskinan
Naik
Pendapatan
Pekerjaan

Kemiskinan Turun
Penurunan angka
kemiskinan lebih
lambat
Menjelang krisis:
Booming komoditas mendukung pertumbuhan
Harga ekspor naik seiring
dengan harga komoditas
global…
 Pertumbuhan ekspor sangat kuat…
(Index, Jan 2005 = 100)
(year-on-year percentage change)
30
%
310
Int'l energy
(USD)
280
250
25
Manufactured Products
Mining & Mineral
Agriculture & Forestry
Oil and Gas
20
Indonesian
export prices
(IDR)
220
190
15
10
160
Int'l nonenergy (USD)
130
100
2005
5
0
2006
2007
2008
2009
2010
2004
2005
2006
2007
2008*
Sources: BPS and World Bank
Menjelang krisis:
Pertumbuhan menguat…
 Pertumbuhan PDB pasca-krisis terkuat pada 2007 dan 2008,
meningkatkan pendapatan per kapita rata-rata 20 persen di atas
level-level
8% pra-krisis
120
5.4%
4.7%
3.8%
4.4%
4.7%
5.0%
5.7%
5.5%
4%
110
-13.1%
0%
0.8%
6.3%
6.3%
-4%
100
-8%
90
-12%
2008*
80
2007
2006
2005
2004
2003
2001
2000
1999
1998
1997
-16%
2002
Real GDP grow th rate (LHS)
GDP per capita index (RHS)
* first 3 quarters
 Satu-satunya ekonomi kawasan yang tidak mengalami perlambatan
signifikan pada 2008
Sources: BPS and World Bank
Menjelang krisis:
…dan berbasis sangat luas
 Pertumbuhan investasi sangat
kuat
6%
4%
2%
0%
-2%
2005
2006
2007
Q4
Q3
Q2
Q1
Q4
Q3
Q2
Q1
Gov't consumption
Statistical discrepancy
Q4
Q3
Q2
Q1
Q4
-6%
Private consumption
Investment
Net exports
Q3
-4%
Q2
 Kontribusi dari konsumsi
pemerintah sudah meluas,
sebelum terjadinya
perlambatan investasi dan
ekspor
8%
Q1
 Ekspor bersih berkontribusi
positif, meski terjadi krisis
global
10%
(Pertumbuhan dan kontribusi
year-on-year)
2008
Sources: BPS and World Bank
Menjelang krisis:
Pendanaan publik sehat
Rasio utang terus menurun
Defisit pemerintah tetap kecil
(persentase PDB)
24%
9%
100
%
Expenditure
(LHS)
21%
18%
Revenue
6%
80
3%
60
0%
40
-3%
20
-6%
0
(persentase PDB)
Indonesia
Philippines
Malaysia
Thailand
S. Korea
China
(LHS)
15%
Realized deficit
12%
(RHS)
Proposed deficit
(RHS)
Balance
(RHS)
9%
2000
2002
2004
2006
2008*
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sources: Ministry of Finance, IMF, BPS and World Bank
Menjelang krisis:
Naiknya harga komoditas merangsang inflasi
2007 Q3
2008 Q1
2008 Q3
Booming harga komoditas
2008 Q4
2009 H1 
Runtuhnya harga komoditas
Krisis finansial internasionl
Krisis ekonomi dunia
Inflasi
Naik
Harga ekspor
naik, syarat
perdagangan
menguat
Harga ekspor, syarat perdagangan
melemah
Pasar finansial bergejolak & melemah
Harga
saham
Mendukung
Rp.
Investasi

