ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI PASAR HEWAN TERHADAP

advertisement
ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI PASAR HEWAN TERHADAP PENERIMAAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN
PROBOLINGGO
Ivung Tri Handayani
HM. Saiful Bahri
Universitas Panca Marga
Abstract
Retribution animal market is one of support revenue ( PAD ) in Probolinggo . If the animal
market tax increases , then the Local Revenue also increased . Vice versa . The purpose of this study
was to determine the mechanism of market fee collection of animals in Probolinggo Revenue Service
and to determine the contribution of animals to market tax revenue Probolinggo District 2008-2010 .
This research was conducted at the Department of Revenue Probolinggo . The shape of this
research is descriptive qualitative . Data collection methods used are documentation , interviews (
interviews ) , and observation . While the analysis of the data using equations contribution and
effectiveness . Based on these results it can be seen that the levy livestock market in Probolinggo is in
conformity with the regulations set by the local government . Besides animal market tax receipts as a
whole has greatly contributed to the revenue ( PAD ) during 2008-2010 although when seen from each
animal market is not all contribute . The percentage contribution to the veterinary market levy revenue
( PAD ) in 2008 amounted to 3.51 % , in 2009 was 3.57 % , and 3.22% in 2010 . And based on the
level of effectiveness , market acceptance animal levy in 2008-2010 as a whole has been effective .
The percentage of the overall levy livestock market in 2008 amounted to 99.12 % , amounting to 97.46
% in 2009 , and in 2010 amounted to 95.75 % .
Key Word : Animal Market Levy , PAD , and Effectiveness
PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Pelaporan, Bidang Penyetoran dan Penagihan,
Probolinggo Nomor 28 Tahun 2000 tentang
Bidang Pendaftaran dan Penetapan terdiri
Dinas-Dinas
di
Kabupaten
dan Bidang Pengendalian Operasional.
Probolinggo,
dari Seksi Pendaftaran dan Pendataan, serta Seksi
kedudukan Dinas Pendapatan merupakan unsur
Perhitungan dan Penerbitan Surat Ketetapan.
pelaksana
dibidang
Bidang Pembukuan dan Pelaporan terdiri dari
Pendapatan Daerah yang dalam melaksanakan
Seksi Pembukuan Penerimaan, Seksi Pembukuan
kegiatannya berada di bawah dan bertanggung
Persediaan,
jawab
teknis
Penyetoran dan Penagihan terdiri dari Seksi
administratif dibina dan dikoordinasikan oleh
Penyetoran, Seksi Penagihan dan Pemungutan,
Sekretariat Daerah.
Seksi Keberatan dan Keringanan. Sedangkan
Pemerintah
kepada
Kabupaten
Bupati,
di
bidang
dan
Seksi
Pelaporan.
Bidang
Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo
bidang Pengendalian Operasional terdiri dari
mempunyai 4 (empat) bidang yang mempunyai
Seksi Pengembangan dan Penyuluhan, Seksi
fungsi masing-masing yaitu Bidang Pendaftaran
Pengelolaan Pasar, dan Seksi Pengendalian.
dan
Penetapan,
Bidang
Pembukuan
dan
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah sebagai pengganti
1
Undang–Undang
memberikan
Nomor
kekuasaan
22
Tahun
meningkatkan
pendapatan asli daerah. Lewat
pemerintah
sektor retribusi daerah khususnya dari retribusi
daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah.
pasar hewan, diharapkan target penerimaan
Melalui otonomi ini diharapkan kabupaten
pendapatan asli daerah dapat terealisasi dan
dan kota akan lebih mandiri dalam menentukan
mengalami peningkatan setiap tahun. Selain itu,
kegiatannya,
dengan adanya otonomi daerah
serta
kepada
1999,
mengidentifikasi
potensi
para aparat
sumber–sumber pendapatannya maupun dalam
pemungut retribusi diharapkan bisa menjalankan
mengelola pembangunan di daerahnya masing-
tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah
masing sesuai dengan aspirasi masyakat.
ditetapkan oleh pemerintah daerah sehingga para
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004
wajib retribusi bisa memiliki kesadaran tentang
kewenangan daerah menjadi lebih luas dalam
pentingnya membayar retribusi demi tercapainya
mengatur pemerintahannya sendiri, kecuali tujuh
target pendapatan asli daerah.
bidang tertentu yang tetap menjadi kewenangan
Berdasarkan
uraian
diatas,
penulis
pemerintah pusat yaitu politik luar negeri,
merumuskan permasalahan sebagai berikut: a.
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal
Berapakah kontribusi retribusi pasar hewan
nasional dan agama. Pengembangan pada daerah
terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah
kabupaten maupun kota menurut UU tersebut
(PAD) Kabupaten Probolinggo pada tahun 2008-
diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip–
2010? b. Bagaimanakah mekanisme pemungutan
prinsip demokrasi, peran serta masyarakat,
retribusi pasar hewan di Dinas Pendapatan
pemerataan dan keadilan serta memperhatikan
Kabupaten Probolinggo?
potensi dan keanekaragaman daerah.
