permainan - WordPress.com

advertisement
PERMAINAN
Sore itu sekumpulan anak kecil berlarian dengan riang gembira. Suasana bulan puasa pun
sepertinya tidak melunturan semangat mereka bermain. Dengan penuh canda dan tawa mereka
berkejar-kejaran dengan teman yang lain yang sedang dijadian “kucing”. Ah, senang sekali rasanya
melihat keceriaan mereka. Tapi apa yang sebenarnya sedang mereka lakuan? Hampir semua dari
mereka bersembunyi dan hanya satu orang saja yang berjaga di salah satu tiang. Ya, dia berada sangat
dekat dengan tiang listrik itu. Dia menjaganya dengan sangat ketat seperti menjaga harta karun. Selain
menjaga tiang itu, dia juga bertugas mencari teman yang lain yang sedang bersembunyi. Setelah
ditemukan, maka si penjaga ini harus segera menepuk tiang yang tadi dijaganya. Tapi sayangnya saat
itu si penjaga tiang kalah cepat berlari dengan “buruannya” sehingga sang “buruan” lebih dahulu
menepuk tiang, alhasil semua yang sudah menjadi “narapidana” sebelumnya bisa kembali berlari dan
mencari tempat persembunyian yang baru.
Masih ingatkah dengan permainan ini? Mungkin bagi anda yang sempat berada di era tahun
1990-an bisa mengingatnya dengan ekspresi tersenyum. Anda tentu ingat saat anda panik mencari
tempat persembunyian sampai-sampai anda tidak peduli dengan rasa sakit karena terluka dan jatuh,
yang penting anda harus segera mendapatkan tempat bersembunyi yang aman sebelum hitungan dari
penjaga itu selesai. Atau mungkin anda juga ingat ketika anda harus berjaga di salah satu tiang atau
pohon atau tempat lain yang dijadikan tanda. Lalu dengan penuh hati-hati anda mencari teman anda
yang lain dan berusaha dengan cepat kembali menuju tiang atau pohon itu untuk menepuknya. Jika
anda berhasil terlebih dahulu menepuk tanda jaga, maka anda bisa dinyatakan menang atas teman
anda itu.
Permainan yang digambarkan diatas dikenal dengan nama “Petak Umpet”. Permainan ini
termasuk kedalam salah satu permainan tradisional. Permainan ini juga dilakuan secara beregu,
dimana sebelum dimulai dilakuan pengundian terlebih dahulu untuk menentukan “kucing” atau
penjaga. Berbicara mengenai permainan tradisional, tentu kita harus pahami dulu apa yang dimaksud
dengan “permainan” dan “tradisional” itu sendiri. Mengapa ini penting? Agar kita bisa memilah mana
yang termasuk ke dalam golongan permainan tradisional dan mana yang termasuk ke dalam golongan
permainan modern.
A. Pengertian Tradisional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tradisional mempunyai arti sikap dan cara berfikir
serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turuntemurun. Banyak hal yang dilakuan sehari-hari berdasarkan tata cara tradisional. Baik itu resep dan
cara memasak, cara membuat rumah, cara membuat pakaian, dan masih banyak lagi yang lainnya
termasuk permainan.
Aktifitas-aktifitas diatas yang dilakuan secara tradisional tentu memilki cara yang berbeda dan
unik jika dibandingan dengan cara-cara atau langah-langah yang dikerjaan untuk melaluan aktivitas
yang sama secara modern. Sebagai contoh, dahulu orang menanak nasi dengan melakuan berbagai
tahapan dan memakan waktu yang cukup lama. Setelah beras itu dicuci akan masuk ke tahapan
berikutnya yaitu perebusan. Perebusan ini berlangsung hingga air yang digunakan menjadi surut dan
beras menjadi lembek (setengah matang). Tahapan berikutnya adalah tahapan pengukusan. Beras
yang sudah lembek dan setengah matang tersebut dikukus menggunaan alat kukus tersendiri. Berbeda
dengan cara membuat nasi pada jaman sekarang yang sudah dibantu dengan alat elektronik. Setelah
beras bersih maka akan masuk ke tahapan perebusan yang sealigus pengukusan. Tentu saja hal ini
bisa diselesaikan dalam tempo yang singkat.
Namun begitu, cara tradisional mempunyai ciri khas tersendiri yang bisa menambah
keanekaragaman budaya negara kita. Dengan jumlah wilayah negara Indonesia yang sangat luas,
ribuan pulau, beragam bahasa, adat, masakan, pakaian, dan lain-lain akan membutuhkan waktu yang
cukup banyak jika kita akan membahasnya. Inilah yang menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa
yang kaya akan budaya tradisional.
B.
Pengertian Permainan
Setelah kita membahas mengenai semua hal yang menyangkut dengan tradisional sekarang
kita akan membahas tentang permainan. Permainan adalah setiap kontes antara pemain yang
berinterkasi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
pula. (Sadiman 1993:75)
Dari penjelasan diatas tentu kita sudah bisa menyimpulan bahwasanya permainan biasanya
dilakuan secara berkelompok atau beregu. Namun ada juga permainan yang bisa dilakuan oleh
sendiri. Aturan permainan diciptakan dan disepakati oleh semua yang terlibat dalam permainan
tersebut. Salah seorang atau sebagian orang akan menjadi penentu kebijaan, dalam hal ini bisa berarti
sebagai wasit (penengah) atau sebagai pihak yang membuat peraturan permainan, sedangkan sebagian
lagi akan menjadi pelaku/peserta permaian.
C.
Tujuan Permainan
Berbagai macam alasan mengapa orang melakuan permainan atau bermain. Pada dasarnya
manusia merupakan makhluk yang senang bermain (homo sapiens). Tidak hanya anak-anak kecil saja
yang senang dengan aktivitas bermain, orang dewasa juga banyak yang melakuan permainan bahkan
permainan tersebut sudah menjadi ajang pertandingan tingat tinggi.
Berbagai macam permaian bisa kita jumpai, dan bisa juga kita ciptaan sendiri. Karater dari
permainan juga variatif. Ada permainan yang menggunakan alat sederhana bahkan tanpa alat, tapi
tidak sedikit jenis permainan yang menggunakan banyak alat. Ada permainan yang tidak memerluan
pemikiran yang dalam tapi ada juga permainan yang bisa memeras pikiran. Permainan merupakan
aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi watu luang, berolahraga ringan juga
sebagai ajang kompetisi.
Download