Upah Riil

Kemiskinan
Naik
Pendapatan

Berdampak pada ekonomi riil
domestik
Pekerjaan

Kemiskinan Turun
Penurunan tingkat
kemiskinan lebih
lambat
Menjelang krisis:
Inflasi, yang sempat dikhawatirkan pada awal tahun, kini menurun
Dengan naiknya harga pangan,
biaya hidup rumah tangga miskin
kini meningkat lebih cepat
24
%
(dari tahunke tahun)
Poverty
consumption
basket*
18
Food
BI merespon dengan agresif
20
%
 Kekhawatiran kini beralih ke
ekonomi riil, mendorong
pemangkasan BI Rate pada
bulan Desember
(dari tahun ke tahun)
16
12
BI policy
rate
12
8
6
Headline
0
2004
CPI
inflation
4
0
2005
* World Bank estimate
2006
2007
2008
Jan-06
Oct-06
Jul-07
Sources: BPS and World Bank
Apr-08
Menjelang krisis:
Inflasi, yang sempat dikhawatirkan pada awal tahun, kini menurun
Harga hulu kini menurun
(year-on-year)
36
%
30
18
%
Wholesale Price
Index (total)
24
Dan ini mendorong ekspektasi
terjadinya penurunan inflasi
(year-on-year)
15
190
Index
Expected inflation
(6 months ahead; RHS)
184
12
178
18
9
172
12
6
6
CPI
(headline)
0
2004
Source:
2005
2006
2007
2008
CPI Inflation
(year on year; LHS)
3
0
2006
166
160
154
2007
2008
Sources: BPS, BI and World Bank
Menjelang krisis:
Ekonomi menguat, kemiskinan menurun
2007 Q3
2008 Q1
2008 Q3
Booming harga komoditas
2008 Q4
2009 H1 
Runtuhnya harga komoditas
Krisis finansial internasional
Krisis ekonomi global
Inflasi
Naik
Harga ekspor naik,
syarat
perdagangan lebih
kuat
Harga ekspor, syarat perdagangan
melemah
Pasar finansial bergejolak & melemah
Mendukung
Rp.
Pasar
Saham
Berdampak pada ekonomi riil
domestik
Investasi
Upah Riil

Kemiskinan
Naik
Pendapatan
Pekerjaan

Kemiskinan Turun
Penurunan angka
kemiskinan lebih
lambat
Menjelang krisis:
Ekonomi menguat, kemiskinan menurun
 Di wilayah pedesaan, upah
meningkat…
12%
 …dan tingkat kemiskinan
menurun lebih cepat daripada
GDP
Poverty rates (%):
wilayah
perkotaan
(pertumbuhan dari tahun
ke tahun)
Urban
Rural
6%
0%
Total
-6%
-12%
Feb-08
Aug-07
Feb-07
Aug-06
Feb-06
Nov-05
2004
2003
2002
2001
-18%
growth
Actual:
1999
2002
2005
5.7
2007
6.3
2008
6.1
Forecast:
2009
6.0
4.4
4.1
2010
6.4
5.9
5.7
Total
Urban
Rural
23.4
18.2
16.0
16.6
15.4
19.4
14.5
11.7
12.5
11.7
26.0
21.1
20.0
20.4
18.9
11.4
11.4
16.1
16.2
10.2
10.3
15.5
15.6
13.1
13.8
13.9
11.7
12.9
13.1
Sources: BPS and World Bank
Krisis finansial global
Berdampak pada pasar finansial Indonesia
2007 Q3
2008 Q1
2008 Q3
Booming harga komoditas
2009 H1 
2008 Q4
Runtuhnya harga komoditas
Krisis finansial internasional
Krisis ekonomi global
Inflasi
Naik
Harga ekspor
naik, syarat
perdagangan
menguat
Mendukung
pasar finansial
Mendukung ekonomi
riil
Kemiskinan
turun
Harga ekspor , syarat perdagangan melemah
Hasil
dari
utang
pem.
Kredit
ketat
Saham
jatuh
Rp.
Melemah
Investasi

Inflasi
tinggi
Pekerjaan

Pendapatan

Penurunan tingkat kemiskinan lebih lambat
Krisis finansial global
Berdampak pada pasar finansial Indonesia…
 Pasar saham anjlok, seiring
dengan pasar-pasar dunia
 Depresiasi tajam pada Rp dan
gejolak lebih kuat setelah
periode stabil
16,000
? Depreciate
120
Index
EUR
14,000
(USD Index, 1 Jan-08 = 100)
Developing economies
average
100
80
12,000
USD
Indonesia
60
10,000
40
8,000
20
AUD
? Appreciate
6,000
2006
2007
2008
0
Jan
Apr
Jul
Oct
Sources: CEIC and World Bank
Krisis finansial global
…terutama pasar utang pemerintah
 Hasil dan sebaran obligasi Pemerintah naik pesat, dan
naik lebih banyak daripada di bagian lain dalam
Kawasan
(Obligasi Pemerintah RI dlm Rupiah) (Obligasi Pemerintah RI dlm USD)
21
%
1200
bps
18
1000
15
800
Indonesia
12
600
9
400
Philippines
6
3
200
0
Thailand
0
2007
Indonesia stripped spreads
(USD bonds)
2008
05-Aug
Indonesian spreads less E. Asia
-200
2005
2006
2007
2008
Sources: IDX, CEIC, JP Morgan, World Bank
Krisis ekonomi global
Pertumbuhan global yang melambat akan berdampak
pada Indonesia
2007 Q3
2008 Q1
Boominh harga komoditas
2008 Q3
2009 H1 
2008 Q4
Runtuhnya harga komoditas
Krisis finansial internasional
Krisis ekonomi global
Higher
Inflasi
inflation
Naik
Harga ekspor
naik, syarat
perdagangan
menguat
Mendukung pasar
finansial
Permintaan ekspor melemah,
terutama manufaktur
Rp
Melemah
Saham
anjlok
Investasi