Dengan
otonomi
pada permasalahan, maka peneliti membatasi
daerah yang luas, nyata dan bertangungjawab
permasalahan sebegai berikut : a) Kontribusi
berarti bahwa pemberian otonomi kepada daerah
retribusi
harus
benar
demikian
–
benar
pemberian
Untuk memberikan analisis lebih terarah
mempertimbangkan
pasar
hewan
diperoleh
dengan
membandingkan jumlah penerimaan retribusi
kemampuan daerah untuk mengurus rumah
pasar
tangganya sendiri serta bertanggungjawab atas
pendapatan
kemajuan pembangunan daerah selama tidak
Probolinggo. b) Pendapatan sektor pasar dalam
bertentanggan
nasional.
hal ini adalah pendapatan dari pengelolaan yang
Pembangunan daerah merupakan bagian integral
ada di setiap pasar hewan di wilayah Kabupaten
dari
dalam
Probolinggo.c) Realisasi penerimaan pendapatan
pelaksanaannya memerlukan adanya peran aktif
asli daerah terdiri dari sumber-sumber pendapatan
atau partisipasi seluruh masyarakat.
asli daerah di wilayah Kabupaten Probolinggo.
dengan
pembangunan
tujuan
nasional
yang
Penerimaan retribusi yang terdapat di
Kabupaten
Probolinggo
berpotensi
hewan
terhadap
asli
daerah
jumlah
(PAD)
penerimaan
Kabupaten
LANDASAN TEORI
dalam
2
Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan
yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan
Retribusi Daerah
daerah dan dikelola sendiri oleh pemerintahan
Retibusi daerah adalah pungutan daerah
daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
Tahun
tertentu yang khusus disediakan dan atau
2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
disebutkan bahwa “Pendapatan asli daerah terdiri
diberikan
dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,
kepentingan orang pribadi atau badan. Berbeda
hasil
hasil
dengan pajak daerah, retribusi daerah merupakan
yang
pungutan
langsung
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah
pelayanan
tertentu dari pemerintah daerah,
yang sah”.
artinya retribusi daerah dapat dipungut sebagai
Pajak Daerah
imbalan jasa atas pemakaian barang serta ijin
perusahaan
pengelolaan
milik
milik
daerah
daerah
dan
lainnya
oleh
pemerintah
yang
daerah
untuk
dikenakan
untuk
Pajak daerah adalah iuran wajib yang
yang diberikan oleh pemerintah daerah. Jadi
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada
berbeda sifat antara pajak daerah dan retribusi
daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang,
daerah, kalau pajak tidak ada kontraprestasi
yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
secara
perundang-undangan
kontraprestasi secara langsung.
yang
berlaku,
yang
langsung,
sedang
retribusi
ada
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintah daerah dan pembangunan daerah.
a) Objek dan Golongan Retribusi Daerah
Karena pemerintah daerah di Indonesia terbagi
Objek Retribusi Daerah
menjadi dua, yaitu pemerintah provinsi dan
pemerintah
kabupaten/kota,
kewenangan
untuk
yang
Objek retribusi adalah berbagai jenis jasa
diberi
tertentu yang disediakan oleh pemerintah daerah.
otonomi
Tidak semua jasa yang diberikan oleh pemerintah
daerah, pajak daerah di Indonesia dewasa ini juga
daerah dapat dipungut retribusinya, tetapi hanya
dibagi menjadi dua, yaitu pajak provinsi dan
jenis-jenis
pajak kabupaten/kota.
pertimbangan sosial-ekonomi layak dijadikan
melaksanakan
jasa
tertentu
yang
menurut
sebagai objek retribusi. Jasa tertentu tersebut
Tarif pajak untuk daerah Tingkat I diatur dengan
dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu
peraturan pemerintah dan penetapannya seragam
jasa umum, jasa usaha, dan perizinan tertentu.
di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk daerah
Hal ini membuat objek retribusi terdiri dari tiga
Tingkat II, selanjutnya ditetapkan oleh peraturan
kelompok jasa sebagaimana disebut di bawah ini.
daerah masing-masing dan peraturan daerah
1) Jasa umum, yaitu jasa yang disediakan atau
tentang
surut.
diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan
(Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo;
kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
2009).
dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jasa
pajak
tidak
dapat
berlaku
3
umum antara lain meliputi pelayanan kesehatan
(a)Retribusi Pelayanan Kesehatan
dan pelayanan persampahan. Jasa yang tidak
(b)Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
termasuk jasa umum adalah jasa urusan umum
(c).Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu
pemerintahan.
Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
2) Jasa usaha, yaitu jasa yang disediakan oleh
(d)Retribusi
pemerintah daerah, dengan menganut prinsip-
Pengabuan Mayat
prinsip komersial karena pada dasarnya dapat
(e)Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan
pula disediakan oleh sektor swasta. Jasa usaha
Umum
antara lain meliputi penyewaan asset yang
(f)Retribusi Pelayanan Pasar
dimiliki/dikuasai
(g)Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
oleh
pemerintah
daerah,
penyediaan tempat penginapan, usaha bengkel
(h)Retribusi
kendaraan,
Kebakaran
tempat
pencucian
mobil,
dan
Pelayanan
Pemakaman
Pemeriksaan
Alat
dan
Pemadam
penjualan bibit.
