ORBIT-AF: Kombinasi Acetylsalicylic Acid Plus

advertisement
BERITA TERKINI
ORBIT-AF: Kombinasi Acetylsalicylic Acid Plus
Antikoagulan Meningkatkan Risiko Perdarahan
D
alam penelitian kohort ORBITAF (Outcomes Registry for Better
Informed Treatment of Atrial Fibrillation)
diketahui bahwa pemberian acetylsalicylic
acid bersamaan dengan antikoagulan oral
meningkatkan risiko perdarahan. Simpulan ini
telah dipublikasikan dalam jurnal Circulation
edisi bulan Juli 2013, dengan editor utama
Dr Benjamin A Steinberg, dari Duke University
Medical Center, Durham, North Carolina,
Amerika Serikat.
Dalam penelitian ORBIT-AF, diketahui bahwa
pasien-pasien fibrilasi atrium (walau tidak
menderita penyakit kardiovaskuler), juga diberi
acetylsalicylic acid, di samping antikoagulan
oral, tanpa indikasi jelas. Dr Eric D Peterson,
pimpinan penelitian ORBIT-AF, berpendapat
pada pasien-pasien fibrilasi atrial tanpa
penyakit kardioverkuler dan tanpa faktor risiko
jelas, tidak perlu diberi acetylsalicylic acid,
karena efek samping perdarahan jelas akan
meningkat. Karena peranan acetylsalicylic acid
bersamaan dengan antikoagulan pada pasien
fibrilasi atrium belum jelas, dilakukan penelitian
CORBIT-AF untuk mengetahui outcome klinis
pasien fibrilasi atrium yang diberi terapi
acetylsalicylic acid dan antikoagulan oral.
Data diambil dari penelitian ORBIT-AF, yang
melibatkan 10126 data pasien fibrilasi atrium
dari 176 tempat praktik dokter di Amerika
Serikat, dari bulan Juni 2010 hingga Agustus
2011. Data kemudian dibatasi hanya pasien
fibrilasi atrium yang diterapi antikoagulan
oral (n=7347). Antikoagulan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah warfarin. Outcome
primer adalah perdarahan pada bulan ke-6,
rawat inap, kejadian iskemia dan kematian.
Secara keseluruhan, dari 35% pasien yang
diterapi antikoagulan oral (n=2543), juga
diterapi dengan acetylsalicylic acid (kelompok
acetylsalicylic acid plus antikoagulan oral).
Pasien yang diterapi dengan kombinasi
acetylsalicylic acid plus antikoagulan lebih
Tabel 1 Hazard Ratio* (95% CI) untuk endpoint pada bulan ke-6, acetylsalicylic acid plus antikoagulan oral vs tanpa
acetylsalicylic acid
End point
HR (95% CI)
p
1,53 (1,20–1,96)
0,0006
Gangguan perdarahan
1,09 (0,96–1,25)
0,18
Rawat inap karena semua sebab
1,08 (1,00–1,17)
0,06
Rawat inap karena perdarahan
1.52 (1,17–1,97)
0,002
Perdarahan mayor
banyak pria dan memiliki lebih banyak
penyakit komorbid dibandingkan pasien
yang hanya diterapi antikoagulan saja (tanpa
acetylsalicylic acid). Dari pasien-pasien yang
diterapi kombinasi, 39% tidak memiliki riwayat
PCI (percutaneus coronary intervention), infark
miokard, kejadian serebrovaskuler, maupun
penyakit kardiovaskuler klinik lainnya yang
merekomendasikan pemberian acetylsalicylic
acid pada pasien-pasien ini. Dosis harian
acetylsalicylic acid adalah 81 mg pada 85%
pasien dan sisanya menerima 325 mg.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
pemberian acetylsalicylic acid tidak memiliki
efek terhadap kejadian iskemik dan perdarahan
gastrointestinal, namun meningkatkan kejadian perdarahan mayor secara keseluruhan
dan rawat inap untuk perdarahan.
Dr Eric mengatakan bahwa risiko
perdarahan kombinasi acetylsalicylic acid
dengan antikoagulan mirip dengan risiko
acetylsalicylic acid dengan antikoagulan baru
seperti apixaban, dabigatran dan rivaroxaban.
Sekarang sedang berlangsung penelitian
COMPASS (The Cardiovascular Outcomes for
People Using Anticoagulation Strategies) yang
menguji efektivitas dan keamanan terapi
rivaroxaban monoterapi vs acetylsalicylic acid
plus antikoagulan dosis rendah melibatkan
20000 pasien dengan penyakit jantung
koroner atau PAD (peripheral artery disease),
yang berlangsung selama 5 tahun. Banyaknya
penelitian seperti ini memperlihatkan
perhatian yang cukup besar mengenai
efektivitas dan keamanan terapi kombiansi
antiplatelet dan antikoagulan.
Simpulannya, pada pasien fibrilasi atrium yang
diterapi acetylsalicylic acid dan antikoagulan
oral secara bersamaan, terjadi peningkatan
risiko perdarahan secara bermakna. Hasil
penelitian ini mengingatkan para dokter agar
mempertimbangkan dengan baik sebelum
memberikan terapi kombinasi acetylsalicylic
acid plus antikoagulan oral pada pasien fibrilasi
atrium. (YYA)
REFERENSI:
1.
Patrono C and Andreotti F. Antithrombotic therapy for patients with atrial fibrillation and atherothrombotic vascular disease: Striking the right balance between efficacy and safety.
Circulation 2013; DOI:10.1161/CIRCULATIONAHA.113.004564.
2.
Steinberg BA, Kim S, Piccini JP, Fonarow GC, Lopes RD, Thomas L, et al. Use and Associated Risks of Concomitant Aspirin Therapy with Oral Anticoagulation in Patients with Atrial Fibrillation:
Insights from the ORBIT-AF Registry. doi: 10.1161/CIRCULATIONAHA.113.002927
612
CDK-219/ vol. 41 no. 8, th. 2014
Download