Pekerjaan

Mendukung ekonomi
riil
Inflasi
Tinggi
Kemiskinan
turun
Pendapatan

Penurunan tingkat
kemiskinan lebih lambat
Krisis ekonomi global
Pertumbuhan PDB global menurun drastis
(yearly ave. percentage change)
 Prospek pertumbuhan global telah
8
%
direvisi lebih rendah
Developing economies
 Perlambatan Q4 lebih tajam
dari perkiraan
 Pengaruh terbesar akan terasa
pada produk-produk manufaktur
 Keuntungan, pekerjaan,
investasi dan investasi asing
akan menurun
 Akan terjadi offset dari
penurunan nilai Rp
7
6
5
4
High-income OECD
3
Previous
forecasts
2
1
0
2000
2002
2004
2006
2008
2010
Sources: BPS and World Bank
Dampak krisis global
Harga komoditas global yang menurun tajam akan
merendahkan syarat perdagangan
 Harga ekspor akan jatuh bersama
harga komoditas global…
 Ramalan harga internasional
mengindikasikan harga ekspor
akan turun ~15%
(Index, Jan 2005 = 100)
120
Index
Int'l energy
(USD)
280
Indonesian
export prices
(IDR)
100
?
90
Sources: World Bank and BPS
2010
2009
2008
2010
2007
2009
2006
2008
2005
2007
2004
2006
80
2003
Int'l non-energy
(USD)
130
2002
160
100
2005
?
2001
190
(Index, Jan 2005 = 100)
110
250
220
 Akan terjadi offset akibat Rp
yang melemah
2000
310
Index
 …memutarbalikkan kemajuan
yang tercatat pada syarat
perdagangan
Dampak krisis
Pertumbuhan melamban di Indonesia…
 Pertumbuhan melamban pada tahun 2009 sebelum memulih pada
tahun10%
2010
130
5%
5.4%
4.7%
4.7% 5.0% 5.7% 5.5%
3.8% 4.4%
120
-13.1%
0%
0.8%
6.3% 6.1% 4.4% 5.9%
-5%
110
100
-10%
90
Real GDP grow th rate (LHS)
GDP per capita index (RHS)
-15%
2010(f)
2009(f)
2008(f)
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
80
 Risiko signifikan dari sisi negatif: Horga komoditas jatuh lebih cepat
dan lebih lanjut, dan pertumbuhan Q3 & Q4 2008 dan indikator di
Sources:
BPS and World Bank
kebanyakan perekonomian jauh lebih lemah daripada
yang
Dampak krisis
…terutama di industri-industri yang khusus
berorientasi ekstern
 Produk manufaktur, dan
hasil bumi untuk
perdagangan yg
merupakan pemacu
pertumbuhan penting
akhir-akhir ini akan
terpukul oleh permintaan
ekstern dan harga yang
lebih rendah
 Pertanian dan jasa
konvensional diharapkan
berprestasi lebih baik
(dan musim hujan juga
sudah mulai)
Keluaran Sektoral
(year average growth)
10%
8%
Agriculture
Industry
Services
Manufacturing
6%
4%
2%
0%
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Sources: BPS and World Bank
Dampak krisis
Tetapi inflasi akan terus melamban
 Satu akibat positif
daripada krisis: inflasi
yang lebih rendah
 Harga-harga komoditi
yg lebih rendah
mengimbangi
depresiasi Rupiah jauh
lebih banyak
 Harga pangan &
bahan pokok akan
paling banyak turun,
sehingga
menguntungkan
rumah tangga yang
miskin
Inflasi untuk konsumen ratarata dan konsumen miskin
(dari tahun ke tahun)
24
%
18
Poverty
consumption
basket*
12
6
Headline
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
* World Bank estimate
Soumber: BPS dan Bank Dunia
Dampak krisis
Pengurangan kemiskinan lebih rendah dalam
tahun 2009
GDP
growth
Actual:
1999
2002
2005
5.7
2007
6.3
2008
6.1
Forecast:
2009
6.0
4.4
4.1
2010
6.4
5.9
5.7