(i)Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
3) Perizinan tertentu, yaitu kegiatan tertentu
(j)Retribusi Pengujian Kapal Perikana
pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin
kepada
orang
dimaksudkan
pribadi
untuk
atau
badan
pembinaan,
yang
( 2)Retribusi Jasa Usaha
pengaturan,
Adalah retribusi atas jasa yang disediakan
pengendalian dan pengawasan atas kegiatan,
oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya
komersial karena pada dasarnya dapat pula
alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas
disediakan oleh sektor swasta.
tertentu guna melindungi kepentingan umum dan
Jenis-jenis retribusi jasa usaha diatur dalam
menjaga kelestarian lingkungan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001
b)Golongan Retribusi Daerah
Pasal 3 ayat 2, sebagaimana di bawah ini.
Berdasarkan kelompok jasa yang menjadi
objek
retribusi
daerah,
dapat
dilakukan
penggolongan retribusi daerah sebagai berikut:
(a).Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
(b).Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan
(c).Retribusi Tempat Pelelangan
(d).Retribusi Terminal
(1)Retribusi Jasa Umum
Adalah retribusi atas jasa yang disediakan
(e).Retribusi Tempat Khusus Parkir
(f).Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/
atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk
Villa
tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta
(g).Retribusi Penyedotan Kakus
dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
(h).Retribusi Rumah Potong Hewan
Jenis-jenis retribusi jasa umum diatur dalam
(i).Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001
(j).Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Pasal 2 ayat 2, sebagaimana di bawah ini.
(k).Retribusi Penyeberangan di Atas Air
4
(l).Retribusi Pengolahan Limbah Cair
d) Pemungutan Retribusi Daerah
(m)Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
Retribusi dipungut dengan menggunakan
Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau
dokumen lain yang dipersamakan. SKRD adalah
(3)Retribusi Perijinan Tertentu
Adalah retribusi atas kegiatan tertentu
surat
ketetapan
retribusi
yang
menentukan
pemerintah daerah dalam rangka pemberian ijin
besarnya pokok retribusi. Dokumen lain yang
kepada
yang
dipersamakan, antara lain, berupa karcis masuk,
pengaturan,
kupon, dan kartu langganan. Jika wajib retribusi
pengendalian dan pengawasan atas kegiatan
tertentu tidak membayar tepat pada waktunya
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya
atau kurang membayar, ia dikenakan sanksi
alam, barang, sarana, prasarana, fasilitas.
administrasi berupa bunga dua persen (2 %)
Jenis-jenis retribusi perizinan tertentu diatur
setiap bulan dari retribusi terutang yang tidak atau
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
kurang bayar dan ditagih dengan menggunakan
2001 Pasal 4 ayat 2, adalah sebagaimana di
Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD). STRD
bawah ini.
merupakan
(a).Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
retribusi dan atau sanksi administrasi berupa
(b).Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman
bunga dan atau denda. Tata cara pemungutan
Beralkohol
retribusi
(c).Retribusi Izin Gangguan
(Siahaan;2005).
orang
dimaksudkan
pribadi
untuk
atau
badan
pembinaan,
surat
untuk
daerah
melakukan
ditetapkan
oleh
tagihan
Bupati
(d).Retribusi Izin Trayek
Tarif Retribusi Daerah
Tarif retribusi adalah nilai rupiah atau
c) Penetapan Jenis Retribusi Daerah
Penetapan jenis retribusi jasa umum dan
persentase
tertentu
yang
ditetapkan
untuk
retribusi perizinan tertentu untuk daerah provinsi
menghitung besarnya retribusi daerah yang
dan daerah kabupaten/kota ditetapkan sesuai
terutang. Tarif dapat ditentukan seragam atau
dengan
daerah
dapat diadakan pembedaan mengenai golongan
sebagaimana diatur dengan peraturan perundang-
tarif sesuai dengan prinsip dan sasaran tariff
undangan yang berlaku. Hal yang sama juga
tertentu, misalnya pembedaan Retribusi Tempat
berlaku untuk penetapan jenis retribusi jasa usaha
Rekreasi antara anak dan dewasa, Retribusi Parkir
untuk daerah provinsi dan kabupaten/kota, yang
antara sepeda motor dan mobil, Retribusi Pasar
dilakukan sesuai dengan jasa/pelayanan yang
antara kios dan los, dan retribusi sampah antara
diberikan oleh masing-masing daerah. Rincian
rumah tangga dan industri.
kewenangan
masing-masing
dan masing-masing jenis retribusi diatur dalam
peraturan daerah yang bersangkutan.
Tarif
berdasarkan
retribusi
jasa
kebijakan
umum
daerah
ditetapkan
dengan
mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang
5
bersangkutan, kemampuan masyarakat, dan aspek
dalam
keadilan. Dengan demikian, prinsip dan sasaran
penangguhan kadaluwarsa penagihan retribusi.
dalam penetapan tarif retribusi jasa umum dapat
Penghapusan Piutang Retribusi Daerah
berbeda menurut jenis pelayanan dalam jasa yang
bersangkutan dan golongan pengguna jasa.
Tarif
berdasarkan
retribusi
jasa
pada
usaha
tujuan
hal
Piutang
mungkin
ditetapkan
retribusi
ditagih
melakukan
mungkin
lagi
saja
terjadi
daerah
yang
tidak
karena
hak
untuk
penagihan
retribusi
sudah
untuk
kadaluwarsa dapat dihapuskan. Pedoman tata cara
memperoleh keuntungan yang layak, seperti
penghapusan piutang retribusi daerah yang
keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha
kadaluwarsa diatur dengan Peraturan Daerah
swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan
Kabupaten Probolinggo Nomor 4 Tahun 2006
berorientasi pada harga pasar. Tarif retribusi jasa
pasal 30 ayat dua. (Peraturan Daerah Kabupaten
usaha
Probolinggo Nomor 4 Tahun 2006).
ditetapkan
oleh
utama
tertentu
pemerintah
daerah
sehingga dapat tercapai keuntungan yang layak,
Kontribusi, Efektivitas, dan Efisiensi
yaitu keuntungan yang dapat dianggap memadai
Pengertian Kontribusi
jika jasa yang bersangkutan diselenggarakan oleh
swasta.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
(KUBI) diterbitkan oleh Balai Pustaka yang
Sedangkan tarif retribusi perizinan tertentu
ditetapkan
berdasarkan
menutup
sebagian
untuk
1) Uang iuran
seluruh
biaya
2) Sumbangan
izin
yang
Dilihat dari pengertian kontribusi menurut
bersangkutan seperti penerbitan dokumen izin,
Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), jika
pengawasan di lapangan, penegakan hukum,
dikaitkan dengan retribusi pasar hewan berarti
penatausahaan, dan biaya dampak negatif dari
sumbangan/uang
pemberian izin tersebut.
penerimaan Retribusi Pasar Hewan dibagi dengan
Kadaluwarsa Penagihan Retribusi Daerah
penerimaan dari Retribusi daerah.
penyelenggaraan
pada
atau
pemberian
tujuan
dimaksud dengan kontribusi adalah:
Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo
Kriteria
iuran
kontribusi
yang
yang
berasal
dipakai
Nomor 4 Tahun 2006 menentukan bahwa hak
perhitungan adalah sebagai berikut:
untuk
a) 0%-0,9% = relatif tidak berkontribusi
melakukan
penagihan
retribusi
dari
dalam
kadaluwarsa setelah melampaui jangka waktu tiga
b) 1%-1,9% = kurang memiliki kontribusi
tahun terhitung sejak saat terhutangnya retribusi
c) 2%-2,9% = cukup memiliki kontribusi
kecuali wajib retribusi melakukan tindak pidana
d) 3%-3,9% = memiliki kontribusi
di bidang retribusi. Saat kadaluwarsa penagihan
e) Lebih dari 4% = sangat memiliki kontribusi
retribusi ini perlu ditetapkan untuk memberi
(Bawasir, 1999)
kepastian hukum kapan utang retribusi tersebut
tidak dapat ditagih lagi. Walaupun demikian,
Pengertian Efektivitas dan Efisiensi
6
Mengenai
hal
ini
terdapat
beberapa
pandangan dilihat dari berbagai fokus, baik dari
menjawab pertanyaan mengenai status terakhir
dari subjek penelitian.
perspektif sasaran (goals) maupun dari perspektif
sistem
terbuka.Suatu
pandangan
sederhana
Variabel Penelitian
menyatakan bahwa organisasi-orgaisasi publik
Variabel
adalah
sesuatu
yang
dapat
mempunyai misi dan tujuan yang secara jelas
membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat
telah ditentukan dalam Undang-Undang, bahwa
berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek
pencapaian tujuanpun dapat diukur, dan bahwa
atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda
metode-metode untuk mencapai tujuan dapat
dalam waktu yang sama untuk objek atau orang
diketahui.
yang berbeda. Dengan kata lain, variabel adalah
Efektivitas merupakan pencapaian tujuan
sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu
secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang
penelitian (Kuncoro, 2003:41).
tepat dari serangkaian alternatif. Efektifitas bisa
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang
juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan
menjadi focus perhatian yaitu :
dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah
a. Variabel Retribusi Pasar Hewan
ditentukan.
b. Variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sedangkan
efisiensi
merupakan
penggunaan sumber daya secara minimum guna
pencapaian
pengertian
Populasi
hasil yang optimum. Berdasarkan
tersebut
setiap
organisasi
Populasi adalah kelompok elemen yang
perlu
lengkap, yang biasanya berupa orang, objek,
memegang prinsip efisiensi yang pada dasarnya
transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik
mengandung arti menghindari segala bentuk
untuk
pemborosan. Mengingat kenyataan bahwa sumber
penelitian (Kuncoro, 2003:103). Berdasarkan
dana dan daya yang dimiliki suatu organisasi
penjelasan diatas, populasi yang digunakan dalam
terbatas, padahal tujuan yang ingin dicapai tidak
penelitian ini adalah data tentang target dan
terbatas, maka tidak pernah ada pembenaran
realisasi penerimaan pendapatan asli daerah di
untuk membiarkan pemborosan terjadi.
Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo yang
METODE PENELITIAN
dikhususkan dalam sektor retribusi pasar hewan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah
mempelajarinya
atau
menjadi
objek
Sampel
suatu
Sampel adalah bagian dari populasi yang
memaparkan,
diharapkan dapat mewakili populasi penelitian
menuliskan dan melaporkan suatu keadaan/
(Kuncoro, 2003:107). Mengingat populasi dari
peristiwa. Penelitian deskriptif kualitatif meliputi
penelitian
pengumpulan data untuk
mengambil sampel tentang target dan realisasi
penelitian
deskriptif
penelitian
yang
kualitatif
melukiskan,
yaitu
dievaluasi
atau
ini
sangat
luas,
maka
penulis
retribusi pasar hewan tahun 2008 – tahun 2010.