Lebih banyak orang tetap miskin:
Poverty rates (%):
Total Urban Rural
23.4
18.2
16.0
16.6
15.4
13.1
13.8
13.9
11.7
12.9
13.1
19.4
14.5
11.7
12.5
11.7
26.0
21.1
20.0
20.4
18.9
11.4
11.4
16.1
16.2
10.2
10.3
15.5
15.6
1,6 juta lebih banyak pada tahun 2009
2,,8 juta lebih banyak pada tahun 2010
Sumber: BPS dan Bank Dunia
Respon kebijakan proaktif Indonesia
Menyikapi krisis yang terjadi saat ini
 Mendukung sektor keuangan:
 Menginjeksi likuiditas ke dalam pasar antar-bank,
memangkas suku bunga
 Fleksibilitas meningkat terhadap asuransi deposito,
termasuk menaikkan limit menjadi Rp 2 milyar
 Regulasi akan memungkinkan intervensi terhadap lembaga
keuangan yang menghadapi masalah
 Mengunakan uang publik untuk mendukung pasar-pasar
keuangan & kegiatan ekonomi:
 Menargetkan defisit sebesar 1.0% PDB pada tahun 2009,
mengurangi kebutuhan-kebutuhan pembiayaan
 Pemangkasan tingkat pajak untuk perusahaan dan
perorangan akan dilakukan pada tahun 2009
 Mempertahankan belanja sosial dan infrastruktur
 Diusulkan harga BBM lebih rendah dengan mengaitkan
harga diesel dan bensin pada harga pasar
Respon kebijakan Indonesia
Menyiapkan posisi untuk pemulihan kuat dan
berkesinambungan
 Meningkatkan kemantapan sistem keuangan
 Memperbaiki pengawasan perbankan dan pasar modal
 Kebijakan Sosial
 Mendirikan program pemantauan – Mengingat tingkat
ketidakpastian dan pemahaman, akan diperlukan pemantauan
yang lebih baik. Suatu sistem pemantauan dapat dibangun
berdasarkan pengalaman dari krisis, disesuaikan untuk lembaga
dan teknologi baru
 Mengembangkan mekanisme respon yang dibangun atas dasar
program yang telah ada untuk menyediakan dukungan
penghasilan dan pekerjaan yang ditargetkan di daerah
pedesaan dan perkotaan (membangun di atas landasan
PNPM, BLT, PKH, dsb.)
 Melakukan investasi dalam infrastruktur
 Meningkatkan daya saing Indonesia (transportasi dan energi)
 Merangsang kegiatan ekonomi dan pekerjaan
Pemutakhiran dan Harapan Ekonomi Indonesia
selama enam bulan
William E. Wallace
Lead Economist, World Bank Indonesia
10 Desember 2008
Kekacauan keuangan & ekonomi global
Berdampak pada pasar-pasar keuangan
Indonesia…
2007 Q3
2008 Q1
2008 Q3
Harga komoditas booming
2009 H1 
2008 Q4
Harga Komoditas runtuh
Krisis pasar finansial Internasional
Krisis keuangan global
Inflasi
lebih
tinggi
Harga ekspor
lebih tinggi,
syarat
perdagangan
lebih kuat
Meundukung
pasar finansial
Indonesia
Meundukung ekonomi
rill Indonesia
Angka
kemiskinan
turun
Harga ekspor dan syarat perdagangan
melemah
Hasil
utang
Pemeri
ntah t
↑
Kredit
lebih
ketat
Saham
Rupiah
melem
saham
ah
berjatu
hanInvestasi

Pekerjaan

Penghasi
lan
Higher
inflaInflasi
lebih
tinggi
Penurunan angka kemiskinan lebih lamban
Tinjauan
2007 Q3
2008 Q1
Harga-harga komoditi
booming
2008 Q3
2008 Q4
2009 H1 
Harga-harga komoditi runtuh
Krisis pasar finansial Internasional
Global economic downturn
Higher
inflation
Higher export
prices, stronger
terms of trade
Export prices , terms of trade weaken
Volatile & weaker Indo. financial mkts
Supports Indon.
financial markets
Impacts domestic real economy
Supports Indonesia’s
real economy
Lower poverty
Slower decline in
poverty
Download