7
Mengadakan tanya jawab secara langsung pada
pihak-pihak
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah
terkait
dipertanggungjawabkan
yang
dapat
kebenarannya
guna
sebagai berikut:
menjamin kelengkapan dan kesempurnaan data
a. Data Primer, yaitu data yang langsung
yang penulis perlukan dalam penelitian.
diperoleh dari objek penelitian dengan jalan
c. Observasi
observasi dan wawancara langsung atau dari
Yaitu dengan melakukan pengamatan secara
pemberi
langsung di lapangan tentang sesuatu yang akan
informasi
yang pertama.
Hal
ini
dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan
diteliti.
langsung dengan prosedur pemungutan retribusi
Metode Analisis Data
pasar hewan di Dinas Pendapatan Kabupaten
Dalam penelitian ini peneliti
Probolinggo.
beberapa metode analisis sebagai berikut:
b. Data Sekunder, data yang diperoleh secara
Analisis Kontribusi
menggunakan
tidak langsung dari sumber penelitian. Biasanya
data
ini
telah
dikumpulkan
oleh
lembaga
Analisis
kontribusi
ini
digunakan
untuk
pengumpul data dan dipublikasikan kepada
mengetahui kontribusi retribusi pasar hewan
masyarakat pengguna data. Data ini berupa
terhadap pendapatan asli daerah :
literatur,
artikel
berhubungan
dan
sumber
(relevan)
lain
dengan
yang
materi
Kontribusi 
pembahasan penelitian. Dan dalam penelitian ini,
Retribusi Pasar Hewan
x 100%
Pendapatan Asli Daerah
data sekunder bisa diperoleh dari catatan/arsip
yang berkaitan dengan kegiatan Tim Intensifikasi
Kriteria
dan Ekstensifikasi Retribusi Pasar Hewan.
perhitungan adalah sebagai berikut:
kontribusi
yang
dipakai
dalam
a. 0%-0,9% = relatif tidak berkontribusi
Metode Pengumpulan Data
b. 1%-1,9% = kurang memiliki kontribusi
Penulis menggunakan beberapa metode
c. 2%-2,9% = cukup memiliki kontribusi
yang diperlukan dalam upaya mengumpulkan
d. 3%-3,9% = memiliki kontribusi
data, antara lain:
e. Lebih dari 4% = sangat memiliki kontribusi
a. Dokumentasi
Metode
ini
(Bawasir, 1999)
dilakukan
dengan
cara
Analisis Efektivitas (Daya Guna)
mengumpulkan, mencatat, dan mempelajari data-
Efektivitas atau daya guna retribusi pasar
data atau dokumen-dokumen dari lembaga yang
hewan diukur dengan membandingkan realisasi
dianggap penting bagi penelitian.
penerimaan
b. Interview (wawancara)
targetnya.
retribusi
pasar
hewan
dengan
8
Efektivita s 
Probolinggo. Dalam pemungutan retribusi pasar
Realisasi Retribusi Pasar Hewan x 100%
Target Retribusi Pasar Hewan
hewan pihak pemungut harus melaksanakan
pemungutan sesuai dengan prosedur yang telah
Kriteria
efektivitas
yang
dipakai
dalam
Tahun 2006 tentang Retribusi Pelayanan Pasar.
perhitungan adalah sebagai berikut:
a. Lebih dari 100%
= sangat efektif
b. 90% - 100%
= efektif
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 4
Untuk melakukan pemungutan retribusi
pasar hewan, koordinator atau staf pasar harus
c. 80% - 90% = cukup efektif
menghitung hewan yang masuk dalam pasar dan
d. 60% - 80% = kurang efektif
tarif retribusinya disesuaikan dengan jenis dan
e. Kurang dari sama dengan 60% = tidak efektif
banyaknya
hewan
tersebut,
sesuai
dengan
peraturan daerah yang telah ditetapkan oleh
(Bawasir, 1999)
Pemerintah Daerah.
Berdasarkan pengamatan secara langsung,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pasar
pemungutan retribusi pasar hewan di Dinas
Hewan di Dinas Pendapatan Kabupaten
Pendapatan Kabupaten Probolinggo sudah cukup
Probolinggo
bagus dan efektif karena sudah dilaksanakan
Mekanisme
Pemungutan
Retribusi
Telah penulis uraikan bahwa salah satu
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
penunjang pendapatan asli daerah adalah dari
Gambar 4 melukiskan mekanisme pemungutan
sektor pasar dalam hal ini adalah pendapatan
retribusi pasar
yang dihasilkan dari pengelolaan yang ada
Kabupaten Probolinggo.
hewan di Dinas Pendapatan
disetiap pasar hewan di wilayah. Kabupaten
Gambar mekanisme pemungutan Retribusi pasar hewan Dinas Pendapatan Kab. Probolinggo
`
Pedagang
Hewan (WR)
Staf Pasar
Kepala
Pasar/Koordinat
or Pasar
Pembantu Bendahara
Penerima di Bidang
Pengendalian
Operasional
Bendahara Khusus
Penerima (BKP)
Kas Daerah
Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar Hewan Tahun 2008 sampai dengan Tahun
2010
Tabel 1
9
Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar Hewan Tahun 2008
Pasar
Target Retribusi Realisasi Retribusi
Persentase
No
Hewan
(Rp)
(Rp)
(%)
1 Tambakrejo
26.400.000,00
26.400.000,00
100
2
Maron
86.350.000,00
86.350.000,00
100
3
Banyuanyar
66.000.000,00
66.000.000,00
100
4
Leces
99.000.000,00
92.000.000,00
92,93
5
Kotaanyar
10.670.000,00
10.670.000,00
100
6
Bucor
20.735.000,00
20.735.000,00
100
7
Besuk
17.600.000,00
17.600.000,00
100
8
Muneng
12.650.000,00
12.652.000,00
100,02
Rp339.405.000,00
Rp 332.407.000,00
97,94
Jumlah
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo
Tabel 2
Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar Hewan Tahun 2009
Pasar
Target Retribusi Realisasi Retribusi
Persentase
No
Hewan
(Rp)
(Rp)
(%)
1 Tambakrejo
28.516.000,00
28.516.000,00
100
2
Maron
93.258.000,00
93.258.000,00
100
3
Banyuanyar
71.381.000,00
71.381.000,00
100
4
Leces
104.930.000,00
83.600.000,00
79,67
5
Kotaanyar
13.410.000,00
13.410.000,00
100
6
Bucor
22.393.000,00
22.393.000,00
100
7
Besuk
19.008.000,00
19.008.000,00
100
8
Muneng
13.662.000,00
13.662.000,00
100
Jumlah
Rp366.558.000,00
Rp 345.228.000,00
94,18
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo
Tabel 3
Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar Hewan Tahun 2010
Target Retribusi Realisasi Retribusi
Persentase
No Pasar Hewan
(Rp)
(Rp)
(%)
10
1
Tambakrejo
28.516.000,00
28.516.000,00
100
2
Maron
93.258.000,00
93.258.000,00
100
3
Banyuanyar
71.381.000,00
71.381.500,00
100
4
Leces
104.930.000,00
83.300.000,00
79,3
5
Kotaanyar
13.410.000,00
13.410.000,00
100
6
Bucor
22.393.000,00
19.415.000,00
86,7
7
Besuk
19.008.000,00
19.011.500,00
100,02
8
Muneng
13.662.000,00
13.662.000,00
100
Rp366.516.000,00 Rp341.954.000,00
Jumlah
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo
93,29
42.519.002.266,46. Begitu juga pada tahun 2009
Memperhatikan table 1,2 dan 3 diatas, target dan
realisasi penerimaan retribusi pasar hewan terjadi
fluktuasi baik realisasi bulanan maupun realisasi
secara total dalam setiap tahun meskipun
ke tahun 2010. Pada tahun 2010, penerimaan
Pendapatan
Asli
Daerah
42.519.002.266,46
naik
dari
menjadi
Rp
Rp
46.027.958.091,80.
perbedaannya tidak terlalu besar.
ANALISIS DATA
Target dan Realisasi Penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Tahun 2008 sampai dengan
Tahun 2010
Tabel 4
Target dan Realisasi Penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Probolinggo
Tahun 2008-2010
No Tahun
Realisasi PAD
Target PAD
%
1
2008
39.269.272.350,06
33.696.291.000 116,54
2
2009
42.519.002.266,46
39.930.901.000 106,38
3
2010
46.027.958.091,80
41.908.896.000 109,83
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo
Kontribusi Retribusi Pasar Hewan terhadap
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tabel 5
Kontribusi Retribusi Pasar Hewan terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Probolinggo Tahun 2008
Realisasi
Retribusi (Rp)
PAD
(Rp)
%
1 Tambakrejo
26.400.000,00
39.269.272.350,06
6,72
2 Maron
86.350.000,00
39.269.272.350,06
2,19
3 Banyuanyar
66.000.000,00
39.269.272.350,06
1,68
4 Leces
92.000.000,00
39.269.272.350,06
2,34
5 Kotaanyar
10.670.000,00
39.269.272.350,06
2,17
6 Bucor
20.735.000,00
39.269.272.350,06
5,28
7 Besuk
17.600.000,00
39.269.272.350,06
4,48
8 Muneng
12.652.000,00
39.269.272.350,06
3,22
Jumlah
332.407.000,00
39.269.272.350,06
24,89
No
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
Pasar
Hewan
selama tahun 2008-2010 realisasi penerimaan
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo (diolah)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami
Tabel 6
Kontribusi Retribusi Pasar Hewan terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009
peningkatan setiap tahunnya. Dari tahun 2008 ke
tahun 2009 mengalami kenaikan yaitu dari Rp
39.269.272.350,06
menjadi
Rp
No
Pasar
Hewan
Realisasi
Retribusi (Rp)
PAD
(Rp)
%
11
1 Tambakrejo
28.516.000,00
42.519.002.266,46
6,7
2 Maron
93.258.000,00
42.519.002.266,46
2,19
3 Banyuanyar
71.381.000,00
42.519.002.266,46
4 Leces
83.600.000,00
5 Kotaanyar
13.410.000,00
No Pasar Hewan
Realisasi
Retribusi (Rp)
PAD
(Rp)
%
1,67
1 Tambakrejo
28.516.000,00
46.027.958.091,80
6,19
42.519.002.266,46
1,97
2 Maron
93.258.000,00
46.027.958.091,80
2,03
42.519.002.266,46
3,15
3 Banyuanyar
71.381.500,00
46.027.958.091,80
1,55
83.300.000,00
46.027.958.091,80
1,81
6 Bucor
22.393.000,00
42.519.002.266,46
5,26
4 Leces
7 Besuk
19.008.000,00
42.519.002.266,46
4,47
5 Kotaanyar
13.410.000,00
46.027.958.091,80
2,91
8 Muneng
13.662.000,00
42.519.002.266,46
3,21
6 Bucor
19.415.000,00
46.027.958.091,80
4,22
28,26
7 Besuk
19.011.500,00
46.027.958.091,80
4,13
8 Muneng
13.662.000,00
46.027.958.091,80
2,97
Jumlah
341.954.000,00
46.027.958.091,80
25,81
Jumlah
345.228.000,00
42.519.002.266,46
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo (diolah)
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo (diolah)
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa
kontribusi
retribusi
pasar
hewan
terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah sebagai
berikut:
Tabel 7
Kontribusi Retribusi Pasar Hewan terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Probolinggo Tahun 2010
Tabel 8
Kontribusi Retribusi Pasar Hewan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2008-2010
No
Pasar Hewan
1
Tambakrejo
2
Maron
3
4
Banyu
anyar
Leces
5
Kotaanyar
6
Bucor
7
Besuk
8
Muneng
Keseluruhan Retribusi
Pasar Hewan
Tahun 2008
6,72% Sangat berkon
tribusi
2,19% Cukup berkon
tribusi
1,68% Kurang berkon
tribusi
2,34% Cukup berkon
tribusi
2,17% Cukup berkon
tribusi
5,28% Sangat berkon
tribusi
4,48% Sangat berkon
tribusi
3,22% Berkon
tribusi
3,51% Berkon
tribusi
Kriteria Kontribusi
Tahun 2009
6,7% Sangat berkon
tribusi
2,19% Cukup berkon
tribusi
1,67% Kurang berkon
tribusi
1,97% Kurang berkon
tribusi
3,15% Berkon
tribusi
5,26% Sangat berkon
tribusi
Sangat berkon
4,47% tribusi
Berkon
3,21% tribusi
3,57% Berkon
tribusi
Tahun 2010
Sangat berkon
tribusi
2,03%
Cukup berkon
tribusi
1,55%
Kurang berkon
tribusi
1,81%
Kurang berkon
tribusi
2,91%
Cukup berkon
tribusi
4,22%
Sangat berkon
tribusi
4,13%
Sangat berkon
tribusi
2,97%
Cukup berkon
tribusi
3,22% Berkon
tribusi
6,19%
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo ( diolah )
Memperhatikan table diatas secara umum pasar
berkontribusi dan ada sebagian pasar hewan yang
hewan
Probolinggo
sangat berkontribusi terhadap PAD. Hal inilah
berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (
yang harus terus dicari oleh Pemerintah Daerah
PAD ), walaupun ada sebagian pasar yang kurang
artinya factor penyebab kurang berkontribusinya
yang
ada
diKabupaten
12
dan sangat berkontribusinya pasar hewan yang
8
13.662.000,00
Muneng
13.662.000,00
100
366.558.000,00 345.228.000,00 94,18
Jumlah
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo (diolah)
ada diKabupaten Probolinggo
Tabel 11
Efektivitas Retribusi Pasar Hewan Tahun
2010
Tabel 9
Efektivitas Retribusi Pasar Hewan Tahun
2008
%
No
Pasar
Hewan
1
Pasar
Target
Realisasi
Hewan
Retribusi (Rp) Retribusi (Rp)
Tambakrejo
26.400.00000 26.400.000,00
100
1
Tambakrejo
28.516.000,00
28.516.000,00
100
2
Maron
86.350.000,00
86.350.000,00
100
2
Maron
93.258.000,00
93.258.000,00
100
3
Banyuanyar
66.000.000,00
66.000.000,00
100
3
Banyuanyar
71.381.000,00
71.381.500,00
100
4
Leces
99.000.000,00
92.000.000,00 92,93
4
Leces
104.930.000,00
83.300.000,00
79,3
5
Kotaanyar
10.670.000,00
10.670.000,00
100
5
Kotaanyar
13.410.000,00
13.410.000,00
100
6
Bucor
20.735.000,00
20.735.000,00
100
6
Bucor
22.393.000,00
19.415.000,00 86,70
7
Besuk
17.600.000,00
17.600.000,00
100
7
Besuk
19.008.000,00
19.011.500,00 100,02
8
Muneng
12.650.000,00
12.652.000,00 100,02
8
Muneng
13.662.000,00
13.662.000,00
No
339.405.000,00 332.407.000,00 97,94
Jumlah
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo (diolah)
1
Pasar
Target
Realisasi
Hewan
Retribusi (Rp) Retribusi (Rp)
Tambakrejo 28.516.000,00 28.516.000,00
100
2
Maron
93.258.000,00
93.258.000,00
100
3
Banyuanyar
71.381.000,00
71.381.000,00
100
4
Leces
5
Kotaanyar
13.410.000,00
13.410.000,00
100
6
Bucor
22.393.000,00
22.393.000,00
100
7
Besuk
19.008.000,00
19.008.000,00
100
104.930.000,00
%
100
366.516.000,00 341.954.000,00 93,29
Jumlah
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo (diolah)
Dari hasil perhitungan diatas disimpulkan
Tabel 10
Efektivitas Retribusi Pasar Hewan Tahun
2009
No
Target
Realisasi
Retribusi (Rp) Retribusi (Rp)
bahwa efektivitas retribusi pasar hewan di
Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut:
%
83.600.000,00 79,67
Tabel 12
Efektivitas Retribusi Pasar Hewan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2008-2010
No
Pasar Hewan
Tahun 2008
100%
Efektif
100%
Efektif
100%
Efektif
92,93%
Efektif
100%
Efektif
100%
Efektif
100%
Efektif
100,02% Sangat efektif
Kriteria Efektivitas
Tahun 2009
100%
Efektif
100%
Efektif
100%
Efektif
79,67%
Kurang efektif
100%
Efektif
100%
Efektif
100%
Efektif
100%
Efektif
1
Tambakrejo
2
Maron
3
Banyuanyar
4
Leces
5
Kotaanyar
6
Bucor
7
Besuk
8
Muneng
Keseluruhan Retribusi
99,12%
Efektif
97,46%
Pasar Hewan
Sumber: Diolah dari Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo
Efektif
Tahun 2010
100%
Efektif
100%
Efektif
100%
Efektif
79,3% Kurang efektif
100%
Efektif
86,7%
Cukup efektif
100,02% Sangat efektif
100%
Efektif
95,75%
Efektif
13
seperti pasar hewan Banyuanyar dan pasar
KESIMPULAN
hewan
1. Penerimaan retribusi pasar hewan secara
keseluruhan
sudah
berkontribusi
terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama tahun
2008-2010 walaupun jika dilihat dari masingmasing
pasar
hewan
tidak
semuanya
2. Penerimaan retribusi pasar hewan tahun 2008secara
Persentase
agar
bisa
meningkatkan
penerimaan retribusinya sesuai dengan target
yang
telah
ditetapkan
oleh
Pemerintah
Kabupaten Probolinggo.
2 Diperlukan adanya pengawasan, penyuluhan,
dan pembinaan kepada Koordinator atau staf
pasar agar dapat melayani wajib retribusi
berkontribusi.
2010
Leces
keseluruhan
retribusi
pasar
sudah
efektif.
hewan
secara
pemungutan retribusi pasar hewan.
3.Harus senantiasa menjaga arsip laporan-laporan
penerimaan (jika bisa menggunakan sistem
keseluruhan pada
3. Pemungutan
dengan baik dan bisa meningkatkan efektivitas
retribusi
pasar
hewan
di
Kabupaten Probolinggo dilakukan oleh Staf
komputerisasi) agar mudah dicari jika sewaktuwaktu dibutuhkan.
Pasar kepada para pedagang hewan (wajib
retribusi)
yang membawa masuk
dagangannya
ke
dalam
pasar
hewan
hewan.
Kemudian hasil pungutan tersebut disetorkan
lagi kepada Koordinator/Kepala Pasar. Dari
Koordinator/Kepala Pasar, hasil pungutan
retribusi pasar hewan tersebut disetorkan lagi
kepada Pembantu Bendahara Penerima di
Bidang Pengendalian Operasional. Dalam
Daftar Pustaka
Anugerah,
Vika Yulia. 2008.
Analisis
Pendapatan Asli Daerah pada Hasil
Retribusi Daerah dan Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah di Dinas Pertanian Kota
Probolinggo. Probolinggo:
Universitas
Panca Marga Probolinggo.
Bawasir, Fuad. 1999. Kontribusi dan Efektivitas.
(online), (http//ejournal.unud.ac.id;diakses
14 Agustus 2010)
waktu 1 x 24 jam, Pembantu Bendahara
Penerima menyetorkan hasil pungutan kepada
Bendahara Khusus Penerima (BKP). Dan yang
terakhir, hasil pungutan tersebut disetorkan
lagi
kepada
Kas
Daerah
Kabupaten
Probolinggo.
terhadap
Ensiklopedia
bebas,
Pasar.
(online),
(Http://www.wikipedia.com; diakses 9 Juni
2010).
Keputusan Bupati Nomor 23 Tahun 2008. Uraian
Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan
Kabupaten Probolinggo.
Saran
1.Diharapkan
Cardoso Gomes, Fastino. 1995. Manajemen
Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
ada
pasar
peningkatan
hewan
di
pelayanan
Kabupaten
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk
Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Probolinggo, khususnya pasar yang kurang
berkontribusi terhadap Pendapatan asli Daerah
14
Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo.
2006. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun
2006, Retribusi Pelayanan Pasar.
Siahaan, Marihot P. 2005. Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
________.2007. Pembinaan Pedagang Pasar
Tahun 2007 Kabupaten Probolinggo.
________. 2008. Renstra SKPD Tahun 20082013
________. 2009. Intisari Materi Perkuliahan
tentang Pajak Daerah.
IDENTITAS PENULIS
Nama
Perguruan Tinggi
Alamat
Telp./Faks.
:
:
:
:
Ivung Tri Handayani dan H.M. Saiful Bahri, S.E., M.,M.
Universitas Panca Marga Probolinggo
Jl. Yos Sudarso Pabean Dringu Probolinggo 67271
(0335) 422715 / (0335) 427923
15
Download